Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sastra Melayu lama yang meliputi ciri-cirinya, jenis prosa lama seperti dongeng, hikayat, tambo, dan wira cerita. Jenis puisi lama juga dibedakan berdasarkan pengaruh asingnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sastra Melayu klasik, yang merupakan karya sastra yang berkembang sebelum masa modernisme pada tahun 1920-an. Jenis karya sastra Melayu klasik meliputi puisi seperti pantun, syair, dan prosa seperti hikayat, sejarah, dan cerita rakyat. Ciri-cirinya antara lain berkembang secara lisan, bersifat statis, anonim, dan berfungsi sebagai media p
Dokumen tersebut membahas unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam novel, meliputi alur cerita, tema, penokohan, sudut pandang pengarang, latar, dan amanat. Juga dibahas faktor-faktor luar seperti latar belakang pengarang, kondisi sosial budaya, dan lingkungan alam yang mempengaruhi isi novel.
Sastra Melayu Klasik bermula pada abad ke-16 Masehi dan gaya bahasanya tidak banyak berubah hingga sekarang. Salah satu bentuk karya sastra Melayu Klasik adalah hikayat yang berisi kisah, dongeng, atau sejarah. Karya sastra Melayu Klasik memiliki ciri-ciri seperti menggunakan bahasa Melayu Klasik, menceritakan tentang kerajaan, dan menghubungkan cerita
Prosa merupakan karya sastra berbentuk cerita yang bebas dari rima dan irama. Terdiri atas prosa fiksi berupa cerita rekaan dan prosa nonfiksi yang berisi informasi faktual. Prosa fiksi mencakup cerpen, novel, dan dongeng sedangkan prosa nonfiksi meliputi artikel, biografi, dan reportase. Kedua jenis prosa memiliki unsur-unsur seperti tema, tokoh, alur, dan latar yang membangun cerita.
Dokumen tersebut membahas tentang karya sastra dan jenis-jenisnya seperti puisi, pantun, novel, cerpen, dongeng dan lainnya. Termasuk ciri karya sastra lama dan baru serta fungsi dari karya sastra. Dibahas pula unsur intrinsik dan ekstrinsik dari cerpen beserta contoh cerpen pendek.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis prosa termasuk prosa fiksi, nonfiksi, deskripsi, narasi, eksposisi, dan argumentasi. Prosa fiksi mencakup cerpen, novel, dan dongeng yang berisi khayalan pengarang sedangkan prosa nonfiksi berisi informasi faktual seperti artikel dan biografi. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur pembangun prosa fiksi seperti tema, alur, penokohan, latar, dan
pelajaran di fakultas bahasa dan sastra prodi Sastra Inggris Semster 4
pungkiariefin@yahoo.co.id
pungkivication.blogspot.com
IG : @pungkivication
Prosaic Study
Dokumen tersebut membahas tentang prosa lama dan prosa baru. Prosa lama meliputi hikayat, sejarah, kisah, dan cerita rakyat, sedangkan prosa baru meliputi roman, novel, cerpen, riwayat, kritik, resensi, dan esai.
Mengidentifikasi karakteristik dan struktur intrinsik sastra melayu klasiksofyanania87
油
Karya sastra Melayu klasik berkembang pada masyarakat tradisional dan diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi dalam bentuk tembang atau lagu. Karya-karya tersebut memiliki karakteristik seperti bentuk yang terikat, penggunaan bahasa Melayu tradisional, dan tema-tema seperti adat istiadat dan mistik yang dipengaruhi oleh tradisi Hindu dan Islam.
Dokumen tersebut membahas pengertian dan unsur-unsur cerpen. Cerpen didefinisikan sebagai kisah pendek fiksi yang memiliki kesan tunggal dan memfokuskan pada satu tokoh. Unsur-unsur yang membangun cerpen terdiri dari unsur intrinsik seperti tema, alur, latar, tokoh, dan gaya bahasa, serta unsur ekstrinsik seperti latar belakang sosial, pengarang, dan nilai-nilai yang disampaikan.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan ciri-ciri cerpen serta unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang membentuk cerpen. Ia juga menjelaskan objektif dan batasan dari kertas kerja analisis 4 buah cerpen tertentu berdasarkan tema, watak, latar, plot, teknik penceritaan, gaya bahasa, dan nilai pengajarannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengertian, fungsi, dan ragam sastra dengan menjelaskan definisi sastra menurut para ahli, unsur intrinsik dan ekstrinsik yang membentuk suatu karya sastra, serta jenis-jenis sastra berdasarkan bentuk, isi, dan sejarahnya.
