際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SASTRA MELAYU KLASIK
           (SASTRA INDONESIA LAMA)

PENGANTAR
      Hampir semua ahli sepakat bahwa Sastra Indonesia Lama
tidak diketahui kapan munculnya. Yang dapat dikatakan adalah
bahwa Sastra Indonesia Lama muncul bersamaan dengan
dimulainya peradaban bangsa Indonesia, sementara kapan
bangsa Indonesia itu ada juga masih menjadi perdebatan. Yang
tidak disepakati oleh para ahli adalah kapan sejarah sastra
Indonesia memasuki masa baru. Ada yang berpendapat bahwa
Sastra Indonesia Lama berakhir pada masa kebangkitan nasional
(1908), masa Balai Pustaka (1920), masa munculnya Bahasa
Indonesia (1928), ada pula yang berpendapat bahwa Sastra
Indonesia Lama berakhir pada masa Abdullah bin Abdulkadir
Munsyi (1800-an).
      Alhasil, ada dua versi besar periodisasi sastra Indonesia.
Versi pertama adalah bahwa sejarah sastra Indonesia
dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar yaitu 1) Sastra
Indonesia Lama, 2) Sastra Indonesia Baru, dan 3) Sastra
Indonesia Modern. Sedangkan versi kedua membagi sejarah
sastra Indonesia menjadi empat kelompok besar, yaitu 1) Sastra
Indonesia Lama, 2) Sastra Indonesia Peralihan, 3) Sastra
Indonesia baru, dan 4) Sastra Indonesia Modern.
      Sastra Indonesia Lama adalah masa sastra mulai pada masa
pra-sejarah (sebelum suatu bangsa mengenal tulisan) dan
berakhir pada masa Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Ada juga
yang mengatakan bahwa sastra Indonesia lama berakhir pada
masa balai Pustaka. Sastra Indonesia Lama tidak dapat
digolong-golongkan berdasarkan jangka waktu tertentu (seperti
halnya Sastra Indonesia baru) karena hasil-hasil dari sastra masa
ini tidak mencantumkan waktu dan nama pengarangnya.


                                                                1
Beberapa pembagian Sastra Indonesia Lama adalah sebagai
berikut
A.Berdasarkan bentuknya, sastra Indonesia Lama dibagi
   menjadi dua
   1. Prosa lama
   2. Puisi Lama
B. berdasarkan isinya, Sastra Indonesia Lama dibedakan menjadi
   tiga, yaitu
   1. Sastra Sejarah
   2. Sastra Undang-Undang
   3. Sastra petunjuk Bagi Raja atau Penguasa
C. Berdasarkan pengaruh asing, Sastra Indonesia Lama
   dibedakan menjadi tiga, yaitu
   1. Sastra Indonesia Asli
   2. Sastra Indonesia Lama Pengaruh Hindu
   3. Sastra Indonesia Lama Pengaruh Islam

Ciri-ciri kesusastraan Indonesia Lama
1. Bersifat onomatope/anonim, yaitu nama pengarang tidak
   dicantumkan dalam karya sastra.
2. Merupakan milik bersama masyarakat.
3. Timbul karena adat dan kepercayaan masyarakat
4. Bersifat istana sentris, maksudnya ceritanya berkisar pada
   lingkungan istana
5. Disebarkan secara lisan
6. Banyak bahasa klise, yaitu bahasa yang bentuknya tetap.
Jabatan/orang yang sangat berjasa dalam penyebaran sastra
Indonesia Lama adalah pawang. Ia adalah kepala adat (istilah
sekarang mungkin sama dengan dukun dalam kebudayaan
Jawa). Jabatan ini berbeda dengan kepala suku. Menurut Dick
Hartoko dan Rahmanto, pawang dikenal sebagai orang yang
mempunyai keahlian yang erat hubungannya dengan hal-hal
yang gaib. Ia termasuk orang yang keramat dan dapat
berhubungan dengan para dewa atau hyang. Pawang terbagi atas


                                                             2
pawang kutika (ahli bercocok tanam dan hal-hal yang
berhubungan dengan rumah tangga), pawang osada (ahli dalam
jampi-jampi), pawang malim (ahli dalam pertenungan), dan
pawang pelipur lara (ahli bercerita).

SASTRA         INDONESIA          LAMA        BERDASARKAN
BENTUKNYA
A.PROSA LAMA
  1. Dongeng
     Dongeng adalah prosa cerita yang isinya hanya khayalan
     saja, hanya ada dalam fantasi pengarang.
     Dongeng dibedakan menjadi
     a. Fabel, yaitu dongeng tentang kehidupan binatang.
               Dongeng tentang kehidupan binatang ini
               dimaksudkan agar menjadi teladan bagi
               kehidupan manusia pada umumnya. (Menurut
               Dick hartoko dan B. Rahmanto, yang dimaksud
               fabel adalah cerita singkat, sering dalam bentuk
               sanjak, yang bersifat didaktis bertepatan dengan
               contoh yang kongkret. Tumbuh-tumbuhan dan
               hewan ditampilkan sebagai makhluk yang dapat
               berpikir, bereaksi, dan berbicara sebagai manusia.
               Diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang
               mengandung ajaran moral).
     b.Farabel, yaitu dongeng tentang binatang atau benda-
               benda lain yang mengandung nilai pendidikan.
               Binatang atau benda tersebut merupakan
               perumpamaan atau lambang saja. Peristiwa
               ceritanya merupakan kiasan tentang pelajaran
               kesusilaan dan keagamaan.
     c. Legende, yaitu dongeng yang dihubungkan dengan
               keajaiban alam, terjadinya suatu tempat, dan
               setengah mengandung unsur sejarah.



