Dokumen tersebut membahas tentang penilaian risiko di lingkungan Kementerian Perhubungan. Dokumen ini menjelaskan definisi risiko, sumber risiko internal dan eksternal, tahapan penilaian risiko, identifikasi risiko, analisis risiko, dan respon terhadap risiko.
Manajemen_Riesiko binus dari web binus belajarTV90an
油
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko melalui sumber daya yang tersedia. Terdiri dari tahapan identifikasi risiko, analisis risiko, pengelolaan risiko, implementasi, dan monitoring. Cara pengelolaannya meliputi menghindari, mengurangi, mentransfer, dan menerima risiko. Penting dipelajari karena dapat mengurangi kerugian dan meningkatkan kepercayaan.
Desain Implementasi ISO 31000 sebagai Pedoman Manajemen Risiko di Unit Dokume...Muhammad Bahrudin
油
Desain implementasi ISO 31000 sebagai pedoman manajemen risiko di Unit Dokumentasi dan Data Standardisasi Pusido BSN memberikan gambaran mengenai proses identifikasi, analisis, evaluasi, dan perlakuan risiko berdasarkan standar tersebut. Kajian ini mengidentifikasi 13 risiko dengan tingkat risiko bervariasi dan memberikan contoh tindakan pengendalian untuk setiap risiko. Kajian ini diharapkan dapat membantu Unit Dokumentasi mengelola risiko secara sistematis sesuai
Dokumen tersebut memberikan petunjuk pengisian formulir manajemen risiko dan audit mutu internal sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2015, termasuk menjelaskan konsep integrasi manajemen risiko dan audit mutu serta cara mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko-risiko strategis yang dihadapi organisasi."
Teknik evaluasi risiko_183984910193847.pptxYukikoKaminari
油
Teknik evaluasi risiko dalam penangaan risiko kesehatan dan keselamatan kerja. K3 merupakan upaya pencegahan dapengenadlian kecelakaan kerja guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Penilaian risiko merupakan salah satu upaya dalam perencanaan program K3
55 Lampiran PEDOMAN PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI KABUPA...iadiputro
油
Dokumen tersebut merupakan formulir analisis resiko dan rencana pengendalian yang diisi oleh kepala bidang atau pejabat pelaksana kegiatan. Formulir tersebut digunakan untuk mengidentifikasi risiko-risiko potensial yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan kegiatan dan merencanakan tindakan pengendalian.
Konsep bahaya dan risiko menjelaskan bahaya sebagai sesuatu yang berpotensi menyebabkan kerugian, sedangkan risiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian. Manajemen risiko bertujuan untuk mengenali, mengevaluasi, dan meminimalkan risiko di seluruh organisasi. Risiko dapat muncul dari aspek pelayanan pasien, petugas klinis dan non-klinis, fasilitas, keuangan, serta risiko lain seperti kecel
Manajemen resiko diperlukan untuk mengidentifikasi bahaya di tempat kerja dan menentukan tindakan pengendalian yang sesuai untuk mencegah kerugian. Proses manajemen resiko meliputi identifikasi bahaya, analisis peluang dan akibat, penilaian resiko, penanganan resiko, serta pemantauan dan review secara berkelanjutan. Tujuannya adalah mengelola risiko secara sistematis agar tetap terkendali pada tingkat yang dapat diter
Manajemen_Riesiko binus dari web binus belajarTV90an
油
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko melalui sumber daya yang tersedia. Terdiri dari tahapan identifikasi risiko, analisis risiko, pengelolaan risiko, implementasi, dan monitoring. Cara pengelolaannya meliputi menghindari, mengurangi, mentransfer, dan menerima risiko. Penting dipelajari karena dapat mengurangi kerugian dan meningkatkan kepercayaan.
Desain Implementasi ISO 31000 sebagai Pedoman Manajemen Risiko di Unit Dokume...Muhammad Bahrudin
油
Desain implementasi ISO 31000 sebagai pedoman manajemen risiko di Unit Dokumentasi dan Data Standardisasi Pusido BSN memberikan gambaran mengenai proses identifikasi, analisis, evaluasi, dan perlakuan risiko berdasarkan standar tersebut. Kajian ini mengidentifikasi 13 risiko dengan tingkat risiko bervariasi dan memberikan contoh tindakan pengendalian untuk setiap risiko. Kajian ini diharapkan dapat membantu Unit Dokumentasi mengelola risiko secara sistematis sesuai
Dokumen tersebut memberikan petunjuk pengisian formulir manajemen risiko dan audit mutu internal sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2015, termasuk menjelaskan konsep integrasi manajemen risiko dan audit mutu serta cara mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko-risiko strategis yang dihadapi organisasi."
