Guru bernama Pak Dermawan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya. Dia melakukan asesmen awal untuk mengetahui pengetahuan awal dan minat murid, lalu menentukan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Pak Dermawan menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memberikan bahan ajar, aktivitas, dan tugas yang disesuaikan dengan kesiapan set
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 STUDI KASUS (1) (1).pptxADEHARADEHAR
油
Maaf, saya tidak mendapatkan konteks lengkap dari kasus tersebut. Bisakah Anda memberikan ringkasan singkat tentang kasusnya? Ringkasan akan membantu saya memahami situasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait kasus tersebut.
Dokumen tersebut berisi ringkasan rencana kementerian pendidikan untuk menerapkan disiplin positif di sekolah, termasuk tanggung jawab pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman berdasarkan disiplin positif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Diskusi tentang visi dan prakarsa perubahan di sekolah untuk meningkatkan minat dan semangat belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran baru yaitu Quizizz.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi bersama guru lain untuk mengukur ketercapaian target peningkatan minat belajar siswa
1. Dokumen tersebut membahas langkah-langkah pembuatan keyakinan kelas meliputi diskusi nilai-nilai kelas, menulis pernyataan keyakinan, memilih keyakinan yang disepakati, dan menyosialisasikannya.
2. Keyakinan kelas bertujuan menciptakan budaya positif dan mendukung pembelajaran.
3. Proses diskusi dan kesepakatan membantu membangun pemahaman bersama tentang pedoman perilaku di kelas.
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri (Wahyu).docxWahyouJuztyn
油
Lembar kerja tersebut merupakan rencana pengembangan kompetensi diri guru selama enam bulan ke depan dalam bidang pengembangan diri, kepemimpinan pelajaran, kepemimpinan manajemen sekolah, dan kepemimpinan pengembangan sekolah.
4_Lembar Rencana Pengembangan Diri ESTHI.pdfsyahrialade
油
Lembar rencana pengembangan diri guru menjelaskan rencana untuk meningkatkan pembelajaran tematik kelas IV C dengan tujuan meningkatkan ketercapaian siswa dalam menerima informasi, menguasai materi sederhana, dan mengukur pemahaman siswa. Rencana tersebut meliputi kegiatan pembukaan, penyampaian materi, strategi mengajar, penggunaan media, dan refleksi pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian siswa
Buku ini membahas tentang disiplin positif yang berfokus pada pembentukan kesadaran internal dan konsekuensi logis bukan hukuman. Prinsip-prinsip disiplin positif antara lain kesadaran internal, konsekuensi logis, dukungan bukan hadiah, memahami bukan menghakimi, serta mengendalikan diri bukan mengendalikan orang lain."
Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan Indonesia seharusnya mendidik manusia yang berbudi pekerti mulia, berpikiran cerdas, dan bertubuh sehat melalui penanaman nilai-nilai kebenaran, pengetahuan, dan kendali diri. Metode pengajarannya tidak memaksa tetapi memberi ruang untuk peserta didik belajar secara mandiri dan kreatif serta menerapkan sistem pendidikan Among berdasarkan asih, asah, dan asuh.
Aksi Nyata - Keyakinan Kelas - M-Mustafa.pptxSumardiMardi21
油
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menanamkan budaya positif kepada murid melalui keyakinan kelas yang disusun bersama antara guru dan murid. Keyakinan kelas berisi aturan-aturan seperti datang tepat waktu, menghormati teman, dan menjaga kebersihan kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Dokumen tersebut berisi ringkasan rencana kementerian pendidikan untuk menerapkan disiplin positif di sekolah, termasuk tanggung jawab pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman berdasarkan disiplin positif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Diskusi tentang visi dan prakarsa perubahan di sekolah untuk meningkatkan minat dan semangat belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran baru yaitu Quizizz.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi bersama guru lain untuk mengukur ketercapaian target peningkatan minat belajar siswa
1. Dokumen tersebut membahas langkah-langkah pembuatan keyakinan kelas meliputi diskusi nilai-nilai kelas, menulis pernyataan keyakinan, memilih keyakinan yang disepakati, dan menyosialisasikannya.
