Dokumen tersebut membahas tentang optimalisasi kinerja MGMP SMA dengan memberikan informasi tentang peran, tugas, dan fungsi MGMP SMA serta program kerja yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi guru dan mutu pembelajaran."
3. CURRICULUM VITAE
NAMA : Dr.Ir. Agung Budi Susanto MM
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Wonosob0, 16 Mei 1958
STATUS : M/I.1/A.3
PANGKAT, GOL.RUANG : PEMBINA TINGKAT SATU IV/B
JABATAN : WIDYAISWARA AHLI MADYA
PEKERJAAN PROFESIONAL : KONSULTAN DAN DOSEN
ALAMAT KANTOR : LPMP DKI Jln NANGKA NO 60 JAGAKARSA
JAKARTA SELATAN
TELPON: 021.7824149 , FAX : 021.7805916
ALAMAT RUMAH : VILA INTI PERSADA JL BROMO B4-24C
PAMULANG, KOTATANGERANGSELATAN
MOBILE PHONE : 081316281847
EMAIL : agungpsmk@gmail.com
agung.budi@kemdikbud.go.id
4. MATERI OPTIMALISASI MGMP BERTUJUAN UNTUK
MEMBAHASPERAN,FUNGSIDAN TUGAS MGMP SMA
MEMBAHASPROGRAM KERJA MGMP SMA
MEMBAHASCAPAIN PROGRAM KERJA MGMP SMA
MELAKUKAN EVALUASI HASIL PROGRAM KERJA
MENYUSUN RENCANA PROGRAM TINDAK LANJUT
1
2
3
4
5
14. Communication (Komunikasi)
Pada kompetensi ini, peserta didik:
mampu memahami, mengelola, dan
menciptakan komunikasi yang efektif
dalam berbagai bentuk baik isi secara
lisan, tulisan, dan multimedia.
Mampu menggunakan dan
mengutarakan ide-idenya secara baik
pada saat berdiskusi maupun ketika
menyelesaikan masalah
15. Collaboration (Kerjasama)
Pada kompetensi ini peserta didik :
mampu menunjukkan kerjasama
kelompok, memimpin ; beradaptasi
dalam berbagai peran dan
tanggungjawab; bekerja secara produktif
dengan yang lain
mampu berempati,menghormati
pendapat orang laindalam perspektif
yang berbeda.
mampu bertanggungjawab secara
pribadi dan fleksibitas di luar lingkungan
sekolah serta mau bermasyarakat.
Mampu mencapai standar yang tinggi
untuk diri sendiri dan orang lain.
16. Critical Thinking and Problem Solving (Berpikir Kritis dan
Pemecahan Masalah)
Pada kompetensi ini peserta didik :
mampu memberikan penalaran yang
masuk akal dalam memahami dan
membuat pilihan yang rumit
memahami interkoneksi antara sistem.
Peserta didik juga menggunakan
kemampuan yang dimilikinya untuk
berusaha menyelesaikan permasalahan
yang dihadapinya dengan mandiri
mampu untuk menyusun, mengungkapkan,
menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
Mampu menggunakan alat analisa masalah
17. Creativity and Innovation (Daya cipta dan Inovasi)
Pada kompetensi inipeserta didik:
memiliki kemampuan untuk
mengembangkan, melaksanakan,
dan menyampaikan gagasan-
gagasan baru kepada yang lain
bersikap terbuka dan responsif
terhadap perspektif baru dan
berbeda.
Memberikan ide yang unik di luar
kebiasaan...(berpikir lateral)
20. REFLEKSI
BAGAIMANA PERAN DAN TUGAS MGMP
UNTUK MEMPERSIAPKAN
PEMBELAJARAN ABAD 21
BAGAIMANA PERAN GURU SEBAGAI
FAILITATOR MAMPU MENGELOLA KELAS
SECARA EFEKTIF.
BAGAIMANA MENGUKUR CAPAIAN HASIL
PEMBELAJARAN
22. PERAN, TUGAS DAN FUNGSI MGMP SMA
1. Memperluaswawasandanpengetahuan
gurudalampenguasaansubstansimateri
pembelajaran,penyusunansilabus,
penyusunanbahan-bahanpembelajaran,
strategipembelajaran,metode
pembelajaran,memaksimalkanpemakaian
sarana/prasarana belajar, memanfaatkan
sumberbelajar,dsb.
2. Memberikesempatankepadaanggota
MGMPSMAuntuk berbagipengalaman
serta salingmemberikanbantuandan
umpanbalik.
3. Meningkatkanpengetahuandan
keterampilan,serta mengadopsi
pendekatanpembaharuandalam
pembelajaranyanglebihprofesionalbagi
peserta musyawarahgurumata pelajaran
4. Memberdayakandanmembantuanggota
MGMPSMA dalammelaksanakantugas-
tugas pembelajarandisekolah.
5. Mengubahbudaya kerja anggota MGMPSMA
untuk meningkatkanpengetahuan,
kompetensidankinerja organisasi.
6. Mengembangkandanmeningkatakan
kompetensigurumenjadiguruyang
profesional melaluikegiatan-kegiatan
pengembanganprofesionalismeditingkat
KKG/MGMP.
7. Meningkatkanmutuprosespendidikandan
pembelajaranyangtercermindari
peningkatanhasilbelajarpesertadidik.
23. PROGRAM KERJA KKG/MGMP
Pengembangan program kerja MGMP terkait dengan tugas dan tanggung jawab
yang harus direalisasikan yaitu:
a. memberikan motivasi kepada guru mata pelajaran untuk berpartisipasi
mengikuti setiap kegiatan di KKG/MGMP
b. meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
dalam upaya peningkatan akses dan pemerataan mutu pendidikan;
c. memberikan pelayanan konsultatif kepada anggota untuk mengatasi
permasalahan guru mapel dalam proses pembelajaran;
d. menunjang pemenuhan kebutuhan guru dalam kegiatan pembelajaran,
terutama mengenai materi dan bahan ajar;
e. menyebarkan informasi kebijakan dalam pengembangan Standar SKL,Standar
ISI,Standar Proses dan Standar Penilaian, Standar PTK
f. merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi serta membuat rencana tindak
lanjut dan melaporkan hasil kegiatan KKG dan MGMP
24. Program Peningkatan Kompetensi Guru
1. Penelitian
2. Penulisan Karya Tulis Ilmiah
3. Seminar, lokakarya, koloqium
(paparan hasil penelitian), dan
diskusi panel
4. Pendidikan dan Pelatihan
berjenjang (diklat berjenjang)
5. Penerbitan jurnal KKG/MGMP
6. Penyusunan website
KKG/MGMP
7. Forum KKG/MGMP provinsi
8. Kompetisi kinerja guru melalui
Peer Coaching (Pelatihan sesama
guru menggunakan media ICT)
9. Lesson Study (kerjasama antar
guru untuk memecahkan masalah
pembelajaran)
10. Professional Learning Community
(komunitas-belajar professional)
Program pengembangan dapat dipilih sekurang-kurangnya tiga dari
kegiatan-kegiatan berikut:
26. 26
SYARAT GURU
PENDAHULUAN
POTRET KITA
UPAYA PERBAIKAN
GURU ABAD 21 Standar
Pendidikan Guru
Terhitung
sejak 30 Desember
2005
Guru Profesional
Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik,sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pasal 8 UU14/2005 Guru & Dosen
Kompetensi
Kompetensi meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi
Pasal 10 UU14/2005 Guru & Dosen
Kualifikasi Akademik
Kualifikasi akademik diperoleh melalui
pendidikan tinggi program sarjana atau
program diploma empat
Pasal 9 UU14/2005 Guru & Dosen
Hak Pemilik Sertifikat
Setiap orang yang telah memperoleh
sertifikat pendidik memiliki kesempatan
yang sama untuk diangkat menjadi guru
pada satuan pendidikan tertentu
Pasal 12 UU14/2005 Guru & Dosen
Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi
setelah program sarjana yang mempersiapkan
peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
persyaratan keahlian khusus.
Penjelasan Pasal 15 UU20/2003
Sisdiknas
Syarat Guru Profesional di Indonesia
Penyelenggaran Sertifikasi
(1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang
telah memenuhi persyaratan.
(2) Sertifikasi pendidik diselenggarakanoleh
perguruan tinggi yangmemiliki program
pengadaantenaga kependidikanyang
terakreditasi dan ditetapkanoleh Pemerintah.
