Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat tiga masalah utama yang dihadapi keluarga Tn. R: 1) Ibu belum menjadi akseptor keluarga berencana, 2) Keluarga kurang memahami tentang HIV dan pap smear, dan 3) Sarana kesehatan lingkungan yang kurang memadai.
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
Keluarga TN. H tinggal di Desa Napalakura. Mereka kurang mengetahui tentang HIV/AIDS dan kesehatan lingkungan. Rumah mereka tidak memiliki saluran pembuangan limbah dan sampah dibuang sembarang. Prioritas masalahnya adalah kesling dan kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Tujuan asuhan adalah meningkatkan status kesehatan keluarga.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada keluarga "DW" yang memiliki bayi berumur 4 bulan. Keluarga tersebut kurang mengetahui tentang perawatan bayi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang data kesehatan keluarga dan bayi, diagnosa masalah, prioritas masalah kesehatan, serta rencana dan pelaksanaan asuhan kebidanan.
1. Dokumen ini berisi laporan kunjungan kebidanan rutin ke rumah keluarga Tn. S yang sedang hamil. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan kesehatan ibu hamil dan keluarga.
2. Ibu hamil bernama Ny. M sedang hamil 35 minggu dan secara umum dalam kondisi sehat meski mengeluh kurang nafsu makan.
3. Keluarga Tn. S memiliki pola hidup
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi laporan manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga Tn. L yang meliputi pengkajian keluarga, analisis masalah, dan perencanaan tindakan.
Keluarga Tn. I menghadapi masalah kesehatan berupa TBC pada Tn. I yang berusia 65 tahun. Keluarga ini terdiri atas Tn. I, Ny. C istri Tn. I berusia 60 tahun, dan tinggal di rumah sederhana. Tn. I baru mengikuti program pengobatan TBC selama 2,5 bulan meskipun gejala penyakit sudah dirasakan 4 bulan lalu. Keluarga kurang memahami penyebab
Keluarga Tn. M terdiri dari ayah, ibu dan tiga anak. Ibu belum menggunakan kontrasepsi dan mengandung anak ketiga 11 bulan lalu. Keluarga meminta saran tentang kontrasepsi dan mengharapkan bantuan petugas kesehatan.
1. Dokumen ini berisi laporan pengkajian dan pembinaan kesehatan komunitas pada keluarga TN"R" yang tidak menggunakan alat kontrasepsi keluarga berencana.
2. Teridentifikasi beberapa masalah kesehatan keluarga yaitu ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi, keluarga tidak memiliki sarana lingkungan sehat, dan kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks.
3. Berdasarkan analisis, masalah prioritas
1. Keluarga mengalami kecemasan dan ketidaktahuan mengenai bahaya hipertensi pada bapak serta pola makan dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.
(1) Dokumen ini membahas pengkajian keperawatan keluarga Tn. D yang terdiri dari suami, istri dan bayi. (2) Ny. E mengeluhkan sakit dan bengkaknya payudara saat menyusui yang dapat mengganggu pemberian ASI. (3) Keluarga belum mengetahui cara mengatasi masalah tersebut dengan baik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai aspek sosial budaya yang berkaitan dengan prakawin, perkawinan, kehamilan, persalinan, nifas, balita, dan anak pra sekolah di Indonesia.
2. Termasuk di dalamnya adalah berbagai kepercayaan dan mitos masyarakat setempat mengenai berbagai fase tersebut.
3. Dokumen ini juga membahas hasil wawancara dengan i
1. Dokumen ini berisi laporan kunjungan kebidanan rutin ke rumah keluarga Tn. S yang sedang hamil. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan kesehatan ibu hamil dan keluarga.
2. Ibu hamil bernama Ny. M sedang hamil 35 minggu dan secara umum dalam kondisi sehat meski mengeluh kurang nafsu makan.
3. Keluarga Tn. S memiliki pola hidup
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi laporan manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga Tn. L yang meliputi pengkajian keluarga, analisis masalah, dan perencanaan tindakan.
Keluarga Tn. I menghadapi masalah kesehatan berupa TBC pada Tn. I yang berusia 65 tahun. Keluarga ini terdiri atas Tn. I, Ny. C istri Tn. I berusia 60 tahun, dan tinggal di rumah sederhana. Tn. I baru mengikuti program pengobatan TBC selama 2,5 bulan meskipun gejala penyakit sudah dirasakan 4 bulan lalu. Keluarga kurang memahami penyebab
Keluarga Tn. M terdiri dari ayah, ibu dan tiga anak. Ibu belum menggunakan kontrasepsi dan mengandung anak ketiga 11 bulan lalu. Keluarga meminta saran tentang kontrasepsi dan mengharapkan bantuan petugas kesehatan.
1. Dokumen ini berisi laporan pengkajian dan pembinaan kesehatan komunitas pada keluarga TN"R" yang tidak menggunakan alat kontrasepsi keluarga berencana.
