ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
A.Permasalahan Pokok Pendidikan
1. Masalah pemerataan pendidikan
Pendidikan nasional dapat menyediakan
kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh warga negara
Indonesia, namun kenyataannya masih banyak warga
negara Indonesia yang masih belum memperoleh
pendidikan. Permasalahannya ialah bagaimana sistem
pendidikan dikelola dengan seluas-luasnya dan dapat
memeberikan kesempatan bagi warga negara
Indonesia untuk memeperoleh pendidikan, dengan di
bukanya pendidikan seluas-luasnya diharapkan
pendidikan akan semakin merata.
PERMASALAHAN PENDIDIKAN
2. Masalah mutu pendidikan
Mutu pendidikan dilihat dari pendidikan itu sendiri.
Kriteria untuk hasil ini adalah kadar ketercapaian mutu
pendidikan itu sendidri. Kadar ketercapaian ini mulai dapat
dilihat daritujuan terkecil yaitu tujuan pembelajaran khusus
(TPK). Kualitas dari TPK dapat menggambarkan
ketercapaian tujuan pembelajaran umum (TPU) dari
kompetensi dasar. Dari beberapa sekolah mutu pendidikan
tidak dipandang sebagai masalah karena antar mutu yang
real dan ideal dapat diatur. Sementara secara
nasionalmenggunakan EBTANAS/UAN ternyata bermasalah
. Walaupun bermasalah EBTANAS /UAN sudah dapat
menggambarkan mutu pendidikan dari brbagai sekolah di
Indonesia.
3. Permasalahan Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan
a. Efisiensi
Efesiensi adalah bila penyelenggaraan pendidikan
tersebut hemat waktu, tenaga, dan biaya tetapi
produktivitas optimal. Pendidikan dikatakan efisien bila
pendayaguaan dan sumberdaya (waktu, tenaga, biaya)
tepat sasaran dan tidak boros atau terbuang percuma.
b. Efektifitas
Efektifitas adalah bila hasil yang dicapai sesuai dengan
rencana yang dibuat sebelumnya (tepat guna). Bila rencana
mengajar yang dbuat oleh guru atau silabus yang dibuat
dosen sebelum mengajar memberi mata mat kuliah
terlaksana secara utuh maka pelaksanaan kuliah dapat
dikatakan efektif.
4. Masalah Relevansi Pendidikan
Pendidikan dikatakan relevan adalah bila sistem
pendidikan dapat menghasilkan outpu t (keluaran) yang
sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Kesesuaian atau
relevansi tersebut meliputi kuantitas ataupun lualitas
output tersebut. Selanjutnya ksesuaian itu hendaknya
mempunyai tingkat keterkaitan dan kesepadanan.
5. Saling Kait Antar Masalah
Saling kait antar masalah adalah dimana semua dari
pokok permasalahan itu sebenarnya tidak berdiri sendiri
atau memepunyai suatu keterkaitan sehingga
menjadikannya sebuah masalah. Contoh: Pada kondisi
tertentu kita (warga negara) ingin pendidikan itu merata,
tapi mutu terabaikan / bermasalah efisiensi akan
bermasalah demikian pula dengan relevansi, maka
pendidikan akan mengalami penurunan
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya
Permasalahan Pendidikan
1. Pengaruh IPTEK
a. llmu Pengetahuan (IP)
Berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang
sosial, hukum, pertanian jelas akan membawa
masalah dalam bidang pendidikan misalnya saja
materi yang terdapat dalam kurikulum harus
disesuaikan
b. Teknologi (TEK)
Perkembangan dalam bidang teknologi akan
berpengaruh kepada bidang pendidikan, misalnya
sistem yang ada mungkin tidak sesuai lagi dengan
tuntutan perkembangan teknologi yang baru
sehingga harus dirobah.
c. Seni (S)
Aktifitas kesenian mempunyai andil yang cukup
besar dalam membentuk manusia Indonesia. Secara
Khusus kesenian dapat mengembangkan aspek
efektif peserta didik.
2. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan yang pesat dapat menyebabkan
berkembangnya masalah pendidikan, misalnya masalah
pemerataan. Dengan pertumbuhan pendidikan yang pesat
maka jumlah anak usia sekolah akan banyak , jika daya
tampung sekolah kurang maka sebagian anak tidak dapat
sekolah.
3. Aspirasi Masyarakat
Aspirasi masyarakat Indonesia akan pendidikan sudah
terlihat , karena pendidikan bisa menjamin akan dapat kerja.
Dengan hal ini maka dari anak-anak sampai dewasa
memburu sekolahan untuk memperoleh pendidikan
4. Keterbelakangan Budaya dan Kehidupan
Keterbelakan budaya dan kehidupan di Indonesia
tidak bisa di hindarkan karena bangsa Indonesia dulu
dijajah terlalu lama oleh penjajah sehingga Warga
indonesia mengalami keterbelakangan budaya dan
kehidupan. Keadaan seperti ini menimbulkan
permasalahan bagi pendidikan di
Indonesia, permasalahan antara lain adalah
bagaimana cara menyadarkan mereka akan
keterbelakangan dan bagaimana cara menyediakan
sarana kehidupan yang layak , sehingga mereka dapat
keluar dari keterbelakangan tersebut.