Dokumen tersebut membahas mengenai hakikat sastra Indonesia yang mencakup pengertian sastra dan sastra anak, ciri-ciri sastra anak, genre sastra, cara mengapresiasi karya sastra, unsur-unsur pembangunan karya prosa dan puisi, serta soal-soal ujian. Secara ringkas, sastra anak didefinisikan sebagai karya seni imajinatif berbahasa yang dapat dipahami anak-anak, genre s
Prosa merupakan karya sastra berbentuk cerita yang bebas dari rima dan irama. Terdiri atas prosa fiksi berupa cerita rekaan dan prosa nonfiksi yang berisi informasi faktual. Prosa fiksi mencakup cerpen, novel, dan dongeng sedangkan prosa nonfiksi meliputi artikel, biografi, dan reportase. Kedua jenis prosa memiliki unsur-unsur seperti tema, tokoh, alur, dan latar yang membangun cerita.
Dokumen tersebut membahas tentang karya sastra dan jenis-jenisnya seperti puisi, pantun, novel, cerpen, dongeng dan lainnya. Termasuk ciri karya sastra lama dan baru serta fungsi dari karya sastra. Dibahas pula unsur intrinsik dan ekstrinsik dari cerpen beserta contoh cerpen pendek.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis prosa termasuk prosa fiksi, nonfiksi, deskripsi, narasi, eksposisi, dan argumentasi. Prosa fiksi mencakup cerpen, novel, dan dongeng yang berisi khayalan pengarang sedangkan prosa nonfiksi berisi informasi faktual seperti artikel dan biografi. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur pembangun prosa fiksi seperti tema, alur, penokohan, latar, dan
pelajaran di fakultas bahasa dan sastra prodi Sastra Inggris Semster 4
pungkiariefin@yahoo.co.id
pungkivication.blogspot.com
IG : @pungkivication
Prosaic Study
Dokumen tersebut membahas tentang prosa lama dan prosa baru. Prosa lama meliputi hikayat, sejarah, kisah, dan cerita rakyat, sedangkan prosa baru meliputi roman, novel, cerpen, riwayat, kritik, resensi, dan esai.
Mengidentifikasi karakteristik dan struktur intrinsik sastra melayu klasiksofyanania87
油
Karya sastra Melayu klasik berkembang pada masyarakat tradisional dan diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi dalam bentuk tembang atau lagu. Karya-karya tersebut memiliki karakteristik seperti bentuk yang terikat, penggunaan bahasa Melayu tradisional, dan tema-tema seperti adat istiadat dan mistik yang dipengaruhi oleh tradisi Hindu dan Islam.
Dokumen tersebut membahas pengertian dan unsur-unsur cerpen. Cerpen didefinisikan sebagai kisah pendek fiksi yang memiliki kesan tunggal dan memfokuskan pada satu tokoh. Unsur-unsur yang membangun cerpen terdiri dari unsur intrinsik seperti tema, alur, latar, tokoh, dan gaya bahasa, serta unsur ekstrinsik seperti latar belakang sosial, pengarang, dan nilai-nilai yang disampaikan.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan ciri-ciri cerpen serta unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang membentuk cerpen. Ia juga menjelaskan objektif dan batasan dari kertas kerja analisis 4 buah cerpen tertentu berdasarkan tema, watak, latar, plot, teknik penceritaan, gaya bahasa, dan nilai pengajarannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengertian, fungsi, dan ragam sastra dengan menjelaskan definisi sastra menurut para ahli, unsur intrinsik dan ekstrinsik yang membentuk suatu karya sastra, serta jenis-jenis sastra berdasarkan bentuk, isi, dan sejarahnya.
Dokumen tersebut membahas mengenai hakikat sastra Indonesia yang mencakup pengertian sastra dan sastra anak, ciri-ciri sastra anak, genre sastra, cara mengapresiasi karya sastra, unsur-unsur pembangunan karya prosa dan puisi, serta soal-soal ujian. Secara ringkas, sastra anak didefinisikan sebagai karya seni imajinatif berbahasa yang dapat dipahami anak-anak, genre s
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Kesusasteraan Melayu tradisional mencerminkan kehidupan masyarakat Melayu pada masa itu dan mengintegrasikan berbagai aspek kehidupan seperti agama, sosial, ekonomi, dan budaya.