Teknik evaluasi risiko_183984910193847.pptxYukikoKaminari
油
Teknik evaluasi risiko dalam penangaan risiko kesehatan dan keselamatan kerja. K3 merupakan upaya pencegahan dapengenadlian kecelakaan kerja guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Penilaian risiko merupakan salah satu upaya dalam perencanaan program K3
55 Lampiran PEDOMAN PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI KABUPA...iadiputro
油
Dokumen tersebut merupakan formulir analisis resiko dan rencana pengendalian yang diisi oleh kepala bidang atau pejabat pelaksana kegiatan. Formulir tersebut digunakan untuk mengidentifikasi risiko-risiko potensial yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan kegiatan dan merencanakan tindakan pengendalian.
Konsep bahaya dan risiko menjelaskan bahaya sebagai sesuatu yang berpotensi menyebabkan kerugian, sedangkan risiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian. Manajemen risiko bertujuan untuk mengenali, mengevaluasi, dan meminimalkan risiko di seluruh organisasi. Risiko dapat muncul dari aspek pelayanan pasien, petugas klinis dan non-klinis, fasilitas, keuangan, serta risiko lain seperti kecel
Manajemen resiko diperlukan untuk mengidentifikasi bahaya di tempat kerja dan menentukan tindakan pengendalian yang sesuai untuk mencegah kerugian. Proses manajemen resiko meliputi identifikasi bahaya, analisis peluang dan akibat, penilaian resiko, penanganan resiko, serta pemantauan dan review secara berkelanjutan. Tujuannya adalah mengelola risiko secara sistematis agar tetap terkendali pada tingkat yang dapat diter
3. 3
Risiko adalah..
Terjadinya
sesuatu yang tak
diharapkan
Suatu
ketidakpastian
Suatu peluang
yang terbuang
(the risk of loss)
(the risk of
volatility)
(the risk of lost
opportunity)
4. Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan
mempunyai dampak terhadap tujuan
(AS/NZS 4360 : 2004)
Kemungkinan kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran instansi
pemerintah
(PP 60/2008 Ps. 3 ayat 1.b)
Pengertian Risiko
5. RISIKO ?
Kata Kunci
1.Merupakan suatu
kejadian/peristiwa;
2.Kejadian/peristiwa tersebut
masih merupakan
kemungkinan;
3.Jika risiko terjadi, akan
mengakibatkan (dampak)
kerugian.
7. KATEGORI RISIKO
Jenis risiko: teknologi, keuangan/ekonomi, sumber daya manusia (kapasitas,
hak intelektual), kesehatan, politik, hukum, keamanan, dan lain-
lain.
Sumber risiko: eksternal (politik, ekonomi, bencana alam); dan internal
(reputasi, keamanan, manajemen, informasi untuk pengambilan
keputusan).
Penerima risiko atau pihak yang terkena dampak risiko: orang, reputasi, hasil
program, material, bangunan, dan lain-lain.
Tingkat kemungkinan dan dampak terjadinya risiko (level risiko): sangat tinggi,
tinggi, sedang, dan rendah.
Level kemampuan mengendalikan risiko: tinggi (terkendali, misalnya
operasional sehari-hari), sedang (kurang terkendali, misalnya
reputasi), rendah (tidak dapat dikendalikan, misalnya gempa
bumi)
Hierarki risiko: strategik, program, proyek, dan operasional
8. RISK APPETITE & RISK TOLERANCE
RISK APPETITE jumlah risiko yang diharapkan dapat diambil dalam
rangka pencapaian tujuan, yang juga mencerminkan
kultur suatu instansi terhadap risiko, yaitu lebih suka
menghindari risiko (risk averse) atau pengambil risiko
(risk taker).
RISK TOLERANCE ukuran spesifik tentang derajat ketidakpastian yang
diharapkan dapat diambil/ditoleransi dikaitkan dengan
hambatan dalam pencapaian tujuan, atau tingkat
kemampuan suatu instansi dalam menahan fluktuasi
kejadian berisiko. Terkadang risk tolerance disebut juga
risk attitude.
9. CONTOH ILUSTRASI RISIKO:
Kegiatan :
Sosialisasi dan Bimtek Penyusunan RSB
Tujuan :
Memberikan pemahaman tentang tata
cara menyusun RSB yang baik agar dapat
menjadi acuan dalam mewujudkan visi
RSUD
10. CONTOH ILUSTRASI RISIKO:
Tujuan : Memberikan pemahaman tentang tata cara menyusun RSB yang baik agar
dapat menjadi acuan dalam mewujudkan visi RSUD.
