Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan hasil perenungan para pendiri bangsa untuk menemukan dasar negara yang akan merdeka. Perenungan ini memenuhi ciri-ciri berfikir kefilsafatan karena bersifat koheren, menyeluruh, mendasar, dan spekulatif. Oleh karena itu, Pancasila dianggap sebagai sistem filsafat yang mendasari negara.
Pancasila merupakan sistem filsafat Indonesia yang terdiri dari lima sila. Secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis, Pancasila memiliki landasan bahwa manusia adalah pokok utamanya. Sila-sila Pancasila saling berkaitan secara hirarkis dan membentuk kesatuan yang utuh. Pancasila juga merupakan sistem pengetahuan dengan nilai-nilai bangsa Indonesia sebagai sumbernya.
Pancasila merupakan sistem filsafat Indonesia yang terdiri dari lima sila. Setiap sila memiliki makna tersendiri namun membentuk kesatuan yang utuh. Pancasila memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang membedakannya dari sistem filsafat lain. Dasar ontologisnya adalah manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Dasar epistemologisnya bersumber pada nilai budaya Indonesia. Dasar aksiologisnya men
Pancasila merupakan sistem filsafat Indonesia yang terdiri dari lima sila. Setiap sila memiliki makna sendiri-sendiri namun membentuk kesatuan yang utuh. Pancasila memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang membedakannya dari sistem filsafat lain. Dasar ontologisnya adalah manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Dasar epistemologisnya bersumber pada nilai-nilai budaya Indonesia. Dasar aksi
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Pancasila dijelaskan sebagai sistem filsafat yang terdiri dari lima sila yang saling berhubungan. Sila-sila Pancasila memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang mendasari pandangan hidup bangsa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa Pancasila dapat dianggap sebagai sistem filsafat yang terdiri atas lima sila yang saling berhubungan dan mempunyai dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis yaitu manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian filsafat dan filsafat Pancasila, Pancasila sebagai sistem filsafat yang meliputi aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis, serta Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian filsafat dan filsafat Pancasila, Pancasila sebagai sistem filsafat yang mencakup aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis, serta Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.
Filsafat merupakan ilmu yang paling tua yang membahas berbagai pertanyaan hidup manusia dan munculnya berbagai cabang ilmu. Filsafat ilmu mempelajari sifat dasar ilmu seperti metode, konsep, dan asumsi serta letaknya dalam kerangka pengetahuan. Perkembangan filsafat telah menghasilkan berbagai cabang filsafat seperti metafisika, epistemologi, logika, dan etika. Tujuan mempelajari filsafat ad
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila sebagai falsafah Indonesia yang terinspirasi dari nilai-nilai luhur bangsa. Pancasila memenuhi syarat sebagai sistem filsafat karena sila-silanya membentuk kesatuan yang saling terkait dan berpiramid. Filsafat Pancasila dapat dipahami lewat tiga pendekatan yaitu ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian filsafat dan filsafat Pancasila, Pancasila sebagai sistem filsafat yang memiliki aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis, serta Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.
Pancasila merupakan sistem filsafat Indonesia yang terdiri dari lima sila. Sistem ini memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Secara ontologis, Pancasila berfokus pada hakikat manusia sebagai subjek utama. Sedangkan secara epistemologis, Pancasila hadir sebagai sistem pengetahuan yang bersumber dari nilai-nilai bangsa. Landasan aksiologisnya menekankan pada pentingnya nilai-nilai sepert
Bab v pancasila merupakan sistem filsafatSyaiful Ahdan
油
1) Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat karena merupakan hasil perenungan mendalam para pendiri negara untuk menentukan dasar negara yang akan merdeka.
2) Pancasila memenuhi ciri-ciri sistem filsafat yaitu koheren, menyeluruh, bersifat mendasar, dan bersifat spekulatif.
3) Fungsi utama Pancasila sebagai dasar negara adalah sebagai dasar filsafat hidup kenegaraan
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa Pancasila dapat didefinisikan sebagai filsafat karena merupakan hasil pemikiran mendalam para pendiri bangsa. Pancasila juga dapat dianalisis secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis untuk memahami hakikatnya sebagai sistem filsafat yang mendasari negara Indonesia.
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai pandangan hidup, dan dalam arti praktis. Filsafat Pancasila memberi pengertian tentang hakikat Pancasila dan berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki lima sila yang saling berhubungan secara hirarkis dan membentuk kesatuan yang utuh.
Dokumen tersebut membahas Pancasila sebagai sistem filsafat. Pancasila terdiri atas lima sila yang saling berhubungan dan membentuk kesatuan. Secara ontologis, Pancasila berlandaskan pada hakikat manusia. Sedangkan secara epistemologis, Pancasila merupakan sistem pengetahuan yang sumber dan susunannya berasal dari nilai-nilai bangsa Indonesia.
