ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
PENGANTAR TEORI
PERILAKU KONSUMEN
TEORI KONSUMSI
    Adalah teori yang mempelajari
bagaimana manusia / konsumen
itu memuaskan kebutuhannya
dengan pembelian / penggunaan
barang dan jasa.
PERILAKU KONSUMEN
    Adalah bagaimana konsumen
memutuskan berapa jumlah barang
dan jasa yang akan dibeli dalam
berbagai situasi.
PERLUNYA MEMEPELAJARI PERILAKU
             KONSUMEN
ï‚¡ Bagi Produsen
      1. Agar barang yang dihasilkan bisa cepat laku
         dipasaran
      2. Mengetahui selera konsumen
      3. Mengetahui    barang    apa    yang   akan
         diproduksi dan berapa jumlah yang harus
         diproduksi
      4. Mengetahui berapa harus melepas harga
         barang ke tangan konsumen
ï‚¡ Bagi Konsumen
      1. Agar konsumen mendapatkan kepuasaan
         maksimum dalam mengkonsumsi suatu
         barang sesuai engan budget yang dimiliki
ADA DUA PENDEKATAN

1. Pendekatan nilai guna (Utiliti) kardinal
         Yaitu kenikmatan konsumen
   dapat dinyatakan secara kuantitatif
   (dapat diukur menggunakan satuan)
2. Pendekatan nilai guna (Utiliti) ordinal
         Yaitu kenikmatan konsumen
   tidak    dapat     dinyatakan     secara
   kuantitatif   (tidak    dapat      diukur
   menggunakan satuan)
1. Pendekatan Marginal Utility/Kardinal
 Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan
  (atau utility) setiap konsumen dapat diukur secara kuantitatif.

Asumsi Penggunaan Pendekatan:
 Konsisten dalam preferensi
 Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility)
  berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu barang
  dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility)
  yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang
  dikonsumsikan akan menurun.
 Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan total yang
  maksimum.
KONSEP DASAR: UTILIT Y

Utility adalah kepuasan yang diperoleh dalam
mengkosumsi barang dan jasa.


Total Utility adalah kepuasan total dalam
mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa.


Marginal utility dalah tambahan kepuasan
yang diperoleh dalam menambah satu satuan
barang/jasa yang dikonsumsi
DIMINISHING MARGINAL UTILIT Y/ MU
         YANG MENURUN

ï‚¡   The law of diminishing marginal utility:
    The more of one good consumed in a given
    period, the less satisfaction (utility)
    generated by consuming each additional
    (marginal) unit of the same good.---Semakin
    banyak barang/jasa dikonsumsi pada suatu
    periode    tertentu,    semakin     menurun
    tambahan kepuasan (MU)
DIMINISHING MARGINAL UTILITY

              Total Utility and Marginal Utility of
              Trips to the Club Per Week
               TRIPS TO        TOTAL        MARGINAL
                CLUB           UTILITY       UTILITY
                    1             12            12
                    2             22            10
                    3             28              6
                    4             32              4
                    5             34              2
                    6             34              0


              ï‚¡ Total utility increases at a
                decreasing rate, while marginal
                utility decreases.
CONTOH SOAL
      Konsumen A mempunyai pendapatan
Rp. 15.000, dan dia mengkonsumsi atau
membeli dua macam barang yaitu X dan
Y. Harga Barang X = Rp. 1.000,00/unit
dan harga barang Y = Rp. 1.000,00/unit.
Berapa banyak barang X dan barang Y
yang akan dibeli oleh konsumen A dengan
anggran     yang   ada    tersebut agar
utilitasnya maksimum
Barang X   MU X   Barang Y   MU Y
   1       50        1       40
   2       45        2       36
   3       40        3       32
   4       35        4       28
   5       30        5       24
   6       25        6       20
   7       20        7       16
   8       15        8       12
   9       10        9        8
  10        5       10        4
LANGKAH PENGERJAAN