A. Program Dan Pengelolaan Pendidikan
Pembaharuan program dan pengelolaan
pendidikan secara ekplisit dicantumkan pada UU
pokok pendidikan terbaru(UU No.20,Tahun 2003
tentang SPN). Pada sub bab ini paparan hanya secara
umum,karena secara mendetil akan dibahas dalam
bab tentang sistem dari 1) pendidikan
umum(SD,SLTP,SMU dan Universitas); 2) pendidikan
kejuruan (SMK s.d Perguruan tinggi); 3) pendidikan
luar biasa (SDLB s.d Perguruan tinggi); 4) pendidikan
kedinasaan; 5) pendidikan keagamaan (Madrasyah
rotidaiyah s.d perguruan tinggi).
UPAYA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN
NASIONAL
Pembaharuan tenaga kependidikan terlihat antara
lain pada peningkatan kualifikasinya. Dewasa ini
tenaga kependidikan yang berstatus guru/dosen
harus keluaran pendidikan tinggi. Untuk menjadi guru
di SD minimal harus memiliki kualifikasi D II PGSD
yaitu SPG/SGO lama yang telah diintegrasikan ke
Universitas yang merupakan proses diploma non
gelar(SO). Dengan pembaharuan seperti ini maka
unntuk mengajar di SLTP minimal DIII,di SLTA tentu
harus SI (program gelar) dan untuk menjadi dosen
syarat minimalnya harus dikualifikasi S2(master).
B.Ketenagaan Pendidikan
Kebutuhan dan untuk penyelenggaraan pendidikan
kelihatannya semakin meningkat, karena biaya
pendidikan semakin mahal. Keadaan ini logis saja
karena pembaharuan2 yang dilakuakan butuh dana
baru atau tambahan terhadap alokasi dana
sebelumnya.
D. Pendidikan Non-Formal
Pendidikan non formal didirikan dan dikelola oleh
masyarakat sebagai lembaga pendidikannya
C. Dana
1.Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 adalah kuriklum pada orde lama dan
masih mencari bentuk khas nasional. Semenjak
merdeka sampai di tetapkan UU no.4 Th.1950 tentang
pendidikan di sekolah, pendidikan kita masi h dalam
tahap penyempurnaa pada masa penjajahan.
2.Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 kurikulum yang disetujui ole menteri
pendidikan untuk secara nasional dilaksanakan pada
tahun 1976 dengan catatan bahwa sekolah2 yang
menurut penilaian kepala perwakilan telah
mampu, diperkenankan mulai pada tahun 1975.
E. Inovasi dalam kurikulum
Ciri – ciri khusus kurikulum 1975
Menganut pendekatan yang beritasi pada tujuan
Menganut pendekatan intergratif
Pendidikan moral pancasila
Menekankan pada efisiensi dan efektivitas
Tujuan kurikulum 1975
Tujuan umum ialah tujuan pendidikan nasional
Tujuan istitusional
Tujuan kurikuler
Tujuan instruksional
Salah satu upaya perbaikan dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah dilakukan melalui perbaikan
kurikulum pendidikan dasar dan menengah dalam
lingkungan departemen P dan K.
Perbaikan kurikulum ini sesuai dengan keputusan
menteri pendidikan dan kebudayaan No o461/u/1983
tahun 1983 tanggal 23 oktober 1983.
Karakteristik 1984
 Landasan pengembagan
 Prinsip pengembangan
 Kegiatan kurikulum
 Pendekatan dalam proses belajar mengajar
3. Kurikulum 1984
Untuk memperbaiki mutu pendidikan selama
pemeritah orde baru , antara laian dilaksanakan
berbagai upaya perbaiakan kurikulum. Dimulai
kurikulum 1968 -> 1975 -> 1984 ->1994
Ciri-ciri kurikulum 1994
 Pelaksanaan pendidikan selama 9 tahun
 Memberlakukan kurikulum muatan lokal
 Memyempurnakan 3M ( membaca, menulis
, menghitung)
4. Kurikulum 1994
A. Lantar belakang
Kurikulum yang berlaku ( 1994) mendapat
tanggapan,kritik dan saran dari para praktisi , pakar,
ahli serta masyarakat.
B.Tujuan
 Meningkatkan efektivitas dan kualitas
pembelajaran
 Meningkatkan hasil belajar
 Strategi.
5. Kurikulum Suplemen
Peninkatan belajar maengajar dikenal dengan
kurikulum berbasis pengetahuan (knowlege based
curriculum).
Kompetensi adalah kemampuan yang perlu dikusai
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran
yang dapat dilihat dari kognitif, psikomotor, efektif.
