RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas IXDiva Pendidikan
油
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang iman kepada hari akhir dengan fokus pada tiga topik utama: (1) pengertian dan dalil iman kepada hari akhir, (2) jenis-jenis hari akhir, dan (3) kejadian kiamat kubra. RPP ini dirancang untuk kelas IX selama 2 minggu dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran seperti diskusi kelompok dan presentasi hasil belajar
Dokumen tersebut membahas sosialisasi Kurikulum Merdeka kepada kepala sekolah dan pengawas sekolah. Terdapat penjelasan mengenai struktur kurikulum, penyusunan kurikulum operasional sekolah, prinsip pembelajaran dan asesmen, serta penggunaan perangkat ajar."
Dokumen tersebut merupakan program tahunan mata pelajaran Fiqih untuk kelas XI di sebuah Madrasah Aliyah. Program tersebut mencakup lima standar kompetensi yang akan dicapai selama satu tahun pelajaran meliputi hukum jinayah, hudud, peradilan, hukum keluarga, serta waris dan wasiat. Program ini menjelaskan kompetensi dasar, materi pelajaran, dan alokasi waktu untuk mencapai masing-
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MA Kelas XDiva Pendidikan
油
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang peradaban bangsa Arab sebelum Islam, mencakup: (1) sistem peribadatan bangsa Quraisy yang meliputi penyembahan berhala, malaikat, jin, bintang, dan agama Yahudi serta Kristen; (2) keadaan sosial masyarakat Quraisy yang hidup berpindah-pindah menggembalakan ternak dan berdagang. RPP ini berisi langkah-langkah pembelajaran interak
Tiga metode pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah metode ceramah, diskusi, dan kelompok. Metode ceramah melibatkan penjelasan guru secara lisan kepada siswa, diskusi melibatkan pembahasan kelompok untuk memecahkan masalah, sedangkan metode kelompok melibatkan siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip pembelajaran
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Dokumen tersebut membahas tentang problematika utama umat Islam saat ini yang dianggap mundur dibanding masa kejayaannya dulu. Ada dua faktor penyebab kemunduran umat Islam yaitu faktor eksternal berupa serangan dari luar umat untuk menjauhkan umat dari agama dan faktor internal berupa lemahnya umat dalam melawan pengaruh barat. Umat Islam saat ini berada dalam kondisi sulit di berbagai belahan dunia akibat campur tangan neg
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
油
Ki Hajar Dewantara memandang bahwa pendidikan harus mendidik sisi lahir dan batin manusia secara seimbang. Pendidikan tidak boleh hanya berfokus pada pengajaran intelektual semata, tetapi juga harus mendidik nilai-nilai kebudayaan dan nasional. Kritik Ki Hajar terhadap sistem pendidikan Belanda dan Barat adalah kurangnya penekanan pada pendidikan sosial dan budaya. Pendidikan pasca-kemerdekaan juga per
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam membahas topik bahaya perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan. Materi akan disampaikan melalui metode saintifik dan kooperatif selama 2 pertemuan dengan indikator siswa dapat memahami dan mendeskripsikan bahaya tindak kekerasan. Penilaian dilakukan melalui tes lisan dan tertulis untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran.
Tiga cabaran utama pendidikan di Malaysia akibat globalisasi adalah (1) keperluan pembelajaran seumur hidup untuk bersaing dalam ekonomi global, (2) perlunya inovasi kurikulum untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan persaingan global, dan (3) pengurusan pendidikan yang efektif untuk memenuhi tuntutan masa kini dan masa depan.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Dokumen tersebut membahas tentang problematika utama umat Islam saat ini yang dianggap mundur dibanding masa kejayaannya dulu. Ada dua faktor penyebab kemunduran umat Islam yaitu faktor eksternal berupa serangan dari luar umat untuk menjauhkan umat dari agama dan faktor internal berupa lemahnya umat dalam melawan pengaruh barat. Umat Islam saat ini berada dalam kondisi sulit di berbagai belahan dunia akibat campur tangan neg
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
油
Ki Hajar Dewantara memandang bahwa pendidikan harus mendidik sisi lahir dan batin manusia secara seimbang. Pendidikan tidak boleh hanya berfokus pada pengajaran intelektual semata, tetapi juga harus mendidik nilai-nilai kebudayaan dan nasional. Kritik Ki Hajar terhadap sistem pendidikan Belanda dan Barat adalah kurangnya penekanan pada pendidikan sosial dan budaya. Pendidikan pasca-kemerdekaan juga per
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam membahas topik bahaya perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan. Materi akan disampaikan melalui metode saintifik dan kooperatif selama 2 pertemuan dengan indikator siswa dapat memahami dan mendeskripsikan bahaya tindak kekerasan. Penilaian dilakukan melalui tes lisan dan tertulis untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran.
Tiga cabaran utama pendidikan di Malaysia akibat globalisasi adalah (1) keperluan pembelajaran seumur hidup untuk bersaing dalam ekonomi global, (2) perlunya inovasi kurikulum untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan persaingan global, dan (3) pengurusan pendidikan yang efektif untuk memenuhi tuntutan masa kini dan masa depan.
