Dokumen tersebut membahas budidaya ikan patin (Pangasius pangasius) dengan 3 poin utama:
1. Sejarah dan ciri-ciri ikan patin
2. Teknis budidaya ikan patin termasuk pembenihan, pembesaran, dan pemeliharaan
3. Lokasi dan sarana yang dibutuhkan dalam budidaya ikan patin
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ikan patin (Pangasius pangasius) mulai dari sejarah, jenis, manfaat, persyaratan lokasi, pedoman teknis budidaya termasuk pembibitan, dan pembesaran ikan patin.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya lele Sangkuriang, yaitu strain baru lele dumbo hasil rekayasa genetik untuk meningkatkan mutu. Dokumen menjelaskan cara budidaya lele Sangkuriang mulai dari persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan, hingga pemanenan.
1. Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang budidaya ikan lele dalam kolam terpal, mulai dari persiapan kolam, pemeliharaan larva, pemijahan, hingga pencegahan penyakit Aeromonas.
2. Langkah-langkah penting yang dijelaskan adalah pemupukan dan pengeringan kolam, pemeliharaan pakan alami, pemijahan secara alami, dan teknik penanganan larva yang hati-hati untuk mencegah stres dan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ikan nila, mulai dari sejarah singkat ikan nila, sentra perikanannya di Indonesia, jenis ikan nila, manfaatnya sebagai sumber protein hewani, persyaratan lokasi budidaya, pedoman teknis budidaya mencakup penyiapan sarana dan peralatan, pembibitan, pembenihan, dan pemeliharaan pembesaran ikan nila.
Dokumen ini membahas tentang sistem dan pengurusan ladang ternakan ikan air tawar di Universiti Putra Malaysia. Sistem ini terdiri dari kolam tadahan, kolam ternakan, dan kolam rawatan yang saling terhubung. Dokumen ini juga menjelaskan persiapan kolam, sistem air, pemberian oksigen, dan parameter penting untuk menjaga kualitas air kolam seperti suhu, oksigen, pH.
Budidaya ikan patin Siam meliputi pembenihan, pembesaran, dan pemanenan. Pembenihan meliputi persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan, pembesaran larva, dan pemanenan benih. Pembesaran meliputi persiapan lahan, pemberian pakan, penanganan hama dan penyakit, hingga pemanenan. Ikan patin dapat dikonsumsi dalam berbagai ukuran dan harganya berkisar Rp15.000/kg.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ikan mas mulai dari penyiapan sarana dan peralatan, pembibitan, pembenihan, pemeliharaan bibit, hingga pemeliharaan pembesaran ikan mas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan lokasi yang tepat untuk budidaya udang di tambak. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan meliputi topografi, elevasi, pasang surut, dan kualitas tanah setempat.
2. Jenis tanah liat berpasir merupakan kondisi tanah yang paling baik untuk pembangunan tanggul tambak. Selain itu, lokasi yang datar dan tidak terlalu tinggi dari pasang surut akan memudah
Budidaya belut membahas tentang sejarah, jenis, manfaat, persyaratan lokasi, pedoman teknis budidaya, dan analisis ekonomi budidaya belut. Budidaya belut menjanjikan peluang bisnis yang baik karena permintaan konsumen terus meningkat.
Perusahaan D'Fima Agro melibatkan diri dalam berbagai aktivitas terkait budidaya ikan air tawar seperti benih ikan keli, tilapia dan puyu, jual beli ikan dewasa dan anakan, pemeliharaan ikan, serta konsultasi prasarana budidaya ikan. Perusahaan ini berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
Produksi Udang Sayur Untuk Memberdayakan Backyard Hatcherylisa ruliaty 631971
油
Dokumen ini membahas upaya memproduksi udang putih (Litopenaeus vannamei) sebagai udang konsumsi (udang sayur) di bak-bak bekas pembenihan udang (backyard hatchery) untuk memberdayakan bak-bak tersebut. Udang dipelihara dari umur PL8-PL10 selama 2-2,5 bulan dengan kepadatan awal berbeda antara 5.000-30.000 ekor/bak. Hasilnya, kepadatan awal 5.000 dan 10.000 ekor/bak menghas
1. Dokumen menjelaskan tentang tambak tradisional, termasuk gambaran umum, syarat lokasi, persiapan, dan pemeliharaan tambak.
2. Persiapan tambak meliputi pengeringan, pengapuran, dan pemupukan tanah dasar sebelum penebaran benih.
3. Pemeliharaan melibatkan pengawasan dan pemberian pakan alami seperti kelekap untuk pertumbuhan udang.
Dokumen tersebut membahas budidaya ikan nila, mulai dari pengenalan jenis ikan nila, bisnis budidaya ikan nila, langkah-langkah budidaya, hingga kesimpulan. Topik utama yang dibahas adalah cara membesarkan ikan nila dengan cepat dan sehat melalui pemberian pakan dan pupuk yang tepat serta pengelolaan kolam yang baik.
