Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kinerja karyawan, mulai dari proses identifikasi, pengukuran, evaluasi, peningkatan, dan penghargaan atas kinerja karyawan. Sistem manajemen kinerja harus menyediakan umpan balik kinerja, menjelaskan ekspektasi organisasi, serta mengidentifikasi kebutuhan pengembangan. Dokumen ini juga membahas berbagai metode penilaian kinerja seperti skala grafis dan checklist
Dokumen ini membahas tentang penilaian kinerja manajemen SDM, termasuk tujuan, faktor-faktor, masalah, dan standar penilaian kinerja. Tujuan penilaian kinerja antara lain untuk mengetahui ketrampilan karyawan, sebagai dasar perencanaan SDM, menilai pelatihan yang dibutuhkan, serta meningkatkan kinerja karyawan. [/ringkasan]
Dokumen pertama memberikan spesifikasi pekerjaan untuk posisi Kepala Bagian Komputer di Divisi Administrasi perusahaan yang berlokasi di Palembang. Pekerjaan ini membutuhkan pendidikan akademi komputer, pengalaman 3 tahun di bidang komputer, serta kesehatan dan kemampuan mental yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan peranannya dalam proses manajemen strategis perusahaan. MSDM harus terlibat secara utuh dalam proses perumusan dan pelaksanaan strategi, mulai dari memberikan masukan strategis hingga mengembangkan keterampilan karyawan. Terdapat berbagai tingkat integrasi antara MSDM dan manajemen strategis, mulai dari hubungan administratif hingga hubungan yang terintegrasi
Dokumen tersebut membahas tentang talent management di perusahaan McDonald. Ia menjelaskan definisi talent management, tujuannya, dan sistem yang diterapkan McDonald untuk mengelola talenta karyawannya. McDonald melakukan evolusi sistem manajemen bakatnya berdasarkan 5 inisiatif utama yaitu meredesain sistem penilaian kinerja, memperkenalkan proses review bakat, mengembangkan program percepatan, mendirikan lembaga kepemimpinan, dan merancang program pengemb
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingKanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kebutuhan pelatihan (training needs analysis) yang meliputi identifikasi masalah, kebutuhan pelatihan, standar kinerja, peserta pelatihan, kriteria pelatihan, biaya pelatihan, dan manfaat pelatihan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian budaya organisasi, sumber-sumbernya, fungsi, ciri-ciri, tipologi, dan cara mempelajari budaya organisasi dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem nilai yang dianut bersama oleh anggota organisasi dan mempengaruhi perilaku mereka. Sumber budaya organisasi antara lain pengaruh lingkungan luar dan faktor spesifik organisasi. Budaya organisasi berfungsi
Manpower planning menggambarkan pendekatan rasional dalam upaya forecasting apakah ada ketidak sesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling tepat.
Pola dan jalur karir dijelaskan untuk perencanaan jabatan dan karyawan, termasuk proses pengisian jabatan, penilaian kandidat, dan jalur karir cepat dan menengah. Peta karir dibuat untuk mengantisipasi penggantian jabatan di masa depan berdasarkan kandidat potensial.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk definisi, karakteristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Budaya organisasi adalah nilai-nilai dan norma yang dianut organisasi terkait lingkungannya, serta sistem nilai dan kepercayaan yang berinteraksi dengan anggota, struktur, dan sistem untuk menghasilkan norma perilaku.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang menentukan kepribadian seseorang dan model-model kepribadian seperti Myers-Briggs Type Indicator serta sifat-sifat utama dalam model Lima Besar. Juga dibahas bagaimana sifat-sifat kepribadian dapat memprediksi perilaku di tempat kerja serta nilai-nilai kerja dan kultur organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) membahas konsep, pergeseran istilah, aktivitas, peran, dan kompetensi manajer SDM. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pengelolaan SDM yang strategis untuk daya saing organisasi melalui proses rekruitmen, pelatihan, dan pengembangan pegawai.
Dokumen tersebut membahas konsep kinerja dan produktivitas serta evaluasi kinerja. Kinerja didefinisikan sebagai hasil kerja kualitas dan kuantitas, sedangkan produktivitas adalah hubungan antara kualitas hasil dengan jumlah kerja. Evaluasi kinerja bertujuan menyediakan informasi pencapaian suatu kegiatan dengan standar.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Ia menjelaskan perbedaan antara pelatihan dan pengembangan, langkah-langkah pelaksanaan pelatihan, metode pelatihan, prinsip-prinsip pelatihan, dan manfaat pengembangan sumber daya manusia.
