LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdfNuryaniMakmur
油
Dokumen tersebut merangkum hasil eksplorasi penyebab masalah pada pendidikan di sekolah tertentu. Beberapa masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya pemahaman siswa, kreativitas siswa, prestasi belajar siswa, serta kurang optimalnya pemanfaatan model pembelajaran oleh guru. Hasil analisis menunjukkan penyebab-penyebab tersebut meliputi kurangnya pendekatan personal guru, minimnya motivasi dan dukungan
Ada beberapa masalah utama yang diidentifikasi dalam dokumen tersebut, yaitu (1) semangat dan kemampuan belajar siswa kelas 4 yang masih rendah khususnya dalam literasi dan numerasi, (2) kesulitan belajar siswa termasuk yang berkebutuhan khusus belum terakomodasi dengan baik, (3) hubungan antara guru dan orang tua siswa yang kurang erat, (4) pemahaman dan pemanfaatan model pembelajaran inov
Berdasarkan kajian literatur, hasil penelitian, dan wawancara, alternatif solusi yang efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA adalah penerapan model pembelajaran partisipatif seperti Problem Based Learning dan Discovery Learning yang didukung oleh media audio visual dan metode diskusi.
Berdasarkan dokumen tersebut, ada 3 alternatif solusi yang diusulkan untuk meningkatkan minat dan kemampuan literasi peserta didik yaitu pembuatan modul pembelajaran berbasis TIK, menerapkan pembelajaran bermakna, dan menerapkan metode demonstrasi. Alternatif solusi lainnya adalah menerapkan model pembelajaran kontekstual dan menggunakan sumber belajar yang beragam seperti video.
Berdasarkan analisis lima dokumen tersebut, teridentifikasi beberapa akar penyebab rendahnya minat belajar siswa dan prestasi belajar yang kurang memuaskan. Tiga akar penyebab utama yang teridentifikasi adalah model pembelajaran dan media pembelajaran yang kurang menarik, kurangnya dukungan orang tua, serta keterbatasan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif.
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdftambacorps
油
Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan menyertakan kasus dalam bentuk bacaan atau video untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Model ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dan kemampuan pemecahan masalahnya.
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docxssuser5d03bc
油
1. Beberapa masalah yang diidentifikasi meliputi rendahnya motivasi belajar, capaian hasil belajar, minat baca, kemampuan numerasi, dan konsentrasi siswa.
2. Faktor-faktor penyebab antara lain kurangnya dukungan lingkungan, metode pembelajaran yang kurang menarik, serta kurangnya kegiatan belajar mandiri.
3. Upaya perbaikan yang dapat dilakukan adalah penerapan metode pembel
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxalfathesafiloza
油
Laporan ini menganalisis hasil penilaian pembelajaran tentang materi gangguan dan kelainan pada sistem gerak yang dilakukan melalui penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Penilaian menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran secara umum namun masih ditemui tantangan seperti waktu dan pemahaman siswa yang beragam. Solusi yang ditempuh adalah kerja sama dengan guru lain, pengulangan materi, dan pen
Dokumen tersebut merangkum dua aksi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode PBL dan PjBL. Aksi pertama mengatasi kurangnya antusiasme siswa dengan memberikan tugas kelompok tentang obat, sedangkan aksi kedua mengatasi kurangnya partisipasi siswa dengan membuat poster obat. Kedua aksi tersebut dilaksanakan dengan langkah-langkah tertentu dan melib
Berdasarkan dokumen tersebut, beberapa alternatif solusi yang diajukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan kemampuan literasi siswa adalah model pembelajaran langsung, pembelajaran kontekstual, pemecahan masalah, kooperatif, dan meningkatkan kegiatan membaca siswa.
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxAliyahya_john
油
Dokumen mengidentifikasi 6 masalah utama dalam pembelajaran di sekolah, yaitu (1) kesulitan siswa dalam belajar mandiri dan bertanggung jawab, (2) belum adanya penanganan khusus untuk siswa berkebutuhan khusus, (3) kurangnya komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua, (4) kurangnya penerapan model pembelajaran inovatif, (5) kurangnya kegiatan literasi dan pemah
Mahasiswa diminta mengisi dua pertanyaan rencana tindak lanjut setelah menyelesaikan kegiatan pendalaman materi dan perancangan pembelajaran serta terkait jadwal pelaksanaan PPL di sekolah. Contoh pengisian mencakup rencana untuk memperbaiki pembelajaran berdasarkan ilmu baru dan masukan orang lain serta berkoordinasi dengan sekolah untuk melaksanakan PPL sesuai protokol kesehatan.