Laporan pembudidayaan ikan konsumsi air tawar (pembenihan ikan nila)Ferdiana Agustin
油
[Ringkasan]
Laporan ini membahas tentang teknik pembenihan ikan nila di Balai Benih Ikan. Teknik pembenihan ikan nila meliputi persiapan sarana seperti kolam pemijahan, kolam pendederan, dan kolam pembesaran serta peralatan seperti jala, waring, hapa, dan seser. Laporan ini juga menjelaskan karakteristik ikan nila dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan nila seperti suhu, pH, dan sal
Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang dan lain-lain. Penyebutan tambak ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air laut. Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang. Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir.
Udang vannamei (Litopenaeus vannameii) berasal dari daerah subtropis pantai barat Amerika, mulai dari Teluk California di Mexico bagian utara sampai ke pantai barat Guatemala, El Salvador, Nicaragua, Kosta Rika di Amerika Tengah hingga ke Peru di Amerika Selatan. Udang vannamei termasuk genus Penaeus dan subgenus Litopenaeus. Vannamei berbeda dari genus Penaeus lainnya karena bentuk telikum (organ kelamin betina) terbuka, tapi tidak terdapat tempat untuk penyimpanan sperma.
Dokumen tersebut membahas tentang cara berbudidaya ikan lele, mulai dari persiapan kolam, teknik budidaya, pemberian pakan, pengobatan ikan yang sakit, hingga penutup yang menyimpulkan bahwa budidaya ikan lele merupakan usaha yang menguntungkan karena pertumbuhan ikan lele yang cepat dan mudah dibudidayakan.
Dokumen ini membahas budidaya ikan belut di Indonesia. Belut merupakan jenis ikan air tawar yang populer dikonsumsi. Sentra budidaya belut terdapat di Yogyakarta dan Jawa Barat. Budidaya belut membutuhkan berbagai kolam dengan ukuran yang berbeda sesuai dengan ukuran belut. Budidaya belut menjanjikan keuntungan karena permintaan konsumen yang meningkat.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pengolahan air yang baik untuk budidaya udang tambak agar memperoleh kualitas udang yang baik. Udang merupakan komoditas perikanan yang menjanjikan untuk diekspor, namun kualitas air tambak perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap kualitas udang. Teknologi penyaringan dan pemurnian air yang tepat dibutuhkan untuk memenuhi baku mutu air tambak dan air untuk pembiakan probiotik gun
Mengelola air tambak dimulai dari air pertama kali masuk pada kolam budidaya, yaitu treatment pond (tandon), kanal sub inlet, kanal distribusi dan culture pond (tambak budidaya). Oleh karena itu perlu diperhatikan kualitas air yang digunakan untuk budidaya, baik secara fisik, kimia maupun microbiologi. Pengelolaan kualitas air perlu dilakukan karena akan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk udang tumbuh dan berkembang. Parameter kualitas air suatu perairan tidaklah tetap sepanjang waktu, namun sangat dinamis dimana selalu terjadi perubahan akibat perubahan lingkungan, cuaca dan proses-proses biologis di dalamnya seperti proses fotosintesis, respirasi dan ekskresi hasil metabolism. Namun parameter kualitas air dapat dikendalikan agar selalu berada pada kisaran yang bisa ditoleransi oleh udang dan memberikan pertumbuhan yang baik. Kondisi yang nyaman (baik) akan meminimalkan proses perubahan pakan menjadi energi, sehingga pakan yang dimakan akan lebih banyak dikonversi menjadi daging. Dalam pengelolaan air perlu dilakukan pengukuran kualitas air kolam dan sumber secara berkala dan rutin karena akan menjadi dasar dalam melakukan pengelolaan air agar tetap berada pada kondisi optimal.
Dokumen ini membahas tentang sistem dan pengurusan ladang ternakan ikan air tawar di Universiti Putra Malaysia. Sistem ini terdiri dari kolam tadahan, kolam ternakan, dan kolam rawatan yang saling terhubung. Dokumen ini juga menjelaskan persiapan kolam, sistem air, pemberian oksigen, dan parameter penting untuk menjaga kualitas air kolam seperti suhu, oksigen, pH.
Budidaya ikan patin Siam meliputi pembenihan, pembesaran, dan pemanenan. Pembenihan meliputi persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan, pembesaran larva, dan pemanenan benih. Pembesaran meliputi persiapan lahan, pemberian pakan, penanganan hama dan penyakit, hingga pemanenan. Ikan patin dapat dikonsumsi dalam berbagai ukuran dan harganya berkisar Rp15.000/kg.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ikan mas mulai dari penyiapan sarana dan peralatan, pembibitan, pembenihan, pemeliharaan bibit, hingga pemeliharaan pembesaran ikan mas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan lokasi yang tepat untuk budidaya udang di tambak. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan meliputi topografi, elevasi, pasang surut, dan kualitas tanah setempat.
