Dalil Tradisi NUaswajanuDan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo'a, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan orang-orang yang wafat mendahului kami dengan membawa iman. Dan janganlah Engkau memberikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.“ (QS. Al-Hasyr: 10)
Tata cara umrah_praktis_jamilatravel99jamilatravelTata Cara Umrah Praktis memberikan panduan singkat tentang tata cara melaksanakan ibadah umrah. Dokumen ini menjelaskan bahwa seseorang harus memakai pakaian ihram sejak miqat, baik melalui transportasi darat, laut atau udara. Jika sudah berada di dalam area miqat, berniat dari tempat tinggal. Jika naik pesawat, berniat sebelum melewati miqat. Disarankan mandi dan memakai minyak wangi sebel
Sujud Tilawah, Sahwi & SyukurDoddy Elzha Al JambaryMulai dari dalil, tatacara hingga beberapa contoh agar kita mampu memahami dengan baik berbagai sujud, baik di dalam sholat maupun diluar sholat
Fiqih istisqoagussarkawiDokumen tersebut membahas tentang shalat istisqo', yaitu shalat khusus untuk meminta turunnya hujan. Dibahas tata cara pelaksanaannya seperti waktu, tempat, dan cara melaksanakannya yang didasarkan pada dalil-dalil hadis.
Keistimewaan wudhu umat nabi muhammad sawErman HidayatDokumen tersebut membahas keistimewaan wudhu bagi umat Nabi Muhammad saw. Terdapat dua dalil utama yaitu hadits yang menyebutkan bahwa Saroh, istri Nabi Ibrahim as juga berwudhu, dan hadits yang menyebutkan bahwa Juraij, salah satu ahli ibadah Bani Israil juga mengerjakan wudhu. Kedua hadits ini menunjukkan bahwa wudhu bukan hanya syariat Nabi Muhammad saw tetapi juga dilakukan oleh nabi
MUHASABAH HARTA.pptxFirmansyah7264191. Dokumen membahas tentang muhasabah harta menurut perspektif Islam. Harta dianggap sebagai amanah dari Allah dan manusia diberi naluri untuk mencintai harta.
Takhrij al ma'tsurat al-shughra Karya Aswin Ahdir BolanoAswin WynKualitas Hadits Doa dan zikir pagi sore dalam al-Ma'tsurat al-Shughra karya Syaikh Hasan al-Banna
Shalat dhuhaAbu Yahya BaitsTiga kalimat:
Shalat Dhuha adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan pada waktu terbit matahari hingga sebelum tergelincir. Hukumnya sunnah mutlak menurut pendapat mayoritas ulama. Waktu utamanya adalah ketika anak unta kepanasan.
Shalat = Ga shalatDoddy Elzha Al Jambary1. Shalat berjamaah lima waktu di masjid dianggap wajib oleh beberapa ulama, sedangkan menurut ulama lain hukumnya hanya sunnah.
2. Boleh menjama' shalat Zhuhur dan Ashar serta Maghrib dan Isya' ketika bepergian, baik perjalanan jauh maupun dekat.
3. Boleh menunda atau memajukan waktu shalat yang dijama' tergantung kondisi.
tawasul dan istighatsah aswajanu“Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah SWT dengan menyebut nama seorang Nabi atau Wali untuk memuliakan (ikram) keduanya.” (Al-Hafizh Al-‘Abdari, Al-Syarh Al-Qiyam, Hal.378)
572214304.pdfsutrisnosmkesa1. Sholat berjamaah merupakan ibadah yang sangat mulia yang disyariatkan oleh Allah untuk dilakukan bersama di masjid.
2. Rasulullah sangat memperhatikan sholat berjamaah dan menganjurkan untuk melaksanakannya dengan adab-adab tertentu seperti merapatkan dan meluruskan shaf serta mengikuti gerakan imam.
3. Makmum dianjurkan untuk mengingatkan imam jika melupakan gerakan sholat.
Hukum doa berjamaahEl WafiDokumen tersebut membahas 10 dalil mengenai keutamaan berdoa bersama-sama berdasarkan ayat Al-Quran dan hadis Nabi. Dalam rangkuman singkat, dokumen menjelaskan bahwa doa Nabi Musa dan Nabi Harun dijawab oleh Allah karena mereka berdoa bersama-sama, serta hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah jarang meninggalkan majlis tanpa berdoa untuk kebaikan para sahabat.