Makalah ini membahas tentang landasan filosofis Pancasila dan peranannya sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila lahir pada 1 Juni 1945 sebagai hasil berpikir mendalam para pendiri bangsa untuk memberikan pedoman hidup bagi rakyat Indonesia. Pancasila terdiri atas lima sila yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Falsafah Panc
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Pancasila dijelaskan sebagai sistem filsafat yang terdiri dari lima sila yang saling berhubungan. Sila-sila Pancasila memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang mendasari pandangan hidup bangsa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa Pancasila dapat dianggap sebagai sistem filsafat yang terdiri atas lima sila yang saling berhubungan dan mempunyai dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis yaitu manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian filsafat dan filsafat Pancasila, Pancasila sebagai sistem filsafat yang meliputi aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis, serta Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian filsafat dan filsafat Pancasila, Pancasila sebagai sistem filsafat yang mencakup aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis, serta Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.
Filsafat merupakan ilmu yang paling tua yang membahas berbagai pertanyaan hidup manusia dan munculnya berbagai cabang ilmu. Filsafat ilmu mempelajari sifat dasar ilmu seperti metode, konsep, dan asumsi serta letaknya dalam kerangka pengetahuan. Perkembangan filsafat telah menghasilkan berbagai cabang filsafat seperti metafisika, epistemologi, logika, dan etika. Tujuan mempelajari filsafat ad
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila sebagai falsafah Indonesia yang terinspirasi dari nilai-nilai luhur bangsa. Pancasila memenuhi syarat sebagai sistem filsafat karena sila-silanya membentuk kesatuan yang saling terkait dan berpiramid. Filsafat Pancasila dapat dipahami lewat tiga pendekatan yaitu ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian filsafat dan filsafat Pancasila, Pancasila sebagai sistem filsafat yang memiliki aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis, serta Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.
Pancasila merupakan sistem filsafat Indonesia yang terdiri dari lima sila. Sistem ini memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Secara ontologis, Pancasila berfokus pada hakikat manusia sebagai subjek utama. Sedangkan secara epistemologis, Pancasila hadir sebagai sistem pengetahuan yang bersumber dari nilai-nilai bangsa. Landasan aksiologisnya menekankan pada pentingnya nilai-nilai sepert
Bab v pancasila merupakan sistem filsafatSyaiful Ahdan
油
1) Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat karena merupakan hasil perenungan mendalam para pendiri negara untuk menentukan dasar negara yang akan merdeka.
2) Pancasila memenuhi ciri-ciri sistem filsafat yaitu koheren, menyeluruh, bersifat mendasar, dan bersifat spekulatif.
3) Fungsi utama Pancasila sebagai dasar negara adalah sebagai dasar filsafat hidup kenegaraan
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa Pancasila dapat didefinisikan sebagai filsafat karena merupakan hasil pemikiran mendalam para pendiri bangsa. Pancasila juga dapat dianalisis secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis untuk memahami hakikatnya sebagai sistem filsafat yang mendasari negara Indonesia.
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai pandangan hidup, dan dalam arti praktis. Filsafat Pancasila memberi pengertian tentang hakikat Pancasila dan berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki lima sila yang saling berhubungan secara hirarkis dan membentuk kesatuan yang utuh.
Dokumen tersebut membahas Pancasila sebagai sistem filsafat. Pancasila terdiri atas lima sila yang saling berhubungan dan membentuk kesatuan. Secara ontologis, Pancasila berlandaskan pada hakikat manusia. Sedangkan secara epistemologis, Pancasila merupakan sistem pengetahuan yang sumber dan susunannya berasal dari nilai-nilai bangsa Indonesia.
Makalah ini membahas tentang landasan filosofis Pancasila dan peranannya sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila lahir pada 1 Juni 1945 sebagai hasil berpikir mendalam para pendiri bangsa untuk memberikan pedoman hidup bagi rakyat Indonesia. Pancasila terdiri atas lima sila yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Falsafah Panc
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
2. Mengapa pancasila yang menjadi fisafat?
Mengapa Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat karena Pancasila
mengandung pemikiran pendiri negara yang dituangkan dalam suatu sistem yang
merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila yang saling berhubungan dan
digunakan sebagai pedoman ataupun pandangan hidup bangsa dalam berbangsa
dan bernegara
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan bahan renungan yang
menggugah kesadaran para pendiri negara, termasuk Soekarno ketika
menggagas ide Philosophische Grondslag. Perenungan ini mengalir ke arah
upaya untuk menemukan nilai-nilai filosofis yang menjadi identitas bangsa
Indonesia. Perenungan yang berkembang dalam diskusi-diskusi sejak sidang
BPUPKI sampai ke pengesahan Pancasila oleh PPKI, termasuk salah satu
momentum untuk menemukan Pancasila sebagai sistem filsafat.