6. Kurikulum Berbasis Kompetensi
1.SD Pamong
Proyek ini pendidikan bersama antara pemeritah
Indonesia dan innotech ; lembaga yang didirikan oleh
badan kerja sama menteri-menteri pendidikan se
ASIA Tenggara . Pamong adalah penddikan anak oleh
masyarakat , rang tua dan guru.
Tujuannya adalah untuk menentukan alternatif sistem
pendidikan dasar yang afektif,ekonomis dan merata.
F. Sistem Persekolahan
Realisasi dari undang- undang wajib belajar dan
pemerataan pendidikan anak-anak usia 7-12 tahun
terutama bagi daerah terpencil.
Ciri ciri
 Kelas yang ada lebih sedikit
 Jumlah murid lebih kecil
 Jumlah guru lebih sedikit
 Pendekatan belajar adalah belajar sendiri
 Kurikulum sama dengan SD biasa
2. SD Kecil
SMP Terbuka adalah sekolah menengah umum
tingkat pertama yang kegiatan belajarnya sebagian
besar diselrnggarakan diliuar gedung sekolah dengan
cara penyampaiaiteraksi n pelajaran melaui berbagai
media , dan interaksi yang terbatas antara guru dan
murid.
Ciri-ciri SMP Terbuka
 Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umur
 Terbuka dalam memilih program belajar
 Terbuka dalam proses belajar
 Terbuka dalam keluar masuk kelas
 Terbuka dalam pengelolaan sekolah
3. SMP Terbuka
PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan
yang ditugaskan untuk mengembangkan satu sistem pendidikan
dasar dan menengah
Contoh sekolah pembangunan IKIP padang, IKIP Jakarta,IKIP
bandung, IKIP Semarang, IKIP Yogyakarta, IKIP surabaya, IKIP
Malang IKIP Ujung pandang.
Modul
Modul adalah suatu satuan program belajar- mengajar yang dapat
dipelajari o;eh murid dengan bantuan yang minimal dari pihak guru.
Prisisp pengajaran modul
1.keaktifan siswa
2. perbedaan individu
3. siswa harus memecahkan masalah
4. continous progress
4. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
Universitas terbuka merupakan lembaga pendidikan
tinggi yang menerapkan sitem belajar jarak jauh.
Tujuan adalah meningkatkan partisipasi perguruan
tinggi dari 5 % menjadi 8,2% .
Gagasan pemerintah menyelenggarakan UT
didasarkan pada keinginan untuk memperluas
kesempatan memperoleh pendidikan tinggi selutuh
masyarakat dan meningkatkan tenaga kependidikan.
5. Universitas Terbuka
Sekolah unggul dalah sekolah yang dikembangkan
untuk mencapai keunggulan dalam keluaran
pendidikannya.
Karakteristik sekolah unggul
 Layanan khusus akan diberikan dengan lebih
intensif.
 Anak- anak gifted merupakan aset bangsa.
6. Sekolah Unggul
 Pesantren adalah lembga pendidikan trdisional
islam untuk mempelajari ajaran islam dengan
menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai
pendoman prilaku sehari- hari.
 Tujuan pesantren adalah menciptakan dan
menggembangkan kepribadian muslim.
 Masyarakat pesantren adalah komunitas
tersendiri, di mana kiai , ustaz, santri dan pengurus
pesantren hidup bersama dalam satu kampus .
 Fungsi pesantren adalah ternyata pesantren tidak
hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan
, tetapi juga berfungsi sebagai lembaga sosial dan
penyiaran agama
7. Pendidikan Pesantren
1.Belajar Tuntas
Belajar tuntas adalah suatu cara proses belajar yang
menuntut siswa untuk menguasai materi pelajran secara
tuntas dengan hasil yang memuaskan.
Tujuan adalah agar siswa mendapat kesempatan untuk
mencapai angka tertinggi.
Karakteristik
 Siswa belajar individu
 Siswa belajar aktif
 Setiap akhir belajar tes
 Tidak mengenal tinggal kelas.
G. Inovasi dalam pendekatan belajar mengajar
CBSA adalah suatu cara atau usaha
mempertinggi kegiatan siswa dalam proses
belajar .
Tujuan adalah aga siswa aktif dalam proses
belajar .
Karakteristik adalah situasi kelas
menantang, guru tidak mendominasi ,guru
menyediakan sumber belajar.
2. Cara Belajar Siswa Aktif
Keterampilan adalah suatu pendekatan yang
mengacu kepada bagaimana siswa belajar , dan apa
yang di pelajari
Tujuan adalah untuk memberikan kerampilan praktis
yang akan dihadapi setiap orang dalam kehidupan ,
sekaligus untuk mengembangkan pemahamannya.
Karakteristik adalah mendorong siswa untuk
memecahkan masalah, menyiapkan situasi.