Syarat Sah Melaksanakan Sholat Jenazah.docxNoerImanAriadiXA6Syarat sah melaksanakan sholat jenazah terdiri dari tiga hal: jenazah sudah dimandikan dan dikafani, letak jenazah berada di sebelah kiblat, dan orang yang menyolatinya harus suci dari hadats besar dan kecil. Niat sholat jenazah laki-laki dan perempuan berbeda, tetapi sama-sama membaca empat kali takbir dan doa-doa. Sholat jenazah hukumnya fardhu kifayah dan
Bacaan Sholat Tahajud yang Benar Sesuai Sunnah Nabi (PDF)Hendri SyahrialBacaan Sholat Tahajud
Dalam Sholat Tahajud tidak ada bacaan khusus yang diwajibkan (setelah membaca al-Fatihah). Anda boleh membaca surat apa saja dalam al-Quran setelah Anda membaca al-Fatihah. Namun, jika kita ingin mencontoh teladan kita, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beginilah gambaran Sholat Malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Anda dapat membayangkan panjangnya bacaan Sholat Tahajud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Anda dapat membayangkan lamanya beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri ketika Sholat Tahajud dikarenakan panjangnya ayat dan surat yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam baca.
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam membaca surat al-Quran yang panjang ketika Sholat Tahajud
Syaikh al-Albani dalam buku “Shifatu Sholaatin Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, minat Takbiir ilat Tasliim Ka-annaka Taroohaa”, atau yang biasa kita kenal dengan buku “Sifat Sholat Nabi”, beliau Syaikh al-Albani menulis bahwa terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeraskan bacaannya dan terkadang melirihkan. Terkadang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surah al-Quran yang pendek dan terkadang membaca surah yang panjang, dan bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membaca surah yang sangat panjang sehingga Abdullah bin Mas’ud mengatakan:
“Saya pernah Sholat Malam bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berdiri sangat lama, sampai-sampai saya bermaksud melakukan sesuatu yang tidak baik.” Ada yang bertanya, “Apa maksudmu melakukan yang tidak baik itu?” Abdullah bin Mas’ud menjawab, “Saya bermaksud duduk dan meninggalkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendirian.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Fiqih istisqoagussarkawiDokumen tersebut membahas tentang shalat istisqo', yaitu shalat khusus untuk meminta turunnya hujan. Dibahas tata cara pelaksanaannya seperti waktu, tempat, dan cara melaksanakannya yang didasarkan pada dalil-dalil hadis.
Keistimewaan wudhu umat nabi muhammad sawErman HidayatDokumen tersebut membahas keistimewaan wudhu bagi umat Nabi Muhammad saw. Terdapat dua dalil utama yaitu hadits yang menyebutkan bahwa Saroh, istri Nabi Ibrahim as juga berwudhu, dan hadits yang menyebutkan bahwa Juraij, salah satu ahli ibadah Bani Israil juga mengerjakan wudhu. Kedua hadits ini menunjukkan bahwa wudhu bukan hanya syariat Nabi Muhammad saw tetapi juga dilakukan oleh nabi
MUHASABAH HARTA.pptxFirmansyah7264191. Dokumen membahas tentang muhasabah harta menurut perspektif Islam. Harta dianggap sebagai amanah dari Allah dan manusia diberi naluri untuk mencintai harta.
Takhrij al ma'tsurat al-shughra Karya Aswin Ahdir BolanoAswin WynKualitas Hadits Doa dan zikir pagi sore dalam al-Ma'tsurat al-Shughra karya Syaikh Hasan al-Banna
Shalat dhuhaAbu Yahya BaitsTiga kalimat:
Shalat Dhuha adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan pada waktu terbit matahari hingga sebelum tergelincir. Hukumnya sunnah mutlak menurut pendapat mayoritas ulama. Waktu utamanya adalah ketika anak unta kepanasan.
Shalat = Ga shalatDoddy Elzha Al Jambary1. Shalat berjamaah lima waktu di masjid dianggap wajib oleh beberapa ulama, sedangkan menurut ulama lain hukumnya hanya sunnah.
2. Boleh menjama' shalat Zhuhur dan Ashar serta Maghrib dan Isya' ketika bepergian, baik perjalanan jauh maupun dekat.
3. Boleh menunda atau memajukan waktu shalat yang dijama' tergantung kondisi.
tawasul dan istighatsah aswajanu“Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah SWT dengan menyebut nama seorang Nabi atau Wali untuk memuliakan (ikram) keduanya.” (Al-Hafizh Al-‘Abdari, Al-Syarh Al-Qiyam, Hal.378)
572214304.pdfsutrisnosmkesa1. Sholat berjamaah merupakan ibadah yang sangat mulia yang disyariatkan oleh Allah untuk dilakukan bersama di masjid.
2. Rasulullah sangat memperhatikan sholat berjamaah dan menganjurkan untuk melaksanakannya dengan adab-adab tertentu seperti merapatkan dan meluruskan shaf serta mengikuti gerakan imam.
