Buku ini membahas tentang pengembangan kurikulum di sekolah. Terdiri dari 6 bab yang membahas tentang pengertian kurikulum, komponen-komponennya, prosedur pengembangan, tujuan, isi, organisasi, dan evaluasi kurikulum. Buku ini bertujuan memberikan panduan dalam merancang kurikulum sekolah yang efektif.
Buku ini membahas tentang pengembangan kurikulum di sekolah. Terdiri dari 6 bab yang membahas tentang pandangan kurikulum, landasan pengembangan kurikulum, prosedur pengembangan kurikulum, pengembangan tujuan dan isi kurikulum, serta evaluasi kurikulum. Buku ini menjelaskan proses pengembangan kurikulum secara sistematis mulai dari perumusan tujuan, penentuan isi, hingga evaluasi untuk meningkatkan kualitas
Kurikulum merupakan rencana program pendidikan yang mencakup tujuan, isi, dan pengalaman belajar. Dokumen ini membahas konsep kurikulum menurut Unesco, definisi kurikulum, komponen-komponen kurikulum, jenis-jenis kurikulum, peran guru dalam kurikulum, dan proses pengembangan kurikulum.
Buku ini membahas tentang perencanaan dan pengembangan kurikulum pendidikan. Ia menjelaskan tentang pengertian kurikulum, organisasi kurikulum, asas-asas pengembangan kurikulum, langkah pengembangan kurikulum, perencanaan jumlah peserta didik, penentuan sarana prasarana, dan penggunaan metode perencanaan seperti PERT dan CPM dalam merencanakan kurikulum.
Tujuan kurikulum dirumuskan berdasarkan perkembangan tuntutan, kebutuhan dan kondisi masyarakat serta didasari oleh pemikiran-pemikiran yang terarah pada pencapaian nilai-nilai filosofis, terutama falsafah negara. Anatomi kurikulum terdiri atas empat bagian yaitu tujuan, proses pembelajaran, materi pelajaran, dan evaluasi. Ada beberapa model desain kurikulum seperti berorientasi pada disiplin
Buku ini membahas tentang pengembangan kurikulum dan pembelajaran melalui 9 modul yang mencakup hakikat, pengertian, komponen, landasan, prosedur, kualitas, pendekatan, prinsip, dan sosialisasi kurikulum. Buku ini menjelaskan proses pengembangan kurikulum secara sistematis mulai dari diagnosis kebutuhan, perumusan tujuan, pemilihan materi, hingga evaluasi.
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format LinkSansan Riyana
油
Buku ini membahas tentang pengembangan kurikulum dan pembelajaran melalui 9 modul yang mencakup hakikat, pengertian, komponen, landasan, prosedur, kualitas, pendekatan, prinsip, dan sosialisasi kurikulum. Modul-modul tersebut menjelaskan proses pengembangan kurikulum secara sistematis mulai dari perumusan tujuan, pemilihan materi, penentuan proses pembelajaran, hingga evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, komponen, fungsi, landasan, dan prinsip pengembangan kurikulum. Kurikulum didefinisikan sebagai rencana pelajaran yang mencakup tujuan, materi, dan metode untuk mencapai tujuan pendidikan. Fungsinya antara lain sebagai pedoman kegiatan sekolah dan penyiapan tenaga kerja, serta untuk memfasilitasi pelaksanaan program pendidikan dan memberikan masukan untuk penyemp
Buku ini membahas konsep dasar kurikulum dan pengajaran. Ia menjelaskan pengertian kurikulum, proses pengembangan kurikulum, determinan-determinan yang mempengaruhi kurikulum, tujuan pengajaran, strategi dan sumber belajar mengajar, serta desain evaluasi kurikulum."
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum, mencakup 3 poin utama: (1) Pengertian pengembangan kurikulum yang sistematis dan berbasis kemitraan, (2) Fungsi pengembangan kurikulum untuk merealisasikan tujuan pendidikan, (3) Konsep dasar pengembangan kurikulum meliputi pendekatan-pendekatan seperti subjek akademis, humanistik, dan kompetensi.