2) Kesusasteraan Melayu modern berbeda dengan tradisional karena lebih terfokus pada tatapan umum seperti novel dan cerita pendek.
3) Unsur-unsur penting dalam kesus
Sastra Melayu Klasik adalah karya sastra berbahasa Melayu yang berkembang sejak abad ke-13 bersamaan dengan masuknya agama Islam ke Nusantara. Karya-karya sastra ini bersifat anonim dan berlatar belakang lingkungan kerajaan. Jenis-jenis karya sastra Melayu Klasik antara lain hikayat, pantun, gurindam, karmina, dan syair yang berisi tema sejarah, agama, dan nilai
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa tradisional yang menceritakan kisah-kisah kepahlawanan tokoh utama dengan unsur khayal dan bahasa kiasan, serta bersifat anonim.
Dokumen tersebut membahas perkembangan sastra Indonesia mulai dari zaman klasik, sastra modern hingga periode modern yang dibagi berdasarkan angkatan-angkatan sastra beserta ciri khas masing-masing angkatan."
Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan pertama mata kuliah Sastra dalam Pembelajaran Sejarah. Mata kuliah ini akan membahas tentang pengertian sastra, perkembangan sastra di berbagai masa, fungsi novel dalam pembelajaran sejarah, dan masalah yang dihadapi mahasiswa dalam menganalisis karya sastra secara sejarah.
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayuJessyca Ungat
油
Kesusasteraan Melayu dapat dibahagikan kepada tiga kategori utama iaitu kesusasteraan Melayu tradisional, kesusasteraan Melayu klasik, dan kesusasteraan Melayu moden. Kesusasteraan Melayu tradisional terdiri daripada sastera lisan rakyat seperti mitos, legenda, dan puisi rakyat, manakala kesusasteraan Melayu klasik terdiri daripada sastera tulisan istana seperti hikayat. Kesusasteraan Melay
Salindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdfGalehPramudianto
油
Dokumen tersebut membahas tentang genre sastra, puisi modern, dan analisis konotasi. Genre sastra memiliki sejarah panjang dan berkembang sejak zaman kuno hingga saat ini. Puisi modern tidak terikat aturan tetapi lebih bebas dalam bentuk, sedangkan konotasi adalah makna tambahan dari suatu kata yang bersifat emosional.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
4. Karya sastra Melayu Klasik atau karya
sastra Indonesia lama/kuno adalah karya
sastra yang berkembang pada zaman
masyarakat tradisional yang hidup dan
berkembang secara turun-temurun. Dalam
periodisasi sastra Indonesia, karya sastra
Melayu Klasik termasuk karya sastra yang
dihasilkan oleh para sastrawan periode
abad ke-18 hingga paruh pertama abad ke-
19. Namun, sebenarnya, tidak ada ukuran
pasti mengenai tahun lahir dan
berkembangnya. Pada umumnya, karya-
karya sastra Melayu Klasik disampaikan
dari mulut ke mulut dengan bahasa lisan
dalam bentuk tembang atau lagu.
6. adalah karya-karya sastra
yang tercipta dan berkembang
pada periode sastra tradisional
atau sastra lama sebelum
periode 1920-an.
7. Jika kita perhatikan, karya sastra pada
masing-masing periode atau angkatan
mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Karakter tersebut dipengaruhi oleh
banyak hal, antra lain adat
istiadat, kepercayaan, keadaan
masyarakat, pemerintahan, pendidikan, h
ukum/norma, kebudayaan, bahasa, dan
pengaruh masyarakat lain. Secara
ringkas, karakteristik karya sastra Melayu
Klasik sebagai berikut:
8. 1. Bentuk:
a. Puisi terikat:
Pantun, syair, mantra, bidal, seloka, gurindam
b. Prosa: dongeng, tambo, hikayat, cerita
panji, kaba, legenda
2. Bahasa: arab Melayu, Melayu tradisional, daerah
3. Tema: kaku, istanasentris, adat istiadat, mistis
4. Dipengaruhi: Kehidupan tradisi, kesetiaan terhadap
adat istiadat, kebudayaan daerah, sastra Hindu dan
Islam
5. Sifat masyarakat: statis, perubahan sangat lambat
6. Sifat kaya sastra: statis, baik bentuk maupun
temanya
9. 7. Sifat isi: khayal atau fantasi
8. Pengarang: anonym, tak dikenal
9. Penyajian: lisan dan tertulis, tetapi
sebagian besar secara lisan
10. Gaya: menggunakan bahasa klise
11. Isi/amanat/pesan: pendidikan, pelipur
lara, kepahlawannan, mite, legenda
12. Tokoh: manusia, tumbuhan, binatang
11. - Mantera
adalah puisi yang diresapi oleh
kepercayaan akan dunia gaib.
