Dokumen ini memberikan ringkasan tentang eksperimen gerak lurus beraturan dan berubah beraturan menggunakan pesawat Attwood. Ringkasan meliputi teori dasar gerak lurus beraturan dan berubah beraturan, tujuan eksperimen, alat dan bahan, tabel data, grafik hasil, analisis, dan kesimpulan.
Praktikum ini bertujuan memahami superposisi gelombang harmonik melalui pengukuran frekuensi dan amplitudo menggunakan osiloskop. Terdapat tiga eksperimen yaitu gelombang pelayangan, kompleks, dan pengukuran frekuensi dengan lisajous. Hasilnya dipengaruhi amplitudo, frekuensi, dan beda fasa gelombang.
Kali ini dilakukan pengukuran jarak fokus lensa dengan menggunakan 3 metode yaitu pemindahan jarak lensa ke layar dengan 1 lensa, lalu menggunakan 2 buah lensa, dan yang terakhir menggunakan alat spherometer. Dari setiap percobaan tidak selalu mendapatkan hasil yang bagus, apabila nilai yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan itu berarti Anda telah berkontribusi di bidang penelitian ini.
Laporan ini mendeskripsikan percobaan gerak melingkar dengan laju konstan menggunakan alat sentripetal. Percobaan dilakukan dengan variasi massa dan jari-jari lingkaran untuk mengukur waktu putaran, kecepatan, percepatan, dan gaya sentripetal. Hasilnya digunakan untuk memahami karakteristik gerak melingkar beraturan.
Dokumen ini membahas tentang gerak parabola dan eksperimen yang dirancang untuk menyelidiki pengaruh sudut elevasi terhadap jarak tempuh peluru. Teori gerak parabola dipaparkan dan alat sederhana berupa pelontar peluru dibuat untuk melakukan eksperimen dengan variabel manipulasi sudut elevasi dan variabel respon jarak tempuh serta kecepatan awal peluru.
Eksperimen menggunakan kalorimeter untuk menentukan kapasitas kalor spesifik kuningan. Kuningan dipanaskan lalu dimasukkan ke dalam kalorimeter berisi air. Suhu diukur setiap setengah menit untuk menghitung kenaikan suhu. Data diolah menggunakan persamaan kalor untuk menghitung kapasitas kalor kuningan sebesar 378,7 J/kg°C dengan standar deviasi 5,68. Hasilnya memiliki ketelitian 3,
Kelompok SK 1E melakukan percobaan gerak osilasi untuk memahami konsep gerak osilasi harmonis sederhana dan menentukan percepatan gravitasi setempat. Mereka mengukur posisi dan waktu ayunan bandul dan menghitung percepatan gravitasi dengan menggunakan rumus gerak osilasi. Hasilnya berbeda dengan nilai standar karena adanya ketidakakuratan dalam pengukuran dan pelaksanaan praktikum.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan, termasuk definisi, rumus, contoh, dan grafiknya. Gerak lurus beraturan memiliki kecepatan tetap, sedangkan gerak lurus berubah beraturan memiliki kecepatan yang berubah akibat adanya percepatan tetap.
This document is a lab report on an Atwood machine experiment. It contains an abstract describing the Atwood machine and how it is used to explain relationships between tension, potential energy, and kinetic energy using two masses of different weights connected by a string over a pulley. The experiment aims to study concepts like moment of inertia, Newton's laws through a pulley system, and accelerated and constant velocity motion. It also checks if Newton's laws apply to pulley systems and calculates the moment of inertia of the pulley given the acceleration due to gravity. The procedures involve measuring the masses, attaching them to strings and pulleys, releasing one mass and measuring the time taken for motion with varying distances. The moment of inertia values calculated
The document summarizes a laboratory report on a reversible pendulum experiment. It discusses oscillatory motion, which is the repeated motion of an object returning to its equilibrium position after a certain time period. A reversible pendulum has two fixed points of support with equal or nearly equal time periods. The experiment aims to understand the concept of a reversible pendulum and determine the acceleration due to gravity. The procedure involves measuring the time for 10 oscillations and calculating the period while varying the distance between two weights. The results found values of 9.5 m/s2 and 9.78 m/s2 for the acceleration due to gravity.
Kelompok IK3A melakukan percobaan superposisi gelombang harmonik menggunakan audio generator dan osiloskop. Mereka mengamati superposisi gelombang pelayangan dan kompleks dengan variasi amplitudo dan frekuensi. Kelompok ini juga melakukan kalibrasi dan pengamatan bentuk gelombang Lissajous pada osiloskop.
"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang diberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
Bandul fisis adalah benda tegar yang dapat berayun di bidang vertikal terhadap sumbu. Bandul fisis memiliki bentuk yang lebih kompleks dibanding bandul matematis. Perioda osilasi bandul tidak bergantung pada amplitudo. Dengan mengukur perioda osilasi bandul untuk berbagai posisi poros, dapat ditentukan percepatan gravitasi dan momen inersia bandul.
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)umammuhammad27
Ìý
Laporan praktikum pemuaian panjang menjelaskan tentang pengukuran koefisien muai panjang logam seperti tembaga, kuningan, dan baja dengan pemanasan. Dilakukan pengukuran panjang awal dan akhir logam, suhu awal dan akhir, serta perhitungan koefisien muai panjangnya.
Laporan ini mendeskripsikan percobaan gerak melingkar dengan laju konstan menggunakan alat sentripetal. Percobaan dilakukan dengan variasi massa dan jari-jari lingkaran untuk mengukur waktu putaran, kecepatan, percepatan, dan gaya sentripetal. Hasilnya digunakan untuk memahami karakteristik gerak melingkar beraturan.
Dokumen ini membahas tentang gerak parabola dan eksperimen yang dirancang untuk menyelidiki pengaruh sudut elevasi terhadap jarak tempuh peluru. Teori gerak parabola dipaparkan dan alat sederhana berupa pelontar peluru dibuat untuk melakukan eksperimen dengan variabel manipulasi sudut elevasi dan variabel respon jarak tempuh serta kecepatan awal peluru.
Eksperimen menggunakan kalorimeter untuk menentukan kapasitas kalor spesifik kuningan. Kuningan dipanaskan lalu dimasukkan ke dalam kalorimeter berisi air. Suhu diukur setiap setengah menit untuk menghitung kenaikan suhu. Data diolah menggunakan persamaan kalor untuk menghitung kapasitas kalor kuningan sebesar 378,7 J/kg°C dengan standar deviasi 5,68. Hasilnya memiliki ketelitian 3,
Kelompok SK 1E melakukan percobaan gerak osilasi untuk memahami konsep gerak osilasi harmonis sederhana dan menentukan percepatan gravitasi setempat. Mereka mengukur posisi dan waktu ayunan bandul dan menghitung percepatan gravitasi dengan menggunakan rumus gerak osilasi. Hasilnya berbeda dengan nilai standar karena adanya ketidakakuratan dalam pengukuran dan pelaksanaan praktikum.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan, termasuk definisi, rumus, contoh, dan grafiknya. Gerak lurus beraturan memiliki kecepatan tetap, sedangkan gerak lurus berubah beraturan memiliki kecepatan yang berubah akibat adanya percepatan tetap.
This document is a lab report on an Atwood machine experiment. It contains an abstract describing the Atwood machine and how it is used to explain relationships between tension, potential energy, and kinetic energy using two masses of different weights connected by a string over a pulley. The experiment aims to study concepts like moment of inertia, Newton's laws through a pulley system, and accelerated and constant velocity motion. It also checks if Newton's laws apply to pulley systems and calculates the moment of inertia of the pulley given the acceleration due to gravity. The procedures involve measuring the masses, attaching them to strings and pulleys, releasing one mass and measuring the time taken for motion with varying distances. The moment of inertia values calculated
The document summarizes a laboratory report on a reversible pendulum experiment. It discusses oscillatory motion, which is the repeated motion of an object returning to its equilibrium position after a certain time period. A reversible pendulum has two fixed points of support with equal or nearly equal time periods. The experiment aims to understand the concept of a reversible pendulum and determine the acceleration due to gravity. The procedure involves measuring the time for 10 oscillations and calculating the period while varying the distance between two weights. The results found values of 9.5 m/s2 and 9.78 m/s2 for the acceleration due to gravity.
Kelompok IK3A melakukan percobaan superposisi gelombang harmonik menggunakan audio generator dan osiloskop. Mereka mengamati superposisi gelombang pelayangan dan kompleks dengan variasi amplitudo dan frekuensi. Kelompok ini juga melakukan kalibrasi dan pengamatan bentuk gelombang Lissajous pada osiloskop.
"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang diberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
Bandul fisis adalah benda tegar yang dapat berayun di bidang vertikal terhadap sumbu. Bandul fisis memiliki bentuk yang lebih kompleks dibanding bandul matematis. Perioda osilasi bandul tidak bergantung pada amplitudo. Dengan mengukur perioda osilasi bandul untuk berbagai posisi poros, dapat ditentukan percepatan gravitasi dan momen inersia bandul.