Manajemen strategik adalah proses perencanaan dan pelaksanaan keputusan perusahaan yang terkait dengan strategi untuk mencapai tujuan. Tugas pentingnya meliputi merumuskan misi, menilai lingkungan, menganalisis opsi, dan memilih serta mengimplementasikan strategi. Terdapat tiga tingkat pengambilan keputusan yakni korporasi, bisnis, dan fungsional.
sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan sdm, pelatihan sdm, pelatihan karyawan, manajemen pelatihan, pelatihan manajemen, program pelatihan, pelatihan hrd, teori pengembangan sdm, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia, training sdm, tugas msdm, pelatihan sumber daya manusia, teori pengembangan sumber daya manusia, pelatihan pengembangan sdm, pelatihan manajemen sdm
http://infokonsultasisdm.web.id/
Manajemen sumber daya manusia menghadapi tantangan lingkungan, organisasi, dan individu seperti perubahan bisnis cepat, globalisasi, dan pengaruh teknologi terhadap kinerja karyawan. Masalah dalam manajemen sumber daya manusia mencakup fungsi-fungsi seperti pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan karyawan yang tidak berjalan secara sinergis.
Orientasi dan penempatan karyawan merupakan proses penting dalam menyesuaikan karyawan baru maupun yang dipindah tugaskan ke posisi baru agar dapat bekerja secara produktif sesuai tujuan perusahaan. Proses orientasi memberikan pemahaman tentang perusahaan dan tugas baru, sementara penempatan memastikan karyawan ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai kualifikasi dan kebutuhan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang program S-1 Pemerintahan Integratif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman tahun 2008. Dokumen ini menjelaskan tentang pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, termasuk definisi masalah, jenis masalah, teknik pemecahan masalah seperti brainstorming, dan contoh kasus pengambilan keputusan dalam situasi darurat.
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingKanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kebutuhan pelatihan (training needs analysis) yang meliputi identifikasi masalah, kebutuhan pelatihan, standar kinerja, peserta pelatihan, kriteria pelatihan, biaya pelatihan, dan manfaat pelatihan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian budaya organisasi, sumber-sumbernya, fungsi, ciri-ciri, tipologi, dan cara mempelajari budaya organisasi dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem nilai yang dianut bersama oleh anggota organisasi dan mempengaruhi perilaku mereka. Sumber budaya organisasi antara lain pengaruh lingkungan luar dan faktor spesifik organisasi. Budaya organisasi berfungsi
Manpower planning menggambarkan pendekatan rasional dalam upaya forecasting apakah ada ketidak sesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling tepat.
Pola dan jalur karir dijelaskan untuk perencanaan jabatan dan karyawan, termasuk proses pengisian jabatan, penilaian kandidat, dan jalur karir cepat dan menengah. Peta karir dibuat untuk mengantisipasi penggantian jabatan di masa depan berdasarkan kandidat potensial.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk definisi, karakteristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Budaya organisasi adalah nilai-nilai dan norma yang dianut organisasi terkait lingkungannya, serta sistem nilai dan kepercayaan yang berinteraksi dengan anggota, struktur, dan sistem untuk menghasilkan norma perilaku.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang menentukan kepribadian seseorang dan model-model kepribadian seperti Myers-Briggs Type Indicator serta sifat-sifat utama dalam model Lima Besar. Juga dibahas bagaimana sifat-sifat kepribadian dapat memprediksi perilaku di tempat kerja serta nilai-nilai kerja dan kultur organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) membahas konsep, pergeseran istilah, aktivitas, peran, dan kompetensi manajer SDM. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pengelolaan SDM yang strategis untuk daya saing organisasi melalui proses rekruitmen, pelatihan, dan pengembangan pegawai.
Dokumen tersebut membahas konsep kinerja dan produktivitas serta evaluasi kinerja. Kinerja didefinisikan sebagai hasil kerja kualitas dan kuantitas, sedangkan produktivitas adalah hubungan antara kualitas hasil dengan jumlah kerja. Evaluasi kinerja bertujuan menyediakan informasi pencapaian suatu kegiatan dengan standar.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Ia menjelaskan perbedaan antara pelatihan dan pengembangan, langkah-langkah pelaksanaan pelatihan, metode pelatihan, prinsip-prinsip pelatihan, dan manfaat pengembangan sumber daya manusia.