3. Keterampilan Proses
Penerapan adalah siswa aktif, siswa merencanakan
penelitian ,siswa berusaha mencari hubungan
sebab-akibat.
Peranan guru adalah menyusun tujuan
pengajaran,memberi pengaturan waktu,pengturan
ruang belajar.
Peranan siswa adalah membantu sesama teman.
Saling memberikan informasi,aktif dan kritis.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot (19)

Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannyaPenyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
worodyah
Ìý
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesiaKurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
ripto atmaja
Ìý
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Septian Muna Barakati
Ìý
Pendidikan bertaraf dunia
Pendidikan bertaraf duniaPendidikan bertaraf dunia
Pendidikan bertaraf dunia
Durratun Dian
Ìý
Falsafah tvet
Falsafah tvetFalsafah tvet
Falsafah tvet
chooeinsan
Ìý
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiaMakalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
suyono fis
Ìý
Isu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysiaIsu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysia
Kulanz Salleh
Ìý
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di IndonesiaMakalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
PPS Universitas Sriwijaya
Ìý
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)
e pai
Ìý
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
Eko Pratiwiningsih
Ìý
Permasalahan pendidikan - Muhammad Habibie Ramadhan
Permasalahan pendidikan - Muhammad Habibie RamadhanPermasalahan pendidikan - Muhammad Habibie Ramadhan
Permasalahan pendidikan - Muhammad Habibie Ramadhan
Muhammad Habibie Ramadhan
Ìý
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Hariyatunnisa Ahmad
Ìý
Pendidikan Umum dan TVET Powerpoint
Pendidikan Umum dan TVET PowerpointPendidikan Umum dan TVET Powerpoint
Pendidikan Umum dan TVET Powerpoint
afinde
Ìý
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di Indonesia
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di IndonesiaKurikulum dan Mutu Pendidikan di Indonesia
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di Indonesia
Tedy Dradjat
Ìý
Penulisan akses ekuiti
Penulisan akses ekuitiPenulisan akses ekuiti
Penulisan akses ekuiti
yatt87
Ìý
Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan...
Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan...Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan...
Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan...
NickyAng45
Ìý
Pp bab 6
Pp bab 6Pp bab 6
Pp bab 6
arul1908
Ìý
Nota guru dan cabaran semasa
Nota guru dan cabaran semasaNota guru dan cabaran semasa
Nota guru dan cabaran semasa
Nurul Asha'ari
Ìý
Artikel jurnal pendidikan bagi isu
Artikel jurnal pendidikan bagi isuArtikel jurnal pendidikan bagi isu
Artikel jurnal pendidikan bagi isu
Cik BaCo
Ìý
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannyaPenyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
worodyah
Ìý
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesiaKurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
ripto atmaja
Ìý
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Septian Muna Barakati
Ìý
Pendidikan bertaraf dunia
Pendidikan bertaraf duniaPendidikan bertaraf dunia
Pendidikan bertaraf dunia
Durratun Dian
Ìý
Falsafah tvet
Falsafah tvetFalsafah tvet
Falsafah tvet
chooeinsan
Ìý
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiaMakalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
suyono fis
Ìý
Isu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysiaIsu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysia
Kulanz Salleh
Ìý
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di IndonesiaMakalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
PPS Universitas Sriwijaya
Ìý
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)
e pai
Ìý
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
Eko Pratiwiningsih
Ìý
Permasalahan pendidikan - Muhammad Habibie Ramadhan
Permasalahan pendidikan - Muhammad Habibie RamadhanPermasalahan pendidikan - Muhammad Habibie Ramadhan
Permasalahan pendidikan - Muhammad Habibie Ramadhan
Muhammad Habibie Ramadhan
Ìý
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Hariyatunnisa Ahmad
Ìý
Pendidikan Umum dan TVET Powerpoint
Pendidikan Umum dan TVET PowerpointPendidikan Umum dan TVET Powerpoint
Pendidikan Umum dan TVET Powerpoint
afinde
Ìý
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di Indonesia
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di IndonesiaKurikulum dan Mutu Pendidikan di Indonesia
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di Indonesia
Tedy Dradjat
Ìý
Penulisan akses ekuiti
Penulisan akses ekuitiPenulisan akses ekuiti
Penulisan akses ekuiti
yatt87
Ìý
Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan...
Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan...Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan...
Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan...