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
油
1. Praktik pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran informatika melalui penerapan model dan media pembelajaran yang inovatif.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, model pembelajaran berbasis masalah, dan penggunaan media interaktif.
3. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa terlihat
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docxssuser5d03bc
油
1. Beberapa masalah yang diidentifikasi meliputi rendahnya motivasi belajar, capaian hasil belajar, minat baca, kemampuan numerasi, dan konsentrasi siswa.
2. Faktor-faktor penyebab antara lain kurangnya dukungan lingkungan, metode pembelajaran yang kurang menarik, serta kurangnya kegiatan belajar mandiri.
3. Upaya perbaikan yang dapat dilakukan adalah penerapan metode pembel
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxalfathesafiloza
油
Laporan ini menganalisis hasil penilaian pembelajaran tentang materi gangguan dan kelainan pada sistem gerak yang dilakukan melalui penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Penilaian menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran secara umum namun masih ditemui tantangan seperti waktu dan pemahaman siswa yang beragam. Solusi yang ditempuh adalah kerja sama dengan guru lain, pengulangan materi, dan pen
Dokumen tersebut merangkum dua aksi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode PBL dan PjBL. Aksi pertama mengatasi kurangnya antusiasme siswa dengan memberikan tugas kelompok tentang obat, sedangkan aksi kedua mengatasi kurangnya partisipasi siswa dengan membuat poster obat. Kedua aksi tersebut dilaksanakan dengan langkah-langkah tertentu dan melib
Berdasarkan dokumen tersebut, beberapa alternatif solusi yang diajukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan kemampuan literasi siswa adalah model pembelajaran langsung, pembelajaran kontekstual, pemecahan masalah, kooperatif, dan meningkatkan kegiatan membaca siswa.
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxAliyahya_john
油
Dokumen mengidentifikasi 6 masalah utama dalam pembelajaran di sekolah, yaitu (1) kesulitan siswa dalam belajar mandiri dan bertanggung jawab, (2) belum adanya penanganan khusus untuk siswa berkebutuhan khusus, (3) kurangnya komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua, (4) kurangnya penerapan model pembelajaran inovatif, (5) kurangnya kegiatan literasi dan pemah
Mahasiswa diminta mengisi dua pertanyaan rencana tindak lanjut setelah menyelesaikan kegiatan pendalaman materi dan perancangan pembelajaran serta terkait jadwal pelaksanaan PPL di sekolah. Contoh pengisian mencakup rencana untuk memperbaiki pembelajaran berdasarkan ilmu baru dan masukan orang lain serta berkoordinasi dengan sekolah untuk melaksanakan PPL sesuai protokol kesehatan.
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
油
1. Praktik pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran informatika melalui penerapan model dan media pembelajaran yang inovatif.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, model pembelajaran berbasis masalah, dan penggunaan media interaktif.
3. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa terlihat
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
油
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pelajaran PJOK tentang lompat.
2. Tantangan yang dihadapi adalah memilih media dan metode pembelajaran yang tepat serta meningkatkan aktifitas siswa.
3. Guru menggunakan video dan PowerPoint interaktif beserta diskusi kelompok untuk mengajar, yang membuat siswa lebih fokus dan hasil pembelajaran tercapai.
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn.
2. Siswa diajak berdiskusi dalam kelompok kecil untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru.
3. Penggunaan media interaktif dan video membuat siswa lebih antusias belajar.
1. Pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning dan pendekatan saintifik dengan media slide dan video membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam proses pembelajaran dan pembuatan proyek.
3. Penggunaan metode dan media baru ini ternyata efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
membuat/menulis teks biografi dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) berbantuan LKPD, media salindia, salindia, youtube pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarbaru.
LK 3.1 Menyusun Best Practices aksi 2- ERNI SUTIRA.pdfERNIsutira
油
1. Sebagai seorang pendidik saya dituntut untuk menjadi guru yang profesional. Pada tahun 2023, Saya harus meningkatkan dan mengembangkan kompetensi keprofesionalan saya. Menyusun Best Pratice menggunakan Metode Star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan menyusun cerita praktik baik (Best Pratice) menggunakan metode star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
1. Pendidik menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai unsur pembangun puisi.
2. Langkah yang diambil adalah menyajikan LKPD, video, dan diskusi kelompok untuk mengatasi rendahnya minat baca dan penguasaan konsep.