.
3. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai
Sistem Filsafat
01
Menanya Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai
Sistem Filsafat
02
03
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
04
POKOK
BAHASAN
Menanya Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai
Sistem Filsafat
05
Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai
Sistem Filsafat
5. A. Apa yang dimaksudkan dengan sistem filsafat
"Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang
mewarnai seluruh peraturan hukum yang berlaku
Ada seorang wakil rakyat berkata:
"Sebagai seorang wakil rakyat, maka filsafat saya
adalah bekerja untuk membela kepentingan rakyat".
1. Konsep Pancasila
sebagai Sistem Filsafat
6. ______________
Hal ini disebabkan oleh pernyataan "Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang
mewarnai seluruh peraturan hukum yang berlaku" mengacu pada arti komprehensif
atau menyeluruh, yaitu seluruh peraturan yang berlaku di Indonesia harus
mendasarkan diri pada Pancasila.
Dengan demikian, Pancasila merupakan suatu sistem mendasar dan fundamental
karena mendasari seluruh kebijakan penyelenggaraan negara. Ketika suatu sistem
bersifat mendasar dan fundamental, maka sistem tersebut dapat dinamakan
sebagai sistem filsafat.
Pengertian filsafat butir suatu proses kritik terhadap kepercayaan dan sikap yang
dijunjung tinggi, lebih mengacu pada arti refleksif, yaitu sikap terbuka dan toleran
dan mau melihat sesuatu dari segala sudut persoalan tanpa prasangka
.
7. -Adagium pada zaman Yunani berbunyi, "Logos mengalahkan mitos
yang bersifat irrasional".
-Voltaire, salah seorang filsuf Perancis abad kedelapan belas
pernah melontarkan adagium yang berbunyi, "Takhayul membakar
dunia, filsafat memadamkannya
Pengertian filsafat butir sebagai analisa logis dari bahasa serta
penjelasan tentang arti kata dan konsep, lebih mengacu pada
upaya untuk melakukan klarifikasi, yaitu menjelaskan arti istilah
dan pemakaian bahasa dalam berbagai bidang kehidupan .
Adagium tokoh filsafat
7
8. Beberapa
pernyataan para
tokoh Indonesia Mengapa Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat? Ada
beberapa alasan yang dapat ditunjukkan untuk menjawab
pertanyaan tersebut. Pertama; dalam sidang BPUPKI, 1 Juni 1945,
Soekarno memberi judul pidatonya dengan nama Philosofische
Grondslag daripada Indonesia Merdeka
Noor Bakry menjelaskan bahwa Pancasila sebagai sistem filsafat
merupakan hasil perenungan yang mendalam dari para tokoh
kenegaraan Indonesia. Beberapa ciri berpikir kefilsafatan
meliputi: . sistem filsafat harus bersifat koheren, artinya
berhubungan satu sama lain secara runtut, tidak mengandung
pernyataan yang saling bertentangan di dalamnya. Pancasila
sebagai sistem filsafat, bagian-bagiannya tidak saling
bertentangan, meskipun berbeda, bahkan saling melengkapi, dan
tiap bagian mempunyai fungsi dan kedudukan tersendiri; .
1. Ir.Soekarno
2. Noor Bakry
9. Beberapa
pernyataan para
tokoh Indonesia
Sastrapratedja menegaskan bahwa fungsi utama Pancasila menjadi
dasar negara dan dapat disebut dasar filsafat adalah dasar filsafat
hidup kenegaraan atau ideologi negara. Pancasila adalah dasar politik
yang mengatur dan mengarahkan segala kegiatan yang berkaitan
dengan hidup kenegaraan, seperti perundang
undangan, pemerintahan, perekonomian nasional, hidup
berbangsa, hubungan warga negara dengan negara, dan hubungan
antarsesama warga negara, serta usaha-usaha untuk menciptakan
kesejateraan bersama. Filsafat lebih bersifat teoritis dan abstrak, yaitu
cara berpikir dan memandang realita dengan sedalam-dalamnya untuk
memperoleh kebenaran
3.MICHAEL SASTRAPRATEDJA
sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal
dan gejala yang terdapat dalam kehidupan manusia. Pancasila sebagai
sistem filsafat dirumuskan berdasarkan inti mutlak tata kehidupan
manusia menghadapi diri sendiri, sesama manusia, dan Tuhan dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara; . sistem filsafat bersifat
spekulatif, artinya buah pikir hasil perenungan sebagai praanggapan
yang menjadi titik awal yang menjadi pola dasar berdasarkan penalaran
logis, serta pangkal tolak pemikiran tentang sesuatu.