                                                                3
d.Mythe, yiatu dongeng yang berhubungan dengan cerita
            jin, peri, roh halus, dewa, dan hal-hal yang
            berhubungan dengan kepercayaan animisme.
  e. Sage, yaitu dongeng yang mengandung unsur sejarah
            meskipun tidak seluruhnya berdasarkan sejarah.
            (Menurut Dick Hartoko dan B. Rahmanto, kata
            sage berasal dari kata jerman was gesagt wird
            yang berarti apa yang diucapkan, cerita-cerita
            alisan yang intinya historis, terjadi di suatu
            tempat tertentu dan pada zaman tertentu. Ada
            yang menceritakan tentang roh-roh halus,
            mengenai ahli-ahli sishir, mengenai setan-setan
            atau mengenai tokoh-tokoh historis. Selalu ada
            ketegangan antara dunia manusia dan dunia gaib.
            Manusia selalu kalah. Nada dasarnya tragis, lain
            daripada dongeng yang biasanya optimis)

2. Hikayat
   Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang artinya cerita.
   Hikayat adalah cerita yang panjang yang sebagian isinya
   mungkin terjadi sungguh-sungguh, tetapi di dalamnya
   banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk akal, penuh
   keajaiban. (Dick hartoko dan B. Rahmanto memberikan
   definisi hikayat sebagai jenis prosa cerita Melayu Lama
   yang mengisahkan kebesaran dan kepahlawanan orang-
   orang ternama, para raja atau para orang suci di sekitar
   istana dengan segala kesaktian, keanehan dan muzizat
   tokoh utamanya, kadang mirip cerita sejarah atau berbentu
   riwayat hidup.



3. Tambo



                                                            4
Tambo adalah cerita sejarah, yaitu cerita tentang kejadian
    atau asal-usul keturunan raja.

  4. Wira Carita (Cerita Kepahlawanan)
     Wira carita adalah cerita yang pelaku utamanya adalah
     seorang kesatria yang gagah berani, pandai berperang, dan
     selalu memperoleh kemenangan.


B. PUISI LAMA
   1. Mantra
      Mantra adalah kata-kata yang mengandung hikmat dan
      kekuatan gaib. Mantra sering diucapkan oleh dukun atau
      pawang, namun ada juga seorang awam yang
      mengucapkannya.

  2. Bidal.
     Bidal adalah pepatah atau peribahasa dalam sastra Melayu
     lama yang kebanyakan berisi sindiran, peringatan, nasehat,
     dan sejenisnya. Yang termasuk dalam kategori bidal adalah
     a. Ungkapan, yaitu kiasan tentang keadaan atau kelakauan
        yang dinyatakan dengan sepatah atau beberapa patah
        kata.
     b. Peribahasa , yaitu kalimat lengkap yang mengungkapkan
        keadaan atau kelakuan seseorang dengan mengambil
        perbandingan dengan alam sekitar.
     c. Tamsil, yaitu seperti perumpamaan tetapi dikuti bagian
        kalimat yang menjelaskan.
     d. Ibarat, yaitu seperti perumpamaan dan tamsil tetapi
        diikuti bagian yang menjelaskan yang berisi
        perbandingan dengan alam.
     e. Pepatah, yaitu kiasan tetap yang dinyatakan dalam
        kalimat selesai.



                                                              5
f. Pemeo, yaitu ucapan yang terkenal dan diulang-ulang,
     berfungsi sebagai semboyan atau pemacu semangat.

3. Pantun
   Pantun ialah puisi lama yang terikat oleh syarat-syarat
   tertentu (jumlah baris, jumlah suku kata, kata, persajakan,
   dan isi).
   Ciri-ciri pantun adalah
   a. Pantun terdiri dari sejumlah baris yang selalu genap yang
      merupakan satu kesatuan yang disebut bait/kuplet.
   b. Setiap baris terdiri dari empat kata yang dibentuk dari 8-
      12 suku kata (umumnya 10 suku kata).
   c. Separoh bait pertama merupakan sampiran (persiapan
      memasuki isi pantun), separoh bait berikutnya
      merupakan isi (yang mau disampaikan).
   d. Persajakan antara sampiran dan isi selalu paralel (ab-ab
      atau abc-abc atau abcd-abcd atau aa-aa)
   e. Beralun dua

  Berdasarkan bentuk/jumlah baris tiap bait, pantun
  dibedakan menjadi
  a. Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri dari empat baris
     tiap bait.
  b. Pantun kilat/karmina, yiatu pantun yang hanya tersusun
     atas dua baris.
  c. Pantun berkait, yiatu pantun yang tersusun secara
                berangkai, saling mengkait antara bait pertama
                dan bait berikutnya.
  d. Talibun, yaitu pantun yang terdiri lebih dari empat baris
                tetapi selalu genap jumlahnya, separoh
                merupakan sampiran, dan separho lainnya
                merupakan isi.
  e. Seloka, yaitu pantun yang terdiri dali empat baris sebait
                tetapi persajakannya datar (aaaa).


                                                               6
Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi
  a. Pantun anak-anak
             - pantun bersuka cita
             - pantun berduka cita
  b. Pantun muda
             - pantun perkenalan
             - pantun berkasih-kasihan
             - pantun perceraian
             - pantun beriba hati
             - pantun dagang
  c. Pantun tua
             - pantun nasehat
             - pantun adat
             - pantun agama
  d. Pantun jenaka
  e. Pantun teka-teki

4. Gurindam
   Gurindam adalah puisi lama yang terdiri dari dua baris satu
   bait, kedua lariknya merupakan kalimat majemuk yang
   selalu berhubungan menurut hubungan sebab-akibat. Baris
   pertama merupakan syaratnya sedangkan baris kedua
   merupakan jawabannya. Gurindam berisi petuah atau
   nasehat. Gurindam muncul setelah timbul pengaruh
   kebudayaan Hindu.

5. Syair
   Kata syair berasal dari bahasa Arab syuur yang artinya
   perasaan. Syair timbul setelah terjadinya pengaruh
   kebudayaan islam. Puisi ini terdiri dari empat baris sebait,
   berisi nasehat, dongeng, dan sebagian besar berisi cerita.
   Syair sering hanya mengutamakan isi.
      Ciri-ciri syair
   a. terdiri dari empat baris


                                                              7
b. tiap baris terdiri dari 4-5 kata (8-12 suku kata)
    c. persamaan bunyi atau sajak akhir sama dan sempurna
    d. tidak ada sampiran, keempatnya merupakan isi
    e. terdiri dari beberapa bait, tiap bait berhubungan
    f. biasanya berisi cerita atau berita.

  6. Prosa liris (kalimat berirama)
     Prosa liris adalah prosa yang di dalamnya masih terdengar
     adanya irama.

  7. Puisi-puisi Arab
     Bentuk-bentuk puisi Arab adalah
     a. Masnawi, yaitu puisi lama yang terdiri dari dua baris
                    sebait (sama dengan disthikon).          Skema
                    persajakannya berpasangan aa,bb,cc,  dan
                    seterusnya) dan beiri puji-pujian untuk
                    pahlawan.
     b.Rubai, yaitu puisi lama yang terdiri dari empat baris
                    sebait (sama dengan kuatrin). Skema
                    persajakannya adalah a-a-b-a dan berisi
                    tentang nasihat, puji-pujian atau kasih sayang.
     c. Kitah, yaitu puisi lama yang terdiri dari lima baris sebait
        (sama dengan quin).
     d.Gazal, yaitu puisi lama yang terdiri dari delapan baris
                    sebait (sama dengan stanza atau oktaaf).
     e. Nazam, yaitu puisi lama yang terdiri dari duabelas baris
        sebait.

