Virus chikungunya menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau albopictus. Jumlah kasus chikungunya di Indonesia paling tinggi pada 2013 dengan 15,324 kasus, dan terendah pada 2018 dengan 97 kasus. Peningkatan prevalensi penyakit ini membutuhkan tindakan pencegahan oleh tenaga kesehatan.