1. Dokumen menjelaskan tentang konsep manusia sebagai khalifah Allah menurut Al-Quran
2. Manusia diciptakan untuk menjadi penguasa di muka bumi dan memelihara bumi sesuai petunjuk Allah
3. Tidak semua manusia dapat dianggap khalifah Allah karena harus memenuhi kriteria tertentu seperti beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat manusia menurut pandangan Islam, meliputi hakekat manusia sebagai khalifah Allah di bumi yang diciptakan untuk menyembah-Nya, serta tahapan penciptaan manusia dari tanah liat hingga janin lengkap. Fungsi utama manusia adalah menyembah Allah sebagaimana firman-Nya.
Teks tersebut membahas tentang kewajiban manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dan bertanggungjawab guna kemakmuran dan kesejahteraan umat. Kewajiban ini berkaitan erat dengan anjuran Islam untuk berwirausaha secara halal agar mandiri dan tidak bergantung pada orang lain serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas kewajiban manusia sebagai khalifah Allah untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dan bertanggungjawab serta menganjurkan umat Islam untuk berwirausaha guna memenuhi kebutuhan hidup secara halal sesuai ajaran agama.
Sirrul latif (rahasia - rahasia ) yang halusNur Fuanto
油
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang berbagai hikmah dalam penciptaan alam semesta dan makhluk hidup oleh Allah SWT, mulai dari hikmah penciptaan gunung, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia beserta fitur dan kelebihannya.
2. Termasuk dijelaskan hikmah ibadah seperti sholat, bersuci, dan berbagai peristiwa alam seperti sakit, kaya miskin, serta
Dokumen tersebut membahas tentang martabat manusia menurut Islam. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk paling mulia. Manusia memiliki keistimewaan seperti memiliki akal, bersifat rasional, dan memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan. Manusia juga dituntut untuk bertanggungjawab atas tindakannya."
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77yuniarkowahyu
油
1. Dokumen tersebut membahas empat butir mutiara indah dalam surat Al Qashash ayat 77 yang dapat dijadikan pedoman hidup, yaitu (1) mengejar kebahagiaan akhirat, (2) tidak melupakan kehidupan duniawi, (3) berbuat baik kepada orang lain, dan (4) tidak merusak bumi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi berdasarkan beberapa ayat Al-Qur'an. Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang proses penciptaan manusia dan tujuan kehidupannya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi berdasarkan beberapa ayat Al-Qur'an. Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang proses penciptaan manusia dan tujuan dari penciptaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kejadian manusia menurut Islam. Secara ringkas, dokumen menyatakan bahwa:
1. Manusia diciptakan Allah dari tanah liat yang dibentuk sempurna, kemudian ditiupkan ruh.
2. Keturunan manusia pertama, Adam diciptakan dari tanah, kemudian Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam.
3. Perkembangan janin manusia melalui beberapa tahap seperti nutf
Surat Al Mukminun ayat 12-16 menjelaskan proses penciptaan manusia secara singkat dalam 3 tahap yaitu air mani, darah, dan daging serta menjelaskan bahwa setiap manusia akan mengalami kematian dan kemudian dibangkitkan di hari kiamat.
Makalah ini membahas tentang proses terjadinya manusia menurut Al-Quran dan tugas manusia sebagai khalifah di bumi. Ia menjelaskan bahwa manusia diciptakan melalui proses dari nutfah, 'alaqah, hingga menjadi daging, dan mengutip pendapat ahli kedokteran bahwa penjelasan Al-Quran selaras dengan ilmu pengetahuan modern. Makalah ini juga menjelaskan bahwa ayat Al-Baqar
Teks tersebut membahas tentang keseimbangan dalam beragama menurut Islam. Islam mengajarkan hidup seimbang dengan memenuhi kebutuhan jasmani, akal, dan ruhani sesuai dengan batasan dan tujuan yang ditetapkan oleh agama. Manusia diciptakan oleh Allah memiliki fitrah untuk beragama dan hidup sesuai dengan fitrah tersebut dapat menjadikan manusia bahagia.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penciptaan manusia secara azali dan alami oleh Allah SWT, dimulai dari bahan dasar tanah liat hingga ditiupkan ruh. Manusia diberi potensi internal seperti fitrah untuk mengenal Allah dan potensi eksternal seperti al-Quran dan sunnah untuk memimpin manusia.
