Dokumen tersebut mengidentifikasi beberapa akar penyebab masalah kesehatan ibu dan anak di desa tersebut, diantaranya kurangnya keterampilan dan pengetahuan bidan, kurangnya kunjungan rumah dan layanan kesehatan, serta tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat yang rendah.
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
油
Peraturan Menteri Kesehatan ini menetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan dasar yang berhak diperoleh warga negara. Standar Pelayanan Minimal mencakup berbagai layanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, balita, anak sekolah, dewasa, lansia, dan penyakit kronis tertentu.
EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014 Dokter Tekno
油
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil Puskesmas Batujaya di Kabupaten Karawang. Puskesmas ini memberikan pelayanan kesehatan kepada 90.161 penduduk di 10 desa yang terletak di dataran rendah dan persawahan. Beberapa program kesehatan ibu dan anak seperti K1, K4, dan pelayanan balita mencapai target di atas 70% walaupun masih terdapat tantangan seperti cakupan KIA dan kematian ibu yang masih tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan antenatal pertama yang meliputi tujuan, standar pelayanan, dan tahapan pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendeteksi komplikasi kehamilan dan menyiapkan persalinan."
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
油
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi tuberkulosis sebagai masalah kesehatan global. Kasus dan kematian akibat TB terus meningkat karena komitmen, dana, dan sistem pelayanan kesehatan yang kurang memadai, serta dampak pandemi HIV dan munculnya TB yang resisten obat. Dokumen ini juga menyoroti situasi TB di Indonesia yang menjadi penyebab kematian infeksi nomor satu dengan kasus baru dan kematian yang sangat tinggi.
Rencana tindak lanjut peserta pelatihan layanan komprehensif berkesinambungan di Puskesmas Pagesangan meliputi (1) rujukan klien untuk tes HIV dan periksa IMS, (2) sosialisasi penggunaan kondom dan jarum suntik, (3) rujukan ibu hamil untuk periksa IMS dan KTH. Tujuannya meningkatkan layanan kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV/AIDS.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Kecamatan Tanjunganom. Program ini bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan meningkatkan akses dan mutu pelayanan antenatal, persalinan, dan keluarga berencana. Beberapa program P4K adalah pemeriksaan kehamilan, konseling untuk ibu hamil dan keluarga, serta pemasangan stiker rumah untuk menandai rum
Pelayanan kesehatan usia reproduksi mencakup berbagai layanan mulai dari remaja hingga lanjut usia yang meliputi kehamilan, kelahiran, kontrasepsi, hingga pencegahan penyakit."
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
油
Pedoman ini memberikan panduan bagi ibu hamil, bersalin, dan nifas untuk menerapkan prinsip pencegahan COVID-19 seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, serta menghindari kontak dengan orang sakit. Pedoman ini juga menjelaskan tindakan pencegahan umum di fasilitas kesehatan seperti isolasi, prosedur pencegahan infeksi, dan pendekatan berbasis tim.
Modul ini membahas berbagai model asuhan kebidanan seperti model medis, model kesehatan untuk semua, dan model partisipasi serta penjelasan mengenai paradigma kesehatan dan midwifery care dalam rangka memberikan pemahaman kepada pembaca tentang konsep dan jenis-jenis model asuhan kebidanan."
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan dokumen akreditasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Terdapat beberapa jenis dokumen yang dibutuhkan untuk akreditasi, seperti kebijakan, pedoman, prosedur, rencana kerja, dan rekaman untuk membuktikan pelaksanaan kegiatan. Dokumen-dokumen tersebut perlu disusun secara sistematis dan hirarkis sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh lembaga
Dokumen tersebut mengidentifikasi beberapa akar penyebab masalah kesehatan ibu dan anak di desa tersebut, diantaranya kurangnya keterampilan dan pengetahuan bidan, kurangnya kunjungan rumah dan layanan kesehatan, serta tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat yang rendah.
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
油
Peraturan Menteri Kesehatan ini menetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan dasar yang berhak diperoleh warga negara. Standar Pelayanan Minimal mencakup berbagai layanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, balita, anak sekolah, dewasa, lansia, dan penyakit kronis tertentu.
EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014 Dokter Tekno
油
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil Puskesmas Batujaya di Kabupaten Karawang. Puskesmas ini memberikan pelayanan kesehatan kepada 90.161 penduduk di 10 desa yang terletak di dataran rendah dan persawahan. Beberapa program kesehatan ibu dan anak seperti K1, K4, dan pelayanan balita mencapai target di atas 70% walaupun masih terdapat tantangan seperti cakupan KIA dan kematian ibu yang masih tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan antenatal pertama yang meliputi tujuan, standar pelayanan, dan tahapan pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendeteksi komplikasi kehamilan dan menyiapkan persalinan."
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
油
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi tuberkulosis sebagai masalah kesehatan global. Kasus dan kematian akibat TB terus meningkat karena komitmen, dana, dan sistem pelayanan kesehatan yang kurang memadai, serta dampak pandemi HIV dan munculnya TB yang resisten obat. Dokumen ini juga menyoroti situasi TB di Indonesia yang menjadi penyebab kematian infeksi nomor satu dengan kasus baru dan kematian yang sangat tinggi.
Rencana tindak lanjut peserta pelatihan layanan komprehensif berkesinambungan di Puskesmas Pagesangan meliputi (1) rujukan klien untuk tes HIV dan periksa IMS, (2) sosialisasi penggunaan kondom dan jarum suntik, (3) rujukan ibu hamil untuk periksa IMS dan KTH. Tujuannya meningkatkan layanan kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV/AIDS.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Kecamatan Tanjunganom. Program ini bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan meningkatkan akses dan mutu pelayanan antenatal, persalinan, dan keluarga berencana. Beberapa program P4K adalah pemeriksaan kehamilan, konseling untuk ibu hamil dan keluarga, serta pemasangan stiker rumah untuk menandai rum
Pelayanan kesehatan usia reproduksi mencakup berbagai layanan mulai dari remaja hingga lanjut usia yang meliputi kehamilan, kelahiran, kontrasepsi, hingga pencegahan penyakit."
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
油
Pedoman ini memberikan panduan bagi ibu hamil, bersalin, dan nifas untuk menerapkan prinsip pencegahan COVID-19 seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, serta menghindari kontak dengan orang sakit. Pedoman ini juga menjelaskan tindakan pencegahan umum di fasilitas kesehatan seperti isolasi, prosedur pencegahan infeksi, dan pendekatan berbasis tim.
Modul ini membahas berbagai model asuhan kebidanan seperti model medis, model kesehatan untuk semua, dan model partisipasi serta penjelasan mengenai paradigma kesehatan dan midwifery care dalam rangka memberikan pemahaman kepada pembaca tentang konsep dan jenis-jenis model asuhan kebidanan."
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan dokumen akreditasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Terdapat beberapa jenis dokumen yang dibutuhkan untuk akreditasi, seperti kebijakan, pedoman, prosedur, rencana kerja, dan rekaman untuk membuktikan pelaksanaan kegiatan. Dokumen-dokumen tersebut perlu disusun secara sistematis dan hirarkis sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh lembaga
Sistem rujukan maternal dan neonatal membutuhkan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan bayi baru lahir. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain prosedur rujukan yang lambat, keterbatasan sarana prasarana, dan ketidaksesuaian standar pelayanan antar fasilitas kesehatan. Perlu adanya kerja sama lintas sektor dan pemantapan sistem rujukan melalui peningkatan kapasitas sumber
Sistem transportasi terdiri dari tiga subsistem utama yaitu sistem kegiatan, sistem jaringan, dan sistem pergerakan yang saling berinteraksi. Sistem transportasi memiliki berbagai jenis jalur pergerakan darat, air, dan udara serta aspek operasional seperti penentuan rute, jadwal, dan kriteria kinerja seperti keselamatan, keandalan, dan fleksibilitas. Faktor ekonomi, geografi, teknologi, dan urbanisasi mempengaruhi pen
SOP rujukan pasien menjelaskan tentang prosedur rujukan pasien dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain untuk diagnostik lanjutan atau terapi. Prosedur tersebut meliputi persetujuan keluarga pasien, penyiapan surat rujukan dan ambulan, pembayaran biaya, pengantaran pasien ke rumah sakit tujuan beserta laporan hasil rujukan.
