際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Kerajaan 
Kediri 
 oleh: 
Nurul Akmaliyah 
SMAN Model Terpadu 
Bojonegoro
TUJUAN PEMBELAJARAN: 
 Melalui pengamatan materi sisiwa dapat menumbuhkan rasa 
syukur kepada Tuhan, meningkatkan toleransi antar agama, 
dan meneladani tokoh-tokoh pemimpin kerajaan Kaediri 
 Melalui membaca teks paparan sejarah siswa dapat 
menyebutkan bukti-bukti adanya kerajaan Kediri 
 Melalui menanya siswa dapat menjelaskan latar belakang 
adanya kerajaan Kediri 
 Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan kehidupan kerajaan 
Kediri dilihat dari berbagai bidang 
 Melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi 
penyebab kemunduran dari kerajaan Kediri 
 Melalui analisis, siswa dapat menyebutkan contoh-contoh 
peninggalan kerajaan sekaligus nilai-nilai kehidupan yang 
masih berkembang pada masa sekarang 
 Melalui tugas makalah siswa dapat membuat laporan tertulis 
hasil telaah tentang kerajaan Kediri.
Latar belakang berdirinya 
Kerajaan Kediri 
 Kerajaan kediri merupakan kerajaan Hindu yang ada di 
Jawa Timur 
 Pendiri kerajaan adalah Airlangga dari kerajaan Medang 
Kamulan 
 Penerus Airlangga adalah putrinya yang bernama 
Sanggramawijaya Tunggadewi 
 Akan tetapi putrinya tidak mau mmenjadi raja, ia lebih 
memilih bertapa 
 Airlangga adalah sosok raja yang adil dan bijaksana 
 INGAAAT dan WASPADA Airlangga adalah menantu dari..... 
????? 
 Untuk menghindari perselisihan antara anak Airlangga 
dengan anak dari mertuanya,, maka ditugaskan Mpu 
Bharada untuk menbagi kerajaan menjadi dua bagian, yaitu 
Panjalu (Kediri) dan Jenggala 
 Panjalu untuk Samarawijaya (Putra Dharmawangsa 
Teguh) beribu kota di Daha 
 Jenggala untuk Sanggramawijaya (Putra Airlangga) beribu
Peta pembagian kerajaan
Bukti-bukti adanya 
Kerajaan Kediri 
 Prasasti Sirah Keting (1104 M) berisi tentang pemberian 
hadiah tanah kepada rakyat desa oleh Raja Jayawarsa 
 Prasasti Padlegan (1117 M) dan prasasti panum bangan 1 
(1120 M) berisi tentang keagamaan pada masa raja 
Bameswara 
 Prasasti Hantang (1135 M) berisi tentang pemberian 
hadiah berupa tanah perdikan kepada rakyat Ngantang oleh 
raja Jayabaya atas kemenganagan Panjalu melawan 
Jenggala 
 Prasasti jaring (1181 M) menceritakan tentang kehidupan 
raja Gandra 
 Prasasti Kamulan (1194 M) berisi tentang pemerintahan 
kerajaan Kertajaya 
 Sumber dari Cina kumpulan cerita2 dari pedagang cina 
yang berdagang di kerajaan Kadiri: 1) Ling- Mai-Tai-Ta
Raja-Raja Kerajaan 
Kediri: 
 Samarawijaya (1042-1052 M) 
 Bameswara (1117-1135 M) 
 Jayabaya (1135-1159 M) 
 Sarwwesswara (1159-1169 M) 
 Arryeswara (1169-1181 M) 
 Gandra (1181 M) 
 Kameswara ( 1182-1185 M) 
 Kertajaya (1185-1222 M)
Kehidupan Politik / 
Pemerintahan: 
 Samarawijaya terjadi perang saudara antara Panjalu 
dengan Jenggala. Dengan kemanangan berada di 
tangan Jenggala. 
 Bameswara sama dengan pemerintahan 
samarawijaya, namun masalah keagamaan semakin 
ditingkatkan 
 Jayabaya mengalami puncak kejayaan dan berhasil 
menaklukan kerajaan Jenggala. 
 Jayabaya juga menggunakan simbol Garuda Mukha 
yang dulu di pakai oleh Airlangga 
 Jayabaya memerintah dua pujangga kerajaan (Mpu 
Sedah dan Mpu Panuluh) untuk menggubah kita 
Bharatayudha berisi tentang kemenangan Panjalu 
terhadap Jenggala 
 Selain itu, kitab ini menceritakan kebesaran dan
Lanjutaan... 