Ayat-ayat Al Quran menjelaskan proses penciptaan manusia dari segumpal darah, lalu tulang belulang yang dibungkus daging, dan akhirnya menjadi makhluk yang berbeda. Allah menciptakan manusia dari tanah, lalu dari setetes mani dan segumpal darah, untuk menunjukkan kekuasaan-Nya atas kehidupan dan kematian.
Q.S Ali Imran ayat 190-191 menyerukan kepada manusia untuk memperhatikan dan merenungkan penciptaan Allah di langit, bumi, dan pergantian siang dan malam sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya. Ayat ini juga menjelaskan bahwa orang-orang berakal selalu mengingat Allah dalam segala keadaan sambil berdoa memohon perlindungan dari siksaan neraka.
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Dokumen tersebut membahas tentang martabat manusia menurut Islam. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk paling mulia. Manusia memiliki keistimewaan seperti memiliki akal, bersifat rasional, dan memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan. Manusia juga dituntut untuk bertanggungjawab atas tindakannya."
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77yuniarkowahyu
油
1. Dokumen tersebut membahas empat butir mutiara indah dalam surat Al Qashash ayat 77 yang dapat dijadikan pedoman hidup, yaitu (1) mengejar kebahagiaan akhirat, (2) tidak melupakan kehidupan duniawi, (3) berbuat baik kepada orang lain, dan (4) tidak merusak bumi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi berdasarkan beberapa ayat Al-Qur'an. Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang proses penciptaan manusia dan tujuan kehidupannya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi berdasarkan beberapa ayat Al-Qur'an. Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang proses penciptaan manusia dan tujuan dari penciptaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kejadian manusia menurut Islam. Secara ringkas, dokumen menyatakan bahwa:
1. Manusia diciptakan Allah dari tanah liat yang dibentuk sempurna, kemudian ditiupkan ruh.
2. Keturunan manusia pertama, Adam diciptakan dari tanah, kemudian Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam.
3. Perkembangan janin manusia melalui beberapa tahap seperti nutf
Surat Al Mukminun ayat 12-16 menjelaskan proses penciptaan manusia secara singkat dalam 3 tahap yaitu air mani, darah, dan daging serta menjelaskan bahwa setiap manusia akan mengalami kematian dan kemudian dibangkitkan di hari kiamat.
Makalah ini membahas tentang proses terjadinya manusia menurut Al-Quran dan tugas manusia sebagai khalifah di bumi. Ia menjelaskan bahwa manusia diciptakan melalui proses dari nutfah, 'alaqah, hingga menjadi daging, dan mengutip pendapat ahli kedokteran bahwa penjelasan Al-Quran selaras dengan ilmu pengetahuan modern. Makalah ini juga menjelaskan bahwa ayat Al-Baqar
Teks tersebut membahas tentang keseimbangan dalam beragama menurut Islam. Islam mengajarkan hidup seimbang dengan memenuhi kebutuhan jasmani, akal, dan ruhani sesuai dengan batasan dan tujuan yang ditetapkan oleh agama. Manusia diciptakan oleh Allah memiliki fitrah untuk beragama dan hidup sesuai dengan fitrah tersebut dapat menjadikan manusia bahagia.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penciptaan manusia secara azali dan alami oleh Allah SWT, dimulai dari bahan dasar tanah liat hingga ditiupkan ruh. Manusia diberi potensi internal seperti fitrah untuk mengenal Allah dan potensi eksternal seperti al-Quran dan sunnah untuk memimpin manusia.
Ayat-ayat Al Quran menjelaskan proses penciptaan manusia dari segumpal darah, lalu tulang belulang yang dibungkus daging, dan akhirnya menjadi makhluk yang berbeda. Allah menciptakan manusia dari tanah, lalu dari setetes mani dan segumpal darah, untuk menunjukkan kekuasaan-Nya atas kehidupan dan kematian.
Q.S Ali Imran ayat 190-191 menyerukan kepada manusia untuk memperhatikan dan merenungkan penciptaan Allah di langit, bumi, dan pergantian siang dan malam sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya. Ayat ini juga menjelaskan bahwa orang-orang berakal selalu mengingat Allah dalam segala keadaan sambil berdoa memohon perlindungan dari siksaan neraka.
