Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada Ny. H yang mengalami gangguan rasa nyaman akibat nyeri. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medik serta keperawatan pada kasus nyeri."
Ketuban pecah dini adalah kondisi pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan dimulai. Dokumen ini membahas definisi, klasifikasi, epidemiologi, faktor risiko, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan ketuban pecah dini.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan terapeutik antara perawat dan pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri, penerimaan diri, dan kemampuan pasien dalam membangun hubungan serta memecahkan masalahnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan teknik komunikasi yang digunakan perawat dalam proses tersebut seperti mendengarkan, bertanya, mengulang, dan memberi umpan balik kepada pasien.
Laporan pendahuluan hipertensi pada kehamilan menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, serta komplikasi hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Klasifikasi hipertensi meliputi ringan, sedang, dan berat berdasarkan nilai tekanan darah. Faktor risiko hipert
Makalah ini membahas tentang home care, termasuk definisi, tujuan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, manfaat, dan perkembangannya. Home care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah pasien untuk memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri dan meningkatkan kemandirian keluarga. Faktor-faktor seperti tenaga kesehatan dan kebutuhan pasien mempengaruhi home care. Home care bermanfaat bagi pasien, kelu
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Dokumen ini membahas penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan pneumonia, meliputi pengkajian gejala klinis, diagnosa keperawatan seperti gangguan pertukaran gas dan bersihan saluran napas, serta intervensi seperti pemberian oksigen dan obat, serta latihan bernapas.
Proses keperawatan keluarga meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Tujuannya adalah menyusun rencana asuhan untuk menyelesaikan masalah kesehatan keluarga berdasarkan diagnosa yang dirumuskan bersama keluarga. Tahapan pengkajian meliputi data demografi, lingkungan, struktur dan fungsi keluarga, serta pengkajian individu anggota keluarga.
Asuhan keperawatan pada pasien difteri meliputi pengkajian gejala klinis seperti demam, bengkak leher, dan gangguan pernapasan. Pengobatan difokuskan pada pemberian antitoksin, antibiotik, dan kortikosteroid untuk mencegah komplikasi. Tindakan mencakup isolasi, pemberian nutrisi, dan pencegahan penyebaran infeksi.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Laporan pendahuluan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi di Poli 158 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Dokumen ini menjelaskan pengertian hipertensi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pathways, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk menangani pasien hipertensi. Secara keseluruhan laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penatalaksanaan keperawatan pas
1. Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi, sistem pencernaan, jenis-jenis nutrien, metabolisme, gangguan nutrisi, dan tindakan keperawatan untuk mengelola gangguan nutrisi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan keperawatan keluarga Ny. E yang terdiri dari suami dan anaknya.
2. Ny. E berumur 72 tahun mengeluhkan nyeri pada lutut dan kaki kirinya. Keluarga kurang mengetahui tentang penyebab dan penanganan masalah kesehatan yang dialami.
3. Berdasarkan pengkajian, masalah prioritas yang dihadapi keluarga ad
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan keluarga, meliputi pengertian keluarga, ciri-ciri keluarga Indonesia, tipe keluarga tradisional dan non-tradisional, peranan dan fungsi keluarga dalam masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien An. M yang menderita asma bronchiale. Ringkasan utamanya adalah:
1. Pasien mengalami sesak napas berat, batuk produktif, dan tanda-tanda hipoksia.
2. Dilakukan pengobatan nebulizer, oksigenasi, dan pemantauan parameter vital.
3. Kondisi pasien mengalami peningkatan dengan berkurangnya sesak dan tanda hipoksia.
Dokumen tersebut merupakan format asuhan keperawatan yang membahas diagnosa hipertermia pada bayi baru lahir. Terdapat rencana intervensi keperawatan untuk memantau suhu tubuh dan tanda-tanda vital lainnya, memberikan kolaborasi penggunaan antipiretik atau antibiotik, serta memantau komplikasi yang berkaitan dengan demam dan kejang.