- Pantun
adalah puisi yang disusun dengan
pedoman tiap baitnya terdiri atas 4 baris
yang sajak akhirnya silang a-b-a-b.
- Talibun
adalah pantun yang jumlah baris tiap
baitnya lebih dari empat dan berjumlah
genap.
12. - Karmina
adalah pantun yang hanya terdiri atas dua
baris dalam tiap baitnya.
- Gurindam
adalah puisi yang ditulis dengan pedoman tiap
baitnya terdiri atas dua baris dengan sajak
akhirnya a-a dimana isinya berupa ajakan atau
nasihat keagamaan.
- Syair
adalah puisi zaman Melayu klasik yang
dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.
13. - Peribahasa
adalah kalimat atau kelompok perkataan yang
susunannya tetap dan isinya berupa nasihat,
sindiran, ataupun pujian.
- Hikayat
adalah bentuk karya sastra prosa yang
berisikan tentang kisah, cerita, dongeng,
maupun sejarah.
15. a. Berbahasa Melayu klasik.
b. Puisi berbentuk terikat dan kaku.
c. Istana sentris (kehidupan istana menduduki
peranan penting dan mendominasi isi cerita).
d. Anonim (nama pengarang tidak diketahui).
e. Pralogis (isi cerita tidak sesuai dengan logika
umum).
f. Statis, bersifat baku atau tetap.
g. Klise (tiruan)
17. 1. Tema, yaitu pokok pikiran yang menjadi jiwa dan dasar
cerita. Tema dibedakan menjadi dua, yaitu tema
mayor dan tema minor.
a Tema mayor: tema yang merupakan pusat pikiran
cerita.
b Tema minor: tema yang merupakan rincian atau
bagian dari tema mayor yang biasanya dapat
dirumuskan dari setiap kejadian dalam cerita.
2. Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang dibuat
dan dijalin dengan teliti untuk membentuk suatu
cerita dalam hubungan sebab akibat. Secara garis
besar, alur dibedakan menjadi alur maju dan alur
mundur.
3. Latar cerita/setting, yaitu sesuatu yang melingkupi
pelaku atau kejadian-kejadian dalam cerita.
18. Latar cerita mencakup:
a. latar waktu (siang, dahulu kala, tahun 1945, dan
sebagainya);
b. latar tempat (di sekolah, di kantor, di suatu kota, di
laut, dan sebagainya);
c. latar suasana/situasi
(sedih, gembira, lengang, sepi, gaduh, dan
sebagainya);
d. latar alat (cangkul, pulpen, televisi, tali, dan
sebagainya).
4. Penokohan, yaitu penentuan dan penciptaan
citra/image (biasanya berupa gambaran watak atau
sifat) pelaku atau tokoh dalam cerita.
5. Sudut pandang/point of view, yaitu cara pandang
pengarang dalam menceritakan suatu cerita. Ada
beberapa sudut pandang.
19. a. Diaan-author observer: pengarang menggunakan
orang ketiga (dia). Pengarang seolah-olah tidak
mengetahui jalan pikiran pelaku.
b. Diaan-author omniscient: pengarang menggunakan
orang ketiga (dia). Pengarang seolah-olah mengetahui
dan mengatur jalan pikiran pelaku.
c. Akuan-author participant: pengarang menggunakan
orang pertama (aku).
d. Campuran: pengarang menggunakan teknik
campuran antara teknik a, b, dan c.
6. Gaya bahasa pengarang (style), yaitu cara pengarang
untuk menggunakan bahasa dalam menyajikan pikiran
dan perasaannya dalam cerita (ciri khas pengarang).
7. Amanat (message), yaitu gagasan yang mendasari
cerita sekaligus pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca.