Tugas ini membahas tentang kewajiban hukum auditor dan upaya mengurangi risiko hukum. Ada 3 konsep hukum yang mempengaruhi tanggung jawab auditor yaitu prudent person, liability for others' acts, dan lack of privileged communication. Kesalahan auditor dibagi menjadi 4 kategori. Auditor harus berupaya mengurangi risiko hukum dengan cara memahami hukum, meningkatkan kualitas audit, serta mendokumentasi dan menyimpan dokumen dengan benar.
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Ilham Sousuke
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan keuntungan yang dapat diatribusikan kepada Permanent Establishment (PE) berdasarkan model OECD dan PBB.
2. Metode langsung dan tidak langsung dalam mengalokasikan keuntungan kepada PE dan ketentuan harga pasar wajar untuk transaksi antara PE dengan induk perusahaan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengalokasian ke
Transaksi akuntansi pemerintah daerah meliputi pencatatan transaksi di PPKD dan SKPD. PPKD mencatat penerimaan pendapatan, pemberian dana ke SKPD, pembayaran hibah dan belanja. SKPD mencatat penerimaan dana dari PPKD, belanja barang dan jasa, penerimaan pendapatan, dan penyetoran ke kas daerah."
Pendekatan ordinal atau indifference curvaHaidar Bashofi
Ìý
Dokumen tersebut membahas pendekatan ordinal dalam teori utilitas konsumen, khususnya mengenai kurva indifference dan kurva konsumsi pendapatan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pendekatan ordinal menganggap kepuasan konsumen tidak dapat diukur namun dapat dibandingkan, serta menggunakan kurva indifference untuk menunjukkan kombinasi barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama.
Dokumen tersebut membahas teori-teori perilaku konsumen dan konsep dasar yang terkait, seperti utilitas total dan marginal, hukum utilitas menurun, pendekatan kardinal dan ordinal, kurva indiferensi, garis anggaran, dan keseimbangan konsumen. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bagaimana teori-teori tersebut diterapkan untuk memahami perilaku konsumen dalam memilih barang dan jasa.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perilaku konsumen yang mempelajari bagaimana konsumen memuaskan kebutuhannya dengan membeli barang dan jasa, termasuk teori konsumsi, pendekatan nilai guna (utility), hukum menurunnya nilai tambahan (marginal utility), dan pentingnya mempelajari perilaku konsumen bagi produsen dan konsumen."
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perilaku konsumen yang mempelajari bagaimana konsumen memuaskan kebutuhannya dengan membeli barang dan jasa, termasuk teori konsumsi, pendekatan nilai guna (utility), hukum menurunnya nilai tambahan (marginal utility), dan pentingnya mempelajari perilaku konsumen bagi produsen dan konsumen."
Teori Perilaku Konsumen membahas dua pendekatan untuk memahami kepuasan konsumen, yaitu pendekatan nilai guna kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif sedangkan pendekatan ordinal menilai kepuasan berdasarkan urutan preferensi tanpa kuantifikasi."
Teori perilaku konsumen mempelajari bagaimana konsumen mengalokasikan sumber daya ekonominya untuk mencapai kepuasan maksimum. Terdapat dua pendekatan untuk mengukur kepuasan, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif sedangkan pendekatan ordinal hanya membandingkan tingkat kepuasan tanpa mengukurnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi sebagai kegiatan mengurangi atau menghabiskan manfaat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Dibahas pula pendekatan ilmu ekonomi dalam memahami perilaku konsumen rasional dalam membagi sumber daya terbatas untuk memaksimalkan kepuasan, seperti kurva indiferensi, budget line, dan pencapaian keseimbangan konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumsi (prilaku konsumen), teori produksi, dan teori biaya. Secara khusus membahas tentang cara mengukur manfaat konsumsi, kendala konsumen, keseimbangan konsumen, fungsi produksi, biaya produksi, dan hubungan antara ketiganya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumsi, perilaku konsumen, elastisitas, dan aplikasinya dalam konteks ekonomi. Secara khusus dijelaskan mengenai pendekatan nilai guna (utility), hukum menurunnya marginal utility, pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur kepuasan konsumen, serta konsep anggaran dan kurva indeferens yang mempengaruhi keputusan konsumsi.