Keluarga Tn. A terdiri dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. R sebagai istri, dan An. I sebagai anak tunggal berusia 3 bulan. Keluarga ini tinggal di desa Pojokrejo, Kesamben, Jombang dan beragama Islam. Tn. A bekerja sebagai pelayan restoran sedangkan Ny. R sebagai ibu rumah tangga. Status ekonomi keluarga termasuk rendah dan interaksi antar anggota keluarga kurang harmonis. Berdas
Makalah ini membahas tentang home care, termasuk definisi, tujuan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, manfaat, dan perkembangannya. Home care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah pasien untuk memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri dan meningkatkan kemandirian keluarga. Faktor-faktor seperti tenaga kesehatan dan kebutuhan pasien mempengaruhi home care. Home care bermanfaat bagi pasien, kelu
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Dokumen ini membahas penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan pneumonia, meliputi pengkajian gejala klinis, diagnosa keperawatan seperti gangguan pertukaran gas dan bersihan saluran napas, serta intervensi seperti pemberian oksigen dan obat, serta latihan bernapas.
Proses keperawatan keluarga meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Tujuannya adalah menyusun rencana asuhan untuk menyelesaikan masalah kesehatan keluarga berdasarkan diagnosa yang dirumuskan bersama keluarga. Tahapan pengkajian meliputi data demografi, lingkungan, struktur dan fungsi keluarga, serta pengkajian individu anggota keluarga.
Asuhan keperawatan pada pasien difteri meliputi pengkajian gejala klinis seperti demam, bengkak leher, dan gangguan pernapasan. Pengobatan difokuskan pada pemberian antitoksin, antibiotik, dan kortikosteroid untuk mencegah komplikasi. Tindakan mencakup isolasi, pemberian nutrisi, dan pencegahan penyebaran infeksi.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Laporan pendahuluan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi di Poli 158 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Dokumen ini menjelaskan pengertian hipertensi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pathways, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk menangani pasien hipertensi. Secara keseluruhan laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penatalaksanaan keperawatan pas
1. Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi, sistem pencernaan, jenis-jenis nutrien, metabolisme, gangguan nutrisi, dan tindakan keperawatan untuk mengelola gangguan nutrisi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan keperawatan keluarga Ny. E yang terdiri dari suami dan anaknya.
2. Ny. E berumur 72 tahun mengeluhkan nyeri pada lutut dan kaki kirinya. Keluarga kurang mengetahui tentang penyebab dan penanganan masalah kesehatan yang dialami.
3. Berdasarkan pengkajian, masalah prioritas yang dihadapi keluarga ad
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan keluarga, meliputi pengertian keluarga, ciri-ciri keluarga Indonesia, tipe keluarga tradisional dan non-tradisional, peranan dan fungsi keluarga dalam masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien An. M yang menderita asma bronchiale. Ringkasan utamanya adalah:
1. Pasien mengalami sesak napas berat, batuk produktif, dan tanda-tanda hipoksia.
2. Dilakukan pengobatan nebulizer, oksigenasi, dan pemantauan parameter vital.
3. Kondisi pasien mengalami peningkatan dengan berkurangnya sesak dan tanda hipoksia.
Dokumen tersebut merupakan format asuhan keperawatan yang membahas diagnosa hipertermia pada bayi baru lahir. Terdapat rencana intervensi keperawatan untuk memantau suhu tubuh dan tanda-tanda vital lainnya, memberikan kolaborasi penggunaan antipiretik atau antibiotik, serta memantau komplikasi yang berkaitan dengan demam dan kejang.
Keluarga Tn. A terdiri dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. R sebagai istri, dan An. I sebagai anak tunggal berusia 3 bulan. Keluarga ini tinggal di desa Pojokrejo, Kesamben, Jombang dan beragama Islam. Tn. A bekerja sebagai pelayan restoran sedangkan Ny. R sebagai ibu rumah tangga. Status ekonomi keluarga termasuk rendah dan interaksi antar anggota keluarga kurang harmonis. Berdas
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptxWindaFransisca
油
Pertanyaan soal:
Apakah diagnosa keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
B. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
C. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Penurunan koping keluarga
(1) Dokumen ini membahas pengkajian keperawatan keluarga Tn. D yang terdiri dari suami, istri dan bayi. (2) Ny. E mengeluhkan sakit dan bengkaknya payudara saat menyusui yang dapat mengganggu pemberian ASI. (3) Keluarga belum mengetahui cara mengatasi masalah tersebut dengan baik.
Keluarga Tn. M terdiri dari ayah, ibu dan tiga anak. Ibu belum menggunakan kontrasepsi dan mengandung anak ketiga 11 bulan lalu. Keluarga meminta saran tentang kontrasepsi dan mengharapkan bantuan petugas kesehatan.