1. Gambar kurvanya barang X dan
   Barang Y
2. Berapa barang X dan Y yang harus
   dikonsumsi agar tingkat kepuasan
   konsumen maksimum
CONTOH SOAL II
Berapa kombinasi X dan Y yang dapat
mendatangkan    utilitas maksimum, jika
pendapatan konsumen Rp 28,-
Barang X    MU X    Barang Y    MU Y
   1         50        1         40
   2         45        2         36
   3         40        3         32
   4         35        4         28
   5         30        5         24
   6         25        6         20
   7         20        7         16
PENDEKATAN ORDINAL

     Mendasarkan     pada     asumsi     bahwa
kepuasan   tidak   bisa   dikuantitatifkan   dan
antara satu konsumen dengan konsumen yang
lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang
berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam
jumlah dan jenis yang sama.
Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary

yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi

barang dalam model kurva indifferent.




Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu

barang dengan barang yang lain, lalu memberikan

urutan dari hasil pembandingan tersebut.
Contoh penggunaan metode ordinal
antara lain dalam suatu lomba atau
kejuaraan, pengukuran indeks prestasi
dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif
misalnya bagus, sangat bagus, paling
bagus.
ASUMSI DASAR SEORANG KONSUMEN
              ADALAH :

Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan
mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya.

Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering.

Konsumen    lebih   menyukai     yang   lebih    banyak
dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak
barang   yang   dikonsumsi     menunjukkan      semakin
tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Pendekatan      ordinal   membutuhkan    tolok    ukur
pembanding yang disebut dengan indeferent kurve.



Kurva    Indeferent        adalah      Kurva     yang
menghubungkan titik -titik kombinasi 2 macam
barang   yang     ingin   dikonsumsi   oleh    seorang
individu pada tingkat kepuasan yang sama
KURVA INDIFFERENT

X



                 B
50
                                       Preferred


                                   D
40
           F

                              A
30


         Not Preferred                             C
20                                                     IC
                         E




    0       20           30       40         50
CIRI-CIRI KURVA INDIFERENT
    1. BERLERANG/ SLOPE NEGATIF

 Hal ini menunjukkan apabila dia
ingin mengkonsumsi barang X lebih
banyak maka harus mengorbankan
konsumsi terhadap barang Y.
2. CEMBUNG KE TITIK ORIGIN (CONVEX)

     Derajat penggantian antar barang
konsumsi semakin menurun. Hal ini masih
berkaitan dengan hukum Gossen, di mana
apabila pada titik tertentu semakin banyak
mengkonsumsi         barang     X     akan
mengakibatkan kehilangan atas barang Y
tidak begitu berarti dan sebaliknya atas
barang Y.
Kurva Indiferens Menjauhi Titik Origin


Pakaian




                  C
              B
          A                   IC3
                            IC2
                      IC1



    0                               Makanan
3. TIDAK SALING BERPOTONGAN


(Kurva indifference adalah
kurva yang menggambarkan
kombinasi dua macam input
untuk menghasilkan output
yang sama (yaitu kepuasan))
Gambar Kurva Indiferens tidak berpotongan


Pakaian




                       C         Makanan
               A           IC2

                   B       IC1



      0
BUDGET LINE (GARIS ANGGARAN)
Adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang
dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau
anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.

Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang
yang terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran.

Persamaan garis anggaran : I = X . Px + Y . Py
 I = Anggaran
  Px = harga barang X
  Py = harga barang Y
Seorang konsumen akan memilih
sekelompok         barang          yang
memaksimumkan kepuasannya dengan
tunduk kepada kendala anggaran yang
ada.
Sekelompok barang yang memberikan
tingkat kepuasan tertinggi terjadi pada
saat    kurva   indiferens     tertinggi
bersinggungan dengan garis anggaran
Gambar Garis Anggaran

       Y
           A
M/Py
                          Feasible
                          set




           Daerah
           anggaran



                         B

       0               M/Px          X
                               27
Garis AB dibuat dengan mengasumsi
fungsi pendapatan dibuat dalam bentuk
persamaan yang dalam ilmu ekonomi
disebut dengan Budget Line (garis
anggaran).