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdfIstnaPutri
Ìý
Modul ini membahas teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal, meliputi pengertian kurva indiferensi, garis anggaran, dan keseimbangan konsumen di mana konsumen mencapai tingkat kepuasan maksimum."
Dokumen tersebut membahas perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa, yang dipengaruhi oleh faktor pendapatan, selera, dan harga barang. Konsumen akan membeli berbagai barang untuk mencapai kepuasan tertentu dengan anggaran yang tersedia, sesuai dengan pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur kepuasan konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen, meliputi definisi perilaku konsumen, teori-teori yang mendasarinya seperti pendekatan utilitas, kurva indiferens, garis anggaran, serta pendekatan atribut. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep kunci tersebut dengan contoh-contoh ilustratif.
Dokumen tersebut membahas tentang nilai barang dan teori perilaku ekonomi konsumen dan produsen. Secara ringkas, dibahas mengenai manfaat dan nilai barang, teori nilai barang, teori perilaku konsumen seperti teori kardinal dan ordinal, serta teori perilaku produsen seperti fungsi produksi dan hukum penurunan hasil marjinal."
Teori Perilaku Konsumen membahas dua pendekatan untuk memahami kepuasan konsumen, yaitu pendekatan nilai guna kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif sedangkan pendekatan ordinal menilai kepuasan berdasarkan urutan preferensi tanpa kuantifikasi."
Teori perilaku konsumen mempelajari bagaimana konsumen mengalokasikan sumber daya ekonominya untuk mencapai kepuasan maksimum. Terdapat dua pendekatan untuk mengukur kepuasan, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif sedangkan pendekatan ordinal hanya membandingkan tingkat kepuasan tanpa mengukurnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi sebagai kegiatan mengurangi atau menghabiskan manfaat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Dibahas pula pendekatan ilmu ekonomi dalam memahami perilaku konsumen rasional dalam membagi sumber daya terbatas untuk memaksimalkan kepuasan, seperti kurva indiferensi, budget line, dan pencapaian keseimbangan konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumsi (prilaku konsumen), teori produksi, dan teori biaya. Secara khusus membahas tentang cara mengukur manfaat konsumsi, kendala konsumen, keseimbangan konsumen, fungsi produksi, biaya produksi, dan hubungan antara ketiganya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumsi, perilaku konsumen, elastisitas, dan aplikasinya dalam konteks ekonomi. Secara khusus dijelaskan mengenai pendekatan nilai guna (utility), hukum menurunnya marginal utility, pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur kepuasan konsumen, serta konsep anggaran dan kurva indeferens yang mempengaruhi keputusan konsumsi.
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdfIstnaPutri
Ìý
Modul ini membahas teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal, meliputi pengertian kurva indiferensi, garis anggaran, dan keseimbangan konsumen di mana konsumen mencapai tingkat kepuasan maksimum."
Dokumen tersebut membahas perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa, yang dipengaruhi oleh faktor pendapatan, selera, dan harga barang. Konsumen akan membeli berbagai barang untuk mencapai kepuasan tertentu dengan anggaran yang tersedia, sesuai dengan pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur kepuasan konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen, meliputi definisi perilaku konsumen, teori-teori yang mendasarinya seperti pendekatan utilitas, kurva indiferens, garis anggaran, serta pendekatan atribut. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep kunci tersebut dengan contoh-contoh ilustratif.
Dokumen tersebut membahas tentang nilai barang dan teori perilaku ekonomi konsumen dan produsen. Secara ringkas, dibahas mengenai manfaat dan nilai barang, teori nilai barang, teori perilaku konsumen seperti teori kardinal dan ordinal, serta teori perilaku produsen seperti fungsi produksi dan hukum penurunan hasil marjinal."
2. TEORI KONSUMSI
Adalah teori yang mempelajari
bagaimana manusia / konsumen
itu memuaskan kebutuhannya
dengan pembelian / penggunaan
barang dan jasa.
3. PERILAKU KONSUMEN
Adalah bagaimana konsumen
memutuskan berapa jumlah barang
dan jasa yang akan dibeli dalam
berbagai situasi.