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
Keluarga TN. H tinggal di Desa Napalakura. Mereka kurang mengetahui tentang HIV/AIDS dan kesehatan lingkungan. Rumah mereka tidak memiliki saluran pembuangan limbah dan sampah dibuang sembarang. Prioritas masalahnya adalah kesling dan kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Tujuan asuhan adalah meningkatkan status kesehatan keluarga.
1. Keluarga mengalami kecemasan dan ketidaktahuan mengenai bahaya hipertensi pada bapak serta pola makan dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docxssuser2c9a85
油
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan nama Tn. S yang beranggotakan 4 orang. Terdapat data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, analisis data, diagnosa, dan implementasi serta evaluasi keperawatan."
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
2. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
TUGAS PERKEMBANGAN
PERHATIAN PELAYANAN KESEHATAN
Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit
yang stabil (menggabungkan bayi yang baru
kedalam Keluarga)
Memperbaiki hubungan setelah terjadinya
konflik Mengenai tugas perkembangan dan
kebutuhan Berbagai anggota keluarga.
Mempertahankan hubungan pernikahan yang
Memuaskan
Memperluas hubungan dengan keluarga besar
dengan menambah peran menjadi orang tua
dan menjadi kakek/nenek
Persiapan untuk pengalaman melahirkan
Transisi menjadi orang tua
Perawatan bayi
Perawatan bayi yang sehat
Mengenali secara dini dan menangani
masalah-masalah kesehatan fisik anak dg
tepat imunisasi
Pertumbuhan dan perkembangan yang Normal
Tindakan untuk keamanan
Keluarga berencana (KB)
Interaksi keluarga
Praktik kesehatan yang baik (misalnya :
Tidur,nutrisi,olahraga)
3. MASALAH PERKEMBANGAN YANG
TIDAK TERPENUHI
Tidak dapat Membentuk keluarga muda sebagai
suatu unit yang stabil (menggabungkan bayi yang
baru kedalam Keluarga)
Tidak dapat Memperbaiki hubungan setelah
terjadinya konflik Mengenai tugas perkembangan
dan kebutuhan Berbagai anggota keluarga.
Tidak dapat Mempertahankan hubungan
pernikahan yang Memuaskan
Tidak dapat Memperluas hubungan dengan
keluarga besar dengan menambah peran menjadi
orang tua dan menjadi kakek/nenek
4. Kemungkinan diagnosa
Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Disfungsi seksual
Gangguan tumbuh kembang
Menyusui tidak efektif
Resiko cidera
Perubahan penampilan peran
Gangguan komunikasi verbal
5. Peran perawat
Monitor perawatanprenatal dan
perujukan untuk masalah-masalah
kehamilan
Konselor pada nutrisi prenatal
Konselor pada kebiasaan maternal
prenatal
7. Pengkajian keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. A
Alamat dan Telepon : RT 01 ,RW 02, Pojokrejo.
Kesamben. Jombang
Pekerjaan Kepala Keluarga : Pelayan restaurant
Pendidikan Kepala Keluarga: SMA
8. 2. Komposisi keluarga
No Nama JK Hubungan
dgn KK
Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket
BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Tn. A
Ny.R
An. I
Laki*
Perm
Perm
Suami
Istri
Anak
25
23
3 bln
SMA
SMA
-
10. Tipe Keluarga
Termasuk kelurga inti yang terdiri dari suami, istri dan
anak
Suku bangsa
Berasal dari suku jawa, Indonesia
Agama
Semua keluarga beragama islam
Status social ekonomi keluarga
Kepala keluarga : 500.000
Istri : 300.000
Untuk pendapatan keluarga ini digabung dari penghasilan
ayah dan ibu menjadi 800.000 perbulan. Pengeluaran
perbulannya yaitu untuk susu anak 360.000 dan untuk
makan 540.000 jadi kelarga tersebut mempunyai status
social ekonomi rendah.
Aktifitas rekreasi keluarga
Setiap hari klien dan keluarga sibuk dengan aktivitasnya
masing-masing ,Tn.A tidak pernah mengajak anak
bermain.