2. Jenis tanah liat berpasir merupakan kondisi tanah yang paling baik untuk pembangunan tanggul tambak. Selain itu, lokasi yang datar dan tidak terlalu tinggi dari pasang surut akan memudah
Budidaya belut membahas tentang sejarah, jenis, manfaat, persyaratan lokasi, pedoman teknis budidaya, dan analisis ekonomi budidaya belut. Budidaya belut menjanjikan peluang bisnis yang baik karena permintaan konsumen terus meningkat.
Perusahaan D'Fima Agro melibatkan diri dalam berbagai aktivitas terkait budidaya ikan air tawar seperti benih ikan keli, tilapia dan puyu, jual beli ikan dewasa dan anakan, pemeliharaan ikan, serta konsultasi prasarana budidaya ikan. Perusahaan ini berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
Produksi Udang Sayur Untuk Memberdayakan Backyard Hatcherylisa ruliaty 631971
油
Dokumen ini membahas upaya memproduksi udang putih (Litopenaeus vannamei) sebagai udang konsumsi (udang sayur) di bak-bak bekas pembenihan udang (backyard hatchery) untuk memberdayakan bak-bak tersebut. Udang dipelihara dari umur PL8-PL10 selama 2-2,5 bulan dengan kepadatan awal berbeda antara 5.000-30.000 ekor/bak. Hasilnya, kepadatan awal 5.000 dan 10.000 ekor/bak menghas
1. Dokumen menjelaskan tentang tambak tradisional, termasuk gambaran umum, syarat lokasi, persiapan, dan pemeliharaan tambak.
2. Persiapan tambak meliputi pengeringan, pengapuran, dan pemupukan tanah dasar sebelum penebaran benih.
3. Pemeliharaan melibatkan pengawasan dan pemberian pakan alami seperti kelekap untuk pertumbuhan udang.
Dokumen tersebut membahas budidaya ikan nila, mulai dari pengenalan jenis ikan nila, bisnis budidaya ikan nila, langkah-langkah budidaya, hingga kesimpulan. Topik utama yang dibahas adalah cara membesarkan ikan nila dengan cepat dan sehat melalui pemberian pakan dan pupuk yang tepat serta pengelolaan kolam yang baik.
Laporan pembudidayaan ikan konsumsi air tawar (pembenihan ikan nila)Ferdiana Agustin
油
[Ringkasan]
Laporan ini membahas tentang teknik pembenihan ikan nila di Balai Benih Ikan. Teknik pembenihan ikan nila meliputi persiapan sarana seperti kolam pemijahan, kolam pendederan, dan kolam pembesaran serta peralatan seperti jala, waring, hapa, dan seser. Laporan ini juga menjelaskan karakteristik ikan nila dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan nila seperti suhu, pH, dan sal
Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang dan lain-lain. Penyebutan tambak ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air laut. Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang. Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir.
Udang vannamei (Litopenaeus vannameii) berasal dari daerah subtropis pantai barat Amerika, mulai dari Teluk California di Mexico bagian utara sampai ke pantai barat Guatemala, El Salvador, Nicaragua, Kosta Rika di Amerika Tengah hingga ke Peru di Amerika Selatan. Udang vannamei termasuk genus Penaeus dan subgenus Litopenaeus. Vannamei berbeda dari genus Penaeus lainnya karena bentuk telikum (organ kelamin betina) terbuka, tapi tidak terdapat tempat untuk penyimpanan sperma.
Dokumen tersebut membahas tentang cara berbudidaya ikan lele, mulai dari persiapan kolam, teknik budidaya, pemberian pakan, pengobatan ikan yang sakit, hingga penutup yang menyimpulkan bahwa budidaya ikan lele merupakan usaha yang menguntungkan karena pertumbuhan ikan lele yang cepat dan mudah dibudidayakan.