NickyAng45
Ìý
Pp bab 6
Pp bab 6Pp bab 6
Pp bab 6
arul1908
Ìý
Nota guru dan cabaran semasa
Nota guru dan cabaran semasaNota guru dan cabaran semasa
Nota guru dan cabaran semasa
Nurul Asha'ari
Ìý
Artikel jurnal pendidikan bagi isu
Artikel jurnal pendidikan bagi isuArtikel jurnal pendidikan bagi isu
Artikel jurnal pendidikan bagi isu
Cik BaCo
Ìý

Similar to Nova nisa febrina (tugas eldarni) (20)

E-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdf
E-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdfE-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdf
E-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdf
MiftakhulAzizah2
Ìý
Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaran
pidiani
Ìý
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaran
pidiani
Ìý
Kel 10 Wawasan Pendidikan Semester 116.pptx
Kel 10 Wawasan Pendidikan Semester 116.pptxKel 10 Wawasan Pendidikan Semester 116.pptx
Kel 10 Wawasan Pendidikan Semester 116.pptx
LithansyahAdhyaksaTy
Ìý
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docxKKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
AriEdiHandayani
Ìý
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
muhammadsucahyo
Ìý
Inovasi.pdf
Inovasi.pdfInovasi.pdf
Inovasi.pdf
StMuthmainnahYusuf
Ìý
Pedoman s1 kkt upi
Pedoman s1 kkt upiPedoman s1 kkt upi
Pedoman s1 kkt upi
Agiefh header
Ìý
Hakikat Pendidikan dan Pendidikan Nasional di Indonesia
Hakikat Pendidikan dan Pendidikan Nasional di IndonesiaHakikat Pendidikan dan Pendidikan Nasional di Indonesia
Hakikat Pendidikan dan Pendidikan Nasional di Indonesia
ssuser90b9191
Ìý
PPT 13 KAPITA SELEKTA TERBARU DAN TERLENGKAP
PPT 13 KAPITA SELEKTA TERBARU DAN TERLENGKAPPPT 13 KAPITA SELEKTA TERBARU DAN TERLENGKAP
PPT 13 KAPITA SELEKTA TERBARU DAN TERLENGKAP
AnggunUtami4
Ìý
KURIKULUM MERDEKA 2024, bahan Presentase.pptx
KURIKULUM MERDEKA 2024, bahan Presentase.pptxKURIKULUM MERDEKA 2024, bahan Presentase.pptx
KURIKULUM MERDEKA 2024, bahan Presentase.pptx
Rasdian1
Ìý
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Yang Dibuang
Ìý
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
rinoarpa
Ìý
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
rinoarpa
Ìý
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Vissta L'Kim D'vhirly
Ìý
Pip permasalahan pendidikan
Pip permasalahan pendidikanPip permasalahan pendidikan
Pip permasalahan pendidikan
DwiAlfiani2000
Ìý
Tugas ti feby
Tugas ti febyTugas ti feby
Tugas ti feby
fitrifeby
Ìý
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangImplementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Rahasty Cinthia Devi
Ìý
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
harjunode
Ìý
Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Tahun 2022
Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Tahun 2022Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Tahun 2022
Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Tahun 2022
RadiahRipai2
Ìý
E-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdf
E-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdfE-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdf
E-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdf
MiftakhulAzizah2
Ìý
Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaran
pidiani
Ìý
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaran
pidiani
Ìý
Kel 10 Wawasan Pendidikan Semester 116.pptx
Kel 10 Wawasan Pendidikan Semester 116.pptxKel 10 Wawasan Pendidikan Semester 116.pptx
Kel 10 Wawasan Pendidikan Semester 116.pptx
LithansyahAdhyaksaTy
Ìý
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docxKKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
AriEdiHandayani
Ìý
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
muhammadsucahyo
Ìý
Pedoman s1 kkt upi
Pedoman s1 kkt upiPedoman s1 kkt upi
Pedoman s1 kkt upi
Agiefh header
Ìý
Hakikat Pendidikan dan Pendidikan Nasional di Indonesia
Hakikat Pendidikan dan Pendidikan Nasional di IndonesiaHakikat Pendidikan dan Pendidikan Nasional di Indonesia
Hakikat Pendidikan dan Pendidikan Nasional di Indonesia
ssuser90b9191
Ìý
PPT 13 KAPITA SELEKTA TERBARU DAN TERLENGKAP
PPT 13 KAPITA SELEKTA TERBARU DAN TERLENGKAPPPT 13 KAPITA SELEKTA TERBARU DAN TERLENGKAP
PPT 13 KAPITA SELEKTA TERBARU DAN TERLENGKAP
AnggunUtami4
Ìý
KURIKULUM MERDEKA 2024, bahan Presentase.pptx
KURIKULUM MERDEKA 2024, bahan Presentase.pptxKURIKULUM MERDEKA 2024, bahan Presentase.pptx
KURIKULUM MERDEKA 2024, bahan Presentase.pptx
Rasdian1
Ìý
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Yang Dibuang
Ìý
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
rinoarpa
Ìý
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
rinoarpa
Ìý
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Vissta L'Kim D'vhirly
Ìý
Pip permasalahan pendidikan
Pip permasalahan pendidikanPip permasalahan pendidikan
Pip permasalahan pendidikan
DwiAlfiani2000
Ìý
Tugas ti feby
Tugas ti febyTugas ti feby
Tugas ti feby
fitrifeby
Ìý
