Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)Dewi Izza
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis besi tuang dan karakteristiknya serta pemanfaatannya dalam dunia teknik. Ada empat jenis besi tuang yang dijelaskan yaitu besi tuang putih, mampu tempa, kelabu dan nodular, yang masing-masing memiliki kandungan karbon dan struktur grafit berbeda serta karakteristik dan aplikasinya.
Besi tuang terbuat dari paduan besi dan karbon. Terdapat tiga jenis besi tuang yang umum digunakan yaitu besi tuang kelabu, besi tuang nodular, dan besi tuang putih, yang memiliki struktur dan sifat yang berbeda akibat perbedaan proses pembuatannya. Standar dan kodifikasi seperti SAE, AISI, dan UNS digunakan untuk mengklasifikasi jenis besi tuang. Kandungan unsur seperti karbon, silikon,
Proses pengolahan bijih besi meliputi pemurnian bijih besi, proses agglomerasi, reduksi bijih besi menjadi besi spons melalui reduksi langsung menggunakan gas alam, dan pengolahan besi kasar menjadi baja melalui steelmaking dan pengecoran.
Makalah ini membahas tentang proses manufaktur mekanik, khususnya proses pengecoran. Terdapat penjelasan mengenai definisi pengecoran, jenis logam yang digunakan seperti besi cor dan baja cor, tahapan proses pengecoran, jenis cetakan, serta keunggulan dan kelemahan dari proses pengecoran.
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaserOsamaOsama30
Ìý
Dokumen tersebut membahas pengaruh proses hardening dan tempering terhadap kekerasan dan struktur mikro pada baja karbon sedang jenis SNCM 447. Penelitian ini menguji baja SNCM 447 dengan proses hardening pada suhu 900°C dan tempering pada suhu 300-500°C. Hasilnya menunjukkan peningkatan kekerasan pada baja yang dihardening dan didinginkan dengan air.
In industrial metallurgy, an ingot refers to a mass of metal that has been cast into a form convenient for further processing. Ingots form the backbone of many manufacturing processes, as they serve as raw materials for products in construction, automotive, aerospace, and electronics. Typically, ingots are made from metals like steel, aluminum, or copper, which are foundational to modern infrastructure. This essay delves into the journey of raw materials being transformed into finished ingots and the subsequent processing that they undergo to become usable in various industries. The stages in this transformation encompass the initial melting and casting, followed by a range of mechanical and thermal treatments to enhance material properties.
Ingots are crucial because they ensure that manufacturers can produce components with precise mechanical and chemical properties. The structure of an ingot, and the way it is processed, directly impacts the performance of the final product, making the processing of ingots one of the most vital stages in material engineering.
Types of Ingots
There are several types of ingots depending on the metal or alloy used. Each type has specific properties, requiring different manufacturing and processing techniques.
Steel Ingots: Steel is one of the most widely used metals in ingot form. Steel ingots are typically created for large-scale structural projects and machinery components. Depending on the steel alloy (carbon steel, stainless steel, etc.), the processing method might vary, as different types of steel require precise temperature control and alloying elements.
Aluminum Ingots: Aluminum ingots are lightweight and have excellent corrosion resistance. Aluminum’s low density makes it ideal for transportation and aerospace industries, which demand materials with both high strength and low weight.
Copper Ingots: Copper ingots, known for their excellent electrical and thermal conductivity, are predominantly used in electrical industries and for making wiring. Copper also has exceptional resistance to corrosion, making it useful for plumbing and heat-exchange systems.
Other Alloys (Titanium, Nickel): Special alloys like titanium and nickel-based ingots are used in aerospace and high-performance engineering sectors. These metals exhibit exceptional resistance to extreme temperatures and corrosion.
Primary Processes in Ingot Manufacturing
Melting
The first step in ingot manufacturing is melting the raw material. This involves heating the metal to its melting point, which varies according to the type of metal or alloy used. Metals are melted in furnaces, and the process must be carefully monitored to prevent impurities from entering the metal.