2. Keyakinan kelas bertujuan menciptakan budaya positif dan mendukung pembelajaran.
3. Proses diskusi dan kesepakatan membantu membangun pemahaman bersama tentang pedoman perilaku di kelas.
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri (Wahyu).docxWahyouJuztyn
油
Lembar kerja tersebut merupakan rencana pengembangan kompetensi diri guru selama enam bulan ke depan dalam bidang pengembangan diri, kepemimpinan pelajaran, kepemimpinan manajemen sekolah, dan kepemimpinan pengembangan sekolah.
4_Lembar Rencana Pengembangan Diri ESTHI.pdfsyahrialade
油
Lembar rencana pengembangan diri guru menjelaskan rencana untuk meningkatkan pembelajaran tematik kelas IV C dengan tujuan meningkatkan ketercapaian siswa dalam menerima informasi, menguasai materi sederhana, dan mengukur pemahaman siswa. Rencana tersebut meliputi kegiatan pembukaan, penyampaian materi, strategi mengajar, penggunaan media, dan refleksi pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian siswa
Buku ini membahas tentang disiplin positif yang berfokus pada pembentukan kesadaran internal dan konsekuensi logis bukan hukuman. Prinsip-prinsip disiplin positif antara lain kesadaran internal, konsekuensi logis, dukungan bukan hadiah, memahami bukan menghakimi, serta mengendalikan diri bukan mengendalikan orang lain."
Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan Indonesia seharusnya mendidik manusia yang berbudi pekerti mulia, berpikiran cerdas, dan bertubuh sehat melalui penanaman nilai-nilai kebenaran, pengetahuan, dan kendali diri. Metode pengajarannya tidak memaksa tetapi memberi ruang untuk peserta didik belajar secara mandiri dan kreatif serta menerapkan sistem pendidikan Among berdasarkan asih, asah, dan asuh.
Aksi Nyata - Keyakinan Kelas - M-Mustafa.pptxSumardiMardi21
油
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menanamkan budaya positif kepada murid melalui keyakinan kelas yang disusun bersama antara guru dan murid. Keyakinan kelas berisi aturan-aturan seperti datang tepat waktu, menghormati teman, dan menjaga kebersihan kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Prestasi Aksinyata modul 1.4_Pirdayati_20240822_075407_0000.pptxpirdayati72
油
Merupakan power poin berisikan contoh budaya positif yang ada di sekolah. Modul ini adalah salah satu tugas pada modul 1.4. isi modul ini sudah sesuai dengan semestinya dan bisa menjadi referensi bagi teman teman ppg
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya budaya positif di sekolah, termasuk konsep disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal. Dokumen juga membahas perbedaan antara hukuman dan konsekuensi serta proses restitusi untuk memperbaiki kesalahan siswa."
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
2. Agenda Kegiatan
Sesi MERDEKA Aktivitas
Pembukaan Penjelasan agenda dan tujuan pendampingan.
Kesepakatan tata tertib selama pendampingan.
Perkenalan.
Mulai dari diri Peserta merefleksikan pengalaman pribadi terkait disiplin di sekolah.
Eksplorasi konsep Penjelasan konsep terkait disiplin positif.
Ruang kolaborasi Peserta secara berkelompok mendiskusikan contoh kasus terkait disiplin
positif.
Tujuan Kegiatan
Peserta memahami pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan
nyaman berbasis disiplin positif pada sekolah penggerak.
3. Sesi
MERDEKA
Aktivitas
Demonstrasi
Kontekstual
Peserta memaparkan hasil diskusi di Ruang Kolaborasi.
Elaborasi Pemahaman Peserta merefleksikan hasil diskusi yang telah dilakukan
Peserta berbagi hasil refleksi
Koneksi Antar Materi Diskusi klasikal dan membuat kesimpulan terkait disiplin positif.
(Rencana) Aksi Nyata Untuk guru: Membuat keyakinan kelas
Untuk kepala sekolah: Membuat rencana bentuk dukungan terhadap guru untuk
menerapkan disiplin positif.
Untuk pengawas sekolah: Membuat rencana bentuk dukungan terhadap sekolah untuk
menerapkan disiplin positif.