10. Beberapa
pernyataan para
tokoh Indonesia
.Ada pun Weltanschauung lebih mengacu pada pandangan hidup yang
bersifat praktis
Namun Driyarkara menegaskan bahwa weltanschauung belum tentu
didahului oleh filsafat karena pada masyarakat primitif terdapat
pandangan hidup yang tidak didahului rumusan filsafat. Artinya, nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan harus
mendasari seluruh peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Contoh: Undang-Undang No. 44 tahun 2008 tentang
Pornografi. Pasal 3 ayat berbunyi, Mewujudkan dan memelihara
tatanan kehidupan masyarakat yang beretika, berkepribadian
luhur, menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, serta
menghormati harkat dan martabat kemanusiaan.
4. Drikarya
11. B. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Mengapa manusia memerlukan filsafat? Jawaban
atas pertanyaan tersebut dikemukakan Titus, Smith
and Nolan sebagai berikut
1. Konsep Pancasila
sebagai Sistem Filsafat
12. Pertama, manusia telah memperoleh kekuatan
baru yang besar dalam sains dan teknologi, telah
mengembangkan bermacam-macam teknik untuk
memperoleh ketenteraman dan kenikmatan
Kedua, filsafat melalui kerjasama dengan disiplin
ilmu lain memainkan peran yang sangat penting
untuk membimbing manusia kepada keinginan-
keinginan dan aspirasi mereka.
Titus, Smith and Nolan
1
2
13. Pertama, faedah terbesar dari filsafat adalah untuk menjagai
kemungkinan adanya pemecahan-pemecahan terhadap problem
kehidupan manusia. Jika pemecahan itu sudah diidentifikasikan dan
diselidiki, maka menjadi mudahlah bagi manusia untuk
mendapatkan pemecahan persoalan atau untuk meneruskan
mempertimbangkan jawaban-jawaban tersebut.
Faedah Filsafat
Kedua, filsafat adalah suatu bagian dari keyakinan-keyakinan yang
menjadi dasar perbuatan manusia. Ide-ide filsafat membentuk
pengalamanpengalaman manusia pada waktu sekarang
01
02
Beberapa faedah filsafat yang perlu diketahui dan pahami adalah sebagai
berikut:
03
Ketiga, filsafat adalah kemampuan untuk memperluas bidang-bidang
kesadaran manusia agar dapat menjadi lebih hidup, lebih dapat
membedakan, lebih kritis, dan lebih pandai (Titus, 1984: 26)
14. 2. Menanya Alasan Perlunya
Kajian Pancasila sebagai
Sistem Filsafat
-
14
A. Filsafat Pancasila sebagai Genetivus Objectivus
dan Genetivus Subjectivus
B. Landasan Ontologis Filsafat Pancasila
C. Landasan Epistemologis Filsafat Pancasila
D. Landasan Aksiologis Pancasila
15. Pancasila sebagai genetivus-objektivus, artinya
nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai objek yang
dicari landasan filosofisnya berdasarkan sistem-
sistem dan cabang-cabang filsafat yang berkembang
di Barat.
A. Filsafat Pancasila sebagai Genetivus
Objectivus dan Genetivus Subjectivus
Adapun Drijarkara menyoroti nilai-nilai
Pancasila dari pendekatan eksistensialisme
religious sebagaimana yang diungkapkannya
dalam tulisan yang berjudul Pancasila dan
Religi. Misalnya, Sastrapratedja mengatakan
bahwa Pancasila adalah dasar politik, yaitu
prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan
bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.
16. 16
B.Landasan Ontologis Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai Genetivus Subjectivus memerlukan landasan pijak filosofis yang kuat
yang mencakup tiga dimensi, yaitu landasan ontologis, landasan epistemologis, dan
landasan aksiologis. Pernahkah Anda mendengar istilah束ontologi損? Ontologi menurut
Aritoteles merupakan cabang filsafat yang membahas tentang hakikat segala yang ada
secara umum sehingga dapat dibedakan dengan disiplin ilmu-ilmu yang membahas
sesuatu secara khusus.
Ontologi membahas tentang hakikat yang paling dalam dari sesuatu yang ada, yaitu unsur
yang paling umum dan bersifat abstrak, disebut juga dengan istilah substansi. Inti
persoalanontologi adalah menganalisis tentang substansi .
Substansi menurut Kamus Latin Indonesia, berasal dari bahasa Latin 束substare損 artinya
serentak ada, bertahan, ada dalam kenyataan. Substantialitas artinya sesuatu yang berdiri
sendiri, hal berada, wujud, hal wujud .Ontologi menurut pandangan Bakker adalah ilmu yang
paling universal karena objeknya meliputi segala-galanya menurut segala bagiannya dan
menurut segala aspeknya .