Di samping yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa bentuk
lain yang perlu dikenal walaupun sebenarnya tidak murni
berasal dari Sastra Melayu. Bentuk-bentuk tersebut adalah
1. Kaba
   Adalah jenis prosa lirik dari sastra Minangkabau tradisional
   yang dapat didendangkan. Biasanya orang lebih tertarik pada


                                                                   8
cara penceritaan daripada isi ceritanya. Kaba termasuk sastra
  lisan yang dikisahkan turun temurun. Contohnya adalah cerita
  Sabai nan Aluih.

2. Kakawin
   Adalah sejenis puisi yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno
   dan yang mempergunakan metrum dari India (Tambo).
   Berkembang pada masa Kediri dan Majapahit. Penyairnya
   disebut kawi. Contohnya Ramayana, Arjunawiwaha, dan
   negarakertagama.

3. Kidung
   Jenis puisi Jawa Pertengahan         yang    mempergunakan
   persajakan asli Jawa.

4. Parwa
   Adalah jenis prosa yang diadaptasi dari bagian-bagian epos
   dalam bahasa sanskerta dan menunjukkan ketergantungannya
   dengan kutipan-kutipan dari karya asli dalam Bahasa
   Sanskerta. Kutipan-kutipan tersebut tersebar di seluruh teks
   parwa yang biasanya berbahasa Jawa Kuno.

5. Cerita Pelipur Lara
   Sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra
   lisan. Cerita jenis ini bersifat perintang waktu dan menghibur
   belaka. Kebanyakan menceritakan tentang kegagahan dan
   kehebatan seorang ksatria tampan yang harus menempuh
   seribu satu masalah dalam usahanya merebut putri cantik
   jelita yang akan dipersunting. (Hampir sama dengan hikayat).




                                                                9
DAFTAR PUSTAKA
 Belang, Mia. Dkk. 1992. Pelajaran Bahasa Indonesia. Klaten
 : Intan Pariwara.
 Dipodjojo, Asdi S. 1986. Kesusasteraan Indonesia Lama
          pada Zaman Pengaruh Islam. Yogyakarta :
          Percetakan Lukman.
 Djamaris, Edwar. 1984. Menggali Khazanah Sastra Melayu
          Klasik (Sastra Indonesia Lama). Jakarta : Proyek
          Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan daerah.
 Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia
          Sastra. Yogyakarta : Kanisius.
 Hendy, Zaidan. 1991. Pelajaran Sastra 1. Jakarta : Gramedia
 Widiasarana Indonesia.
 Suparni. 1987. Bahasa dan Sastra Indonesia Berdasarkan
          Kurikulum 1984. Bandung : Aditya.




                                                          10

More Related Content

What's hot (20)