Manajemen strategik adalah proses perencanaan dan pelaksanaan keputusan perusahaan yang terkait dengan strategi untuk mencapai tujuan. Tugas pentingnya meliputi merumuskan misi, menilai lingkungan, menganalisis opsi, dan memilih serta mengimplementasikan strategi. Terdapat tiga tingkat pengambilan keputusan yakni korporasi, bisnis, dan fungsional.
sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan sdm, pelatihan sdm, pelatihan karyawan, manajemen pelatihan, pelatihan manajemen, program pelatihan, pelatihan hrd, teori pengembangan sdm, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia, training sdm, tugas msdm, pelatihan sumber daya manusia, teori pengembangan sumber daya manusia, pelatihan pengembangan sdm, pelatihan manajemen sdm
http://infokonsultasisdm.web.id/
Manajemen sumber daya manusia menghadapi tantangan lingkungan, organisasi, dan individu seperti perubahan bisnis cepat, globalisasi, dan pengaruh teknologi terhadap kinerja karyawan. Masalah dalam manajemen sumber daya manusia mencakup fungsi-fungsi seperti pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan karyawan yang tidak berjalan secara sinergis.
Orientasi dan penempatan karyawan merupakan proses penting dalam menyesuaikan karyawan baru maupun yang dipindah tugaskan ke posisi baru agar dapat bekerja secara produktif sesuai tujuan perusahaan. Proses orientasi memberikan pemahaman tentang perusahaan dan tugas baru, sementara penempatan memastikan karyawan ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai kualifikasi dan kebutuhan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang program S-1 Pemerintahan Integratif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman tahun 2008. Dokumen ini menjelaskan tentang pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, termasuk definisi masalah, jenis masalah, teknik pemecahan masalah seperti brainstorming, dan contoh kasus pengambilan keputusan dalam situasi darurat.
Dokumen tersebut membahas mengenai penilaian prestasi kerja dan kompensasi karyawan. Terdapat berbagai metode penilaian prestasi kerja seperti rating scale, critical incident technique, dan management by objective. Penilaian prestasi digunakan untuk keperluan motivasi, pengembangan karir, dan pengambilan keputusan terkait kompensasi. Kompensasi merupakan imbalan yang diterima karyawan seperti gaji, tunjangan, dan manfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kinerja karyawan, termasuk metode pengukuran kinerja seperti penilaian mandiri, penilaian sejawat, dan penilaian pelanggan. Dibahas pula sumber penilaian kinerja seperti penilaian oleh supervisor, bawahan, dan rekan kerja serta masalah yang sering terjadi dalam proses penilaian kinerja."
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kinerja karyawan. Penilaian kinerja merupakan proses membandingkan kinerja karyawan dengan standar organisasi dan mencakup merancang standar kerja, menilai kinerja aktual, dan memberikan umpan balik. Tujuan penilaian kinerja antara lain untuk meningkatkan kinerja, dasar pengambilan keputusan, dan memberikan umpan balik untuk pengembangan karir. Proses penilaian meliputi pen
Dokumen tersebut membahas pengertian dan tujuan penilaian kinerja, proses penilaian kinerja, metode penilaian, masalah yang mungkin timbul, dan karakteristik sistem penilaian kinerja yang efektif. Secara ringkas, penilaian kinerja digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu dan tim guna meningkatkan kinerja dan mengambil keputusan sumber daya manusia.
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasiYuliana Abbas
油
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian prestasi kerja dan kompensasi. Secara ringkas, dibahas mengenai pengertian, tujuan, metode penilaian prestasi kerja, manfaat, dan tantangannya. Selanjutnya dibahas pula mengenai pengertian, jenis, fungsi, tujuan, penentuan, dan manfaat pemberian kompensasi bagi karyawan.
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".Kanaidi ken
油
Sistem penilaian kinerja bertujuan untuk mengevaluasi kinerja karyawan secara aktual dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja memiliki tujuan strategis, administratif, dan pengembangan untuk menghubungkan kinerja karyawan dengan tujuan organisasi, mengambil keputusan sumber daya manusia, serta meningkatkan kinerja karyawan. Kriteria penilaian kinerja meliputi sifat, perilaku, komp
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kinerja, yang didefinisikan sebagai proses evaluasi formal untuk menilai kinerja karyawan berdasarkan standar yang ditetapkan dan memberikan umpan balik. Dokumen ini menjelaskan tujuan, proses, kriteria, dan metode-metode penilaian kinerja yang umum digunakan oleh perusahaan.
Makalah ini membahas evaluasi kinerja dan kompensasi dengan menjelaskan pengertian evaluasi kinerja, tujuan evaluasi kinerja, aspek-aspek yang dinilai dalam evaluasi kinerja seperti kompetensi dan hasil pekerjaan, serta metode penilaian kinerja."
Proses penilaian kinerja menghasilkan evaluasi kinerja karyawan di masa lalu atau masa depan. Bagian penting dari proses ini adalah memberikan umpan balik kepada karyawan melalui wawancara evaluasi untuk meningkatkan kinerja. Berbagai bentuk kompensasi diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas kinerja.