Raw Materials: Raw materials can range from virgin metal ores to recycled metal scraps. In the case of steel, for example, iron ore and carbon are primary materials, whereas recycled aluminum scrap is a significant source for aluminum ingots.
Types of Furnaces: Different f
Makalah ini membahas proses pengecoran, mulai dari sejarah pengecoran, cara membuat coran, bahan-bahan yang digunakan, sifat logam cair, pembekuan logam, jenis pola dan cetakan, proses pengecoran khusus, cacat pada coran, dan pabrik pengecoran.
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanyaNadiaRusding
Ìý
Peralatan industri proses (PIP),, pengetahuan bahan industri. Besi dan paduannya.Besi adalah logam unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Besi adalah salah satu logam yang paling umum dan paling banyak digunakan dalam industri dan konstruksi. Besi memiliki kandungan karbon yang bervariasi, dari 0,02% hingga 2,1% berat, tergantung pada jenis besi. Besi digunakan untuk membuat baja karbon, yang dikelompokkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Proses pembuatan baja melibatkan pengecoran, pencanaian, atau penempaan. Karbon merupakan salah satu unsur terpenting dalam baja, karena dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan baja,, Besi adalah logam unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Besi adalah salah satu logam yang paling umum dan paling banyak digunakan dalam industri dan konstruksi. Besi memiliki kandungan karbon yang bervariasi, dari 0,02% hingga 2,1% berat, tergantung pada jenis besi. Besi digunakan untuk membuat baja karbon, yang dikelompokkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Proses pembuatan baja melibatkan pengecoran, pencanaian, atau penempaan
1
2
.
Baja paduan dibagi menjadi tiga macam: 1. Baja paduan rendah (low alloy steel), 2. Baja paduan menengah (medium alloy steel), dan 3. Baja paduan tinggi (high alloy steel). Baja paduan rendah merupakan baja paduan yang elemen paduannya kurang dari 1%, baja paduan menengah memiliki kandungan paduan total sekitar 5%, dan baja paduan tinggi memiliki kandungan paduan total lebih dari 10%
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...Muhammad Budiman
Ìý
Kemajuan teknologi membuat produksi baja nasional terus dikembangkan dengan bahan baku yang lebih baik. Pada Penelitian yang di lakukan oleh Pusat Penelitian Metalurgi Dan Material – LIPI, dikembangkan baja berkualitas unggul dari biji nikel (Limonit). Disebut bahwa, Limonit ini di produksi melalui endapan bijih besi laterit yang merupakan lapisan atas dari saprolit (bijih nikel kadar tinggi). Dengan proses pengolahan kandungan Limonit melalui inovasi tersendiri, pengembangan yang dilakukan LIPI ini menghasilkan sifat baja yang unggul. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang keunggulan baja Laterit, dilakukan penelitian terhadap pengaruh unsur didalam baja Laterit. Dengan meningkatkan sifat mekanik dan struktur mikro dengan proses heat treatment (quenching dan tempering) dapat meningkatkan kekuatan uji tarik, uji impak dan uji kekerasan dan perubahan struktur mikro. Kekuatan uji tarik tertinggi terjadi pada proses Quenching air dan tempering σy 1272 N/mm2 dan σu 1281 N/mm2. Pada uji impak energi terbesar yang di serap normalizing dan hot rolling 〖1200〗^0 C. Pada uji kekerasan quenching air memiliki kekerasan tertinggi 50,26 HRC. Dan perubahan struktur mikro.
Proses pengecoran logam telah dikembangkan sejak zaman kuno untuk membentuk logam cair menjadi berbagai bentuk yang kompleks. Pengecoran memungkinkan produksi massal komponen dengan biaya rendah serta mampu membentuk logam ke dalam bentuk yang rumit. Bahan yang umum digunakan untuk pengecoran antara lain besi, aluminium, dan tembaga.
Dokumen tersebut membahas tentang baja struktural sebagai material bangunan. Baja diperoleh dari tambang besi dan memiliki sifat kuat serta ringan yang menjadikannya bahan struktur utama. Dokumen menjelaskan jenis, sifat, bentuk, dan kelebihan serta kekurangan penggunaan baja dalam konstruksi bangunan.
