Jurnal ini membahasakan persepsi guru terhadap pelaksanaan pengajaran sains dalam bahasa Inggris (PPSMI) di sekolah rendah di Malaysia. Kajian menemukan bahwa guru memberikan respon positif terhadap pelatihan dan dukungan untuk PPSMI, namun kemampuan bahasa Inggris guru masih dianggap sedang. Jurnal ini juga menganalisis berbagai pendapat dari berbagai kelompok masyarakat terhadap PPSMI dan menyimp
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...Nurrahmah Fitria
Ìý
Pendidikan merupakan sebuah proses penting dalam kehidupan setiap manusia, karena melalui proses ini manusia dibentuk dan dilahirkan sebagai seorang manusia yang utuh dan sebenarnya. Oleh karena itulah sistem pendidikan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial budaya dan juga masyarakat.
Membangun suatu sistem pendidikan memeng tidaklah mudah, karena dalam membangun sistem pendidikan haruslah dibarengi dangan pembangunan nasional. Dalam derap langkah pembangunan selalu diupayakan sejalan dengan perkembangan zaman. Dan perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Kaitan erat antara sistem pendidikan dan pembangunan nasional, terutama dalam bidang sosial dan budaya juga ekonomi membuktikan bahwa permasalahan dalam sistem pendidikan selalu bekaitan dengan permasalahan yang datang dari luar sistem pendidikan itu sendiri. Misalnya, kondisi sosial budaya serta ekonomi suatu masyarakat pasti akan mempengaruhi mutu hasil belajar suatu sekolah. Selain itu, masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi mutu hasil belajar tersebut.
Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragam masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.
Pendidikan di Indonesia juga semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Berdasarkan kenyataan ini, penanggulangan permasalahan pendidikan menjadi sangat rumit karena masalah ini menyangkut banyak komponen juga melibatkan banyak pihak. Dan pada dasarnya terdapat dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita, yaitu :
1. Bagaimana semua warga negara Indonesia dapat menikmati bangku sekolah atau pendidikan yang layak.
2. Bagaimana pendidikan negara kita dapat membekali para peserta didik dengan kemampuan serta keterampilan kerja yang berkualitas agar dapat terjun ke dunia kerja dalam kehidupan bermasyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang isu-isu dalam pendidikan matematik di Malaysia, termasuk akses yang tidak setara, kualitas pengajaran, dan prestasi pelajar. Cadangan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut meliputi peningkatan nilai pengajaran guru dan interaksi sosial, serta pendekatan pembelajaran koperatif.
Rangkuman dalam 3 kalimat:
1. Dokumen tersebut membahas mengenai usaha Kementerian Pelajaran Malaysia untuk memperbaiki sistem pendidikan negara melalui kerja sama dengan UNESCO dan melalui Dialog Pendidikan Nasional 2012.
2. Dokumen tersebut juga membahas mengenai berbagai masalah sosial yang terjadi di kalangan pelajar sekolah sebagai akibat dari kurangnya penanaman pendidikan Islam yang seimbang dan menyeluruh.
Dokumen tersebut membahas permasalahan pendidikan di Indonesia dan solusinya. Permasalahan utama adalah sistem pendidikan yang menghasilkan siswa sebagai objek belajar tanpa kritis, selain itu terdapat masalah sarana, guru, biaya dan prestasi. Solusinya adalah perbaikan sistemik dan teknis seperti peningkatan sarana, kesejahteraan guru, serta kualitas proses belajar mengajar.
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiasuyono fis
Ìý
Makalah ini membahas tentang mahalnya biaya pendidikan di Indonesia. Biaya pendidikan berasal dari berbagai sumber seperti pemerintah, masyarakat, orang tua, dan sumber luar negeri. Sayangnya, biaya pendidikan yang tinggi menyebabkan banyak masyarakat kurang mampu tidak dapat menyekolahkan anak-anaknya. Hal ini menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian.
