TUGAS MODUL 3.1 KLP 2 calon guru penggerakKhristianNedi
油
Tugas Ruang Kolaborasi Pemimpin Pembelajaran: Memahami Lebih Dalam
Tugas ruang kolaborasi pemimpin pembelajaran merupakan bagian penting dalam proses pengembangan diri seorang pemimpin pembelajaran. Tugas ini dirancang untuk memfasilitasi diskusi, refleksi, dan pengembangan solusi bersama terkait berbagai tantangan dan peluang dalam konteks pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Guru menghadapi dilema etika ketika harus menentukan siswa mana saja yang layak naik kelas, mengingat beberapa siswa memiliki nilai di bawah ketentuan minimal. Keputusan yang diambil adalah tetap menaikkan kelas siswa tersebut dengan syarat mereka menyelesaikan tugas tambahan untuk memenuhi kriteria nilai mata pelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Analisis kelompok B1 dalam pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan untuk kasus double job seorang guru.
Kepala sekolah berada dalam dilema etika ketika memutuskan apakah murid-murid dengan tingkat kehadiran rendah dapat dinaikkan kelas atau tidak. Ia khawatir murid-murid tersebut akan putus sekolah jika tidak naik kelas, namun guru-guru khawatir akan mempengaruhi proses pembelajaran. Akhirnya diputuskan bahwa murid-murid tersebut dapat naik kelas dengan catatan mengikuti pembinaan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Analisis kelompok B1 dalam pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan untuk kasus double job seorang guru.
Kepala sekolah berada dalam dilema etika ketika memutuskan apakah murid-murid dengan tingkat kehadiran rendah dapat dinaikkan kelas atau tidak. Ia khawatir murid-murid tersebut akan putus sekolah jika tidak naik kelas, namun guru-guru khawatir akan mempengaruhi proses pembelajaran. Akhirnya diputuskan bahwa murid-murid tersebut dapat naik kelas dengan catatan mengikuti pembinaan
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
3. 4 Paradigma Etika
Individu melawan kelompok
01
02
03
04
Rasa Keadilan melawan Kasihan
Kebenaran melawan kesetiaan
Jangka pendek melawan jangka panjang
5. 9 KONSEP PENGAMBILAN DAN
PENGUJIAN KEPUTUSAN
1. Mengenali nilai-nilai yang saling
bertentangan
2. Menentukan siapa yang terlibat
dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang
relevan dengan situasi ini.
4. Pengujian benar atau salah (uji
legal, uji regulasi, uji intuisi, uji
publikasi dan uji panutan)
5. Pengujian Paradigma Benar lawan
Benar.
6. Melakukan Prinsip Resolusi
7. Investigasi Opsi Trilema
8. Buat Keputusan
9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
6. KASUS
Ibu Maryati salah satu guru di SD Negeri 2 Pulutan. Ia seorang guru yang jujur,
ramah, rajin, dermawan serta berbakti kepada suaminya. Maka tak heran apabila Bu
Maryati mendapat kepercayaan dari Ibu Kepala Sekolah untuk menduduki beberapa
tugas tambahan di tempat tugasnya. Kendati demikian ketika sampai di rumah, Bu
Maryati tidak menyia-nyiakan waktunya untuk rebahan sambil membelai mesra HP
kesayangannya, bahkan Ia masih sempat memanfaatkan pekarangan rumahnya
untuk ditanami berbagai sayuran dan buah-buahan.
Di sela-sela kesibukannya itu Bu Maryati tetap up to date dengan perkembangan
program pendidikan. Salah satu program yang menjadi favorit guru saat ini yaitu
guru penggerak. Bu Maryati dengan percaya diri dan penuh semangat berencana
ikut program tersebut. Sebagai istri yang berbakti Ia meminta izin kepada suami
tercinta, tersayang dan teristimewa. Melihat kegigihan dan niat mulia dari Bu Maryati
suaminya pun meleleh hatinya.
Bu Maryati mencoba mengikuti tes guru penggerak mulai angkatan 4, namun sayang
usahanya belum berhasil meskipun ia telah mencoba lagi pada angkatan 7, 8, dan 9
hasilnya masih nihil. Mengingat tujuan mulia Bu Maryati ketika lulus guru penggerak
Ia akan lebih meningkatkan pembelajaran di sekolah maka Ia putuskan untuk ikut
angkatan 10. Alhamdulillah kali ini Bu Maryati lolos dan menjadi CGP angkatan 10.
Ibu Kepala Sekolah juga sangat senang mendengar kabar ini, beliau sangat
berharap ketika Bu Maryati lulus nanti menjadi guru yang unggul dan menjadi
pelopor di sekolahnya.
7. KASUS Pada kegiatan modul 1 kegiatan yang dijalani Bu Maryati tanpa
kendala yang berarti, sehinga tak mengherankan kalau Ia jarang
mendapat WA Japri dari fasilitator. Namun memasuki modul 2, Bu
Maryati mulai agak kewalahan membagi tugas CGP di sekolah
maupun di rumah, bahkan yang lebih menyedihkan Ia sampai jatuh
sakit. Melihat hal itu sang suami mulai khawatir akan kondisi
istrinya. Sang Suami akhirnya meminta Bu Maryati untuk mundur
dari CGP. Sang Suami takut kalau sakit istrinya menjadi lebih parah.
Bu Maryati seketika terkejut dan bingung untuk menentukan pilihan.
Bu Maryati akhirnya meminta waktu kepada suaminya untuk
mengambil keputusan. Keesokan harinya setelah Bu Maryati
kondisinya membaik, Ia menemui Ibu Kepala Sekolah. Ia
menceritakan permasalahan tentang guru penggerak yang
dialaminya.