11. B. Riwayat dan tahap perkembangan
keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A mempunyai 1 orang anak
Keluarga Tn A berada pada tahap perkembangan keluarga dengan
kelahiran anak pertama.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn A saat ini belum memenuhi tugas perkembangan yaitu:
Tidak dapat Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit yang stabil
(menggabungkan bayi yang baru kedalam Keluarga)
Tidak dapat Memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik
Mengenai tugas perkembangan dan kebutuhan Berbagai anggota
keluarga
Tidak dapat Mempertahankan hubungan pernikahan yang
Memuaskan
Tidak dapat Memperluas hubungan dengan keluarga besar dengan
menambah peran menjadi orang tua dan menjadi kakek/nenek
12. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular,
menahun, dan menurun. Riwayat masing masing anggota
keluarga adalah sebagai berikut :
Kepala keluarga : klien tidak mempunyai penyakit parah
sebelumnya
Istri : tidak ada riwayat sakit yang
mengharuskan klien berobat dan rawat inap di rumah sakit
Anak ke I : tidak ada riwayat sakit yang
mengharuskan klien berobat dan rawat inap di rumah sakit
Riwayat keluarga sebelumnya
Dari keluarga Tn.A tepatnya saudara ke 2(adik KK) pernah
mengidap sakit hepatitis sedangkan dari keluarga Ny. Tidak
terdapat riwayat penyakit yang mengharuskan klien
berobat dan rawat inap di rumah sakit.
13. C. Pengkajian lingkungan
Karakteristik rumah
Luas tanah : 7x10 M Luas rumah : 7x10M
Tipe rumah : permanen dengan jumlah ruang 2
kamar tidur, 1 ruang tamu sekaligus keluarga, 1 dapur,
kamar mandi dan WC menjadi 1, jumlah jendela
7.setiap ruangan dimanfaatkan sebagai mana
fungsinya secara optimal. Peletakan perabot rumah
tangga secara rapi. Jenis septic tank 1 kotak termasuk
peresapan air, jarak antara septic dengan sumber air
kurang lebih 10 meter, sumber air yang diminum
adalah air isi ulang,
15. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga klien yang ada di sekitar rumah cukup ramah.
Klien tinggal di wilayah pedesaan sehingga jarak rumah
satu dengan yang lain cukup dekat. Diadakan kerja bakti
sebulan sekali selingkungan warga.
Mobilitas geografis keluarga
Sejak Tn.A menikah dengan Ny. Keluarga Tn.A tinggal di
dan tidak pernah pindah.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
Klien jarang berkumpul dan berinteraksi dengan
masyarakat.
System pendukung keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat dan saling
menyayangi satu sama lain, keluarga memiliki fasilitas
kesehatan meliputi : sarana MCK, tempat tidur yang
nyaman, dan air yang bersih.
16. D. Struktur keluarga
Pola komunitas keluarga
Bahasa komunikasi yang di gunakan menggunakan
bahasa jawa dan Indonesia. Komunikasi antar
keluarga lebih sering dimulai pagi hari karena
anggota keluarga saat itu memualai aktivitasnya
masing-masing.
Struktur kekuatan keluarga
Dalam mengendalikan keluarga tidak ada yang m au
mengalah, ketika mengambil suatu keputusan selalu
ada permasalahan antara kedua belah pihak.masalah
17. Struktur peran (formal dan informasi)
Tn. A:
Peran formal : menjadi kepala keluarga, suami dan ayah
Peran informal : pelayan restaurant
Ny. R :
Peran formal :sebagai ibu rumah tangga, istri dan ibu
Peran informal :masih aktif sebagai anggota masyarakat
dan perkumpulan ibu-ibu dilingkungan tempat tinggal.
An. I :
Peran formal : sebagai anak
Peran informal :-
Nilai dan norma keluarga
Keluarga meyakini bahwa kesehatan sangat penting.
Sehingga mereka membiasakan cuci tangan sebelum
makan dan menjaga kebersihan.
18. E. Fungsi keluarga
Fungsi afektif
Menurut Ny. Rmengeluhkan sikap cuek suami yang
tidak mau tau urusan anak dan kerjaan rumah tangga,
Tn A mengatakan urusan rumah dan anak adalah
tanggung jawab istri dirumah, tugasnya hanyalah
mencari nafkah.
Fungsi social
Interaksi antar anggota keluarga tidak terjalin baik,
masing- masing anggota keluarga masih sama-sama
egois terhadap pendapatnya,tidak saling terbuka,dan
musyawarah ketika ada suatu permasalahan.keluarga
juga tidak menerapkan etika atau sopan santun
dalam berperilaku.