Penutup Evaluasi
Penutup
4. Kesepakatan Kelas
Luring
Hadir tepat waktu
Tidak meninggalkan kelas selama sesi
berlangsung
Tidak membuka dan menyalakan gawai
(HP, Laptop) selama kegiatan berlangsung
Berpartisipasi aktif dalam diskusi
Menghargai pendapat peserta lain (semua
pendapat dan pertanyaan berharga)
Bertanya / Memberikan pendapat dengan
tertib
Daring
Hadir tepat waktu
Menyalakan kamera dan Audio
selama diskusi
Berpartisipasi aktif dalam diskusi
Menghargai pendapat peserta lain
(semua pendapat dan pertanyaan
berharga)
Bertanya / Memberikan pendapat
dengan tertib
6. Sebelum menelaah materi pada sesi
ini, marilah kita merefleksikan
pengalaman Bapak/Ibu terkait
penerapan disiplin di sekolah
Ceritakanlah pengalaman pribadi
Bapak/Ibu tentang pelanggaran di
sekolah dimana Bapak/Ibu sebagai
guru/kepala sekolah/pengawas
sekolah harus menindaklanjutinya.
7. - Apa yang terjadi pada saat itu?
- Apa yang Bapak/Ibu
katakan/lakukan?
- Bagaimana reaksi siswa/guru
yang melakukan pelanggaran
pada saat itu?
- Bagaimana perasaan Bapak/Ibu?
8. Selanjutnya mari kita merefleksikan
pengalaman yang kita miliki dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut ini.
Sebagai guru/kepala sekolah/pengawas
sekolah, bagaimana saya dapat
menciptakan lingkungan belajar yang
positif bagi peserta didik?
Apa hubungan menciptakan lingkungan
belajar yang positif dengan
pembelajaran yang berpihak pada
peserta didik?
10. Sebelum menelaah materi
pada sesi ini, marilah kita
melakukan sebuah
permainan cobalah buka
Peserta A bertugas mengepalkan salah satu
tangan seolah sedang menyimpan sesuatu
yang sangat berharga baginya.
Peserta B bertugas membuka kepalan tangan
peserta A dengan segala cara (misalnya
membujuk, menggelitik, menggoda, menawari
sesuatu, dan lain sebagainya) dll.
Setiap peserta memiliki waktu 30 detik untuk
berusaha membuka kepalan tangan rekannya.
11. Selanjutnya, marilah kita
menonton video pada
tautan berikut ini
Video Inspirasi | Video
Parenting - Mendidik Anak
dengan Disiplin Positif - Apa itu
Disiplin Positif?
(kemdikbud.go.id)
12. Pengetahuan atau pengalaman
baru apa yang saya dapatkan
setelah menyimak video
mengenai Disiplin Positif?
Apa hal baru yang berbeda dari
yang saya pahami dengan yang
sudah saya lakukan selama ini?
13. Konsep dasar Disiplin
Positif
01
Kebutuhan Dasar Manusia
dan Dunia Berkualitas
02
Keyakinan Kelas
03
5 Posisi Kontrol
04
Segitiga Restitusi
05
Pada akhir sesi ini, Bapak/Ibu akan
memahami tentang
16. Konsep disiplin
Segala sesuatu yang dilakukan
seseorang pada orang lain
untuk mendapatkan kepatuhan.
Apakah disiplin
hanya dapat dicapai
dengan hukuman?
17. Stimulus Respon versus Teori Kontrol
Stimulus Respon Teori Kontrol
Realitas (kebutuhan) kita sama Realitas (kebutuhan) kita berbeda
Semua orang melihat hal yang sama. Setiap orang memiliki gambaran berbeda.
Kita mencoba mengubah orang agar
berpandangan sama dengan kita.
Kita berusaha memahami pandangan orang lain
tentang dunia.
Perilaku buruk dilihat sebagai suatu kesalahan Semua perilaku memiliki tujuan.
Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.
Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain.
Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-
pilihan baru.
Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang
(Covey, 1991)
18. Disiplin Positif
Memampukan peserta didik untuk memahami
dan mengontrol setiap perilaku/tindakan yang
dilakukan agar senantiasa dilakukan dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab, sebagai
bentuk menghormati diri sendiri dan orang lain
disekitarnya.
Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan
anak-anak yang memiliki disiplin diri, sehingga
mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada
nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki
motivasi intrinsik.
22. Nila-Nilai Kebajikan Universal
Sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai
setiap individu.
