Dokumen tersebut membahas tentang perancangan percobaan khususnya rancangan bujur sangkar latin (RBSL) yang dapat menghilangkan dua sumber keragaman dengan cara pengelompokan dalam dua arah, yaitu baris dan kolom."
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan percobaan, termasuk pengertian faktor, taraf, perlakuan, dan respons serta perbedaan antara percobaan faktorial dan faktor tunggal. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan percobaan faktorial untuk melihat interaksi antar faktor."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian mengenai lama waktu membersihkan noda pada kain dengan menggunakan empat jenis deterjen dan Rancangan Bujur Sangkar Latin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan lama waktu membersihkan noda pada kain dengan menggunakan empat jenis deterjen.
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum pembuatan agar-agar dengan variasi jumlah gula dan merk agar-agar. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah gula dan merk terhadap lama waktu kekenyalan agar-agar menggunakan rancangan acak kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh ketinggian air dan dosis pupuk hidroponik terhadap tinggi tanaman sawi. Ditemukan adanya pengaruh sangat nyata dari dosis pupuk dan interaksi antara ketinggian air dan dosis pupuk, namun penelitian ini dianggap cukup teliti karena nilai koefisien keragaman kurang dari 20%.
Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) digunakan untuk membandingkan perbedaan rata-rata perlakuan. Uji ini menentukan nilai kritis untuk membandingkan selisih rata-rata antar perlakuan dan menentukan apakah perbedaan tersebut nyata secara statistik. Contoh penggunaan uji BNT untuk menguji pengaruh beberapa sistem olah tanah terhadap hasil kentang menunjukkan sistem olah tanah A memberikan hasil tertinggi sedang
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penggunaan polinomial orthogonal untuk menentukan persamaan regresi yang sesuai dengan data pengamatan.
2. Polinomial orthogonal menggunakan pangkat variabel sebagai variabel bebas dan koefisien ditentukan berdasarkan tabel koefisien polinomial orthogonal.
3. Contoh penggunaan polinomial orthogonal untuk data bobot pipilan kering jagung menunjukkan bahwa responnya paling sesuai dijelask
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan percobaan, termasuk pengertian dasar tentang faktor, taraf, perlakuan, dan respons. Juga dibahas mengenai rancangan acak lengkap (RAL) sebagai salah satu metode perancangan percobaan yang sederhana beserta kelebihan dan kekurangannya."
Uji lanjut digunakan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan apabila hasil uji F signifikan. Terdapat beberapa metode uji lanjut seperti uji beda nyata terkecil (BNT), uji Duncan, dan uji beda nyata jujur (BNJ). Ketiga uji lanjut ini membandingkan selisih rata-rata untuk menentukan kelompok yang berbeda secara nyata.
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum pembuatan agar-agar dengan variasi jumlah gula dan merk agar-agar. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah gula dan merk terhadap lama waktu kekenyalan agar-agar menggunakan rancangan acak kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh ketinggian air dan dosis pupuk hidroponik terhadap tinggi tanaman sawi. Ditemukan adanya pengaruh sangat nyata dari dosis pupuk dan interaksi antara ketinggian air dan dosis pupuk, namun penelitian ini dianggap cukup teliti karena nilai koefisien keragaman kurang dari 20%.
Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) digunakan untuk membandingkan perbedaan rata-rata perlakuan. Uji ini menentukan nilai kritis untuk membandingkan selisih rata-rata antar perlakuan dan menentukan apakah perbedaan tersebut nyata secara statistik. Contoh penggunaan uji BNT untuk menguji pengaruh beberapa sistem olah tanah terhadap hasil kentang menunjukkan sistem olah tanah A memberikan hasil tertinggi sedang
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penggunaan polinomial orthogonal untuk menentukan persamaan regresi yang sesuai dengan data pengamatan.
2. Polinomial orthogonal menggunakan pangkat variabel sebagai variabel bebas dan koefisien ditentukan berdasarkan tabel koefisien polinomial orthogonal.
3. Contoh penggunaan polinomial orthogonal untuk data bobot pipilan kering jagung menunjukkan bahwa responnya paling sesuai dijelask
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan percobaan, termasuk pengertian dasar tentang faktor, taraf, perlakuan, dan respons. Juga dibahas mengenai rancangan acak lengkap (RAL) sebagai salah satu metode perancangan percobaan yang sederhana beserta kelebihan dan kekurangannya."
Uji lanjut digunakan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan apabila hasil uji F signifikan. Terdapat beberapa metode uji lanjut seperti uji beda nyata terkecil (BNT), uji Duncan, dan uji beda nyata jujur (BNJ). Ketiga uji lanjut ini membandingkan selisih rata-rata untuk menentukan kelompok yang berbeda secara nyata.
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
2. Pendahuluan
Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Review
2
RAL:
Satuan percobaan homogen
Keragaman Respons disebabkan pengaruh perlakuan
RAK:
Satuan percobaan heterogen
Keragaman Respons disebabkan pengaruh Perlakuan dan Kelompok
Pengaruh dari keragaman lain yang kita ketahui, di luar perlakuan yang
kita coba, dihilangkan dari galat percobaan dengan cara
pengelompokan satu arah
RBSL:
Apabila ide RAK diaplikasikan untuk menghilangkan dua sumber
keragaman dengan cara pengelompokan dalam dua arah, maka
rancangan tersebut disebut dengan RBSL.
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
3. Pendahuluan
Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Pendahuluan
Pendahuluan
3
Tidak ada
RAL
keragaman
(homogen)
Satu arah Keragaman I II III
RAK
Heterogen
Homogen
Homogen
Homogen
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
4. Pendahuluan
Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Pendahuluan
RBSL
4
Keragaman arah Kolom RBSL
Keragaman arah Baris
Homogen
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
5. Pendahuluan
Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Pendahuluan
Perbandingan RAL-RAK-RBSL
5
I II III
Homogen
Dua arah Keragaman
Satu arah Keragaman
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
6. Pendahuluan
Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
RBSL
Pengertian
6
Rancangan Bujur Sangkar Latin
(RBSL) merupakan suatu
rancangan percobaan dengan
dua arah pengelompokan, yaitu B C D A
baris dan kolom.
Banyaknya perlakuan = jumlah
ulangan sehingga setiap baris A D C B
dan kolom akan mengandung
semua perlakuan.
Pada rancangan ini, pengacakan D B A C
dibatasi dengan
mengelompokannya ke dalam
baris dan juga kolom, sehingga C A B D
setiap baris dan kolom hanya
akan mendapatkan satu
perlakuan. Dua arah Keragaman
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
7. Pendahuluan
Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
RBSL
Keuntungan RBSL
7
Mengurangi keragaman galat melalui penggunaan dua
buah pengelompokan
Pengaruh perlakuan dapat dilakukan untuk percobaan
berskala kecil
Analisis relatif mudah
Baris atau kolom bisa juga digunakan untuk
meningkatkan cakupan dalam pengambilan kesimpulan
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
8. Pendahuluan
Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
RBSL
Kelemahan RBSL
8
Banyaknya baris, kolom dan perlakuan harus sama, sehingga semakin banyak
perlakuan, satuan percobaan yang diperlukan juga semakin banyak.
Apabila banyaknya kelompok bertambah besar, galat percobaan per satuan
percobaan juga cenderung meningkat.
Asumsi modelnya sangat mengikat, yaitu bahwa tidak ada interaksi antara
sembarang dua atau semua kriteria , yaitu baris, kolom dan perlakuan.
Pengacakan yang diperlukan sedikit lebih rumit daripada pengacakan rancangan-
rancangan sebelumnya.
Derajat bebas galatnya yang lebih kecil dibanding dengan rancangan lain yang
berukuran sama, akan menurunkan tingkat ketelitian, terutama apabila jumlah
perlakuannya berukuran kecil.
Memerlukan pengetahuan/pemahaman dasar dalam menyusun satuan
percobaan yang efektif.
Apabila ada data hilang, meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, maka hasil
analisisnya diragukan karena perlakuan menjadi tidak seimbang.
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
10. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Pengacakan dan Tata Letak
Rancangan Dasar RBSL
10
Banyaknya rancangan
dasar yang mungkin
A B A B C D A B C D dibentuk :
B A B A D C B C D A =(t)(t!) (t - 1)!
dimana:
C D B A C D A B
t adalah banyaknya perlakuan
D C A B D A B C
Contoh:
jika t = 4:
A B C A B C D A B C D =(t)(t!) (t - 1)!
B C A B D A C B A D C = (4).(4!).(3!)
C A B C A D B C D A B = 576 kemungkinan
D C B A D C B A t=24
t = 3 36
t = 4 576
t = 5 14400
t = 6 518400
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
11. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Pengacakan dan Tata Letak
Pemilihan Rancangan Dasar
11
Misal terdapat 4 perlakuan A, B, C, D.
Kita pilih rancangan dasar ukuran 4x4.
BarisKolom 1 2 3 4
1 A B C D
2 B A D C
3 C D B A
4 D C A B
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
12. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Pengacakan dan Tata Letak
Pengacakan pada posisi baris
12
Misal pengacakan dengan menggunakan fungsi Rand() pada MS Excel
didapat urutan baru 4, 3, 1, 2.
Artinya, baris ke-4 menjadi baris ke-1, baris ke-3 menempati posisi baris ke-2,
baris ke 1 menempati posisi ke-3, dst.
Angka acak setelah diurutkan
dari kecil ke besar
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
13. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Pengacakan dan Tata Letak
Pengacakan pada posisi baris
13
Dari hasil pengacakan pada posisi baris tersebut kita
mendapatkan urutan urutan baru 4, 3, 1, 2.
BarisKolom 1 2 3 4 BarisKolom 1 2 3 4
1 A B C D 4 D C A B
2 B A D C 3 C D B A
3 C D B A 1 A B C D
4 D C A B 2 B A D C
Rancangan Dasar Pengacakan arah baris
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
14. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Pengacakan dan Tata Letak
Pengacakan arah kolom
14
Dengan cara yang sama, kita lakukan pengacakan untuk posisi kolom.
Misalkan kita mendapatkan urutan pengacakan: 4, 2, 1, 3. Artinya, kolom ke-
4 pindah ke kolom 1, kolom ke-2 tetap, kolom ke-1 menjadi kolom ke-3, dst.
BarisKolom 4 2 1 3
BarisKolom 1 2 3 4
4 B C D A
4 D C A B
3 A D C B
3 C D B A
1 D B A C
1 A B C D
2 C A B D
2 B A D C
Pengacakan arah baris Pengacakan arah Kolom
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
15. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Pengacakan dan Tata Letak
Denah percobaan RBSL
15
B C D A
Perhatikan:
A D C B Perlakuan B ada di setiap kolom dan
setiap baris, tapi tidak ada B yang
sama dalam baris yang sama atau
D B A C kolom yang sama!
C A B D
Denah percobaan RBSL
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
17. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Model Linier dan Analisis
Contoh Penerapan
Model Linier
17
Yijk i j k ijk
亮 = rataan umum
硫i = pengaruh baris ke-i
虜j = pengaruh kolom ke-j
k = pengaruh perlakuan ke-k
竜ijk = pengaruh acak dari baris ke-i, kolom ke-k dan
perlakuan ke-k
i = 1,2, ,r ; j = 1,2, ,r ; k = 1,2, ,r
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
18. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Model Linier dan Analisis
Contoh Penerapan
Model Linier
Asumsi dan Hipotsis
18
Asumsi:
Pengaruh perlakuan tetap Pengaruh perlakuan acak
bsi bsi bsi
i ワ j 緒ワ k 0 ; ijk i ~ N(0, ); j ~ N(0, j 2 );
2
~ N(0, 2
)
bsi bsi
k ~ N(0, );
2
ijk ~ N(0, 2 )
Hipotesis:
Hipotesis yang Akan Diuji: Pengaruh perlakuan tetap Pengaruh perlakuan acak
H0 Semua k = 0 2 = 0
(k = 1, 2, , r) (tidak ada keragaman dalam
populasi perlakuan)
H1 Tidak semua k = 0 2 > 0
(k = 1, 2, , r) (ada keragaman dalam
populasi perlakuan)
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
19. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Model Linier dan Analisis
Contoh Penerapan
RBSL
Analisis Ragam
19
r r r r k
(Y
i,j
ij Y ..) r (Y i. Y ..) r (Y . j Y ..) r (Y k Y ..) (Yij Y i . Y . j Y k 2Y ..)2
2
i 1
2
j 1
2
k 1
2
i,j
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat
F-hitung
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah
(DB) (JK) (KT)
Baris r-1 JKBaris JKBaris/(r-1) KTB/KTG
Kolom r-1 JKKolom JKKolom/(t-1) KTK/KTG
Perlakuan r-1 JKP JKP/(r-1) KTP/KTG
Galat (r-1)(r-2) JKG JKG/(r-1)(r-2)
Total r2 1
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
20. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Model Linier dan Analisis
Contoh Penerapan
Analisis Ragam
Formula Perhitungan Analisis Ragam
20
Definisi Pengerjaan
FK Y ..2 Y ..2
r2 r2
JKT
Yij Y .. Yij r 2
2Y ..2 2 Yij 2 FK
i,j
i,j i,j
JKBaris Yi .2 Y ..2 Yi . 2
r Yi . Y .. 2 r FK
2
i i r r i
JKKolom Y. j 2 Y. j 2
r Y. j Y ..
Y ..2
2
2 FK
j j r r j r
JKP Yk 2 Y ..2 Yk 2
r Yk Y .. 2 r FK
2
k k r r k
JKG (Y
i,j
ij Yi.. Y. j. Yk 2Y.. )2 JKT JKBaris JKKolom JKP
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
21. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Model Linier dan Analisis
Contoh Penerapan
Analisis Ragam
Galat Baku
21
Galat baku (Standar error) untuk perbedaan di antara
rata-rata perlakuan dihitung dengan formula berikut:
2KTG
SY
t
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
23. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Contoh
Contoh Terapan
23
Untuk memudahkan pemahaman prosedur perhitungan sidik ragam RBSL
berikut ini disajikan contoh kasus beserta perhitungan sidik ragamnya. Tabel
berikut adalah Layout dan data hasil percobaan RBSL ukuran 4x4 untuk data
hasil pipilan jagung hibrida (A, B, dan D) dan penguji (C) (Gomez & Gomez, 1995
hal 34).
Hasil Pipilan (t ha-1)
No Baris Jumlah Baris
1 2 3 4
1 1.640 (B) 1.210 (D) 1.425 (C) 1.345 (A) 5.620
2 1.475 (C) 1.185 (A) 1.400 (D) 1.290 (B) 5.350
3 1.670 (A) 0.710 (C) 1.665 (B) 1.180 (D) 5.225
4 1.565 (D) 1.290 (B) 1.655 (A) 0.660 (C) 5.170
Jumlah Kolom 6.350 4.395 6.145 4.475
Jumlah Umum 21.365
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
24. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Contoh
Contoh Terapan
Langkah Perhitungan Sidik Ragam
24
Susun data seperti pada tabel di atas (sesuai dengan layout percobaan di
lapangan), sertakan pula penjelasan kode perlakuannya.
Hitung jumlah baris (B) dan kolom (K) serta jumlah Umum (G) seperti
pada contoh tabel di atas.
Hitung Jumlah dan Rataanya untuk masing-masing Perlakuan.
Perlakuan Jumlah Rataan
A 5.855 1.464
B 5.885 1.471
C 4.270 1.068
D 5.355 1.339
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
25. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Contoh
Contoh Terapan
Langkah Perhitungan Sidik Ragam
25
Hitung Jumlah Kuadrat untuk semua sumber
keragaman.
Y ..2
JKT Yij 2
2
i,j r
(21.365)2
(1.640) (1.210) ... (0.660)
2 2 2
42
1.413923
Yi . 2 Y ..2
JKBaris 2
i r r
(5.620)2 (5.350)2 (5.225)2 (5.170)2 (21.365)2
4 42
0.030154
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
26. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Contoh
Contoh Terapan
Langkah Perhitungan Sidik Ragam
26
Y. j 2
Y ..2
JKKolom 2
j r r
(6.350)2 (4.395)2 (6.145)2 (4.475)2 (21.365)2
4 42
0.827342
Yk 2 Y ..2
JKP 2
k r r
(5.855)2 (5.885)2 (4.270)2 (5.355)2 (21.365)2
4 42
0.426842
JKG = JKT JKBaris JKKolom JKP
=1.413923 0.030154 0.827342 0.426842
= 0.129585
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
27. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Contoh
Contoh Terapan
Langkah Perhitungan Sidik Ragam
27
Susun Tabel Sidik Ragamnya dan Nilai F-tabel
Sumber
DB JK KT Fhitung F0.05
Keragaman
Baris 3 0.030154 0.010051 0.465393 4.757 Fhit (0.05, 3, 6) = 4.757
Kolom 3 0.827342 0.275781 12.7691* 4.757
Perlakuan 3 0.426842 0.142281 6.58783* 4.757
Galat 6 0.129585 0.021598
Total 15 1.413923
Pada taraf kepercayaan 95%: Pengaruh Perlakuan
Pengaruh Perlakuan : signifikan (Fhitung (6.59) > 4.76) nyata Langkah
selanjutnya adalah
memeriksa
Perbedaan nilai
rata-rata perlakuan
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
28. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Contoh
Contoh Terapan
Post-Hoc (Tukey HSD)
28
Langkah 1: Hitung nilai HSD:
Tentukan nilaiKTG dan derajat bebasnya yang diperoleh
dari Tabel Analisis Ragam.