 Jayabaya juga mengatakan bahwa ia meruapakan 
keturunan Airlangga dan titisan dewa Wisnu 
 Jayabaya menggunakan Narasinga lambang kerajaan kediri 
 Sarwwesswara sampai Kameswara melakukan ekspansi 
dan meningkatkan kesustraan 
 Kertajaya kerajaan dilanda ketidakstabilan, karena kaum 
brahmana dikurangi hak-hak nya sebagai pemuka agama 
 Kertaya meminta kaum Brahmana untuk menyembahnya 
sebagai Dewa 
 Kondisi menyebabkan banyak kaum Brahmana untuk 
mengungsi ke Tumapel (Singhasari) wilayah kekuasaan 
ken Arok. 
 Akibatnya: Kertajaya menyerang kaum Brahaman yang 
meminta perlindungan kepada ken Arok, tetapi kertajaya 
TEWAS dalam pertempuran. Berakhir pula kerajaan Kediri.
Kehidupan Sosial 
Terdiri dari tiga tingkatan: 
 Golongan masyarakat pusat (Kerajaan) yaitu 
masyarakat yang terdapat dalam lingkungan raja dan 
kaum kerabat serta abdi dalem 
 Golongan Masyarakat Thani (Daerah) yaitu golongan 
masyarakat yang terdiri atas para pejabat atau petugas 
pemerintahan di wilayah daerah 
 Golongan masyarakat non pemerintahan yaitu 
golongan masyarakat yang tidak mempunyai 
kedudukan dan hubungan dengan pemerintahan 
secara resmi
Kehidupan Ekonomi 
 Bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan 
 Masyarakat kerajaan Kediri memanfaatkan sungai 
Brantas untuk mengairi sawah dan aktivitas 
perdagangan 
 Sungai brantas menjadi jalur untuk memasarkan hasil 
panen dan menukarnya dengan barang-barang 
impor. 
 Keberadaan gunung kelud, kawi, arjuna dan 
welerang menjadikan wilayah ini subur untuk 
pertanian. 
 Komoditi utama: beras dan palawija 
 Barang dagangan: emas. Perak, kayu cendana. 
Gading, dan pinang.
Kehidupan Budaya 
 Masyarakat kediri mengenal tulisan pallawa dan 
huruf sansekerta 
 Masyarakat kediri banyak menghasilkan karya sastra, 
diantaranya: 
 Kitab Bharatayudha gubahan Mpu Panuluh & Mpu 
Sedah 
 Kitab Hariwangsa & Gatotcasraya gubahan Mpu 
Panuluh 
 Ramalan Jayabaya Raja Jayabaya 
 Kitab Smaradahana gubahan Mpu Dharmaja 
 Kitab Lubdhaka dan Wertasancayagubahan Mpu 
Tanakung
TERIMA KASIH

More Related Content

Ppt kerajaan kadiri

  • 1. Kerajaan Kediri oleh: Nurul Akmaliyah SMAN Model Terpadu Bojonegoro
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN: Melalui pengamatan materi sisiwa dapat menumbuhkan rasa syukur kepada Tuhan, meningkatkan toleransi antar agama, dan meneladani tokoh-tokoh pemimpin kerajaan Kaediri Melalui membaca teks paparan sejarah siswa dapat menyebutkan bukti-bukti adanya kerajaan Kediri Melalui menanya siswa dapat menjelaskan latar belakang adanya kerajaan Kediri Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan kehidupan kerajaan Kediri dilihat dari berbagai bidang Melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi penyebab kemunduran dari kerajaan Kediri Melalui analisis, siswa dapat menyebutkan contoh-contoh peninggalan kerajaan sekaligus nilai-nilai kehidupan yang masih berkembang pada masa sekarang Melalui tugas makalah siswa dapat membuat laporan tertulis hasil telaah tentang kerajaan Kediri.