4. PERLUNYA MEMEPELAJARI PERILAKU
KONSUMEN
ï‚¡ Bagi Produsen
1. Agar barang yang dihasilkan bisa cepat laku
dipasaran
2. Mengetahui selera konsumen
3. Mengetahui barang apa yang akan
diproduksi dan berapa jumlah yang harus
diproduksi
4. Mengetahui berapa harus melepas harga
barang ke tangan konsumen
ï‚¡ Bagi Konsumen
1. Agar konsumen mendapatkan kepuasaan
maksimum dalam mengkonsumsi suatu
barang sesuai engan budget yang dimiliki
5. ADA DUA PENDEKATAN
1. Pendekatan nilai guna (Utiliti) kardinal
Yaitu kenikmatan konsumen
dapat dinyatakan secara kuantitatif
(dapat diukur menggunakan satuan)
2. Pendekatan nilai guna (Utiliti) ordinal
Yaitu kenikmatan konsumen
tidak dapat dinyatakan secara
kuantitatif (tidak dapat diukur
menggunakan satuan)
6. 1. Pendekatan Marginal Utility/Kardinal
 Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan
(atau utility) setiap konsumen dapat diukur secara kuantitatif.
Asumsi Penggunaan Pendekatan:
 Konsisten dalam preferensi
 Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility)
berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu barang
dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility)
yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang
dikonsumsikan akan menurun.
 Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan total yang
maksimum.
7. KONSEP DASAR: UTILIT Y
Utility adalah kepuasan yang diperoleh dalam
mengkosumsi barang dan jasa.
Total Utility adalah kepuasan total dalam
mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa.
Marginal utility dalah tambahan kepuasan
yang diperoleh dalam menambah satu satuan
barang/jasa yang dikonsumsi
8. DIMINISHING MARGINAL UTILIT Y/ MU
YANG MENURUN
ï‚¡ The law of diminishing marginal utility:
The more of one good consumed in a given
period, the less satisfaction (utility)
generated by consuming each additional
(marginal) unit of the same good.---Semakin
banyak barang/jasa dikonsumsi pada suatu
periode tertentu, semakin menurun
tambahan kepuasan (MU)
9. DIMINISHING MARGINAL UTILITY
Total Utility and Marginal Utility of
Trips to the Club Per Week
TRIPS TO TOTAL MARGINAL
CLUB UTILITY UTILITY
1 12 12
2 22 10
3 28 6
4 32 4
5 34 2
6 34 0
ï‚¡ Total utility increases at a
decreasing rate, while marginal
utility decreases.
10. CONTOH SOAL
Konsumen A mempunyai pendapatan
Rp. 15.000, dan dia mengkonsumsi atau
membeli dua macam barang yaitu X dan
Y. Harga Barang X = Rp. 1.000,00/unit
dan harga barang Y = Rp. 1.000,00/unit.
Berapa banyak barang X dan barang Y
yang akan dibeli oleh konsumen A dengan
anggran yang ada tersebut agar
utilitasnya maksimum
11. Barang X MU X Barang Y MU Y
1 50 1 40
2 45 2 36
3 40 3 32
4 35 4 28
5 30 5 24
6 25 6 20
7 20 7 16
8 15 8 12
9 10 9 8
10 5 10 4
12. LANGKAH PENGERJAAN
1. Gambar kurvanya barang X dan
Barang Y
2. Berapa barang X dan Y yang harus
dikonsumsi agar tingkat kepuasan
konsumen maksimum
13. CONTOH SOAL II
Berapa kombinasi X dan Y yang dapat
mendatangkan utilitas maksimum, jika
pendapatan konsumen Rp 28,-
Barang X MU X Barang Y MU Y
1 50 1 40
2 45 2 36
3 40 3 32
4 35 4 28
5 30 5 24
6 25 6 20
7 20 7 16
14. PENDEKATAN ORDINAL
Mendasarkan pada asumsi bahwa
kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan
antara satu konsumen dengan konsumen yang
lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang
berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam
jumlah dan jenis yang sama.
15. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary
yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi
barang dalam model kurva indifferent.
Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu
barang dengan barang yang lain, lalu memberikan
urutan dari hasil pembandingan tersebut.
16. Contoh penggunaan metode ordinal
antara lain dalam suatu lomba atau
kejuaraan, pengukuran indeks prestasi
dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif
misalnya bagus, sangat bagus, paling
bagus.
17. ASUMSI DASAR SEORANG KONSUMEN
ADALAH :
Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan
mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya.
Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering.
Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak
dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak
barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin
tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
18. Pendekatan ordinal membutuhkan tolok ukur
pembanding yang disebut dengan indeferent kurve.
Kurva Indeferent adalah Kurva yang
menghubungkan titik -titik kombinasi 2 macam
barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang
individu pada tingkat kepuasan yang sama
19. KURVA INDIFFERENT
X
B
50
Preferred
D
40
F
A
30
Not Preferred C
20 IC
E
0 20 30 40 50
20. CIRI-CIRI KURVA INDIFERENT
1. BERLERANG/ SLOPE NEGATIF
Hal ini menunjukkan apabila dia
ingin mengkonsumsi barang X lebih
banyak maka harus mengorbankan
konsumsi terhadap barang Y.
21. 2. CEMBUNG KE TITIK ORIGIN (CONVEX)
Derajat penggantian antar barang
konsumsi semakin menurun. Hal ini masih
berkaitan dengan hukum Gossen, di mana
apabila pada titik tertentu semakin banyak
mengkonsumsi barang X akan
mengakibatkan kehilangan atas barang Y
tidak begitu berarti dan sebaliknya atas
barang Y.
23. 3. TIDAK SALING BERPOTONGAN
(Kurva indifference adalah
kurva yang menggambarkan
kombinasi dua macam input
untuk menghasilkan output
yang sama (yaitu kepuasan))
25. BUDGET LINE (GARIS ANGGARAN)
Adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang
dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau
anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.
Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang
yang terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran.
Persamaan garis anggaran : I = X . Px + Y . Py
I = Anggaran
Px = harga barang X
Py = harga barang Y
26. Seorang konsumen akan memilih
sekelompok barang yang
memaksimumkan kepuasannya dengan
tunduk kepada kendala anggaran yang
ada.
Sekelompok barang yang memberikan
tingkat kepuasan tertinggi terjadi pada
saat kurva indiferens tertinggi
bersinggungan dengan garis anggaran
28. Garis AB dibuat dengan mengasumsi
fungsi pendapatan dibuat dalam bentuk
persamaan yang dalam ilmu ekonomi
disebut dengan Budget Line (garis
anggaran).
Garis anggaran adalah garis yang
menunjukkan jumlah barang yang dapat
dibeli dengan sejumlah pendapatan atau
anggaran tertentu, pada tingkat harga
tertentu.
28
29. Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer
behavior) adalah untuk menentukan preferensi,
pendapatan dan harga barang mempengaruhi
pilihan konsumen (consumer choices).
Diasumsikan bahwa tujuan dari konsumen adalah
untuk memaksimumkan tingkat kepuasan (utility).
Subject to batasan bahwa untuk membeli barang
konsumen tidak akan melebihi jumlah pendapatan
per periode tertentu yang dapat dia belanjakan.
29
30. KESEIMBANGAN
Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer
behavior) adalah untuk menentukan
preferensi, pendapatan dan harga barang mempengaruhi
pilihan konsumen (consumer choices).
Diasumsikan bahwa tujuan dari konsumen adalah untuk
memaksimumkan tingkat kepuasan (utility). Subject to
batasan bahwa untuk membeli barang konsumen tidak
akan melebihi jumlah pendapatan per periode tertentu
yang dapat dia belanjakan
31. Gambar Keseimbangan
Konsumen
Pakaian
B5
B2
B1
B3
IC3
0 1 3 IC2
B4 IC1
Makanan
31
32. KURVA KONSUMSI PENDAPATAN
(INCOME CONSUMPTION CURVE)
Yaitu tempat titik-titik ekuilibrium
konsumen (kepuasan maksimal)
dihubungkan dengan menganggap
bila hanya pendapatan konsumen
yang berubah (bukan oleh sebab
lain)
33. GAMBAR KURVA KONSUMSI &
PENDAPATAN
Qy Kurva konsumsi
14
pendapatan dibentuk
dengan menghubungkan
10
titik F,E dan S, dimana
ketiga titik tersebut
merupakan kepuasan
7 S
maksimal pada garis
5 E kendala anggaran
3 F
masing-masing
Qx
3 5 7 10 14
34. KURVA ENGEL
Yaitu kurva yang M
memperlihatkan jumlah
14
suatu komoditi yang
ingin dibeli konsumen
per periode waktu pada 10
berbagai tingkat
pendapatan totalnya 6
Qx
3 5 7