Peserta tidak paham cara menyusun
RSB yang baik Ini hanya kebalikan dari tujuan
Banyak materi yang terlewati karena
sebagian besar peserta terlambat
mengikuti sosialisasi dan bimtek
penyusunan RSB
Ini adalah pernyataan dampak dari risiko, bukan
risiko itu sendiri
Tidak ada snack /coffe break saat
sosialisasi berlangsung Ini bukan risiko terhadap pencapaian tujuan /
tujuannya berbeda
Peserta tidak fokus pada materi
yang disampaikan narsum/fasilitator Ini adalah risiko, yang dapat dikendalikan (resiko
internal)
Narsum/fasilitator tidak menguasai
materi Ini adalah risiko, yang tidak dapat dikendalikan,
(risiko eksternal) .
11. SUMBER RISIKO
(pasal 16 huruf b dan c)
peraturan perundang-undangan
baru,
perkembangan teknologi,
bencana alam, dan
gangguan keamanan.
keterbatasan dana operasional,
sumber daya manusia yang tidak kompeten,
peralatan yang tidak memadai,
kebijakan dan prosedur yang tidak jelas, dan
suasana kerja yang tidak kondusif.
EKSTERNAL
INTERNAL
13. Risiko Inheren dan Risiko Residual
RISIKO INHEREN adalah:
Risiko yang murni ada
tanpa memperhitungkan
pengendalian yang
sudah ada
RISIKO RESIDUAL adalah:
Risiko yang tersisa
setelah ada aktivitas
pengendalian
14. RISIKO RETROSPEKTIF &
PROSPEKTIF
Risiko retrospektif (rerospective risks) adalah
risiko-risiko yang sebelumnya telah terjadi,
seperti insiden atau kecelakaan. Identifikasi
risiko retrospektif biasanya merupakan cara
yang sangat umum dan mudah untuk
mengidentifikasi risiko.
Risiko prospektif (prospective risks) biasanya
lebih sulit untuk diidentifikasi. Risiko ini adalah
sesuatu yang belum terjadi, tetapi mungkin
terjadi beberapa waktu yang akan datang.
15. Unsur penting dalam penilaian
risiko :
1. Identifikasi Risiko;
2. Analisis Risiko;
3. Penetapan Prioritas Risiko;
4. Respon Risiko..
16. 1. IDENTIFIKASI RISIKO
Adalah proses menetapkan 4W 1H
sesuatu yang dapat terjadi yang
mengancam tercapainya tujuan
organisasi.
17. Tehnik Identifikasi Risiko, a.l
1. Interviu
2. Survey melalui internet
3. Reviu Dokumen
4. Reviu Target Kinerja
5. Workshop yang difasilitasi
6. Brainstorming
7. Diskusi Kelompok
Terfokus (FGD)
8. Pengalaman lalu
9. Praktik di lapangan
10. Pengetahuan terbaru
11. Investigasi kasus.
Output : - Daftar Risiko
- Penyebab, serta
- Dampaknya
18. 2. Analisis Risiko
adalah
Proses penilaian terhadap risiko yang telah
teridentifikasi dalam rangka mengestimasi
kemungkinan munculnya (K) dan besaran
dampaknya (D) untuk menetapkan level atau
status risikonya (K*D)
19. METODE PENILAIAN RISIKO
Menggunakan bentuk verbal/skala
deskriptif untuk menjelaskan besaran
kemungkinan dan dampak risiko
Menggunakan nilai numerik untuk
menyatakan kemungkinan dan
dampak dengan menggunakan data
dari berbagai sumber
Skala kualitatif yang dijelaskan
dengan memberi nilai
KUALITATIF
KUANTITATIF
GABUNGAN
21. TUJUAN PENILAIAN RISIKO
1. Mengidentifikasi dan menguraikan semua risiko baik
yg berasal dari faktor internal maupun eksternal
2. Memeringkat risiko yang memerlukan perhatian
manajemen dan memerlukan penanganan
segera/tidak memerlukan tindakan lebih lanjut
3. Memberikan suatu masukan atau rekomendasi
untuk meyakinkan bahwa terdapat risiko yang
menjadi prioritas paling tinggi untuk dikelola dengan
efektif
22. MANFAAT PENILAIAN RISIKO
Membantu pencapaian
tujuan entitas
Kesinambungan pelayanan
kepada stakeholders
Efisiensi dan efektivitas
pelayanan
Dasar penyusunan
rencana strategis
Menghindari pemborosan
MANFAAT
PENILAIAN
RISIKO
23. TAHAPAN PENILAIAN RISIKO
(PP 60/2008)
PENETAPAN
TUJUAN
Tujuan IP
Tujuan tingkat
kegiatan
IDENTIFIKASI
RISIKO
Apa yg dapat
terjadi
Penyebab
Dampak
ANALISIS
RISIKO
Estimasi
Kemungkinan dan
Dampak risiko thd
pencapaian tujuan