Kegawatdaruratan neonatal sering terjadi karena asfiksia pada saat lahir yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor ibu, plasenta, janin, atau persalinan. Tindakan resusitasi harus segera dilakukan dengan menilai pernafasan, denyut jantung, dan warna kulit bayi. Bayi berat badan rendah rentan terhadap hipotermi dan infeksi sehingga perawatan khusus perlu diberikan. Sepsis neonatorum merupakan
Hasil Diskusi Sistem Informasi Puskesmas Provinsi Sulawesi Barat di MakassarMuh Saleh
油
Diskusi kelompok mengenai pelatihan sistem informasi puskesmas di Sulawesi Barat membahas beberapa hal, yaitu penyajian data capaian pelayanan kesehatan ibu hamil yang kurang lengkap dan perlu penyempurnaan, jumlah ibu hamil yang melakukan antenatal care tapi tidak bersalin di fasilitas kesehatan yang cukup besar, serta rencana meningkatkan peran kader dan advokasi anggaran kesehatan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai situasi umum yang dapat mempengaruhi pemberian makan bayi dan anak serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk menangani situasi tersebut. Beberapa situasi yang dijelaskan antara lain pemberian kolostrum, bayi berat lahir rendah atau prematur, menolak disusui, ibu hamil saat masih menyusui, ibu berjauhan dari bayi, dan ibu yang sakit at
Dokumen ini membahas tentang epidemiologi dan patogenesis tuberkulosis pada anak. Tuberkulosis pada anak merupakan masalah kesehatan penting di negara berkembang karena jumlah populasi anak yang besar. Sekitar 500.000 anak di dunia menderita TB setiap tahunnya dan 200 anak meninggal akibat TB setiap harinya. Faktor risiko penularan TB pada anak tergantung pada tingkat penularan, lama pajanan, dan daya tahan tubuh an
TB and HIV screening in healthcare workers in a Mozambique hospitalKimberly Schafer
油
This document summarizes a tuberculosis (TB) and HIV screening study of 156 healthcare workers at Maputo Central Hospital in Mozambique. The study found an HIV prevalence of 16.9% among workers tested, with 40% of HIV positive cases being new diagnoses. One active TB case was diagnosed during screening. Additional cases were found after screening in workers who presented with symptoms. The study highlights the need for ongoing TB screening and infection control programs for healthcare workers at the hospital given the high burden of HIV and TB.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai penyakit pernapasan seperti TB paru, asma bronkial, PPOK, bronkiolitis, dan pneumonia serta gejala, tanda, dan penatalaksanaannya.
Program Jampersal tahun 2019 bertujuan meningkatkan akses ibu hamil dan bayi baru lahir miskin ke fasilitas kesehatan yang kompeten untuk mencegah komplikasi. Sasarannya ibu hamil dan bayi lahir miskin tanpa jaminan kesehatan. Biaya yang ditanggung antara lain rujukan, RTK, persalinan, dan perawatan ibu dan bayi.
jejaring-Sistem-RUJUKan maternal dan neonatal
Rumah Sakit PONEK 24 jam adalah Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi.
Alur pelayanan rujukan kegawatdaruratan obstetri & neonatal
Implementasi ILP di Prov Kalsel 2023.pptxSatria262387
油
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan kementerian lain melakukan transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. Dengan mengintegrasikan semua program yang ada di Kementerian Kesehatan. Layanan primer adalah layanan dasar yang dilakukan oleh puskesmas. Integrasi dilakukan ke semua program termasuk FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) lainnya.
Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan lompatan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dari tingkat desa hingga kelurahan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh, dengan fokus pada keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi BaratMuh Saleh
油
Dokumen ini membahas upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi pada tahun 2015. Upaya tersebut meliputi peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, penambahan tenaga kesehatan, penguatan pelayanan rujukan, serta program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan. Alokasi anggaran untuk program ini berasal dari APBD
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
2. Latar Belakang
SDKI tahun 1990-2007 (exponensial),
diperkirakan AKI th 2015 = 161/100.000
KH.