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
2. INDIKATOR & MATERI
A. INDIKATOR
Mengetahui tujuan dan peran penciptaan manusia
B. MATERI
Penciptaan Manusia:
1. Tujuan penciptaan manusia
2. Keseimbangan dalam penciptaan manusia dan
kesempurnaannya
Peran Manusia:
1. Makna Pemuliaan Manusia
2. Fenomena pemuliaan manusia dan dalinya dari Al-
Qur'an dan Sunnah
3. 惘忰惡悋
惘惡悋 悋忰 惆悛 惡 悋
惘 惆
惘惓 抂惺 悋惷
悋惠惡悋愀 悋慍惘
悋惷惠 悋悽
戳
鏨
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan,
Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS. Al-
Isra[17]: 70)
4. APPERSEPSI
Seperti yang tertuang dalam QS At-Tiin ayat 4, manusia merupakan satu-
satunya makhluk Allah SWT yang diciptakan secara sempurna melebihi
lainnya. Sebagaimana firman Allah sebagai berikut, "Sesungguhnya Kami
telah menjadikan manusia dalam sebaik-baiknya bentuk." (QS. At-Thin: 4)
Dengan bentuk sempurna dan sebaik-baiknya wujud, maka Allah SWT
memberikan tugas serta tujuan penciptaan manusia secara khusus yang
harus dipahami. Untuk itu, hendaknya manusia selalu taat dengan perintah
Allah serta menjauhi larangan-Nya.
Sebab, manusia bisa saja kehilangan kesempurnaannya di mata Allah
lantaran beberapa hal seperti amarah, hasud, tamak, serta menggunjing. Hal
itu sebagaimana pesan Rasulullah yang berbunyi sebagai berikut, "Ada
empat perkara sebagai mutiara manusia, yang dapat hilang dengan empat
perkara lain, ialah: akal dihilangkan oleh marah, Agama dihilangkan oleh hasud,
malu dihilangkan oleh tamak, dan amal salih dihilangkan oleh menggunjing."
5. Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? (QS : Ar Ruum ayat 8).
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. dan
(juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (QS : Adz Dzaariyaat
ayat 20-21).
Katakanlah (wahai Muhammad): Siapakah Tuhan langit dan bumi? Jawabnya: Allah.
Katakanlah: Maka Patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah,
Padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri
mereka sendiri?. Katakanlah: Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau
samakah gelap gulita dan terang benderang; Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu
bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa
menurut pandangan mereka? Katakanlah: Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah
Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (QS : Ar Rad ayat 16)
Surat Az Zumar ayat 62. Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala
sesuatu. Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi. dan orang-orang
yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi.
dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu Dia jadikan manusia itu (punya)
keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa. (QS : Al Furqaan ayat 54)
Dia telah menciptakan manusia dari mani. (QS : An Nahl ayat 4)
Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal)
dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS : Al Hijr ayat 28)
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. (QS : Ar Rahmaan ayat 14)
6. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA
1. Beribadah hanya kepada Allah swt
Tujuan penciptaan manusia yang utama adalah agar senantiasa
beribadah serta bertakwa hanya kepada Allah SWT. Dalam Al-Quran
bahkan, manusia diperintahkan untuk mengabdi di jalan kebenaran
untuk menyembah Allah SWT, "Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Al-
Dzariyat: 56)
Sehingga, jelas sekali tujuan penciptaan manusia di bumi bukan
semata-mata untuk saling berselisih, berlomba-lomba mencari harta,
dan sebagainya. Sebaliknya, hanya satu tujuan utama diciptakannya
manusia untuk bertebaran di muka bumi, Sebagaimana dijelaskan
kembali oleh tafsir Ibnu Qoyyim Al Jauziyah yang berbunyi, "bahwa
tujuan Allah menciptakan kita manusia serta jin dan makhluk lainnya
di bumi ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. Allah tidak mungkin
menciptakan makhluk begitu saja tanpa pelarangan atau perintah."
7. 2.Menjadi Khalifah atau pengurus Bumi,
Selanjutnya, tujuan penciptaan manusia berikutnya adalah untuk
menjadi khalifah atau sebagai makhluk yang mampu mengurus
segala sesuatunya di bumi. Di tangan manusia lah segala
kesejahteraan dunia bagi semua makhluk berada.
