際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
TOKSISITAS LOGAM
BERAT
DI TEMPAT KERJA
Kelompok V
 NURWANTI
(14120120112)
 DEWI YULIANTI M.
(14120120122)
 ANDRIANI AUDAH SALATIN
(14120120139)
 FANI RIZKY OKTAVIA PELU
(14120120152)
pendahuluan
 Toksisitas merupakan istilah dalam
toksikologi yang didefinisikan sebagai
kemampuan bahan kimia untuk
menyebabkan kerusakan/injuri. Istilah
toksisitas merupakan istilah kualitatif,
terjadi atau tidak terjadinya kerusakan
tergantung pada jumlah unsur kimia
yang terabsopsi (Anonim, 2008).
 Logam berat adalah bahan-bahan alami yang
berasal dan termasuk bahan penyusun lapisan
tanah bumi. Logam berat tidak dapat diurai atau
dimusnahkan. Logam berat dapat masuk ke
dalam tubuh mahluk hidup melalui makanan, air
minum, dan udara. Logam berat berbahaya
karena cenderung terakumulasi di dalam tubuh
mahluk hidup. Laju akumulasi logam-logam berat
ini di dalam tubuh pada banyak kasus lebih cepat
dari kemampuan tubuh untuk membuangnya.
Akibatnya keberadaannya di dalam tubuh
semakin tinggi, dan dari waktu ke waktu
memberikan dampak yang makin merusak.
pengertian
 Toksisitas logam adalah terjadinya keracunanan dalam tubuh
manusia yang diakibatkan oleh bahan berbahaya yang
mengandung logam beracun . Zat-zat beracun dapat masuk
ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, dan mulut.
Pada umumnya, logam terdapat di alam dalam bentuk
batuan, bijih tambang, tanah, air, dan udara. Macam-macam
logam beracun yaitu raksa/merkuri (Hg), kromium (Cr),
kadmium (Cd), tembaga (Cu), timah (Sn), nikel (Ni), arsene
(As), kobalt (Co), aluminium (Al), besi (Fe), selenium (Se), dan
zink (Zn). Walaupun kadar logam dalam tanah, air, dan udara
rendah, namun dapat meningkat apabila manusia
menggunakan produk-produk dan peralatan yang
mengandung logam, pabrik-pabrik yang menggunakan
logam, pertambangan logam, dan pemurnian logam.
Contohnya penggunaan 25.000-125.000 ton raksa per tahun
pada pabrik termometer, spigmanometer barometer, baterai,
saklar elektrikdan peralatan elektronik
Menurut Palar (2004) melihat bentuk dan
kemampuannya setiap logam haruslah
memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
 Memiliki kemampuan yang baik sebagai
penghantar daya listrik (konduktor)
 Memiliki kemampuan sebagai penghantar
panas yang baik.
 Memiliki rapatan yang tinggi.
 Dapat membentuk alloy dengan logam
lainnya.
 Untuk logam yang padat, dapat ditempa
dan dibentuk.
Faktor Penyebab Racun
Logam:
Tingkatan konsumsi dan
banyaknya logam di alam
Bentuk kimia
Kompleks protein-logam
Faktor usia dan berat badan
Klasifikasi Toksisitas
 Gas : tidak berbentuk, mengisi ruangan
pada suhu & tekanan normal, tidak terlihat,
tidak berbau pada konsentrasi rendah, dan
dapat berubah menjadi cair/padat dengan
perubahan suhu dan tekanan
 Uap : bentuk gas dari zat yang dalam
keadaan biasa berujud cair atau padat,
tidak kelihatan dan berdifusi keseluruhan
ruangan.
 Debu : partikel zat padat yang terjadi
oleh karena kekuatan alami atau mekanis.
 Kabut : titik cairan halus di udara yang terjadi
akibat kondensasi bentuk uap atau dari tingkat
pemecahan zat cair atau menjadi tingkat dispersi,
melalui cara tertentu.
 Fume : partikel zat padat yang terjadi oleh
kondensasi bentuk gas, biasanya setelah
penguapan benda padat yang dipijarkan.
 Asap : partikel zat karbon yang berukuran kurang
dari 0,5 mikron, sebagai akibat pembakaran
tidak sempurna bahan yang mengandung
karbon.
 Awan : partikel cair sebagai hasil kondensasi fase
gas ukuran partikelnya antara 0,1mikron.
MEKANISME TOKSISITAS LOGAM
BERAT
 Dalam bidang kesehatan kerja, dikenal istilah
keracunan akut dan keracunan kronis. Keracunan
akut didefinisikan sebagai suatu bentuk keracunan
yang terjadi dalam jangka waktu yang singkat
atau sangat singkat. Peristiwa keracunan akut ini
terjadi apabila individu atau biota secara tidak
sengaja menghirup atau menelan bahan beracun
dalam jumlah yang besar. Adapun keracunan
Kronis di definisikan dengan terhirup atau
tertelannya bahan beracun dalam dosis rendah
tetapi dalam jangka waktu yang panjang.
 Kasus-kasus keracunan yang disebabkan oleh
logam berat, sering terjadi pada orang-orang
yang bekerja dalam bidang industri, di
laboratorium, bidang pertanian dan
pembangunan. Peristiwa keracuanan itu
biasanya di sebabkan oleh kelalaian penderita
ataupun oleh kecelakaan kerja.
 Keracunan akut yang disebabkan oleh logam-
logam berat yang berkenaan dengan lingkungan
kerja dapat dicontohkan sebagai berikut :
Keracuanan dalam bidang industri, biasanya
terjadi sebagai akibat dari kecelakaan, misalnya
peledakan pipa dan tangki, kebocoran yang
tiba-tiba dari uap logam, selain itu kerusakan
sistem ventilasi.
TOKSISITAS LOGAM BERAT YANG ADA DI TEMPAT KERJA
1. Timbal(Pb)
Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan
nama timah hitam. Dalam bahasa ilmiahnya dinamakan
Plumbum, dan logam ini disimbolkan dengan Pb. Timbal
merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak
bumi. Timbal (Pb) dimanfaatkan manusia untuk bahan
pembuat baterai, membuat amunisi, produk logam
(logam lembaran, solder, dan pipa), perlengkapan
medis (penangkal radiasi dan alat bedah), cat, keramik,
peralatan kegiatan ilmiah/praktek (papan sirkuit (CB)
untuk computer) untuk campuran minyak bahan-bakar
untuk meningkatkan nilai oktan (Wardhayani, 2006)
Logam timbal (Pb) merupakan logam yang
lunak dan berwarna cokelat kehitaman serta
mudah dimurnikan dari pertambangan. Bahaya
yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah
sering menyebabkan keracunan. Pada
pengamatan yang dilakukan terhadap para
pekerja yang bekerja menangani senyawa Pb,
tidak ditemukan keracunan kronis yang berat.