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)umammuhammad27
Ìý
Laporan praktikum pemuaian panjang menjelaskan tentang pengukuran koefisien muai panjang logam seperti tembaga, kuningan, dan baja dengan pemanasan. Dilakukan pengukuran panjang awal dan akhir logam, suhu awal dan akhir, serta perhitungan koefisien muai panjangnya.
Dokumen tersebut berisi data pengukuran kapasitas kalor alumunium dan besi dengan variasi kapasitas air. Terdapat tabel data pengukuran, perhitungan rata-rata massa dan standar deviasi, perhitungan kalor jenis, dan perhitungan kelayakan sampel dengan membandingkan hasil terhadap nilai acuan.
Laporan praktikum fisika dasar mengenai percobaan pesawat Atwood yang bertujuan untuk mempelajari hukum-hukum Newton, gerak beraturan dan berubah beraturan, serta menentukan momen inersia roda. Percobaan dilakukan menggunakan pesawat Atwood lengkap dan alat ukur lainnya. Data pengamatan dan perhitungan menunjukkan nilai kecepatan, percepatan, serta momen inersia untuk gerak lurus beraturan dan ber
Percobaan ini menggunakan ayunan fisis untuk menentukan percepatan gravitasi bumi. Ayunan dibuat dari batang logam yang diayunkan pada sudut 30 derajat. Waktu osilasi diukur untuk berbagai panjang tali. Analisis data menghasilkan hubungan antara kuadrat periode dengan panjang tali dan nilai percepatan gravitasi sebesar 9,49 ± 0,73 m/detik.
Dokumen tersebut merangkum hasil percobaan menentukan percepatan pada Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) menggunakan pesawat Atwood. Terdapat tabel data dan grafik yang menunjukkan hubungan antara jarak dan waktu pada dua kondisi beban tambahan yang berbeda. Dari hasil percobaan, diperoleh nilai momen inersia roda katrol pesawat Atwood.
Dokumen tersebut melakukan uji hipotesis untuk membandingkan rata-rata nilai pretest dan postest siswa kelas eksperimen dan kontrol. Data berasal dari tesi yang menguji pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning. Hasil analisis menunjukkan perbedaan rata-rata nilai antara kelas eksperimen dan kontrol baik untuk pretest maupun postest tidak signifikan secara statistik.
Presentasi ini membahas percobaan gerak jatuh bebas dan osilasi untuk menentukan percepatan gravitasi setempat. Percobaan dilakukan dengan menggunakan bola logam berbeda ukuran untuk jatuh bebas dan bandul fisis untuk osilasi, serta diukur waktunya menggunakan stopwatch. Hasil analisis menunjukkan massa tidak berpengaruh pada gerak jatuh bebas dan perlu meminimalkan sudut bandul untuk menghindari kesalahan perhitun
Presentasi ini membahas percobaan fisika yang meliputi alat ukur besaran listrik seperti amperemeter, gerak jatuh bebas dengan percepatan gravitasi konstan, dan gerak osilasi bandul. Tujuan percobaan adalah menentukan percepatan gravitasi dan memahami konsep gerak osilasi dan jatuh bebas. Percobaan menggunakan alat seperti tiang berskala, batang berlubang, dan stopwatch. Hasilnya menunjukkan massa tidak mempengaru
Alat ukur besaran listrik membahas pengukuran tegangan pada kapasitor dengan variasi rangkaian resistor dan kapasitor. Proses pengisian kapasitor awalnya cepat lalu melambat, sementara pengosongan awalnya cepat lalu melambat. Rangkaian seri memperlambat proses, sementara paralel mempercepat pengisian tapi memperlambat pengosongan.
This document outlines the course details for the Systems Theory course (IS1223) including:
- Topics covered include systems concepts, characteristics, relationships between systems and models, system classification, analysis and modeling processes.
- Assessment is based on quizzes, assignments, midterm exam and final exam.
- Attendance requirements are 75-80% for students and 90-96% for instructors.
- The grading scale and distribution of assessments are defined.
Sinyal adalah perubahan amplitudo dari tegangan atau arus terhadap waktu yang dapat berbentuk analog atau digital. Sinyal dapat dibedakan berdasarkan sumber, bentuk, kontinuitas, arah arus, dan fungsinya. Ada dua jenis sinyal utama yaitu sinyal listrik dan sinyal optik.