Pasal 11 UU14/2005 Guru & Dosen
27. STRUKTUR ORGANISASI MGMP
Ketua
Sekretaris Bendahara
Ketua Bidang
Perencanaan
Ketua Bidang Pengembangan Model
Pembelajaran , Administrasi, dan
Sarana dan Prasarana
Ketua Bidang
Humas dan
Kerjasama
A n g g o t a
28. contoh: IDENTIFIKASI MASALAH
28
NO MASALAH ( GEJALA ) PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHANMASALAH
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 )
1
Pembuatanperangkatpembelajaran
masih mencopy paste dari teman atau
internet
Masih belum terampil dalam
membuat perangkat pembelajaran
sesuai dengan kaidahK13
Perlu adanyapembimbingdalam
Penyusunandan Pengembangan
Silabus,ProgramSemester, dan Rencana
Program Pembelajaransesuai dengan
KaidahK13.
2
Pemahaman implementasikurikulum
K13 masih rendah
Minimnyatentangpemahaman
kurikulumK13
Bimtek analisisKurikulum K13 dan
aplikasinya padamapel SMA
3
Pembuat soal masih mengacu pada
soal LOTS belum menuju soal HOTS
Guru belum terampil dalam
pembuatansoal HOTS
Program Penyusunansoal HOTS untuk
USBN
4
Penyampaianmateri belum
dilaksanakan secarasaintifik
Tidak adanyamateri pendukung
dalam kegiatanpembelajaran
Workshop pembelajaran dengan
pendekatanmodel saintifik
5
PembuatanPTK masih mencopy paste
dari teman atau internet
MinimnyatentangpemahamanPTK PelatihanPenelitianTindakanKelas
(PTK) / Studi Kasus.
Melaksanakantugasyang monoton,
tidak kreatif dan inovatifdalam
kegiatan pembelajaran
Tidak adanyapembimbing/
instrukturdalam kegiatan
pembelajaranberbasis
pembelajaranabad21
Pendampinganpelaksanaantugasguru
oleh pembimbing/tutor/instruktur/
fasilitatordari praktisi pendidikandari
luarMGMP
29. PENETAPAN SKLALA PERIORITAS DALAM PENYELESAIAN
MASALAH
MENETAPKAN SKALA PERIORITAS DENGAN METODE USG
(URGENSI, SERI0USNESS DAN GROWTH) DENGAN
MENENTUKAN SKALA NILAI LIKERT DENGAN 1 sd 5
ISU YANG MEMILIKI TOTAL SKORE TERTINGGI MERUPAKAN
ISU PERIORITAS
MEMBUAT MATRIK USG
30. MATRIK USG
NO MASALAH URGENCY SERIUSNESS GROWTH TOTAL
1 MASALAH A
2 MASALAH B
3 MASALAH C
4 MASALAH D
SKALA LIKERT 1-5 :
5= SANGAT BESAR
4= BESAR
3= SEDANG
2= KECIL
1= SANGAT KECIL
Masalah Internal/ekternal
31. HASIL ANALISIS DENGAN MATRIK USG
NO MASALAH URGENCY SERIUSNESS GROWTH TOTAL SKALA
PERIORITAS
1 Pemahaman K13
rendah
4 3 3 10 2
2 Pembuatan PTK
belum dilakukan
dengan benar
3 3 3 9 3
3 Kompetensi Guru
belum mencapai
standar Nasional
4 4 3 12 1
4 Keratifitas dan
inovasi PBM Rendah
3 3 2 8 4
SKALA LIKERT 1-5 :
5= SANGAT BESAR
4= BESAR
3= SEDANG
2= KECIL
1= SANGAT KECIL
Masalah Internal pada akses
32. HASIL ANALISIS DENGAN MATRIK USG
NO MASALAH URGEN
CY
SERIUSNESS GROWTH TOTAL SKALA
PERIORITAS
1
Pembiayaan untuk
pengembangan K13
5 5 3 13 1
2
Pembimbingan PTK
tergantung program Dinas
4 4 2 10 4
3
Diklat Kompetensi Guru
menunggu program
Pusat/Dinas
4 4 3 11 3
4
Keratifitas dan Inovasi
dalam PBM masih
tergantung kebijakan
kepala sekolah
5 4 3 12 2
SKALA LIKERT 1-5 :
5= SANGAT BESAR
4= BESAR
3= SEDANG
2= KECIL
1= SANGAT KECIL
Masalah eksternal pada akses
33. Contoh : PENYUSUNAN PROGRAM
NO MASALAH PROGRAM PENINGKATANANMUTU RINCIAN KEGIATAN
(1)) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 )
1
Pembuatan perangkat
pembelajaran masih mencopy
paste dari teman atau internet
Pembimbing dalam Penyusunan dan
Pengembangan Silabus,Program Semester, dan
Rencana Program Pembelajaran.