Buku ini membahas tentang kurikulum dan pengajaran, mulai dari pengertian kurikulum, proses pengembangan kurikulum, determinan-determinan yang mempengaruhi kurikulum, tujuan pengajaran, strategi dan sumber belajar mengajar, hingga desain evaluasi kurikulum."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembelajaran dan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Ia menjelaskan pentingnya perencanaan pembelajaran sebagai pedoman bagi guru dan prinsip-prinsip penyusunan KTSP seperti berpusat pada peserta didik, beragam, dan relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pedoman untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum memiliki komponen tujuan, materi, metode, dan evaluasi yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan pendidikan. Selain itu, kurikulum juga memiliki landasan dan prinsip pengembangan serta organisasi kurik
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kurikulum dan pengembangan kurikulum. Secara singkat, kurikulum adalah rencana pembelajaran yang menjadi pedoman pelaksanaan pendidikan di sekolah, terdiri dari tujuan, isi, dan evaluasi. Pengembangan kurikulum melibatkan perumusan tujuan, penentuan isi, pemilihan metode, dan evaluasi berkelanjutan.
Buku ini membahas tentang perencanaan dan pengembangan kurikulum pendidikan. Ia menjelaskan tentang pengertian kurikulum, organisasi kurikulum, asas-asas pengembangan kurikulum, langkah pengembangan kurikulum, perencanaan jumlah peserta didik, penentuan sarana prasarana, dan penggunaan metode perencanaan seperti PERT dan CPM dalam merencanakan kurikulum.
Tujuan kurikulum dirumuskan berdasarkan perkembangan tuntutan, kebutuhan dan kondisi masyarakat serta didasari oleh pemikiran-pemikiran yang terarah pada pencapaian nilai-nilai filosofis, terutama falsafah negara. Anatomi kurikulum terdiri atas empat bagian yaitu tujuan, proses pembelajaran, materi pelajaran, dan evaluasi. Ada beberapa model desain kurikulum seperti berorientasi pada disiplin
Buku ini membahas tentang pengembangan kurikulum dan pembelajaran melalui 9 modul yang mencakup hakikat, pengertian, komponen, landasan, prosedur, kualitas, pendekatan, prinsip, dan sosialisasi kurikulum. Buku ini menjelaskan proses pengembangan kurikulum secara sistematis mulai dari diagnosis kebutuhan, perumusan tujuan, pemilihan materi, hingga evaluasi.
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format LinkSansan Riyana
油
Buku ini membahas tentang pengembangan kurikulum dan pembelajaran melalui 9 modul yang mencakup hakikat, pengertian, komponen, landasan, prosedur, kualitas, pendekatan, prinsip, dan sosialisasi kurikulum. Modul-modul tersebut menjelaskan proses pengembangan kurikulum secara sistematis mulai dari perumusan tujuan, pemilihan materi, penentuan proses pembelajaran, hingga evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, komponen, fungsi, landasan, dan prinsip pengembangan kurikulum. Kurikulum didefinisikan sebagai rencana pelajaran yang mencakup tujuan, materi, dan metode untuk mencapai tujuan pendidikan. Fungsinya antara lain sebagai pedoman kegiatan sekolah dan penyiapan tenaga kerja, serta untuk memfasilitasi pelaksanaan program pendidikan dan memberikan masukan untuk penyemp
Buku ini membahas konsep dasar kurikulum dan pengajaran. Ia menjelaskan pengertian kurikulum, proses pengembangan kurikulum, determinan-determinan yang mempengaruhi kurikulum, tujuan pengajaran, strategi dan sumber belajar mengajar, serta desain evaluasi kurikulum."
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum, mencakup 3 poin utama: (1) Pengertian pengembangan kurikulum yang sistematis dan berbasis kemitraan, (2) Fungsi pengembangan kurikulum untuk merealisasikan tujuan pendidikan, (3) Konsep dasar pengembangan kurikulum meliputi pendekatan-pendekatan seperti subjek akademis, humanistik, dan kompetensi.
Buku ini membahas tentang kurikulum dan pengajaran, mulai dari pengertian kurikulum, proses pengembangan kurikulum, determinan-determinan yang mempengaruhi kurikulum, tujuan pengajaran, strategi dan sumber belajar mengajar, hingga desain evaluasi kurikulum."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembelajaran dan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Ia menjelaskan pentingnya perencanaan pembelajaran sebagai pedoman bagi guru dan prinsip-prinsip penyusunan KTSP seperti berpusat pada peserta didik, beragam, dan relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pedoman untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum memiliki komponen tujuan, materi, metode, dan evaluasi yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan pendidikan. Selain itu, kurikulum juga memiliki landasan dan prinsip pengembangan serta organisasi kurik
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kurikulum dan pengembangan kurikulum. Secara singkat, kurikulum adalah rencana pembelajaran yang menjadi pedoman pelaksanaan pendidikan di sekolah, terdiri dari tujuan, isi, dan evaluasi. Pengembangan kurikulum melibatkan perumusan tujuan, penentuan isi, pemilihan metode, dan evaluasi berkelanjutan.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
3. HAKIKAT KURIKULUM
1. Menjelaskan pengertian kurikulum;
2. Menjelaskan kedudukan kurikulum dalam
pendidikan;
3. Menjelaskan fungsi dan peranan kurikulum;
4. Mengidentifikasi berbagai komponen
kurikulum
5. Menjelaskan karakteristik teori
perbedaannya dengan teori kurikulum yang
lain
5. 5
PENGETAHUAN DIPANDANG SEBAGAI
SESUATU YANG SUDAH JADI,
YANG TINGGAL DIPINDAHKAN ( DITRANSFER )
DARI DOSEN KE MAHASISWA.
PENGETAHUAN ADALAH HASIL KONSTRUKSI
(BENTUKAN) ATAU HASIL TRANSFORMASI
SESEORANG YANG BELAJAR.
PENGETAHUAN
6. BELAJAR BUKAN
MENERIMA PENGETAHUAN
( PASIF - RESEPTIF )
BELAJAR ADALAH MENCARI
DAN MENGKONSTRUKSI
( MEMBENTUK ) PENGETAHUAN
AKTIF DAN SPESIFIK
CARANYA
BELAJAR
7. 7
Menyampaikan
pengetahuan
(bisa Klasikal)
Menjalankan sebuah
instruksi yang telah
dirancang .
Berpartisipasi dengan
siswa dalam membentuk
pengetahuan (individual /
kelompok)
Menjalankan berbagai
strategi yang membantu
siswa untuk dapat
belajar.
MENGAJAR
8. 8
BUKAN LAGI BAGAIMANA GURU
MENGAJAR DENGAN BAIK
(TEACHER CENTERED), TAPI.
BAGAIMANA SISWA BISA BELAJAR
DENGAN BAIK DAN
BERKELANJUTAN
(STUDENT CENTERED LEARNING)
(TRANSFER OF
KNOWLEDGE)
( METHOD OF
INQUIRY )
9. 9
PERUBAHAN ORIENTASI
KURIKULUM (K 13?)
BERBASIS
PADA ISI
KEILMUAN
BERBASIS
PADA
KEBUDAYAAN
KONSORSIUM
SAINS, TEKNOLOGI, SENI,
(1985 -1998)
KONSEP UNESCO
(1998)
10. Unesco Menetapkan 2 Prinsip Pendidikan
1. Empat Pilar Pendidikan
Learning to know (belajar untuk mengetahui)
Learning to do (belajar melakukan)
Learning to live together (belajar hidup dalam
kebersamaan)
Learning to be (belajar menjadi diri sendiri)
2. Life long education, pendidikan semur hidup
11. KURIKULUM
(Berbagai terminologi dalam kurikulum)
oleh Robert S Zais, 1981
1. Curriculum Fondation, atau asas-asas kurikulum dengan
memperhatikan filsafat bangsa, keadaan masyarakat dan
kebudayaan
2. Curriculum Construction, membahas berbagai komponen
dengan berbagai pertanyaan
apa yg dimaksud dg masyarakat yg baik
Kemana arah dan tujuan pendidikan
Apa hakikat manusia
Bagaimana merancang kurikulum
Materia apa yang diberikan
12. KURIKULUM
(Berbagai terminologi dalam kurikulum)
oleh Robert S Zais, 1981
3. Curriculum Development, pengembangan kurikulum
membahas berbagai macam model pengalaman kurikulum,
dalam hal ini siapa yg berkepentingan, guru, tenaga
kependidikan, orang tua atau siswa ?
4. Curriculum Implementation, seberapa jauh kurikulum
dilaksakan di lapangan
5. Curriculum Enggineering, proses yang memfungsikan sistem
kurikulum di sekolah dengan menghasilkan kurikulum,
melaksanakan kurikulum dan menilai keefektifan kurikulum
dan sistemnya.
13. 13
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu ( UU SISDIKNAS No.20, TAHUN 2003 ).
Merupakan Rambu-rambu untuk menjamin mutu dan kemampuan
sesuai dengan program studi yang ditempuh
Seperangkat rencana dan pengaturan berdasarkan standar
pendidikan tentang kemampuan dan sikap serta pengalaman
belajar, dan penilaian yang berbasis pada potensi dan kondisi
peserta didik
KBK adalah kurikulum yang disusun berdasarkan atas elemen-
elemen kompentensi yang harus dicapai oleh siswa sebagai
peserta didik
PENGERTIAN KURIKULUM
14. .
Konsep kurikulum:
Berkembang sejalan dengan perkembangan teori
dan praktek pendidikan
Bervariasi sesuai dengan aliran atau teori
pendidikan yang dianut
Dalam arti sempit:
Kumpulan mata pelajaran / bahan ajar yang harus
disampaikan guru
Dalam arti luas:
Lebih menekankan pada pengalaman
15. .
KURIKULUM DIPANDANG SEBAGAI TUJUAN
Mauritz Johnson membedakan antara kurikulum dengan
pengajaran. Interaksi siswa dengan lingkungan disebut
pengajaran sedangkan rentetan hasil belajar yang diharapkan
(tujuan) disebut kurikulum
siswa lingkungan
interaksi
PENGAJARAN
Perencanaan isi
KBM
Evaluasi
Hasil pengajaran
yang diharapkan
(TUJUAN)
KURIKULUM
16. .
SEBAGAI RANCANGAN / RENCANA
Menurut Mac Donald, sistem persekolahan terbentuk atas 4 subsistem:
Mengajar kegiatan profesional guru
Belajar upaya siswa sebagai respon
Pengajaran interaksi belajar mengajar
Kurikulum rencana sebagai pedoman
Menurut Beauchamp, kurikulum dibedakan
(a) sebagai rencana tertulis, dan
(b) kurikulum fungsional
Menurut Taba, perbedaan kurikulum dengan pengajaran terletak pada
keluasan cakupan
KURIKULUM PENGAJARAN
Tujuan umum/akhir
Isi dan metoda lebih luas
Tujuan khusus/dekat
Lebih sempit
17. .
SEBAGAI BIDANG STUDI
Merupakan penerapan dari teori-teori kurikulum, hasil pengkajian dan
pengembangan para ahli kurikulum.
Menurut Zais: kurikulum sebagai bidang studi mencakup:
Batasan/jarak/cakupan subject matter
Prosedur pengembangan dan praktek
Menurut Beauchamp: teori kurikulum adalah sekumpulan pernyataan yang
berhubungan yang memberi arti terhadap kurikulum sekolah dengan titik
beratnya pada hubungan antarlelemen, perkembangan, penggunaan, dan
evaluasi
18. .
a. Cakupan bidang studi:
Konsep kurikulum
Penentuan
Penggunaan
Pengembangan
Disain
Evaluasi
b. Kurikulum sebagai
rencana:
Tujuan
Bahan
Kegiatan
Alat
Waktu
c. Sistem kurikulum:
Penentuan kebijakan
Susunan personalia
Prosedur pengembangan
Penerapan
Evaluasi dan
penyempurnaan
d. Fungsi:
Menghasilkan kurikulum
sebagai dokumen tertulis
Menjaga kurikulum tetap
dinamis
19. KURIKULUM:
Mengindikasi rencana untuk mendidik
siswa
Merupakan bagian dari ruang lingkup kajian
kurikulum dan berisikan komponen-
komponen kurikulum
Identifikasi ruang lingkup kajian
Merupakan substansi / subject matter
dalam bidang kurikulum
Berbagai proses yang terdapat dalam
kurikulum seperti pengembangan kurikulum,
perubahan kurikulum
SUMBER: ZAIS, 1976: 3
.
20. .