Garis anggaran adalah garis yang
menunjukkan jumlah barang yang dapat
dibeli dengan sejumlah pendapatan atau
anggaran tertentu, pada tingkat harga
tertentu.

                 28
Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer
behavior) adalah untuk menentukan preferensi,
pendapatan dan harga barang mempengaruhi
pilihan konsumen (consumer choices).

Diasumsikan bahwa tujuan dari konsumen adalah
untuk memaksimumkan tingkat kepuasan (utility).
Subject to batasan bahwa untuk membeli barang
konsumen tidak akan melebihi jumlah pendapatan
per periode tertentu yang dapat dia belanjakan.

                     29
KESEIMBANGAN

Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer
behavior)        adalah       untuk       menentukan
preferensi, pendapatan dan harga barang mempengaruhi
pilihan konsumen (consumer choices).

Diasumsikan bahwa tujuan dari konsumen adalah untuk
memaksimumkan tingkat kepuasan (utility). Subject to
batasan bahwa untuk membeli barang konsumen tidak
akan melebihi jumlah pendapatan per periode tertentu
yang dapat dia belanjakan
Gambar Keseimbangan
                        Konsumen
Pakaian




          B5



                    B2
          B1

               B3
                                      IC3

     0    1     3                   IC2
                         B4   IC1


                                      Makanan
                               31
KURVA KONSUMSI PENDAPATAN
 (INCOME CONSUMPTION CURVE)
Yaitu tempat titik-titik ekuilibrium
konsumen (kepuasan maksimal)
dihubungkan dengan menganggap
bila hanya pendapatan konsumen
yang berubah (bukan oleh sebab
lain)
GAMBAR KURVA KONSUMSI &
            PENDAPATAN
     Qy                                     Kurva            konsumsi
14
                                            pendapatan        dibentuk
                                            dengan menghubungkan
10
                                            titik F,E dan S, dimana
                                            ketiga    titik   tersebut
                                            merupakan        kepuasan
7                             S
                                            maksimal      pada garis
5                     E                     kendala          anggaran
3             F
                                            masing-masing

                                        Qx

          3       5       7       10   14
KURVA ENGEL
Yaitu     kurva      yang    M
memperlihatkan jumlah
                            14
suatu    komoditi    yang
ingin dibeli konsumen
per periode waktu pada      10
berbagai          tingkat
pendapatan totalnya         6




                                             Qx
                                 3   5   7

More Related Content

Similar to Pengantar teori perilaku konsumen (20)