1. Dokumen membahas tentang perkembangan pendidikan di Indonesia dan penggunaan teknologi pendidikan.
2. Beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Vietnam berusaha meningkatkan mutu pendidikan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, meskipun Indonesia masih menghadapi tantangan infrastruktur dan sumber daya manusia.
3. Teknologi pendidikan didefinisikan sebagai studi dan praktik untuk memfasilitasi pembelajaran dan
Modal insan berkualiti adalah elemen penting dalam mencapai visi negara. Dokumen ini menjelaskan cabaran dalam melahirkan modal insan berkualiti seperti meningkatkan profesionalisme pendidik dan penguasaan teknologi, serta menyarankan program untuk meningkatkan kualiti pendidikan tinggi seperti melatih pendidik dan menggunakan pengajaran berpusatkan pelajar."
Makalah ini membahas tentang isu-isu kritis dalam pendidikan Islam di Indonesia. Beberapa isu yang diangkat antara lain orientasi pendidikan Islam yang kabur, kurikulum yang terpusat, metode pembelajaran yang konservatif, serta kualitas sumber daya manusia yang belum memadai. Makalah ini juga membahas solusi untuk menghadapi permasalahan tersebut dan orientasi pendidikan Islam di Indonesia saat ini.
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesiaEman Syukur
油
Makalah ini membahas dampak globalisasi terhadap pendidikan di Indonesia, termasuk pengaruh positif seperti pengajaran multimedia interaktif dan mudahnya akses informasi, namun juga dampak negatif seperti komersialisasi pendidikan dan bahaya konten online. Makalah ini juga menjelaskan masalah pendidikan Indonesia seperti paradigma sekular-materialistik dan ketimpangan akses pendidikan berkualitas.
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidiksman 2 mataram
油
Kinerja merupakan suatu sikap dan prilaku dapat mengikat dari waktu ke waktu. Kinerja personal/individu berbeda antara yang satu dan yang lain.Perbedaan terjadi tentunya dipengaruhi berbagai faktor. Kinerja adalah salah satu kegiatan personal diinterpretasikan dengan makna pertumbuhan kebutuhan individu yang ditunjukkan dengan pengembangan dari tiap-tiap individu secara optimal pada bidang tugas dan pekerjaannya. Fisik, mental dan potensi-potensi merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja personal/individu
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
1. DUNIA PENDIDIKAN ISLAM
DAN TANTANGAN GLOBAL :
DARI PARADIGMA LAMA MENUJU PARADIGMA
BARU
oleh :
K.H. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S.
(Rektor IAID dan Pengasuh Pondok Pesantren
Darussalam Ciamis)
Disampaikan pada Kegiatan Perkuliahan MATRIKULASI
untuk Mahasiswa Baru Program Pascasarjana (S2)
Program Studi Pendidikan Islam
Institut Agama Islam Darussalam (IAID)
Ciamis, 19 Oktober 2013
2. PARADIGMA : LAMA DAN BARU
(PARADIGMS : OLD AND NEW)
1. Paradigma pendidikan Islam saat ini dalam
perjalanan evolusi
2. Paradigma pendidikan Islam modern dalam
perubahan, tetapi mengalami penolakan
terhadap perubahan itu.
3. Paradigma pendidikan Islam masa depan
sedang mencari format yang ideal.
3. EVOLUSI PARADIGMA PENDIDIKAN
(THE EVOLUTION OF THE EDUCATION PARADIGM)
1. Pendidikan Islam menghadapi kebutuhan
besar akan tempat kerja industri.
2. Dunia pendidikan Islam menghadapi
kebijakan efisiensi perusahaan secara besarbesaran.
3. Strategi pendidikan Islam menghadapi evolusi
negara-bangsa.
4. Bagaimana dunia pendidikan Islam menjawab
tuntutan teknologi, pasar, dan konsumerisme.
4. PERMASALAHAN PENDIDIKAN
ISLAM
1. Pendidikan Islam menghadapi permasalahan
birokrasi akademik.
2. Dunia pendidikan Islam menghadapi masalah SOP
(standar prosedur operasional).
3. Dunia pendidikan Islam menghadapi masalah
sumber anggaran dan akuntabilitas.
4. Dunia pendidikan Islam menghadapi konstituen baru
di kalangan pemangku kepentingan.
5. Dunia pendidikan Islam memerlukan perluasan
paradigma agar tidak statis dan stagnan.
6. Dunia pendidikan Islam harus siap menghadapi
resiko yang tidak terduga.
5. PERSIAPAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN
ISLAM
1. Ironi dalam dunia pendidikan Islam adalah di satu
pihak mengalami perubahan yang sangat cepat,
tetapi di pihak lain, dunia pendidikan Islam juga
menghadapi penolakan yang begitu keras orang.
2. Dunia pendidikan Islam tidak hanya hidup di era
perubahan, tetapi ia berada dalam perubahan era.
3. Paradigma pendidikan Islam yang lama tidak
mampu mempersiapkan masa depan siswa-siswa
secara optimal.
6. DORONGAN UNTUK PERUBAHAN
1. Resiko dalam dunia pendidikan Islam adalah
kemungkinan menemui kegagalan.