Target MDGs Indonesia 102/100.000 KH.
MDGs 5 ; upaya peningkatan derajat
kesehatan ibu.
MDGs 5a ; penurunan AKI dengan
peningkatan persalinan oleh tenaga
kesehatan.
3. 8 Target MDGs
5A. Menurunkan MMR tahun
1990-2015
5B. Mencapai akses untuk
kesehatan Reproduksi
5. Millenium Development Goals (MDGs)
September, 2000 the Millenium Summit of
189 UN Nations, the Millenium Declaration
Indonesia:
Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional ,RPJPN (2005-2025)
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah,RPJMN 2005-2009 & 2010-2014
Rencana Kerja Pemnerintah, RKP
6. Penurunan MMR Di Indonesia
1992: 425/100.000
2007: 228/100.000
RJMPN 2014: 118
MDG 2015: 102
Acceleration initiatives!
Global: MDG 5 slow progress
Only China and Vietnam have
been on track
Separating MDG 5A and 5B
(introduced 2007)
7. Penyebab Kematian Ibu?
1. Penyebab Langsung
kematian ibu merupakan aspek medis yang harus
ditangani oleh tenaga medis atau tenaga kesehatan.
Kasus- kasus tersebut antara lain pendarahan,
eklampsia, partus lama, komplikasi aborsi dan
infeksi (Kementerian Kesehatan RI, 2009)
8. 2. Penyebab Tidak Langsung:
aspek Non medis yang merupakan penyebab yang
mendasar antara lain status perempuan dalam
keluarga, keberadaan anak, sosial budaya,
pendidikan, sosial ekonomi, dan geografis daerah.
10. Penyebab Kematian Ibu dan BBL
SKRT 2001
hemorrha
ge
28%
eclampsia
24%
infection
11%
abortion
5%
prolonged
labour
5%
obstetric
emboli
3%
complicati
ons of
puerperiu
m
8%
unknown
5%
others
11%
respiratory
distress
36%
premature
32%
sepsis
12%
hypothermi
a
6%
heamtologi
c
disorder/ict
eric
6%
post
maturity
3%
congenital
anomaly
1%
unknown
4%
11. Sebagian besar penyebab kematian ibu secara
langsung menurut survai kesehatan rumah tangga
2001 sebesar 90% adalah komplikasi yang terjadi
pada saat persalinan dan segera setelah bersalin.
Penyebab tersebut dikenal dengan Trias Klasik yaitu:
Perdarahan(28%)
Eklamsi(24%)
Infeksi(11%).
Sedangkan penyebab tidak langsungnya antara lain
adalah: ibu hamil menderita kurang energi kronis
(KEK)37% dan Anemia ( Hb kurang dari
11gr%)40%.
Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan
meningkatkan resiko terjadinya kematian ibu
dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia.
12. Penolong persalinan
Dalam program KIA dikenal beberapa jenis tenaga yang
memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat,
jenis tenaga tersebut adalah: dokter spesialis
kebidanan,dokter umum,bidan, perawat maternitas.
Selain itu masih ada penolong persalinan yang berasal
dari anggota keluarga dalam masyarakat terpencil seperti
yang banyak ditemukan di propensi papua, namun
penolong persalinan ini umumnya tidak tercatat dan sulit
untuk di identifikasi.
Pada prinsipnya, penolong persalinan harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Sterilitas atau pencegahan infeksi
Metode pertolongan persalinan yang sesuai dengan
standar pelayanan
Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan
yang lebih tinggi
13. Penanganan komplikasi kebidanan
Kejadian komplikasi kebidanan dan resiko tinggi
diperkirakan terdapat pada sekitar antara 15-20% ibu
hamil. Komplikasi pada kehamilan dan persalinan
tidak selalu dapat diduga sebelumnya, sehingga ibu
hamil harus selalu berada sedekat mungkin dengan
sarana pelayanan yang mampu memberikan
pelayanan obstetri dan neonatal emergensi
dasar(PONED)
Kebijakan Depkes dalam penyediaan puskesmas
mampu PONED adalah bahwa setiap kabupaten atau
kota harus mempunyai minimal 4 puskesmas mampu
PONED.