17. 17
B.Landasan Ontologis Filsafat Pancasila
Manusia adalah makhluk individu sekaligus sosial , yang secara universal berlaku pula bagi
substansi infrahuman, manusia, dan Tuhan. Kelima sila Pancasila menurut Bakker
menunjukkan dan mengandaikan kemandirian masing-masing, tetapi dengan
menekankan kesatuannya yang mendasar dan keterikatan dalam relasi-relasi. Dalam
kebersamaan itu, sila-sila Pancasila merupakan suatu hirarki teratur yang berhubungan
satu sama lain, tanpa dikompromikankan otonominya, khususnya pada Tuhan.
Bakker menegaskan bahwa baik manusia maupun substansi infrahuman bersama
dengan otonominya ditandai oleh ketergantungan pada Tuhan Sang Pencipta. Ia
menyimpulkan bahwa segala jenis dan taraf substansi berbeda secara esensial, tetapi
tetap ada keserupaan mendasar .
18. 18
B.Landasan Ontologis Filsafat Pancasila
Adapun butir aliran yang berdiri pada posisi tengah yang menyatakan bahwa manusia yang
membuat pilihan dalam jangkauan yang terbatas atau bahwa perilaku telah
ditentukan, sedangkan perilaku yang lain dilakukan secara bebas.
Persoalan ontologis ketiga yang dikemukakan Littlejohn and Fossterkait dengan
apakah pengalaman manusia semata-mata individual ataukah sosial? Seiring dengan
sejarah perjalanan bangsa Indonesia, harus diakui memang ada individu-individu yang
menonjol, seperti para pahlawan , tokoh-tokoh pergerakan nasional yang mencatatkan
nama-namanya di dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Namun, harus pula
diakui bahwa para pahlawan dan tokoh-tokoh pergerakan nasional itu tidak mungkin
bergerak sendiri untuk mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia.
19. 19
B.Landasan Ontologis Filsafat Pancasila
Peristiwa Sepuluh November di Surabaya ketika terjadi pertempuran antara para
pemuda, arek-arek Surabaya dan pihak sekutu membuktikan bahwa Bung Tomo berhasil
menggerakkan semangat rakyat melalui orasi dan pidato-pidatonya. Dengan
demikian, manusia sebagai makhluk individu baru mempunyai arti ketika berelasi dengan
manusia lain sehingga sekaligus menjadi makhluk sosial.
Landasan ontologis Pancasila artinya sebuah pemikiran filosofis atas hakikat dan raison
detre sila-sila Pancasila sebagai dasar filosofis negara Indonesia. Oleh karena
itu, pemahaman atas hakikat sila-sila Pancasila itu diperlukan sebagai bentuk pengakuan
atas modus eksistensi bangsa Indonesia
21. 21
Pernahkah Anda mendengar istilah epistemology ? Istilah tersebut terkait dengan
sarana dan sumber pengetahuan .
Epistemologi adalah cabang filsafat pengetahuan yang membahas tentang sifat dasar
pengetahuan, kemungkinan, lingkup, dan dasar umum pengetahuan . Epistemologi
terkait dengan pengetahuan yang bersifat sui generis, berhubungan dengan sesuatu
yang paling sederhana dan paling mendasar .
Littlejohn and Foss menyatakan bahwa epistemologi merupakan cabang filosofi yang
mempelajari pengetahuan atau bagaimana orang-orang dapat mengetahui tentang
sesuatu atau apa-apa yang mereka ketahui.
Apa itu Epistemologis?
22. Pancasila sebagaimana yang sering dikatakan Soekarno, merupakan pengetahuan yang sudah tertanam dalam
pengalaman kehidupan rakyat Indonesia sehingga Soekarno hanya menggali dari bumi pertiwi Indonesia.
Namun, pengetahuan dapat muncul sebelum pengalaman, dalam kehidupan bangsa Indonesia, yakni ketika
menetapkan Pancasila sebagai dasar negara untuk mengatasi pluralitas etnis, religi, dan budaya.
Pancasila diyakini mampu mengatasi keberagaman tersebut sehingga hal tersebut mencerminkan tingkatan
pengetahuan yang dinamakan a priori.
Problem kedua tentang pada tingkatan apa pengetahuan dapat menjadi sesuatu yang pasti berkembang menjadi
dua pandangan, yaitu pengetahuan yang mutlak dan pengetahuan yang relatif.
Landasan epistemologis Pancasila artinya nilai-nilai Pancasila digali dari pengalaman bangsa
Indonesia, kemudian disintesiskan menjadi sebuah pandangan yang komprehensif tentang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
23. Penjabaran sila-sila Pancasila secara epistemologis dapat diuraikan sebagai berikut.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa digali dari pengalaman kehidupan beragama bangsa Indonesia
sejak dahulu sampai sekarang.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab digali dari pengalaman atas kesadaran masyarakat
yang ditindas oleh penjajahan selama berabad-abad.