Gejala keracunan kronis ringan yang ditemukan
berupa insomnia dan beberapa macam
gangguan tidur lainnya, sedangkan gejala pada
kasus keracunan akut ringan berupa penurunan
tekanan darah dan berat badan. Keracunan akut
yang cukup berat dapat mengakibatkan koma
bahkan kematian.
Keracunan timbal dalam bentuk kronis lebih
sering terjadi dibandingkan keracunan akut.
Keracunan timbal kronis lebih sering dialami para
pekerja yang terpapar timbal dalam bentuk
garam pada berbagai industri, karena itu
keracunan ini dianggap sebagai penyakit
industri. seperti penyusun huruf pada
percetakan, pengatur komposisi media cetak,
pembuat huruf mesin cetak, pabrik cat yang
menggunakan timbal, petugas pemasang pipa
gas.
Metabolisme Timbal (Pb)
Absorbsi
Distribusi dan
penyimpanan
Ekskresi
dampak logam Pb pada
kesehatan
 Sistem Syaraf dan Kecerdasan
Efek Pb terhadap sistem syaraf telah
diketahui, terutama dalam studi kesehatan kerja
dimana pekerja yang terpajan kadar timbal yang
tinggi dilaporkan menderita gejala kehilangan
nafsu makan, depresi, kelelahan, sakit kepala,
mudah lupa, dan pusing.
 Efek Sistemik
Keracunan timbal dapat berakibat sakit
perut, konstipasi, kram, mual, muntah, anoreksia,
dan kehilangan berat badan. Pb juga dapat
meningkatkan tekanan darah. Intinya timbal ini
dapat merusak fungsi organ.
 Efek Terhadap Reproduksi
Pajanan Pb pada wanita di masa
kehamilan telah dilaporkan dapat memperbesar
resiko keguguran, kematian bayi dalam
kandungan, dan kelahiran prematur. Pada laki-
laki, efek Pb antara lain menurunkan jumlah
sperma dan meningkatnya jumlah sperma
abnormal.
 Pada Tulang
Pada tulang, ion Pb2+ logam ini mampu
menggantikan keberadaan ion Ca2+ (kalsium)
yang terdapat pada jaringan tulang. Konsumsi
makanan tinggi kalsium akan mengisolasi tubuh
dari paparan Pb yang baru (Winarno 1993).
PENCEGAHAN
 Terkena timbal di tempat kerja bisa di cegah
dengan mengurangi jumlah kontak timbal
dengan pekerja. Semua karyawan di timbal
industry harus menyediakan petunjuk
perencanaan kontak dengan timbal untuk
mengurangi terkenanya timbal kepada pekerja
mereka (WorkSafe BC 2006). Selanjutnya, tanda
harus di pasang di tempat kerja yang
mengandung material yang berbahaya sebagai
peringatan kepada pekerja tentang daerah
yang memiliki potensial bahaya. Di tambah lagi,
pekerja harus selalu mengenakan peralatan
kemanan dan memastikan peralatan tersebut
aman dan berada pada kondisi yang bagus.
TOKSISITAS LOGAM BERAT YANG ADA DI
TEMPAT KERJA
2. Kadmium (Cd)
Kadmium (Cd) ini pertama kali
ditemukan oleh seorang ilmuan Jerman
bernama Friedric Strohmeyer pada tahun
1817. Logam Cd ini ditemukan dalam
bebatuan calamine (seng karbonat).
Nama Kadmium sendiri diambil dari nama
latin calamine yaitu cadmia.
Kadmium hampir selalu ditemukan dalam
jumlah yang kecil dalam bijih-bijih Seng,
seperti sphalerite (ZnS)
Kadmium merupakan suatu logam
sangat beracun yang secara umum dijumpai
di tempat kerja industri. Karena batas yang
diperbolehkan rendah, pajanan berlebih
dapat terjadi bahkan dalam situasi di mana
jumlah kadmium sangat kecil (renik)
ditemukan. Kadmium juga dijumpai dalam
beberapa industri cat dan mungkin terdapat
bahaya ketika disemprotkan.
Kadmium juga terdapat dalam
pembuatan beberapa jenis baterai.
Eksposur terhadap kadmium dibahas
dalam standar khusus untuk industri
umum, pekerjaan galangan kapal,
industri konstruksi, dan industri pertanian.
TOKSISITAS LOGAM BERAT YANG ADA DI TEMPAT KERJA
3. Merkuri(Hg)
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang
berwarna keperakan, berbentuk cairan tak berbau, dan
mengkilap. Hg mempunyai bentuk kimiawi yang berbeda-
beda dalam menimbulkan keracunan pada mahluk hidup
sehingga menimbulkan gejala yang berbeda pula.
Merkuri adalah logam berat secara alami yang
terdapat di alam dan semakin besarnya emisi di alam
akibat proses industrialisasi karena merkuri (Hg) sangat
besar manfaatnya. Sedangkan keracunan atau intoksikasi
adalah keadaan patologik yang disebabkan oleh obat,
serum, alkohol, bahan serta seyawa kimia toksik, dan lain
(Sartono,2002 : 5).
 Bebagai industri sekarang ini banyak
menggunakan merkuri dalam proses
produksinya. Terlepas dari itu semua, merkuri
tetap berbahaya bagi manusia bahkan
dikatan bersifat sangat toksik.
 Contohnya pertambangan emas. Dimana
penambang emas pada saat pemeriksaan
darah mengandung merkuri yang
menimbulkan gejala seperti tremor, sakit
kepala, mual, pelupa, diare.
Selain pada bidang pertambangan emas,
kasus kontaminasi merkuri (Hg) juga terjadi di
bidang kedokteran dalam hal ini adalah
kedokteran gigi. Pada kasus ini, mekuri (Hg)
digunakan sebagai bahan tambal amalgam gigi
dan peneliti ingin melihat hubungan tambal
amalgam gigi dengan kadar merkuri (Hg) dalam
urin. Dalam pembahasannya, terlihat bahwa
pasien dengan kadar merkuri atau air raksa (Hg)
dalam urin > 4 袖g/L sebanyak 92,5%, yang
menunjukkan dari seluruh responden hampir
semuanya sudah terancam penyakit yang
diakibatkan oleh kadar merkuri dalam tubuh
(Soemadi).