Kata Majmuk
Kata MajmukKata Majmuk
Kata Majmuk
Rose Ghazi
Rekabentuk Visual
Rekabentuk VisualRekabentuk Visual
Rekabentuk Visual
sahronzulkepli
Kertas kerja orientasi
Kertas kerja orientasiKertas kerja orientasi
Kertas kerja orientasi
nazeriabllah90
Amali 3 fungi
Amali 3 fungiAmali 3 fungi
Amali 3 fungi
irna zuzy
Peta minda teori pemerolehan bahasa
Peta minda teori pemerolehan bahasaPeta minda teori pemerolehan bahasa
Peta minda teori pemerolehan bahasa
peggylau9318
KBAT
KBATKBAT
KBAT
Roiamah Basri
Unit 1 definisi dan konsep pendidikan khas
Unit 1 definisi dan konsep pendidikan khasUnit 1 definisi dan konsep pendidikan khas
Unit 1 definisi dan konsep pendidikan khas
Marina Masdar
PEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITAR
PEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITARPEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITAR
PEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITAR
Shaylen Murali
KECERDASAN PELBAGAI DAN KEPENTINGANNYA
KECERDASAN PELBAGAI DAN KEPENTINGANNYAKECERDASAN PELBAGAI DAN KEPENTINGANNYA
KECERDASAN PELBAGAI DAN KEPENTINGANNYA
Rean Leh
Peranan ibu bapa terhadap Pemulihan Dalam Komuniti
Peranan ibu bapa terhadap Pemulihan Dalam KomunitiPeranan ibu bapa terhadap Pemulihan Dalam Komuniti
Peranan ibu bapa terhadap Pemulihan Dalam Komuniti
farah azrin
Intervensi awal
Intervensi awalIntervensi awal
Intervensi awal
Nor Saroni
form4(BIOLOGY) chap 1 pt1
form4(BIOLOGY) chap 1 pt1form4(BIOLOGY) chap 1 pt1
form4(BIOLOGY) chap 1 pt1
cikgushaik
Jenis jenis kesantunan - Kesantunan Masyarakat Melayu
Jenis jenis kesantunan - Kesantunan Masyarakat MelayuJenis jenis kesantunan - Kesantunan Masyarakat Melayu
Jenis jenis kesantunan - Kesantunan Masyarakat Melayu
FaFai S.
Pembaharuan Kurikulum Matematik di Korea
Pembaharuan Kurikulum Matematik di KoreaPembaharuan Kurikulum Matematik di Korea
Pembaharuan Kurikulum Matematik di Korea
Norazlin Mohd Rusdin
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanakPra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Hon Shan Shan
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudayaBab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Cikgu Ana
kata ganti nama (1).pdf
kata ganti nama (1).pdfkata ganti nama (1).pdf
kata ganti nama (1).pdf
ROZZANAMS
Perkembangan Kognitif dan Perkembangan Bahasa Kanak-Kanak 2 Hingga 3 Tahun
Perkembangan Kognitif dan Perkembangan Bahasa Kanak-Kanak 2 Hingga 3 TahunPerkembangan Kognitif dan Perkembangan Bahasa Kanak-Kanak 2 Hingga 3 Tahun
Perkembangan Kognitif dan Perkembangan Bahasa Kanak-Kanak 2 Hingga 3 Tahun
nazurahwahim
Bahasa melayu kontekstual ( bahasa tubuh, mimik muka, gerakan mata, gerakan t...
Bahasa melayu kontekstual ( bahasa tubuh, mimik muka, gerakan mata, gerakan t...Bahasa melayu kontekstual ( bahasa tubuh, mimik muka, gerakan mata, gerakan t...
Bahasa melayu kontekstual ( bahasa tubuh, mimik muka, gerakan mata, gerakan t...
FaFai S.
Kata Majmuk
Kata MajmukKata Majmuk
Kata Majmuk
Rose Ghazi
Kertas kerja orientasi
Kertas kerja orientasiKertas kerja orientasi
Kertas kerja orientasi
nazeriabllah90
Amali 3 fungi
Amali 3 fungiAmali 3 fungi
Amali 3 fungi
irna zuzy
Peta minda teori pemerolehan bahasa
Peta minda teori pemerolehan bahasaPeta minda teori pemerolehan bahasa
Peta minda teori pemerolehan bahasa
peggylau9318
Unit 1 definisi dan konsep pendidikan khas
Unit 1 definisi dan konsep pendidikan khasUnit 1 definisi dan konsep pendidikan khas
Unit 1 definisi dan konsep pendidikan khas
Marina Masdar
PEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITAR
PEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITARPEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITAR
PEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITAR
Shaylen Murali
KECERDASAN PELBAGAI DAN KEPENTINGANNYA
KECERDASAN PELBAGAI DAN KEPENTINGANNYAKECERDASAN PELBAGAI DAN KEPENTINGANNYA
KECERDASAN PELBAGAI DAN KEPENTINGANNYA
Rean Leh
Peranan ibu bapa terhadap Pemulihan Dalam Komuniti
Peranan ibu bapa terhadap Pemulihan Dalam KomunitiPeranan ibu bapa terhadap Pemulihan Dalam Komuniti
Peranan ibu bapa terhadap Pemulihan Dalam Komuniti
farah azrin
Intervensi awal
Intervensi awalIntervensi awal
Intervensi awal
Nor Saroni
form4(BIOLOGY) chap 1 pt1
form4(BIOLOGY) chap 1 pt1form4(BIOLOGY) chap 1 pt1
form4(BIOLOGY) chap 1 pt1
cikgushaik
Jenis jenis kesantunan - Kesantunan Masyarakat Melayu
Jenis jenis kesantunan - Kesantunan Masyarakat MelayuJenis jenis kesantunan - Kesantunan Masyarakat Melayu
Jenis jenis kesantunan - Kesantunan Masyarakat Melayu
FaFai S.
Pembaharuan Kurikulum Matematik di Korea
Pembaharuan Kurikulum Matematik di KoreaPembaharuan Kurikulum Matematik di Korea
Pembaharuan Kurikulum Matematik di Korea
Norazlin Mohd Rusdin
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanakPra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Pra3105 Perkembangan Kognitif Kanak-kanak
Hon Shan Shan
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudayaBab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Cikgu Ana
kata ganti nama (1).pdf
kata ganti nama (1).pdfkata ganti nama (1).pdf
kata ganti nama (1).pdf
ROZZANAMS
Perkembangan Kognitif dan Perkembangan Bahasa Kanak-Kanak 2 Hingga 3 Tahun
Perkembangan Kognitif dan Perkembangan Bahasa Kanak-Kanak 2 Hingga 3 TahunPerkembangan Kognitif dan Perkembangan Bahasa Kanak-Kanak 2 Hingga 3 Tahun
Perkembangan Kognitif dan Perkembangan Bahasa Kanak-Kanak 2 Hingga 3 Tahun
nazurahwahim
Bahasa melayu kontekstual ( bahasa tubuh, mimik muka, gerakan mata, gerakan t...
Bahasa melayu kontekstual ( bahasa tubuh, mimik muka, gerakan mata, gerakan t...Bahasa melayu kontekstual ( bahasa tubuh, mimik muka, gerakan mata, gerakan t...
Bahasa melayu kontekstual ( bahasa tubuh, mimik muka, gerakan mata, gerakan t...
FaFai S.

Viewers also liked (20)