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanAndi Iswoyo
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penilaian kinerja dan penghargaan, termasuk tujuan, metode, dan masalah yang mungkin timbul. Ada beberapa poin penting yaitu mengevaluasi kinerja berdasarkan perilaku daripada sifat, menggunakan penilai ganda, mendokumentasikan bukti kinerja, serta menilai tim berdasarkan pencapaian tujuan organisasi.
Makalah ini membahas evaluasi kinerja dan kompensasi pegawai. Evaluasi kinerja digunakan untuk menilai kuantitas, kualitas, dan motivasi pegawai guna pencapaian tujuan organisasi. Metode penilaian kinerja mencakup penilaian 360 derajat, skala penilaian, insiden kritis, dan standar kerja. Kompensasi penting untuk memotivasi pegawai dan mencakup gaji, tunjangan, dan imbalan non-finansial.
2. Merupakan proses untuk mengidentifikasi,
mendorong,mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan
memberi penghargaan atas kinerja karyawan
Manajemen kinerja menghubungkan strategi
organisasional pada hasil, figur tsb memberikan daftar
dari praktik dan hasil manajemen kinerja dalam lingkaran
strategi.
3. Menurut Profesional SDM, sistem manajemen kinerja
harus melakukan hal- hal sbb :
Menyediakan informasi bagi karyawan mengenai
kinerja mereka
Menjelaskan apa yang diharapkan organisasi
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
pengembangan
Mendokumentasikan kinerja untuk catatan personel
sesuai dengan perundangan.
4. STRATEGI ORGANISASIONAL
Praktik Manajemen Kinerja :
Mengidentifikasi tingkat kinerja yang diharapkan
Mendorong kinerja tingkat tinggi
Mengukur kinerja individu, kemudian mengevaluasinya
Menyediakan umpan balik pada kinerja individu
Menyediakan bimbingan sesuai kebutuhan
Memberi penghargaan atau pendisiplinan berdasarkan kinerja.
KINERJA KARYAWAN
Akibat Manajemen Kinerja :
Perkembangan * Disiplin
Produktivitas * Kenaikan Gaji
Peningkatan * Pemecatan dll.
Hasil Organisasional
Tujuan Tercapai atau Tidak Tercapai
5. Mengidentifikasi Dan Mengukur Kinerja Karyawan
Kinerja (performance) : Pada dasarnya apa yang
dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan,
dengan membandingkan kinerja sesungguhnya dari
karyawan dengan standar yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan
pekerjaan meliputi elemen sbb :
Kuantitas hasil
Kualitas hasil
Ketepatan waktu dari hasil
Kehadiran
Kemampuan bekerja sama
6. Kriteria pekerjaan (dimensi spesifik dari
pekerjaan) :
Elemen yang paling penting dari suatu pekerjaan,
misal : tugas dari seorang dosen adalah :
mengajar, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat.
Oleh karena itu kinerja individu pada kriteria
pekerjaan harus diukur dan dibandingkan
terhadap standar dan hasilnya dikomunikasikan
kepada karyawan.
Pemberian bobot dapat menunjukkan
kepentingan relatif dari beberapa kriteria
pekerjaan dalam suatu pekerjaan
7. Contoh : Kriteria Pekerjaan Manajemen Pada Perusahaan :
Kriteria Pekerjaan Bobot
Pengembangan Karyawan 40%
Peningkatan Pendapatan 35%
Pengendalian Biaya 25%
---------------------------------------------------- ----------------------------------------------------
Total Kinerja Manajemen 100%
Jenis Informasi Kinerja
Informasi berdasarkan sifat
Informasi berdasarkan perilaku
Informasi berdasarkan hasil
8. Relevansi Dari Kriteria Kinerja
Pengukuran kinerja membutuhkan penggunaan
kriteria yang relevan yang berfokus pada aspek paling
penting dari pekerjaan.
Masalah Potensial Pada Kriteria Kinerja
Ukuran kinerja yang menghilangkan beberapa
kewajiban kerja penting dianggap kurang sempurna,
Sebaliknya memasukkan beberapa kriteria yang tidak
relevan akan mencemarkan pengukuran itu sendiri
Ukuran kinerja juga dapat dikatakan subjektif dan
objektif Tidak satupun obat mujarab, kedua ukuran
tsb harus digunakan dengan hati2.
9. Standar Kinerja : Tingkat yang diharapkan dari
kinerja
Standar kinerja mendefinisikan tingkat yang
diharapkan dari kinerja dan merupakan pembanding
kinerja (banchmarks) atau tujuan atau target.
