Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Tes darah lengkap merupakan pemeriksaan penting untuk mendiagnosis dan memantau penyakit. Pemeriksaan ini meliputi hitung sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit yang memberikan informasi mengenai kondisi sel darah dan produksi sumsum tulang. Hasil tes darah lengkap dapat membantu diagnosis penyakit seperti anemia dan infeksi.
1) Pemeriksaan feses berguna untuk mendiagnosis penyakit saluran pencernaan. 2) Pemeriksaan meliputi makroskopis dan mikroskopis untuk menilai jumlah, warna, bau, konsistensi, darah, lendir, parasit, dan sel-sel dalam feses. 3) Hasil pemeriksaan dapat menunjukkan kondisi seperti diare, konstipasi, perdarahan, infeksi parasit, dan gangguan pencernaan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Ìý
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai urinalisis atau pemeriksaan urine. Urinalisis digunakan untuk mendiagnosa penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih. Pemeriksaan urine meliputi pemeriksaan makroskopis, kimiawi, dan mikroskopis untuk menguji ciri-ciri fisik urine, kadar zat seperti protein, glukosa, dan bilirubin, serta sel-sel yang ada dalam urine. Hasil urinalisis dapat men
Dokumen tersebut membahas pentingnya mutu dalam layanan laboratorium klinik. Mutu hasil pemeriksaan dan layanan yang memenuhi standar dapat meningkatkan kepercayaan pasien dan dokter, serta mendukung kelancaran bisnis laboratorium. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai ukuran mutu seperti akurasi, presisi, sensitivitas, dan spesifisitas; serta penggunaan kontrol kualitas dan aturan Westgard untuk memantau kualitas
Dokumen ini membahas tentang kelompok 2 pada mata kuliah Hematologi II dan metode pengukuran clotting time (waktu pembekuan darah) menggunakan metode slide, tabung, dan tabung kapiler. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas faktor-faktor pembekuan darah.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sistem informasi laboratorium sebagai kumpulan perangkat yang menangani penerimaan, pemrosesan, dan penyimpanan informasi hasil pemeriksaan laboratorium medis. Sistem informasi laboratorium bermanfaat untuk menghemat waktu, biaya, dan mempercepat proses serta meningkatkan akurasi data. Komponen penting sistem informasi laboratorium antara lain data, input, proses, output, tujuan, pemakai, model, tekn
Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Ìý
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai urinalisis atau pemeriksaan urine. Urinalisis digunakan untuk mendiagnosa penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih. Pemeriksaan urine meliputi pemeriksaan makroskopis, kimiawi, dan mikroskopis untuk menguji ciri-ciri fisik urine, kadar zat seperti protein, glukosa, dan bilirubin, serta sel-sel yang ada dalam urine. Hasil urinalisis dapat men
Dokumen tersebut membahas pentingnya mutu dalam layanan laboratorium klinik. Mutu hasil pemeriksaan dan layanan yang memenuhi standar dapat meningkatkan kepercayaan pasien dan dokter, serta mendukung kelancaran bisnis laboratorium. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai ukuran mutu seperti akurasi, presisi, sensitivitas, dan spesifisitas; serta penggunaan kontrol kualitas dan aturan Westgard untuk memantau kualitas
Dokumen ini membahas tentang kelompok 2 pada mata kuliah Hematologi II dan metode pengukuran clotting time (waktu pembekuan darah) menggunakan metode slide, tabung, dan tabung kapiler. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas faktor-faktor pembekuan darah.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sistem informasi laboratorium sebagai kumpulan perangkat yang menangani penerimaan, pemrosesan, dan penyimpanan informasi hasil pemeriksaan laboratorium medis. Sistem informasi laboratorium bermanfaat untuk menghemat waktu, biaya, dan mempercepat proses serta meningkatkan akurasi data. Komponen penting sistem informasi laboratorium antara lain data, input, proses, output, tujuan, pemakai, model, tekn
Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
Dokumen tersebut merupakan referat mengenai HIV pada anak. Referat ini membahas tentang definisi HIV dan AIDS, etiologi, patomekanisme, diagnosis HIV pada bayi dan anak, serta prinsip diagnosis infeksi HIV pada bayi dan anak. Diagnosis HIV pada anak dilakukan dengan uji virologis dan serologis, tergantung usia anak.
HIV umumnya menginfeksi sel yang mengekspresikan CD4+ dan dapat menular dari ibu ke anak pada saat persalinan. Diagnosis infeksi HIV pada anak dilakukan dengan PCR HIV-DNA untuk anak di bawah 18 bulan dan tes antibodi untuk anak 18 bulan ke atas. Ibu dengan HIV sebaiknya tidak memberikan ASI.