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pendidikan di Indonesia. Tiga masalah pokok yang diuraikan adalah (1) kurang meratanya kesempatan mendapatkan pendidikan, (2) rendahnya mutu dan relevansi pendidikan, (3) masalah efisiensi dan efektivitas sistem pendidikan. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor penyebab permasalahan tersebut dan pendekatan untuk menanggulanginya.
Makalah ini membahas tentang rendahnya mutu pendidikan di Indonesia yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan prestasi siswa."
Makalah ini membahas permasalahan pendidikan di Indonesia. Tiga permasalahan utama yang dijelaskan adalah: 1) kurang meratanya kesempatan mendapatkan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, 2) rendahnya mutu dan relevansi pendidikan, dan 3) rendahnya efisiensi dan efektivitas sistem pendidikan. Makalah ini menganalisis faktor-faktor penyebab ketiga permasalahan tersebut, dan langkah-langkah untuk mengatas
Dokumen tersebut membahas tentang empat masalah pokok pendidikan di Indonesia yaitu masalah pemerataan pendidikan, mutu pendidikan, efisiensi pendidikan, dan relevansi pendidikan. Masalah-masalah tersebut muncul karena belum terpenuhinya kesempatan belajar bagi seluruh warga negara, rendahnya kualitas hasil belajar, tidak efisiennya penggunaan sumber daya pendidikan, dan kurang relevannya pendidikan den
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di IndonesiaTedy Dradjat
Ìý
Bab pertama membahas upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia melalui perubahan kurikulum sejak tahun 1969 hingga 2013. Namun, pelaksanaan kurikulum di sekolah belum banyak berdampak pada peningkatan mutu SDM. Masalah utama adalah bagaimana meningkatkan konsep dan pelaksanaan kurikulum agar mampu meningkatkan mutu pendidikan sesuai tuntutan era global.
Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan...NickyAng45
Ìý
Dokumen tersebut membincangkan beberapa dasar-dasar pendidikan utama di Malaysia seperti Dasar Memartabatkan Bahasa Malaysia dan Memperkukuhkan Bahasa Inggeris, Dasar Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematik dalam Bahasa Inggeris, Dasar 60:40 dan Dasar Pendidikan Percuma, serta implikasi pelaksanaan dasar-dasar tersebut terhadap pembangunan insan dan negara.
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kualitas SDM melalui pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk program pendidikan, pengelolaan pendidikan, tenaga kependidikan, dan sistem persekolahan.
Buku ini membahas tentang perubahan kurikulum di Indonesia dan peran guru dalam menghadapi perubahan tersebut. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tantangan yang dihadapi guru akibat seringnya perubahan kurikulum, upaya peningkatan kualitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, serta pentingnya profesionalisme guru dalam mengikuti perkembangan zaman.
1. Buku ini membahas tentang perubahan kurikulum di Indonesia dan dampaknya terhadap guru. 2. Banyak perubahan kurikulum yang dilakukan tanpa evaluasi memadai sehingga menimbulkan kebosanan dan apatisme pada guru. 3. Diperlukan tradisi belajar yang tuntas dan pengembangan guru menjadi profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiasuyono fis
Ìý
Makalah ini membahas tentang mahalnya biaya pendidikan di Indonesia. Biaya pendidikan berasal dari berbagai sumber seperti pemerintah, masyarakat, orang tua, dan sumber luar negeri. Sayangnya, biaya pendidikan yang tinggi menyebabkan banyak masyarakat kurang mampu tidak dapat menyekolahkan anak-anaknya. Hal ini menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian.
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pendidikan di Indonesia. Tiga masalah pokok yang diuraikan adalah (1) kurang meratanya kesempatan mendapatkan pendidikan, (2) rendahnya mutu dan relevansi pendidikan, (3) masalah efisiensi dan efektivitas sistem pendidikan. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor penyebab permasalahan tersebut dan pendekatan untuk menanggulanginya.
Makalah ini membahas tentang rendahnya mutu pendidikan di Indonesia yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan prestasi siswa."