1. Curriculum as program of studies
2. Curriculum as course content
3. Curriculum as planned learning experience
4. Curriculum as experiences had under the auspices of
the school
5. Curriculum as a structured series of intended
learning outcomes
6. Curriculum as a written plan for action
SUMBER: ZAIS, 1976: 7-11
21. ;
Menurut hilda taba (1962) dilema tentang
definisi kurikulum terjadi karena tidak dapat
meletakkan posisi antara dua kutub
KURIKULUM PEMBELAJARAN
UMUM SPESIFIK
SUMBER: ZAIS, 1976: 12
22. KURIKULUM
SERANGKAIAN MATA
Pelajaran
SILABUS
PROGRAM KEGIATAN
PEMBELAJARAN
( RPP-RH )
PROSES
PEMBELAJARAN
PROSES EVALUASI
( ASSESSMENT )
PENCIPTAAN SUASANA
PEMBELAJARAN
DOKUMEN
( CURRICULUM PLAN )
KEGIATAN NYATA
( ACTUAL CURRICULUM )
23. Kedudukan kurikulum
Secara singkat, posisi kurikulum dapat disimpulkan
menjadi tiga, yaitu:
1. kurikulum sebagai konstruk,
2. kurikulum sebagai jawaban untuk menyelesaikan
berbagai masalah yang berkenaan dengan pendidikan,
3. kurikulum untuk membangun kehidupan masa depan
yang didasarkan atas kehidupan masa lalu, masa
sekarang, dan berbagai rencana pengembangan dan
pembangunan bangsa.
Kurikulum sangat penting bagi beberapa pihak yang
terlibat dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Beberapa pihak yang dimaksud anatara lain guru,
kepala sekolah, masyarakat, dan penulis buku ajar.
24. Fungsi dan Efektivitas Kurikulum
Fungsi Kurikulum:
1. Fungsi kurikulum bagi guru
2. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
3. Fungsi kurikulum bagi masyarakat
4. Fungsi kurikulum bagi para penulis buku ajar
Efektivitas Kurikulum
1. Efektivitas: sejauh mana suatu tindakan berpengaruh secara
positif terhadap hal lain.
2. Kurikulum dikatakan efekttif jika dapat berinteraksi secara
tepat dengan kompetensi guru, membantu siswa dalam
mengukur pengalaman belajar sesuai kebutuhannya, dan
memproduksi outcome pendidikan yang diharapkan.
25. Komponen-komponen kurikulum
1. Tujuan,
2. Isi,
3. Struktur program,
4. Organisasi,
5. Proses belajar mengajar
6. Evaluasi.
Sebagai sebuah sistem pelbagai komponen
kurikulum memiliki keterkaitan yang bersifat
harmonis dan tidak saling bertentangan
26. Komponen Kurikulum
1. Komponen Tujuan
Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Institusional
Tujuan Kurikulum, yaitu tujuan yg ingin dicapai pada bidang studi
Tujuan Insruksional, tujuan yg ingin dicapai pada tingkattan
tataran pengajaran
2. Komponen Isi, isi dari atau meteri yg ingin dikuasai dari
setiap bidang studi
3. Komponen Organisasi dan Strategi, terdapat struktur
horizontal dan vertikal,
Separatet subject matter, pemisahan mata pelajar
Correlatet curiculum, penyinggungan antara mata pelajaran
Integratet Curriculum, Pemaduan beberapa bahan dari beberapa
mata pelajaran .
27. Komponen Kurikulum
1. Core Curriculum mengandung (Alberty,1953)
a. Tujuan yg mendasar
b. Materi atau bahan yg teridiri dari atar berbagai
pengalaman belajar yg disusun atas dasar unit kerja
c. Metode yang digunakan
d. Bimbingan belajar yg diperlukan
2. Hidden Curriculum (Alberty,1953)
Kurikulum yg tersembunyi yaitu hal2 yg
berhubungan dg pendidikan moral dan peran guru
dalam mentrasformasikan standar moral
29. Akan mengarahkan semua kegiatan
pengajaran dan mewarnai komponen-
komponen kurikulum lainnya.