  • 3. Latar belakang berdirinya Kerajaan Kediri Kerajaan kediri merupakan kerajaan Hindu yang ada di Jawa Timur Pendiri kerajaan adalah Airlangga dari kerajaan Medang Kamulan Penerus Airlangga adalah putrinya yang bernama Sanggramawijaya Tunggadewi Akan tetapi putrinya tidak mau mmenjadi raja, ia lebih memilih bertapa Airlangga adalah sosok raja yang adil dan bijaksana INGAAAT dan WASPADA Airlangga adalah menantu dari..... ????? Untuk menghindari perselisihan antara anak Airlangga dengan anak dari mertuanya,, maka ditugaskan Mpu Bharada untuk menbagi kerajaan menjadi dua bagian, yaitu Panjalu (Kediri) dan Jenggala Panjalu untuk Samarawijaya (Putra Dharmawangsa Teguh) beribu kota di Daha Jenggala untuk Sanggramawijaya (Putra Airlangga) beribu
  • 5. Bukti-bukti adanya Kerajaan Kediri Prasasti Sirah Keting (1104 M) berisi tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa oleh Raja Jayawarsa Prasasti Padlegan (1117 M) dan prasasti panum bangan 1 (1120 M) berisi tentang keagamaan pada masa raja Bameswara Prasasti Hantang (1135 M) berisi tentang pemberian hadiah berupa tanah perdikan kepada rakyat Ngantang oleh raja Jayabaya atas kemenganagan Panjalu melawan Jenggala Prasasti jaring (1181 M) menceritakan tentang kehidupan raja Gandra Prasasti Kamulan (1194 M) berisi tentang pemerintahan kerajaan Kertajaya Sumber dari Cina kumpulan cerita2 dari pedagang cina yang berdagang di kerajaan Kadiri: 1) Ling- Mai-Tai-Ta
  • 6. Raja-Raja Kerajaan Kediri: Samarawijaya (1042-1052 M) Bameswara (1117-1135 M) Jayabaya (1135-1159 M) Sarwwesswara (1159-1169 M) Arryeswara (1169-1181 M) Gandra (1181 M) Kameswara ( 1182-1185 M) Kertajaya (1185-1222 M)
  • 7. Kehidupan Politik / Pemerintahan: Samarawijaya terjadi perang saudara antara Panjalu dengan Jenggala. Dengan kemanangan berada di tangan Jenggala. Bameswara sama dengan pemerintahan samarawijaya, namun masalah keagamaan semakin ditingkatkan Jayabaya mengalami puncak kejayaan dan berhasil menaklukan kerajaan Jenggala. Jayabaya juga menggunakan simbol Garuda Mukha yang dulu di pakai oleh Airlangga Jayabaya memerintah dua pujangga kerajaan (Mpu Sedah dan Mpu Panuluh) untuk menggubah kita Bharatayudha berisi tentang kemenangan Panjalu terhadap Jenggala Selain itu, kitab ini menceritakan kebesaran dan
  • 8. Lanjutaan... Jayabaya juga mengatakan bahwa ia meruapakan keturunan Airlangga dan titisan dewa Wisnu Jayabaya menggunakan Narasinga lambang kerajaan kediri Sarwwesswara sampai Kameswara melakukan ekspansi dan meningkatkan kesustraan Kertajaya kerajaan dilanda ketidakstabilan, karena kaum brahmana dikurangi hak-hak nya sebagai pemuka agama Kertaya meminta kaum Brahmana untuk menyembahnya sebagai Dewa Kondisi menyebabkan banyak kaum Brahmana untuk mengungsi ke Tumapel (Singhasari) wilayah kekuasaan ken Arok. Akibatnya: Kertajaya menyerang kaum Brahaman yang meminta perlindungan kepada ken Arok, tetapi kertajaya TEWAS dalam pertempuran. Berakhir pula kerajaan Kediri.
  • 9. Kehidupan Sosial Terdiri dari tiga tingkatan: Golongan masyarakat pusat (Kerajaan) yaitu masyarakat yang terdapat dalam lingkungan raja dan kaum kerabat serta abdi dalem Golongan Masyarakat Thani (Daerah) yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat atau petugas pemerintahan di wilayah daerah Golongan masyarakat non pemerintahan yaitu golongan masyarakat yang tidak mempunyai kedudukan dan hubungan dengan pemerintahan secara resmi
  • 10. Kehidupan Ekonomi Bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan Masyarakat kerajaan Kediri memanfaatkan sungai Brantas untuk mengairi sawah dan aktivitas perdagangan Sungai brantas menjadi jalur untuk memasarkan hasil panen dan menukarnya dengan barang-barang impor. Keberadaan gunung kelud, kawi, arjuna dan welerang menjadikan wilayah ini subur untuk pertanian. Komoditi utama: beras dan palawija Barang dagangan: emas. Perak, kayu cendana. Gading, dan pinang.
  • 11. Kehidupan Budaya Masyarakat kediri mengenal tulisan pallawa dan huruf sansekerta Masyarakat kediri banyak menghasilkan karya sastra, diantaranya: Kitab Bharatayudha gubahan Mpu Panuluh & Mpu Sedah Kitab Hariwangsa & Gatotcasraya gubahan Mpu Panuluh Ramalan Jayabaya Raja Jayabaya Kitab Smaradahana gubahan Mpu Dharmaja Kitab Lubdhaka dan Wertasancayagubahan Mpu Tanakung