Standar kinerja yang realistis, dapat diukur,
dipahami dengan jelas akan bermanfaat baik bagi
organisasi maupun karyawannya hal-hal tsb
harus ditetapkan sebelum pekerjaan dilakukan.
Standar numerik maupun non numerik dapat
digunakan
10. Kriteria Pekerjaan ::Memelihara kemajuan teknologi pemasok
Kriteria Pekerjaan Memelihara kemajuan teknologi pemasok
Standar kinerja ::
Standar kinerja
1. Setiap empat bulan, mengundang pemasok untuk menyampaikan
1. Setiap empat bulan, mengundang pemasok untuk menyampaikan
presentase dari teknologi terbaru.
presentase dari teknologi terbaru.
2. Mengunjungi pabrik pemasok dua kali dalam setahun
2. Mengunjungi pabrik pemasok dua kali dalam setahun
3. Menghadiri pameran perdagangan setiap tiga bulan
3. Menghadiri pameran perdagangan setiap tiga bulan
Kriteria Pekerjaan ::Melakukan analisis harga atau biaya seperlunya
Kriteria Pekerjaan Melakukan analisis harga atau biaya seperlunya
Standar Kinerja ::
Standar Kinerja
Kinerja dianggap baik, jika karyawan mengikuti semua persyaratan dari
Kinerja dianggap baik, jika karyawan mengikuti semua persyaratan dari
prosedur Analisa harga atau biaya.
prosedur Analisa harga atau biaya.
11. Istilah Yang Mendefinisikan Standar Pada Satu Perusahaan
5 Menonjol : orang tersebut sangat berhasil dalam kriteria pekerjaan ini
sehingga harus diberi catatan khusus. Dibandingkan terhadap
standar biasa dari seluruh departemen, kinerja ini berada di peringkat
10% teratas.
4
Sangat Baik : Kinerja pada tingkat ini adalah di atas rata2 dalam unit,
dibandingkan dengan standar dan hasil unit yang umum.
3
Memuaskan : Kinerja ini ada pada atau lebih tinggi dari standar
minimum. Tingkat kinerja ini merupakan apa yang diharapkan dari
kebanyakan karyawan yang berpengalaman dan kompeten.
2
Marginal : Kinerja yang ada dibawah standar tingkat minimum pada
dimensi kerja tersebut. Tetapi terdapat potensi untuk meningkatkan
peringkat dalam kerangka waktu yang pantas.
1 Tidak Memuaskan : Kinerja dalam hal ini jauh di bawah standar
pekerjaan. Apakah orang tersebut dapat meningkat untuk memenuhi
standar minimum patut dipertanyakan.
12. Penilaian kinerja digunakan secara luas untuk :
Mengelola upah dan gaji
Memberikan umpan balik kinerja
Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan karyawan
Kantor, profesional, teknis, pengawasan, manajemen
menengah dan pekerja produksi (sebahagian
besar perusahaan A.S.)
13. Meskipun penggunaannya yang telah meluas,
namun terdapat berbagai kritik, kritik tersebut
meliputi :
Dengan penekanan pada kerja tim di masa sekarang, penilaian
terlalu berfokus pada individu dan melakukan terlalu sedikit
usahan untuk mengembangkan para karyawan agar bekerja
dengan lebih baik.
Kebanyakan perusahaan yang menerima tinjauan (review) dan
supervisor yang memberikannya biasanya menilai proses
tersebut adalah kegagalan besar.
Sebahagian besar penilaian adalah tidak konsisten,
berorientasi jangka pendek, subjektif dan berguna hanya untuk
mengidentifikasi karyawan yang berkinerja sangat baik atau
sangat buruk.
14. Penilaian kinerja yang dilakukan dengan buruk akan membawa
hasil yang mengecewakan untuk semua pihak yang terkait.
Tetapi tanpa penilaian kinerja formal, akan membatasi pilihan
perusahaan yang berkaitan dengan pendisiplinan dan pemecatan.
Penilaian kerja dapat menjawab pertanyaan :
Apakah perusahaan telah bertindak adil atau bagaimana
perusahaan mengetahui bahwa kinerja karyawan tidak memenuhi
standar.
Penilaian kinerja dapat memberikan pembenaran untuk melakukan
tindakan pemecatan atau tindakan sejenis jika dibutuhkan
Penilaian kinerja dapat membantu para karyawan mengetahui
dimana dimana harus memperbaiki diri, meskipun dengan adanya
penilaian yang positif.
15. Organisasi biasanya menggunakan penilaian kinerja
dalam dua peran yang memiliki potensi konflik.
Untuk mengukur kinerja dalam memberikan imbalan
kerja atau keputusan administratif lainnya mengenai
karyawan yang berfokus kepada pengembangan
individu.