Tujuan dirumuskan berdasarkan:
1. Perkembangan tuntutan, kebutuhan, dan
kondisi masyarakat
2. Pencapaian nilai-nilai filosofis terutama
falsafah negara (Tujuan Pendidikan Nasional)
Pengembangan Tujuan
30. Goals adalah tujuan yang
diharapkan dicapai setelah
melalui satu periode
pembelajaran
Objectives adalah tujuan yang
dicapai setelah melalui satu
unit pembelajaran
TUJUAN
AKHIR
(GOALS)
TUJUAN
PEMBELAJARAN
(UNIT 1)
TUJUAN
PEMBELAJARAN
(UNIT 2)
TUJUAN
PEMBELAJRAN
(UNIT n)
31. Pengembangan tujuan
Sifat tujuan hirarkhial (berjenjang) artinya:
tujuan pembelajaran tidak boleh lebih luas dari tujuan akhir
tujuan-tujuan pembelajaran jika disatukan akan
menggambarkan tujuan akhir
Tujuan pembelajaran harus operasional
Tujuan pembelajaran harus dapat diukur ketercapaiannya
Tujuan pembelajaran mencakup domain kognitif, afektif, dan
psikomotorik
32. Pengembangan tujuan
Domain KOGNITIF:
1. Knowledge: kemampuan mengingat kembali materi yang baru
dipelajari (recall). Contoh: mengulang kembali, mendefinisi
2. Comprehension: kemampuan untuk menangkap makna materi
belajar. Contoh: mengilustrasikan, menggambarkan
3. Application: kemampuan memanfaatkan materi belajar dalam
situasi yang baru/konkrit. Contoh: menggunakan,
mempraktekkan
4. Analysis: kemampuan untuk memilah/membagi materi ke dalam
komponen-komponen sehingga struktur organisasinya dapat
dipahami. Contoh: membandingkan, mendeteksi
5. Synthesis: kemampuan untuk membentuk satu kesatuan yang
baru. Contoh: memformulasikan, memprediksi
6. Evaluation: kemampuan mempertimbangkan aspek nilai (value)
dalam materi belajar. Contoh: mempertimbangkan,
memutuskan
Revisi taksonomi yang baru?
33. Pengembangan tujuan
Domain AFEKTIF:
1. Receiving: merujuk kepada kepekaan siswa terhadap stimulus,
kemauan untuk menerima. Contoh: memperhatikan, menerima
2. Responding: merujuk kepada perhatian aktif siswa terhadap
stimulus, kemauan untuk merespon atau memberi perhatian.
Contoh: menikmati, memberi kontribusi, kerjasama
3. Valuing: merujuk kepada keyakinan dan sikap, komitmen.
Contoh: menghormati, mempertimbangkan
4. Organization: merujuk kepada internalisasi nilai dan keyakinan
yang melibatkan konseptualisasi nilai dan organisasi sistem
nilai. Contoh: mengklarifikasi, menguji
5. Characterization: merujuk kepada internalisasi dan perilaku
yang merefleksikan seperangkat nilai dan karakteristik filosofi
kehidupan (penjatidirian). Contoh: menyimpulkan, menetapkan
34. Pengembangan tujuan
Domain Psychomotor:
1. Reflex movements: refleks yang melibatkan satu segmen otot
dan memungkinkan keterlibatan lebih dari satu segmen otot
2. Fundamental movements: keterampilan gerak yang
berhubungan dengan berjalan, berlari, melompat, menekan
3. Perceptual abilities: ditujukan kepada keterampilan yang
berhubungan dengan koordinasi pergerakan tubuh, visual,
auditori
4. Physical abilities: berkenaan dengan daya tahan, fleksibilitas,
ketangkasan, kekuatan, kecepatan
5. Skilled movements: merujuk kepada ketangkasan permainan,
olahraga
6. Nondiscursive communication: merujuk kepada ekspresi
gerakan yang disesuaikan dengan postur, ekspresi wajah,
gerakan-gerakan kreatif (nondiscursive = tidak menyimpang)
35. Pengembangan tujuan
Kriteria pengembangan tujuan pembelajaran:
Berorientasi pada siswa, penekanan pada apa yang diharapkan
dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang dilakukan oleh
instruktur
Berisikan hasil belajar, apa yang harus dicapai oleh siswa
(learning outcomes)
Jelas dan dapat dipahami, eksplisit berisikan kata kerja yang
menggambarkan perilaku (definite action) dan merujuk kepada
objek perilaku tersebut. Pernyataan TP juga hanya berisikan
satu makna/arti, tidak ambiguous
Dapat diobservasi, diukur ketercapaiannya Kunci tujuan yang
dapat diobservasi adalah digunakannya kata kerja yang dapat
diobservasi
36. Pengembangan tujuan
Kata kerja yang tidak dapat diobservasi
Mengetahui Memahami
Mengerti Mencintai
Meyakini
Mengapresiasi
Memikirkan
Menyenangi