Pelajar
Pancasila
Bernalar Kritis
Kreatif
Contoh
The Seven Essential Virtues
(Tujuh Nilai-nilai Kebajikan
Esensial):
Empati
Suara hati
Kontrol diri
Rasa Hormat
Kebaikan
Toleransi
Keadilan
23. Manakah nilai kebajikan yang
paling menarik bagi Bapak/Ibu?
Adakah persamaan atau
perbedaan nilai tersebut dengan
nilai/prinsip yang ada di sekolah
Bapak/Ibu?
26. 3 Motivasi
1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan
3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri
sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya
Disiplin Positif
Sumber: Gossen (2004)
Motivasi intrinsik akan
berdampak jangka Panjang, tidak
dipengaruhi oleh hukuman
ataupun hadiah.
27. Dari ketiga motivasi tadi,
manakah yang paling
banyak mendasari perilaku
peserta didik Bapak/Ibu di
sekolah saat ini?
29. Hukuman atau Konsekuensi?
1. Mengganti
penghapus teman
yang dihilangkan
2. Berdiri di tengah lapangan
upacara karena datang
terlambat ke sekolah
3. Merapikan sapu dan alat
pel yang jatuh karena
tersenggol saat berlari di
jam istirahat
5. Membersihkan WC sekolah
karena tidak mengumpulkan
tugas.
4. Mencatat 200 kali kalimat
saya minta maaf karena
berkelahi dengan teman
30. Hukuman atau Konsekuensi?
1. Mengganti
penghapus teman
yang dihilangkan
2. Berdiri di tengah lapangan
upacara karena datang
terlambat ke sekolah
3. Merapikan sapu dan alat
pel yang jatuh karena
tersenggol saat berlari di
jam istirahat
5. Membersihkan WC sekolah
karena tidak mengumpulkan
tugas.
4. Mencatat 200 kali kalimat
saya minta maaf karena
berkelahi dengan teman
Konsekuensi
Hukuman
31. Punished by Reward
(Dihukum oleh
Penghargaan)
Efektif hanya untuk jangka pendek
Kecewa bila tidak
mendapatkannya
menghukum bagi
yang tidak
mendapatkannya
Menimbulkan
persaingan
Menurunkan
ketepatan
Ketergantungan
dalam jangka
panjang
Mematikan
kreatifitas
Penghargaan bisa jadi bentuk lain dari hukuman
(Kohn, 1993)
33. Restitusi
Proses menciptakan kondisi bagi
peserta didik untuk memperbaiki
kesalahan yang telah mereka
lakukan.
Guru mengajak murid untuk
berefleksi tentang tindakan yang
telah dilakukan untuk memperbaiki
diri sehingga ia menjadi pribadi yang
lebih baik dan menghargai dirinya.
34. Restitusi.
bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar
dari kesalahan
memperbaiki hubungan
adalah tawaran, bukan paksaan
menuntun untuk melihat ke dalam diri
mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan
adalah cara yang paling baik
fokus pada karakter, bukan tindakan
menguatkan
berfokus pada solusi
mengembalikan murid yang berbuat salah pada
kelompoknya
36. 5 Kebutuhan Dasar Manusia
Manusia senantiasa
berusaha memenuhi
kebutuhan dasarnya.
Apabila tidak berhasil
diperoleh melalui cara
yang positif, maka
mungkin dengan cara
melanggar aturan.
38. Dunia Berkualitas
Tempat khusus dalam
pikiran seseorang yang
menyimpan gambaran
hal-hal yang diinginkan;
hal-hal terbaik yang
membuat seseorang
merasa Bahagia dan
terpenuhi kebutuhan
dasarnya.
Orang-orang
Nilai-nilai
Karakter
Pencapaian
Pekerjaan
Dst.
39. Ilustrasi Dunia Berkualitas
2 Murid SMP X
Anak A: Anak B:
- Orang tua
- Teman sekelas
- Sepatu yang
dibelikan ayah
- Bu Guru Biologi
- Rumah
- Sekolah
- Lapangan bola
- Persahabatan
- Teman sekelas
- Sepeda dari
nenek
- Wali kelas
- Sekolah
- Kantin sekolah
- Komik
40. Terkait lingkaran dunia berkualitas, di
manakah kira-kira Bapak/Ibu dan
murid meletakkan sekolah dan
pengalaman di sekolah?