Dokumen ini membahas budidaya ikan belut di Indonesia. Belut merupakan jenis ikan air tawar yang populer dikonsumsi. Sentra budidaya belut terdapat di Yogyakarta dan Jawa Barat. Budidaya belut membutuhkan berbagai kolam dengan ukuran yang berbeda sesuai dengan ukuran belut. Budidaya belut menjanjikan keuntungan karena permintaan konsumen yang meningkat.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pengolahan air yang baik untuk budidaya udang tambak agar memperoleh kualitas udang yang baik. Udang merupakan komoditas perikanan yang menjanjikan untuk diekspor, namun kualitas air tambak perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap kualitas udang. Teknologi penyaringan dan pemurnian air yang tepat dibutuhkan untuk memenuhi baku mutu air tambak dan air untuk pembiakan probiotik gun
Mengelola air tambak dimulai dari air pertama kali masuk pada kolam budidaya, yaitu treatment pond (tandon), kanal sub inlet, kanal distribusi dan culture pond (tambak budidaya). Oleh karena itu perlu diperhatikan kualitas air yang digunakan untuk budidaya, baik secara fisik, kimia maupun microbiologi. Pengelolaan kualitas air perlu dilakukan karena akan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk udang tumbuh dan berkembang. Parameter kualitas air suatu perairan tidaklah tetap sepanjang waktu, namun sangat dinamis dimana selalu terjadi perubahan akibat perubahan lingkungan, cuaca dan proses-proses biologis di dalamnya seperti proses fotosintesis, respirasi dan ekskresi hasil metabolism. Namun parameter kualitas air dapat dikendalikan agar selalu berada pada kisaran yang bisa ditoleransi oleh udang dan memberikan pertumbuhan yang baik. Kondisi yang nyaman (baik) akan meminimalkan proses perubahan pakan menjadi energi, sehingga pakan yang dimakan akan lebih banyak dikonversi menjadi daging. Dalam pengelolaan air perlu dilakukan pengukuran kualitas air kolam dan sumber secara berkala dan rutin karena akan menjadi dasar dalam melakukan pengelolaan air agar tetap berada pada kondisi optimal.
Pengumuman penerimaan cpns kemenkes tahun 2013Arya Ningrat
油
Pengumuman ini membuka kesempatan bagi lulusan D.I/D.III/D.IV/S1/S2 untuk mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Kesehatan tahun 2013. Terdapat persyaratan umum dan khusus bagi pelamar, termasuk jadwal registrasi daring, pengiriman berkas, seleksi administrasi, dan ujian tulis.
Dokumen tersebut merangkum upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program Desa Siaga dengan membentuk Poskesdes di setiap desa untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian kesehatan.
Burung (Aves) adalah anggota vertebrata bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Fosil burung tertua ditemukan di Jerman. Jenis burung bervariasi dari burung kolibri kecil hingga burung unta besar. Diperkirakan terdapat 8.800-10.200 spesies burung di dunia, termasuk 1.500 di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah Ketahanan Nasional di Indonesia. Istilah ini mulai dikenal sejak tahun 1960-an dan dipopulerkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional. Ketahanan Nasional diartikan sebagai kemampuan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya menghadapi ancaman dalam dan luar negeri."
Makalah ini membahas tentang budaya politik dan praktiknya di Indonesia. Secara garis besar, budaya politik didefinisikan sebagai seperangkat sikap, kepercayaan, dan perasaan warga negara terhadap sistem politik dan simbol-simbol politik. Makalah ini menjelaskan berbagai bentuk budaya politik di Indonesia, termasuk budaya politik partisipatif, dan menganalisis kasus praktik budaya politik partisan melalui pemilihan umum di Indonesia.
Budidaya ikan lele membutuhkan kolam pemijahan, pendederan, dan pemeliharaan ikan yang baik. Ikan lele dapat dibudidayakan dalam kolam tanah atau bak dengan memperhatikan kualitas air, pemberian pakan, dan pencegahan penyakit. Ikan lele siap panen pada ukuran 5-12 cm dan dapat dipanen menggunakan pipa goyang atau jaring.
Brosur ini membahas budidaya udang vannamei dengan pola tradisional plus. Teknologi ini memungkinkan petambak kecil menanam udang vannamei dengan biaya rendah tetapi hasil panen yang besar. Brosur ini menjelaskan langkah-langkah mulai dari persiapan tambak, penebaran benih, pemeliharaan, panen, hingga analisis ekonominya. Pola budidaya ini dapat menghasilkan 835-1050 kg udang per hektar set
Dokumen tersebut merangkum tentang proposal pembesaran ikan bawal air tawar di kolam semi permanen. Ia membahas latar belakang, tinjauan pustaka tentang morfologi dan lingkungan hidup ikan bawal, sarana dan prasarana budidaya seperti kolam, benih dan pakan, serta teknik pembesaran meliputi persiapan kolam, penebaran benih, dan pemeliharaan ikan sampai penuaian.
Teknik budidaya belut di Jawa Barat memanfaatkan media tanah sawah yang diletakkan di bagian bawah kolam, di atasnya ditambah cincangan jerami kering dan kedebong pisang kering. Benih belut ditebarkan setelah media siap dan pakan awal sudah disediakan. Belut diberi pakan berkala dan dipanen setelah 4-6 bulan dengan menguras air dan media kolam.