Dokumen tersebut membahas tentang HIV pada anak, yang meliputi:
1. HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS dan menyerang sistem kekebalan tubuh
2. Diperkirakan 1,8 juta anak di bawah 15 tahun hidup dengan infeksi HIV di seluruh dunia
3. Penularan HIV pada anak terutama dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas pencegahan dan pengendalian HIV AIDS serta PIMS di Indonesia; (2) Termasuk situasi epidemi HIV AIDS dan PIMS di Indonesia beserta target pengendalian hingga 2030; (3) Juga menjelaskan fasilitas pelayanan kesehatan untuk konsultasi tes HIV, pengobatan HIV, dan pendekatan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara HIV dan AIDS serta cara penularan dan pencegahannya. HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh sementara AIDS adalah stadium lanjut dari HIV. HIV dapat menular melalui hubungan seksual berisiko, jarum suntik, dan dari ibu ke anak sementara dapat dicegah dengan abstinensi, kesetiaan pasangan, penggunaan kondom, serta pendidikan.
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVcendyandestria
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan bayi baru lahir dari ibu terinfeksi HIV, meliputi penjelasan mengenai penularan HIV dari ibu ke anak, diagnosis infeksi HIV pada anak, serta rekomendasi penggunaan antiviral profilaksis dan kotrimoksazol untuk mencegah penularan lebih lanjut."
Dokumen tersebut memberikan informasi dasar tentang HIV/AIDS, termasuk penjelasan tentang virus HIV dan AIDS, cara penularannya, gejala dan tahapannya, pencegahan, deteksi, diagnosis, dan pengobatan untuk orang dengan HIV/AIDS.
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi dan sejarah alami infeksi HIV. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan dalam dokumen, yaitu: (1) HIV menyerang sel CD4 dan menggunakannya untuk bereplikasi, (2) sistem kekebalan tubuh yang sedang berkembang pada anak membuat progresi penyakit HIV lebih cepat, dan (3) terapi obat antiretroviral digunakan untuk mencegah resistensi terhadap virus
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. Penyebaran HIV
0 Prevalensi HIV pada Remaja di Cimahi Selatan : 1% (Naully dan Romlah,
2018)
0 AIDS ïƒ kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan menurunnya
kekebalan tubuh akibat infeksi HIV
3. Human Immunodeficiency Virus
0 Retroviridae
0 Material genetik: RNA
0 Menyerang Sel T (CD4)
0 Terdiri dari 2 grup: HIV-
1 (gp41, p24) dan HIV-2
(gp36)
0 Antigen:
0 inti (p17, p24, p55)
0 polimerase (p31, p51,
p66)
0 selubung (envelope)
(gp41, gp120, gp160)
Bertanggung jawab dalam proses
penempelan dan fusi HIV ke sel T
Antigen yang paling cepat terdeteksi
dan menjadi target antibodi saat
screening HIV
4. Penularan HIV
0 kontak seksual: genital &
oral
0 transfusi darah yang
terkontaminasi
0 pemakaian bersama
jarum suntik / injecting
drugs use (IDU))
0 dari ibu kepada bayinya :
rahim, proses persalinan,
dan ASI
5. Penularan HIV pada Remaja
• Usia 18 rentan terinfeksi karena rasa ingin tahu yang
besar
Usia
• Pengetahuan tentang penyebab, gejala, cara penularan,
dan pencegahan
Pendidikan
• Aktivitas seksual
• Tato
• Tindik
• Narkoba
Gaya Hidup
Berdasarkan hasil penelitian Naully dan Romlah, 2018
7. Kerusakan Akibat HIV
Menyerang sel yang memiliki CD4, monosit,
makrofaga, dan sel dendrtitik sehingga:
• Mengurangi populasi sel T ïƒ infeksi
oportunis
• Sel T sitotoksik tidak dapat membunuh
sel terinfeksi
• Laju mutasi
gp120 tinggi
• Virus yang
dilapisi antibodi
dapat berikatan
dengan Fc-R pada
makrofaga dan
sel dendritik
Material genetiknya dapat terintegrasi pada
genom manusia sehingga:
• infeksi kronik dan persisten (T limfosit
memori)
• pengintegrasian acak ïƒ kesulitan target,
kelainan seluler, dan mempengaruhi
apoptosis.