3. Makmum dianjurkan untuk mengingatkan imam jika melupakan gerakan sholat.
Hukum doa berjamaahEl WafiDokumen tersebut membahas 10 dalil mengenai keutamaan berdoa bersama-sama berdasarkan ayat Al-Quran dan hadis Nabi. Dalam rangkuman singkat, dokumen menjelaskan bahwa doa Nabi Musa dan Nabi Harun dijawab oleh Allah karena mereka berdoa bersama-sama, serta hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah jarang meninggalkan majlis tanpa berdoa untuk kebaikan para sahabat.
Syarat Sah Melaksanakan Sholat Jenazah.docxNoerImanAriadiXA6Syarat sah melaksanakan sholat jenazah terdiri dari tiga hal: jenazah sudah dimandikan dan dikafani, letak jenazah berada di sebelah kiblat, dan orang yang menyolatinya harus suci dari hadats besar dan kecil. Niat sholat jenazah laki-laki dan perempuan berbeda, tetapi sama-sama membaca empat kali takbir dan doa-doa. Sholat jenazah hukumnya fardhu kifayah dan
Bacaan Sholat Tahajud yang Benar Sesuai Sunnah Nabi (PDF)Hendri SyahrialBacaan Sholat Tahajud
Dalam Sholat Tahajud tidak ada bacaan khusus yang diwajibkan (setelah membaca al-Fatihah). Anda boleh membaca surat apa saja dalam al-Quran setelah Anda membaca al-Fatihah. Namun, jika kita ingin mencontoh teladan kita, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beginilah gambaran Sholat Malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Anda dapat membayangkan panjangnya bacaan Sholat Tahajud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Anda dapat membayangkan lamanya beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri ketika Sholat Tahajud dikarenakan panjangnya ayat dan surat yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam baca.
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam membaca surat al-Quran yang panjang ketika Sholat Tahajud
Syaikh al-Albani dalam buku “Shifatu Sholaatin Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, minat Takbiir ilat Tasliim Ka-annaka Taroohaa”, atau yang biasa kita kenal dengan buku “Sifat Sholat Nabi”, beliau Syaikh al-Albani menulis bahwa terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeraskan bacaannya dan terkadang melirihkan. Terkadang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surah al-Quran yang pendek dan terkadang membaca surah yang panjang, dan bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membaca surah yang sangat panjang sehingga Abdullah bin Mas’ud mengatakan:
“Saya pernah Sholat Malam bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berdiri sangat lama, sampai-sampai saya bermaksud melakukan sesuatu yang tidak baik.” Ada yang bertanya, “Apa maksudmu melakukan yang tidak baik itu?” Abdullah bin Mas’ud menjawab, “Saya bermaksud duduk dan meninggalkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendirian.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Manual DIVI Builder (Bahasa Indonesia).pdfIgen DTutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdfSyarifatul MarwiyahPPT ini disampaikan dalam acara Safari Ramadhan UAS 2025, Jumat 7 Maret 2025 di SMA Negeri Balung Jember
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyamileniumiramadhantiPPT berisi 3 subbab yang meliputi komponen penyusun darah, jenis-jenis darah, dan fungsi dan peranan masing-masing komponen penyusun darah
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad MaulanaPPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 – 11 Agustus 2016
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad MaulanaPPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
العربية.ٳ
1. ِيم ِحهالر ِنَمْحهالر ِ ه
َّللا ِمْسِب
وبركاته هللا ورحمة عليكم السالم
هللا شاء ان المبارك المكان هذا فى سهال و اهال
ابنالقيم قال كما االفضل الجهاد بقصد هنا مجتمعون نحن
Banyak dari sahabat yang ketika masuk islam dalam keadaan berpoligami dan memiliki istri lebih
dari empat orang, diantaranya Qois bin Tsabit yang memiliki delapan orang istri, Ghailan bin
Salamah ats Tsaqofiy memiliki sepuluh orang istri, Naufal bin Muawiyah memiliki lima orang istri
kemudian Rasulullah saw memerintahkan setiap mereka untuk hanya mencukupkannya dengan
empat orang istri lalu menceraikan yang lainnya. Ini merupakan dalil lain dibolehkannya poligami
didalam islam dengan jumlah maksimal bagi setiap muslim adalah empat orang.
←
2. يِف ِهِئاَسِن ىَلَع ُُوردَي وسلم عليه هللا صلى ُّيِبهنال ََانك َلاَق ٍكِلاَم ُنْب ُسَنَأ
ِلْيهلال َنِم ِةَد ِاحَوْلا ِةَعاهسال
هنُهَو ِ
ارَههنالَو
َلاَق ، َةَْرشَع َىدْحِإ
:
َلاَق ُهُقيِطُي ََانكَوَأ ٍ
سَنَأل ُتْلُق
:
َأ ُهثدَحَتَن اهنُك
َينَََِاََ َةهوُق َيِْطعُأ ُههن
.