Dokumen tersebut membahas proses ekstraksi besi dan pembuatan baja serta proses pembuatan pipa. Secara singkat, proses ekstraksi besi melibatkan reduksi bijih besi menjadi besi cair melalui tanur tiup dengan menggunakan kokas dan udara panas. Baja dibuat dengan menghilangkan karbon dari besi cair melalui oksigenasi. Pipa dibuat menggunakan berbagai proses seperti cor, las, dan ekstrusi dengan mandrel
Teks tersebut membahas tentang proses pembuatan besi dan baja mulai dari bahan baku, jenis-jenis besi dan baja, serta proses reduksi langsung dan tidak langsung untuk memproduksi besi kasar yang kemudian diolah menjadi baja.
Dokumen tersebut membahas proses pendinginan logam dan pengolahan baja. Secara umum, dibahas proses annealing, normalizing, hardening, dan tempering untuk mengubah sifat baja. Juga dibahas metalurgi fisik dan proses pengolahan besi dari biji hingga menjadi benda jadi, serta sifat-sifat fisik logam seperti kekuatan dan kekerasan.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode keempat, meliputi sifat, kegunaan, dan pengolahan mereka. Unsur-unsur tersebut antara lain skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng.
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier KaryawanSeta Wicaksana
Ìý
Era digital telah mengubah cara organisasi mengelola pelatihan, pengembangan, dan perencanaan karier karyawan.
Banyak perusahaan masih menggunakan pendekatan konvensional dalam pelatihan dan pengembangan tanpa analisis mendalam mengenai efektivitas program yang dijalankan.
HR Analytics hadir sebagai solusi untuk membantu organisasi mengoptimalkan investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan berdasarkan data yang akurat.
Dengan analitik prediktif, perusahaan dapat mengidentifikasi talenta potensial dan menyusun strategi karier yang lebih terstruktur untuk mempertahankan karyawan berkinerja tinggi.
Tanpa analisis data yang kuat, program pelatihan dapat menjadi investasi yang kurang tepat sasaran dan tidak memberikan dampak maksimal bagi organisasi.
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaserOsamaOsama30
Ìý
Dokumen tersebut membahas pengaruh proses hardening dan tempering terhadap kekerasan dan struktur mikro pada baja karbon sedang jenis SNCM 447. Penelitian ini menguji baja SNCM 447 dengan proses hardening pada suhu 900°C dan tempering pada suhu 300-500°C. Hasilnya menunjukkan peningkatan kekerasan pada baja yang dihardening dan didinginkan dengan air.
In industrial metallurgy, an ingot refers to a mass of metal that has been cast into a form convenient for further processing. Ingots form the backbone of many manufacturing processes, as they serve as raw materials for products in construction, automotive, aerospace, and electronics. Typically, ingots are made from metals like steel, aluminum, or copper, which are foundational to modern infrastructure. This essay delves into the journey of raw materials being transformed into finished ingots and the subsequent processing that they undergo to become usable in various industries. The stages in this transformation encompass the initial melting and casting, followed by a range of mechanical and thermal treatments to enhance material properties.
Ingots are crucial because they ensure that manufacturers can produce components with precise mechanical and chemical properties. The structure of an ingot, and the way it is processed, directly impacts the performance of the final product, making the processing of ingots one of the most vital stages in material engineering.
Types of Ingots
There are several types of ingots depending on the metal or alloy used. Each type has specific properties, requiring different manufacturing and processing techniques.
Steel Ingots: Steel is one of the most widely used metals in ingot form. Steel ingots are typically created for large-scale structural projects and machinery components. Depending on the steel alloy (carbon steel, stainless steel, etc.), the processing method might vary, as different types of steel require precise temperature control and alloying elements.
Aluminum Ingots: Aluminum ingots are lightweight and have excellent corrosion resistance. Aluminum’s low density makes it ideal for transportation and aerospace industries, which demand materials with both high strength and low weight.