Teks tersebut membahas tentang budidaya udang di tambak, meliputi:
1) Definisi dan jenis tambak untuk budidaya udang
2) Teknis budidaya udang meliputi syarat teknis, tipe budidaya, benur, pengolahan lahan, pemasukan air, dan pemeliharaan
3) Keuntungan sistem wanamina (tambak berkelanjutan yang mengintegrasikan budidaya perikanan dan hutan mangrove)
Budidaya ikan konsumsi meliputi berbagai jenis ikan air tawar, air payau, dan air laut. Beberapa langkah penyiapan wadah meliputi perbaikan pematang, pengolahan dasar kolam, pengeringan, pengapuran, dan pemupukan untuk menumbuhkan pakan alami. Jenis wadah meliputi kolam, bak, dan akuarium.
Dokumen tersebut membahas tentang ikan lele (Clarias sp.) yang memiliki beberapa keunggulan sebagai sumber protein dan ekonomi. Ikan lele dapat dibudidayakan dengan biaya rendah dan mudah dikelola di perairan dangkal. Dokumen juga menjelaskan tahapan budidaya ikan lele mulai dari persiapan kolam, penebaran benih, hingga manajemen pakan.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ikan air tawar di Kabupaten Belitung. Ia menjelaskan definisi pembudidayaan ikan dan jenis ikan yang dibudidayakan secara tradisional di sana seperti lele, nila, dan patin. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah budidaya ikan mulai dari persiapan lahan, wadah budidaya, pemilihan bibit, pemberian pakan, hingga panen hasil budid
Budidaya ikan mujair memerlukan persiapan media dengan membersihkan dan mengapur kolam serta memberi pupuk. Ikan diberi pakan berupa tepung ikan, tepung kopra, dan dedak, atau pellet protein 20-30%. Hama seperti bebeasan, ular, dan burung dapat dikendalikan dengan minyak tanah, pagar, atau rumbai. Penyakit dicegah dengan membersihkan kolam, pakan yang memadai, dan mencegah binatang
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautRohman Efendi
油
Balai Besar Pengembangan dan Budidaya Laut di Lampung mengembangkan berbagai jenis ikan laut untuk budidaya, termasuk kakap putih, kakap merah, kerapu tikus, dan proses budidayanya seperti pemeliharaan, panen, dan penanganan penyakit. Balai ini bertujuan meningkatkan produksi perikanan budidaya di Indonesia.
1. Organel-organel utama sel dijelaskan, termasuk membran plasma, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, kompleks Golgi, lisosom, mitokondria, mikrotubulus, mikrofilamen, dan dinding sel.
2. Perbedaan antara sel tumbuhan dan hewan dijelaskan, dengan sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola besar, dan plastida, sedangkan sel hewan memiliki sentriol.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menjelaskan delapan jenis neraka dan siksaan yang menanti penghuninya berdasarkan perbuatan mereka di dunia, seperti neraka Hawiyah untuk orang-orang yang ringan dosanya, neraka Jahim untuk orang-orang musyrik, dan neraka Jahanam sebagai neraka paling dalam siksaannya.
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Arya Ningrat
油
Makalah ini membahas tentang kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester pertama. Kebutuhan tersebut meliputi travelling, persiapan laktasi dan persalinan, memantau kesejahteraan janin, serta cara mengatasi ketidaknyamanan seperti keputihan, nyeri pinggang, sering buang air kecil, sembelit, ngidam, dan mual. Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan fisikny
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai aspek-aspek penting dalam penatalaksanaan anemia, meliputi: (1) pengertian, etiologi, dan manifestasi klinis anemia; (2) pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis anemia; (3) penatalaksanaan medis dan manajemen keperawatan untuk anemia.
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangArya Ningrat
油
Sistem ini dirancang untuk mengatasi masalah pengolahan data nikah secara manual di KUA Kota Juang yang lambat dan berisiko kesalahan. Sistem baru ini menggunakan database MySQL dan antarmuka visual basic untuk memudahkan pencarian data dan pembuatan laporan secara digital.
The document contains the class schedule for a school across three days of the week (Monday, Tuesday, Wednesday). The schedule lists the subjects being taught each day, along with the teachers' names. It also includes the class leader roles and names.
The document contains the class schedule for several days of the week, listing the subjects being taught each day and period. It also includes the roster of students in the class, identifying the class leader, secretary, treasurer, assistant leader and heads of security and cleanliness. The schedule shows the class has subjects like Arabic, Civic Education, Physics, English and more throughout the week, along with extracurricular activities.
The document discusses the role of networks in the EU's foreign policy toward Colombia. It examines three stages of policymaking: 1) the external issue (Colombia), 2) the inter-institutional perceptions and debates between the EU Council, Commission, and Parliament, and 3) the creation of external networks with NGOs to execute cooperation policies. Regarding Colombia, the EU is concerned with security issues like drugs and terrorism more than economic factors. The EU provides aid but its role is overshadowed by the US. Internally, the Council is most important but the Commission and Parliament also influence policy. Networks with NGOs are crucial for implementing programs on the ground.