Dengan kesempurnaan akalnya, manusia dirancang Allah SWT
untuk mampu mengatur serta mengelola dengan baik semua
potensi bumi dan seisinya. Ada pun hal itu tertuang dalam AL-
Quran yang berbunyi, "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah: 30)
8. Bahan penciptaan Manusia
1. Unsur Materi ( As-Sajdah 7-8
Tanah/ seprma
Manusia
materi
FISIK
Manusia
Rendaha
n
9. 2. Unsur Non Materi
( Ass-Sajdah : 9, Al-Isra:175,Al-Qadr: 4)
Nafkhahr
Manusi
a
Spiritual
RU
H
Manusi
a mulia
10. HUBUNGAN BAHAN DASAR DG
PRILAKU MANUSIA
1.
2.
Tanah/
sperma Fisik
Prilaku
rendahan
Nafkhah RUH Prilaku
tinggi
11. Keseimbangan dalam penciptaan manusia
dan kesempurnaannya
惆
惺
愕
悽
悵悋
扨抂 曄
戳
惡
惘
悄悋
愆 悋
悸
惘
惶
悋
曄 曚曄
扁
Yang telah menciptakan kamu, lalu menyempurnakan kejadianmu, lalu
menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. Pada bentuk apapun yang Dia
kehendaki, Dia menyusun tubuhmu (Q.S. Al Infithaar : 7-8)
Allah SWT menjelaskan bahwa sesungguhnya manusia diciptakan penuh dengan
kesempurnaan, tentunya tidak sama dengan makhluk lainnya yang telah
diciptakan lebih dulu. Itu artinya kesempurnaan yang dimaksud dalam Qs. At-Tiin
(95) : 4, adalah keseimbangan. Dengan kesempurnaan dan keseimbangan ini,
diharapkan manusia dapat mengemban tugas sebagai khalifah di muka bumi.
Jika tugas itu dapat ditunaikan dengan baik, maka manusia akan menempati
posisi yang mulia di sisi Tuhannya (maqama mahmuda). Namun sebaliknya,
ketika manusia tak menjalankan tugasnya dengan pola-pola keseimbangan yang
telah ditetapkan oleh Allah SWT, maka manusia akan terjerumus pada
kebinasaan dan kehinaan, sedangkan kehidupan di muka bumi rusak dan hancur
berantakan.
12. Coba perhatikan kembali ayat ini Yang telah menciptakan kamu
(pangkal ayat 7). Manusia diciptakan berawal dari air mani yang
terpancar keluar dari sulbi seorang laki-laki, kemudian bercampur
dengan air yang keluar daripada taraaib seorang perempuan. Setelah
itu berproseslah selama 9 bulan 10 hari di dalam rahim seorang ibu
hingga menjadi sempurna. Sejak dari segumpal air yang dinamai
nuthfah, berangsur menjadi segumpal darah yang dinamai alaqah,
lanjut menjadi segumpal daging yang dinamai mudhghah. Lalu
menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. (ujung ayat 7).
Bentuk tubuh manusia benar-benar dijadikan Allah seimbang, sehingga
dengan mengukur jejak kaki saja, orang dapat menaksir berapa luas
muka, berapa panjang tangan, berapa besar kepala dan berapa pula
panjang tungkai kaki. Karena besar badan, tingginya, bidang dadanya,
luas bahunya dan seluruh badan manusia adalah seimbang. Itu jugalah
yang dijelaskan oleh Allah Subhanahu Wa Taala dalam Surat At-Tin
(95) : 4, bahwa manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk dan
sesempurnanya ciptaan.
13. Pada bentuk apapun yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu (ayat
8).
Allah membuat bentuk tubuh manusia itu sesuka-Nya sendiri; ada yang tinggi,
ada yang rendah, ada yang gemuk dan ada yang kurus. Warna kulit pun tidak
sama. Sehingga 10 orang bersaudara, satu ayah satu ibu, berbeda wajahnya,
berbeda suaranya dan berbeda pula masing-masing sidik jarinya; tidak ada yang
sama dan tidak pula sedikit pun masuk kekuasaan manusia buat menentukan
bakat atau bawaan dari masing-masing manusia.
Para sufi berkata bahwa, barang siapa yang mengenal dirinya dengan baik, maka
dia akan mengenal Tuhannya. Namun sangat disayangkan, bahwa sedikit dari
manusia yang memahami hakikat dirinya, sehingga kebanyakan dari mereka
menyia-nyiakan hidupnya sehingga kehidupannya menjadi tidak seimbang.