2. Teridentifikasi beberapa masalah kesehatan keluarga yaitu ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi, keluarga tidak memiliki sarana lingkungan sehat, dan kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks.
3. Berdasarkan analisis, masalah prioritas
1. Keluarga mengalami kecemasan dan ketidaktahuan mengenai bahaya hipertensi pada bapak serta pola makan dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.
(1) Dokumen ini membahas pengkajian keperawatan keluarga Tn. D yang terdiri dari suami, istri dan bayi. (2) Ny. E mengeluhkan sakit dan bengkaknya payudara saat menyusui yang dapat mengganggu pemberian ASI. (3) Keluarga belum mengetahui cara mengatasi masalah tersebut dengan baik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai aspek sosial budaya yang berkaitan dengan prakawin, perkawinan, kehamilan, persalinan, nifas, balita, dan anak pra sekolah di Indonesia.
2. Termasuk di dalamnya adalah berbagai kepercayaan dan mitos masyarakat setempat mengenai berbagai fase tersebut.
3. Dokumen ini juga membahas hasil wawancara dengan i
Dokumen ini menggambarkan perjalanan karir seorang bidan bernama Ibu Riandani yang telah berkiprah selama 19 tahun di Desa Kelapasawit, Kebumen. Ibu Riandani memulai pendidikannya di SPK Kesdam Semarang dan melanjutkan ke SPK Depkes Purwokerto hingga meraih gelar DIII Kebidanan pada 1996. Selama kariernya, Ibu Riandani telah berperan aktif memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat serta ber
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docxssuser2c9a85
油
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan nama Tn. S yang beranggotakan 4 orang. Terdapat data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, analisis data, diagnosa, dan implementasi serta evaluasi keperawatan."
Keluarga Tn. A terdiri dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. R sebagai istri, dan An. I sebagai anak tunggal berusia 3 bulan. Keluarga ini tinggal di desa Pojokrejo, Kesamben, Jombang dan beragama Islam. Tn. A bekerja sebagai pelayan restoran sedangkan Ny. R sebagai ibu rumah tangga. Status ekonomi keluarga termasuk rendah dan interaksi antar anggota keluarga kurang harmonis. Berdas
Keluarga Tn. A memiliki masalah gizi kurang pada anaknya, An. S, yang ditandai dengan berat badan dan tinggi badan di bawah standar. Keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan gizi An. S yang berisiko mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya."
Ibu hamil 25 minggu dengan anemia berat dan janin dalam posisi sungsang. Ibu dianjurkan mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup untuk mengatasi anemia, serta diberitahu risiko anemia bagi ibu dan janin.
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aprillia Indah Fajarwati
油
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai aspek sosial budaya yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir di Indonesia seperti kepercayaan masyarakat, adat istiadat, dan mitos-mitos yang berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan bayi.
1. Melimpahnya sumber air baku dan sistem distribusi gravitasi serta rasio keuangan yang baik merupakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan industri dan menangkal ancaman ketergantungan masyarakat akan air bersih.
2. Jangka waktu penagihan piutang dan rencana kerja yang matang dapat dimanfaatkan untuk menangkap peluang perubahan sosial dan menanggulangi ancaman kurangnya regulasi sumber day
Buku ini membahas tentang sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan menyajikan ayat-ayat Alquran dan hadist Nabi yang mendorong perilaku hidup bersih, sehat, dan ramah lingkungan sesuai ajaran Islam. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk merubah perilaku sanitasi yang buruk.
The document discusses unhealthy behaviors related to public defecation and urination. It notes concerns about where the waste ends up and people's health in these conditions. It encourages changing such unhealthy behaviors and suggests learning from cats who do not relieve themselves carelessly or in public.
This document lists 13 different neurological nursing care plans, including plans for conditions such as cephalgia, herniated nucleus pulposus, low back pain, meningitis, migraine, decreased consciousness, space occupying lesions, non-hemorrhagic and hemorrhagic stroke, spinal cord tumors, brain tumors, stroke pathways, and general stroke care. It appears to be a reference list of common neurological conditions and the relevant nursing care plans for each.
1. ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BP.W
DI RT III/ RW V KELURAHAN KEJIWAN KECAMATAN WONOSOBO
KABUPATEN WONOSOBO
DISUSUN OLEH
SRI REJEKI
NIM : P.174.24.513.038
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN KOMUNITAS MAGELANG
2013
2. ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN.W
DI RT III/ RW V KELURAHAN KEJIWAN KECAMATAN WONOSOBO
KABUPATEN WONOSOBO
I.PENGKAJIAN
Tgl pengkajian : 08 Juli 2013 jam ;14 00 WIB Tempat:RT III/RWV Kejiwan
a.Data Umum
1.Nama KK :Tn.W
2.Pekerjaan :Petani
3.Pendidikan : SD
4.Alamat :RTIII/RWV Kel Kejiwan Kec Wonosobo Kab Wnosobo
5.Komposisi Keluarga:
No Nama JK TTL/Umur
Hub.dg
KK
Pendidikan Pekerjaan
Status
Kesehatan
1 Wahmat L 39 th KK SD Petani Sehat
2 Siti marfungah P 32 th Istri SD IRT Hamil
3 Kholis setyo L 10 th Anak SD/IV - Sehat
3. Genogram
3 bln
Keterangan :
= Laki -Laki
= Perempuan
= hamil
= meninggal
= 1 Rumah(yg dikaji)
A = Bp Wahmat
B = Ibu Siti marfungah
C = Kholis setyo
6.Tipe Keluarga
Keluarga Bp.W merupakan tipe keluarga inti (nuclear family ),yang terdiri dari
bapak,ibu dan anak kandung.