16. Peran Penilaian Kinerja Yang Berkonflik
PENILAIAN KINERJA
Penggunaan Administratif Penggunaan Pengembangan :
Kompensasi Mengidentifikasi kekuatan
Promosi Mengidentifikasi bidang2 untuk
Pemecatan pertumbuhan
Perampingan Perencanaan pengembangan
Pemberhentian sementara Pelatihan dan perencanaan karier
17. Penggunaan Administratif
Hubungan antara penilaian kinerja dan
penghargaan yang diinginkan karyawan dan
produktivitas mereka.
Produktivitas Penilaian Kinerja
Penghargaan
Kompensasi berbasis kinerja
Penggunaan Pengembangan
Tinjauan dari umpan balik
Fungsi Pengembangan
Penggunaan Tim
Penilaian Informal VS Sistematis
18. Pembagian Umum Tanggung Jawab SDM : Penilaian Kinerja
UNIT SDM PARA MANAJER
Merancang dan memelihara sistem Secara umum menilai kinerja dari
formal karyawan
Melatih penilai Menyiapkan dokumen penilaian
Melacak penerimaan penilaian yang formal
tepat waktu Meninjau penilaian dengan
Meninjau penilaian yang dilakukan karyawan
untuk konsistensinya Mengidentifikasi bidang
pengembangan
19. Pemilihan Waktu Penilaian
Penilaian Dan Diskusi Mengenai Gaji
Siapa Yang Melakukan Penilaian?
Kemungkinan adalah sbb :
Para supervisor yang menilai karyawan
mereka
Para karyawan yang menilai atasan mereka
Anggota tim yang menilai sesamanya
Sumber-sumber dari luar
Karyawan menilai diri sendiri
Penilaian dari multi sumber (umpan balik 360属)
20. Penilaian Kinerja Tradisional : Logika Dan Proses
Siapa yg
merancang
Departemen SDM proses
Merancang sistem penilaian?
penilaian
Melatih para
supervisor
Siapa yg
meninjau
Siapa hasil2
menilai penilaian?
siapa?
Supervisor Manajer
Menilai karyawan Meninjau penilaian oleh
yang menjadi pengawas
bawahan langsung Membimbing supervisor
Menyediakan dalam memberikan
umpan balik kinerja umpan balik
Karyawan Apa yang
Mengatasi masalah selanjutny
kinerja a terjadi ?
Menentukan tujuan
bersama dengan
supervisor
22. Metode Untuk Menilai Kinerja
Kinerja dapat dinilai dengan sejumlah metode,
berbagai metode tsb dapat dikategorikan ke dalam
empat kelompok.
Berbagai metode tsb dapat dikombinasikan untuk
menilai kinerja antar pekerja yang berbeda dalam
satu organisasi, bahkan dalam pekerjaan yang
sama ketika dirasa perlu.
Kinerja karyawan dapat dibadingkan dengan :
Tugas yang terdapat dalam deskripsi pekerjaannya
Kinerja atau hasil orang lain
Perilaku yang diharapkan yang harus ditentukan
sebelumnya
23. Merupakan metode penilaian yang paling
sederhana, yang membutuhkan seorang
manajer untuk menandai tingkat kinerja
karyawan pada formulir khusus yang dibagi
ke dalam kategori kinerja. Metode kategori
yang paling umum adalah skala grafis dan
checklist.
24. Skala Penilaian Grafis
Memungkinkan penilai untuk menandai kinerja karyawan pada
rangkaian kesatuan. Karena kesederhanaannya, metode ini sering
digunakan. Penilai menandai nilai yang sesuai pada skala tsb
untuk setiap tugas yang tercantum. Perincian lebih lanjut dapat
ditambahkan pada tempat kosong untuk komentar di bawah
setiap elemen.
Ada dua jenis skala penilaian grafis dan kadang2 penilai
menggunakan keduanya untuk menilai satu orang yang sama.
(1). Jenis yang memberikan daftar kriteria pekerjaan, spt : kuantitas
kerja, kualitas kerja, kehadiran dll.
(2). Jenis yang menilai aspek-aspek perilaku, spt : pengambilan
keputusan, pengembangan karyawan, dan lain2, disertai daftar
perilaku khusus dan efektivitas dari masing2 yang dinilai. Kedua
jenis ini harus berfokus pada tugas dan tanggung jawab dalam
deskripsi pekerjaan.