Makalah ini membahas permasalahan pendidikan di Indonesia. Tiga permasalahan utama yang dijelaskan adalah: 1) kurang meratanya kesempatan mendapatkan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, 2) rendahnya mutu dan relevansi pendidikan, dan 3) rendahnya efisiensi dan efektivitas sistem pendidikan. Makalah ini menganalisis faktor-faktor penyebab ketiga permasalahan tersebut, dan langkah-langkah untuk mengatas
Dokumen tersebut membahas tentang empat masalah pokok pendidikan di Indonesia yaitu masalah pemerataan pendidikan, mutu pendidikan, efisiensi pendidikan, dan relevansi pendidikan. Masalah-masalah tersebut muncul karena belum terpenuhinya kesempatan belajar bagi seluruh warga negara, rendahnya kualitas hasil belajar, tidak efisiennya penggunaan sumber daya pendidikan, dan kurang relevannya pendidikan den
Kurikulum dan Mutu Pendidikan di IndonesiaTedy Dradjat
Ìý
Bab pertama membahas upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia melalui perubahan kurikulum sejak tahun 1969 hingga 2013. Namun, pelaksanaan kurikulum di sekolah belum banyak berdampak pada peningkatan mutu SDM. Masalah utama adalah bagaimana meningkatkan konsep dan pelaksanaan kurikulum agar mampu meningkatkan mutu pendidikan sesuai tuntutan era global.
Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan...NickyAng45
Ìý
Dokumen tersebut membincangkan beberapa dasar-dasar pendidikan utama di Malaysia seperti Dasar Memartabatkan Bahasa Malaysia dan Memperkukuhkan Bahasa Inggeris, Dasar Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematik dalam Bahasa Inggeris, Dasar 60:40 dan Dasar Pendidikan Percuma, serta implikasi pelaksanaan dasar-dasar tersebut terhadap pembangunan insan dan negara.
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kualitas SDM melalui pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk program pendidikan, pengelolaan pendidikan, tenaga kependidikan, dan sistem persekolahan.
Buku ini membahas tentang perubahan kurikulum di Indonesia dan peran guru dalam menghadapi perubahan tersebut. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tantangan yang dihadapi guru akibat seringnya perubahan kurikulum, upaya peningkatan kualitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, serta pentingnya profesionalisme guru dalam mengikuti perkembangan zaman.
1. Buku ini membahas tentang perubahan kurikulum di Indonesia dan dampaknya terhadap guru. 2. Banyak perubahan kurikulum yang dilakukan tanpa evaluasi memadai sehingga menimbulkan kebosanan dan apatisme pada guru. 3. Diperlukan tradisi belajar yang tuntas dan pengembangan guru menjadi profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Dokumen tersebut membandingkan pengembangan kurikulum berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan kurikulum merdeka. Kedua pengembangan kurikulum tersebut bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan dunia kerja dan industri serta memberikan fleksibilitas pembelajaran."
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
Ìý
Makalah ini membahas permasalahan makro dan mikro dalam pendidikan di Indonesia. Permasalahan makro meliputi rendahnya kualitas guru, belum meratanya akses pendidikan, dan rendahnya efisiensi sistem pendidikan. Permasalahan mikro pada sarana fisik sekolah yang kurang memadai, proses pembelajaran berkualitas rendah, dan prestasi siswa yang masih di bawah harapan. Untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut,
Dokumen tersebut membahas tentang program S1 dengan kewenangan tambahan untuk mengatasi masalah distribusi guru yang tidak merata. Tujuannya adalah menghasilkan guru dengan kompetensi utama dan tambahan agar dapat mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Profil lulusannya adalah memiliki karakter kuat, kompetensi pedagogik dan profesional yang unggul, serta kepribadian dan sosial yang kuat.