268
Hadits Pertama
َأَر َمهلَس َو ِهْيَلَع ُهللا ىهلَص ِ ه
َّللا َلوُسَر ّنَأ ،َرَمُع ِنْب ِ ه
َّللا ِدْبَع َْنع
َحَف ِةَلْبِقْلا ِ
َارد ِج يِف اًقاَصُب ى
َلَبْقَأ همَُ ،ُههك
ىَلَع
َلاَقَف ، ِ
اسهنال
" :
ِإَف ،ِهِهْجَو َلَبِق ُقُصْبَي َ
َاَف يِّلَصُي ْمُكُدَحَأ ََانك اَذِإ
ىهلَص اَذِإ ِهِهْجَو َلَبِق َ ه
َّللا هن
"
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar : Bahwasannya Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa
sallam pernah melihat ludah di dinding kiblat (masjid), lalu beliau menggosoknya
(agar hilang). Kemudian menghadap ke orang-orang dan bersabda : “Apabila salah
seorang di antara kalian shalat, janganlah meludah ke arah depan karena Allah
berada di hadapannya ketika seseorang sedang shalat” [Diriwayatkan oleh Al-
Bukhaariy no. 406, Muslim no. 547, An-Nasaa’iy no. 724, dan yang lainnya].
Hadi
4. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata:
َلي ِ
أرب ِج ُِيثدَح ِهيِف ُلأصَ أ
اْل َو
:
َّيِبَّنلَا َّمَأ ُهَّنَأ
–
وسلم عليه هللا صلى
–
ِف
ِه ِ
ر ِآخ َو ِتأق َوألَا ِل َّوَأ ي
,
َلاَق َو
:
”
ُدَّمَحُم اَي
,
لَا
ِأنيَذَه َأنيَب اَم ُة َ
الَّص
ِأنيَتأق َوألَا
”
ُّيِذِم أرِِّتلَا َو ُّيِئاَسَّنال َو ُدَمأحَأ ُها َو َر
ٍو ِ
رأمَع ِأنب ِ َّ َ
َللَا ِدأبَع أنَع َو
–
اَمُهأنَع ُ َّ َ
َللَا َي ِ
ض َر
–
َّيِبَّنلَا َّنَأ
–
ص
وسلم عليه هللا لى
–
َلاَق
:
”
ِ
رأهُّلظَا ُتأق َو
:
َّشلَا ِتَلا َز اَذِإ
ُسأم
,
َانَك َو
ِهِلوُطَك ِلُجَّلرَا ُّلِظ
,
ُرأصَعألَا ِ
رُضأحَت أمَل اَم
,
ِ
رأصَعألَا ُتأق َو َو
:
أمَل اَم
ُسأمَّشلَا َّرَفأصَت
,
ِب ِ
رأغَمألَا ِة َ
الَص ُتأق َو َو
:
اَم
ُقَفَّشلَا ِبِغَي أمَل
,
ُتأق َو َو
َِاءشِعألَا ِة َ
الَص
:
ِلأيَّللَا ِفأصِن ىَلِإ
,
ِأحبُّصال ِةَالَص ُتأق َو َو
:
أوُلُط أنِم
مِلأسُم ُها َو َر ُسأمَّشال ِعُلأطَت أمَل اَم ِرأجَفال ِع
Dalil tentang waktu shalat ini adalah hadits Jibril, ia pernah mengimami Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam pada awal dan akhir waktu. Lantas ia berkata, “Wahai Muhammad, shalat itu di
antara dua waktu ini.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i, dan At-Tirmidzi) [HR. Abu Daud, no. 393 dan
Ahmad, 1:333. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih]
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
“Waktu shalat Zhuhur jika matahari sudah tergelincir ke barat ketika itu panjang bayangan
sama dengan tinggi seseorang, selama belum masuk shalat ‘Ashar. Waktu shalat ‘Ashar adalah
selama matahari belum menguning. Waktu shalat Maghrib adalah selama belum hilang cahaya
merah pada ufuk barat. Waktu shalat Isya adalah sampai pertengahan malam. Waktu shalat
Shubuh adalah dari terbit fajar selama belum terbit matahari.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no.