Bahasa indonesia (power point)
Bahasa indonesia (power point)Bahasa indonesia (power point)
Bahasa indonesia (power point)
Linda Lusiana
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara ReseptifMakalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Universitas Negeri Semarang
Hikayat bayan budiman
Hikayat bayan budimanHikayat bayan budiman
Hikayat bayan budiman
Operator Warnet Vast Raha
Piyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastraPiyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastra
piyanumaild
Sasra melayu klasik
Sasra melayu klasikSasra melayu klasik
Sasra melayu klasik
retno budiasih
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
Mila Wati
periodisasi sastra Indonesia
periodisasi sastra Indonesiaperiodisasi sastra Indonesia
periodisasi sastra Indonesia
Rifqannisa Divaby
5. puisi kontemporer
5. puisi kontemporer5. puisi kontemporer
5. puisi kontemporer
irasumiati
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan Drama
Ifwhar Yuhono
contoh powerpoint
contoh powerpointcontoh powerpoint
contoh powerpoint
kelasabimanyu
Dewi Jurnalistik Power Point
Dewi Jurnalistik Power PointDewi Jurnalistik Power Point
Dewi Jurnalistik Power Point
Dewiununtari
KRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAKRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRA
Faraz Sonia
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
Uwes Chaeruman
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
andiniregik
BAB 1- SEJARAH & PERKEMBANGAN BAHASA MELAYU
BAB 1- SEJARAH & PERKEMBANGAN BAHASA MELAYUBAB 1- SEJARAH & PERKEMBANGAN BAHASA MELAYU
BAB 1- SEJARAH & PERKEMBANGAN BAHASA MELAYU
Zakira Hafizah
SMP-MTs kelas09 bahasa dan sastra indonesia 3 dwi septi
SMP-MTs kelas09 bahasa dan sastra indonesia 3 dwi septiSMP-MTs kelas09 bahasa dan sastra indonesia 3 dwi septi
SMP-MTs kelas09 bahasa dan sastra indonesia 3 dwi septi
sekolah maya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Utami Trianti
Hikayat Bayan Budiman
Hikayat Bayan BudimanHikayat Bayan Budiman
Hikayat Bayan Budiman
ai ummu
Ppt sejarah sastra
Ppt sejarah sastraPpt sejarah sastra
Ppt sejarah sastra
rizka_pratiwi
際際滷share Powerpoint presentation
際際滷share Powerpoint presentation際際滷share Powerpoint presentation
際際滷share Powerpoint presentation
elliehood
Bahasa indonesia (power point)
Bahasa indonesia (power point)Bahasa indonesia (power point)
Bahasa indonesia (power point)
Linda Lusiana
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara ReseptifMakalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Universitas Negeri Semarang
Piyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastraPiyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastra
piyanumaild
Sasra melayu klasik
Sasra melayu klasikSasra melayu klasik
Sasra melayu klasik
retno budiasih
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
Mila Wati
periodisasi sastra Indonesia
periodisasi sastra Indonesiaperiodisasi sastra Indonesia
periodisasi sastra Indonesia
Rifqannisa Divaby
5. puisi kontemporer
5. puisi kontemporer5. puisi kontemporer
5. puisi kontemporer
irasumiati
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan Drama
Ifwhar Yuhono
contoh powerpoint
contoh powerpointcontoh powerpoint
contoh powerpoint
kelasabimanyu
Dewi Jurnalistik Power Point
Dewi Jurnalistik Power PointDewi Jurnalistik Power Point
Dewi Jurnalistik Power Point
Dewiununtari
KRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAKRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRA
Faraz Sonia
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
Uwes Chaeruman
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
andiniregik
BAB 1- SEJARAH & PERKEMBANGAN BAHASA MELAYU
BAB 1- SEJARAH & PERKEMBANGAN BAHASA MELAYUBAB 1- SEJARAH & PERKEMBANGAN BAHASA MELAYU
BAB 1- SEJARAH & PERKEMBANGAN BAHASA MELAYU
Zakira Hafizah
SMP-MTs kelas09 bahasa dan sastra indonesia 3 dwi septi
SMP-MTs kelas09 bahasa dan sastra indonesia 3 dwi septiSMP-MTs kelas09 bahasa dan sastra indonesia 3 dwi septi
SMP-MTs kelas09 bahasa dan sastra indonesia 3 dwi septi
sekolah maya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Utami Trianti
Hikayat Bayan Budiman
Hikayat Bayan BudimanHikayat Bayan Budiman
Hikayat Bayan Budiman
ai ummu
Ppt sejarah sastra
Ppt sejarah sastraPpt sejarah sastra
Ppt sejarah sastra
rizka_pratiwi
際際滷share Powerpoint presentation
際際滷share Powerpoint presentation際際滷share Powerpoint presentation
際際滷share Powerpoint presentation
elliehood

Similar to Sastra Melayu Klasik (20)

Jenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamaJenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lama
lebda wisesa
Jenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamaJenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lama
lebda wisesa
FABEL (DONGENG)
FABEL (DONGENG)FABEL (DONGENG)
FABEL (DONGENG)
Phaphy Wahyudhi
171610790 modul-pkp-3117
171610790 modul-pkp-3117171610790 modul-pkp-3117
171610790 modul-pkp-3117
Alexandra Humaira
Periode sastra
Periode sastraPeriode sastra
Periode sastra
Tariganku
Teori sastra
Teori sastraTeori sastra
Teori sastra
suciniapriani98
RANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptx
RANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptxRANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptx
RANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptx
MJibrilAttabrani
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
Nanda Ananda
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpBahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Darwis Maulana
Karya sastra klasik
Karya sastra klasikKarya sastra klasik
Karya sastra klasik
aadhe11
Foklore sebagai Kajian Arkeologis
Foklore sebagai Kajian ArkeologisFoklore sebagai Kajian Arkeologis
Foklore sebagai Kajian Arkeologis
theodorus brian
Cerita rakyat da n jenis jeninya
Cerita rakyat da n jenis jeninyaCerita rakyat da n jenis jeninya
Cerita rakyat da n jenis jeninya
Andri Hardiansyah
Ks lama
Ks lamaKs lama
Ks lama
lebda wisesa
Prosa fiksi
Prosa fiksiProsa fiksi
Prosa fiksi
Entertainment
TEKS HIKAYAT.pptx
TEKS HIKAYAT.pptxTEKS HIKAYAT.pptx
TEKS HIKAYAT.pptx
HasanBepe
Membaca dalam hati
Membaca dalam hatiMembaca dalam hati
Membaca dalam hati
Yunita Jelina
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda) Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
cg.Teha Amran
Kostum
KostumKostum
Kostum
Pensil Dan Pemadam
rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia
rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesiarangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia
rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia
albarardian
Jenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamaJenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lama
lebda wisesa
Jenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamaJenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lama
lebda wisesa
Periode sastra
Periode sastraPeriode sastra
Periode sastra
Tariganku
RANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptx
RANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptxRANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptx
RANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptx
MJibrilAttabrani
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
Nanda Ananda
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpBahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Darwis Maulana
Karya sastra klasik
Karya sastra klasikKarya sastra klasik
Karya sastra klasik
aadhe11
Foklore sebagai Kajian Arkeologis
Foklore sebagai Kajian ArkeologisFoklore sebagai Kajian Arkeologis
Foklore sebagai Kajian Arkeologis
theodorus brian
Cerita rakyat da n jenis jeninya
Cerita rakyat da n jenis jeninyaCerita rakyat da n jenis jeninya
Cerita rakyat da n jenis jeninya
Andri Hardiansyah
TEKS HIKAYAT.pptx
TEKS HIKAYAT.pptxTEKS HIKAYAT.pptx
TEKS HIKAYAT.pptx
HasanBepe
Membaca dalam hati
Membaca dalam hatiMembaca dalam hati
Membaca dalam hati
Yunita Jelina
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda) Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
cg.Teha Amran
rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia
rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesiarangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia
rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia
albarardian

More from mbanarti (20)