3. Hasilnya positif, siswa tampak antusias dan pemahaman meningkat karena mencari informasi sendiri dari berbagai sumber.
Laporan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SMKN 5 Tangerang pada mata pelajaran Desain Grafis Percetakan melalui pembelajaran model Problem Based Learning. Pembelajaran konvensional yang terlalu teori menyebabkan siswa kurang termotivasi sehingga hasil belajar rendah. Dengan model baru ini, siswa lebih aktif berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan hasil belaj
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
1. Guru mencoba mengatasi permasalahan motivasi dan prestasi belajar siswa SMP dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dan berbasis proyek.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi peningkatan pemahaman siswa terhadap tugas, pemberian bimbingan, dan contoh presentasi hasil kelompok.
3. Hasilnya sangat efektif karena siswa antusias dan tujuan pembelajaran tercapai.
1. Penerapan metode pembelajaran berbasis proyek dan penggunaan media kongkrit serta berbasis teknologi membantu meningkatkan pemahaman matematika siswa.
2. Strategi ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan pengalaman belajar nyata yang berdampak positif pada hasil belajar.
3. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan interaktif dengan strategi ini.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
1. LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran
Lokasi SMKS S3 IDHATA CURUP
Lingkup Pendidikan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Tujuan yang ingin dicapai 1.Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
literasi dan numerasi
2.Meningkatkan aktivitas, motivasi dan hasil belajar
peserta didik dalam pembelajaran matematika
3.Memaksimalkan pemanfaatan model-model
pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik
materi dan siswa
4.Meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran
Penulis Pebri Fitri Wulandari, S. Pd
Tanggal 8 Desember 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini.
Latar belakang dari praktik pembelajaran ini,
yaitu kondisi peserta didik yang masih rendah
kemampuan literasi dan numerasinya serta
rendahnya motivasi peserta didik dalam
pembelajaran.
Permasalahan tersebut dapat dilihat dari
capaian hasil belajar peserta didik yang rendah
dan sikap peserta didik yang kurang fokus dan
kurang aktif dalam pembelajaran serta peserta
didik kesulitan dalam mengkomunikasikan
ide/pendapat dalam kegiatan pembelajaran
sehingga pembelajaran terkesan hanya berjalan
satu arah.
Hal ini pun disebabkan karena masih
rendahnya kemampuan dasar matematika yang
dimiliki peserta didik dan pembelajaran yang
dirancang terkesan masih berpusat kepada
guru, sehingga tidak menstimulus kemampuan
peserta didik dalam berpikir dan bernalar.
Kemudian pembelajaran yang diterapkan juga
terkesan masih monoton dan kurang
memaksimalkan pemanfaatan model
pembelajaran inovatif serta kurangnya
penggunaan TPACK dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Karena pada dasarnya
TPACK sangat dekat dengan kehidupan peserta
didik pada saat ini.
Oleh karena itu, berdasarkan kondisi diatas
dirancanglah perangkat pembelajaran yang
terbagi kedalam 4 rencana aksi yang
2. menggunakan model pembelajaran inovatif
Problem Based Learning (PBL) dan Project Based
Learning (PjBL).
Praktik pembelajaran ini penting dibagikan,
karena merupakan inovasi bagi diri saya pribadi
untuk senantiasa memperbaiki pembelajaran di
kelas.
kemudian dari kegiatan praktik ini terdapat
perubahan sikap serta capaian hasil belajar dari
peserta didik. Peserta didik terkesan lebih aktif
dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik
mampu mengkomunikasikan ide/pendapat
mereka dalam kegiatan pembelajaran.
Kemudian pembelajaran terkesan
menyenangkan untuk diikuti oleh peserta didik,
karena menggunakan model pembelajaran
inovatif seperti Problem Based Learning (PBL)
dan Project Based Learning (PjBL) yang mampu
menstimulus kemampuan peserta didik untuk
berpikir dan bernalar. Serta memanfaatkan
TPACK sebagai media dalam kegiatan
pembelajaran sehingga pembelajaran lebih
menarik bagi peserta didik. Sehingga praktik ini
diharapkan dapat menjadi referensi bagi rekan
guru lain.
Peran dan tanggung jawab saya dalam kegiatan
ini, saya berperan sebagai guru.
1. Saya berperan dalam merancang perangkat
Aksi dalam praktik ini, dengan menerapkan
model pembelajaran inovatif PBL dan PjBL
dalam RPP, Media Pembelajaran, LKPD,
Modul, dan Instrumen Penilaian yang saya
rancang.