PENCEGAHAN
Bila memungkinkan, merkuri hendaknya dikelola
dalam sistem bersekat rapat dan higine yang ketat
hendaknya ditekankan di tempat kerja. Lebih lanjut,
penting pula dicegah :
 Terlepasnya merkuri dari container
 Penyebaran percikan merkuri di udara
 Infiltrasi merkuri pada retakan dan celah-celah
lantai atau meja kerja (ini menyebabkan
penguapan yang berlangsung lama).
Pencegahan harus dijalankan di tambang-
tambang tempat bijih merkuri diambil, yaitu dengan
ventilasi, pengeboran basah, dan pemakaian masker
yang dapat menahan uap merkuri. Di pabrik-pabrik
yang membuat barometer dan termometer, lantai
harus rata, licin, tidak boleh retak sehingga kalau
terjadi penumpahan merkuri akan segera dapat
dibersihkan.
Ventilasi umum di pabrik-pabrik yang
menggunakan merkuri tidaklah baik, karena ventilasi
memperhebat terjadinya penguapan merkuri.
Pemeriksaan kesehatan berkala, permasuk
pemeriksaan gigi dan mulut sangat membantu
dalam menentukan keracunan sedini mungkin
(Lubis,2002).
TOKSISITAS LOGAM BERAT YANG ADA DI TEMPAT KERJA
4. Arsenik (As)
Arsen (As) atau sering disebut arsenik
dapat merusak ginjal dan bersifat racun
yang sangat kuat. Senyawa arsen sangat
sulit dideteksi karena tidak memiliki rasa
yang khas atau ciri-ciri pemaparan lain
yang menonjol. Gejala keracunan senyawa
arsen terutama adalah sakit di
kerongkongan, sukar menelan, disertai rasa
nyeri lambung dan muntah-muntah.
PENCEGAHAN TERJADINYA
PAPARAN ARSEN
Usaha pencegahan terjadinya paparan
arsen secara umum adalah pemakaian alat
proteksi diri bagi semua individu yang
mempunyai potensi terpapar oleh arsen. Alat
proteksi diri tersebut misalnya :
 Masker yang memadai
 Sarung tangan yang memadai
 Tutup kepala
 Kacamata khusus
Usaha pencegahan lain adalah
melakukan surveilance medis, yaitu
pemeriksaan kesehatan dan laboratorium
yang dilakukan secara rutin setiap tahun.
Usaha pencegahan agar lingkungan
kerja terbebas dari kadar arsen yang
berlebihan adalah perlu dilakukan
pemeriksaan kualitas udara (indoor),
terutama kadar arsen dalam patikel debu.
Pemeriksaan kualitas udara tersebut
setidaknya dilakukan setiap tiga bulan.
Ventilasi tempat kerja harus baik, agar
sirkulasi udara dapat lancar.
PENCEGAHAN TERJADINYA
PAPARAN ARSEN
5. Chromium (Cr)
nama kromium berasal dari kata Yunani kroma yang berarti
warna, dinamakan demikian karena banyaknya senyawa
berwarna berbeda yang diperlihatkan oleh kromium Satu atau dua
tahun kemudian seorang kimiawan dari Jerman, Tassaert yang
bekerja di Paris menemukan kromium dalam bijih Kromit, Fe(CrO2)2,
yang merupakan sumber utama kromit hingga sekarang.
Khromium (Cr) adalah metal kelabu yang keras. Khromium
terdapat pada industri gelas, metal, fotografi, dan elektroplating.
Dalam bidang industri, khromium diperlukan dalam dua bentuk,
yaitu khromium murni dan aliasi besi-besi khromium yang disebut
ferokromium sedangkan logam khromium murni tidak pernah
ditemukan di alam.
JENIS-JENIS KERACUNAN PADA Cr
]
Keracuna
n Akut
Keracuna
n Kronis
Pencegahan pencemaran Cr untuk industry bisa
dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:
 Subsitusi bahan baku kromium dengan mengganti
dengan bahan lain yang kurang atau tidak toksik,
mengurangi limbah cat dan mendaur ulang limbah
cat mebjadi bahan bangunan, misalnya lantai
keramik atau aspal.
 Pengembangan proses industry dengan mengurangi
penggunaan bahan baku kromium serta
mengurangi limbah kromium
 Perubahan jenis produksi atau melakukan redesign
dengan mengurangi bahan baku pigmen kromium
yang diganti dengan organic
Kesimpulan
 Toksisitas logam adalah terjadinya keracunanan dalam tubuh
manusia yang diakibatkan oleh bahan berbahaya yang
mengandung logam beracun . Zat-zat beracun dapat masuk ke
dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, dan mulut. Pada
umumnya, logam terdapat di alam dalam bentuk batuan, bijih
tambang, tanah, air, dan udara. Macam-macam logam
beracun yaitu raksa/merkuri (Hg), kromium (Cr), kadmium (Cd),
tembaga (Cu), timah (Sn), nikel (Ni), arsene (As), kobalt (Co),
aluminium (Al), besi (Fe), selenium (Se), dan zink (Zn). Walaupun
kadar logam dalam tanah, air, dan udara rendah, namun dapat
meningkat apabila manusia menggunakan produk-produk dan
peralatan yang mengandung logam, pabrik-pabrik yang
menggunakan logam, pertambangan logam, dan pemurnian
logam. Contohnya penggunaan 25.000-125.000 ton raksa per
tahun pada pabrik termometer, spigmanometer barometer,
baterai, saklar elektrikdan peralatan elektronik
 Logam berat adalah bahan-bahan alami yang
berasal dan termasuk bahan penyusun lapisan
tanah bumi. Logam berat tidak dapat diurai atau
dimusnahkan. Logam berat dapat masuk ke
dalam tubuh mahluk hidup melalui makanan, air
minum, dan udara. Logam berat berbahaya
karena cenderung terakumulasi di dalam tubuh
mahluk hidup. Laju akumulasi logam-logam berat
ini di dalam tubuh pada banyak kasus lebih cepat
dari kemampuan tubuh untuk membuangnya.