Bahasaindonesia
BahasaindonesiaBahasaindonesia
Bahasaindonesia
mbanarti
Pendalaman materi bahasa
Pendalaman materi bahasaPendalaman materi bahasa
Pendalaman materi bahasa
mbanarti
Menulis artikel
Menulis artikelMenulis artikel
Menulis artikel
mbanarti
Kata-Kata Mutiara
Kata-Kata MutiaraKata-Kata Mutiara
Kata-Kata Mutiara
mbanarti
Nilai ujian praktik bahasa indonesia 2011
Nilai ujian praktik bahasa indonesia 2011Nilai ujian praktik bahasa indonesia 2011
Nilai ujian praktik bahasa indonesia 2011
mbanarti
Nilai Ujian Praktik Bahasa Indonesia 2011
Nilai Ujian Praktik Bahasa Indonesia 2011Nilai Ujian Praktik Bahasa Indonesia 2011
Nilai Ujian Praktik Bahasa Indonesia 2011
mbanarti
Nilai ujian praktik Bahasa Indonesia 2011
Nilai ujian praktik  Bahasa Indonesia  2011 Nilai ujian praktik  Bahasa Indonesia  2011
Nilai ujian praktik Bahasa Indonesia 2011
mbanarti
Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
mbanarti
NAPZA
NAPZANAPZA
NAPZA
mbanarti
HIV & AIDS
HIV & AIDSHIV & AIDS
HIV & AIDS
mbanarti
Gurindam dua belas
Gurindam dua belasGurindam dua belas
Gurindam dua belas
mbanarti
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
mbanarti
Gaya Sehat Remaja
Gaya Sehat  Remaja Gaya Sehat  Remaja
Gaya Sehat Remaja
mbanarti
Kata-Kata Mutiara
Kata-Kata Mutiara Kata-Kata Mutiara
Kata-Kata Mutiara
mbanarti
Sastra melayu-klasik
Sastra melayu-klasikSastra melayu-klasik
Sastra melayu-klasik
mbanarti
Soaltryoutbahasaindoensiasma 2010
Soaltryoutbahasaindoensiasma 2010Soaltryoutbahasaindoensiasma 2010
Soaltryoutbahasaindoensiasma 2010
mbanarti
Tutorial wondershare quiz creator
Tutorial wondershare quiz creatorTutorial wondershare quiz creator
Tutorial wondershare quiz creator
mbanarti
Frasa, peribahasa, majas
Frasa, peribahasa, majasFrasa, peribahasa, majas
Frasa, peribahasa, majas
mbanarti
Soal try out 1 banjar 2011
Soal try out 1 banjar 2011Soal try out 1 banjar 2011
Soal try out 1 banjar 2011
mbanarti
15 intrinsik cerpen
15 intrinsik cerpen15 intrinsik cerpen
15 intrinsik cerpen
mbanarti
Bahasaindonesia
BahasaindonesiaBahasaindonesia
Bahasaindonesia
mbanarti
Pendalaman materi bahasa
Pendalaman materi bahasaPendalaman materi bahasa
Pendalaman materi bahasa
mbanarti
Menulis artikel
Menulis artikelMenulis artikel
Menulis artikel
mbanarti
Kata-Kata Mutiara
Kata-Kata MutiaraKata-Kata Mutiara
Kata-Kata Mutiara
mbanarti
Nilai ujian praktik bahasa indonesia 2011
Nilai ujian praktik bahasa indonesia 2011Nilai ujian praktik bahasa indonesia 2011
Nilai ujian praktik bahasa indonesia 2011
mbanarti
Nilai Ujian Praktik Bahasa Indonesia 2011
Nilai Ujian Praktik Bahasa Indonesia 2011Nilai Ujian Praktik Bahasa Indonesia 2011
Nilai Ujian Praktik Bahasa Indonesia 2011
mbanarti
Nilai ujian praktik Bahasa Indonesia 2011
Nilai ujian praktik  Bahasa Indonesia  2011 Nilai ujian praktik  Bahasa Indonesia  2011
Nilai ujian praktik Bahasa Indonesia 2011
mbanarti
Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
mbanarti
HIV & AIDS
HIV & AIDSHIV & AIDS
HIV & AIDS
mbanarti
Gurindam dua belas
Gurindam dua belasGurindam dua belas
Gurindam dua belas
mbanarti
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
mbanarti
Gaya Sehat Remaja
Gaya Sehat  Remaja Gaya Sehat  Remaja
Gaya Sehat Remaja
mbanarti
Kata-Kata Mutiara
Kata-Kata Mutiara Kata-Kata Mutiara
Kata-Kata Mutiara
mbanarti
Sastra melayu-klasik
Sastra melayu-klasikSastra melayu-klasik
Sastra melayu-klasik
mbanarti
Soaltryoutbahasaindoensiasma 2010
Soaltryoutbahasaindoensiasma 2010Soaltryoutbahasaindoensiasma 2010
Soaltryoutbahasaindoensiasma 2010
mbanarti
Tutorial wondershare quiz creator
Tutorial wondershare quiz creatorTutorial wondershare quiz creator
Tutorial wondershare quiz creator
mbanarti
Frasa, peribahasa, majas
Frasa, peribahasa, majasFrasa, peribahasa, majas
Frasa, peribahasa, majas
mbanarti
Soal try out 1 banjar 2011
Soal try out 1 banjar 2011Soal try out 1 banjar 2011
Soal try out 1 banjar 2011
mbanarti
15 intrinsik cerpen
15 intrinsik cerpen15 intrinsik cerpen
15 intrinsik cerpen
mbanarti