612]
5. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah menyampaikan bahwa kita boleh bersedekah atas
nama orang yang telah meninggal dunia
ِئاَع أنَع ِهيِبَأ أنَع َة َو أرُع ِأنب َِامشِه أنَع كِلاَم يِنَثَّدَح َلاَق ُليِعاَمأسِإ َانَثَّدَح
َأ اَهأنَع ُ َّ
َللَا َي ِ
ض َر َةَش
َّلَص ِِّيِبَّنلِل َلاَق ا
الُج َر َّن
ِهأيَلَع ُ َّ
َللَا ى
َصَتَأَفَأ أتَقَّدَصَت أتَمَّلَكَت أوَل َاها َرُأ َو اَهُسأفَن أتَتِلُتأفا يِِّمُأ َّنِإ َمَّلَس َو
َّدَصَت أمَعَن َلاَق اَهأنَع َُُّد
أُ
اَهأنَع
Telah bercerita kepada kami Isma’il berkata telah bercerita kepadaku Malik dari Hisyam bin
‘Urwah dari bapaknya dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha bahwa ada seorang laki-laki yang berkata
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia secara
mendadak dan aku menduga seandainya dia sempat berbicara dia akan bershadaqah. Apakah
aku boleh bershadaqah atas namanya? Beliau menjawab: Ya bershodaqolah atasnya. (HR
Muslim 2554)
Imam Syafi’i ra , ulama yang telah diakui oleh jumhur ulama dari dahulu sampai sekarang
berkompetensi sebagai Imam Mujtahid Mutlak. Ulama yang paling baik dalam memahami Al
Qur’an dan As Sunnah dan Beliau masih bertemu dengan para perawi hadits atau Salafush
Sholeh, sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Nawawi
َّ
َللَا ُهم ِحَر ُّيِعِفاَّشال َلاَق
:
ُمَتَخ إن َو ،ِرآنُقال َنِم شيء ُهَدأنِع َأ َقرُي أأن ُّبَحَتأسُيو
َكان ُهدأنِع رآنُقال وا
ااسنَح
“Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata : disunnahkan agar membaca sesuatu dari al-Qur’an
disisi quburnya, dan apabila mereka mengkhatamkan al-Qur’an disisi quburnya maka itu bagus”
(Riyadlush Shalihin [1/295] lil-Imam an-Nawawi ; Dalilul Falihin [6/426] li-Imam Ibnu ‘Allan ; al-
Hawi al-Kabir fiy Fiqh Madzhab asy-Syafi’i (Syarah Mukhtashar Muzanni) [3/26] lil-Imam al-
Mawardi dan lainnya.
6. Disunnahkan mengerjakan shalat Zhuhur di awal waktu. Dalam hadits Jabir bin Samurah, ia
berkata,
ُّىِبَّنال َانَك
-
وسلم عليه هللا صلى
-
ُسأمَّشال ِتَضَحَد اَذِإ َرأهُّالظ ىِِّلَصُي
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat Zhuhur ketika matahari telah tergelincir ke
barat (waktu zawal).” (HR. Muslim, no. 618).
Disunnahkan mengakhirkan shalat Zhuhur ketika cuaca begitu panas. Hal ini berdasarkan hadits
lainnya,
أيَف أنِم ِِّ
رَحأال َةَّدِش َّنِإَف ،ِةَالَّصال ِنَع ا أُود ِ
أربَأَف ُّرَحأال َّدَتأشا اَذِإ
َمَّنَهَج ِح
“Apabila cuaca sangat panas, akhirkanlah shalat zhuhur sampai waktu dingin karena panas
yang sangat merupakan hawa panas neraka Jahannam.” (HR. Bukhari, no. 536 dan Muslim, no.
615). Batasan mendinginkan (mengakhirkan) berbeda-beda sesuai keadaan selama tidak terlalu
panjang hingga mendekati waktu akhir shalat (Lihat Shahih Fiqh As-Sunnah, 1:239).
8. ا حدثنا قال يعقوب بن العباس ابو حدثنا قال الحافظ عبدهللا أبو حدثنا قال البيهقى إلى بسنده تحريجه بعد الحافظ قال
بن لعباس
عن اللجالج بن الرحمن عبد عن الحلبي أسماعيل بن مبشر حدثنى فقال القبر عند القرأءة عن معين بن يحي سألت قال محمد
عند إقرأوا ثم سنا التراب على وسنوا هللا رسول سنه وعلى هللا بسم وقولوا قبرى فى فضعونى مت أنا إذا لبنيه قال أبيه
رأسى
ذلك يستحب عمر إبن رأيت فإنى وخاتمتها البقرة سوره أول
,
بكر أبو أخريجه حسن موقوف هذا تخريجه بعد الحافظ قال
رجل حبس ذفنه من فرغ فلما جنازة على أحمد مع صلينا قال صدوقا وكان الحداد موسى أبى رواية من وأخريجه الخالل
تقو ما هللا عبد أبا يا قدامة بن محمد له قال خرجنا فلما بدعة القبر عند القراءة إن هذا يا أحمد له فقال القبر عند يقرأ ضرير
ل
إ أوصى أنه أبيه عن اللجالج بن الرحمن عبد عن حدثنى إنه قال نعم قال شيئا عنه كتبت قال ثقة قال إسماعيل بن مبشر فى
ذا
فليقرأ للرجل أحمد فقال قال بذلك يوصى عمر ابن سمعت وقال وخاتمتها البقرة فاتحة قبره عند يقرؤا أن دفن
.