4865
34 3243 1921
4548 41 39
th
37
10
4. 7.Tipe bangsa
Bp.W dan Ibu S berasal dari suku Jawa.
8.Agama
Seluruh anggota keluarga Bp.W menganut agama Islam.Mereka melaksanakan
ibadah secara rutin di rumah maupun di masjid.Mereka juga ikut berpartisipasi saat
ada acara keagamaan mmisalnya pengajian.
9.Status sosial ekonomi keluarga
Bp.W bekerja sebagai petani .Sedangkan Ibu S tidak bekerja .Penghasilan Bp.W
rata rata perbulan Rp.1.000.000,00..Mereka menggunakan penghasilan untuk
kebutuhan sehari hari dan biaya sekolah.
10.Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga Bp.W melihat siaran televisi maupaun radio sebagai sarana rekreasi atau
hiburan keluarga.Sekali kali mereka juga mempunyai acara berlibur ke tempat
wisata untuk acara rekreasi bersama keluarga.
b.Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
11.Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Bp.W sedang memasuki tahap keluarga child bearingatau
mengasuh anak.Pada tahap ini keluarga menantikan kelahiran(ibu S dalam keadaan
hamil).
12.Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Bp.W sedang mempersiapkan biaya untuk kebutuhan persiapan
persalinan karena istrinya sedang hamil 3 bulan.
5. 13.Riwayat kesehatan keluarga
Bp.W tidak sedang mengidap penyakit menular maupun penyakit menahun . Dan
ibu S tidak juga tidak sedang mengidap penyakit menular maupun penyakit
menahun. Kondisi saat ini ibu S dalam keadaan Hamil 3 bulan dengan keluhan
mual disertai muntah dan tidak nafsu makan..Anak pertama Bp.W dalam keadaan
sehat dan belum pernah menderita sakit sampai di rawat di RS kondisi sehat
.Keluarga biasa menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan diposyandu/PKD ,
Puskesmas dan bidan praktek swasta untuk mendapatkan pertolongan pertama
pada saat sakit,dan pemeriksaan kehamilannya.
14.Riwayat kesehatan keluarga lainnya
Keluarga dari Bp.W tidak ada yang menderita penyakit menular,penyakit
keturunan maupun penyakit menahun.Keluarga dari Ibu K juga tidak mempunyai
riwayat penyakit menular,penyakit keturunan maupun penyakit menahun.
c.Pengkajian Lingkungan
15.Karakteristik rumah
Luas rumah 5 m x 8 m,bangunan rumah semi permanen,lantai rumah dari
semen,.Rumah terdiri dari ruang tamu,ruang makan, kamar tidur, dapur, kamar
mandi/ wc. .Jumlah jendela depan ada 2. jendela kamar tidak ada , Di dalam
kamar mandi terdapat wc cemplung pembuangan kotoran langsung ke sungai
melalui pralon dan untuk pembuangan sampah juga di sungai.
Penggunaan air untuk kebutuhan sehari hari menggunakan air PDAM.
6. Denah Rumah :
Keterangan :
1.RUANG TAMU
2.RUANG MAKAN
3.KAMAR TIDUR
4.DAPUR 5. KAMAR MANDI/ WC
16.Karakteristik tetangga dan komunita
Lingkungan Fisik
Keluarga tinggal di desa dengan jarak rumah cukup dekat sebagian besar
penduduk merupakan penduduk asli setempat.
Aturan / kesepakatan
Aturan / kesepakatan yang ada di lingkungan berpegang pada ajaran agama dan
menurut adat yang telah berlaku
Budaya yang mempengaruhi kesehatan
Warga setempat masih ada sedikit yang berpengaruh pada budaya jawa,seperti
selamatan mitoni (selamatan pada waktu umur kehamilan 7 bulan )
17.Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bp.W tinggal menetap di RT III/RW V kejiwan,rumah yang di tempati
adalah masih mengontrak. Dan ada rencana mau dibeli.
18.Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bp.W dapat bersosialisasi bersama tetangga dengan baik.Diantara
keluarga Bp.W saling mengunjungi karena mereka hidup berdekatan dalam satu
dusun.Keluarga ini juga aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti acara
5 4
23
1
7. pengajian,yasinan maupun kegiatan pmerintahan yang lain seperti pertemuan rutin
RT/Arisan.