2. Dunia pendidikan Islam juga harus siap menghadapi
setiap perubahan pemerintahan.
3. Dunia pendidikan Islam harus memperhatikan
kekuatan media dan perkembangan masyarakat
yang begitu cepat maju.
4. Dunia pendidikan Islam harus siap menghadapi
perubahan dramatis dalam parameter pendidikan
modern.
7. JAWABAN-JAWABAN ALTERNATIF
1. Dunia pendidikan Islam harus menghindari
kelambanan birokrasi manajerialnya.
2. Dunia pendidikan Islam harus siap beradaptasi
dengan lingkungan apa pun.
3. Dunia pendidikan Islam harus siap memodifikasi
sistem pembelajarannya.
4. Dunia pendidikan Islam harus siap melakukan
transformasi dalam kebijakan-kebijakan
akademiknya.
5. Dunia pendidikan Islam harus selalu siap melakukan
reformasi dan reorganisasi dalam tubuh
organisasinya.
8. PARADIGMA BARU
Faktor-faktor penentu:
1. Dunia pendidikan Islam menghadapi
globalisasi/saling ketergantungan: apa yang tidak
bisa dihindari dan apa yang bisa dihindari.
2. Dunia pendidikan Islam harus memahami
kompleksitas teori pendidikan dan perubahan yang
cepat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Dunia pendidikan Islam harus membangun budaya
belajar, keadilan, merasa saling bergantung, dan
memikiki perspektif berkelanjutan.
4. Konsep pendidikan Islam mengilhami visi Delors
tentang masyarakat yang belajar seumur hidup.
9. PEMBELAJARAN DI SEKOLAH:
PARADIGMA DOMINAN (DOMINANT PARADIGM)
1. Negara mewajibkan pendidikan menggunakan standar
umum.
2. Dalam lembaga pendidikan diharuskan menggunakan hirarki
organisasi.
3. Lembaga pendidikan harus memiliki pola yang jelas seperti
dunia industri.
4. Lembaga pendidikan harus menerapkan penjenisan
menurut kelompok usia (Sorting by age cohorts).
5. Lembaga pendidikan harus melakukan penilaian
pembelajaran siswa melalui ujian (Assessment through
testing).
6. Lembaga pendidikan harus memiliki struktur kurikulum yang
berbasis isi (Curriculum content instructor based).
7. Lembaga pendidikan harus menerapkan standar umum
untuk menghasilkan keluaran (Similar schools for common
standards and outputs).
10. PARADIGMA TRANSISI
(TRANSITIONAL PARADIGM)
1. Lembaga pendidikan harus melibatkan orang
tua dan masyarakat.
2. Lembaga pendidikan harus memiliki piagam
sekolah untuk memberikan penghargaan
kepada siswa dan guru yang berprestasi.
3. Lembaga pendidikan harus mendapat
dukungan dari negara.
4. Pemerintah harus menerapkan sistem
desentralisasi dan diversifikasi pendidikan .
5. Seluruh insan pendidikan harus belajar
internet.
11. PARADIGMA BARU
(EMERGENT PARADIGM)
1.
2.
3.
4.
5.
Pembelajaran difokuskan pada siswa (Student focused).
Dalam pembelajaran, guru memandu di samping (Instructor is
now guide on the side).
Pergeseran dari transmisi informasi dan memori ke
pemecahan dan analisis masalah (Emphasis shifts from
information transmission and memory to problem solving and
analysis).
Kecerdasan ganda dari Gardner perlu dikembangkan di
lembaga pendidikan (Multiple intelligences recognized and
developed).
Kurikulum modern diinspirasi oleh teori '"empat pilar" dari
Delors: (i) belajar untuk tahu (learning to know), (ii) belajar
untuk melakukan (learning to do), (iii) belajar untuk menjadi
(learning to be), (iv) belajar untuk hidup bersama (learning to
live together).
12. PELATIHAN GURU (TEACHER TRAINING )
PARADIGMA DOMINAN (DOMINANT PARADIGM)
1. Lembaga pendidikan menghadapi masalah bias
gender dalam subsektor pendidikan ( Gender bias in
sub-sectors).
2. Ketegangan antara kualitas dan pasokan: dilema
dalam pemasaran pendidikan (Tension between
quality and supply: market driven).
3. Kurikulum tradisional yang terkotak-kotak vs
permintaan yang nyata dari masyarakat (Traditional
departmentalized curriculum vs. real demands ).
4. Guru mengomando di kelas seperti seorang pejabat
(Teacher in command of classroom in a
bureaucracy).
14. PEKERJAAN RUMAH (HOMEWORK)
Setelah perkuliahan matrikulasi ini, ada tugas
Bapak/Ibu dan Saudara untuk menyampaikan
pengalaman sendiri : apakah di sekolah Bapak/Ibu
berlaku paradigma yang mana? paradigma dominan?,
paradigma transisi?, atau paradigma baru?.
(After this lecture, it will your job to fill out, based on
your own experiences, what are the dominant
paradigms, the transitional paradigms, and the
emergent paradigms in your schools?).