Akibatnya keberadaannya di dalam tubuh
semakin tinggi, dan dari waktu ke waktu
memberikan dampak yang makin merusak.

More Related Content

Similar to PPT TOKSISITAS PEMBELAJARAN KESEHATAN .pptx (20)

Live ur life makalah polusi air
Live ur life  makalah polusi airLive ur life  makalah polusi air
Live ur life makalah polusi air
zidni9
Studi kasus tailing
Studi kasus tailingStudi kasus tailing
Studi kasus tailing
salamatul maimanah
Pengolahan Logam Berat
Pengolahan Logam BeratPengolahan Logam Berat
Pengolahan Logam Berat
Nyak Nisa Ul Khairani
Industri
IndustriIndustri
Industri
Arifpiece
pencemaran logam berat, timal, merkuli, .ppt
pencemaran logam berat, timal, merkuli,  .pptpencemaran logam berat, timal, merkuli,  .ppt
pencemaran logam berat, timal, merkuli, .ppt
desidesriani
UNSUR RADIOAKTIF
UNSUR RADIOAKTIFUNSUR RADIOAKTIF
UNSUR RADIOAKTIF
Rachmad Febrian
Industri
IndustriIndustri
Industri
Arifpiece
372361170 toksikologi-logam-buku-2
372361170 toksikologi-logam-buku-2372361170 toksikologi-logam-buku-2
372361170 toksikologi-logam-buku-2
yedigandasaputra
Kimia Alkali
Kimia AlkaliKimia Alkali
Kimia Alkali
Retno Damayanti
Timbal
TimbalTimbal
Timbal
Bughis Berkata
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
UIN Alauddin Makassar
toksikologi-logam-berat dan cemarannya.ppt
toksikologi-logam-berat dan cemarannya.ppttoksikologi-logam-berat dan cemarannya.ppt
toksikologi-logam-berat dan cemarannya.ppt
GaniPurwiandono1
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
surya kelana
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
surya kelana
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Nyak Nisa Ul Khairani
Unsur unsur periode_empat
Unsur unsur periode_empatUnsur unsur periode_empat
Unsur unsur periode_empat
fiqifazriana
Materi tentang logam berat kimia organik
Materi tentang logam berat kimia organikMateri tentang logam berat kimia organik
Materi tentang logam berat kimia organik
VeisyDiantyLengkey
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
Nurulita Rahayu
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaanLingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
rizki rach
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Mutiara Dwi Faiska
Live ur life makalah polusi air
Live ur life  makalah polusi airLive ur life  makalah polusi air
Live ur life makalah polusi air
zidni9
pencemaran logam berat, timal, merkuli, .ppt
pencemaran logam berat, timal, merkuli,  .pptpencemaran logam berat, timal, merkuli,  .ppt
pencemaran logam berat, timal, merkuli, .ppt
desidesriani
372361170 toksikologi-logam-buku-2
372361170 toksikologi-logam-buku-2372361170 toksikologi-logam-buku-2
372361170 toksikologi-logam-buku-2
yedigandasaputra
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
UIN Alauddin Makassar
toksikologi-logam-berat dan cemarannya.ppt
toksikologi-logam-berat dan cemarannya.ppttoksikologi-logam-berat dan cemarannya.ppt
toksikologi-logam-berat dan cemarannya.ppt
GaniPurwiandono1
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
surya kelana
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
surya kelana
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Nyak Nisa Ul Khairani
Unsur unsur periode_empat
Unsur unsur periode_empatUnsur unsur periode_empat
Unsur unsur periode_empat
fiqifazriana
Materi tentang logam berat kimia organik
Materi tentang logam berat kimia organikMateri tentang logam berat kimia organik
Materi tentang logam berat kimia organik
VeisyDiantyLengkey
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaanLingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
rizki rach
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Mutiara Dwi Faiska

More from AAsmaSaad1 (17)

1. Konsep Dasar Statistik dengan logo praktisi.pptx
1. Konsep Dasar Statistik dengan logo praktisi.pptx1. Konsep Dasar Statistik dengan logo praktisi.pptx
1. Konsep Dasar Statistik dengan logo praktisi.pptx
AAsmaSaad1
PENDAHULUAN KIMIA DASAR_ PERTEMUAN 1.pptx
PENDAHULUAN KIMIA DASAR_ PERTEMUAN 1.pptxPENDAHULUAN KIMIA DASAR_ PERTEMUAN 1.pptx
PENDAHULUAN KIMIA DASAR_ PERTEMUAN 1.pptx
AAsmaSaad1
winda dwi _peran bidan pada pelayanan primer.pptx
winda dwi _peran bidan pada pelayanan primer.pptxwinda dwi _peran bidan pada pelayanan primer.pptx
winda dwi _peran bidan pada pelayanan primer.pptx
AAsmaSaad1
Pelatihan 16-26 Okt 23 Sertifikat BOE Malang.pdf
Pelatihan 16-26 Okt 23 Sertifikat BOE Malang.pdfPelatihan 16-26 Okt 23 Sertifikat BOE Malang.pdf
Pelatihan 16-26 Okt 23 Sertifikat BOE Malang.pdf
AAsmaSaad1
TEMPAT TINGGAL PMM kampus makassar .pptx
TEMPAT TINGGAL PMM kampus makassar .pptxTEMPAT TINGGAL PMM kampus makassar .pptx
TEMPAT TINGGAL PMM kampus makassar .pptx
AAsmaSaad1
1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx
1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx
1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx
AAsmaSaad1
2. ANDI SYARIFA-PERSIAPAN DAN PERENCANAAN KEHAMILAN.pptx
2. ANDI SYARIFA-PERSIAPAN DAN PERENCANAAN KEHAMILAN.pptx2. ANDI SYARIFA-PERSIAPAN DAN PERENCANAAN KEHAMILAN.pptx
2. ANDI SYARIFA-PERSIAPAN DAN PERENCANAAN KEHAMILAN.pptx
AAsmaSaad1
softkebidanan-130227031659-phpapp02.pptx
softkebidanan-130227031659-phpapp02.pptxsoftkebidanan-130227031659-phpapp02.pptx
softkebidanan-130227031659-phpapp02.pptx
AAsmaSaad1
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdfKiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
AAsmaSaad1
Hasriantirisna_9 April 2022_ Praktik Kebidanan Yang Sensitive Budaya.pptx
Hasriantirisna_9 April 2022_ Praktik Kebidanan Yang Sensitive Budaya.pptxHasriantirisna_9 April 2022_ Praktik Kebidanan Yang Sensitive Budaya.pptx
