Teknik evaluasi risiko dalam penangaan risiko kesehatan dan keselamatan kerja. K3 merupakan upaya pencegahan dapengenadlian kecelakaan kerja guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Penilaian risiko merupakan salah satu upaya dalam perencanaan program K3
Manajemen resiko diperlukan untuk mengidentifikasi bahaya di tempat kerja dan menentukan tindakan pengendalian yang sesuai untuk mencegah kerugian. Proses manajemen resiko meliputi identifikasi bahaya, analisis peluang dan akibat, penilaian resiko, penanganan resiko, serta pemantauan dan review secara berkelanjutan. Tujuannya adalah mengelola risiko secara sistematis agar tetap terkendali pada tingkat yang dapat diter
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian risiko (risk assessment) dan surveilans berbasis risiko. Penilaian risiko melibatkan identifikasi bahaya, analisis risiko, dan penentuan tingkat risiko berdasarkan kemungkinan dan dampak suatu bahaya untuk menentukan tindakan penanggulangan. Surveilans berbasis risiko merupakan pendekatan yang lebih efisien untuk deteksi dini dengan melibatkan penilaian risiko dalam setiap langkah rancangan sistem
Dokumen tersebut membahas tentang proses manajemen risiko yang terdiri dari empat tahapan yaitu identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, dan penanganan risiko. Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara sistematis dan kolaboratif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi risiko-risiko potensial, menganalisis dampak dan kemungkinan terjadinya risiko, mengevaluasi risiko berdasarkan
Manajemen risiko adalah metode sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan risiko melalui langkah-langkah seperti penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, dan komunikasi risiko. Tujuannya adalah meminimalkan kerugian dan meningkatkan peluang keberhasilan dengan memutus rantai kejadian yang dapat menyebabkan kerugian. Manajemen risiko diterapkan di berbagai tingkatan kegiatan dan
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar manajemen risiko, meliputi tujuan, ruang lingkup, dan proses manajemen risiko secara sistematis mulai dari penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, hingga komunikasi dan tinjauan risiko. Proses manajemen risiko merupakan bagian integral dari manajemen organisasi untuk mencapai perbaikan berkelanjutan.
Analisa resiko bisnis meliputi identifikasi berbagai jenis resiko seperti operasional, finansial, strategis beserta sumber dan dampaknya, pengelolaan resiko melalui manajemen resiko yang mencakup identifikasi, analisis, dan mitigasi resiko, serta pembedaan antara manajemen resiko dengan asuransi dimana manajemen resiko lebih luas cakupannya.
Pendekatan kualitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko anggrayani2
油
Dokumen tersebut membahas pendekatan kualitatif dalam analisis risiko yang meliputi beberapa poin utama. Pertama, metode analisis risiko kualitatif yang menggunakan penilaian deskriptif. Kedua, pendekatan kualitatif lebih sering digunakan karena sulitnya mengukur nilai aset dan mendapatkan data statistik. Ketiga, proses analisis risiko kualitatif meliputi 10 tahapan mulai dari identifikasi ruang lingkup hingga sos
Dokumen tersebut membahas tentang proses manajemen risiko yang terdiri dari empat tahapan yaitu identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, dan penanganan risiko. Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara sistematis dan kolaboratif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi risiko-risiko potensial, menganalisis dampak dan kemungkinan terjadinya risiko, mengevaluasi risiko berdasarkan
Manajemen risiko adalah metode sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan risiko melalui langkah-langkah seperti penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, dan komunikasi risiko. Tujuannya adalah meminimalkan kerugian dan meningkatkan peluang keberhasilan dengan memutus rantai kejadian yang dapat menyebabkan kerugian. Manajemen risiko diterapkan di berbagai tingkatan kegiatan dan
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar manajemen risiko, meliputi tujuan, ruang lingkup, dan proses manajemen risiko secara sistematis mulai dari penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, hingga komunikasi dan tinjauan risiko. Proses manajemen risiko merupakan bagian integral dari manajemen organisasi untuk mencapai perbaikan berkelanjutan.
Analisa resiko bisnis meliputi identifikasi berbagai jenis resiko seperti operasional, finansial, strategis beserta sumber dan dampaknya, pengelolaan resiko melalui manajemen resiko yang mencakup identifikasi, analisis, dan mitigasi resiko, serta pembedaan antara manajemen resiko dengan asuransi dimana manajemen resiko lebih luas cakupannya.
Pendekatan kualitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko anggrayani2
油
Dokumen tersebut membahas pendekatan kualitatif dalam analisis risiko yang meliputi beberapa poin utama. Pertama, metode analisis risiko kualitatif yang menggunakan penilaian deskriptif. Kedua, pendekatan kualitatif lebih sering digunakan karena sulitnya mengukur nilai aset dan mendapatkan data statistik. Ketiga, proses analisis risiko kualitatif meliputi 10 tahapan mulai dari identifikasi ruang lingkup hingga sos
2. Dalam penilaian risiko meliputi :
Identifikasi risiko
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Untuk penanganan risiko.