video
8. Tahapan Penyakit HIV
Infeksi primer
Penyebaran virus ke limfoid
Latensi klinis
Peningkatan ekspresi
HIV
Penyakit klinis
Kematian
• Viremia terdeteksi 8-
12 minggu
• Jumlah sel CD4
menurun secara
signifikan
• Latensi klinis dapat
terjadi selama 10
tahun
• Penyakit klinis seperti:
infeksi oportunis dan
neoplasma
10. Pemeriksaan
Lab
Tes
Laboratorium
Imunologi
ICT
ELISA
Western Blot
IFA
Uji Antigen
p24
Mikrobiologi Kultur Virus
Biologi
Molekuler
NAAT HIV-1
Mendeteksi antibodi, lebih
akurat, lebih lama
Mendeteksi IgG anti-HIV,
metode cepat
Untuk konfirmasi hasil
reaktif ELISA dan ICT, hasil
+ (Ab >18 bln)
Untuk konfirmasi hasil
reaktif ELISA & ICT, lebih
cepat, lebih mahal
Menguji kehadiran antigen
p24, jarang digunakan
PCR, diagnosis pada anak
<18 bln
Pertumbuhan 7-14 hari,
aktivitas reverse
transcriptase
13. Prinsip Kerja ICT (1)
Bantalan
Konjugat
• Antibodi HIV
1 berikatan
dengan
antigen
rekombinan
yang
terkonjugasi
koloid emas
Daerah Uji
• Kompleks
antigen-
antibodi
berikatan
dengan
antigen
rekombinan
Daerah
Kontrol
• Rabbit IgG
terkonjugasi
koloid emas
berikatan
dengan goat
anti-rabbit
Dalam bantalan konjugat
terdapat juga rabbit IgG
terkonjugasi koloid emas
14. Prinsip Kerja ICT (2)
• Antibodi HIV 1/2 berikatan dengan antigen
rekombinan yang terkonjugasi koloid emas
• Terdapat juga rabbit IgG terkonjugasi koloid
emas
Bantalan
Konjugat
• Kompleks antigen- antibodi berikatan dengan
antigen HIV1 (gp120, gp41, p24)
Daerah Uji
1 (T1)
• Kompleks antigen- antibodi berikatan dengan
antigen HIV 2 (gp36)
Daerah Uji
2 (T2)
• Rabbit IgG terkonjugasi koloid emas
berikatan dengan goat anti-rabbit
Daerah
Kontrol
15. Interpretasi Hasil ICT
Penyebab False Negative:
0 Tingkat antibodi dibawah batas
minimum deteksi ïƒ window periode
0 Infeksi oleh virus tertentu yang kurang
dapat dideteksi oleh kit
0 Antibodi HIV yang diproduksi tubuh
pasien tidak bereaksi spesifik dengan
antigen yang digunakan kit
0 Kondisi penanganan sampel yang
menyebabkan hilangnya aktivitas
antibodi HIV
16. ICT Pendeteksi Ag dan Ab HIV
Sampel Pad
Dilapisi antibodi
anti-HIV1 p24
monoklonal
terbiotinilasi
Conjugate Pad
Dilapisi antibodi
anti-HIV1 p24
terkonjugasi
selenium,
antigen HIV1,
dan anigen HIV2
terkonjugasi
selenium
Lower Test Area
Antigen
rekombinan
HIV1 dan HIV2
(Ab)
Upper Test Area
Dilapisi
streptavidin,
antibodi anti-
HIV-1, dan
antigen HIV-1/2
Control Area
Dilapisi antigen
rekombinan
HIV-1 p24 dan
Antibodi anti-
HIV1 p24
monoklonal
17. Aplikasi Pemeriksaan HIV Metode ICT
pada Penelitian
An Overview of HIV, HBV, and HCV Infections among Tattooed
People in Cimahi
Koinfeksi Human Immunodeficiency Virus dan Hepatitis B
Virus pada Orang Bertato di Cimahi
Prevalensi HIV dan HBV pada Kalangan Remaja
Pengaruh Gaya Hidup Remaja Terhadap Infeksi HIV dan HBV
di Wilayah Cimahi Selatan
19. Penyakit Syphilis
Penyakit kelamin akibat infeksi Treponema pallidum
Dapat ditularkan melalui kontak seksual dan ditularkan
kepada janin melalui jalur transplasental
Gejala muncul 3 minggu setelah bakteri masuk ke dalam tubuh:
primer (lesi pada kelamin) dan sekunder (ruam merah kecil pda
telapak tangan dan kaki), tersier (peradangan bola tumor)
Diobati menggunakan antibiotik β-lactam : penisilin
20. Treponema pallidum
0 Bakteri spirocheta
0 Gram negatif
0 Tidak dapat dikulturkan
0 Dapat mengakses sistem
peredaran darah dan getah
bening inang
0 Antigen: protein membran
MW 47, 42, 17, 15 kDa.
0 Belum dapat diaplikasikan
dalam bidang bioteknologi
22. Prinsip Kerja ICT
• Antibodi T. pallidum berikatan dengan
antigen rekombinan yang terkonjugasi
koloid emas
Bantalan
Konjugat
• Kompleks antigen-antibodi berikatan dengan
antigen rekombinan
Daerah
Uji
• Kompleks antigen-antibodi berlebih
berikatan dengan antibodi anti-T.
pallidum
Daerah
Kontrol
24. Daftar Pustaka
0 Kementrian Kesehatan. 2013. Pedoman Nasional Tes dan
Konseling HIV dan AIDS. Diakses dari
http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/Pedoman%20
KT %20HIV%20kawanua%20des%202013%20-
%20rev%20290114%201-5.pdf tanggal 19 Agustus 2016
pukul 14.14.
0 Oncoprobe. 2005. HIV 1&2 Antibody Rapid Test 4th
Generation kit.
0 Cypress. 2008. Syphilis Quick Test. Belgium.
0 Vista. 2014. Syphilis Immunochromatographic Assay Rapid
Diagnostic Test for Detecting Syphilis Infection. Kirkland.
#11: Virus HIV dapat diisolasi dari cairan semen, sekresi serviks/vagina, limfosit, sel-sel dalam plasma bebas, cairan serebrospinal, air mata, saliva, urin, air susu.