KTG = 0.021598
僚 = db = 6
Tentukan nilai kritis dari tabel wilayah nyata student.
Ada tiga parameter yang dibutuhkan untuk menentukan nilai q留,
yaitu taraf nyata (留), p = banyaknya perlakuan yang akan
dibandingkan, dan derajat bebas galat (db).
Pada contoh ini, p = 4, nilai db = 6 (lihat db galat pada tabel Analisis
Ragamnya) dan 留 = 0.05. Selanjutnya, tentukan nilai q0.05(4, 6).
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
29. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Contoh
Contoh Terapan (Post-Hoc)
Post-Hoc (Tukey HSD)
29
Critical Points for the Studentized Range Statistic -- ALPHA = 0.05
q0.05(p, v)
Untuk mencari nilai q0.05(6, 24)
Derajat p
kita dapat melihatnya pada
bebas ( 2 3 4 5 6 7 8 9
5 3.64 4.60 5.22 5.67 6.03 6.33 6.58 6.80
tabel Sebaran studentized
6 3.46 4.34 4.90 5.30 5.63 5.90 6.12 6.32 range pada taraf nyata 留 =
7 3.34 4.16 4.68 5.06 5.36 5.61 5.82 6.00 0.05 dengan p = 4 dan
8 3.26 4.04 4.53 4.89 5.17 5.40 5.60 5.77 derajat bebas (v)= 6.
9 Nilai q0.05(4, 6)
3.20 3.95 4.41 4.76 5.02 5.24 5.43 5.59 Perhatikan gambar untuk
10= 4.90 3.15 3.88 4.33 4.65 4.91 5.12 5.30 5.46 menentukan q-tabel.
11 3.11 3.82 4.26 4.57 4.82 5.03 5.20 5.35
12 3.08 3.77 4.20 4.51 4.75 4.95 5.12 5.27
13 3.06 3.73 4.15 4.45 4.69 4.88 5.05 5.19
14 3.03 3.70 4.11 4.41 4.64 4.83 4.99 5.13
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
30. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Contoh
Contoh Terapan (Post-Hoc)
Post-Hoc (Tukey HSD)
30
Hitung nilai HSD : Kriteria pengujian:
Bandingkan nilai mutlak selisih kedua rata-
KTG rata yang akan kita lihat perbedaannya
q (p, ) dengan nilai HSD dengan kriteria
t pengujian sebagai berikut
0.021598 0.36 makahasilujimenjadi
4.90 Jika i j
nyata
4 0.36 makahasiluji tidaknyata
0.36
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
31. Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Contoh
Contoh Terapan (Post-Hoc)
Post-Hoc (Tukey HSD)
31
Langkah 2: Urutkan tabel rata-rata perlakuan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Buat Tabel
matriks selisih di antara rata-rata perlakuan dan bandingkan dengan nilai pembanding (Tukey
HSD = 0.36)
(C) (D) (A) (B) Notasi
Perlakuan Rata-rata 1.068 1.339 1.464 1.471
(C) 1.068 0.000 a
(D) 1.339 0.271 tn 0.000 ab
(A) 1.464 0.396 * 0.125 tn 0.000 b
(B) 1.471 0.404 * 0.133 tn 0.007 tn 0.000 b
Keterangan: abaikan garis merah, karena sudah terwakili oleh garis ke dua (b)
Ade Setiawan 息 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)