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangImplementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Rahasty Cinthia Devi
Ìý
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
harjunode
Ìý
Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Tahun 2022
Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Tahun 2022Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Tahun 2022
Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Tahun 2022
RadiahRipai2
Ìý

Nova nisa febrina (tugas eldarni)

  • 1. A.Permasalahan Pokok Pendidikan 1. Masalah pemerataan pendidikan Pendidikan nasional dapat menyediakan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia, namun kenyataannya masih banyak warga negara Indonesia yang masih belum memperoleh pendidikan. Permasalahannya ialah bagaimana sistem pendidikan dikelola dengan seluas-luasnya dan dapat memeberikan kesempatan bagi warga negara Indonesia untuk memeperoleh pendidikan, dengan di bukanya pendidikan seluas-luasnya diharapkan pendidikan akan semakin merata. PERMASALAHAN PENDIDIKAN
  • 2. 2. Masalah mutu pendidikan Mutu pendidikan dilihat dari pendidikan itu sendiri. Kriteria untuk hasil ini adalah kadar ketercapaian mutu pendidikan itu sendidri. Kadar ketercapaian ini mulai dapat dilihat daritujuan terkecil yaitu tujuan pembelajaran khusus (TPK). Kualitas dari TPK dapat menggambarkan ketercapaian tujuan pembelajaran umum (TPU) dari kompetensi dasar. Dari beberapa sekolah mutu pendidikan tidak dipandang sebagai masalah karena antar mutu yang real dan ideal dapat diatur. Sementara secara nasionalmenggunakan EBTANAS/UAN ternyata bermasalah . Walaupun bermasalah EBTANAS /UAN sudah dapat menggambarkan mutu pendidikan dari brbagai sekolah di Indonesia.
  • 3. 3. Permasalahan Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan a. Efisiensi Efesiensi adalah bila penyelenggaraan pendidikan tersebut hemat waktu, tenaga, dan biaya tetapi produktivitas optimal. Pendidikan dikatakan efisien bila pendayaguaan dan sumberdaya (waktu, tenaga, biaya) tepat sasaran dan tidak boros atau terbuang percuma. b. Efektifitas Efektifitas adalah bila hasil yang dicapai sesuai dengan rencana yang dibuat sebelumnya (tepat guna). Bila rencana mengajar yang dbuat oleh guru atau silabus yang dibuat dosen sebelum mengajar memberi mata mat kuliah terlaksana secara utuh maka pelaksanaan kuliah dapat dikatakan efektif.
  • 4. 4. Masalah Relevansi Pendidikan Pendidikan dikatakan relevan adalah bila sistem pendidikan dapat menghasilkan outpu t (keluaran) yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Kesesuaian atau relevansi tersebut meliputi kuantitas ataupun lualitas output tersebut. Selanjutnya ksesuaian itu hendaknya mempunyai tingkat keterkaitan dan kesepadanan. 5. Saling Kait Antar Masalah Saling kait antar masalah adalah dimana semua dari pokok permasalahan itu sebenarnya tidak berdiri sendiri atau memepunyai suatu keterkaitan sehingga menjadikannya sebuah masalah. Contoh: Pada kondisi tertentu kita (warga negara) ingin pendidikan itu merata, tapi mutu terabaikan / bermasalah efisiensi akan bermasalah demikian pula dengan relevansi, maka pendidikan akan mengalami penurunan
  • 5. B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Permasalahan Pendidikan 1. Pengaruh IPTEK a. llmu Pengetahuan (IP) Berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang sosial, hukum, pertanian jelas akan membawa masalah dalam bidang pendidikan misalnya saja materi yang terdapat dalam kurikulum harus disesuaikan
  • 6. b. Teknologi (TEK) Perkembangan dalam bidang teknologi akan berpengaruh kepada bidang pendidikan, misalnya sistem yang ada mungkin tidak sesuai lagi dengan tuntutan perkembangan teknologi yang baru sehingga harus dirobah. c. Seni (S) Aktifitas kesenian mempunyai andil yang cukup besar dalam membentuk manusia Indonesia. Secara Khusus kesenian dapat mengembangkan aspek efektif peserta didik.
  • 7. 2. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan yang pesat dapat menyebabkan berkembangnya masalah pendidikan, misalnya masalah pemerataan. Dengan pertumbuhan pendidikan yang pesat maka jumlah anak usia sekolah akan banyak , jika daya tampung sekolah kurang maka sebagian anak tidak dapat sekolah. 3. Aspirasi Masyarakat Aspirasi masyarakat Indonesia akan pendidikan sudah terlihat , karena pendidikan bisa menjamin akan dapat kerja. Dengan hal ini maka dari anak-anak sampai dewasa memburu sekolahan untuk memperoleh pendidikan
  • 8. 4. Keterbelakangan Budaya dan Kehidupan Keterbelakan budaya dan kehidupan di Indonesia tidak bisa di hindarkan karena bangsa Indonesia dulu dijajah terlalu lama oleh penjajah sehingga Warga indonesia mengalami keterbelakangan budaya dan kehidupan. Keadaan seperti ini menimbulkan permasalahan bagi pendidikan di Indonesia, permasalahan antara lain adalah bagaimana cara menyadarkan mereka akan keterbelakangan dan bagaimana cara menyediakan sarana kehidupan yang layak , sehingga mereka dapat keluar dari keterbelakangan tersebut.