P E N I L A I A N R I S I KO
24. Teknik Penilaian Risiko
Analisis Data Historis
Pengamatan dan Survey
Benchmarking
Pendapat Ahli
CSA (Control Self Assessment)
25. Kriteria Risiko
Merupakan sumber acuan
bagi penilaian signifikansi
risiko
- -Menetapkan kriteria kemungkinan terjadinya (K)
- -Menetapkan kriteria dampak (D)
26. Kriteria Risiko
KERANGKA PENGUKURAN PROBABILITAS
Level Uraian Frekuensi
1 Sangat Jarang Terjadi Kurang dari sekali, dalam 10 tahun
2 Jarang Terjadi Paling sedikit sekali dalam 5 tahun
3 Moderat/Sedang Terjadinya Paling sedikit sekali dalam 1 tahun
4 Sering Terjadi Paling sedikit sekali dalam 6 bulan
5 Sangat Sering Terjadi Lebih dari satu kali dalam 1 bulan
27. Kriteria Risiko
KERANGKA PENGUKURAN DAMPAK
Level Uraian Keterangan
1 Sangat rendah/
tidak signifikan
Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan
rutin. Kerugian kurang material dan tidak
mempengaruhi stakeholders
2 Minor/ Kecil Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa aspek
program. Kerugian kurang material dan sedikit
mempengaruhi stakeholders
3 Moderat/Sedang Mengganggu administrasi program. Kerugian
keuangan dan politis cukup besar
4 Besar Mengancam fungsi program yang efektif dan
organisasi. Kerugian cukup besar bagi organisasi
dari segi keuangan maupun politis
5 Sangat tinggi/
katastropik
/Bencana
Mengancam program dan organisasi serta
stakeholders. Kerugian sangat besar bagi organisasi
dari segi keuangan maupun politis
28. CONTOH KRITERIA SKALA DAMPAK (D)
Skor
Derajad
(tingkat)
Dampak
Keuanga
n
Rekruitmen
Tuntutan
Ganti Rugi
Penundaan
Pelayanan
Dampak
pada
kesehatan
dan
keselamatan
Reputasi
Dampak pada
pihak terkait
1
rendah
sekali
< 3%
anggaran
Dampak kecil
terhadap
rekruitmen
< Rp 1juta < 1hari kerja
Lukakecil
padaorang
atau
beberapa
orang
Diketahui oleh
seisi kantor
Hanya
berdampak
padasatu
pihak
2 rendah
3-8%
anggaran
Berakibat
pada
kemampuan
bidang untuk
merekrut
Rp 1juta
Rp 5 juta
1-2 hari kerja
Lukaberarti
padaorang
atau
beberapa
orang
Dimuat oleh
mediamassa
lokal namun
cepat dilupakan
masyarakat
Berdampak
pada2-3 pihak
3 tinggi
8-1
2%
anggaran
Berakibat
pada
kemampuan
SKPD/
Direktorat
untuk
merekrut
Rp 5 juta
Rp 25 juta
3 -5 hari
kerja
Lukaserius
padaorang
atau
beberapa
orang
Dimuat di media
nasional dan
diingat
sementaraoleh
masyarakat
Berdampak
pada4-5 pihak
4
tinggi
sekali
> 1
2%
anggaran
Berakibat
pada
kemampuan
Instansi untuk
merekruit
> Rp 25 juta
Seminggu
atau lebih
Luka
berganda
atau
kematian
Dimuat oleh
medianasional/
internasional
dan diingat lama
oleh masyarakat
Berdampak
padalebih
dari 5 pihak
30. 3. Penetapan Prioritas Risiko
Ditetapkan berdasarkan STATUS RISIKO ( K x
D) atau dengan melihat PETA RISIKO
5 tingkatan status risiko:
- Tk I : status risiko sangat rendah
- Tk II : status risiko rendah
- Tk III : status risiko sedang
- Tk IV : status risiko tinggi
- Tk V : Status risiko sangat tinggi
31. - 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00
-
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
- Kemungkinan
Konsekuensi/
Dampak
II
III
IV
V
I
32. TEMPLATE MATRIKS/PETA RISIKO
MATRIKS ANALISIS RISIKO 5X5
Dampak
1 2 3 4 5
Deskripsi
Proba-
bilitas
Likeli-
hood
Tidak
signifikan
Kecil Medium Besar
Katas-
tropik
Hampir pasti 90% 5
Kemungkinan besar 70% 4
Mungkin 50% 3
Kemungkinan kecil 30% 2
Sangat jarang 10% 1
Deskripsi
ssa
Level Level dimulai dari status
Ekstrim 5 15
Tinggi 4 10
Moderat 3 5
Rendah 2 3
Sangat
Rendah
1 1
RATING/STATUS:
33. Tingkat KRITERIA
Status
Risiko
V
Risiko Sangat Tinggi
/ekstrim
> 15
IV Risiko Tinggi > 10-15
III
Risiko Sedang > 4-10
II Risiko Kecil/Rendah > 2-4
I
Risiko Sangat
0-2
MATRIK STATUS
RISIKO
35. FORMULIR STATUS RISIKO
STATUS RISIKO
Departemen/Direktorat .