3. Evaluasi risiko
Apa ? Menilai risiko kedalam urutan prioritas
risiko.
Cara ? Melalui proses sesuai kaidah yang
sistematis.
Hasil ? Daftar urutan prioritas risiko dan daftar
risiko yang akan ditangani
4. Tujuan evaluasi :
Mengetahui yang memiliki tingkat prioritas
tertinggi hingga terendah.
Menentukan risiko mana yang ditindak lanjuti
dengan penanganan dan risiko mana saja yang
hanya perlu dipantau.
5. Konsep evaluasi risiko
Konsisten dengan konteks yang telah
ditetapkan .
Perlu tidaknya dilakukan analisis risiko
lanjutan.
Risiko-risiko yang perlu mendapatkan
penanganan
Prioritas-prioritas dapat didasarkan pada level
risiko/ hal lain seperti :
6. 1. Besarnya dampak penanganan tersebut
terhadap konteks yang lebih luas.
2. Kemungkinan suatu peristiwa tertentu.
3. Efek kumulatif dari beberapa peristiwa
4. Tingkat ketidak pastian level risiko pada
tingkat keyakinan tertentu
7. Evaluasi risiko merupakan proses yang biasa
digunakan untuk menentukan manajemen
risiko dengan membandingkan tingkat risiko
terhadap standar yang telah ditentukan, target
tingkat risiko dan kriteria lainnya.
Teknik identifikasi dapat berupa check list,
pengalaman, catatan, flow chart,
brainstorming, analisis sistem.
8. Jadi maksud evaluasi risiko adalah membuat
keputusan berdasar pada hasil analisa risiko
tentang perlunya perlakuan dan prioritas
perlakuan terhadap risiko.
Bisa dipakai untuk analisa yang lebih jauh
Perlakuan terhadap risiko meliputi identifikasi
hal-hal yang memperlakukan risiko , menilai,
persiapan dan implementasi rencana
perlakuannya.
9. Beberapa hal tersebut adalah :
Menghindari risiko dengan tidak
memulai/melanjutkan aktivitas yang
memungkinkan timbulnya risiko.
Mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa
Mengurangi akibat
Memindahkan risiko ke pihak lain.
Menahan risiko
10. 1. Jenis risiko
teknologi, keuangan/ekonomi, SDM,
kesehatan, politik, hukum, keamanan
2. Sumber risiko
Eksternal (politik, ekonomi, bencana alam)
Internal (reputasi, manajemen, keamanan)
Pengelompokan risiko
11. 3. Penerima risiko
Pihak yang terkena dampak risiko: orang,
reputasi, hasil program, material, bangunan
4. Tingkat kemampuan dan dampak terjadinya
risiko (level risiko)
Sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah
12. 5. Level kemampuan mengendalikan risiko
Tinggi (terkendali misal operasional sehari-
hari)
Sedang ( kurang terkendali : reputasi )
Rendah (tidak dapat dikendalikan : gempa
bumi)
6. Hierarki risiko ( strategik, program, proyek dan
operasional ).
13. 1. Level risiko
2. Level dampak risiko
3. Kategori risiko
a. Risiko fraud
b. Risiko strategis
c. Risiko operasional
d. Risiko kepatuhan
e. Risiko finansial
Kaidah prioritisasi risiko
15. b. Risiko strategi
Risiko terjadinya serangkaian kondisi yang
tidak terduga yang dapat mengurangi
kemampuan manajer untuk implementasikan
strateginya secara signifikan.
c. Risiko operasional
Timbul dari konsekuensi masalah yang terjadi
dalam operasi , manufaktur dan proses.
16. Misal : - mesin tidak jalan
- tingkat kesalahan yg sering terjadi
- tingkat defect yang tinggi
- banyak komplain dari pelanggan
d. Risiko kepatuhan
Disebabkan karena tidak mematuhi/ tidak
melaksanakan peraturan per UU atau
ketetapan lain yang berlaku.
17. e. Risiko finansial
Merupakan risiko perusahaan terkait
pembiayaan perusahaan agar bisa beroperasi.
Dimana perusahaan dapat dibiayai berdasar 2
sumber yaitu pembiayaan internal dan
eksternal.
18. Hasil evaluasi risiko :
a. Gambaran tentang seberapa penting risiko
yang ada
b. Gambaran tentang prioritas risiko yang perlu
ditanggulangi.
c. Gambaran tentang kerugian yang mungkin
terjadi baik dalam parameter biaya ataupun
parameter lainnya.
d. Masukan informasi untuk pertimbangan
tahapan pengendalian.