Copper Ingots: Copper ingots, known for their excellent electrical and thermal conductivity, are predominantly used in electrical industries and for making wiring. Copper also has exceptional resistance to corrosion, making it useful for plumbing and heat-exchange systems.
Other Alloys (Titanium, Nickel): Special alloys like titanium and nickel-based ingots are used in aerospace and high-performance engineering sectors. These metals exhibit exceptional resistance to extreme temperatures and corrosion.
Primary Processes in Ingot Manufacturing
Melting
The first step in ingot manufacturing is melting the raw material. This involves heating the metal to its melting point, which varies according to the type of metal or alloy used. Metals are melted in furnaces, and the process must be carefully monitored to prevent impurities from entering the metal.
Raw Materials: Raw materials can range from virgin metal ores to recycled metal scraps. In the case of steel, for example, iron ore and carbon are primary materials, whereas recycled aluminum scrap is a significant source for aluminum ingots.
Types of Furnaces: Different f
Makalah ini membahas proses pengecoran, mulai dari sejarah pengecoran, cara membuat coran, bahan-bahan yang digunakan, sifat logam cair, pembekuan logam, jenis pola dan cetakan, proses pengecoran khusus, cacat pada coran, dan pabrik pengecoran.
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanyaNadiaRusding
Ìý
Peralatan industri proses (PIP),, pengetahuan bahan industri. Besi dan paduannya.Besi adalah logam unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Besi adalah salah satu logam yang paling umum dan paling banyak digunakan dalam industri dan konstruksi. Besi memiliki kandungan karbon yang bervariasi, dari 0,02% hingga 2,1% berat, tergantung pada jenis besi. Besi digunakan untuk membuat baja karbon, yang dikelompokkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Proses pembuatan baja melibatkan pengecoran, pencanaian, atau penempaan. Karbon merupakan salah satu unsur terpenting dalam baja, karena dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan baja,, Besi adalah logam unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Besi adalah salah satu logam yang paling umum dan paling banyak digunakan dalam industri dan konstruksi. Besi memiliki kandungan karbon yang bervariasi, dari 0,02% hingga 2,1% berat, tergantung pada jenis besi. Besi digunakan untuk membuat baja karbon, yang dikelompokkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Proses pembuatan baja melibatkan pengecoran, pencanaian, atau penempaan
1
2
.
Baja paduan dibagi menjadi tiga macam: 1. Baja paduan rendah (low alloy steel), 2. Baja paduan menengah (medium alloy steel), dan 3. Baja paduan tinggi (high alloy steel). Baja paduan rendah merupakan baja paduan yang elemen paduannya kurang dari 1%, baja paduan menengah memiliki kandungan paduan total sekitar 5%, dan baja paduan tinggi memiliki kandungan paduan total lebih dari 10%
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...Muhammad Budiman
Ìý
Kemajuan teknologi membuat produksi baja nasional terus dikembangkan dengan bahan baku yang lebih baik. Pada Penelitian yang di lakukan oleh Pusat Penelitian Metalurgi Dan Material – LIPI, dikembangkan baja berkualitas unggul dari biji nikel (Limonit). Disebut bahwa, Limonit ini di produksi melalui endapan bijih besi laterit yang merupakan lapisan atas dari saprolit (bijih nikel kadar tinggi). Dengan proses pengolahan kandungan Limonit melalui inovasi tersendiri, pengembangan yang dilakukan LIPI ini menghasilkan sifat baja yang unggul. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang keunggulan baja Laterit, dilakukan penelitian terhadap pengaruh unsur didalam baja Laterit. Dengan meningkatkan sifat mekanik dan struktur mikro dengan proses heat treatment (quenching dan tempering) dapat meningkatkan kekuatan uji tarik, uji impak dan uji kekerasan dan perubahan struktur mikro. Kekuatan uji tarik tertinggi terjadi pada proses Quenching air dan tempering σy 1272 N/mm2 dan σu 1281 N/mm2. Pada uji impak energi terbesar yang di serap normalizing dan hot rolling 〖1200〗^0 C. Pada uji kekerasan quenching air memiliki kekerasan tertinggi 50,26 HRC. Dan perubahan struktur mikro.