1.1. Program Tahunan
1.2. Program Semester
1.3. RPP
1.4. Analisis KI & KD
2
Pemahaman kurikulum K13 masih
rendah
Pelatihan implementasi kurikulumK 13 2.1. Konsep Kurikulum 2013
2.2. Standar Proses
3
Dalam melakukan penilaian hasil
belajar masih subyektif
Penyusunan Panduan Penilaian dengan model
autentik
3.1. Penilaian Pengetahuan
3.2. Penilaian Keterampilan
3.3. Penilaian Sikap
4
Penyampaian materi belum
dilaksanakan secara saintifik
Pelatihan metode pembelajaran secara saintifik
dengan penyusunan soal HOTS
4.1. Pelatihan
Kurikulum 2013
4.2. Pelatihan penyusunan Soal HOTS
5
Pembuatan PTK masih mencopy
paste dari teman atau internet
Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) /
Studi Kasus dengan Program Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK)
5.1. Program PTK dengan Kasus PPK
5.2. Penyiapan peserta sesui Mapel SMA
5.3. Tutor/Fasilitator
5.4. Pelaporan
6
Melaksanakan tugas yang
monoton, tidak kreatif dan inovatif
dalam kegiatan pembelajaran
Pendampingan pelaksanaan tugas guru oleh
pembimbing/tutor/instruktur/ fasilitator dari
praktisi pendidikan dari luar MGMP
6.1. Guru Model inovatif dan kreatif
6.2. Penyiapan peserta dari anggota MGMP.......
6.3. Sekolah yang dituju
6.4. Fasilitator 33
35. DefinisiProgram pendidikan di sekolah
untuk memperkuat karakter
siswa melalui harmonisasi olah
hati, olah rasa, olah pikir, dan
olah raga dengan dukungan
pelibatan publik dan kerja sama
antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat yang merupakan
bagian dari Gerakan Nasional
Revolusi Mental (GNRM)
Urgensi
1. PembangunanSDM
merupakan pondasi
pembangunan bangsa.
2. Keterampilan abad 21 yang
dibutuhkan siswa: Kualitas
Karakter, Literasi Dasar, dan
Kompetensi 4C, guna
mewujudkan keunggulan
bersaing Generasi Emas 2045.
3. Kecenderungan kondisi
degradasi moralitas, etika, dan
budi pekerti.
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)
36. 36
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
b. Agenda Nawacita No. 8
Penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian
dari revolusi mental.
c. Trisakti
Mewujudkan Generasi yang Berkepribadian dalam Kebudayaan.
d. RPJMN 2015-2019
Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk memperkuat nilai-
nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam
mata pelajaran
e. Mempersiapkan Generasi Emas 2045
yang bertaqwa, nasionalis, tangguh, mandiri, dan memiliki keunggulan bersaing secara global.
f. Arahan Khusus Presiden kepada Mendikbud untuk memperkuat pendidikan karakter.
LATAR BELAKANG
37. 37
a. Harmonisasi pengembangan potensi siswa yang belum optimal
antara olah hati (etik), olah pikir (literasi), olah rasa (estetik), dan olah raga (kinestetik)
b. Besarnya populasi siswa, guru, dan sekolah yang tersebar di seluruh Wilayah DKI
c. Belum optimalnya sinergi tanggungjawab terhadap pendidikan karakter anak
antara sekolah, orang tua dan masyarakat
d. Tantangan globalisasi
Pengaruh negatif teknologi informasi dan komunikasi terhadap gaya hidup remaja,
serta pudarnya nilai-nilai religiusitas dan kearifan lokal bangsa
e. Terbatasnya pendampingan orang tua
mengakibatkan krisis identitas dan disorientasi tujuan hidup anak
f. Keterbatasan sarana belajar dan infrastruktur
Prasana dan sarana sekolah, sarana transportasi, jarak antara rumah siswa ke sekolah (jalur sungai, hutan), sehingga
PPK diimplementasikan bertahap.