Sastra Melayu Klasik

  • 1. SASTRA MELAYU KLASIK (SASTRA INDONESIA LAMA) PENGANTAR Hampir semua ahli sepakat bahwa Sastra Indonesia Lama tidak diketahui kapan munculnya. Yang dapat dikatakan adalah bahwa Sastra Indonesia Lama muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban bangsa Indonesia, sementara kapan bangsa Indonesia itu ada juga masih menjadi perdebatan. Yang tidak disepakati oleh para ahli adalah kapan sejarah sastra Indonesia memasuki masa baru. Ada yang berpendapat bahwa Sastra Indonesia Lama berakhir pada masa kebangkitan nasional (1908), masa Balai Pustaka (1920), masa munculnya Bahasa Indonesia (1928), ada pula yang berpendapat bahwa Sastra Indonesia Lama berakhir pada masa Abdullah bin Abdulkadir Munsyi (1800-an). Alhasil, ada dua versi besar periodisasi sastra Indonesia. Versi pertama adalah bahwa sejarah sastra Indonesia dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar yaitu 1) Sastra Indonesia Lama, 2) Sastra Indonesia Baru, dan 3) Sastra Indonesia Modern. Sedangkan versi kedua membagi sejarah sastra Indonesia menjadi empat kelompok besar, yaitu 1) Sastra Indonesia Lama, 2) Sastra Indonesia Peralihan, 3) Sastra Indonesia baru, dan 4) Sastra Indonesia Modern. Sastra Indonesia Lama adalah masa sastra mulai pada masa pra-sejarah (sebelum suatu bangsa mengenal tulisan) dan berakhir pada masa Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Ada juga yang mengatakan bahwa sastra Indonesia lama berakhir pada masa balai Pustaka. Sastra Indonesia Lama tidak dapat digolong-golongkan berdasarkan jangka waktu tertentu (seperti halnya Sastra Indonesia baru) karena hasil-hasil dari sastra masa ini tidak mencantumkan waktu dan nama pengarangnya. 1
  • 2. Beberapa pembagian Sastra Indonesia Lama adalah sebagai berikut A.Berdasarkan bentuknya, sastra Indonesia Lama dibagi menjadi dua 1. Prosa lama 2. Puisi Lama B. berdasarkan isinya, Sastra Indonesia Lama dibedakan menjadi tiga, yaitu 1. Sastra Sejarah 2. Sastra Undang-Undang 3. Sastra petunjuk Bagi Raja atau Penguasa C. Berdasarkan pengaruh asing, Sastra Indonesia Lama dibedakan menjadi tiga, yaitu 1. Sastra Indonesia Asli 2. Sastra Indonesia Lama Pengaruh Hindu 3. Sastra Indonesia Lama Pengaruh Islam Ciri-ciri kesusastraan Indonesia Lama 1. Bersifat onomatope/anonim, yaitu nama pengarang tidak dicantumkan dalam karya sastra. 2. Merupakan milik bersama masyarakat. 3. Timbul karena adat dan kepercayaan masyarakat 4. Bersifat istana sentris, maksudnya ceritanya berkisar pada lingkungan istana 5. Disebarkan secara lisan 6. Banyak bahasa klise, yaitu bahasa yang bentuknya tetap. Jabatan/orang yang sangat berjasa dalam penyebaran sastra Indonesia Lama adalah pawang. Ia adalah kepala adat (istilah sekarang mungkin sama dengan dukun dalam kebudayaan Jawa). Jabatan ini berbeda dengan kepala suku. Menurut Dick Hartoko dan Rahmanto, pawang dikenal sebagai orang yang mempunyai keahlian yang erat hubungannya dengan hal-hal yang gaib. Ia termasuk orang yang keramat dan dapat berhubungan dengan para dewa atau hyang. Pawang terbagi atas 2
  • 3. pawang kutika (ahli bercocok tanam dan hal-hal yang berhubungan dengan rumah tangga), pawang osada (ahli dalam jampi-jampi), pawang malim (ahli dalam pertenungan), dan pawang pelipur lara (ahli bercerita). SASTRA INDONESIA LAMA BERDASARKAN BENTUKNYA A.PROSA LAMA 1. Dongeng Dongeng adalah prosa cerita yang isinya hanya khayalan saja, hanya ada dalam fantasi pengarang. Dongeng dibedakan menjadi a. Fabel, yaitu dongeng tentang kehidupan binatang. Dongeng tentang kehidupan binatang ini dimaksudkan agar menjadi teladan bagi kehidupan manusia pada umumnya. (Menurut Dick hartoko dan B. Rahmanto, yang dimaksud fabel adalah cerita singkat, sering dalam bentuk sanjak, yang bersifat didaktis bertepatan dengan contoh yang kongkret. Tumbuh-tumbuhan dan hewan ditampilkan sebagai makhluk yang dapat berpikir, bereaksi, dan berbicara sebagai manusia. Diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengandung ajaran moral). b.Farabel, yaitu dongeng tentang binatang atau benda- benda lain yang mengandung nilai pendidikan. Binatang atau benda tersebut merupakan perumpamaan atau lambang saja. Peristiwa ceritanya merupakan kiasan tentang pelajaran kesusilaan dan keagamaan. c. Legende, yaitu dongeng yang dihubungkan dengan keajaiban alam, terjadinya suatu tempat, dan setengah mengandung unsur sejarah. 3
  • 4. d.Mythe, yiatu dongeng yang berhubungan dengan cerita jin, peri, roh halus, dewa, dan hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan animisme. e. Sage, yaitu dongeng yang mengandung unsur sejarah meskipun tidak seluruhnya berdasarkan sejarah. (Menurut Dick Hartoko dan B. Rahmanto, kata sage berasal dari kata jerman was gesagt wird yang berarti apa yang diucapkan, cerita-cerita alisan yang intinya historis, terjadi di suatu tempat tertentu dan pada zaman tertentu. Ada yang menceritakan tentang roh-roh halus, mengenai ahli-ahli sishir, mengenai setan-setan atau mengenai tokoh-tokoh historis. Selalu ada ketegangan antara dunia manusia dan dunia gaib. Manusia selalu kalah. Nada dasarnya tragis, lain daripada dongeng yang biasanya optimis) 2. Hikayat Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang artinya cerita. Hikayat adalah cerita yang panjang yang sebagian isinya mungkin terjadi sungguh-sungguh, tetapi di dalamnya banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk akal, penuh keajaiban. (Dick hartoko dan B. Rahmanto memberikan definisi hikayat sebagai jenis prosa cerita Melayu Lama yang mengisahkan kebesaran dan kepahlawanan orang- orang ternama, para raja atau para orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, keanehan dan muzizat tokoh utamanya, kadang mirip cerita sejarah atau berbentu riwayat hidup. 3. Tambo 4