14. Salah satu upaya strategis dalam
menurunkan AKI
Peningkatan akses terhadap pelayanan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
memberikan pelayanan yang berkualitas
dan sesuai standar serta di fasilitas kesehatan.
Kendala akses ke fasilitas pelayanan kesehatan dapat
meliputi kendala biaya, geografi, informasi maupun
budaya.
15. Menurunkan AKI dan AKB
(Rekomendasi rakerkesnas 2013)
Penguatan Puskesmas PONED dan RS
PONEK termasuk peningkatan
kolaborasinya.
Penguatan sistem rujukan.
Pengembangan Sistem Komunikasi -
Informasi Maternal dan Neonatal (SMS
gateway).
Pada daerah tertentu diperlukan
pelayanan flying health care, Pusling air
dan darat.
16. Manajemen KIA
Dalam rangka upaya penurunan AKI di
Indonesia,manajemen KIA merupakan komponen
yang sangat penting
Sistem pencatatan dan pelaporan KIA.
Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
Ketersediaan sarana prasarana fasilitas
kesehatan yang menunjang terlaksananya
pelayanan KIA sesuai standar.
17. Prinsip pengelolaan program KIA
diutamakan pada kegiatan pokok sebagai
berikut:
1. Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas
pelayanan dengan mutu sesuai standar serta
menjangkau seluruh sasaran
2. Peningkatan pertolongan persalinan ditujukan
kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga
kesehatan secara berangsur.
3. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi atau
komplikasi kebidanan baik oleh tenaga kesehatan
maupun masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta
penganan dan pengamatannya secara terus menerus
4. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan
secara adekuat dan pengamatan secara terus menerus
oleh tenaga kesehatan
5. Peningkatan pelayanan neonatal dan ibu nifas
dengan mutu sesuai standar dan menjangkau seluruh
sasaran
18. Puskesmas PONED
Puskesmas rawat inap yang memiliki kemampuan
serta fasilitas PONED siap 24 jam untuk
memberikan pelayanan terhadap ibu hamil,
bersalin dan nifas serta kegawatdaruratan bayi baru
lahir dengan komplikasi baik yang datang sendiri
atau atas rujukan kader di masyarakat, Bidan di
Desa, Puskesmas.
Melakukan rujukan ke RS/RS PONEK pada kasus
yang tidak mampu ditangani.
20. RECOGNITION REFERRAL RESPONSIVENESS
Menentukan permasalahan
Stabilisasi pasien
Koordinasi dengan tempat
tujuan rujukan
Administrasi
Melakukan
rujukan yang
aman
Kesiapan SDM dan sarana
tujuan rujukan kemungkinan
pasien mendapat pertolongan
yg memadai lebih tinggi.
SISTEM RUJUKAN MATERNAL & NEONATAL
21. Manfaat sistem rujukan
Maternal & Neonatal
Perbaikan sistem pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal tidak cukup dengan hanya
melakukan standardisasi pelayanan dan
peningkatan kemampuan sumber daya manusia,
tetapi juga perbaikan sistem rujukan maternal
dan neonatal yang akan menjadi bagian dari
tulang punggung sistem pelayanan secara
keseluruhan.
22. Alur pelayanan rujukan kegawatdaruratan
obstetri & neonatal
Puskesmas non-PONED harus mampu
melakukan stabilisasi pasien dengan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal
sebelum melakukan rujukan
Puskesmas PONED mampu memberikan
pelayanan langsung terhadap ibu hamil / ibu
bersalin dan ibu nifas dengan komplikasi
tertentu sesuai dengan tingkat kewenangan dan
kemampuannya atau melakukan rujukan pada
RS PONEK.