TANTANGAN DAN URGENSI
38. 38
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)
Nilai-nilai Karakter
Olah Hati
Olah
Pikir
Olah Karsa
Olah
Raga
Filosofi Pendidikan Karakter
Ki Hajar Dewantara
Kristalisasi Nilai Karakter
38
(Etika)
(Literasi)(Kinestetik)
(Estetika)
UTAMA
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER
39. FOKUS PENGUATAN PENDIDIKAN
KARAKTER
1. Struktur Program
Jenjang dan Kelas
Ekosistem Sekolah
Penguatan kapasitas guru
2. Struktur Kurikulum
PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-
kurikuler
PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler
PPK melalui kegiatan non-kurikuler
3. Struktur Kegiatan
Praksis Kegiatan Pembentukan Karakter di
lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi
pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara
(Olah pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah
raga)
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS
Integrasi dalam mata pelajaran
Optimalisasi muatan lokal
Manajemen kelas
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KOMUNITAS
Orang tua
Komite Sekolah
Dunia usaha
Akademisi, pegiat pendidikan,
Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra
Pemerintah & Pemda
KELUARAN
Pembentukan individu yang memiliki
karakter dan kompetensi abad 21
HASIL
Olah pikir: Individu yang memiliki
keunggulan akademis sebagai hasil
pembelajaran dan pembelajar
sepanjang hayat
Olah hati: Individu yang memiliki
kerohanian mendalam, beriman dan
bertakwa
Olah rasa dan karsa: Individu yang
memiliki integritas moral, rasa
berkesenian dan berkebudayaan
Olah raga: Individu yang sehat dan
mampu berpartisipasi aktif sebagai
warga negara
PELIBATAN PUBLIK
Orang tua Komite Sekolah Dunia Usaha Akademisi/Pegiat Pendidikan Pelaku Seni & Budaya Pemerintah & Pemda
Komunikasi Mediasi CSR Partisipasi Sumber belajar Kolaborasi sumber daya:
Komitmen Mobilisasi sumber daya Sumber Belajar Advokasi ABK/kelompok Marjinal Komunitas Bahasa Kemdagri, Kemenag,
Konsistensi Pengawasan Media Massa Literasi Taman Budaya Kemenkes, Kemenhan,
Finansial Program inovasi Sanggar Seni Kemendes, TNI/Polri
Berbagi Pengetahuan Museum Pemprov/Kota/Kab
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS
KULTUR SEKOLAH
Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian
sekolah
Keteladanan pendidik
Ekosistem sekolah
Norma, peraturan, dan tradisi sekolah
6
KONSEP DASAR PPK
40. 7
Prinsip 1-- Nilai-Nilai Moral Universal
Prinsip 2 Pendekatan Sinkronisasi
Prinsip 3 Pendekatan Integral
Prinsip 4 Terukur dan Objektif
Prinsip 5 Pelibatan Publik
Prinsip 6 Kearifan lokal
Prinsip 7 KeterampilanAbad 21
Prinsip 8 Revolusi Mental
Prinsip 9 Adil dan inklusif
Prinsip 10 Evaluasi Program
Harmoni dengan Gerakan Nasional
Revolusi Mental
Komunikasi dan diaolog dengan
seluruh pemangku kepentingan
Selaras tahapan usia peserta didik
Kebutuhan dan konteks lokal
Fokus pada semangat belajar
Pertama, implementasi prinsip-
prinsip PPK dalam program
sekolah
Kedua, yang dievaluasi adalah
program sesuai dengan
indikator-indikator objektif dan
perubahan perilaku pelaku
Ketiga, penilaian individual
peserta didik mengikuti norma
Kurikulum 2013
PRINSIP PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASIPPK
PRINSIP PENGEMBANGAN PRINSIP IMPLEMENTASI PRINSIP EVALUASI
41. 41
Nilai Karakter**
Waktu
Nasionalis Integritas Mandiri GotongRoyong Religius
Kegiatan PPK
bersama orang tua:
Interaksi dengan
orang tua dan
lingkungan/ sesama
Waktu
Belajar*
Kegiatan Pembiasaan:
Memulai hari dengan Upacara Bendera (Senin), Apel, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Lagu Nasional, dan
berdoa bersama. Membacabuku-buku non-pelajaran tentang PBP, cerita rakyat, 15 menit sebelum memulai
pembelajaran.
Kegiatan Intra-Kurikuler:
Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler:
Sesuai minat dan bakat siswa yang dilakukan di bawah bimbingan guru/pelatih/melibatkan orang tua &
masyarakat: Kegiatan Keagamaan, Pramuka, PMR, Paskibra, Kesenian, Bahasa & Sastra, KIR, Jurnalistik,
Olahraga, dsb.
Kegiatan Pembiasaan:
Sebelum menutup hari Siswa melakukan refleksi, menyanyikan lagu daerah dan berdoa bersama.