19.Sistem pendukung keluarga
Seluruh anggota keluarga Bp.W saat ini dalam kondisi sehat.Apabila ada anggota
keluarga yang sakit,mereka selalu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di
desa yaitu PKD,Puskesmas atau bidan untuk mendapatkan pertolongan.
transportasi menuju ke fasilitas pelayanan kesehatan menggunakan sepeda motor
.Jarak yang di tempuh hanya 2 km.
d.Struktur Keluarga
20.Pola komunikasi keluarga
Dalam keluarga biasa menggunakan bahasa jawa.Komunikasi dilakukan setiap
saat,tanpa ada gangguan.bentuk komunikasinnya secara langsung.
21.Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada ketergantungan satu sama lain.Keluarga bapak W selalu
melakukan musyawarah untuk memecahkan masalah. Mereka terbuka dengan
masukan maupun kritikan dari orang lain,demi kebaikan bersama.
22.Struktur peran
Peran keluarga baik formal maupun informal.Bp W sebagai kepala keluarga untuk
saat ini bekerja sebagai petani,dan menjadi pengambil keputusan utama.ibu S
sebagai istri tidak bekerja untuk mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga.
23.Nilai atau norma keluarga
Keluarga mempunyai kebiasaan memeriksakan kesehatannya ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada di desa yaitu posyandu ,PKD dan bidan praktek
swasta saat anggota keluarganya menderita suatu penyakit.Keluarga juga meyakini
8. bahwa sehat itu penting. Bapak W adalah seorang perokok, dalam sehari
menghabiskan 6 batang rokok sehari. Bapak W kadang merokok di dalam dan di
luar rumah.
e.Fungsi Keluarga
24.Fungsi afektif
Di antara anggota keluarga memiliki rasa saling memiliki yang tinggi.Mereka
saling menghargai dan menghormati peran masing masing anggota keluarga.
Dukungan keluarga terhadap anggota lain saling mendukung dalam hal yang baik.
25.Fungsi sosial
Interaksi di dalam keluarga Bp.W berjalan dengan baik.Mereka saling menjaga
dan memegang norma yang ada,dan selalu berusaha berperilaku sopan diantara
anggota keluarga maupun di masyarakat.Keluarga selalu disiplin dalam hal apapun
terutama dalam beribadah.Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan kemasyaratan
keluarga juga melaksanakan kegiatan kegiatan budaya yang bersifat positif.
Keluarga juga berperilaku baik dalam kesehatannya.
26.Fungsi perawatan kesehatan
oKemampuan mengenal masalah kesehatan :
Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan sedini mungkin.Terutama apabila
ada anggota keluarga yang sakit.
oKemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat :
Dalam mengambil keputusan,keluarga selalu menggunakan jalan musyawarah
bersama,dalam keadaan darurat ,pengambil keputusan selalu dilakukan
musyawarah antara suami dan istri.
oKemampuan merawat anggota yang sakit :
9. Pada saat ini keluarga mampu merawat ibu S yang sedang hamil hamil 3 bulan
,walaupun kondisi ibu mengeluh mual disertai muntah dan tidak nafsu makan.
oKemampuan memelihara lingkungan rumah yang sehat :
Keluarga saling bekeja sama menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan
nyaman..
oPenggunaan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat :
Keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di desa seperti
PKD,Puskesmas atau bidan praktek swasta, apabila ada anggota keluarga
yang sakit atau pada waktu pemeriksaan kehamilan .
27. Fungsi Reproduksi
Keluarga bapak W sudah mempunyai anak 1 jenis kelamin laki- laki umur 10
tahun kelas V SD. Saat ini Ibu S sedang hamil anak kedua umur kehamilan 3
bulan.
28. Fungsi Ekonomi
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan meskipun dalam
keadaan dan kondisi sederhana.
f.Stress dan koping keluarga
29.Stressor jangka pendek (<6 bulan ) dan panjang (6 bulan)
Stressor jangka pendek : keluarga terutama ibu belum mengerti cara mencegah dan
mengatasi keluhan mual disertai muntah dan tidak nafsu makan yang di rasakan
oleh ibu S. Stressor jangka panjang : ibu belum mengerti perawatan kehamilan.
10. 30.Kemampuan berespon terhadap situasi stressor
Berupa kecemasan yang diungkapkan oleh keluarga dan keluarga meminta saran
kepada petugas /bidan tentang kesehatan ibu hamil yang di rasakan oleh ibu S serta
bagaimana cara pencegahan dan penanganannya pada ibu S.
31.Strategi koping yang digunakan
Keluarga meminta bantuan kepada bidan untuk memeriksa kondisi ibunya karena
ibu merasakan mual,muntah serta muntah dan tidak nafsu makan , ibu merasa cemas
hal tersebut mengganggu kehamilannya.
32.Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ditemukan adanya strategi adaptasi yang negatif dalam menghadapi stresor.
g.Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
Keluarga mempunyai harapan kepada petugas kesehatan (bidan) untuk dapat
membantu memecahkan setiap ada masalah kesehatan pada anggota keluarganya.
h.Pemeriksaan fisik
1.1.Pemeriksaan fisik pada Ibu K Tanggal 8 juli 2013.