1. Pendahuluan
Udang merupakan jenis ikan konsumsi air payau, badan beruas berjumlah 13 (5 ruas kepala dan
8 ruas dada) dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang disebut eksosketelon. Umumnya
udang yang terdapat di pasaran sebagian besar terdiri dari udang laut. Hanya sebagian kecil saja
yang terdiri dari udang air tawar, terutama di daerah sekitar sungai besar dan rawa dekat pantai.
Udang air tawar pada umumnya termasuk dalam keluarga Palaemonidae, sehingga para ahli
sering menyebutnya sebagai kelompok udang palaemonid. Udang laut, terutama dari keluarga
Penaeidae, yang bisa disebut udang penaeid oleh para ahli.
Udang merupakan salah satu bahan makanan sumber protein hewani yang bermutu tinggi. Bagi
Indonesia udang merupakan primadona ekspor non migas. Permintaan konsumen dunia terhadap
udang ratarata naik 11,5% per tahun. Walaupun masih banyak kendala, namun hingga saat ini
negara produsen udang yang menjadi pesaing baru ekspor udang Indonesia terus bermunculan.
Budidaya udang windu di Indonesia dimulai pada awal tahun 1980-an, dan mencapai puncak
produksi pada tahun 1985-1995. Sehingga pada kurun waktu tersebut udang windu merupakan
penghasil devisa terbesar pada produk perikanan. Selepas tahun 1995
JENIS
Klasifikasi udang adalah sebagai berikut:
Klas : Crustacea (binatang berkulit keras)
Subklas : Malacostraca (udangudangan tingkat tinggi)
Superordo : Eucarida
Ordo : Decapoda (binatang berkaki sepuluh)
Subordo : Natantia (kaki digunakan untuk berenang)
Famili : Palaemonidae, Penaeidae
MANFAAT
1) Udang merupakan bahan makanan yang mengandung protein tinggi, yaitu 21%, dan rendah
kolesterol, karena kandungan lemaknya hanya 0,2%. Kandungan vitaminnya dalam 100 gram
bahan adalah vitamin A 60 SI/100; dan vitamin B1 0,01 mg. Sedangkan kandungan mineral yang
penting adalah zat kapur dan fosfor, masing-masing 136 mg dan 170 mg per 100 gram bahan.
2) Udang dapat diolah dengan beberapa cara, seperti beku, kering, kaleng, terasi, krupuk, dll. 3)
Limbah pengolahan udang yang berupa jengger (daging di pangkal kepala) dapat dimanfaatkan
untuk membuat pasta udang dan hidrolisat protein.
4) Limbah yang berupa kepala dan kaki udang dapat dibuat tepung udang, sebagai sumber
kolesterol bagi pakan udang budidaya.
5) Limbah yang berupa kulit udang mengandung chitin 25% dan di negara maju sudah dapat
dimanfaatkan dalam industri farmasi, kosmetik, bioteknologi, tekstil, kertas, pangan, dll.
6) Chitosan yang terdapat dalam kepala udang dapat dimanfaatkan dalam industri kain, karena
2. tahan api dan dapat menambah kekuatan zat pewarna dengan sifatnya yang tidak mudah larut
dalam air.
II. Teknis Budidaya
Budidaya udang windu meliputi beberapa faktor, yaitu :
2.1. Syarat Teknis
- Lokasi yang cocok untuk tambak udang yaitu pada daerah pantai yang mempunyai tanah
bertekstur liat atau liat berpasir yang mudah dipadatkan sehingga mampu menahan air dan tidak
mudah pecah.
- Air yang baik yaitu air payau dengan salinitas 0-33 ppt dengan suhu optimal 26 300C dan
bebas dari pencemaran bahan kimia berbahaya.
- Mempunyai saluran air masuk/inlet dan saluran air keluar/outlet yang terpisah.
- Mudah mendapatkan sarana produksi yaitu benur, pakan, pupuk , obat-obatan dan lain-lain.
- Pada tambak yang intensif harus tersedia aliran listrik dari PLN atau mempunyai Generator
sendiri.
2.2. Tipe Budidaya.
Berdasarkan letak, biaya dan operasi pelaksanaannya, tipe budidaya dibedakan menjadi :
- Tambak Ekstensif atau tradisional.
Petakan tambak biasanya di lahan pasang surut yang umumnya berupa rawa bakau. Ukuran dan
bentuk petakan tidak teratur, belum meggunakan pupuk dan obat-obatan dan program pakan
tidak teratur.
- Tambak Semi Intensif.