2. Fasilitator bagi peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat,
Beberapa tantangan untuk mencapai tujuan
pada praktik ini, yaitu :
Sebagai guru, salah satu tantangannya adalah
mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
kreatif dan inovatif serta praktis dan mudah
dipahami oleh peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Mempersiapkan pembelajaran
yang sesuai dengan karateristik peserta didik.
Kemudian pada saat kegiatan salah satu yang
menjadi tantangan adalah Peserta didik belum
terbiasa dengan model pembelajaran inovatif
PBL/PjBL, sehingga dalam penerapan rencana
aksi, peserta didik masih mengalami
kebingungan dalam menyelesaikan
3. permasalahan bersama kelompok secara
mandiri yang diberikan pada LKPD.
Pada kegiatan pembelajaran juga terdapat
peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan
diskusi, kemudian pada tahap penyajian hasil
diskusi peserta didik terkesan masih kurang
percaya diri dalam penyampaian dikarenakan
peserta didik belum terbiasa.
Kemudian, salah satu tantangannya adalah
memberikan apersepsi materi pembelajaran agar
peserta didik mampu mengikuti pembelajaran
pada materi berikutnya, karena peralihan dari
sistem pembelajaran Online, sehingga ada
beberapa kondisi yang menjadi tantangan
tersendiri, seperti beberapa peserta didik masih
sangat kurang pada kemampuan dasar
matematikanya.
Sehingga, hal ini menjadi tantangan bagi saya
sebagai guru untuk dapat meningkatkan
kemampuan secara pedagogik maupun
profesional untuk mampu membimbing peserta
didik baik secara individu maupun kelompok
agar mampu berpikir secara kritis dan lebih
percaya diri dalam kegiatan pembelajaran.
Kemudian persiapan sarana dan prasarana yang
digunakan untuk mendukung kegiatan juga
perlu dipersiapkan dengan baik oleh guru dan
peserta didik.
Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah
1. Dosen serta guru pamong yang senantiasa
membimbing dari identifikasi masalah,
persiapan rencana aksi sampai ke tahap
akhir kegiatan penerapan praktik baik ini.
Serta beberapa narasumber yang bersedia
membantu dan berbagi ilmu di bidang yang
dimiliki.
1. Drs. Agus Susanta, MEd., Ph.D.
2. DR. Drs. Saleh Haji, M.Pd.
3. Dr. Zamzaili, M.Pd.
4. Dr. Dra. Hanifah, M.Kom.
5. Dewi Rahimah, S.Pd., M.Ed., Ph.D.
6. Hidayati Rahma, M.Pd.
7. Elis Aryanti, S.Pd.
8. Eka Damayanti, S.Pd.
9. Afriensi Heni Puspita, S.Pd.
10. Yuli Arma Yeni, S.Pd.
11. Dra. Nefadianti.
12. Dr.Chika Rahayu,M.Pd (Pakar)
4. 13. Dr. Kartini, M.Si. (Pakar)
14. Nasir Zaba, M.Pd (Pakar)
15. Syafdi Maiz ora, S.Si., M.Pd (Pakar)
2. Sri Winarni, S.Pd (Kepala Sekolah), yang
sudah memfasilitasi serta memberi
dukungan pada kegiatan mulai dari awal
hingga akhir
3. Orangtua yang senantiasa memberikan
dukungan serta semangat dari awal hingga
akhir kegiatan.
4. Jeni Eka Pratiwi, S.Pd (Teman sejawat),
yang senantiasa mendukung dan membantu
dalam proses PPL dari Aksi 1 sampai Aksi 4
dalam pengambilan video dan lainnya
5. Rekan guru lain yang sudah bersedia
membantu dalam segala hal demi
kelancaran proses penerapan praktik baik
ini dari Aksi 1 sampai Aksi 4
6. Peserta didik kelas X Ast. Keperawatan 4
dan X Ast. Keperawatan 2 yang antusias
dalam mengikuti pembelajaran
7. Kemudian teman PPG dalam jabatan
kategori 2 tahun 2022, terutama teman
kelompok 1 yang senantiasa selalu berbagi
pengetahuan dan pengalaman, serta saran
dalam menyelesaikan semua kegiatan PPG.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah/ strategi dalam menghadapi
tantangan tersebut
1. Guru menerapkan model pembelajaran
inovatif problem basel learning (PBL) dan
project based learning ( PjBL) yang berpusat
pada peserta didik serta memberikan
konteks pembelajaran yang dekat dengan
peserta didik.
2. Guru mengevaluasi perangkat pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya, agar perangkat
tersebut menjadi lebih sederhana sehingga
mudah dipahami oleh peserta didik dan
mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan
3. Guru memberikan bimbingan kepada peserta
didik baik secara individu maupun kelompok
dalam menyelesaikan kegiatan pembelajaran
yang tidak dipahami oleh peserta didik
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk tampil lebih percaya diri dan
berani dalam menyajikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas. Serta
memberikan apresiasi kepada peserta didik.
5. Dosen serta guru pamong memberikan
masukkan dan saran untuk perbaikan pada
praktik berikutnya. Mulai dari perangkat
5. aksi yang dirancang, cara membimbing
peserta didik hingga keseluruhan proses
pembelajaran mulai dari persiapan hingga
akhir kegiatan pembelajaran berlangsung.
6. Guru berkolaborasi dengan rekan sejawat
hingga kepala sekolah
Sumber daya atau materi yang diperlukan
1. sarana dan prasarana yang diperlukan dan
mendukung dalam kegiatan pembelajaran
Seperti : kebutuhan infocus, speaker, laptop,
ketersediaan jaringan internet dan lain-lain
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Refleksi hasil dan dampak dari aksi
Pada peserta didik dampaknya peserta didik
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran
sehingga hal ini mampu meningkatkan
motivasi peserta didik dalam pembelajaran,
kemudian peserta didik merasakan
pembelajaran lebih bermakna dengan model
pembelajaran inovatif yang diterapkan.
Karena melalui pembelajaran tersebut
peserta didik seperti menemukan sendiri
konsep pembelajaran.
Sebagai contoh pada materi sistem
persamaan linear tiga variabel peserta didik
diminta untuk membuat proyek video,
sehingga pada proses ini juga
memaksimalkan kemampuan literasi dan
numerasi peserta didik. Pada kegiatan ini
Peserta didik merancang sendiri
permasalahan kontekstual yang sesuai
dengan materi kemudian menyelesaikannya
dengan konsep dan metode pada materi
pembelajaran. Sehingga peserta didik
menyampaikan jika peserta didik lebih
memahami mengenai unsur-unsur pada
materi tersebut, seperti : Variabel, Koefisien,
Konstanta dan yang lainnya.
Melalui penggunaan TPACK dalam bentuk
tampilan video serta aplikasi geogebra yang
digunakan, peserta didik lebih antusias
dalam belajar dan adanya aplikasi
pembelajaran matematika yang digunakan
dinilai peserta didik lebih memudahkan
dalam proses pembelajaran.
Respon lingkungan dalam menggunakan
strategi tersebut, yaitu peserta didik, teman
sejawat, kepala sekolah, dosen serta guru
pamong memberikan respon yang positif,
diantaranya
1. Peserta didik merasa senang selama
6. kegiatan pembelajaran berlangsung,
karena mereka merasa terlibat secara
aktif dalam pembelajaran, mulai dari
mencari informasi hingga peserta didik
menyelesaikan permasalahan.
2. Teman sejawat dan kepala sekolah,
sangat positif dan sangat mendukung
dalam kegiatan PPG saya.
3. Dosen dan guru pamong, secara
pembelajaran sudah cukup baik.
Faktor keberhasilan ini sangat ditentukan
oleh, penguasaan guru terhadap model
pembelajaran inovatif serta kemampuan guru
dalam merancang pembelajaran yang praktis
dan mudah dipahami oleh peserta didik,
serta menyesuaikan dengan karakteristik
peserta didik. Seperti menggunakan konteks
yang ada di lingkungan sekitar peserta didik
dan media berbasis TPACK yang sangat dekat
dengan peserta didik pada saat ini, sehingga
peserta didik mengetahui serta merasakan
manfaat dari pembelajaran yang
berlangsung. Kemudian kerjasama dengan
warga sekolah yang lainnya yang mendukung
kegiatan praktik baik ini.
Pembelajaran dari keseluruhan proses yang
sudah dilaksanakan, tentunya menjadikan
guru lebih kreatif dan inovatif dalam
merancang kegiatan pembelajaran di kelas.
Guru lebih mengenal karakteristik dan
kemampuan peserta didik. Guru lebih aktif
dalam mencari informasi-informasi baru yang
dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, baik secara konteks, model
pembelajaran, metode serta pendekatan yang
digunakan dalam mengembangkan
pembelajaran di kelas agar tujuan yang
diharapkan dalam pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.