7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
AnugeraDewangga
Ìý
Optimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptxOptimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptx
RahmadKhadafi2
Ìý
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Aditya Panim
Ìý
TOPIK 10 TEORI PERILAKU KONSUMEN.pptx pengantar ekonomi
TOPIK 10 TEORI PERILAKU KONSUMEN.pptx pengantar ekonomiTOPIK 10 TEORI PERILAKU KONSUMEN.pptx pengantar ekonomi
TOPIK 10 TEORI PERILAKU KONSUMEN.pptx pengantar ekonomi
EviHarahap1
Ìý
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Sasa995222
Ìý
4. teori perilaku konsumen
4. teori perilaku konsumen4. teori perilaku konsumen
4. teori perilaku konsumen
Yayan Firmansah
Ìý
Bahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosial
Bahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosialBahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosial
Bahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosial
ekonomipembangunanup
Ìý
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdf
PPGhybrid3
Ìý
Perilaku Konsumen dan Elastisitas dan Aplikasinya
Perilaku Konsumen dan Elastisitas dan AplikasinyaPerilaku Konsumen dan Elastisitas dan Aplikasinya
Perilaku Konsumen dan Elastisitas dan Aplikasinya
Muhammad Khoirul Fuddin
Ìý
Teori perilaku konsumen2
Teori perilaku konsumen2Teori perilaku konsumen2
Teori perilaku konsumen2
Syafril Djaelani,SE, MM
Ìý
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Ecn 2013   teori gelagat pengunaEcn 2013   teori gelagat penguna
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Sukhairi Husain
Ìý
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
IstnaPutri
Ìý
Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt
Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptPertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt
Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt
WahdaNhia
Ìý
KELOMPOK 2 EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI.pptx
KELOMPOK 2 EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI.pptxKELOMPOK 2 EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI.pptx
KELOMPOK 2 EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI.pptx
HendySukmantoro2
Ìý
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
agusmulyana41
Ìý
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptxPPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
ArifRahmanHakim771101
Ìý
4 TEORI PERILAKU KONSUMEN_edp.pptx
4 TEORI PERILAKU KONSUMEN_edp.pptx4 TEORI PERILAKU KONSUMEN_edp.pptx
4 TEORI PERILAKU KONSUMEN_edp.pptx
ssuser714778
Ìý
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsenKegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Fhitri Andriyani Siregar
Ìý
Kuliah 4. Teori Permintaan Konsumen.pptx
Kuliah 4. Teori Permintaan Konsumen.pptxKuliah 4. Teori Permintaan Konsumen.pptx
Kuliah 4. Teori Permintaan Konsumen.pptx
BennyOsta1
Ìý
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaan
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaanPerilaku konsumen dan elastisitas permintaan
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaan
Muhammad Khoirul Fuddin
Ìý
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
AnugeraDewangga
Ìý
Optimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptxOptimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptx
RahmadKhadafi2
Ìý
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Aditya Panim
Ìý
TOPIK 10 TEORI PERILAKU KONSUMEN.pptx pengantar ekonomi
TOPIK 10 TEORI PERILAKU KONSUMEN.pptx pengantar ekonomiTOPIK 10 TEORI PERILAKU KONSUMEN.pptx pengantar ekonomi
TOPIK 10 TEORI PERILAKU KONSUMEN.pptx pengantar ekonomi
EviHarahap1
Ìý
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Sasa995222
Ìý
4. teori perilaku konsumen
4. teori perilaku konsumen4. teori perilaku konsumen
4. teori perilaku konsumen
Yayan Firmansah
Ìý
Bahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosial
Bahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosialBahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosial
Bahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosial
ekonomipembangunanup
Ìý
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdf
PPGhybrid3
Ìý
Perilaku Konsumen dan Elastisitas dan Aplikasinya
Perilaku Konsumen dan Elastisitas dan AplikasinyaPerilaku Konsumen dan Elastisitas dan Aplikasinya
Perilaku Konsumen dan Elastisitas dan Aplikasinya
Muhammad Khoirul Fuddin
Ìý
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Ecn 2013   teori gelagat pengunaEcn 2013   teori gelagat penguna
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Sukhairi Husain
Ìý
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
IstnaPutri
Ìý
Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt
Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptPertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt
Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt
WahdaNhia
Ìý
KELOMPOK 2 EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI.pptx
KELOMPOK 2 EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI.pptxKELOMPOK 2 EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI.pptx
KELOMPOK 2 EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI.pptx
HendySukmantoro2
Ìý
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
agusmulyana41
Ìý
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptxPPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
ArifRahmanHakim771101
Ìý
4 TEORI PERILAKU KONSUMEN_edp.pptx
4 TEORI PERILAKU KONSUMEN_edp.pptx4 TEORI PERILAKU KONSUMEN_edp.pptx
4 TEORI PERILAKU KONSUMEN_edp.pptx
ssuser714778
Ìý
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsenKegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Fhitri Andriyani Siregar
Ìý
Kuliah 4. Teori Permintaan Konsumen.pptx
Kuliah 4. Teori Permintaan Konsumen.pptxKuliah 4. Teori Permintaan Konsumen.pptx
Kuliah 4. Teori Permintaan Konsumen.pptx
BennyOsta1
Ìý
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaan
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaanPerilaku konsumen dan elastisitas permintaan
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaan
Muhammad Khoirul Fuddin
Ìý