Lokasi tambak sudah pada daerah terbuka, bentuk petakan teratur tetapi masih berupa petakan
yang luas (1-3 ha/petakan), padat penebaran masih rendah, penggunaan pakan buatan masih
sedikit.
- Tambak Intensif.
Lokasi di daerah yang khusus untuk tambak dalam wilayah yang luas, ukuran petakan dibuat
kecil untuk efisiensi pengelolaan air dan pengawasan udang, padat tebar tinggi, sudah
menggunakan kincir, serta program pakan yang baik.
2.3. Benur / BIBIT
href=http://budidayanews.blogspot.com/2011/04/cara-pembibitan-udang-
windu.html>Pembibitan
2.4. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan, meliputi :
- Pengangkatan lumpur. Setiap budidaya pasti meninggalkan sisa budidaya yang berupa lumpur
organik dari sisa pakan, kotoran udang dan dari udang yang mati. Kotoran tersebut harus
dikeluarkan karena bersifat racun yang membahayakan udang. Pengeluaran lumpur dapat
dilakukan dengan cara mekanis menggunakan cangkul atau penyedotan dengan pompa air/alkon.
- Pembalikan Tanah. Tanah di dasar tambak perlu dibalik dengan cara dibajak atau dicangkul
untuk membebaskan gas-gas beracun (H2S dan Amoniak) yang terikat pada pertikel tanah, untuk
menggemburkan tanah dan membunuh bibit panyakit karena terkena sinar matahari/ultra violet.
- Pengapuran. Bertujuan untuk menetralkan keasaman tanah dan membunuh bibit-bibit penyakit.
Dilakukan dengan kapur Zeolit dan Dolomit dengan dosis masing-masing 1 ton/ha.
- Pengeringan. Setelah tanah dikapur, biarkan hingga tanah menjadi kering dan pecah-pecah,
untuk membunuh bibit penyakit.
3. - Perlakuan pupuk TON ( Tambak Organik Nusantara ). Untuk mengembalikan kesuburan lahan
serta mempercepat pertumbuhan pakan alami/plankton dan menetralkan senyawa beracun, lahan
perlu diberi perlakuan TON dengan dosis 5 botol/ha untuk tambak yang masih baik atau masih
baru dan 10 botol TON untuk areal tambak yang sudah rusak. Caranya masukkan sejumlah TON
ke dalam air, kemudian aduk hingga larut. Siramkan secara merata ke seluruh areal lahan
tambak.
2.5. Pemasukan Air
Setelah dibiarkan 3 hari, air dimasukkan ke tambak. Pemasukan air yang pertama setinggi 10-25
cm dan biarkan beberapa hari, untuk memberi kesempatan bibit-bibit plankton tumbuh setelah
dipupuk dengan TON. Setelah itu air dimasukkan hingga minimal 80 cm. Perlakuan Saponen
bisa dilakukan untuk membunuh ikan yang masuk ke tambak. Untuk menyuburkan plankton
sebelum benur ditebar, air dikapur dengan Dolomit atau Zeolit dengan dosis 600 kg/ha.
2.6. Penebaran Benur.
Tebar benur dilakukan setelah air jadi, yaitu setelah plankton tumbuh yang ditandai dengan
kecerahan air kurang lebih 30-40 cm. Penebaran benur dilakukan dengan hati-hati, karena benur
masih lemah dan mudah stress pada lingkungan yang baru.
Tahap penebaran benur adalah :
- Adaptasi suhu. Plastik wadah benur direndam selama 15 30 menit, agar terjadi penyesuaian
suhu antara air di kolam dan di dalam plastik.
- Adaptasi udara. Plastik dibuka dan dilipat pada bagian ujungnya. Biarkan terbuka dan terapung
selama 15 30 menit agar terjadi pertukaran udara dari udara bebas dengan udara dalam air di
plastik.
- Adaptasi kadar garam/salinitas. Dilakukan dengan cara memercikkan air tambak ke dalam
plastik selama 10 menit. Tujuannya agar terjadi percampuran air yang berbeda salinitasnya,
sehingga benur dapat menyesuaikan dengan salinitas air tambak.
- Pengeluaran benur. Dilakukan dengan memasukkan sebagian ujung plastik ke air tambak.
Biarkan benur keluar sendiri ke air tambak. Sisa benur yang tidak keluar sendiri, dapat
dimasukkan ke tambak dengan hati-hati/perlahan.
2.7. Pemeliharaan.
Pada awal budidaya, sebaiknya di daerah penebaran benur disekat dengan waring atau hapa,
untuk memudahkan pemberian pakan. Sekat tersebut dapat diperluas sesuai dengan
perkembangan udang, setelah 1 minggu sekat dapat dibuka. Pada bulan pertama yang
diperhatikan kualitas air harus selalu stabil. Penambahan atau pergantian air dilakukan dengan
hati-hati karena udang masih rentan terhadap perubahan kondisi air yang drastis. Untuk menjaga
kestabilan air, setiap penambahan air baru diberi perlakuan TON dengan dosis 1 2 botol
TON/ha untuk menumbuhkan dan menyuburkan plankton serta menetralkan bahan-bahan
beracun dari luar tambak.