19. Fungsi perawatan kesehatan
Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Keluarga belum memahami gizi balita, pentingnya imunisasi serta resiko akibat
imunisasi yang tidak lengkap serta tumbuh kembang anak.
Kemapuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat.
Keluarga kurang mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya.
Anggota keluarga kurang peka terhadap anggota keluarga yang sakit.
Keluarga kurang mendapatkan informasi yang tepat mengenai tindakan yang
dilakukan jika masalah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak
dapat mengambil keputusan.
Kemapuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Pengetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas
Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penganganan tenaga
kesehatan.maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhan
kepada tenaga kesehatan.namun bila sakitnya masih tergolong ringan,keluarga
cukup menganjurkan istirahat,pemenuhan kebutuhan dasn mengkonsumsi
obat generic dari toko atau warung kepada anggota keluarga yang sakit.
20. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan
rumah yang sehat.
Keluarga tidak mengerti dan menyadari tentang
pentingnya hygiene sanitasi untuk menciptakan
rumah yang sehat.
Keluarga tidak menyadari bahwa dengan menciptakan
lingkungan yang bersih dapat mencegah penyebaran
berbagai jenis penyakit.
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/
pelayanan kesehatan di masyarakat.
Keluarga tidak memahami dan mengerti keuntungan-
keuntungan yang di peroleh jika mereka
memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan optimal.
Fasilitas kesehatan yang ada tidak terjangkau oleh
keluarga
21. Fungsi reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Tn A ada 1 orang yaitu perempuan
Keluarga tidak merencanakan jumlah anggota keluarga dengan
menjaga jarak kelahiran anak satu dengan anak yang lain.
Tn A dan Ny R menggunakan metode program KB oral
Fungsi ekonomi
Keluarga cukup memenuhi kebutuhan sandang,pangan,dan
papan dari pendapatan yang di terima perbulan,tapi keluarga
tidak bisa menyisihkan pendapatanya uutuk keperluan yang
tidak tertuga.
Keluarga kurang memanfatkan fasilits kesehatan yang ada
seperti puskesmas,posyandu,balita pos.
22. F. Stres dan Koping Keluarga
Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek :
Ny. R kesal dengan sikap Tn A yang cuek dengan urusan ank dan
pekerjaan rumah tangga.
Tn. A mengatakan ia sudah terlalu letih dengan pekerjaannya
setiap hari dan ia butuh refresing
Stressor jangka panjang :
Ny R mengatakan keluarganyta tidak memiliki tabungan
Kemampuan keluarga berespons terhadap
situasi/stressor
Keluarga tidak menyadari masalah yang ada dalam
keluarga
Strategi koping yang digunakan
Tn a selalu mengambil keputusan tanpa melibatkan istri
23. 13. Pemeriksaan fisik
Tn.A ( kepala keluarga)
TD : 120/80
R : 24 x/mnt
N : 80 x/mnt
S : 360 C
Kepala
Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut agak gelombang,
kulit bersih.
Mata
Inspeksi : kedua mata simetris,
konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Dada
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada nodul dan
sikatrik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur
tulang iga.
Perkusi : terdengar sonor pada paru,dan redup
pada jantung.
Auskultasi :terdengar vesikuler.
Abdomen
Inspeksi :tidak acites, tidak ada sikatrik.
Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran hati dan limpa.
Perkusi :terdengar timpani pada usus, dan redup
pada hati, ginjal.
Auskultasi :suara peristaltik terdengar 25x/mnt
Ekskremitas
Inspeksi :anggota gerak lengkap,tidak ada luka
bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan
dan kaki.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur.
24. Ny. R ( istri)
TD : 110/70
R : 24 x/mnt
N : 75 x/mnt
S : 360 C
Kepala
Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.
Mata
Inspeksi : kedua mata simetris,
konjungtiva tidak pucat, sklera
tidak ikterik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Dada
Inspeksi : bentuk simetris, tidak
ada nodul dan sikatrik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,
tidak ada fraktur tulang iga.
Perkusi : terdengar sonor pada
paru,dan redup pada jantung.
Auskultasi :terdengar vesikuler.
Abdomen
Inspeksi :tidak acites, tidak ada
sikatrik.
Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pembesaran hati dan limpa.
Perkusi :terdengar timpani pada
usus, dan redup pada hati, ginjal.