Bab VI dokumen tersebut membahas upaya pembaruan pendidikan nasional di Indonesia, meliputi pengelolaan pendidikan, ketenagaan pendidikan, dana pendidikan, pendidikan non-formal, inovasi kurikulum, dan sistem persekolahan. Beberapa inovasi kurikulum yang disebutkan adalah kurikulum 1968, 1975, 1984, 1994, kurikulum suplemen, dan kurikulum berbasis kompetensi. Juga disebutkan beberapa sistem persekolahan seperti SMP Terbuka
Dokumen tersebut membahas upaya pembaharuan pendidikan nasional di Indonesia melalui pengelolaan pendidikan, ketenagaan pendidikan, dana pendidikan, pendidikan non-formal, inovasi kurikulum, dan sistem persekolahan seperti SMP terbuka, SD Pamong, SD Kecil, PPSP, Universitas Terbuka, Sekolah Unggul, serta inovasi pendekatan mengajar seperti belajar tuntas dan cara belajar siswa aktif.
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pendidikan di Indonesia. Ada empat jenis permasalahan pokok yaitu masalah pemerataan, mutu, efisiensi dan relevansi pendidikan. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan pendidikan seperti perkembangan iptek, laju pertumbuhan penduduk dan aspirasi masyarakat. Terakhir dibahas permasalahan aktual pendidikan di Indonesia dan upaya penanggulangannya
Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Tahun 2022RadiahRipai2
Ìý
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
1. A.Permasalahan Pokok Pendidikan
1. Masalah pemerataan pendidikan
Pendidikan nasional dapat menyediakan
kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh warga negara
Indonesia, namun kenyataannya masih banyak warga
negara Indonesia yang masih belum memperoleh
pendidikan. Permasalahannya ialah bagaimana sistem
pendidikan dikelola dengan seluas-luasnya dan dapat
memeberikan kesempatan bagi warga negara
Indonesia untuk memeperoleh pendidikan, dengan di
bukanya pendidikan seluas-luasnya diharapkan
pendidikan akan semakin merata.
PERMASALAHAN PENDIDIKAN
2. 2. Masalah mutu pendidikan
Mutu pendidikan dilihat dari pendidikan itu sendiri.
Kriteria untuk hasil ini adalah kadar ketercapaian mutu
pendidikan itu sendidri. Kadar ketercapaian ini mulai dapat
dilihat daritujuan terkecil yaitu tujuan pembelajaran khusus
(TPK). Kualitas dari TPK dapat menggambarkan
ketercapaian tujuan pembelajaran umum (TPU) dari
kompetensi dasar. Dari beberapa sekolah mutu pendidikan
tidak dipandang sebagai masalah karena antar mutu yang
real dan ideal dapat diatur. Sementara secara
nasionalmenggunakan EBTANAS/UAN ternyata bermasalah
. Walaupun bermasalah EBTANAS /UAN sudah dapat
menggambarkan mutu pendidikan dari brbagai sekolah di
Indonesia.
3. 3. Permasalahan Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan
a. Efisiensi
Efesiensi adalah bila penyelenggaraan pendidikan
tersebut hemat waktu, tenaga, dan biaya tetapi
produktivitas optimal. Pendidikan dikatakan efisien bila
pendayaguaan dan sumberdaya (waktu, tenaga, biaya)
tepat sasaran dan tidak boros atau terbuang percuma.
b. Efektifitas
Efektifitas adalah bila hasil yang dicapai sesuai dengan
rencana yang dibuat sebelumnya (tepat guna). Bila rencana
mengajar yang dbuat oleh guru atau silabus yang dibuat
dosen sebelum mengajar memberi mata mat kuliah
terlaksana secara utuh maka pelaksanaan kuliah dapat
dikatakan efektif.
4. 4. Masalah Relevansi Pendidikan
Pendidikan dikatakan relevan adalah bila sistem
pendidikan dapat menghasilkan outpu t (keluaran) yang
sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Kesesuaian atau
relevansi tersebut meliputi kuantitas ataupun lualitas
output tersebut. Selanjutnya ksesuaian itu hendaknya
mempunyai tingkat keterkaitan dan kesepadanan.