اه
al-Hafidh (Ibnu Hajar) berkata setelah mentakhrijnya dengan sanadnya kepada al-Baihaqi, ia
berkata ; telah menceritakan kepada kami Abu Abdillah al-Hafidz, ia berkata telah
menceritakan kepada kami Abul ‘Abbas bin Ya’qub, ia berkata, telah menceritakan kepada kami
al-‘Abbas bin Muhammad, ia berkata, aku bertanya kepada Yahya bin Mu’in tentang
pembacaan al-Qur’an disamping qubur, maka ia berkata ; telah menceritakan kepadaku
Mubasysyir bin Isma’il al-Halabi dari ‘Abdur Rahman bin al-Lajlaj dari ayahnya, ia berkata
kepada putranya, apabila aku telah wafat, letakkanlah aku didalam kuburku, dan katakanlah
oleh kalian “Bismillah wa ‘alaa Sunnati Rasulillah”, kemudian gusurkan tanah diatasku dengan
perlahan, selanjutnya bacalah oleh kalian disini kepalaku awal surah al-Baqarah dan
mengkhatamkannya, karena sesungguhnya aku melihat Ibnu ‘Umar menganjurkan hal itu.
Kemudian al-Hafidh (Ibnu Hajar) berkata setelah mentakhrijnya, hadits ini mauquf yang hasan,
Abu Bakar al-Khallal telah mentakhrijnya dan ia juga mentakhrijnya dari Abu Musa al-Haddad
sedangkan ia orang yang sangat jujur.
9. Dari kitab “Al-Hawi lil Fatawi” karya Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi jilid 2 halaman
178 sebagai berikut:
له الزهد كتاب فى عنه هللا رضي حنبل بن أحمد االمام قال
:
قال القاسم بن هاشم حدثنا
:
قال قال سفيان عن اْلشجعى حدثنا
طاوس
:
اْليام تلك عنهم يطعموا أن يستحبون فكانوا سبعا قبورهم فى يفتنون الموتى ان
,
الجنة فى نعيم ألو الحافظ قال
:
ح
دثنا
قال سفيان عن اْلشجعى حدثنا القاسم بن هاشم حدثنا أبى حدثنا حنبل بن أحمد بن هللا عبد حدثنا مالك بن بكر أبو
:
طاو قال
س
:
اْليام تلك عنهم يطعموا أن يستحبون فكانوا سبعا قبورهم فى يفتنون الموتى ان
rtinya:
“Telah berkata Imam Ahmad bin Hanbal ra di dalam kitabnya yang menerangkan tentang kitab
zuhud: Telah menceritakan kepadaku Hasyim bin Qasim sambil berkata: Telah menceritakan
kepadaku al-Asyja’i dari Sufyan sambil berkata: TelaH berkata Imam Thawus (ulama besar zaman
Tabi’in, wafat kira-kira tahun 110 H / 729 M): Sesungguhnya orang-orang yang meninggal akan
mendapat ujian dari Allah dalam kuburan mereka selama 7 hari. Maka, disunnahkan bagi
mereka yang masih hidup mengadakan jamuan makan (sedekah) untuk orang-orang yang sudah
meninggal selama hari-hari tersebut.
10. Hal ini dijelaskan contohnya oleh ‘Ulama Syafi’iyah lainnya seperti Syaikhul Islam al-Imam
Zakariyya al-Anshari dalam dalam Fathul Wahab :
يصل أصحابنا بعض وقال الميت إلى ثوابها يصل ال أنه الشافعي مذهب من المشهور مسلم شرح في النووي فقال القراءة أما
مشهور من قاله وما وغيرها وقراءة وصوم صالة من العبادات جميع ثواب إليه يصل أنه إلى العلماء من جماعات وذهب
الخبر عليه دل الذي السبكي قال بل يدع ولم نواه أو له قراءته ثواب ينو ولم الميت بحضرة ال قرأ إذا ما على محمول المذهب
الروض شرح في ذكرته وقد ذلك وبين نفعه الميت نفع به قصد إذا القرآن بعض أن باالستنباط
“Adapun pembacaan al-Qur’an, Imam an-Nawawi mengatakan didalam Syarh Muslim, yakni
masyhur dari madzhab asy-Syafi’i bahwa pahala bacaan al-Qur’an tidak sampai kepada mayyit,
sedangkan sebagian ashhab kami menyatakan sampai, dan kelompok-kelompok ‘ulama
berpendapat bahwa sampainya pahala seluruh ibadah kepada mayyit seperti shalat, puasa,
pembacaan al-Qur’an dan yang lainnya. Dan apa yang dikatakan sebagai qaul masyhur dibawa
atas pengertian apabila pembacaannya tidak di hadapan mayyit, tidak meniatkan pahala
bacaannya untuknya atau meniatkannya, dan tidak mendo’akannya bahkan Imam as-Subkiy
berkata ; “yang menunjukkan atas hal itu (sampainya pahala) adalah hadits berdasarkan
istinbath bahwa sebagian al-Qur’an apabila diqashadkan (ditujukan) dengan bacaannya akan
bermanfaat bagi mayyit dan diantara yang demikian, sungguh telah di tuturkannya didalam
syarah ar-Raudlah”. (Fathul Wahab bisyarhi Minhajit Thullab lil-Imam Zakariyya al-Anshari asy-
Syafi’i [2/23]).