  • 5. Tambo adalah cerita sejarah, yaitu cerita tentang kejadian atau asal-usul keturunan raja. 4. Wira Carita (Cerita Kepahlawanan) Wira carita adalah cerita yang pelaku utamanya adalah seorang kesatria yang gagah berani, pandai berperang, dan selalu memperoleh kemenangan. B. PUISI LAMA 1. Mantra Mantra adalah kata-kata yang mengandung hikmat dan kekuatan gaib. Mantra sering diucapkan oleh dukun atau pawang, namun ada juga seorang awam yang mengucapkannya. 2. Bidal. Bidal adalah pepatah atau peribahasa dalam sastra Melayu lama yang kebanyakan berisi sindiran, peringatan, nasehat, dan sejenisnya. Yang termasuk dalam kategori bidal adalah a. Ungkapan, yaitu kiasan tentang keadaan atau kelakauan yang dinyatakan dengan sepatah atau beberapa patah kata. b. Peribahasa , yaitu kalimat lengkap yang mengungkapkan keadaan atau kelakuan seseorang dengan mengambil perbandingan dengan alam sekitar. c. Tamsil, yaitu seperti perumpamaan tetapi dikuti bagian kalimat yang menjelaskan. d. Ibarat, yaitu seperti perumpamaan dan tamsil tetapi diikuti bagian yang menjelaskan yang berisi perbandingan dengan alam. e. Pepatah, yaitu kiasan tetap yang dinyatakan dalam kalimat selesai. 5
  • 6. f. Pemeo, yaitu ucapan yang terkenal dan diulang-ulang, berfungsi sebagai semboyan atau pemacu semangat. 3. Pantun Pantun ialah puisi lama yang terikat oleh syarat-syarat tertentu (jumlah baris, jumlah suku kata, kata, persajakan, dan isi). Ciri-ciri pantun adalah a. Pantun terdiri dari sejumlah baris yang selalu genap yang merupakan satu kesatuan yang disebut bait/kuplet. b. Setiap baris terdiri dari empat kata yang dibentuk dari 8- 12 suku kata (umumnya 10 suku kata). c. Separoh bait pertama merupakan sampiran (persiapan memasuki isi pantun), separoh bait berikutnya merupakan isi (yang mau disampaikan). d. Persajakan antara sampiran dan isi selalu paralel (ab-ab atau abc-abc atau abcd-abcd atau aa-aa) e. Beralun dua Berdasarkan bentuk/jumlah baris tiap bait, pantun dibedakan menjadi a. Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri dari empat baris tiap bait. b. Pantun kilat/karmina, yiatu pantun yang hanya tersusun atas dua baris. c. Pantun berkait, yiatu pantun yang tersusun secara berangkai, saling mengkait antara bait pertama dan bait berikutnya. d. Talibun, yaitu pantun yang terdiri lebih dari empat baris tetapi selalu genap jumlahnya, separoh merupakan sampiran, dan separho lainnya merupakan isi. e. Seloka, yaitu pantun yang terdiri dali empat baris sebait tetapi persajakannya datar (aaaa). 6
  • 7. Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi a. Pantun anak-anak - pantun bersuka cita - pantun berduka cita b. Pantun muda - pantun perkenalan - pantun berkasih-kasihan - pantun perceraian - pantun beriba hati - pantun dagang c. Pantun tua - pantun nasehat - pantun adat - pantun agama d. Pantun jenaka e. Pantun teka-teki 4. Gurindam Gurindam adalah puisi lama yang terdiri dari dua baris satu bait, kedua lariknya merupakan kalimat majemuk yang selalu berhubungan menurut hubungan sebab-akibat. Baris pertama merupakan syaratnya sedangkan baris kedua merupakan jawabannya. Gurindam berisi petuah atau nasehat. Gurindam muncul setelah timbul pengaruh kebudayaan Hindu. 5. Syair Kata syair berasal dari bahasa Arab syuur yang artinya perasaan. Syair timbul setelah terjadinya pengaruh kebudayaan islam. Puisi ini terdiri dari empat baris sebait, berisi nasehat, dongeng, dan sebagian besar berisi cerita. Syair sering hanya mengutamakan isi. Ciri-ciri syair a. terdiri dari empat baris 7
  • 8. b. tiap baris terdiri dari 4-5 kata (8-12 suku kata) c. persamaan bunyi atau sajak akhir sama dan sempurna d. tidak ada sampiran, keempatnya merupakan isi e. terdiri dari beberapa bait, tiap bait berhubungan f. biasanya berisi cerita atau berita. 6. Prosa liris (kalimat berirama) Prosa liris adalah prosa yang di dalamnya masih terdengar adanya irama. 7. Puisi-puisi Arab Bentuk-bentuk puisi Arab adalah a. Masnawi, yaitu puisi lama yang terdiri dari dua baris sebait (sama dengan disthikon). Skema persajakannya berpasangan aa,bb,cc, dan seterusnya) dan beiri puji-pujian untuk pahlawan. b.Rubai, yaitu puisi lama yang terdiri dari empat baris sebait (sama dengan kuatrin). Skema persajakannya adalah a-a-b-a dan berisi tentang nasihat, puji-pujian atau kasih sayang. c. Kitah, yaitu puisi lama yang terdiri dari lima baris sebait (sama dengan quin). d.Gazal, yaitu puisi lama yang terdiri dari delapan baris sebait (sama dengan stanza atau oktaaf). e. Nazam, yaitu puisi lama yang terdiri dari duabelas baris sebait. Di samping yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa bentuk lain yang perlu dikenal walaupun sebenarnya tidak murni berasal dari Sastra Melayu. Bentuk-bentuk tersebut adalah 1. Kaba Adalah jenis prosa lirik dari sastra Minangkabau tradisional yang dapat didendangkan. Biasanya orang lebih tertarik pada 8
  • 9. cara penceritaan daripada isi ceritanya. Kaba termasuk sastra lisan yang dikisahkan turun temurun. Contohnya adalah cerita Sabai nan Aluih. 2. Kakawin Adalah sejenis puisi yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan yang mempergunakan metrum dari India (Tambo). Berkembang pada masa Kediri dan Majapahit. Penyairnya disebut kawi. Contohnya Ramayana, Arjunawiwaha, dan negarakertagama. 3. Kidung Jenis puisi Jawa Pertengahan yang mempergunakan persajakan asli Jawa. 4. Parwa Adalah jenis prosa yang diadaptasi dari bagian-bagian epos dalam bahasa sanskerta dan menunjukkan ketergantungannya dengan kutipan-kutipan dari karya asli dalam Bahasa Sanskerta. Kutipan-kutipan tersebut tersebar di seluruh teks parwa yang biasanya berbahasa Jawa Kuno. 5. Cerita Pelipur Lara Sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra lisan. Cerita jenis ini bersifat perintang waktu dan menghibur belaka. Kebanyakan menceritakan tentang kegagahan dan kehebatan seorang ksatria tampan yang harus menempuh seribu satu masalah dalam usahanya merebut putri cantik jelita yang akan dipersunting. (Hampir sama dengan hikayat). 9
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Belang, Mia. Dkk. 1992. Pelajaran Bahasa Indonesia. Klaten : Intan Pariwara. Dipodjojo, Asdi S. 1986. Kesusasteraan Indonesia Lama pada Zaman Pengaruh Islam. Yogyakarta : Percetakan Lukman. Djamaris, Edwar. 1984. Menggali Khazanah Sastra Melayu Klasik (Sastra Indonesia Lama). Jakarta : Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan daerah. Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta : Kanisius. Hendy, Zaidan. 1991. Pelajaran Sastra 1. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Suparni. 1987. Bahasa dan Sastra Indonesia Berdasarkan Kurikulum 1984. Bandung : Aditya. 10