Keluhan ibu saat ini : ibu merasa mual disertai muntah dan tidak nafsu
makan.
KU :baik,
Kesadaran :CM
Pemeriksaan fisik : T :110/80mmhg. Nadi:80x/mnt R :24x/mnt S :37
HPHT : 28 April 2013 Umur kehamilan 10 minggu.
HPL : 5 Januari 2014
BB sekarang : 63 kg
BB sebelum hamil :62 kg. TB :150cm LILA : 25 cm
11. 2.Status present
Rambut dan kulit kepala, bersih tidak mudah rontok
Mata simetris konjungtiva merah muda
Hidung bersih tidak ada polip
Mulut bersih tidak stomatitis ,gigi tidak ada caries
Telinga bersih,tak ada serumen,tanda tanda infeksi tidak ada
Leher tak ada pembesaran kelenjar tyroid,tak ada pembesaran kelenjar
limfe dan tak ada pembesaran vena jugularis.
Dada dan mammae
- Inspeksi;sesak nafas tak ada retraksi otot bentuk simetris pernafasan tidak
ada.
- Palpasi mamae tidak nyeri tekan,
Abdomen tak ada bekas operasi,tak ada pembesaran hepar,tak ada
pembesaran limpa,tak ada nyeri tekan daerah ginjal.
Palpasi TFU 3 jari atas sympisis,denyut jantung janin belum terdengar.
Ekstrimitas;Atas tak ada oedem gerak aktif . Bawah;tak ada oedem,tak
ada varices, reflek patella positif.
Genetalia eksternal dan anus; vulva tak oedem,abces di kelenjar bartolini
tak ada,dan anus tidak ada hemoroid.
-Pemeriksaan ANC sudah 2 kali,di rumah sakit 1 kali di BPS 1 kali.dapat obat
vitamin dan obat anti mual.
1.2.Pemeriksaan fisik pada Bp W
- Keadaan umum baik
- Kesadaran;compos mentis
12. - Pemeriksaan fisik:Tensi 110/70 mmhg Suhu :36 Nadi:80x/m R:20x/mnt.
- Kepala:bersih tak mudah rontok
- Mata simetris konjungtiva merah muda.
- Hidung bersih tak ada polip
- Mulut bersih tak ada stomatitis,gigi tak ada caries
- Telinga bersih tak ada serumen
- Leher tak ada pembesaran kelenjar tyroid,tak ada bendungan vena jugularis
- Dada simetris,paru-paru bunyi vesikuler,denyut jantung teratur.
- Abdomen:Tak ada bekas oprasi,tak ada nyeri tekan daerah ginjal dan hati.
- Ekstrimitas atas normal gerak atif
- Ekstrimitas bawah normal,tak oedem .
II.DIAGNOSA KEBIDANAN
a.Analisa Data
Data Subyektif & Obyektif Penyebab Masalah
DO :Ny S umur 32 th G III
PII A O,hamil 3 bulan
mengalami emesis
gravidarum ,keluarga tidak
mengetahui gejala dan tanda
emesis gravidarum.
DS :keluarga mengatakan
tidak tahu cara merawat dan
mengatasi emesis gravidarum
.
Ketidaktahuan keluarga
tentang emesis
gravidarum.
Ketidaktahuan ibu dan
keluarga tentang
bagaimana cara
mencegah dan
mengatasi emesis
gravidarum.
13. DO :Ny S muntah dan sedikit
lemes.
DS :keluarga tampak cemas
pada kesehatannya karena ibu
S mengeluh mual serta
muntah tidak nafsu makan
Ketidaktahuan keluarga
tentang fisiologis
kehamilan trimester
pertama .
Ketidak tahuan
keluarga tentang
fisiologis kehamilan
pertama.
DO :Rumah tampak kurang
rapi, pencahayaan masih
kurang ,karena jendela
kamar tidak ada dan sampah
di buang di sungai,Bapak w
menyatakan seorang perokok
dalam sehari menghabiskan 6
batang rokok per hari.
DS :1bu S mengatakan tidak
tahu kalau kalau rumah
kurang bersih,sirkulasi udara
kurang lancar, pembuangan
sampah masih di sungai dan
kebiasaan merokok Bp.W
dapat menganggu kehamilan.
Ketidak tahuan keluarga
tentang pentingnya pola
hidup bersih dan sehat.
Ketidakmampuan
keluarga dalam
menciptakan rumah
yang sehat.
14. b.Perumusan Diagnosa
Aktual :
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat ibu hamil dengan emesis
gravidarum berhubungan dengan kurangnya pengetahuan.
Ketidaktahuan keluarga tentang fisiologis kehamilan trimester pertama .
Ketidakmampuan keluarga dalam menjaga kebersihan rumah karena ketidak
tahuan keluarga tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
Resiko :
Resiko terjadinya komplikasi kehamilan pada ibu S berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah emesis gravidarum pada ibu S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah emesis gravidarum pada ibu S
c.Penentuan prioritas dengan skoring.