Sebagai contoh yang sederhana ketika manusia lebih mengedepankan hawa
nafsunya, maka tatanan yang penuh keseimbangan itu akan rusak dan menjadi
tak seimbang, seperti pada persoalan makan dan minum. Ketika manusia makan
dan minum secara berlebihan, maka akan menimbulkan berbagai persoalan
kesehatan. Padahal Allah SWT telah mengingatkan, Hai anak Adam, pakailah
pakaianmu yang indah ketika engkau akan memasuki masjid, makan dan
minumlah namun jangan berlebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berlebihan. (Q.S. Al-Araf [7] : 31).
14. PENCIPTAAN MANUSIA DAN
PENYEMPURNAANYA
A. Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Quran dijelaskan bahwa Adam diciptakan
oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk
oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya.
Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh
kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini
ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :"Yang
membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan
Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As
Sajdah: 7), Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal)
dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr : 26)
15. B. Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari
tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua
ini, maka secara tak langsung hubungan manusia
laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah
usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang
telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk
dan cara yang lain. Dengan mekanisme perkawinan
itu maka akan lahirlah keturunan yang akan
meneruskan generasinya ke generasi berikutnya.
16. C. Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam
dan Hawa)
Di dalam Al Quran proses kejadian manusia secara biologis
dijelaskan secara terperinci melalui firman-Nya : "Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu
air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami
jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah
Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Muminuun (23) : 12-
14).
17. Interpretasi Dari Al Muminun : 12 14
Adam diciptakan dari tanah liat secara langsung/secara tidak
langsung dari bahan dasar lumpur. Sebelum berubah menjadi
manusia, Adam menerima hembusan ruh dari Allah.Hawa
diciptakan dari sel/tulang Adam. Penciptaan tersebut memberi
penjelasan yang masuk akal mengenai kesamaan antara peta
genetik dan jumlah kromosom pada kedua Adam dan Hawa.
Teori penciptaan menurut islam mencakup hal hal
berikut :
Allah menganugerahi Adam dengan seorang isteri dengan
sifat-sifat tertentu untuk tujuan kasih sayang dan rahmatAllah
memberi Hawa dengan fitur reproduksi untuk memberikan
anak laki-laki dan Perempuan Sesuai kehendak Allah, Adam,
dan Hawa merupakan bagian dari bangunan masyarakat yang
lengkap.
19. MAKNA PEMULIAAN MANUSIA
Meskipun manusia adalah makhluk yang tidak sempurna dan penuh
kesalahan, namun Islam mengategorikan manusia sebagai makhluk paling
mulia di muka bumi, serta lebih tinggi derajatnya dibandingkan makhluk-
makhluk Allah SWT lainnya.
Kemuliaan derajat manusia ini karena ia dibekali keistimewaan ilmu
pengetahuan, kepandaian bahasa (al-bayan), rasio (akal), serta tamyiz,
kemampuan membedakan hal baik dan buruk, sebagaimana dinyatakan
Muh. Dawang dalam Kemuliaan Manusia dalam Al-Quran (2011).
Makhluk-makhluk lainnya, seperti binatang tidak memiliki kemampuan
kompleks di atas, bahkan malaikat pun dianggap lebih rendah posisinya
dibandingkan manusia. Sebab, malaikat tidak bersifat tamyiz. Malaikat hanya
patuh pada Allah SWT dan tidak memiliki pilihan untuk melakukan maksiat.
Pilihan dan kesadaran terhadap yang benar (hak) dan yang salah (batil) inilah
yang merupakan keistimewaan terbesar pada diri manusia. Namun, jika
manusia tidak bisa memanfaatkan keistimewaan ini, maka derajatnya akan
direndahkan serendah-rendahnya, bahkan lebih dari binatang.
Sementara itu, jika ia berhasil mengendalikan hawa nafsu dan kesadarannya,
maka manusia akan memperoleh ganjaran derajat paling tinggi di sisi Allah
20. Fenomena pemuliaan manusia dan
dalinya dari Al-Qur'an dan Sunnah
1. Manusia dikaruniai pengetahuan
Dalam surah Al-Baqarah ayat 30, Allah menyampaikan rencana kepada para
malaikat akan menciptakan manusia. Lantas, para malaikat bertanya kepada
Allah SWT, untuk apa menciptakan manusia yang akan berbuat kerusakan dan
saling menumpahkan darah. Allah kemudian menyatakan bahwa manusia
dikaruniai pengetahuan. Dengan demikian, mereka tidak selamanya akan
berbuat kerusakan dan pertumpahan darah, melainkan punya pilihan untuk
melakukan kebaikan (memakmurkan bumi) atau menghancurkannya.