Proses pengecoran logam telah dikembangkan sejak zaman kuno untuk membentuk logam cair menjadi berbagai bentuk yang kompleks. Pengecoran memungkinkan produksi massal komponen dengan biaya rendah serta mampu membentuk logam ke dalam bentuk yang rumit. Bahan yang umum digunakan untuk pengecoran antara lain besi, aluminium, dan tembaga.
Dokumen tersebut membahas tentang baja struktural sebagai material bangunan. Baja diperoleh dari tambang besi dan memiliki sifat kuat serta ringan yang menjadikannya bahan struktur utama. Dokumen menjelaskan jenis, sifat, bentuk, dan kelebihan serta kekurangan penggunaan baja dalam konstruksi bangunan.
Dokumen tersebut membahas proses ekstraksi besi dan pembuatan baja serta proses pembuatan pipa. Secara singkat, proses ekstraksi besi melibatkan reduksi bijih besi menjadi besi cair melalui tanur tiup dengan menggunakan kokas dan udara panas. Baja dibuat dengan menghilangkan karbon dari besi cair melalui oksigenasi. Pipa dibuat menggunakan berbagai proses seperti cor, las, dan ekstrusi dengan mandrel
Teks tersebut membahas tentang proses pembuatan besi dan baja mulai dari bahan baku, jenis-jenis besi dan baja, serta proses reduksi langsung dan tidak langsung untuk memproduksi besi kasar yang kemudian diolah menjadi baja.
Dokumen tersebut membahas proses pendinginan logam dan pengolahan baja. Secara umum, dibahas proses annealing, normalizing, hardening, dan tempering untuk mengubah sifat baja. Juga dibahas metalurgi fisik dan proses pengolahan besi dari biji hingga menjadi benda jadi, serta sifat-sifat fisik logam seperti kekuatan dan kekerasan.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode keempat, meliputi sifat, kegunaan, dan pengolahan mereka. Unsur-unsur tersebut antara lain skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng.
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier KaryawanSeta Wicaksana
Ìý
Era digital telah mengubah cara organisasi mengelola pelatihan, pengembangan, dan perencanaan karier karyawan.
Banyak perusahaan masih menggunakan pendekatan konvensional dalam pelatihan dan pengembangan tanpa analisis mendalam mengenai efektivitas program yang dijalankan.
HR Analytics hadir sebagai solusi untuk membantu organisasi mengoptimalkan investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan berdasarkan data yang akurat.
Dengan analitik prediktif, perusahaan dapat mengidentifikasi talenta potensial dan menyusun strategi karier yang lebih terstruktur untuk mempertahankan karyawan berkinerja tinggi.
Tanpa analisis data yang kuat, program pelatihan dapat menjadi investasi yang kurang tepat sasaran dan tidak memberikan dampak maksimal bagi organisasi.
NEWS News news: Langsung Whatsapp.082164715377 EO Kendari siap membantu Anda dalam mewujudkan acara yang sukses dan berkesan. Dengan reputasi sebagai penyelenggara acara dengan rating tertinggi, layanan ini memberikan jaminan kualitas dan kepuasan pelanggan. Untuk informasi lebih lanjut dan janji temu online, hubungi WA.082164715377 dan wujudkan acara impian Anda bersama tim profesional EO Kendari.
Dengan menggunakan layanan event organizer terbaik di Kendari, Anda dapat memastikan bahwa setiap detail acara dikelola dengan profesionalisme tinggi, menjadikannya momen yang tak terlupakan bagi semua peserta.