Pengantar teori perilaku konsumen

  • 2. TEORI KONSUMSI Adalah teori yang mempelajari bagaimana manusia / konsumen itu memuaskan kebutuhannya dengan pembelian / penggunaan barang dan jasa.
  • 3. PERILAKU KONSUMEN Adalah bagaimana konsumen memutuskan berapa jumlah barang dan jasa yang akan dibeli dalam berbagai situasi.
  • 4. PERLUNYA MEMEPELAJARI PERILAKU KONSUMEN ï‚¡ Bagi Produsen 1. Agar barang yang dihasilkan bisa cepat laku dipasaran 2. Mengetahui selera konsumen 3. Mengetahui barang apa yang akan diproduksi dan berapa jumlah yang harus diproduksi 4. Mengetahui berapa harus melepas harga barang ke tangan konsumen ï‚¡ Bagi Konsumen 1. Agar konsumen mendapatkan kepuasaan maksimum dalam mengkonsumsi suatu barang sesuai engan budget yang dimiliki
  • 5. ADA DUA PENDEKATAN 1. Pendekatan nilai guna (Utiliti) kardinal Yaitu kenikmatan konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif (dapat diukur menggunakan satuan) 2. Pendekatan nilai guna (Utiliti) ordinal Yaitu kenikmatan konsumen tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif (tidak dapat diukur menggunakan satuan)
  • 6. 1. Pendekatan Marginal Utility/Kardinal  Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (atau utility) setiap konsumen dapat diukur secara kuantitatif. Asumsi Penggunaan Pendekatan:  Konsisten dalam preferensi  Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun.  Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
  • 7. KONSEP DASAR: UTILIT Y Utility adalah kepuasan yang diperoleh dalam mengkosumsi barang dan jasa. Total Utility adalah kepuasan total dalam mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa. Marginal utility dalah tambahan kepuasan yang diperoleh dalam menambah satu satuan barang/jasa yang dikonsumsi
  • 8. DIMINISHING MARGINAL UTILIT Y/ MU YANG MENURUN ï‚¡ The law of diminishing marginal utility: The more of one good consumed in a given period, the less satisfaction (utility) generated by consuming each additional (marginal) unit of the same good.---Semakin banyak barang/jasa dikonsumsi pada suatu periode tertentu, semakin menurun tambahan kepuasan (MU)
  • 9. DIMINISHING MARGINAL UTILITY Total Utility and Marginal Utility of Trips to the Club Per Week TRIPS TO TOTAL MARGINAL CLUB UTILITY UTILITY 1 12 12 2 22 10 3 28 6 4 32 4 5 34 2 6 34 0 ï‚¡ Total utility increases at a decreasing rate, while marginal utility decreases.
  • 10. CONTOH SOAL Konsumen A mempunyai pendapatan Rp. 15.000, dan dia mengkonsumsi atau membeli dua macam barang yaitu X dan Y. Harga Barang X = Rp. 1.000,00/unit dan harga barang Y = Rp. 1.000,00/unit. Berapa banyak barang X dan barang Y yang akan dibeli oleh konsumen A dengan anggran yang ada tersebut agar utilitasnya maksimum
  • 11. Barang X MU X Barang Y MU Y 1 50 1 40 2 45 2 36 3 40 3 32 4 35 4 28 5 30 5 24 6 25 6 20 7 20 7 16 8 15 8 12 9 10 9 8 10 5 10 4
  • 12. LANGKAH PENGERJAAN 1. Gambar kurvanya barang X dan Barang Y 2. Berapa barang X dan Y yang harus dikonsumsi agar tingkat kepuasan konsumen maksimum
  • 13. CONTOH SOAL II Berapa kombinasi X dan Y yang dapat mendatangkan utilitas maksimum, jika pendapatan konsumen Rp 28,- Barang X MU X Barang Y MU Y 1 50 1 40 2 45 2 36 3 40 3 32 4 35 4 28 5 30 5 24 6 25 6 20 7 20 7 16
  • 14. PENDEKATAN ORDINAL Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama.
  • 15. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam model kurva indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut.
  • 16. Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.
  • 17. ASUMSI DASAR SEORANG KONSUMEN ADALAH : Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya. Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering. Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