23. Alur pelayanan rujukan kegawatdaruratan
obstetri & neonatal
RS PONEK 24 Jam mampu memberikan
pelayanan PONEK langsung terhadap ibu
hamil / ibu bersalin dan ibu nifas baik yang
datang sendiri atau atas rujukan.
Pemerintah Propinsi/Kabupaten memberikan
dukungan secara manajemen, administratif
maupun kebijakan anggaran terhadap
kelancaran pelayanan kegawatdaruratan
obstetrik dan neonatal.
24. Alur pelayanan rujukan kegawatdaruratan
obstetri & neonatal
Pokja/Satgas GSI merupakan bentuk nyata
kerjasama lintas sektoral di tingkat Propinsi dan
Kabupaten untuk menyampaikan pesan peningkatan
kewaspadaan masyarakat ter-hadap komplikasi
kehamilan dan persalinan serta kegawatdaruratan
yang mungkin tim-bul oleh karenanya
RS Swasta dan Dokter/Bidan Praktek Swasta
melaksanakan peran yang sama dengan RS Ponek
24 Jam, Puskesmas PONED dan Bidan dalam
jajaran pelayanan rujukan.
25. PEMERINTAH
PROPINSI
POKJA
/TIM GSI
PEMDA
KAB./KOTA
TIM POKJA GSI
KECAMATAN
SATGAS GSI
RUMAH SAKIT
PROPINSI
RUMAH SAKIT
PONEK 24 JAM
PUSKESMAS
PONED
PUSKESMAS
POLINDES
KADER / DUKUN
MASYARAKAT
/ BUMIL
DINAS
KESEHATAN
PROPINSI
DINAS
KESEHATAN
KABUPATEN
RS SWASTA
KESEHATAN
PROPINSI
DR SWASTA
BPS
26. Pencatatan
Pencatatan dalam Sistim Informasi Manajemen
Pelayanan Kesehatan (SP2TP), Kartu Ibu,
Informed Consent
KMS Ibu Hamil / Buku KIA
Register Kohort Ibu dan Bayi
Partograf
Kartu Persalinan Nifas
Laporan hasil Audit Maternal Perinatal
27. Pencatatan
Puskesmas
Formulir Rujukan Maternal dan Neonatal
Formulir Autopsi Verbal Maternal dan Neonatal
RS PONEK
Formulir Maternal dan Neonatal
Formulir Medical Audit
Pelaporan kegiatan AMP
28. Pelaporan
DIREKTORAT
KESEHATAN KELUARGA
Sub Dit Kebidanan &
Kandungan
DINAS KESEHATAN
PROPINSI
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA
BIDAN / BIDAN DI DESA
PUSKESMAS PONEDRUMAH BERSALIN
SWASTA
RS PONEK
KABUPATEN / KOTA
DIREKTORAT
PELAYANAN MEDIK
29. Pemantauan
Pemanfaatan laporan
Laporan yang diterima dilakukan pengolahan dan
analisa data
Umpan Balik
Hasil analisa laporan dikirimkan sebagai umpan
balik dalam 3 (tiga) bulan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota ke RS PONEK dan Puskesmas
PONED atau disampaikan melalui pertemuan
Review Program Kesehatan Ibu dan Anak secara
berkala di Kabupaten/Kota dengan melibatkan
ketiga unsur pelayanan kesehatan tersebut diatas.
30. SUPERVISI FASILITATIF
Kegiatan observasi dan evaluasi langsung oleh
penyedia terhadap fasilitas kesehatan, kinerja
tim medis dan hasil yang diperoleh
Proses observasi dan evaluasi dilakukan oleh
tim medik dan staf klinik yang telah dilatih
tentang menetapkan, menjalankan dan menilai
mutu pelayanan
31. Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual
telah diperkenalkan upaya untuk menajamkan
strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI
yaitu making pregnancy safer(MPS) yang
dicanangkan oleh pemerintah pada tahun
2000.
Strategi ini memfokuskan pada 3 pesan kunci
yaitu:
1.Setiap persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih.
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal
mendapat pelayanan yang adekuat.
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses
terhadap upaya pencegahan kehamilan yang
tidak diinginkan dan penanganan komplkasi
keguguran