Pengetahuan yang dikaruniakan Allah SWT ini dijelaskan dalam ayat berikutnya,
terutama ketika Allah mengajarkan ilmu pengetahuan kepada Adam AS. Hal ini
merupakan kemuliaan pertama yang membuat manusia lebih unggul dari
malaikat.
"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama [benda-benda] seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: 'Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!',"
(QS. Al-Baqarah: 31).
21. 2. Manusia dikaruniai akal dan pilihan untuk mempertimbangkan perkara
baik dan buruk.
Sebagaimana disebutkan di atas, malaikat tidak memiliki pilihan
sebagaimana manusia. Demikian juga binatang hanya dikendalikan oleh
insting sehingga tidak bisa memperhitungkan yang hak dan batil. Sementara,
manusia dikaruniai akal untuk mempertimbangkan baik dan buruk atas
suatu tindakan atau peristiwa di dunia ini.
Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT: Barang siapa menghendaki [untuk
menjadi orang beriman] maka berimanlah, dan barang siapa menghendaki
[untuk menjadi orang kafir] maka kafirlah, (QS. Al-Kahfi [18]: 29).
3. Manusia memiliki fisik yang sangat baik
Allah menciptakan manusia dengan fisik dan anggota tubuh terbaik sesuai
fungsi dan kegunaannya. Dengan fisik yang sempurna, manusia dapat
melakukan banyak hal yang tak bisa dicapai makhluk-makhluk lain di muka
bumi ini.
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam
22. 4. Manusia adalah khalifah di muka bumi Berdasarkan kemuliaan
manusia yang disebutkan di atas, Allah mengangkat derajat manusia
di muka bumi ini sebagai khalifah, sebagai pemimpin yang bertugas
untuk memakmurkan semesta.
Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT: Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi, (QS. Al-Baqarah [2]: 30).
5. Takwa sebagai indikator kemuliaan Meskipun manusia adalah makhluk
yang mulia di muka bumi ini, namun yang derajat tertinggi di sisi Allah
SWT adalah orang yang paling bertakwa di antara manusia itu sendiri.
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal, (QS. Al Hujurat [49]: 13).
23. KESIMPULAN
Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Manusia
hakikatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Pada diri manusia terdapat perpaduan
antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan. Dalam pandangan Islam, sebagai
makhluk ciptaan Allah SWT manusia memiliki tugas tertentu dalam menjalankan
kehidupannya di dunia ini. Untuk menjalankan tugasnya manusia dikaruniakan akal
dan pikiran oleh Allah SWT. Akal dan pikiran tersebut yang akan menuntun manusia
dalam menjalankan perannya. Dalam hidup di dunia, manusia diberi tugas
kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengelolaan
dan pemeliharaan alam.
Islam mengajarkan bahwa manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai hamba Allah
(`Abdullah) dan sebagai wakil Allah (khalifatullah) di muka bumi. Sebagai hamba
Allah, manusia adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan. Oleh karena itu, tugasnya
hanya menyembah kepada-Nya dan berpasrah diri kepada-Nya. Tetapi sebagai
khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena Allah Maha Besar maka
manusia sebagai wakil-Nya di muka bumi memiliki tanggung jawab dan otoritas yang
sangat besar
24. PENUTUP
Manusia, Dilihat dari penciptaannya, manusia tersusun dari unsur bumi
dan langit. Unsur bumi menyumbang tanah sebagai unsur
penciptaannya; setelah proses penciptaan fisiknya sempurna dari tanah
ini, ruh sebagai unsur langit ditiupkan Allah kepadanya. Dari dua unsur
ini, berdasar fungsinya, manusia disimbulkan dengan tiga unsur utama:
hati, akal, dan jasad.
Hakikat manusia Hakikat manusia yang harus dipahami adalah, Sebagai
makhluk (diciptakan) Sebagai mukaram (dimuliakan) Sebagai mukallaf
(dibebani) Sebagai mukhayyar (bebas memilih) Sebagai majzi (mendapat
balasan).
Sehingga Manusia, Siapapun dan apapun kedudukannya, manusia harus
memahami hakikat diri dan kehidupannya. Hal ini penting untuk
menjaga agar manusia dapat berlaku adil terhadap dirinya, penciptanya,
sesama manusia, dan makhluk lainnya.