Hasriantirisna_9 April 2022_ Praktik Kebidanan Yang Sensitive Budaya.pptx
AAsmaSaad1
Hasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptx
Hasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptxHasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptx
Hasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptx
AAsmaSaad1
materipenyuluhankesproremaja-100628020507-phpapp01.ppt
materipenyuluhankesproremaja-100628020507-phpapp01.pptmateripenyuluhankesproremaja-100628020507-phpapp01.ppt
materipenyuluhankesproremaja-100628020507-phpapp01.ppt
AAsmaSaad1
absen kimor D22.pdf
absen kimor D22.pdfabsen kimor D22.pdf
absen kimor D22.pdf
AAsmaSaad1
363288450-GIZI-PADA-SAAT-BENCANA-1-pptx.pptx
363288450-GIZI-PADA-SAAT-BENCANA-1-pptx.pptx363288450-GIZI-PADA-SAAT-BENCANA-1-pptx.pptx
363288450-GIZI-PADA-SAAT-BENCANA-1-pptx.pptx
AAsmaSaad1
files13095EMT KONSEP BALIKPAPAN 2016 hasil pertemuan.pptx
files13095EMT KONSEP BALIKPAPAN 2016 hasil pertemuan.pptxfiles13095EMT KONSEP BALIKPAPAN 2016 hasil pertemuan.pptx
files13095EMT KONSEP BALIKPAPAN 2016 hasil pertemuan.pptx
AAsmaSaad1
absen pertemuan 1.docx
absen pertemuan 1.docxabsen pertemuan 1.docx
absen pertemuan 1.docx
AAsmaSaad1
PPT OP RESKI DEWI PRATIWI-25 SEP 2023 AT MAHIDOL THAILAND FINAL EDIT.pptx
PPT OP RESKI DEWI PRATIWI-25 SEP 2023 AT MAHIDOL THAILAND FINAL EDIT.pptxPPT OP RESKI DEWI PRATIWI-25 SEP 2023 AT MAHIDOL THAILAND FINAL EDIT.pptx
PPT OP RESKI DEWI PRATIWI-25 SEP 2023 AT MAHIDOL THAILAND FINAL EDIT.pptx
AAsmaSaad1
1. Konsep Dasar Statistik dengan logo praktisi.pptx
1. Konsep Dasar Statistik dengan logo praktisi.pptx1. Konsep Dasar Statistik dengan logo praktisi.pptx
1. Konsep Dasar Statistik dengan logo praktisi.pptx
AAsmaSaad1
PENDAHULUAN KIMIA DASAR_ PERTEMUAN 1.pptx
PENDAHULUAN KIMIA DASAR_ PERTEMUAN 1.pptxPENDAHULUAN KIMIA DASAR_ PERTEMUAN 1.pptx
PENDAHULUAN KIMIA DASAR_ PERTEMUAN 1.pptx
AAsmaSaad1
winda dwi _peran bidan pada pelayanan primer.pptx
winda dwi _peran bidan pada pelayanan primer.pptxwinda dwi _peran bidan pada pelayanan primer.pptx
winda dwi _peran bidan pada pelayanan primer.pptx
AAsmaSaad1
Pelatihan 16-26 Okt 23 Sertifikat BOE Malang.pdf
Pelatihan 16-26 Okt 23 Sertifikat BOE Malang.pdfPelatihan 16-26 Okt 23 Sertifikat BOE Malang.pdf
Pelatihan 16-26 Okt 23 Sertifikat BOE Malang.pdf
AAsmaSaad1
TEMPAT TINGGAL PMM kampus makassar .pptx
TEMPAT TINGGAL PMM kampus makassar .pptxTEMPAT TINGGAL PMM kampus makassar .pptx
TEMPAT TINGGAL PMM kampus makassar .pptx
AAsmaSaad1
1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx
1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx
1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx
AAsmaSaad1
2. ANDI SYARIFA-PERSIAPAN DAN PERENCANAAN KEHAMILAN.pptx
2. ANDI SYARIFA-PERSIAPAN DAN PERENCANAAN KEHAMILAN.pptx2. ANDI SYARIFA-PERSIAPAN DAN PERENCANAAN KEHAMILAN.pptx
2. ANDI SYARIFA-PERSIAPAN DAN PERENCANAAN KEHAMILAN.pptx
AAsmaSaad1
softkebidanan-130227031659-phpapp02.pptx
softkebidanan-130227031659-phpapp02.pptxsoftkebidanan-130227031659-phpapp02.pptx
softkebidanan-130227031659-phpapp02.pptx
AAsmaSaad1
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdfKiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
AAsmaSaad1
Hasriantirisna_9 April 2022_ Praktik Kebidanan Yang Sensitive Budaya.pptx
Hasriantirisna_9 April 2022_ Praktik Kebidanan Yang Sensitive Budaya.pptxHasriantirisna_9 April 2022_ Praktik Kebidanan Yang Sensitive Budaya.pptx
Hasriantirisna_9 April 2022_ Praktik Kebidanan Yang Sensitive Budaya.pptx
AAsmaSaad1
Hasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptx
Hasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptxHasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptx
Hasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptx
AAsmaSaad1
materipenyuluhankesproremaja-100628020507-phpapp01.ppt
materipenyuluhankesproremaja-100628020507-phpapp01.pptmateripenyuluhankesproremaja-100628020507-phpapp01.ppt
materipenyuluhankesproremaja-100628020507-phpapp01.ppt
AAsmaSaad1
absen kimor D22.pdf
absen kimor D22.pdfabsen kimor D22.pdf
absen kimor D22.pdf
AAsmaSaad1
363288450-GIZI-PADA-SAAT-BENCANA-1-pptx.pptx
363288450-GIZI-PADA-SAAT-BENCANA-1-pptx.pptx363288450-GIZI-PADA-SAAT-BENCANA-1-pptx.pptx
363288450-GIZI-PADA-SAAT-BENCANA-1-pptx.pptx
AAsmaSaad1
files13095EMT KONSEP BALIKPAPAN 2016 hasil pertemuan.pptx
files13095EMT KONSEP BALIKPAPAN 2016 hasil pertemuan.pptxfiles13095EMT KONSEP BALIKPAPAN 2016 hasil pertemuan.pptx
files13095EMT KONSEP BALIKPAPAN 2016 hasil pertemuan.pptx
AAsmaSaad1
absen pertemuan 1.docx
absen pertemuan 1.docxabsen pertemuan 1.docx
absen pertemuan 1.docx
AAsmaSaad1
PPT OP RESKI DEWI PRATIWI-25 SEP 2023 AT MAHIDOL THAILAND FINAL EDIT.pptx
PPT OP RESKI DEWI PRATIWI-25 SEP 2023 AT MAHIDOL THAILAND FINAL EDIT.pptxPPT OP RESKI DEWI PRATIWI-25 SEP 2023 AT MAHIDOL THAILAND FINAL EDIT.pptx
PPT OP RESKI DEWI PRATIWI-25 SEP 2023 AT MAHIDOL THAILAND FINAL EDIT.pptx
AAsmaSaad1

Recently uploaded (20)

pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9

PPT TOKSISITAS PEMBELAJARAN KESEHATAN .pptx

  • 2. Kelompok V NURWANTI (14120120112) DEWI YULIANTI M. (14120120122) ANDRIANI AUDAH SALATIN (14120120139) FANI RIZKY OKTAVIA PELU (14120120152)
  • 3. pendahuluan Toksisitas merupakan istilah dalam toksikologi yang didefinisikan sebagai kemampuan bahan kimia untuk menyebabkan kerusakan/injuri. Istilah toksisitas merupakan istilah kualitatif, terjadi atau tidak terjadinya kerusakan tergantung pada jumlah unsur kimia yang terabsopsi (Anonim, 2008).