11. Perhatikan dalil-dalilnya berikut ini :
------------------------------------------
Imam Suyuthi Rahimahullah dalam kitab Al-Hawi li al-Fatawi-nya mengatakan :
طاووس قال
:
االيام تلك عنهم يطعموا ان يستحبون فكانوا سبعا قبورهم في يفتنون الموتى ان
“
Thowus berkata:
“Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia difitnah dalam kuburan mereka selama tujuh
hari, maka mereka (sahabt Nabi) gemar (bersedekah) menghidangkan makanan sebagai ganti
dari mereka yang telah meninggal dunia pada hari-hari tersebut “.
Sementara dalam riwayat lain :
قال عمير بن عبيد عن
:
ومنافق مؤمن رجالن يفتن
,
صباحا اربعين فيفتن واماالمنافق سبعا فيفتن المؤمن فاما
“
Dari Ubaid bin Umair ia berkata: “Dua orang yakni seorang mukmin dan seorang munafiq
memperoleh fitnah kubur. Adapun seorang mukmin maka ia difitnah selama tujuh hari,
sedangkan seorang munafiq disiksa selama empat puluh hari “.
12. Hukum selamatan hari ke-3, 7, 40, 100, setahun, dan 1000 hari diperbolehkan dalam syari’at
Islam. Keterangan diambila dari kitab “Al-Hawi lil Fatawi” karya Imam Jalaluddin Abdurrahman
As-Suyuthi jilid 2 halaman 178 sebagai berikut:
له الزهد كتاب فى عنه هللا رضي حنبل بن أحمد االمام قال
:
قال القاسم بن هاشم حدثنا
:
قال قال سفيان عن اْلشجعى حدثنا
طاوس
:
اْليام تلك عنهم يطعموا أن يستحبون فكانوا سبعا قبورهم فى يفتنون الموتى ان
,
الجنة فى نعيم ألو الحافظ قال
:
ح
دثنا
قال سفيان عن اْلشجعى حدثنا القاسم بن هاشم حدثنا أبى حدثنا حنبل بن أحمد بن هللا عبد حدثنا مالك بن بكر أبو
:
طاو قال
س
:
اْليام تلك عنهم يطعموا أن يستحبون فكانوا سبعا قبورهم فى يفتنون الموتى ان
Artinya: “Telah berkata Imam Ahmad bin Hanbal ra di dalam kitabnya yang menerangkan
tentang kitab zuhud: Telah menceritakan kepadaku Hasyim bin Qasim sambil berkata: Telah
menceritakan kepadaku al-Asyja’i dari Sufyan sambil berkata: TelaH berkata Imam Thawus
(ulama besar zaman Tabi’in, wafat kira-kira tahun 110 H / 729 M):
13. Sesungguhnya orang-orang yang meninggal akan mendapat ujian dari Allah dalam kuburan
mereka selama 7 hari. Maka, disunnahkan bagi mereka yang masih hidup mengadakan jamuan
makan (sedekah) untuk orang-orang yang sudah meninggal selama hari-hari tersebut.
Telah berkata al-Hafiz Abu Nu’aim di dalam kitab Al-Jannah: Telah menceritakan kepadaku Abu
Bakar bin Malik, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, telah
menceritakan kepadaku Ubay, telah menceritakan kepadaku Hasyim bin al-Qasim, telah
menceritakan kepadaku al-Asyja’i dari Sufyan sambil berkata: Telah berkata Imam Thawus:
Sesungguhnya orang-orang yang meninggal akan mendapat ujian dari Allah dalam kuburan
mereka selama 7 hari. Maka, disunnahkan bagi mereka yang masih hidup mengadakan jamuan
makan (sedekah) untuk orang-orang yang sudah meninggal selama hari-hari tersebut.”
Selain itu, di dalam kitab yang sama jilid 2 halaman 194 diterangkan sebagai berikut:
انهم و اْلن الى الصحابة عهد من تترك لم أنها فالظاهر المدينة و بمكة اْلن الى أنهامستمر بلغنى أيام سبعة االطعام سنة ان
ِ اْلول الصدر الى سلف عن خلفا أخذوها
Artinya: “Sesungguhnya, kesunnahan memberikan sedekah makanan selama tujuh hari
merupakan perbuatan yang tetap berlaku sampai sekarang (yaitu masa Imam Suyuthi abad ke-9
H) di Mekkah dan Madinah.