Mengakrabi
Menilai
Merealisasikan
Menyenangi
37. Pengembangan tujuan
Kata kerja yang dapat diobservasi
Mengidentifikasi Mengisolasi
Membicarakan Memisahkan
Membuat daftar Menjelaskan
Memilih
Menghitung
Menambahkan
Menggambarkan
Menganalisis
Memprediksi
Melokalisasi
38. Pengembangan tujuan
Keuntungan pengembangan tujuan pembelajaran khusus
(objectives):
Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan
belajar mengajar kepada siswa
Memudahkan guru dalam memilih dan menyusun bahan ajar
Memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media
pengajaran
Memudahkan guru mengadakan penilaian, menentukan bentuk
evaluasi, merumuskan butir tes, dan menentukan kriteria
pencapaiannya
39. Pengembangan tujuan
SMARTER:
Specific:
contoh: lebih baik menggunakan kata siswa mampu menulis
ketimbang siswa dapat bekerja keras
Measurable:
contoh: siswa mampu menulis sebanyak 1 halaman
Acceptable:
perhatikan apakah pernyataan tujuan dapat diterima, contoh: siswa
mampu menulis sebanyak 1 halaman untuk siswa kelas 2 SD
Realistic:
meskipun tujuan sudah terukur dan dapat diterima, masih harus
dipertimbangkan apakah pernyataan tujuan realistik, contoh: menulis
sebanyak 1 halaman dalam waktu 5 menit
40. Pengembangan tujuan
SMARTER:
Time frame:
perhatikan kerangka waktu yang diajangkan dalam
pernyataan tujuan
Extending:
kalimat tujuan harus memperlihatkan pengembangan
kapabilitas siswa. Apakah menulis 1 halaman tersebut
mampu mengembangkan kapabilitas menulis siswa
Rewarding:
perhatikan apakah pernyataan tujuan mampu memberikan
nilai lebih kepada siswa
41. Pengembangan bahan ajar
Dengan BAHAN apa siswa dapat mencapai
tujuan ?
Guru menyediakan materi pelajaran yang telah
TERPILIH dan TERORGANISASI
42. TERORGANISASI:
1. Membagi sesuatu ke dalam bagian-bagian tertentu dan
mengelompokkannya atas prinsip tertentu
2. Menyusun secara teratur / terstruktur
3. Melihat keterhubungan satu terhadap yang lain
TERPILIH:
1. Pengetahuan sejarah sangat besar jumlahnya. Guru tidak boleh
terperangkap pada transfer of knowledge
2. Bahan pelajaran harus dipilih sesuai dengan tujuan pengajaran
3. Bahan pelajaran dipilih untuk disesuaikan dengan tingkat
perkembangan mental intelektual siswa
4. Didasarkan atas asas kebermaknaan dan kemanfaatan
Pengembangan bahan ajar
43. (http://www2.potsdam.edu/CRANE/campbemr/curriculum/college-methods/planning/planning-1.html)
Sebelum mengajar Selama mengajar Setelah mengajar
Memilih dan
menganalisis konten /
isi materi
Menjelaskan tujuan
dan mengatur tugas-
tugas untuk siswa
Memeriksa kembali
pemahaman siswa
Memilih pendekatan /
metode
Memberikan
pertanyaan untuk
mengembangkan
pemahaman
Mintakan umpan balik
dari siswa
Alokasikan waktu dan
ruang
Membantu siswa dan
menyediakan waktu
untuk latihan
Evaluasi pembelajaran
Tetapkan struktur
pembelajaran
Gunakan waktu jeda
untuk memeriksa
kembali pemahaman
siswa
Buat laporan
kemajuan tiap siswa
Bangkitkan motivasi Lakukan transisi dan
kelola aktivitas
Lakukan refleksi
terhadap perbaikan
pembelajaran
PENGEMBANGAN
BAHAN
AJAR
44. Materi diorganisasi berdasarkan scope dan
sequence
Mengacu ke Tujuan Pembelajaran
Melibatkan materi substansi, materi proses, materi
value
Dilengkapi dengan sumber-sumber (sumber
tertulis, sumber elektronik)
Pengembangan bahan ajar
45. Pengembangan bahan ajar
Sequence adalah susunan bahan ajar yang terdiri atas
topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik
terkandung ide pokok yang relevan dengan tujuan
Cara penyusunan sequence:
Kronologis
Kausal
Struktural
Logis dan Psikologis (deduktif, induktif)
Spiral
Rangkaian ke belakang
Hirarkhi belajar
46. TEORI KURIKULUM
TEORI:
Satu set/sistem pernyataan yang menjelaskan serangkaian
hal
Karakteristik pernyataan:
Besifat memadukan
Berisi kaidah-kaidah umum
Bersifat meramalkan
Teori lahir dari suatu proses, menjelaskan suatu kejadian
yang menunjukkan sifat universal
Guna teori (a) mendeskripsikan, (b) menjelaskan, (c)
memprediksikan, (d) kontrol
47. .
