More Related Content
Similar to Onset akut kurang dari satu minggu atau terjadi perburukan status pernafasan • Infiltrat pada kedua lapangan paru dan tidak ditemukan alternatif penyebab lain (seperti efusi pleura, atelektasis, nodul paru) (20)
Recently uploaded (20)
Onset akut kurang dari satu minggu atau terjadi perburukan status pernafasan • Infiltrat pada kedua lapangan paru dan tidak ditemukan alternatif penyebab lain (seperti efusi pleura, atelektasis, nodul paru)
- 1. ARDS
- 2. Kriteria Berlin Onset akut < 1 minggu atau terjadi perburukan status pernafasan Infiltrat pada kedua lapangan paru dan tidak ditemukan alternatif penyebab lain (seperti efusi pleura, atelektasis, nodul paru) Edema yang belum bisa dijelaskan sepenuhnya akibat overload cairan atau gagal jantung kongestif Hipoksemia: PaO2/FiO2 ditentukan dengan PEEP 5 cm H2O. PaO2/FiO2 200–300 = ARDS ringan (masih bisa dengan NPPV) PaO2/FiO2 100–200 = ARDS moderat PaO2/FiO2 <100 = ARDS berat
- 3. Patofisiologi Peningkatan intrapulmonary shunt → hipoksemia (terapi dengan PEEP untuk mencegah perburukan) Peningkatan fraksi dead space, prediktor mortalitas tinggi Penurunan komplians paru: VT/(Pplat – PEEP)
- 4. Patologi Diffuse alveolar damage (DAD) ditemukan pada 40% pasien meninggal yang diotopsi Bila tidak ditemukan sebab yang jelas dan ada kecurigaan ILD → pertimbangkan biopsi.
- 5. Etiologi Jejas langsung: pneumonia (40%), aspirasi (15%), tenggelam, inhalant, kontusio paru Jejas tidak langsung: sepsis (~25%), syok, DIC, pankreatitis, trauma/multiple fraktur, transfusi (TRALI).
- 6. Tatalaksana Target terapi: menjaga pertukaran udara paru, menyelamatkan nyawa pasien, menghindari ventilator-induced lung injury (VILI) Mekanisme VILI: barotrauma, biotrauma, atelektrauma, hiperoksia Pencegahan VILI 6P PEEP titration Proning (posisi telungkup): bila PaO2/FiO2 <150, dilakukan > 16 jam Paralysis Peeing (balans cairan): target CVP 4–6 cm H2O Pulmonary vasodilators: nitric oksida inhalasi atau prostasiklin dapat menaikkan PaO2/FiO2 Perfusion (V-V ECMO): pada ARDS yang refrakter
- 7. Prognosis Mortalitas ~40% menurut mayoritas studi klinis: 9–15% bila panyebabnya intrapulmoner, 85–91% bila penyebabnya ekstrapulmoner (MODS) Pasien yg selamat: PFTs ~normal, DLCO↓, muscle wasting, kelelahan yang menetap, toleransi olahraga dan kualitas hidup ↓, gangguan psikis; 44% pasien kehilangan pekerjaannya dalam setahun