Auskultasi :suara peristaltik
terdengar 25x/mnt
Ekskremitas
Inspeksi :anggota gerak
lengkap,tidak ada luka bekas
jahitan, tidak ada kelainan pada jari
tangan dan kaki.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak
ada fraktur.
25. An. I ( anak )
R : 24 x/mnt
N : 110 x/mnt
S : 360 C
BB : 4 kg
Kepala
Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus,sedikit, kulit
bersih.
Mata
Inspeksi : kedua mata simetris,
konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Hidung
Inspeksi : simetris, ada sekret,tidak ada
korpal,tidak ada pembesaran polip.
Palpasi :tidak ada nyeri tekan.
Dada
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada
nodul dan sikatrik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
fraktur tulang iga.
Perkusi : terdengar sonor pada paru,dan
redup pada jantung.
Auskultasi :terdengar vesikuler.
Mulut dan faring
Inspeksi : tidak ada stomatitis,tidak ada
gigi,tidak ada faringitis,lidah tidak kotor.
Palpasi : lidah teraba lunak,tidak ada
nyeri tekan.
Abdomen
Inspeksi :tidak acites, tidak ada sikatrik.
Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran hati dan limpa.
Perkusi :terdengar timpani pada usus,
dan redup pada hati, ginjal.
Auskultasi :suara peristaltik terdengar
25x/mnt
Ekskremitas
Inspeksi :anggota gerak lengkap,tidak
ada luka bekas jahitan, tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada
fraktur.
26. 12. Harapan Keluarga
Keluarga berharap semua anggota
keluarga sehat, dana mencukupi dan
dapat terpenuhi semua kebutuhannya
27. ANALISA DATA
No Data Masalah
1 D.S:
Ny. R mengeluhkan sikap cuek suami yang
tidak mau tau urusan anak dan kerjaan
rumah tangga, Tn A mengatakan urusan
rumah dan anak adalah tanggung jawab
istri dirumah, tugasnya hanyalah mencari
nafkah.
Tn.A mengatakan ia selalu mengambil
keputusan tanpa melibatkan istri
D.O:
Klien jarang berkumpul dan berinteraksi
dengan masyarakat.
Komunikasi antar keluarga lebih sering
dimulai pagi hari
Dalam mengendalikan keluarga tidak ada
yang m au mengalah, ketika mengambil
suatu keputusan selalu ada permasalahan
antara kedua belah pihak
kurangnya komunikasi dalam keluarga Tn. T b/d komunikasi
keluarga disfungsional
28. 2 Ds :
Ny R mengatakan bahwa anaknya diberi
susu.
Do :
Usia anak 3 bulan
BB lahir 2,5 kg
BB saat ini 4 kg
Rambut kemerahan kulit kering.
Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan
perkembangan pada anggota keluarga Tn A khususnya An I
29. 3 Ds :
Ny R merasa kesal bila melihat Tn A selalu
bersikap cuek disaat anak rewel. Setiap kali
dimintai tolong menggendong anaknya Tn A
malah mwenghindar pergi tanpa peduli.
Ny R mengatakan meskipun anak baru satu ia
sudah merasa kelelahan karena rutinitas
rumah tangga ia kerjakan sendiri. Seperti
mencuci.
Tn A mengatakan urusan mengurus rumah dan
merawat anak adalah sepenuhnya tanggung
jawab istri dirumah.
Tn A mengatakan tugas suami hanyalah
mencari nafkah dan menurutnya saat ia libur
aadalah waktunya untuk istirahat.
Do :
Saat wawancara dilakukan tanpak Ny R sedang
menggendong anaknya yang sedang rewel
Terlihat rumah yang masih berantakan belum
disapu dan banya mainan anak dilantai.
Tanpak tumpukan pakaina yang belum dilipa
Terjadinya konflik peran keluarga Tn A
30. SKORING
kurangnya komunikasi dalam keluarga Tn. T
b/d komunikasi keluarga disfungsional
No Criteria Perhitungan Skor Pembenaran
1
Sifat masalah:
Actual
2/3 x 1 2/3
Karena komunikasi Tn.A dan Ny.R karena Tn.A sibuk
dengsn pekerjaannya
2
Kemungkinan masalah dapat
diubah:
Dengan mudah 2/2 x 2 2
Keluarga Tn.A memiliki dukungan keluarga yang cukup
adekuat dalam mempertahankan perkawinan dan adanya
perawat yang memberikan informasi tentang peran
fungsi keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman keluarga tentang konsep keluarga.