5. Saling Kait Antar Masalah
Saling kait antar masalah adalah dimana semua dari
pokok permasalahan itu sebenarnya tidak berdiri sendiri
atau memepunyai suatu keterkaitan sehingga
menjadikannya sebuah masalah. Contoh: Pada kondisi
tertentu kita (warga negara) ingin pendidikan itu merata,
tapi mutu terabaikan / bermasalah efisiensi akan
bermasalah demikian pula dengan relevansi, maka
pendidikan akan mengalami penurunan
5. B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya
Permasalahan Pendidikan
1. Pengaruh IPTEK
a. llmu Pengetahuan (IP)
Berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang
sosial, hukum, pertanian jelas akan membawa
masalah dalam bidang pendidikan misalnya saja
materi yang terdapat dalam kurikulum harus
disesuaikan
6. b. Teknologi (TEK)
Perkembangan dalam bidang teknologi akan
berpengaruh kepada bidang pendidikan, misalnya
sistem yang ada mungkin tidak sesuai lagi dengan
tuntutan perkembangan teknologi yang baru
sehingga harus dirobah.
c. Seni (S)
Aktifitas kesenian mempunyai andil yang cukup
besar dalam membentuk manusia Indonesia. Secara
Khusus kesenian dapat mengembangkan aspek
efektif peserta didik.
7. 2. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan yang pesat dapat menyebabkan
berkembangnya masalah pendidikan, misalnya masalah
pemerataan. Dengan pertumbuhan pendidikan yang pesat
maka jumlah anak usia sekolah akan banyak , jika daya
tampung sekolah kurang maka sebagian anak tidak dapat
sekolah.
3. Aspirasi Masyarakat
Aspirasi masyarakat Indonesia akan pendidikan sudah
terlihat , karena pendidikan bisa menjamin akan dapat kerja.
Dengan hal ini maka dari anak-anak sampai dewasa
memburu sekolahan untuk memperoleh pendidikan
8. 4. Keterbelakangan Budaya dan Kehidupan
Keterbelakan budaya dan kehidupan di Indonesia
tidak bisa di hindarkan karena bangsa Indonesia dulu
dijajah terlalu lama oleh penjajah sehingga Warga
indonesia mengalami keterbelakangan budaya dan
kehidupan. Keadaan seperti ini menimbulkan
permasalahan bagi pendidikan di
Indonesia, permasalahan antara lain adalah
bagaimana cara menyadarkan mereka akan
keterbelakangan dan bagaimana cara menyediakan
sarana kehidupan yang layak , sehingga mereka dapat
keluar dari keterbelakangan tersebut.
9. A. Program Dan Pengelolaan Pendidikan
Pembaharuan program dan pengelolaan
pendidikan secara ekplisit dicantumkan pada UU
pokok pendidikan terbaru(UU No.20,Tahun 2003
tentang SPN). Pada sub bab ini paparan hanya secara
umum,karena secara mendetil akan dibahas dalam
bab tentang sistem dari 1) pendidikan
umum(SD,SLTP,SMU dan Universitas); 2) pendidikan
kejuruan (SMK s.d Perguruan tinggi); 3) pendidikan
luar biasa (SDLB s.d Perguruan tinggi); 4) pendidikan
kedinasaan; 5) pendidikan keagamaan (Madrasyah
rotidaiyah s.d perguruan tinggi).
UPAYA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN
NASIONAL
10. Pembaharuan tenaga kependidikan terlihat antara
lain pada peningkatan kualifikasinya. Dewasa ini
tenaga kependidikan yang berstatus guru/dosen
harus keluaran pendidikan tinggi. Untuk menjadi guru
di SD minimal harus memiliki kualifikasi D II PGSD
yaitu SPG/SGO lama yang telah diintegrasikan ke
Universitas yang merupakan proses diploma non
gelar(SO). Dengan pembaharuan seperti ini maka
unntuk mengajar di SLTP minimal DIII,di SLTA tentu
harus SI (program gelar) dan untuk menjadi dosen
syarat minimalnya harus dikualifikasi S2(master).
B.Ketenagaan Pendidikan
11. Kebutuhan dan untuk penyelenggaraan pendidikan
kelihatannya semakin meningkat, karena biaya
pendidikan semakin mahal. Keadaan ini logis saja
karena pembaharuan2 yang dilakuakan butuh dana
baru atau tambahan terhadap alokasi dana
sebelumnya.