  • 9. A. Program Dan Pengelolaan Pendidikan Pembaharuan program dan pengelolaan pendidikan secara ekplisit dicantumkan pada UU pokok pendidikan terbaru(UU No.20,Tahun 2003 tentang SPN). Pada sub bab ini paparan hanya secara umum,karena secara mendetil akan dibahas dalam bab tentang sistem dari 1) pendidikan umum(SD,SLTP,SMU dan Universitas); 2) pendidikan kejuruan (SMK s.d Perguruan tinggi); 3) pendidikan luar biasa (SDLB s.d Perguruan tinggi); 4) pendidikan kedinasaan; 5) pendidikan keagamaan (Madrasyah rotidaiyah s.d perguruan tinggi). UPAYA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN NASIONAL
  • 10. Pembaharuan tenaga kependidikan terlihat antara lain pada peningkatan kualifikasinya. Dewasa ini tenaga kependidikan yang berstatus guru/dosen harus keluaran pendidikan tinggi. Untuk menjadi guru di SD minimal harus memiliki kualifikasi D II PGSD yaitu SPG/SGO lama yang telah diintegrasikan ke Universitas yang merupakan proses diploma non gelar(SO). Dengan pembaharuan seperti ini maka unntuk mengajar di SLTP minimal DIII,di SLTA tentu harus SI (program gelar) dan untuk menjadi dosen syarat minimalnya harus dikualifikasi S2(master). B.Ketenagaan Pendidikan
  • 11. Kebutuhan dan untuk penyelenggaraan pendidikan kelihatannya semakin meningkat, karena biaya pendidikan semakin mahal. Keadaan ini logis saja karena pembaharuan2 yang dilakuakan butuh dana baru atau tambahan terhadap alokasi dana sebelumnya. D. Pendidikan Non-Formal Pendidikan non formal didirikan dan dikelola oleh masyarakat sebagai lembaga pendidikannya C. Dana
  • 12. 1.Kurikulum 1968 Kurikulum 1968 adalah kuriklum pada orde lama dan masih mencari bentuk khas nasional. Semenjak merdeka sampai di tetapkan UU no.4 Th.1950 tentang pendidikan di sekolah, pendidikan kita masi h dalam tahap penyempurnaa pada masa penjajahan. 2.Kurikulum 1975 Kurikulum 1975 kurikulum yang disetujui ole menteri pendidikan untuk secara nasional dilaksanakan pada tahun 1976 dengan catatan bahwa sekolah2 yang menurut penilaian kepala perwakilan telah mampu, diperkenankan mulai pada tahun 1975. E. Inovasi dalam kurikulum
  • 13. Ciri – ciri khusus kurikulum 1975 Menganut pendekatan yang beritasi pada tujuan Menganut pendekatan intergratif Pendidikan moral pancasila Menekankan pada efisiensi dan efektivitas Tujuan kurikulum 1975 Tujuan umum ialah tujuan pendidikan nasional Tujuan istitusional Tujuan kurikuler Tujuan instruksional
  • 14. Salah satu upaya perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah dilakukan melalui perbaikan kurikulum pendidikan dasar dan menengah dalam lingkungan departemen P dan K. Perbaikan kurikulum ini sesuai dengan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan No o461/u/1983 tahun 1983 tanggal 23 oktober 1983. Karakteristik 1984  Landasan pengembagan  Prinsip pengembangan  Kegiatan kurikulum  Pendekatan dalam proses belajar mengajar 3. Kurikulum 1984
  • 15. Untuk memperbaiki mutu pendidikan selama pemeritah orde baru , antara laian dilaksanakan berbagai upaya perbaiakan kurikulum. Dimulai kurikulum 1968 -> 1975 -> 1984 ->1994 Ciri-ciri kurikulum 1994  Pelaksanaan pendidikan selama 9 tahun  Memberlakukan kurikulum muatan lokal  Memyempurnakan 3M ( membaca, menulis , menghitung) 4. Kurikulum 1994
  • 16. A. Lantar belakang Kurikulum yang berlaku ( 1994) mendapat tanggapan,kritik dan saran dari para praktisi , pakar, ahli serta masyarakat. B.Tujuan  Meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran  Meningkatkan hasil belajar  Strategi. 5. Kurikulum Suplemen
  • 17. Peninkatan belajar maengajar dikenal dengan kurikulum berbasis pengetahuan (knowlege based curriculum). Kompetensi adalah kemampuan yang perlu dikusai peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran yang dapat dilihat dari kognitif, psikomotor, efektif. 6. Kurikulum Berbasis Kompetensi
  • 18. 1.SD Pamong Proyek ini pendidikan bersama antara pemeritah Indonesia dan innotech ; lembaga yang didirikan oleh badan kerja sama menteri-menteri pendidikan se ASIA Tenggara . Pamong adalah penddikan anak oleh masyarakat , rang tua dan guru. Tujuannya adalah untuk menentukan alternatif sistem pendidikan dasar yang afektif,ekonomis dan merata. F. Sistem Persekolahan