1.Ketidaktahuan keluarga dalam merawat ibu hamil dengan emesis gravidarum
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah.
Skala : Ancaman
kesehatan
2/3 x 1 = 2/3 Emesis gravidarum dalam kehamilan
merupakan kondisi tidak sehat jika
keluarga tidak melakukan perawatan
yang tepat dan dapat mengakibatkan
dehidrrasi.
2 Kemungkinan
masalah dapat
diatasi
2/2 x 2 = 2 Dengan diberikannya informasi yang
lengkap serta ibu dapat merubah pola
makan dan minum dengan baik
15. Skala : Mudah diharapkan masalah dapat di atasi.
3 Potensi masalah
untuk dapat di
cegah.
Skala : cukup
2/3 x 1 =2/3 Apabila ibu diberikan informasi
tentang fisiologi kehamilan trimester
pertama, ibu dapat mengurangi
keluhan mual dan muntah.
4 Menonjolnya
masalah
Skala : masalah
berat, harus segera
ditangani
2/2 x 1 = 2 Ibu mengeluhkan adanya masalah
mual disertai muntah, ibu merasa
cemas hal tersebut akan menganggu
kehamilannya.
Total skor 4 4/3
2.Kurangnya pengetahuan keluarga tentang fisiologis kehamilan trimester pertama
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah
Skala : Ancaman
kesehatan
2
/3 x 1 = 2
/3 Kurang pengetahuan ibu dan keluarga
tentang fisiologis kehamilan trimester
pertama.
2 Kemungkinan
masalah dapat
diatasi
Skala : mudah
2
/2 x 2 = 2 Kecemasan ibu dan keluarga dapat
diatasi setelah mendapat informasi
tentang fisiologi kehamilan.
3 Potensial masalah
untuk dicegah
2
/3 x 1 = 2
/3 Masalah dapat diatasi setelah mendapat
informasi tentang fisiologi kehamilan
16. Skala : Cukup
4 Menonjolnya
masalah
Skala : ada
masalah tetapi
tidak perlu segera
ditangan
1
/2 x 1 = 1
/2 Emesis gravidarum adalah hal yang
fisiologis dalam kehamilan.
Total skor 2 5
/5
3. Ketidakmampuan keluarga dalam menjaga kebersihan rumah karena ketidak
tahuan keluarga tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah
Skala : tidak/
kurang sehat
3
/3 x 1 = 1 Rumah dan lingkungan yang kurang sehat
dapat menyebabkan atau sebagai sumber
penyakit bagi penghuninya
2 Kemungkinan
masalah dapat
diatasi
Skala : Mudah
2
/2 x 2 = 2 Dengan pemberian penyuluhan tentang
rumah yang sehat maka ketidaktahuan
keluarga dapat teratasi
3 Potensial masalah
untuk dicegah
Skala : cukup
3
/3 x 1 = 1 Keluarga menempati rumah kontrakan
dimana jendela kamar tidak ada dan
jendela ruang tamu kadang kadang di
buka.untuk merenovasi jendela harus
dengan ijin pemilik rumah
17. 4 Menonjolnya
masalah
Skala : Masalah
tidak dirasakan
0
/2 x 1 = 0 Keluarga merasa nyaman dengan keadaan
tersebut walaupun kebersihan kurang
tetapi anggota keluarga merasa tidak ada
yang mengalami sakit sampai parah
Total skor 4
Prioritas masalah menurut hasil skoring :
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat ibu hamil dengan emesis
gravidarum berhubungan dengan kurangnya pengetahuan.
Ketidakmampuan keluarga dalam menjaga kebersihan rumah karena ketidak
tahuan keluarga tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
Ketidaktahuan keluarga tentang fisiologis kehamilan trimester pertama .
III.RENCANA TINDAKAN
1. Diagnosa : Ketidakmampuan keluarga dalam merawat ibu hamil dengan emesis
gravidarum berhubungan dengan kurangnya pengetahuan.
Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan
Keluarga tahu tentang emesis
gravidarum dan mampu
memberikan perawatan
Kriteria:
1. Keluarga dapat mengerti tentang
emisis gravidarum dan cara
perawatan dan mengatasinya
1. Menjelaskan kepada keluarga
tentang pengertian emesis
gravidarum dan cara perawatan dan
mengatasinya
18. 2. Keluarga dapat menjelaskan
kembali tentang pengertian
emisis gravidarum dan cara
merawat serta mengatasinya
2. Diskusikan kembali kepada keluarga
hal-hal yang harus di lakukan oleh
keluarga terhadap ibu dengan emesis
gravidarum cara merawat dan
mengatasinya
2. Diagnosa: Ketidakmampuan keluarga dalam menjaga kebersihan rumah
karena ketidak tahuan keluarga tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan
Keluarga tahu tentang pentingnya
PHBS
Kriteria:
1. Keluarga tahu komponen-
komponen dalam PHBS
2. Keluarga tahu manfaat PHBS
3. Keluarga tahu akibat dari tidak
menerapkan PHBS
4. Keluarga mau melaksanakan PHBS
1. Menjelskan tentang komponen-
komponen PHBS .