Jika Bapak/Ibu adalah pemimpin di
sekolah, bagaimana Bapak/Ibu akan
menggunakan informasi ini untuk
membangun budaya positif?
42. Mengapa keyakinan kelas, bukan
peraturan kelas?
Mengapa keyakinan kelas penting
untuk membangun budaya positif?
Bagaimana mewujudkan keyakinan
kelas yang efektif?
43. Nilai Kebajikan apa yang dituju?
Peraturan Nilai Kebajikan yang dituju
1. Dilarang membuang sampah sembarangan
2. Dilarang merokok
3. Kembalikan buku yang telah dibaca ke tempat semula
4. Hadir di kelas 10 menit sebelum pembelajaran dimulai
5. Matikan komputer setelah digunakan
6. Wajib menggunakan masker
7. Dilarang berlari di koridor
45. Tahapan Menciptakan Program Kebajikan
1. Lihat daftar nilai-nilai kebajikan yang ada
2. Tentukan nilai-nilai yang menjadi fokus sekolah melalui
diskusi
3. Sempurnakan daftar nilai-nilai kebajikan yang paling
utama, diskusikan Kembali
4. Sosialisasikan nilai-nilai ini di lingkungan sekolah, baik
melalui poster maupun media sosial sekolah.
47. Pembentukan keyakinan sekolah/kelas
Keyakinan kelas lebih abstrak dari peraturan.
Dapat berupa pernyataan-pernyataan yang bersifat universal
Senantiasa dalam bentuk positif
Sebaiknya tidak terlalu banyak agar mudah diingat dan
dipahami
Sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan
tersebut
Disusun dengan melibatkan semua warga sekolah/kelas
Hendaknya ditinjau Kembali dari waktu ke waktu
48. Tahapan Pembentukan keyakinan
sekolah/kelas
1. Mempersilakan warga sekolah/kelas untuk menyampaikan pendapatnya terkait peraturan
yang perlu disepakati
2. Mencatat semua masukan di papan tulis/kertas besar agar dapat dilihat oleh semua warga
sekolah/kelas
3. Menyusun keyakinan kelas sesuai Langkah pembentukan keyakinan sekolah/kelas, yakni
dengan menggunakan kalimat positif.
Jangan membuang sampah sembarangan (-) menjadi buanglah sampah di tempat sampah (+)
4. Meninjau Kembali daftar hasil diskusi dan secara Bersama-sama menemukan nilai kebajikan
yang dituju dari peraturan-peraturan tersebut. Nilai kebajikan inilah yang dimasukkan dalam
keyakinan sekolah/kelas.
5. Meninjau Kembali kayakinan sekolah/kelas secara Bersama-sama. Bila dirasa terlalu banyak
(lebih dari 7 keyakinan), maka dapat dikurangi.
6. Meninjau ulang, menyetujui dan menyepakati keyakinan sekolah/kelas oleh seluruh warga
sekolah/kelas
7. Meletakkan keyakinan sekolah/kelas di tempat yang mudah dilihat oleh semua warga
sekolah/kelas
49. Contoh keyakinan kelas
Setiap anggota kelas perlu
belajar
Setiap anggota kelas perlu
senang
Setiap anggota kelas perlu
saling menghargai
Setiap anggota kelas perlu
merasa aman
Senantiasa menjadi diri terbaik
Senantiasa menghargai orang
lain
Selalu bersikap positif
Berkomitmen terhadap setiap
tugas
HORMAT
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk
menghormati semua orang dan barang milik
orang lain
BEKERJA
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk
mengerjakan segala pekerjaan atau mengikuti
kegiatan yang telah ditugaskan.
DITERIMA DAN DIMILIKI
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk
merasa diterima pada suatu kelompok dan saling
peduli satu dengan yang lain.
51. Contoh Kasus
Arfi sering sekali bertengkar dengan teman-temannya. Ia tidak jarang
menggunakan kata-kata kasar saat di kelas, sehingga teman-
temannya merasa terganggu.
Jika Bapak/Ibu adalah kepala sekolah, penerapan disiplin apakah
yang akan Bapak/Ibu lakukan untuk kasus Arfi? Mengapa?
52. 5 Posisi
Kontrol
menggunakan Bahasa yang lembut, namun
dapat membuat orang lain merasa tidak
nyaman, bersalah, atau rendah diri.