#eventorganizerkendari #eventorganizersulawesitenggara #eventorganizerkendarisulawesitenggara #eokendari #eosulawesitenggara #eventorganizerkendarisultra
#eventkendari #eventplannerkendari #eventprokendari #weddingorganizerkendari #wo_kendari #konserkendari #festivalkendari #pestakendari #acarakendari #eventcrewkendari
#eventplanner #eventmanagement #eventcoordinator #eventcreator #eventsolution #eventdesign #eventproduction #eventindustry #eventservice #eventspecialist
#eventorganizerindonesia #eoindonesia #eventindonesia #eventdiindonesia #eventnusantara #eonusantara #eventlokal #eventberkualitas
#kendari #kendarihits #kendariupdate #kendariinfo #sulawesitenggara #sultrahits #sultraupdate #sultrainfo #explorekendari #exploresultra #eventorganizerkendari #eventorganizerpaw #paw
Pada firma baru semua calon anggota atau sekutu menyetorkan aktiva pada firma yang akan diakui sebagai investasi awal yang dicatat dalam rekening modal sekutu. Aktiva yang disetor ini harus dinilai sesuai dengan nilai wajarnya, baru kemudian dicatat sebagi investasi sekutu yang akan dicatat.
Dalam pengembangan ini perusahaan melibatkan unit-unit diluar organisasi perusahaan. Unit-unit yang dilibatkan berupa pesaing, rekanan, perusahaan sejenis maupun perusahaan yang tidak mempunyai hubungan operasional
PT Jawara Data Nusantara is your trusted partner in IT solutions, empowering businesses and governments with cutting-edge technology.
With innovation and expertise, we help organizations optimize operations, enhance digital transformation, and drive sustainable growth. Our data-driven approach ensures smart, efficient, and future-ready solutions.
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR AnalyticsSeta Wicaksana
Ìý
Pengelolaan kompensasi dan manfaat merupakan aspek penting dalam strategi manajemen SDM yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan, keterlibatan, dan retensi karyawan. Dengan berkembangnya HR Analytics, organisasi kini dapat mengelola sistem kompensasi dan manfaat secara lebih efektif, berbasis data, dan adil, memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan kompetitif, berbasis performa, serta sejalan dengan tujuan bisnis.
Mengapa HR Analytics Penting dalam Pengelolaan Kompensasi?
Menyediakan data real-time untuk menyusun kebijakan kompensasi yang kompetitif.
Mengukur hubungan antara kompensasi dengan retensi, motivasi, dan produktivitas karyawan.
Menganalisis disparitas upah dan memastikan sistem kompensasi yang adil (fair pay & pay equity).
Memanfaatkan predictive analytics untuk menentukan tren kompensasi di masa depan.
Mengoptimalkan manfaat karyawan berdasarkan kebutuhan spesifik individu dan kelompok.
Manajemen agribisnis adalah pengelolaan bisnis pertanianMasitahZiezie
Ìý
Manajemen agribisnis adalah pengelolaan bisnis pertanian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pengendalian
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR AnalyticsSeta Wicaksana
Ìý
Manajemen kinerja adalah proses sistematis yang digunakan organisasi untuk mengukur, menganalisis, dan meningkatkan kinerja karyawan guna mencapai tujuan bisnis. Dengan kemajuan teknologi, HR Analytics kini menjadi alat strategis dalam manajemen kinerja, memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data, prediksi kinerja masa depan, dan optimalisasi produktivitas tenaga kerja.
Mengapa HR Analytics Penting dalam Manajemen Kinerja?
Menyediakan data real-time tentang kinerja karyawan.
Mengidentifikasi tren dan pola dalam produktivitas karyawan.
Memprediksi kinerja masa depan dan potensi pengembangan karyawan.
Menghilangkan subjektivitas dalam evaluasi kinerja.
Mengoptimalkan strategi kompensasi dan pengembangan berbasis kinerja.
Manajemen Kinerja berbasis HR Analytics memberikan pendekatan yang lebih akurat, objektif, dan proaktif dalam mengelola kinerja karyawan. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan data-driven decision-making, organisasi dapat memprediksi, mengelola, dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja secara lebih strategis.