Berdasarkan cerita di atas apa yang harus dilakukan oleh Ibu
Kepala Sekolah?
9. Hasil Analisis
Berfikir berbasis hasil akhir (End-Based
Thingking), karena setelah Bu Maryati lulus guru
penggerak banyak sekali manfaatnya, antara lain
peluang karir meningkat, wawasan dan
pengalaman bertambah, banyak yang bisa
diterapkan saat pembelajaran di kelas.
Prinsip yang mendasari pengambilan keputusan
10. Langkah Pengambilan
dan Pengujian Keputusan
Sebagai guru Bu Maryati mempunyai hak
untuk menjadi guru penggerak yang
merupakan program pemerintah tetapi Ia juga
mempunyai kewajiban untuk patuh kepada
suaminya.
1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
11. Langkah Pengambilan dan Pengujian
Keputusan
Bu Maryati
2. Menentukan siapa yang terlibat pada situasi ini
Suami Bu Maryati Ibu Kepala Sekolah Teman CGP
12. Langkah Pengambilan dan Pengujian
Keputusan
3. Fakta yang relevan pada situasi
Guru Penggerak merupakan program pemerintah yang
sangat digalakkan se-Indonesia lebih-lebih di Kab.
Grobogan
Bu Maryati sangat mendambakan menjadi guru penggerak
Kepala Sekolah ingin mempunyai guru penggerak yang
bisa membawa perubahan lebih baik di sekolahnya
Suami Bu Maryati orang yang perhatian dan tanggung
jawab dengan istri tapi karena khawatir Ia minta Bu Maryati
mundur dari CGP
13. Langkah Pengambilan dan Pengujian
Keputusan
4. Pengujian benar vs salah
01 Uji Legal
Tidak ada
yang
melanggar
hukum
02 Uji Regulasi
Tidak ada
yang
melanggar
kode etik
guru
Menurut kami
suami Bu
Maryati terlalu
khawatir dengan
kondisi istrinya
Kepala sekolah
mengundang suami Bu
Maryati untuk memberi
pengertian dan
menjelaskan manfaat
CGP. Selain itu teman
CGP juga bisa
memperkuat argument
dari kepala sekolah
Sebatas hanya
CGP dari Fasil
Pak Andreas, PP,
dan Fasilitator
Bu maryati tidak
keberatan
03 Uji Intuisi
04 Uji Publikasi
05 Uji Panutan/Idola
14. Langkah Pengambilan dan Pengujian
Keputusan
Kebenaran melawan kesetiaan. Bu Maryati sudah
benar ikut menyukseskan program pemerintah
dan berniat menjadi guru yang lebih kompeten.
Jangka pendek melawan jangka panjang. Jika
suami tetap memaksa Bu Maryati mundur dari
CGP maka peluang karir maupun kemajuan
sekolah jangka panjang ke depan semakin kecil,
dan bisa jadi Bu Maryati malu dengan teman
lainnya
5. Paradigma Pengujian Benar Lawan Benar
15. Langkah Pengambilan dan Pengujian
Keputusan
Untuk menyelesaikan dilema di atas digunakan prinsip Berfikir
berbasis hasil akhir
(End-Based Thingking) dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli
(Care-Based Thinking)
6. Melakukan Prinsip Resolusi
16. Langkah Pengambilan dan Pengujian
Keputusan
a. Supaya meringankan beban Suami Bu Maryati bisa
membantu kelancaran tugas CGP
b. Kepala sekolah mengurangi tugas tambahan Bu
Maryati
c. Teman CGP bisa saling kerja sama dalam
mengerjakan tugas
d. Pak Fasilitator dan Pak PP mungkin bisa memotivasi
atau bahkan memberikan keringanan tugas CGP.
7. Investigasi Opsi Trilemma
17. Langkah Pengambilan dan Pengujian
Keputusan
8. Buat Keputusan
Bu Maryati tetap melanjutkan program
CGP sampai lulus
Suami Bu Maryati tetap mengizinkan Bu Maryati
ikut guru penggerak dangan ikut membantu
kelancaran tugasnya.
18. Langkah Pengambilan dan Pengujian
Keputusan
a. Apakah tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus
sudah tepat atau belum? Mengapa? Menurut kami sudah tepat.
Karena sudah meliputi 9 langkah pengujian pengambilan
keputusan.
b. Masihkan ada pertanyaan-pertanyaan lanjutan dalam benak? Tidak
ada
c. Apakah pilihan pengambilan keputusan telah tepat? Ya, sudah
tepat. Karena dalam mengambil keputusan sudah dilandasi
pertimbangan-pertimbangan dan sepengetahuan yang
bersangkutan
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan
19. Daftar Tugas/Checklist Tugas Kolaborasi
No. Tugas Ada (A)/
Tidak Ada (TA)
1. Studi Kasus Pilihan mengandung unsur dilema etika A
2. Memuat salah satu paradigma dari 4 paradigma dilema etika
A
3. Memuat salah satu prinsip dari 3 prinsip dilema etika
A
4. Memuat 9 langkah pengujian untuk menguji ketepatan
pengambilan keputusan A
5 Memuat hal-hal menarik atau tak terduga yang ditemui dalam
menganalisis studi kasus pilihan A
6. Hasil penugasan masing-masing anggota telah diserahkan
sebelum tenggat waktu
A
7. Setiap anggota telah menyepakati paradigma, prinsip dan hasil
pengujian yang telah disepakati bersama dan siap
mempresentasikan ke forum
A
8. Hasil pengeditan terakhir telah dilakukan masing-masing
anggota
A