2. Diskusikan tentang manfaat
PHBS.
3. Diskusikan akibat dari tidak
menerapkn PHBS.
4. Motifasi keluarga untuk
melakukan dan menjaga
kebersihan rumah dan
lingkungan.
19. 3. Diagnosa: Ketidaktahuan keluarga tentang fisiologis kehamilan trimester
pertama
Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan
Keluarga tahu tentang fisiologis
kehamilan trimester pertama.
Kriteria:
1. Keluarga dapat mengenal atau
mengetahui hal-hal yang normal
terjadi pada kesehatan ibu hamil
2. Keluarga dapat menjelaskan hal-
hal yang normal terjadi pada ibu
hamil.
3. Keluarga mampu memberikan
perawatan pada anggota keluarga
yang hamil dengan memotivasi
untuk rutin periksa ke puskesmas
atau posyandu.
1. Diskusikan/menjelaskan pada
keluarga tentang hal-hal yang
normal terjadi pada ibu hamil.
2. Diskusikan kembali pada
keluarga tentang hal-hal yang
harus di lakukan keluarga
terhadap anggota keluarga yang
sedang hamil.
3. Berikan penjelasan pada keluarga
tentang pentingnya melakukan
pemeriksaan secara rutin pada
ibu hamil.
IV.IMPLEMENTASI
Tanggal
dan Waktu
Diagnosa Implementasi Evaluasi dan
Respon
20. Kamis,
11Juli 2013
Pkl.13.00
Ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat ibu
hamil dengan
emesis
gravidarum
Menjelaskan kepada keluarga
tentang pengertian emesis
gravidarum yaitu: gejala mual
biasanya disertai muntah yang
umumnya terjadi pada saat
kehamilan ,biasanya terjadi
pada kehamilan trimester
pertama ,gejala ini biasanya
timbul dipagi hari dengan
frekwensi yang akan menurun
setiap harinya dengan
bertambahnya usia kehamilan.
2.menjelaskan cara mencegah
dan megatasinya
-makan sedikit tapi
sering,berikan makanan biskuit
roti kering,dengan teh hangat
saat bangun tidur dan sebelum
tidur
-Hindari makanan berlemak
dan berbau serta minuman
yang banyak mengandung
kafein seperti:coca cola,kopi
dan lain lain
Keluarga dapat
mengerti dan
sudah tahu cara
mencegah dan
mengatasi mual
muntah yang di
rasakan oleh ibu
21. -Perbanyak istirahat dan olah
raga secara teratur. Hindari
gerakan tiba tiba saat bangun
tidur
-Menerangkan kembali bahwa
kehamilan merupakan proses
fisiologis/normal
Kamis,
11Juli 2013
Pkl.13.00
Ketidak
mampuan
keluarga dalam
menjaga
kebersihan rumah
karena ketidak
tahuan keluarga
tentang perilaku
hidup bersih dan
sehat.
1.Memberikan penyuluhan
tentang PHBS yang meliputi
:persalinan dengan nakes,ASI
eksklusif,menimbang balita ke
posyandu tiap bulan,tersedia
air bersih,bab di jamban,cuci
tangan dengan air bersih dan
mengalir,rumah bebas jentik
nyamuk dengan 3m
plus,makan sayur dan buah
tiap hari,bebas asap
rokok,aktifitas fisik tiap hari
minimal 30 mnt.
2. Menjelaskan manfaat PHBS
-Setiap anggota keluarga
menjadi sehat dan tidak mudah
1..Keluarga
dapat
menjelaskan
kembali tentang
PHBS dan dapat
menyebutkan 6
dari komponen
PHBS
2.Keluarga tahu
dan dapat
menyebutkan
tentang manfaat
PHBS.
3.Keluarga tahu
akibat tidak
22. sakit.Pengeluaran biaya rumah
tangga dapat ditujukan untuk
pemenuhan gizi.
3.Memberi tahu akibat dari
tidak menerapkan PHBS yaitu
seluruh anggota keluarga akan
mudah terkena penyakit seperti
diare,ispa karena setiap
anggota keluarga mempunyai
masa rawan terkena penyakit
oleh karena itu anggota
keluarga perlu di perdayakan
hidup bersih dan sehat
4. Memotifasi dan
menganjurkan keluarga agar
rutin membersihkan rumah dan
menjaga kebersihan
lingkungan,mengusahakan
agar jendela di buka dan ada
ventilasi udara
menerapkan
PHBS maka
anggota
keluarga akan
mudah terserang
penyakit seperti
batuk,pilek,diare
4.Keluarga
bersedia secara
rutin
membersihkan
rumah dan kalau
ada dana akan
mengusahakan
membuat
jendela.