2. ANGGOTA
KELOMPOK 5
1.Rico H Nainggolan
2.Marcel R Tamsar
3.Kevin Aritonang
4.Boi Surbakti
5.Alpryano Rajagukguk
6.Sophian S Situmeang
3. LATAR BELAKANG
Peleburan dan penuangan besi cor adalah proses penting
dalam industri metalurgi yang digunakan untuk menghasilkan
berbagai komponen dan produk dari besi cor.
Pengecoran logam merupakan suatu proses pembuatan
benda yang dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari
pembuatan pola, cetakan, proses peleburan, menuang,
membongkar dan membersihkan coran. Hampir semua benda-
benda logam yang berbentuk rumit baik logam ferro maupun
non ferro mulai dari berukuran kecil sampai besar dapat dibuat
melalui proses pengecoran.
4. SUBJEK 1
Peleburan besi cor dengan kupola merupakan
salah satu metode peleburan yang paling
umum digunakan dalam industri pengecoran
logam. Kupola adalah tanur tinggi yang
dirancang khusus untuk mencairkan besi tua
(scrap) dan logam lain secara kontinu dengan
menggunakan kokas sebagai bahan bakar
utama
PELEBURAN BESI COR DENGAN KUPOLA
5. SUBJEK
2
Peleburan besi cor dalam tanur induksi frekuensi rendah adalah salah
satu metode peleburan modern yang digunakan di industri
pengecoran logam. Tanur induksi ini memanfaatkan prinsip induksi
elektromagnetik untuk menghasilkan panas yang cukup tinggi untuk
mencairkan logam. Proses ini sangat berbeda dari metode kupola,
karena tidak memerlukan bahan bakar langsung seperti kokas dan
tidak menghasilkan polusi sebanyak kupola
PELEBURAN BESI COR DALAM TANUR INDUKSI FREKUENSI RENDAH
6. SUBJEK 3
Pemeriksaan dan perlakuan besi cor cair merupakan
langkah-langkah penting dalam memastikan bahwa logam
yang dihasilkan memiliki kualitas dan sifat mekanik sesuai
dengan standar yang diinginkan. Dalam industri
pengecoran, pemeriksaan dan perlakuan ini bertujuan
untuk mengendalikan komposisi kimia, suhu, serta sifat
fisik dari besi cor cair sebelum dituangkan ke dalam
cetakan
PEMERIKSAAN DAN PERLAKUAN BESI COR CAIR
7. SUBJEK 4
Besi cor bergerak bulat, atau yang lebih dikenal sebagai
besi cor nodular (ductile iron), merupakan salah satu jenis
besi cor yang memiliki sifat mekanik unggul karena
struktur grafitnya berbentuk bulat (nodular). Pembuatan
besi cor ini melibatkan perlakuan khusus untuk mengubah
bentuk grafit dari serpihan menjadi bulat, yang
memberikan sifat daktilitas dan kekuatan yang lebih baik
dibandingkan besi cor abu-abu biasa.
PEMBUATAN BESI COR BERGERAK BULAT
8. SUBJEK 5
Penuangan (pouring) adalah tahap penting
dalam proses pengecoran, yang melibatkan
pengaliran besi cair ke dalam cetakan untuk
membentuk produk sesuai dengan desain yang
diinginkan. Cara-cara penuangan serta
perlengkapannya perlu diperhatikan untuk
memastikan hasil yang berkualitas dan
menghindari cacat cor.
CARA-CARA PENUANGAN DAN PERLENGKAPAN
BESI COR
9. KESIMPULAN
Peleburan dan penuangan besi cor merupakan
proses yang krusial dalam industri pengecoran, yang
mempengaruhi kualitas dan sifat dari produk akhir.
Proses peleburan, yang melibatkan penggunaan
tanur induksi atau tanur kupola, memungkinkan
pencapaian suhu tinggi untuk mencairkan bahan
baku besi. Dalam tahap ini, pengendalian komposisi
kimia dan pengaturan suhu sangat penting untuk
mendapatkan besi cair dengan karakteristik yang
diinginkan.