Oleh karena itu, dalam alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa penjajahan itu tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.
23
25. Pernahkah Anda mendengar istilah aksiologi? Kalau belum pernah, maka satu
hal yang perlu Anda ketahui bahwasanya istilah aksiologis terkait dengan
masalah nilai (value).
The study of the theory of values is axiology (Gr.Axios, of like value + logos, theory).
Pure axiology is the study of values of alltypes. (Hunnex, 1986: 22). Frondizi (2001:7)
menegaskan bahwa nilai itumerupakan kualitas yang tidak real karena nilai itu
tidak ada untuk dirinyasendiri, ia membutuhkan pengemban untuk berada.
Pengikut positivis meyakini bahwa teori dan ilmu harus bebas nilai untuk menjaga
semangat objektivitas ilmiah. Namun, perlu disadari bahwa tidak semua aspek
kehidupan manusia dapat diukur secara ilmiah menurut perspektif positivistik
karena banyak aspek kehidupan manusia ini yang mengandung muatan makna
dan bernilai tinggi ketika dihadapkan pada masalah-masalah yang berdimensi
spiritual, ideologis, dan kepercayaan lainnya.
Pancasila justru merupakan sumber nilai yang memberi aspirasi bagi rakyat
Indonesia untuk memahami hidup berbangsa dan bernegara secara utuh.
Pancasila sebagai sumber nilai bagi bangsa Indonesia seharusnya dikembangkan
tidak hanya dalam kehidupan bernegara, tetapi juga dalam bidang akademis
sehingga teori ilmiah yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia
berorientasi pada nilai-nlai Pancasila tersebut.
SOMEONE FAMOUS
26. PANCASILA
Landasan aksiologis Pancasila artinya nilai atau kualitas yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Sila pertama mengandung kualitas monoteis, spiritual,
kekudusan, dan sakral.
Sila kemanusiaan mengandung nilai martabat, harga diri,
kebebasan, dan tanggung jawab.
Sila persatuan mengandung nilai solidaritas dan
kesetiakawanan.
Sila keempat mengandung nilai demokrasi, musyawarah,
mufakat, dan berjiwa besar.
Sila keadilan mengandung nilai kepedulian dan gotong royong.
27. CREDITS: This presentation template was created by 際際滷sgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
3. Menggali Sumber
Historis, Sosiologis, Politis
tentang Pancasila sebagai
Sistem Filsafat
27
28. A.Sumber Historis Pancasila
sebagai Sistem Filsafat
Pada 12 Agustus 1928, Soekarno pernah menulis di Suluh
Indonesia yang menyebutkan bahwa nasionalisme adalah
nasionalisme yang membuat manusia menjadi perkakasnya
Tuhan dan membuat manusia hidup dalam roh (Yudi Latif, 2011:
68). Pembahasan sila-sila Pancasila sebagai sistem filsafat
dapat ditelusuri dalam sejarah masyarakat Indonesia sebagai
berikut. (Lihat Negara Paripurna, Yudi Latif).
29. A.)Sila Ketuhanan Maha Esa
Sejak zaman purbakala hingga pintu gerbang kemerdekaan
negara Indonesia, masyarakat Nusantara telah melewati ribuan
tahun pengaruh agama-agama lokal, yaitu sekitar 14 abad
pengaruh Hindu dan Buddha, 7 abad pengaruh Islam, dan 4
abad pengaruh Kristen. Tuhan telah menyejarah dalam ruang
publik Nusantara. Pada semua sistem religi-politik tradisional
di muka bumi, termasuk di Indonesia, agama memiliki peranan
sentral dalam pendefinisian institusi-institusi sosial .
30. B.) Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat Indonesia
dilahirkan dari perpaduan pengalaman bangsa Indonesia dalam
menyejarah. Hasil pengembaraan itu membentuk karakter
bangsa Indonesia yang kemudian oleh Soekarno disebut
dengan istilah Internasionalisme atau
Perikemanusiaan. Berdasarkan rekam jejak perjalanan bangsa
Indonesia, tampak jelas bahwa sila kemanusiaan yang adil dan
beradab memiliki akar yang kuat dalam historisitas
kebangsaan Indonesia.
31. C.) Sila Persatuan Indonesia
Kebangsaan Indonesia merefleksikan suatu kesatuan dalam
keragaman serta kebaruan dan kesilaman. Indonesia adalah
bangsa majemuk paripurna yang menakjubkan karena
kemajemukan sosial, kultural, dan teritorial dapat menyatu
dalam suatu komunitas politik kebangsaan
Indonesia. Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang
mewadahi warisan peradaban Nusantara dan kerajaan-kerajaan
bahari terbesar di muka bumi..
32. D.)Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
Sejarah menunjukkan bahwa kerajaan-kerajaan pra-Indonesia
adalah kerajaan feodal yang dikuasai oleh raja-raja
autokrat. Meskipun demikian, nilai-nilai demokrasi dalam taraf
tertentu telah berkembang dalam budaya Nusantara, dan
dipraktikkan setidaknya dalam unit politik kecil, seperti desa di
Jawa, nagari di Sumatera Barat, banjar di Bali, dan lain
sebagainya. Tan Malaka mengatakan bahwa paham kedaulatan
rakyat sebenarnya telah tumbuh di alam kebudayaan
Minangkabau, kekuasaan raja dibatasi oleh ketundukannya pada
keadilan dan kepatutan.
33. E.)Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Masyarakat adil dan makmur adalah impian kebahagian yang
telah berkobar ratusan tahun lamanya dalam dada keyakinan
bangsa Indonesia. Impian kebahagian itu terpahat dalam
ungkapan 束Gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta
raharja損. Demi impian masyarakat yang adil dan makmur
itu, para pejuang bangsa telah mengorbankan dirinya untuk
mewujudkan cita-cita tersebut.
34. B. Sumber Sosiologis Pancasila
sebagai Sistem Filsafat
Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem filsafat dapat
diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok.
Kelompok pertama, masyarakat awam yang memahami Pancasila
sebagai sistem filsafat yang sudah dikenal masyarakat Indonesia dalam
bentuk pandangan hidup, Way of life yang terdapat dalam agama, adat
istiadat, dan budaya berbagai suku bangsa di Indonesia.
Kelompok pertama memahami sumber sosiologis Pancasila sebagai
sistem filsafat dalam pandangan hidup atau kearifan lokal yang
memperlihatkan unsur-unsur filosofis Pancasila itu masih berbentuk
pedoman hidup yang bersifat praktis dalam berbagai aspek
kehidupan. Notonagoro menggambarkan kesatuan dan hubungan sila-
sila Pancasila itu dalam bentuk kesatuan dan hubungan hierarkis
piramidal dan kesatuan hubungan yang saling mengisi atau saling
mengkualifikasi.
35. A)Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
menjiwai dan meliputi sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
B)Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
dijiwai dan diliputi oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
menjiwai dan meliputi sila Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
36. C)Sila Persatuan Indonesia
dijiwai dan diliputi oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menjiwai dan
meliputi sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
D)Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
dijiwai dan diliputi oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
menjiwai dan meliputi, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.
E)Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
dijiwai dan diliputi oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Kaelan, 2003: 60-61).
37. 3
7
Kesatuan dan hubungan sila-sila
Pancasila yang saling mengkualifikasi
atau mengisi dapat digambar sebagai
berikut:
A)Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
adalah KETUHANAN yang ber Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab, ber-Persatuan Indonesia, ber-
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan ber-Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
38. B)Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
adalah KEMANUSIAAN yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, ber-
Persatuan Indonesia, ber-Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan ber-
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
C)Sila Persatuan Indonesia
adalah PERSATUAN yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, ber-
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ber-Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
dan ber-Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
39. D)Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan
adalah KERAKYATAN yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, ber-
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan ber-
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
E)Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
adalah KEADILAN yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, ber-
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ber-Persatuan Indonesia, dan
ber-Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan (Kaelan, 2003: 61).
40. C.Sumber Politis Pancasila sebagai
Sistem Filsafat
Pada awalnya, Pancasila merupakan konsensus politik yang
kemudian berkembang menjadi sistem filsafat. Sila I, pada garis
besarnya manusia Indonesia itu percaya kepada Tuhan, sebagaimana
yang dikenal oleh penganut agama masing-masing. Ketuhanan Yang
Maha Esa merupakan konsep yang dapat diterima semua golongan
agama di Indonesia sehingga apabila elemen Ketuhanan ini
dibuang, berarti telah membuang sesuatu yang mempersatukan batin
segenap rakyat sebagai bangsa Indonesia. Kalau sila Ketuhanan Yang
Maha Esa tidak dimasukkan, maka akan kehilangan salah satu
leitstar yang utama dalam kehidupan bangsa.
4
0
41. Selanjutnya, Soekarno menjelaskan tentang Sila II yang merupakan upaya untuk mencegah timbulnya
semangat nasionalisme yang berlebihan sehingga terjebak ke dalam chauvinisme atau
rasialisme. Soekarno menegaskan bahwa nasionalisme ala Hitler merupakan nasionalisme yang tidak
berperikemanusiaan karena didasarkan pada sikap chauvinistis .