Visi :
Misi :
Tujuan :
No. Risiko
Kemungkinan Dampak
Status
% Kategori % Kategori
Disusun oleh :
Direviu oleh :
36. 4. RESPON RISIKO
Segala sesuatu yang akan dilakukan
oleh organisasi terkait dengan risiko
yang telah dinilai;
Akan membantu unit organisasi
dalam menetapkan kegiatan
pengendalian apa yang akan
dilakukan dalam rangka
penanganan risiko.
38. 5 pilihan Respon Risiko:
1. Menghindari Risiko (Avoid)
Jika kemungkinan & dampak cukup tinggi -->
Jika dilakukan akan menimbulkan kerugian yg cukup
tinggi
2. Mengurangi Kemungkinan Terjadinya (Mitigate)
Berusaha mengurangi kemungkinan risiko s.d batas
toleransi yg diperkenankan --> larangan merokok
di SPBU
39. 3. Mengurangi Dampak ( respon kuratif)
4. Berbagi Risiko (Transfer)
Melibatkan pihak lain dlm menanggung/berbagi risik
-->asuransi
5. Menerima atau mempertahankan Risiko
(Acccept/Retain)> sisa risiko masih bisa ditoleransi
40. CONTOH TABEL RESPON RISIKO
Apa yang Terjadi Apa yang Harus Dilakukan
Risiko Status Sangat Tinggi
Tujuan dan hasil tidak tercapai
Mengakibatkan kerugian finansial yang besar
Mengurangi kapabilitas instansi
Reputasi instansi sangat menurun
Pengelolaan yang bersifat urgen dan aktif, melibatkan
pimpinan tingkat tinggi.
Strategi risiko wajib dilaksanakan secepatnya.
Pendekatan yang segera dan tepat serta pelaporan secara
rutin
Risiko Status Tinggi
Beberapa tujuan dan hasil tidak tercapai.
Mengakibatkan kerugian finansial yang cukup besar.
Mengurangi kapabilitas instansi.
Cukup menurunkan reputasi.
Perlu pengelolaan aktif dan review rutin.
Strategi harus dilaksanakan, terutama difokuskan pada
pemeliharaan kendali yang sudah baik.
Pendekatan yang tepat
Risiko Status Menengah/ Sedang
Mengganggu kualitas atau ketepatan waktu dari tujuan dan
hasilnya.
Mengakibatkan kerugian finansial, pengurangan kapabilitas
dan reputasi yang reasonable.
Perlu dikelola dan direviu secara rutin.
Perlu pengendalian intern yang efektif dan pemantauan.
Strategi harus dilaksanakan.
Risiko Status Rendah
Mengganggu kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu dari
tujuan dan hasilnya.
Mengakibatkan kerugian finansial, penurunan kapabilitas
dan reputasi yang tidak besar/minimal
Prosedur rutin yang cukup untuk menanggung dampak.
Perlu pengendalian intern yang efektif dan pemantauan.
Strategi yang fokus pada pemantauan dan reviu terhadap
prosedur pengendalian yang sudah ada.
Risiko Status Sangat Rendah
Dampak terhadap pencapaian tujuan dan hasil adalah
sangat kecil.
Kerugian keuangan, penurunan kapabilitas, atau reputasi
adalah sangat kecil.
Hanya perlu pemantauan singkat.
Pengendalian normal sudah mencukupi.
Jika sama sekali tidak diperhatikan, risiko-risiko ini dapat
meningkat statusnya/prioritasnya.