  • 4. Logam berat adalah bahan-bahan alami yang berasal dan termasuk bahan penyusun lapisan tanah bumi. Logam berat tidak dapat diurai atau dimusnahkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh mahluk hidup melalui makanan, air minum, dan udara. Logam berat berbahaya karena cenderung terakumulasi di dalam tubuh mahluk hidup. Laju akumulasi logam-logam berat ini di dalam tubuh pada banyak kasus lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk membuangnya. Akibatnya keberadaannya di dalam tubuh semakin tinggi, dan dari waktu ke waktu memberikan dampak yang makin merusak.
  • 5. pengertian Toksisitas logam adalah terjadinya keracunanan dalam tubuh manusia yang diakibatkan oleh bahan berbahaya yang mengandung logam beracun . Zat-zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, dan mulut. Pada umumnya, logam terdapat di alam dalam bentuk batuan, bijih tambang, tanah, air, dan udara. Macam-macam logam beracun yaitu raksa/merkuri (Hg), kromium (Cr), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timah (Sn), nikel (Ni), arsene (As), kobalt (Co), aluminium (Al), besi (Fe), selenium (Se), dan zink (Zn). Walaupun kadar logam dalam tanah, air, dan udara rendah, namun dapat meningkat apabila manusia menggunakan produk-produk dan peralatan yang mengandung logam, pabrik-pabrik yang menggunakan logam, pertambangan logam, dan pemurnian logam. Contohnya penggunaan 25.000-125.000 ton raksa per tahun pada pabrik termometer, spigmanometer barometer, baterai, saklar elektrikdan peralatan elektronik
  • 6. Menurut Palar (2004) melihat bentuk dan kemampuannya setiap logam haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Memiliki kemampuan yang baik sebagai penghantar daya listrik (konduktor) Memiliki kemampuan sebagai penghantar panas yang baik. Memiliki rapatan yang tinggi. Dapat membentuk alloy dengan logam lainnya. Untuk logam yang padat, dapat ditempa dan dibentuk.
  • 7. Faktor Penyebab Racun Logam: Tingkatan konsumsi dan banyaknya logam di alam Bentuk kimia Kompleks protein-logam Faktor usia dan berat badan
  • 8. Klasifikasi Toksisitas Gas : tidak berbentuk, mengisi ruangan pada suhu & tekanan normal, tidak terlihat, tidak berbau pada konsentrasi rendah, dan dapat berubah menjadi cair/padat dengan perubahan suhu dan tekanan Uap : bentuk gas dari zat yang dalam keadaan biasa berujud cair atau padat, tidak kelihatan dan berdifusi keseluruhan ruangan. Debu : partikel zat padat yang terjadi oleh karena kekuatan alami atau mekanis.
  • 9. Kabut : titik cairan halus di udara yang terjadi akibat kondensasi bentuk uap atau dari tingkat pemecahan zat cair atau menjadi tingkat dispersi, melalui cara tertentu. Fume : partikel zat padat yang terjadi oleh kondensasi bentuk gas, biasanya setelah penguapan benda padat yang dipijarkan. Asap : partikel zat karbon yang berukuran kurang dari 0,5 mikron, sebagai akibat pembakaran tidak sempurna bahan yang mengandung karbon. Awan : partikel cair sebagai hasil kondensasi fase gas ukuran partikelnya antara 0,1mikron.
  • 10. MEKANISME TOKSISITAS LOGAM BERAT Dalam bidang kesehatan kerja, dikenal istilah keracunan akut dan keracunan kronis. Keracunan akut didefinisikan sebagai suatu bentuk keracunan yang terjadi dalam jangka waktu yang singkat atau sangat singkat. Peristiwa keracunan akut ini terjadi apabila individu atau biota secara tidak sengaja menghirup atau menelan bahan beracun dalam jumlah yang besar. Adapun keracunan Kronis di definisikan dengan terhirup atau tertelannya bahan beracun dalam dosis rendah tetapi dalam jangka waktu yang panjang.
  • 11. Kasus-kasus keracunan yang disebabkan oleh logam berat, sering terjadi pada orang-orang yang bekerja dalam bidang industri, di laboratorium, bidang pertanian dan pembangunan. Peristiwa keracuanan itu biasanya di sebabkan oleh kelalaian penderita ataupun oleh kecelakaan kerja. Keracunan akut yang disebabkan oleh logam- logam berat yang berkenaan dengan lingkungan kerja dapat dicontohkan sebagai berikut : Keracuanan dalam bidang industri, biasanya terjadi sebagai akibat dari kecelakaan, misalnya peledakan pipa dan tangki, kebocoran yang tiba-tiba dari uap logam, selain itu kerusakan sistem ventilasi.