3
Potensi masalah untuk di
ubah:
Tinggi
3/3 x 1 1
Masalah lebih lanjut belum terjadi dan dapat dicegah
dengan sikap ibu yang terbuka dan dukungan dari
keluarga lainnya.
4
Menonjolnya masalah:
Masalah yang tidak perlu
segera ditangani
1/2x 1 1/2
Harus segera ditangani, karena akan berpengaruh dalam
kehidupan keluarga sehari-hari, tumbuh kembang anak
dan kemampuan rumah tangga
Total 4 1/6
31. Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan.
No Criteria perhitungan skor Pembenaran
Sifat masalah :
Ancaman Kesehatan
2/3 X 1 2/3 Kurangnya pengetahuan tentang
merawat bayi yang sedang mengalami
gangguan kesehatan sehingga dapat
meningkatkan resiko ancaman bagi
kesehatan anaknya.
Kemungkinan masalah dapat
di ubah :
Mudah
2/2 X 2 2 Latar belakang pendidikan ibunya
adalah SMA sehingga memudahkan
untuk menerima saran yang diberikan
petugas.
Potensial masalah untuk
dicegah :
Cukup
2/3 X 1 2/3 Memberikan informasi tentang cara
perawatan bayi dapat mengurangi
ancaman kesehatan anak.
Menonjolnya masalah :
Masalah tidak dirasakan
0/2 X 1 0 Orang tua belum pernah mendapat
pengalaman merawat bayi karna baru
pertama kali mempunyai anak
sehingga merawat bayi menjadi suatu
hal yang tabuh bagi pasutri.
Total 3. 1/3
32. Ketidakefektifan pemberian ASI b/d Ketidakmampuan ibu dalam
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
untuk pemberian ASI.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
2/3 X 1 2/3 Kurangnya pengetahuan tentang
manfaat pemberian ASI sehingga
dapat meningkatkan resiko
ancaman bagi kesehatan anaknya.
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah :
Mudah
2/2 X 2 2 Latar belakang pendidikan ibunya
adalah SMA sehingga memudahkan
untuk menerima penjelasan tentang
manfaat ASI yang diberikan petugas.
3 Potensial masalah untuk
dicegah :
Cukup
2/3 X 1 2/3 Memberikan informasi tentang
manfaat pemberian ASI dapat
mengurangi ancaman kesehatan
anak.
4 Menonjolnya masalah
masalah berat harus
segera ditangani .
2/2 X 1 1 Ibu belum pernah mendapat
pengalaman merawat bayi karna
baru pertama kali mempunyai anak
sehingga pemberian ASI menjadi
suatu hal yang tabuh bagi pasutri.
Total 4 1/3
33. intervensi
kurangnya komunikasi dalam keluarga Tn. T b/d komunikasi
keluarga disfungsional
Mengajarkan keluarga untuk mengungkapkan perasaan dan
pikiran
Dorong keluarga untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran
mereka tentang masalah komunikasi yang disfungsional
Bantu keluarga mengidentifikasi masalah dan factor penyebab
komunikasi yang disfungsional
Beri dukungan pada keluarga pada keluarga untuk berupaya
menyelsaikan /memperbaiki komunikasi antar mereka sendiri
Fasilitasi keluarga untuk menggunakan orang ketiga untuk
membantu menyelsaikan komunikasi disfungsional dalam keluarga
34. Terjadinya konflik peran keluarga Tn A b.d kurangnya pengetahuan tentang peran dan
fungsi keluarga
Bantu keluarga untuk mengidentifikasi syarat-syarat dari
individu dan maksudnya.
Bantu mengidentifikasi harapan-harapan keluarga terhadap
suatu peran
Perkuat kemampun keluarga untuk melaksanakan peran-
peran baru.
Beri penghargaan terhadap perilaku melaksanakan peran
yang sesuai
Bantu memodifikasi suatu peran agar selaras dengan
harapan keluarga.
Beri kesempatan orang lain untuk memberikan penguatan
terhadap pelaksanaan peran-peran keluarga
35. Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anggota keluarga
Tn.A khususnya An I b/d tidak terpenuhinya nutrisi tubuh
Mengenalkan pengetahuan keluarga tentang
kebutuhan nutrisi
Berikan reinformcement(+)
Diskusikan kepada keluarga pengertian
kebutuhan nutrisi