TEORI KURIKULUM:
Suatu perangkat pernyataan yang memberikan
makna terhadap kurikulum sekolah; makna
tersebut terjadi karena adanya penegasan
hubungan antara unsur-unsur kurikulum, karena
adanya petunjuk perkembangan, penggunaan
dan evaluasi kurikulum.
48. PERKEMBANGAN TEORI KURIKULUM
1. Franklin Bobbit: kehidupan manusia terbentuk oleh sejumlah
kecakapan, diperoleh melalui pendidikan yakni penguasaan
pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, apresiasi TUJUAN
Kurikulum. Keseluruhan tujuan & pengalaman menjadi bahan kajian
teori kurikulum
2. 1920: pengaruh pendidikan progresif berkembang gerakan pendidikan
yang berpusat pada anak. Isi kurikulum didasarkan pada minat &
kebutuhan siswa
3. Caswell: konsep kurikulum yang berpusat pada masyarakat kurikulum
interaktif yang menekankan pada partisipasi guru
4. 1947: dirumuskan 3 tugas teori kurikulum:
Identifikasi masalah yang muncul dalam pengembangan kurikulum
Menghubungkan masalah dengan struktur yang mendukungnya
Meramalkan pendekatan di masa yang akan datang
49. .
5. Ralph W Tyler: 4 pertanyaan pokok inti kajian kurikulum:
1. Tujuan
2. Pengalaman pendidikan
3. Organisasi pengalaman
4. Evaluasi
6. 1963: Beauchamp: teori kurikulum berhubungan erat dengan teori-teori
lain
Othanel Smith: sumbangan filsafat terhadap teori kurikulum
(perumusan tujuan & penyusunan bahan)
7. Mc Donald (1964): 4 sistem dalam persekolahan yakni kurikulum,
pengajaran, mengajar, belajar
8. Beauchamp (1960 1965): 6 komponen kurikulum sebagai bidang studi (1)
landasan kurikulum, (2) isi kurikulum, (3) disain kurikulum, (4) rekayasa
kurikulum, (5) evaluasi kurikulum, (6) penelitian dan pengembangan
9. Mauritz Johnson (1967): membedakan kurikulum (tujuan) dengan proses
pengembangan kurikulum. Pengalaman belajar merupakan bagian dari
pengajaran
50. Sumber/landasan inti
penyusunan kurikulum:
1. Bertolak dari kehidupan dan pekerjaan orang tua
2. Menjadi luas, meliputi semua unsur kebudayaan
3. Bersumber pada anak: kebutuhan, perkembangan, dan
minat
4. Berdasarkan pengalaman kurikulum yang sebelumnya
5. Nilai (value)
6. Kekuasaan sosial & politik
51. Prinsip Dalam Pengembangan Teori
Kurikulum
1. Dimulai dengan perumusan/pendefinisian
2. Mempunyai kejelasan nilai & sumber pangkal
tolaknya
3. Menjelaskan karakteristik disain kurikulum
4. Menggambarkan proses penentuan
kurikulum & interaksi antara proses
5. Menyiapkan diri bagi proses penyempurnaan
52. Sub Teori Kurikulum
a. Disain Kurikulum
Merupakan pengorganisasian tujuan, isi, serta proses
belajar.
2 dimensi penting yakni (a) substansi, dan (b) model
pengorganisasian (bagaimana penggunaan kurikulum dan
bagaimana kurikulum di evaluasi)
b. Rekayasa Kurikulum
Proses memfungsikan kurikulum di sekolah / upaya agar
kurikulum berfungsi
Bidang pelaksanaan proses rekayasa
Keterlibatan personal dalam proses pelaksanaan
kurikulum
Tugas dan prosedur perencanaan kurikulum
Tugas dan prosedur pelaksanaan
Tugas dan prosedur evaluasi