Soekarno mengatakan bahwa demokrasi yang harus dijalankan adalah demokrasi Indonesia, yang
membawa keperibadian Indonesia sendiri. Demokrasi yang dimaksud bukanlah sekadar alat
teknis, melainkan suatu alam jiwa pemikiran dan perasaan bangsa Indonesia . 束Bendera Negara
Indonesia ialah sang merah putih損. Pasal 36, 束Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.
Pasal 36B, Lagu kebangsaan Indonesia ialah Indonesia Raya. Bendera merah putih, Bahasa
Indonesia, Garuda Pancasila, dan lagu Indonesia Raya, semuanya merupakan simbol dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia. Simbol menurut teori Semiotika Peirce adalah bentuk tanda
yang didasarkan pada konvensi. Simbol adalah tanda yang memiliki hubungan dengan objeknya
berdasarkan konvensi, kesepakatan, atau aturan.
42. __________
Simbol ditandai dengan kesepakatan, seperti halnya bahasa, gerak isyarat, yang untuk
memahaminya harus dipelajari. Simbol adalah sesuatu yang maknanya diterima
sebagai suatu kebenaran melalui konvensi atau aturan dalam kehidupan dan
kebudayaan masyarakat yang telah disepakati. Demikian pula halnya dengan Burung
Garuda, diterima sebagai simbol oleh bangsa Indonesia melalui proses panjang
termasuk dalam konvensi.
43. 4.Membangun Argumen
tentang Dinamika dan
Tantangan Pancasila sebagai
Sistem Filsafat
A. Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat
B. Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
43
44. Dinamika
Pancasila Pancasila sebagai sistem filsafat mengalami
dinamika sebagai berikut. Pada era pemerintahan
Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal
dengan istilah 束Philosofische Grondslag損. Pada masa
itu, Soekarno lebih menekankan bahwa Pancasila
merupakan filsafat asli Indonesia yang diangkat dari
akulturasi budaya bangsa Indonesia. Pada era
Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat
berkembang ke arah yang lebih praktis .
Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan
mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga
digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Atas
dasar inilah, Soeharto mengembangkan sistem
filsafat Pancasila menjadi penataran P-4.
A. Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat
45. Dinamika
Pancasila Pertama, kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini
bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk
mengembangkan usahanya dalam rangka meraih
keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya
untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satu
bentuk tantangan kapitalisme terhadap Pancasila
sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan
individual secara berlebihan sehingga dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti
monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain.
Kedua, komunisme adalah sebuah paham yang
muncul sebagai reaksi atas perkembangan
kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal.
B. Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
47. A.Esensi (hakikat) Pancasila sebagai Sistem Filsafat
1. setiap makhluk hidup, termasuk warga negara harus memiliki kesadaran yang otonom di satu
pihak, dan berkesadaran sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang akan dimintai
pertanggungjawaban atas semua tindakan yang dilakukan. Artinya, kebebasan selalu dihadapkan
pada tanggung jawab, dan tanggung jawab tertinggi adalah kepada Sang Pencipta. Tanah airreal
adalah bumi tempat orang dilahirkan dan dibesarkan, bersuka, dan berduka, yang dialami secara
fisik sehari-hari. Tanah air mental bukan bersifat territorial karena tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu, melainkan imajinasi yang dibentuk dan dibina oleh ideologiatau seperangkat gagasan vital .
2. keputusan yang diambil lebih didasarkan atas semangat musyawarah untuk mufakat, bukan
membenarkan begitu saja pendapat mayoritas tanpa peduli pendapat minoritas. Kelima, hakikat
sila keadilan terwujud dalam tiga aspek, yaitu keadilan distributif, legal, dan komutatif. Keadilan
distributif adalah keadilan bersifat membagi dari negara kepada warga negara. Keadilan legal adalah
kewajiban warga negara terhadap negara atau dinamakan keadilan bertaat.
4
7
48. B.Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
1. Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dalam politik, yuridis, dan juga merdeka dalam
mengemukakan ide-ide pemikirannya untuk kemajuan bangsa, baik secara materiil maupun
spiritual. Kedua, Pancasila sebagai sistem filsafat membangun alam pemikiran yang berakar dari
nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri sehingga mampu dalam menghadapi berbagai ideologi
dunia. Ketiga, Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi dasar pijakan untuk menghadapi
tantangan globalisasi yang dapat melunturkan semangat kebangsaan dan melemahkan sendi-sendi
perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat banyak.
4
8
49. CREDITS: This presentation template was created by 際際滷sgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
MAAF JIKA PRESENTASI KURANG SEMPURNA
KARENA KESEMPURNAAN HANYALAH MILIK
TUHAN YANG MAHA ESA
SENDIRIAN TANPA KEKASIH
SEKIAN TERIMAKASIH
TERIMAKASIHHH