  • 19. Realisasi dari undang- undang wajib belajar dan pemerataan pendidikan anak-anak usia 7-12 tahun terutama bagi daerah terpencil. Ciri ciri  Kelas yang ada lebih sedikit  Jumlah murid lebih kecil  Jumlah guru lebih sedikit  Pendekatan belajar adalah belajar sendiri  Kurikulum sama dengan SD biasa 2. SD Kecil
  • 20. SMP Terbuka adalah sekolah menengah umum tingkat pertama yang kegiatan belajarnya sebagian besar diselrnggarakan diliuar gedung sekolah dengan cara penyampaiaiteraksi n pelajaran melaui berbagai media , dan interaksi yang terbatas antara guru dan murid. Ciri-ciri SMP Terbuka  Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umur  Terbuka dalam memilih program belajar  Terbuka dalam proses belajar  Terbuka dalam keluar masuk kelas  Terbuka dalam pengelolaan sekolah 3. SMP Terbuka
  • 21. PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan yang ditugaskan untuk mengembangkan satu sistem pendidikan dasar dan menengah Contoh sekolah pembangunan IKIP padang, IKIP Jakarta,IKIP bandung, IKIP Semarang, IKIP Yogyakarta, IKIP surabaya, IKIP Malang IKIP Ujung pandang. Modul Modul adalah suatu satuan program belajar- mengajar yang dapat dipelajari o;eh murid dengan bantuan yang minimal dari pihak guru. Prisisp pengajaran modul 1.keaktifan siswa 2. perbedaan individu 3. siswa harus memecahkan masalah 4. continous progress 4. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
  • 22. Universitas terbuka merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menerapkan sitem belajar jarak jauh. Tujuan adalah meningkatkan partisipasi perguruan tinggi dari 5 % menjadi 8,2% . Gagasan pemerintah menyelenggarakan UT didasarkan pada keinginan untuk memperluas kesempatan memperoleh pendidikan tinggi selutuh masyarakat dan meningkatkan tenaga kependidikan. 5. Universitas Terbuka
  • 23. Sekolah unggul dalah sekolah yang dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam keluaran pendidikannya. Karakteristik sekolah unggul  Layanan khusus akan diberikan dengan lebih intensif.  Anak- anak gifted merupakan aset bangsa. 6. Sekolah Unggul
  • 24.  Pesantren adalah lembga pendidikan trdisional islam untuk mempelajari ajaran islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pendoman prilaku sehari- hari.  Tujuan pesantren adalah menciptakan dan menggembangkan kepribadian muslim.  Masyarakat pesantren adalah komunitas tersendiri, di mana kiai , ustaz, santri dan pengurus pesantren hidup bersama dalam satu kampus .  Fungsi pesantren adalah ternyata pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan , tetapi juga berfungsi sebagai lembaga sosial dan penyiaran agama 7. Pendidikan Pesantren
  • 25. 1.Belajar Tuntas Belajar tuntas adalah suatu cara proses belajar yang menuntut siswa untuk menguasai materi pelajran secara tuntas dengan hasil yang memuaskan. Tujuan adalah agar siswa mendapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi. Karakteristik  Siswa belajar individu  Siswa belajar aktif  Setiap akhir belajar tes  Tidak mengenal tinggal kelas. G. Inovasi dalam pendekatan belajar mengajar
  • 26. CBSA adalah suatu cara atau usaha mempertinggi kegiatan siswa dalam proses belajar . Tujuan adalah aga siswa aktif dalam proses belajar . Karakteristik adalah situasi kelas menantang, guru tidak mendominasi ,guru menyediakan sumber belajar. 2. Cara Belajar Siswa Aktif
  • 27. Keterampilan adalah suatu pendekatan yang mengacu kepada bagaimana siswa belajar , dan apa yang di pelajari Tujuan adalah untuk memberikan kerampilan praktis yang akan dihadapi setiap orang dalam kehidupan , sekaligus untuk mengembangkan pemahamannya. Karakteristik adalah mendorong siswa untuk memecahkan masalah, menyiapkan situasi. 3. Keterampilan Proses
  • 28. Penerapan adalah siswa aktif, siswa merencanakan penelitian ,siswa berusaha mencari hubungan sebab-akibat. Peranan guru adalah menyusun tujuan pengajaran,memberi pengaturan waktu,pengturan ruang belajar. Peranan siswa adalah membantu sesama teman. Saling memberikan informasi,aktif dan kritis. TERIMA KASIH