Sistem penomoran telepon PSTN menggunakan kode area dan nomor pelanggan untuk mengidentifikasi setiap pelanggan. Sistem penomoran ini memungkinkan pengaturan panggilan secara otomatis dan membedakan identitas setiap pelanggan. Pengalamatan IP menggunakan alamat logika untuk mengidentifikasi perangkat dalam jaringan, sementara subnet mask digunakan untuk membedakan antara ID jaringan dan ID host.
Dokumen tersebut membahas tentang transmisi dan media transmisi. Transmisi adalah proses pengiriman informasi antar titik dalam sistem telekomunikasi atau jaringan komputer. Media transmisi merupakan penghubung fisik antara pengirim dan penerima sinyal dalam sistem transmisi. Ada beberapa jenis media transmisi seperti kabel tembaga, serat optik, dan nirkabel.
Dokumen tersebut membahas tentang switching dan jaringan telekomunikasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian switching dalam telekomunikasi yaitu proses hubungan antara dua pelanggan telepon, evolusi sentral dari manual ke elektronik, serta struktur jaringan telepon yang terdiri dari jaringan lokal, juncton, dan trunk.
Dokumen tersebut membahas tahapan pengembangan sistem mulai dari studi awal, analisis sistem, desain konseptual, desain rinci, hingga implementasi sistem beserta langkah-langkahnya.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar danÌýKnowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 – 11 Agustus 2016
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
Ìý
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8Dita835610
Ìý
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLB
2. DAFTAR ISI
DASAR TEORI
TUJUAN PRAKTIKUM
ALAT & BAHAN
TABEL & PENGOLAHAN DATA
*GRAFIK GLB
* MENENTUKAN PERCEPATAN PADA GLBB
* BEBAN TAMBAHAN 1
* BEBAN TAMBAHAN 2
* GRAFIK GLBB
ANALISIS
KESIMPULAN
3. DASAR TEORI
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu
obyek, dimana dalam gerak ini kecepatannya tetap atau
tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam
gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.
Dalam GLB berlaku rumus :
s= v . t
dengan arti dan satuan dalam SI:
s = jarak tempuh (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
4. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak
lurus suatu obyek, di mana kecepatannya berubah
terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap.
Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh
tidak lagi linier melainkan kuadratik.
Dalam GLBB berlaku rumus :
v=vo+a.t
dengan arti dan satuan dalam SI:
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
s = Jarak tempuh/perpindahan (m)
5. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mempelajari Gerak Lurus Beraturan ( GLB ) dan Gerak Lurus Berubah
Beraturan ( GLBB ) menggunakan pesawat attwood.
2. Menentukan momen inersia roda katrol pada pesawat attwood
6. ALAT-ALAT DAN BAHAN
1. Pesawat attwood
lengkap 2. Jangka Sorong
• Tiang berskala 3. Stopwatch
• Katrol dan tali 4. Neraca teknis lengkap
• Dua ( 2 ) beban massa
• Beban tambahan
• Penjepit Beban
• Penyangkut Beban
• Landasan Akhir
7. TABEL & PENGOLAHAN DATA
1. Menentukan kecepatan pada GLB
Data masa beban dan jari-jari katrol
m1 ± Δm1 = (79 ±0,05) gram
m2 ± Δm2 = (79 ±0,05) gram
m3 ± Δm3 = (8,1 ±0,05) gram
R ± ΔR = (13,3/2 ±0,0025) cm
Tabel data pengamatan GLB
No Jarak AB (m) Jarak BC (m) Tbc (s)
1 0,1 0,2 0,93
2 0,1 0,25 1,25
3 0,1 0,3 1,63
4 0,1 0,35 2,09
5 0,1 0,4 2,5
20. ANALISIS
Gerak pada percobaan pertama merupakan GLB,tetapi faktor tingkat ketelitian
manusia dan keterbatasan pengamat membuat perhitungan memiliki hasil yang
berbeda.
Jika hambatan pada percobaan ditambah, makadari hasil percobaan pertama
kecepatan benda akan bertambah karena adanya tekanan benda yang terdorong
searah gravitasi, dengan percepatan yang konstan.
Pengaruh massa terhadap momen inersiaadalah berbanding lurus, sehingga jika
massa semakin besar, momen inersia pun semakinbesar.
21. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan adalah gerak yang lintasannya lurus dengan
kecepatan konstan dan percepatan sama dengan nol. Berlaku hukum I
Newton (hukum kelembaman) ΣF=0
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya lurus
dengan percepatan konstan. Berlaku hukum II Newton yaitu ΣF=m.a.
Massa dan percepatan mempengaruhi gaya benda. Jika beban semakin
di tambah maka kecepatan benda akan semakin tinggi karena adanya
tekanan benda yang searah dengan gravitasi