  • 12. TOKSISITAS LOGAM BERAT YANG ADA DI TEMPAT KERJA 1. Timbal(Pb) Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah hitam. Dalam bahasa ilmiahnya dinamakan Plumbum, dan logam ini disimbolkan dengan Pb. Timbal merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Timbal (Pb) dimanfaatkan manusia untuk bahan pembuat baterai, membuat amunisi, produk logam (logam lembaran, solder, dan pipa), perlengkapan medis (penangkal radiasi dan alat bedah), cat, keramik, peralatan kegiatan ilmiah/praktek (papan sirkuit (CB) untuk computer) untuk campuran minyak bahan-bakar untuk meningkatkan nilai oktan (Wardhayani, 2006)
  • 13. Logam timbal (Pb) merupakan logam yang lunak dan berwarna cokelat kehitaman serta mudah dimurnikan dari pertambangan. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah sering menyebabkan keracunan. Pada pengamatan yang dilakukan terhadap para pekerja yang bekerja menangani senyawa Pb, tidak ditemukan keracunan kronis yang berat. Gejala keracunan kronis ringan yang ditemukan berupa insomnia dan beberapa macam gangguan tidur lainnya, sedangkan gejala pada kasus keracunan akut ringan berupa penurunan tekanan darah dan berat badan. Keracunan akut yang cukup berat dapat mengakibatkan koma bahkan kematian.
  • 14. Keracunan timbal dalam bentuk kronis lebih sering terjadi dibandingkan keracunan akut. Keracunan timbal kronis lebih sering dialami para pekerja yang terpapar timbal dalam bentuk garam pada berbagai industri, karena itu keracunan ini dianggap sebagai penyakit industri. seperti penyusun huruf pada percetakan, pengatur komposisi media cetak, pembuat huruf mesin cetak, pabrik cat yang menggunakan timbal, petugas pemasang pipa gas.
  • 16. dampak logam Pb pada kesehatan Sistem Syaraf dan Kecerdasan Efek Pb terhadap sistem syaraf telah diketahui, terutama dalam studi kesehatan kerja dimana pekerja yang terpajan kadar timbal yang tinggi dilaporkan menderita gejala kehilangan nafsu makan, depresi, kelelahan, sakit kepala, mudah lupa, dan pusing. Efek Sistemik Keracunan timbal dapat berakibat sakit perut, konstipasi, kram, mual, muntah, anoreksia, dan kehilangan berat badan. Pb juga dapat meningkatkan tekanan darah. Intinya timbal ini dapat merusak fungsi organ.
  • 17. Efek Terhadap Reproduksi Pajanan Pb pada wanita di masa kehamilan telah dilaporkan dapat memperbesar resiko keguguran, kematian bayi dalam kandungan, dan kelahiran prematur. Pada laki- laki, efek Pb antara lain menurunkan jumlah sperma dan meningkatnya jumlah sperma abnormal. Pada Tulang Pada tulang, ion Pb2+ logam ini mampu menggantikan keberadaan ion Ca2+ (kalsium) yang terdapat pada jaringan tulang. Konsumsi makanan tinggi kalsium akan mengisolasi tubuh dari paparan Pb yang baru (Winarno 1993).
  • 18. PENCEGAHAN Terkena timbal di tempat kerja bisa di cegah dengan mengurangi jumlah kontak timbal dengan pekerja. Semua karyawan di timbal industry harus menyediakan petunjuk perencanaan kontak dengan timbal untuk mengurangi terkenanya timbal kepada pekerja mereka (WorkSafe BC 2006). Selanjutnya, tanda harus di pasang di tempat kerja yang mengandung material yang berbahaya sebagai peringatan kepada pekerja tentang daerah yang memiliki potensial bahaya. Di tambah lagi, pekerja harus selalu mengenakan peralatan kemanan dan memastikan peralatan tersebut aman dan berada pada kondisi yang bagus.
  • 19. TOKSISITAS LOGAM BERAT YANG ADA DI TEMPAT KERJA 2. Kadmium (Cd) Kadmium (Cd) ini pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuan Jerman bernama Friedric Strohmeyer pada tahun 1817. Logam Cd ini ditemukan dalam bebatuan calamine (seng karbonat). Nama Kadmium sendiri diambil dari nama latin calamine yaitu cadmia. Kadmium hampir selalu ditemukan dalam jumlah yang kecil dalam bijih-bijih Seng, seperti sphalerite (ZnS)
  • 20. Kadmium merupakan suatu logam sangat beracun yang secara umum dijumpai di tempat kerja industri. Karena batas yang diperbolehkan rendah, pajanan berlebih dapat terjadi bahkan dalam situasi di mana jumlah kadmium sangat kecil (renik) ditemukan. Kadmium juga dijumpai dalam beberapa industri cat dan mungkin terdapat bahaya ketika disemprotkan.
  • 21. Kadmium juga terdapat dalam pembuatan beberapa jenis baterai. Eksposur terhadap kadmium dibahas dalam standar khusus untuk industri umum, pekerjaan galangan kapal, industri konstruksi, dan industri pertanian.
  • 22. TOKSISITAS LOGAM BERAT YANG ADA DI TEMPAT KERJA 3. Merkuri(Hg) Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang berwarna keperakan, berbentuk cairan tak berbau, dan mengkilap. Hg mempunyai bentuk kimiawi yang berbeda- beda dalam menimbulkan keracunan pada mahluk hidup sehingga menimbulkan gejala yang berbeda pula. Merkuri adalah logam berat secara alami yang terdapat di alam dan semakin besarnya emisi di alam akibat proses industrialisasi karena merkuri (Hg) sangat besar manfaatnya. Sedangkan keracunan atau intoksikasi adalah keadaan patologik yang disebabkan oleh obat, serum, alkohol, bahan serta seyawa kimia toksik, dan lain (Sartono,2002 : 5).
  • 23. Bebagai industri sekarang ini banyak menggunakan merkuri dalam proses produksinya. Terlepas dari itu semua, merkuri tetap berbahaya bagi manusia bahkan dikatan bersifat sangat toksik. Contohnya pertambangan emas. Dimana penambang emas pada saat pemeriksaan darah mengandung merkuri yang menimbulkan gejala seperti tremor, sakit kepala, mual, pelupa, diare.