2. Pembuat Rasa Bersalah
bisa menggunakan
hukuman fisik atau
verbal; mengancam.
1. Penghukum
melandaskan Tindakan pada
peraturan dan konsekuensi
4. Pemantau
mempersilakan murid
mempertanggungjawabkan
perilakunya dan
mendukung murid untuk
menemukan solusi atas
permasalahannya sendiri.
5. Manajer
mengontrol murid dengan
bujukan
3. Teman
5 Posisi Kontrol
53. Siapakah yang mengatakannya?
Sampai kapanpun
kamu tidak akan
menjadi orang yang
berhasil.
Saya merasa
kecewa denganmu
hari ini.
Jika masih belum
mengerti, nanti saya
bantu.
Peraturannya apa?
Jika tidak bisa menjawab
pertanyaan ini, maka
tidak boleh pulang.
Apa yang akan kamu
lakukan untuk
menyelesaikannya?
Bagaimanakah posisi pemantau dan manajer mengucapkannya?
56. Menstabilkan identitas
Kamu tentu punya
alasan mengapa
melakukan itu
Segitiga Restitusi
Adakah cara yang lebih
efektif untuk
mendapatkan apa yang
kamu butuhkan?
Keyakinan kelas apa
yang telah kita
sepakati?
Kamu ingin
menjadi orang
seperti apa?
Kamu bukan satu-
satunya yang pernah
melakukan ini
Setiap orang pasti
pernah melakukan
kesalahan
57. Dalam menerapkan disiplin positif,
guru hendaknya mampu
merefleksikan posisi kontrolnya
saat ini; bagaimana ia berproses
menjadi seorang manajer yang
menuntun peserta didik untuk
menjadi mandiri, merdeka dan
bertanggung jawab.
59. Mekanisme diskusi:
Buatlah kelompok yang terdiri dari
berbagai unsur (pengawas sekolah,
kepala sekolah, dan guru)
Diskusikanlah kasus-kasus yang
disediakan dalam kelompok masing-
masing
Analisislah secara mendalam kasus-
kasus tersebut dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan.
62. Mekanisme pemaparan hasil diskusi:
Presentasikanlah hasil diskusi
Bapak/Ibu yang dilakukan bersama
kelompok di sesi Ruang Kolaborasi
Kelompok hadirin yang bertugas
menanggapi dapat memberikan
tanggapan, komentar, atau masukan
yang konstruktif.
Kelompok lain juga dapat memberikan
umpan balik setelahnya.
64. Selanjutnya mari kita merefleksikan
pertanyaan-pertanyaan berikut..
Sejauh mana pemahaman anda tentang konsep-
konsep inti yang dibahas pada modul ini?
Adakah hal-hal menarik dan di luar dugaan?
Sebelum menerapkan modul ini, posisi
manakah (5 posisi kontrol) yang paling sering
anda gunakan, dan bagaimana perasaan anda?
Setelah mempelajari modul ini, posisi mana
yang akan anda gunakan? Mengapa?
Kendala apa yang mungkin dihadapi saat
menerapkan budaya positif di sekolah? Apa saja
solusi yang dapat dilakukan?
65. Bentuk Program Kebajikan (Apresiasi).
Apresiasi (pengakuan) boleh dilakukan,
namun hendaklah:
- diberikan secara khusus
- diberikan secara pribadi
- diberikan kepada semua murid
(bergantian)
- diberikan secara konsisten
- berfokus pada proses
66. Contoh Pengakuan/Apresiasi
Kebajikan
Pembuka Nilai Kebajikan Situasi
Kemarin saya perhatikan rasa empatimu besar sekali pada saat menolong murid baru
di kelas kita
Saya menghargai kepedulianmu pada saat kamu membantu
teman-temanmu di tugas
kelompok
Terima kasih untuk rasa tanggung jawab mu pada saat memungut kertas-
kertas yang berserakan di lantai
68. Selanjutnya mari kita merefleksikan
keseluruhan materi pada
pembelajaran di modul ini.
Apakah peran Bapak/Ibu dalam
menciptakan budaya positif di sekolah
melalui penerapan konsep-konsep yang
ada di modul ini dan keterkaitannya
dengan implementasi kurikulum
Merdeka yang telah dilakukan?