14. makna ucapan Thowus ;
االيام تلك عنهم يطعموا ان يستحبون فكانوا سبعا قبورهم في يفتنون الموتى ان
berkata: “Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia difitnah dalam kuburan mereka
selama tujuh hari, maka mereka (sahabt Nabi) gemar (bersedekah) menghidangkan makanan
sebagai ganti dari mereka yang telah meninggal dunia pada hari-hari tersebut “, adalah para
sahabat Nabi Saw telah melakukannya dan dilihat serta diakui keabsahannya oleh Nabi Saw
sendiri.
(al-Hawi) li al-Fatawi, juz III hlm. 266-273, Imam As-Suyuthi).
Maka tradisi bersedekah selama mitung dino / tujuh hari atau empat puluh hari pasca kematian,
merupakan warisan budaya dari para tabi’in dan sahabat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam,
bahkan telah dilihat dan diakui keabsahannya pula oleh beliau Nabi Muhammad Saw.
15. Shadaqah seperti yang dilakukan diatas berlandaskan hadits Nabi yang banyak disebutkan dalam
berbagai riwayat. [7] Lebih jauh lagi dalam hadits mauquf dari Sayyidina Umar bin Khaththab,
disebutkan dalam al-Mathalib al-‘Aliyah (5/328) lil-Imam al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani (w.
852) sebagai berikut :
أسمع كنت قال قيس بن الحنف عن الحسن عن زيد بن علي عن سلمة بن حماد حدثنا هارون بن يزيد حدثنا منيع بن أحمد قال
َي ِ
ض َر عمر طعن حتى قوله تأويل ما أدري فال ناس معه دخل إال باب في قريش من أحد يدخل ال يقول هأنَع هللا َي ِ
ض َر عمر
جاؤ الجنازة من رجعوا فلما ااطعام للناس يجعل أن وأمر ثالثا بالناس يصلي أن هأنَع هللا َي ِ
ض َر صهيبا فأمر هأنَع هللا
وقد وا
ق الناس أيها يا فقال هأنَع هللا َي ِ
ض َر المطلب عبد بن العباس فجاء فيه هم الذي للحزن عنها الناس فأمسك الموائد وضعت
مات د
هأنَع هللا َي ِ
ض َر عمر مناقب في بتمامه تعالى هللا شاء إن وسيأتي الحديث
“Ahmad bin Mani’ berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun, menceritakan
kepada kami Hammad bin Salamah dari ‘Ali bin Zayd, dari al-Hasan, dari al-Ahnaf bin Qays, ia
berkata : aku pernah mendengar ‘Umar radliyallahu ‘anh mengatakan, seseorang dari Quraisy
tidak akan masuk pada sebuah pintu kecuali seseorang masuk menyertainya, maka aku tidak
mengerti apa yang maksud perkataannya sampai ‘Umar radliyallahu ‘anh di tikam, maka beliau
memerintahkan Shuhaib radliyallahu ‘anh agar shalat bersama manusia selama tiga hari, dan
juga memerintahkan agar membuatkan makanan untuk manusia. Setelah mereka kembali
(pulang) dari mengantar jenazah, dan sungguh makanan telah dihidangkan, maka manusia tidak
mau memakannya karena sedih mereka pada saat itu, maka sayyidina ‘Abbas bin Abdul
Muththalib radliyallahu ‘anh datang, kemudian berkata ; wahai.. manusia sungguh telah wafat ..
(al-hadits),
16. Al Imam Syafi’i ~rahimahullah mensyaratkan sampai pahala bacaan jika memenuhi salah satu
dari syarat-syarat berikut :
1. Pembacaan dihadapan mayyit (hadlirnya mayyit),
2. Pembacanya meniatkan pahala bacaannya untuk mayyit
3. Pembacanya mendo’akannya untuk mayyit.
Hal yang perlu kita ingat selalu adalah yang dapat memahami dan menjelaskan perkataan Imam
Mazhab yang empat adalah pengikut Imam Mazhab yang empat bukan pengikut ulama
Muhammad bin Abdul Wahhab, pengikut ulama Ibnu Taimiyyah ataupun pengikut ulama Al
Albani dan lain-lainnya.Pengikut Imam Mazhab yang empat adalah para ulama yang sholeh yang
memiliki ketersambungan sanad ilmu (sanad guru) dengan Imam Mazhab yang empat atau para
ulama yang sholeh yang memiliki ilmu riwayah dan dirayah dari Imam Mazhab yang empat.