  • 18. Pendekatan ordinal membutuhkan tolok ukur pembanding yang disebut dengan indeferent kurve. Kurva Indeferent adalah Kurva yang menghubungkan titik -titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sama
  • 19. KURVA INDIFFERENT X B 50 Preferred D 40 F A 30 Not Preferred C 20 IC E 0 20 30 40 50
  • 20. CIRI-CIRI KURVA INDIFERENT 1. BERLERANG/ SLOPE NEGATIF Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y.
  • 21. 2. CEMBUNG KE TITIK ORIGIN (CONVEX) Derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dengan hukum Gossen, di mana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang Y tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y.
  • 22. Kurva Indiferens Menjauhi Titik Origin Pakaian C B A IC3 IC2 IC1 0 Makanan
  • 23. 3. TIDAK SALING BERPOTONGAN (Kurva indifference adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input untuk menghasilkan output yang sama (yaitu kepuasan))
  • 24. Gambar Kurva Indiferens tidak berpotongan Pakaian C Makanan A IC2 B IC1 0
  • 25. BUDGET LINE (GARIS ANGGARAN) Adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu. Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yang terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran. Persamaan garis anggaran : I = X . Px + Y . Py I = Anggaran Px = harga barang X Py = harga barang Y
  • 26. Seorang konsumen akan memilih sekelompok barang yang memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala anggaran yang ada. Sekelompok barang yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi terjadi pada saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan dengan garis anggaran
  • 27. Gambar Garis Anggaran Y A M/Py Feasible set Daerah anggaran B 0 M/Px X 27
  • 28. Garis AB dibuat dengan mengasumsi fungsi pendapatan dibuat dalam bentuk persamaan yang dalam ilmu ekonomi disebut dengan Budget Line (garis anggaran). Garis anggaran adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu. 28
  • 29. Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer behavior) adalah untuk menentukan preferensi, pendapatan dan harga barang mempengaruhi pilihan konsumen (consumer choices). Diasumsikan bahwa tujuan dari konsumen adalah untuk memaksimumkan tingkat kepuasan (utility). Subject to batasan bahwa untuk membeli barang konsumen tidak akan melebihi jumlah pendapatan per periode tertentu yang dapat dia belanjakan. 29
  • 30. KESEIMBANGAN Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer behavior) adalah untuk menentukan preferensi, pendapatan dan harga barang mempengaruhi pilihan konsumen (consumer choices). Diasumsikan bahwa tujuan dari konsumen adalah untuk memaksimumkan tingkat kepuasan (utility). Subject to batasan bahwa untuk membeli barang konsumen tidak akan melebihi jumlah pendapatan per periode tertentu yang dapat dia belanjakan
  • 31. Gambar Keseimbangan Konsumen Pakaian B5 B2 B1 B3 IC3 0 1 3 IC2 B4 IC1 Makanan 31
  • 32. KURVA KONSUMSI PENDAPATAN (INCOME CONSUMPTION CURVE) Yaitu tempat titik-titik ekuilibrium konsumen (kepuasan maksimal) dihubungkan dengan menganggap bila hanya pendapatan konsumen yang berubah (bukan oleh sebab lain)
  • 33. GAMBAR KURVA KONSUMSI & PENDAPATAN Qy Kurva konsumsi 14 pendapatan dibentuk dengan menghubungkan 10 titik F,E dan S, dimana ketiga titik tersebut merupakan kepuasan 7 S maksimal pada garis 5 E kendala anggaran 3 F masing-masing Qx 3 5 7 10 14
  • 34. KURVA ENGEL Yaitu kurva yang M memperlihatkan jumlah 14 suatu komoditi yang ingin dibeli konsumen per periode waktu pada 10 berbagai tingkat pendapatan totalnya 6 Qx 3 5 7