D. Pendidikan Non-Formal
Pendidikan non formal didirikan dan dikelola oleh
masyarakat sebagai lembaga pendidikannya
C. Dana
12. 1.Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 adalah kuriklum pada orde lama dan
masih mencari bentuk khas nasional. Semenjak
merdeka sampai di tetapkan UU no.4 Th.1950 tentang
pendidikan di sekolah, pendidikan kita masi h dalam
tahap penyempurnaa pada masa penjajahan.
2.Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 kurikulum yang disetujui ole menteri
pendidikan untuk secara nasional dilaksanakan pada
tahun 1976 dengan catatan bahwa sekolah2 yang
menurut penilaian kepala perwakilan telah
mampu, diperkenankan mulai pada tahun 1975.
E. Inovasi dalam kurikulum
13. Ciri – ciri khusus kurikulum 1975
Menganut pendekatan yang beritasi pada tujuan
Menganut pendekatan intergratif
Pendidikan moral pancasila
Menekankan pada efisiensi dan efektivitas
Tujuan kurikulum 1975
Tujuan umum ialah tujuan pendidikan nasional
Tujuan istitusional
Tujuan kurikuler
Tujuan instruksional
14. Salah satu upaya perbaikan dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah dilakukan melalui perbaikan
kurikulum pendidikan dasar dan menengah dalam
lingkungan departemen P dan K.
Perbaikan kurikulum ini sesuai dengan keputusan
menteri pendidikan dan kebudayaan No o461/u/1983
tahun 1983 tanggal 23 oktober 1983.
Karakteristik 1984
 Landasan pengembagan
 Prinsip pengembangan
 Kegiatan kurikulum
 Pendekatan dalam proses belajar mengajar
3. Kurikulum 1984
15. Untuk memperbaiki mutu pendidikan selama
pemeritah orde baru , antara laian dilaksanakan
berbagai upaya perbaiakan kurikulum. Dimulai
kurikulum 1968 -> 1975 -> 1984 ->1994
Ciri-ciri kurikulum 1994
 Pelaksanaan pendidikan selama 9 tahun
 Memberlakukan kurikulum muatan lokal
 Memyempurnakan 3M ( membaca, menulis
, menghitung)
4. Kurikulum 1994
16. A. Lantar belakang
Kurikulum yang berlaku ( 1994) mendapat
tanggapan,kritik dan saran dari para praktisi , pakar,
ahli serta masyarakat.
B.Tujuan
 Meningkatkan efektivitas dan kualitas
pembelajaran
 Meningkatkan hasil belajar
 Strategi.
5. Kurikulum Suplemen
17. Peninkatan belajar maengajar dikenal dengan
kurikulum berbasis pengetahuan (knowlege based
curriculum).
Kompetensi adalah kemampuan yang perlu dikusai
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran
yang dapat dilihat dari kognitif, psikomotor, efektif.
6. Kurikulum Berbasis Kompetensi
18. 1.SD Pamong
Proyek ini pendidikan bersama antara pemeritah
Indonesia dan innotech ; lembaga yang didirikan oleh
badan kerja sama menteri-menteri pendidikan se
ASIA Tenggara . Pamong adalah penddikan anak oleh
masyarakat , rang tua dan guru.
Tujuannya adalah untuk menentukan alternatif sistem
pendidikan dasar yang afektif,ekonomis dan merata.
F. Sistem Persekolahan
19. Realisasi dari undang- undang wajib belajar dan
pemerataan pendidikan anak-anak usia 7-12 tahun
terutama bagi daerah terpencil.
Ciri ciri
 Kelas yang ada lebih sedikit
 Jumlah murid lebih kecil
 Jumlah guru lebih sedikit
 Pendekatan belajar adalah belajar sendiri
 Kurikulum sama dengan SD biasa
2. SD Kecil
20. SMP Terbuka adalah sekolah menengah umum
tingkat pertama yang kegiatan belajarnya sebagian
besar diselrnggarakan diliuar gedung sekolah dengan
cara penyampaiaiteraksi n pelajaran melaui berbagai
media , dan interaksi yang terbatas antara guru dan
murid.