SIMULASI MODEL IMPLEMENTASI PPK
*Durasi waktutidak mengikatdandisesuaikan dengankondisi sekolah
** Nilai-nilaikarakterdisesuaikan denganGNRM,kreativitassekolah,dankearifanlokal
42. 42
Menghargai keberagaman di sekolah
(Yayasan Sultan Iskandar Muda, Medan)
Pramuka dapat mengajarkan dan
mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila.
Persatuan Indonesia dengan
mencintai dan menghormati
keberagaman budaya di Indonesia.
Foto: internet, Flickr I Gede L. Kantiana & awr05, Antara
Upacara
bendera setiap
hari Senin di
sekolah menjadi
salah satu
aktualisasi
nilai-nilai
Pancasila.
42
ILUSTRASI IMPLEMENTASI PPK
43. 43
MANFAAT DAN IMPLIKASI PROGRAM PPK
MANFAAT ASPEK PENGUATAN
1. Penguatan karakter siswa dalam mempersiapkan daya
saing siswa dengan kompetensi abad 21, yaitu: berpikir
kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi
1. Revitalisasi manajemen berbasis sekolah melalui Broad
Based Education (BBE)
2. Pembelajaran dilakukan terintegrasi di sekolah dan di luar
sekolah dengan pengawasan guru
2. Sinkronisasi intra kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler,
dan non kurikuler, serta sekolah terintegrasi dengan
kegiatan komunitas seni budaya, bahasa dan sastra,
olahraga, sains, serta keagamaan
3. Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai manager dan
Guru sebagai inspirator PPK
3. Deregulasi penguatan kapasitas dan kewajiban Kepala
Sekolah/Guru
4. Revitalisasi Komite Sekolah sebagai badan gotong royong
sekolah dan partisipasi masyarakat
4. Penyiapan prasarana/sarana belajar (misal: pengadaan
buku, konsumsi, peralatan kesenian, alat peraga, dll)
melalui pembentukan jejaring kolaborasi pelibatan publik
5. Penguatan peran keluarga melalui kebijakan
pembelajaran 5 (lima) hari
5. Implementasi bertahap dengan mempertimbangkan
kondisi infrastruktur dan keberagaman kultural
daerah/wilayah
6. Kolaborasi antar K/L, Pemda, lembaga masyarakat,
penggiat pendidikan dan sumber-sumber belajar lainnya
6. Pengorganisasian dan sistem rentang kendali pelibatan
publik yang transparan dan akuntabel
44. Implementasi
Mandiri dan Bertahap
Tahun 2017
SD dan SMP
dari 34 Provinsi
Jumlah = 1.626 sekolah
Tahun 2018
SD dan SMP
dari 34 Provinsi
Jumlah = 3.252 sekolah
PETA JALAN PPK
48. RENCANA PROGRAM PENINGKATAN KINERJA MGMP SMA
Program Sasaran Kegiatan Volume Biaya Sumber
daya
Penanggung
Jawab
Waktu
Pelaksanaan
Unsur
Terlibat
Stakeholder
Indikator
Analisa Kesimpulan
Proses output outcome
Perencanaan Pemenuhan Kinerja MGMP Pelaksanaan Pemenuhan Kinerja Evaluasi Kinerja
Penyusun
an Soal
USBN
seluruh
Mapel
30 Sekolah Penyusunan
Soal HOTS
untuk mapel
Biologi, BK
dan Ekonomi
60 orang 10 Juta Komite
Dinas
Dinas
Kepsek
Ketua MGMP
Guru Mapel
Tahap 1
April-Juni
Tahap 2
Juli Sept
Tahap 3
Okt-
Desember
Dinas
Pengaw
as
Kepsek
WorskShop
Penyusunan
Soal USBN
seluruh Mapel
90
persen Guru
melaksaana
kan
program
dengan
baik
Tersedia
Guru
termapil
dalam
penyusuna
n Soal
HOTS
Anggota
MGMP
sudah
kompeten
dalam
penyusun
an Soal
USBN-
model
HOTS
Proses
pembelajaran
sudah
menerapkan
pembelajaran
model Abad
21
Pengembang
an Program
PPK
........... ........ ....... ....... ........ ........... .......... ........ ......... .......... ........ ........ ..........
Pengemba
ngan
Program
Literasi
........... ........ ....... ....... ........ ........... .......... ........ ......... .......... ........ ........ ..........
Permasalahan :........................................................................................................................................................
(pemetan mutu)