Ppt kelompok
Download as PPTX, PDF0 likes698 views
BKKBN sedang melakukan penelitian untuk menciptakan alat kontrasepsi baru untuk pria berbahan dasar getah gondo rusin. Meski demikian, jumlah akseptor KB terus meningkat dari tahun ke tahun meski hanya sedikit pria yang menggunakan alat kontrasepsi. Program KB di Kabupaten Madiun berhasil menekan pertumbuhan penduduk hingga 0,2%
Ppt kelompok
- 1. -Bella Afrian D --Pety Anjari --Gita Mardiyanti --Luthfana Fazar -Shulhatul
- 2. Masalah Kependudukan di Indonesia: 1. Jumlah dan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. 2. Penyebaran penduduk yang tidak merata. 3. Struktur umur penduduk yang berusia muda. 4. Urbanisasi yang relatif tinggi. 5. Kualitas sumber daya manusia rendah.
- 3. 1. melindungi kepentingan dan mengembangkan kesejahteraan penduduk, terutama generasi yang akan datang, karena apa yang terjadi saat ini pada lingkungan hidup manusia akan dirasakan dampaknya pada generasi berikutnya. 2. memberikan kemungkinan bagi setiap orang untuk memperoleh kebebasan lebih besar untuk menentukan yang terbaik bagi kesejahteraan diri dan keluarganya. 3. kebijaksanaan harus diarahkan untuk peningkatan kualitas hidup penduduk.
- 4. : 1. Menurunkan tingkat kelahiran, melalui usaha langsung dan tak langsung. Secara langsung melalui kegiatan penyebar-luasan dan penyediaan sarana Keluarga Berencana (KB) serta usaha meningkatkan pengetahuan dan praktek KB. Usaha tidak langsung melalui usaha mendorong keluarga melaksanakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). 2. Menurunkan tingkat kematian, terutama anak-anak melalui bidang kesehatan, pangan dan gizi, pendidikan, perumahan, penyediaan air bersih dan kesehatan lingkungan. 3. Meningkatkan taraf hidup, yaitu meningkatkan umur rata-rata penduduk Indonesia. 4. Penyebaran penduduk dan tenaga kerja yang serasi dan seimbang, melalui transmigrasi, pembangunan daerah, kota dan desa, pembangunan sarana perhubungan, dan pemerataan pembangunan.
- 5. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemuda untuk menanggulangi permasalahan kependudukan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengetahuan mengenai masalah kependudukan, baik melalui pendidikan formal maupun informasi yang kemudian disebar- luaskan pada masyarakat dengan tujuan menumbuhkan kesadaran, pengetahuan dan tingkah laku yang bertanggung-jawab serta rasional mengenai permasalahan kependudukan. 2. Menurunkan tingkat kelahiran baik secara langsung maupun tidak langsung. Cara langsung adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi. Sedangkan untuk cara tidak langsung adalah melalui faktor sosial- budaya, seperti berikut: a. merencanakan keluarga dan jumlahnya, b. menunda usia menikah, c. meningkatkan status wanita dengan merubah cara pandang terhadap status wanita, d. mendorong dan menggalakkan usaha penyebaran penduduk, e. ikut berpartisipasi dalam organisasi sosial atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dibidang kependudukan.
- 6. Ciptakan Alat Kontrasepsi Baru Minimnya penggunaan alat kontrasepsi pria disebabkan jumlahnya yang masih minim. Untuk itu perlu diciptakan alat kontrasepsi baru. Saat ini hanya tersedia kondom dan MOP (Vasektomi) sebagai alkon pria. BKKBN sedang melakukan penelitian alat kontrasepsi al Kare, Madiun, Kabarindo- Program Keluarga Berencana (KB) terbukti mampu menekan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia. Jika KB berhasil, akan menekan angka laju pertumbuhan 0,5% per tahun. Untuk mendongkrak jumlah akseptor baru terutama untuk para pria, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sedang melakukan penelitian untuk diciptakan alat kontrasepsi alkon baru. Alkon baru berasal dari getah gondo rusin yang merupakan zat dalam pohon perdu gondo rusa. "Berdasarkan percobaan pre klinik yang telah dilakukan, zat tersebut tidak menghasilan efek samping. Zat ini sudah diujicobakan kepada manusia. Namun, hingga saat ini belum diketahui hasilnya. Sebab masih dalam proses penelitian," ujar Sugiri Syarif MPA, Kepala BKKBN, saat melakukan roadshow PKK, KB dan Kesehatan di Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
- 7. Meski masih mencari alat kontrasepsi baru yang lebih bagus, namun jumlah akseptor KB dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data di BKKBN Pusat, sejak tahun 2006 lalu jumlah akseptor baru meningkat tajam dan mencapai angka 5,5 juta akseptor baru. Angka tersebut bertambah menjadi 6 juta pada tahun 2007. Sedangkan tahun 2008, pemakai KB baru mencapai 6,6 juta. "Dari tahun ke tahun jumlah akseptor baru meningkat. Tahun 2009, ada sekitar 7 juta akseptor baru di Indonesia, imbuh Sugiri Syarif. Dari jumlah tersebut, BKKBN menyebutkan, keikutsertaan KB telah mencapai 61,4 persen atau sekitar 32 juta. Sementara, pria yang tertarik mengikuti KB hanya 1,5 persen atau setara dengan 800 ribu jiwa. Menurutnya, minimnya penggunaan alat kontrasepsi pria disebabkan jumlahnya yang minim. Saat ini hanya tersedia kondom dan MOP (Vasektomi) sebagai alkon pria. Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur, jumlah pengguna KB mencapai 80 ribu jiwa. Angka ini telah melebihi target yang ditetapkan oleh BKKBN pusat yakni sekitar 118,3 persen. Untuk peningkatan akseptor di Jawa Timur, BKKBN melibatkan sebanyak 4000 penyuluh KB, kader higga volunter. Sedangkan bagi warga yang tidak mampu akan mendapatkan pelayanan dan alkon gratis.
- 8. Di Kabupaten Madiun sendiri, program KB berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk hingga 0,2 persen. Atas keberhasilannya ini, Presiden RI menyematkan penghargaan Manggala Karya Kencana pada Bupati Madiun, Muhtarom, pada tahun 2009 lalu. Sedangkan, pengguna KB di Kabupaten Madiun mencapai 16.500 akseptor. Selain Kepala BKKBN Pusat, Sugiri Syarif, Roadshow kesatuan gerak PKK, KB dan kesehatan di Kecamatan Kare Kabupaten Madiun, juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK pusat, Vita Gemawan Fauzi dan Ketua Penggerak PKK Jawa Timur, Nina Soekarwo serta undangan lainnya.