Ciri-ciri SMP Terbuka
 Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umur
 Terbuka dalam memilih program belajar
 Terbuka dalam proses belajar
 Terbuka dalam keluar masuk kelas
 Terbuka dalam pengelolaan sekolah
3. SMP Terbuka
21. PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan
yang ditugaskan untuk mengembangkan satu sistem pendidikan
dasar dan menengah
Contoh sekolah pembangunan IKIP padang, IKIP Jakarta,IKIP
bandung, IKIP Semarang, IKIP Yogyakarta, IKIP surabaya, IKIP
Malang IKIP Ujung pandang.
Modul
Modul adalah suatu satuan program belajar- mengajar yang dapat
dipelajari o;eh murid dengan bantuan yang minimal dari pihak guru.
Prisisp pengajaran modul
1.keaktifan siswa
2. perbedaan individu
3. siswa harus memecahkan masalah
4. continous progress
4. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
22. Universitas terbuka merupakan lembaga pendidikan
tinggi yang menerapkan sitem belajar jarak jauh.
Tujuan adalah meningkatkan partisipasi perguruan
tinggi dari 5 % menjadi 8,2% .
Gagasan pemerintah menyelenggarakan UT
didasarkan pada keinginan untuk memperluas
kesempatan memperoleh pendidikan tinggi selutuh
masyarakat dan meningkatkan tenaga kependidikan.
5. Universitas Terbuka
23. Sekolah unggul dalah sekolah yang dikembangkan
untuk mencapai keunggulan dalam keluaran
pendidikannya.
Karakteristik sekolah unggul
 Layanan khusus akan diberikan dengan lebih
intensif.
 Anak- anak gifted merupakan aset bangsa.
6. Sekolah Unggul
24.  Pesantren adalah lembga pendidikan trdisional
islam untuk mempelajari ajaran islam dengan
menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai
pendoman prilaku sehari- hari.
 Tujuan pesantren adalah menciptakan dan
menggembangkan kepribadian muslim.
 Masyarakat pesantren adalah komunitas
tersendiri, di mana kiai , ustaz, santri dan pengurus
pesantren hidup bersama dalam satu kampus .
 Fungsi pesantren adalah ternyata pesantren tidak
hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan
, tetapi juga berfungsi sebagai lembaga sosial dan
penyiaran agama
7. Pendidikan Pesantren
25. 1.Belajar Tuntas
Belajar tuntas adalah suatu cara proses belajar yang
menuntut siswa untuk menguasai materi pelajran secara
tuntas dengan hasil yang memuaskan.
Tujuan adalah agar siswa mendapat kesempatan untuk
mencapai angka tertinggi.
Karakteristik
 Siswa belajar individu
 Siswa belajar aktif
 Setiap akhir belajar tes
 Tidak mengenal tinggal kelas.
G. Inovasi dalam pendekatan belajar mengajar
26. CBSA adalah suatu cara atau usaha
mempertinggi kegiatan siswa dalam proses
belajar .
Tujuan adalah aga siswa aktif dalam proses
belajar .
Karakteristik adalah situasi kelas
menantang, guru tidak mendominasi ,guru
menyediakan sumber belajar.
2. Cara Belajar Siswa Aktif
27. Keterampilan adalah suatu pendekatan yang
mengacu kepada bagaimana siswa belajar , dan apa
yang di pelajari
Tujuan adalah untuk memberikan kerampilan praktis
yang akan dihadapi setiap orang dalam kehidupan ,
sekaligus untuk mengembangkan pemahamannya.
Karakteristik adalah mendorong siswa untuk
memecahkan masalah, menyiapkan situasi.
3. Keterampilan Proses
28. Penerapan adalah siswa aktif, siswa merencanakan
penelitian ,siswa berusaha mencari hubungan
sebab-akibat.
Peranan guru adalah menyusun tujuan
pengajaran,memberi pengaturan waktu,pengturan
ruang belajar.
Peranan siswa adalah membantu sesama teman.
Saling memberikan informasi,aktif dan kritis.
TERIMA KASIH