25. Beberapa kekurangan dari metode skala grafis :
Faktor yang berbeda dikelompokkan bersama
Kata-kata penjelasan yang sering digunakan dalam
skala mempunyai arti yang berbeda
Meskipun mudah untuk dikembangkan, namun
skala2 ini dapat menimbulkan kesalahan bagi penilai
Checklist (Daftar Periksa) :
Adalah alat penilaian kinerja yang menggunakan
daftar pernyataan atau kata-kata. Penilai memberi
tanda pernyataan yang paling representatif dari
karakteristik dan kinerja karyawan.
26. contoh :
____ Dapat diharapkan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu.
____ Jarang bersedia untuk lembur
____ Kooperatif dan penolong
____ Bersedia menerima kritik
____ Berusaha untuk mengembangkan diri
Checklist dapat dimodifikasi sehingga beragam bobot dapat
diterapkan pada pernyataan atau kata-kata tsb, hasilnya
kemudian dijumlahkan. Umumnya supervisor yang memberi
nilai tidak mengetahui bobot dari setiap pertanyaan satu
persatu, karena bobot tsb ditabulasikan oleh orang lain, mis :
staf SDM.
27. Ada beberapa kesulitan dari checklist :
Pernyataan2 mempunyai arti yang berbeda bagi
penilai yang berbeda.
Penilai tidak dapat langsung melihat hasil penilaian
jika checklist diberi bobot.
Para penilai tidak menyesuaikan bobot-bobot tsb
pada faktor-faktor
28. Manajer membandingkan secara langsung kinerja karyawan
mereka satu sama lain
Penentuan peringkat (ranking), kinerja semua karyawan
diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah
Distribusi paksa
Kelemahan dari distribusi paksa ini adalah :
Manajer mungkin menolak untuk menempatkan individu
manapun dalam kelompok terbawah (atau teratas).
Penilai harus menjelaskan kepada karyawan mengapa
seseorang ditempatkan dalam satu kelompok dan yang lainnya
dalam kelompok yang lebih tinggi (dapat menyebabkan tuntutan
hukum).
Dalam kelompok kecil, distribusi ini salah jika dipaksakan untuk
diterapkan
Dalam beberapa kasus, manajer dapat membuat perbedaan di
antara karyawan yang mungkin sebenarnya tidak ada.
29. Metode Naratif
Para manajer dan spesialis SDM seringkali
diharuskan untuk memberikan informasi penilaian
tertulis. Metode2 yang termasuk dalam metode
naratif ini adalah : (1) metode kejadian penting, (2)
esai, (3) tinjauan lapangan.
1. Metode Kejadian Penting
Manajer menyimpan catatan tertulis mengenai
tindakan dalam kinerja karyawan baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan
selama periode penilaian. Ketika kejadian
penting yang melibatkan karyawan terjadi,
manajer menuliskannya.
30. 2. Esai
Mengharuskan manajer untuk menuliskan esai
pendek yang menguraikan kinerja setiap
karyawan selama periode penilaian.
Beberapa esai memiliki bentuk bebas atau
tanpa pedoman, sementara yang lain memakai
format yang lebih terstruktur menggunakan
pertanyaan yang harus dijawab.
31. 3. Tinjauan Lapangan
Metode ini lebih berfokus kepada siapa
yang melakukan evaluasi. Dalam
penggunaan metode ini. Pendekatan ini
dapat memasukkan departemen SDM
sebagai pemimpin atau suatu peninjau
yang independen dari luar organisasi.
Peninjau dari luar berperan sebagai
rekanan aktif dalam proses penilaian.
32. Metode Perilaku/Tujuan
Penilaian yang lebih difokuskan kepada perilaku karyawan
dibandingkan dengan karakteristik lainnya. Beberapa
pendekatan perilaku yang berbeda adalah :
Skala penilaian perilaku yang diharapkan membandingkan apa
yang dilakukan oleh karyawan terhadap kemungkinan perilaku
yang ditunjukkan pada suatu pekerjaan.
Skala observasi perilaku : menghitung berapa kali jumlah
perilaku tertentu diperlihatkan
Skala perilaku yang diharapkan : mengurutkan perilaku
pada rangkaian kesatuan untuk mendefinisikan kinerja yang
menonjol, rata-rata dan tidak dapat diterima
33. Beberapa masalah dalam pendekatan
perilaku :
Mengembangkan dan memelihara skala
penilaian perilaku yang diharapkan
membutuhkan waktu dan usaha yang
ekstensif.
Dibutuhkan berbagai formulir penilaian
untuk mengakomodasi jenis pekerjaan
yang berbeda dalam organisasi.
34. Manajemen Berdasarkan Tujuan (MBO)
Menentukan tujuan kinerja yang telah disepakati oleh
seorang karyawan dan manajernya untuk dicapai
dalam jangka waktu tertentu.
Ide-ide pokok MBO :
1. Seorang karyawan yang terlibat dalam perencanaan
dan penentuan tujuan serta penentuan ukuran kinerja,
cenderung menunjukkan tingkat komitmen dan kinerja
yang lebih tinggi.
35. 2. Tujuan yang diidentifikasi dengan jelas dan tepat
akan mendorong karyawan untuk bekerja secara
efektif guna mencapai hasil2 yang diinginkan
3.Tujuan kinerja harus dapat terukur dan harus
mendefinisikan hasil2 , tujuan umum yang tidak
jelas, spt : inisiatif dan kerjasama yang biasa dipakai
dalam banyak penilaian, harus dihindari. Tujuan
harus mengacu pada tindakan yang harus diambil
atau pekerjaan yang harus diselesaikan.
36. Beberapa contoh tujuan :
Menyerahkan laporan penjualan regional paling
lambat tgl 5 setiap bulan
Mendapatkan pesanan sedikitnya dari lima
pelanggan baru setiap bulan
Memelihara biaya gaji pada 10% volume penjualan
Mempunyai kerugian pembatalan kurang dari 5%
Mengisi semua lowongan organisasional dalam 30
hari setelah timbulnya lowongan.
37. Proses MBO (terdiri dari empat tahap) :
Tinjauan dan persetujuan pekerjaan
Perkembangan dari standar kinerja
Penerimaan tujuan terpadu
Diskusi kinerja berlanjut
Kombinasi dari berbagai metode
Tidak ada metode penilaian yang terbaik untuk
semua situasi. Oleh karena itu penggunaan
kombinasi dari berbagai metode tsb mungkin akan
lebih sesuai dengan keadaan tertentu.
Penggunaan kombinasi dapat menyeimbangkan
keuntungan dan kerugian dari masing masing
metode.
38. KASALAHAN PENILAI
Terdapat banyak sumber-sumber kesalahan dalam proses
penilaian kinerja, salah satu dari sumber utama adalah kesalahan
penilai, yang tidak mungkin untuk dihilangkan sama sekali.
Kesalahan Penilai Yang Umum
Kesalahan Penilai Pengaruh Dalam Praktek
Standar Yang Beragam - Kinerja serupa dinilai secara berbeda
Efek Terakhir dan Pertama - Waktu diterimanya informasi
mempengaruhi penilaian
Tendensi sentral, kelunakan - Setiap orang dinilai sama
dan kekakuan
Bias Penilai - Faktor2 tertentu melampaui yang
lainnya
Efek Halo - Generalisasi dibuat hanya dari satu
ciri
Kesalahan Kontras - Perbandingan dibuat terhadap orang
lain, bukan terhadap standar
Mirip saya/lain dengan saya - Penilai membandingkan karyawan
dengan dirinya
Kesalahan penarikan contoh Informasi yang tersedia tidak cukup
atau tidak akurat
39. Setelah menyelesaikan penilaian, para manajer harus
mengkomunikasikan hasilnya untuk memberi penjelasan kepada
karyawan mengenai posisi mereka di mata atasan langsung dan
organisasi.
Organisasi biasanya mengharuskan para manajer untuk
mendiskusikan hasil penilaian dengan karyawan dimana
wawancara tsb membuka kesempatan untuk menjelaskan kesalah
pahaman kedua belah pihak.
Dalam wawancara tsb, manajer harus berfokus pada bimbingan dan
pengembangan, dan tidak hanya mengatakan kepada karyawan Ini
adalah nilai anda dan mengapa?.
Umpan Balik Sebagai Sistem :
Tiga komponen sistem umpan balik, yaitu : Data (masukan); Evaluasi
dari data tsb (Proses) dan Sejumlah tindakan yang berdasarkan pada
evaluasi (output), merupakan bahagian2 yang diperlukan dari
keberhasilan sebuah sistem umpan balik.
40. Petunjuk Wawancara Penilaian
LAKUKAN JANGAN LAKUKAN
Persiapkan Sebelumnya Mengambil alih semua
Fokuskan pada kinerja dan pembicaraan
pengembangan Menguliahi karyawan
Berikan alasan spesifik untuk Mencampuradukkan penilaian
penilaian kinerja dengan masalah gaji
Putuskan langkah spesifik atau promosi
yang harus diambil untuk Berkonsentrasi hanya pada hal2
peningkatan yang negatif
Pertimbangkan peran Bersikap terlalu kritis atau
supervisor dalam kinerja mengulang-ulang pembahasan
bawahan pada kegagalan
Tegaskan perilaku yang Merasakan keharusan bahwa
diinginkan kedua pihak mencapai
Fokuskan pada kinerja di kesepakatan dalam semua area
masa depan Membandingkan seorang
karyawan dengan karyawan lain