  • 24. Selain pada bidang pertambangan emas, kasus kontaminasi merkuri (Hg) juga terjadi di bidang kedokteran dalam hal ini adalah kedokteran gigi. Pada kasus ini, mekuri (Hg) digunakan sebagai bahan tambal amalgam gigi dan peneliti ingin melihat hubungan tambal amalgam gigi dengan kadar merkuri (Hg) dalam urin. Dalam pembahasannya, terlihat bahwa pasien dengan kadar merkuri atau air raksa (Hg) dalam urin > 4 袖g/L sebanyak 92,5%, yang menunjukkan dari seluruh responden hampir semuanya sudah terancam penyakit yang diakibatkan oleh kadar merkuri dalam tubuh (Soemadi).
  • 25. PENCEGAHAN Bila memungkinkan, merkuri hendaknya dikelola dalam sistem bersekat rapat dan higine yang ketat hendaknya ditekankan di tempat kerja. Lebih lanjut, penting pula dicegah : Terlepasnya merkuri dari container Penyebaran percikan merkuri di udara Infiltrasi merkuri pada retakan dan celah-celah lantai atau meja kerja (ini menyebabkan penguapan yang berlangsung lama).
  • 26. Pencegahan harus dijalankan di tambang- tambang tempat bijih merkuri diambil, yaitu dengan ventilasi, pengeboran basah, dan pemakaian masker yang dapat menahan uap merkuri. Di pabrik-pabrik yang membuat barometer dan termometer, lantai harus rata, licin, tidak boleh retak sehingga kalau terjadi penumpahan merkuri akan segera dapat dibersihkan. Ventilasi umum di pabrik-pabrik yang menggunakan merkuri tidaklah baik, karena ventilasi memperhebat terjadinya penguapan merkuri. Pemeriksaan kesehatan berkala, permasuk pemeriksaan gigi dan mulut sangat membantu dalam menentukan keracunan sedini mungkin (Lubis,2002).
  • 27. TOKSISITAS LOGAM BERAT YANG ADA DI TEMPAT KERJA 4. Arsenik (As) Arsen (As) atau sering disebut arsenik dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat. Senyawa arsen sangat sulit dideteksi karena tidak memiliki rasa yang khas atau ciri-ciri pemaparan lain yang menonjol. Gejala keracunan senyawa arsen terutama adalah sakit di kerongkongan, sukar menelan, disertai rasa nyeri lambung dan muntah-muntah.
  • 28. PENCEGAHAN TERJADINYA PAPARAN ARSEN Usaha pencegahan terjadinya paparan arsen secara umum adalah pemakaian alat proteksi diri bagi semua individu yang mempunyai potensi terpapar oleh arsen. Alat proteksi diri tersebut misalnya : Masker yang memadai Sarung tangan yang memadai Tutup kepala Kacamata khusus
  • 29. Usaha pencegahan lain adalah melakukan surveilance medis, yaitu pemeriksaan kesehatan dan laboratorium yang dilakukan secara rutin setiap tahun. Usaha pencegahan agar lingkungan kerja terbebas dari kadar arsen yang berlebihan adalah perlu dilakukan pemeriksaan kualitas udara (indoor), terutama kadar arsen dalam patikel debu. Pemeriksaan kualitas udara tersebut setidaknya dilakukan setiap tiga bulan. Ventilasi tempat kerja harus baik, agar sirkulasi udara dapat lancar.
  • 30. PENCEGAHAN TERJADINYA PAPARAN ARSEN 5. Chromium (Cr) nama kromium berasal dari kata Yunani kroma yang berarti warna, dinamakan demikian karena banyaknya senyawa berwarna berbeda yang diperlihatkan oleh kromium Satu atau dua tahun kemudian seorang kimiawan dari Jerman, Tassaert yang bekerja di Paris menemukan kromium dalam bijih Kromit, Fe(CrO2)2, yang merupakan sumber utama kromit hingga sekarang. Khromium (Cr) adalah metal kelabu yang keras. Khromium terdapat pada industri gelas, metal, fotografi, dan elektroplating. Dalam bidang industri, khromium diperlukan dalam dua bentuk, yaitu khromium murni dan aliasi besi-besi khromium yang disebut ferokromium sedangkan logam khromium murni tidak pernah ditemukan di alam.
  • 31. JENIS-JENIS KERACUNAN PADA Cr ] Keracuna n Akut Keracuna n Kronis
  • 32. Pencegahan pencemaran Cr untuk industry bisa dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu: Subsitusi bahan baku kromium dengan mengganti dengan bahan lain yang kurang atau tidak toksik, mengurangi limbah cat dan mendaur ulang limbah cat mebjadi bahan bangunan, misalnya lantai keramik atau aspal. Pengembangan proses industry dengan mengurangi penggunaan bahan baku kromium serta mengurangi limbah kromium Perubahan jenis produksi atau melakukan redesign dengan mengurangi bahan baku pigmen kromium yang diganti dengan organic
  • 33. Kesimpulan Toksisitas logam adalah terjadinya keracunanan dalam tubuh manusia yang diakibatkan oleh bahan berbahaya yang mengandung logam beracun . Zat-zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, dan mulut. Pada umumnya, logam terdapat di alam dalam bentuk batuan, bijih tambang, tanah, air, dan udara. Macam-macam logam beracun yaitu raksa/merkuri (Hg), kromium (Cr), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timah (Sn), nikel (Ni), arsene (As), kobalt (Co), aluminium (Al), besi (Fe), selenium (Se), dan zink (Zn). Walaupun kadar logam dalam tanah, air, dan udara rendah, namun dapat meningkat apabila manusia menggunakan produk-produk dan peralatan yang mengandung logam, pabrik-pabrik yang menggunakan logam, pertambangan logam, dan pemurnian logam. Contohnya penggunaan 25.000-125.000 ton raksa per tahun pada pabrik termometer, spigmanometer barometer, baterai, saklar elektrikdan peralatan elektronik
  • 34. Logam berat adalah bahan-bahan alami yang berasal dan termasuk bahan penyusun lapisan tanah bumi. Logam berat tidak dapat diurai atau dimusnahkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh mahluk hidup melalui makanan, air minum, dan udara. Logam berat berbahaya karena cenderung terakumulasi di dalam tubuh mahluk hidup. Laju akumulasi logam-logam berat ini di dalam tubuh pada banyak kasus lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk membuangnya. Akibatnya keberadaannya di dalam tubuh semakin tinggi, dan dari waktu ke waktu memberikan dampak yang makin merusak.