Mulai umur 30 hari dilakukan sampling untuk mengetahui pekembanghan udang melalui
pertambahan berat udang. Udang yang normal pada umur 30 hari sudah mencapai size (jumlah
udang/kg) 250-300. Untuk selanjutnya sampling dilakukan tiap 7-10 hari sekali. Produksi bahan
organik terlarut yang berasa dari kotoran dan sisa pakan sudah cukup tinggi, oleh karena itu
sebaiknya air diberi perlakuan kapur Zeolit setiap beberapa hari sekali dengan dosis 400 kg/ha.
Pada setiap pergantian atau penambahan air baru tetap diberi perlakuan TON.
4. Mulai umur 60 hari ke atas, yang harus diperhatikan adalah manajemen kualitas air dan kontrol
terhadap kondisi udang. Setiap menunjukkkan kondisi air yang jelek (ditandai dengan warna
keruh, kecerahan rendah) secepatnya dilakukan pergantian air dan perlakuan TON 1-2 botol/ha.
Jika konsentrasi bahan organik dalam tambak yang semakin tinggi, menyebabkan kualitas
air/lingkungan hidup udang juga semakin menurun, akibatnya udang mudah mengalami stres,
yang ditandai dengan tidak mau makan, kotor dan diam di sudut-sudut tambak, yang dapat
menyebabkan terjadinya kanibalisme.
2.8. Panen.
Udang dipanen disebabkan karena tercapainya bobot panen (panen normal) dan karena terserang
penyakit (panen emergency). Panen normal biasanya dilakukan pada umur kurang lebih 120 hari,
dengan size normal rata-rata 40 50. Sedang panen emergency dilakukan jika udang terserang
penyakit yang ganas dalam skala luas (misalnya SEMBV/bintik putih). Karena jika tidak segera
dipanen, udang akan habis/mati.
Udang yang dipanen dengan syarat mutu yang baik adalah yang berukuran besar, kulit keras,
bersih, licin, bersinar, alat tubuh lengkap, masih hidup dan segar. Penangkapan udang pada saat
panen dapat dilakukan dengan jala tebar atau jala tarik dan diambil dengan tangan. Saat panen
yang baik yaitu malam atau dini hari, agar udang tidak terkena panas sinar matahari sehingga
udang yang sudah mati tidak cepat menjadi merah/rusak.
III. Pakan Udang.
Pakan udang ada dua macam, yaitu pakan alami yang terdiri dari plankton, siput-siput kecil,
cacing kecil, anak serangga dan detritus (sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk). Pakan
yang lain adalah pakan buatan berupa pelet. Pada budidaya yang semi intensif apalagi intensif,
pakan buatan sangat diperlukan. Karena dengan padat penebaran yang tinggi, pakan alami yang
ada tidak akan cukup yang mengakibatkan pertumbuhan udang terhambat dan akan timbul sifat
kanibalisme udang.
Pelet udang dibedakan dengan penomoran yang berbeda sesuai dengan pertumbuhan udang yang
normal.
a. Umur 1-10 hari pakan 01
b. Umur 11-15 hari campuran 01 dengan 02
c. Umur 16-30 hari pakan 02
d. Umur 30-35 campuran 02 dengan 03
e. Umur 36-50 hari pakan 03
f. Umur 51-55 campuran 03 dengan 04 atau 04S
(jika memakai 04S, diberikan hingga umur 70 hari).
g. Umur 55 hingga panen pakan 04, jika pada umur 85 hari size rata-rata mencapai 50, digunakan
pakan 05 hingga panen.
Kebutuhan pakan awal untuk setiap 100.000 ekor adalah 1 kg, selanjutnya tiap 7 hari sekali
ditambah 1 kg hingga umur 30 hari. Mulai umur tersebut dilakukan cek ancho dengan jumlah
pakan di ancho 10% dari pakan yang diberikan. Waktu angkat ancho untuk size 1000-166 adalah
3 jam, size 166-66 adalah 2,5 jam, size 66-40 adalah 2,5 jam dan kurang dari 40 adalah 1,5 jam
dari pemberian.
Untuk meningkatkan pertumbuhan udang, perlu penambahan nutrisi lengkap dalam pakan.
Untuk itu, pakan harus dicampur dengan POC NASA yang mengandung mineral-mineral
penting, protein, lemak dan vitamin dengan dosis 5 cc/kg pakan untuk umur dibwah 60 hari dan
setelah itu 10 cc/kg pakan hingga panen.