Kamis,
11Juli 2013
Ketidaktahuan
keluarga tentang
Mendiskusikan dan
menjelaskan kepada keluarga
Keluarga dapat
mengerti dan
23. Pkl.13.00 fisiologis
kehamilan
tentang hal hal normal yang
Terjadi pada ibu hamil atau
keluhan umum yang terjadi
pada ibu hamil yaitu:
-Perubahan payudara:
Payudara kadang terasa
membengkak, mirip yang ibu
rasakan menjelang haid, puting
payu dara dan daerah
sekitarnya berwarna lebih
gelap.
-Sering buang air kecil:
Begitu haid terlambat satu
minggu biasanya ada dorongan
untuk buang air kecil. Hal ini
terjadi karena peredaran darah
ketika hamil dan tekanan pada
kandung kemih akibat
membesarnya rahim. Biarpun
sering buang air kecil ibu harus
tetap minum banyak agar tidak
mengalami kekurangan cairan
pada tubuh.
-Sembelit/susah BAB
menjelaskan
kembali tentang
keluhan umum
yang terjadi
pada ibu hamil
24. Selama hamil usus lebih rileks
bekerja sehingga dorongan
untuk mengeluarkan sisa
kotoran agak terhambat.
-Ngidam:
Dorongan untuk ngemil atau
makan makanan tertentu sering
muncul pada ibu hamil.
-Keram perut
Sering terjadi pada awal
kehamilan serta akan terus
berlangsung sampai rahim
terletak d bagian tengah dan di
sangga dengan baik oleh tulang
panggul.
-Mual dan Muntah
Keadaan ini sering terjadi di
pagi hari dapat di picu bau
makanan atau parfum tertentu,
biasanya hanya berlangsung
selama tiga bulan pertama
kehamilan.
-Mendiskusikan pada keluarga
tentang pentingnya periksa Ibu akan
25. kehamilan terutama
Memotivasi kepada ibu untuk
memeriksakan kehamilannya
ke Puskesmas atau PKD secara
rutin,agar keluarga dapat
mengetahui secepatnya jika
ada masalah yang timbul pada
kehamilan.
memeriksakan
kehamilannya
secara rutin ke
PKD atau
Puskesmas atau
sewaktu waktu
bila ada
keluhan.
V.EVALUASI /KUNJUNGAN ULANG
Tanggal &
Waktu
Diagnosa Evaluasi
Sabtu,
20Juli 2013
Pkl.14.00
Ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat ibu
hamil dengan
emesis
gravidarum.
S : Keluarga mengatakan sudah tahu tentang
emisis gravidarum , cara merawat dan
mengatasinya.
Keluhan ibu masih mual sedikit, muntah jarang-
jarang, dan makan sudah mau.
O : KU :baik Kesadaran :CM Tensi 120/70
mmhg Nadi: 80x/menit R: 20x/menit S: 360
c
Ibu dan keluarga terlihat lebih lega
A : Masalah emesis gravidarum sudah teratasi.
P : Memberikan motivasi pada ibu dan keluarga
agar menghubunggi tenaga kesehatan bila ada hal
yang di rasakan oleh ibu.
26. Sabtu,
20Juli 2013
Pkl 14:00
Ketidak
mampuan
keluarga dalam
menjaga
kebersihan rumah
karena ketidak
tahuan keluarga
tentang perilaku
hidup bersih dan
sehat.
S : Keluarga sudah melaksanakan PHBS sesuai
dengan anjuran tenaga kesehatan kecuali, Jendela
kamar belum ada tapi jendela depan sudah di
buka setiap hari.
O : Rumah dan lingkungan tampak bersih dan
rapi pencahayaan cukup.
A : Keluarga bapak W dengan lingkungan rumah
bersih dan jendela kamar belum ada.
P : Menyarankan pada keluarga untuk rutin
menjaga kebersihan rumah walaupun jendela
kamar belum ada, dan menganjurkan kalau pagi
jendela kamar tamu dan pintu untuk di buka agar
udara bisa berganti.(bila sudah ada dana kamar
jendela agar di buat dengan seijin pemilik rumah)
20 juli 13
Pkl.14.00
Ketidaktahuan
keluarga tentang
fisiologis
kehamilan.
S : Keluarga mengatakan sudah tahu setelah
mendapatkan penjelasan dari petugas kesehatan
tentang hal yang normal atau keluhan umum
yang terjadi pada ibu hamil.
O:Ku :baik Kesadaran :CM Tensi:120/80 mmhg
Nadi:80x/m R:20x/m Suhu 36 C
A:Ibu S umur 32 tahun,hamil 10 mg 4 hr , hamil
fisiologis dengan emesis gravidarum
P :Menanyakan kembali kepada keluarga tentang
27. keluhan umum yang sering terjadi pada ibu hamil
-Memberikan motivasi kepada keluarga agar
menghubungi bidan bila ada hal hal yang
dirasakan oleh ibu S.
Dosen Pembimbing Mahasiswa
Herlina Mayangsari. SST Sri Rejeki