Dokumen tersebut menjelaskan keutamaan shalat sunah sebelum shubuh berdasarkan hadis-hadis Nabi. Shalat ini sangat dianjurkan karena Rasulullah tidak pernah meninggalkannya. Dokumen juga menjelaskan cara melaksanakannya secara ringkas dan boleh dikerjakan di rumah atau masjid, serta apa yang harus dilakukan jika terlewatkan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang tuntunan shalat sunnah rawatib menurut pandangan ulama salaf, termasuk keutamaan, jumlah rakaat, surat yang dibaca, tempat dan waktu mengerjakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang shalat sunnah rawatib yang terbagi menjadi dua, yaitu shalat rawatib mu'aqqad dan ghairu mu'aqqad. Shalat rawatib mu'aqqad terdiri atas dua belas rakaat yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu, sedangkan shalat rawatib ghairu mu'aqqad meliputi empat rakaat setelah zhuhur, empat rakaat sebelum ashar, dan dua rakaat se
Berikut adalah ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang shalat sunnah menurut ajaran Islam, termasuk dalil-dalilnya dari hadits Nabi Muhammad SAW. Termasuk di dalamnya adalah jenis-jenis shalat sunnah seperti shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat lima waktu, serta keutamaan melaksanakan shalat sunnah tersebut.
1. Shalat sunnah muakad merupakan shalat sunnah yang kuat dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW dan jarang ditinggalkan. Terdiri dari shalat sunnah rawatib, shalat sunnah malam, dan shalat sunnah idain.
2. Shalat sunnah rawatib terdiri dari shalat sebelum dan sesudah shalat wajib untuk mendapatkan pahala yang besar. Shalat sunnah malam meliputi witir, tahajud, dan tarawih selama
1. Al-Qur'an, sunnah, dan ijma' menunjukkan bahwa shalat malam disyariatkan. Para ulama sepakat bahwa melaksanakan shalat malam, terutama di bulan Ramadhan, adalah sunnah.
2. Ada pendapat yang mengutamakan melaksanakan shalat malam berjamaah di masjid, dan ada juga yang mengutamakan melakukannya sendirian di rumah. Kedua pendapat dianggap sah.
3. Shalat mal
Adzan dan iqamah adalah tanda bagi waktu shalat dan pemberitahuan bahwa shalat akan segera dimulai. Adzan wajib dilakukan oleh laki-laki untuk memanggil jamaah shalat, sedangkan iqamah sunah untuk memberi tahu bahwa shalat akan dimulai. Keduanya bertujuan mengingatkan umat Islam untuk menunaikan shalat tepat waktu secara berjamaah.
A. Tuntunan sholat Idul Fitri meliputi mandi, berpakaian baik, takbir ketika berangkat ke masjid, sholat dua rakaat dengan takbir tertentu, mendengarkan khutbah satu, salam tangan.
B. Terdapat perbedaan pendapat soal lafal takbir dan jumlah takbir dalam khutbah.
C. Khutbah hanya satu, tidak diawali takbir melainkan hamdalah sesuai sunnah.
Teks tersebut membahas tentang sejarah, keutamaan, dan tata cara pelaksanaan shalat Tarawih. Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah muakkad yang dilakukan berjamaah di masjid pada bulan Ramadhan, yang dijadikan kebiasaan oleh Umar bin Khattab. Shalat ini memberikan pahala setara dengan melaksanakan shalat semalam penuh. Jumlah rakaatnya tidak diatur secara pasti, tetapi umumnya dilakukan 20
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah turunnya shalat lima waktu menurut hadis. Awalnya shalat ditetapkan sebanyak 50 kali per hari ketika Nabi Muhammad berada di langit ketujuh, kemudian dikurangi menjadi 40 kali, 30 kali, hingga akhirnya ditetapkan menjadi 5 kali per hari atas permintaan Nabi Musa. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang rukun-rukun shalat menur
Ada empat mazhab utama dalam Islam yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali. Meskipun ada perbedaan-perbedaan kecil, keempat mazhab ini diakui valid dan dapat diikuti.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara melaksanakan shalat menurut sunnah Nabi Muhammad SAW, yang mencakup: 1) Menghadap kiblat, 2) Berdiri kecuali dalam keadaan tertentu, 3) Niat sebelum shalat. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara shalat mulai dari takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya, ruku', sujud, sampai dengan salam yang dilakukan se
Dokumen tersebut membahas tentang qadha shalat atau melaksanakan shalat yang tertinggal. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan, yaitu: 1) Shalat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan pada waktu yang ditentukan; 2) Ada 4 bentuk pelaksanaan shalat, yaitu ada', qadha', i'adah, dan jama'; 3) Ada 2 kategori orang yang terlambat shalat, yaitu tidak sengaja dan sengaja;
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pelaksanaan sholat lima waktu dan sujud sahwi. Secara garis besar dibahas mengenai rukun-rukun dan tata cara pelaksanaan sholat mulai dari niat, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surah-surah pendek, ruku', sujud, duduk antara dua sujud, duduk akhir dan salam. Juga dibahas mengenai syarat-syarat wajib dan sah sholat
Materi Perbandingan Madzhab
Ahkam Sholat
disampaikan :
Pendidikan Muballigh Al-Azhar (PMA)
Masjid Al-Azhar <depan>
Jln. Dr. Sumarmo Sentra Primer Baru, Kel. Pulogebang Kec. Cakung Jakarta Timur
1. Al-Qur'an, sunnah, dan ijma' menunjukkan bahwa shalat malam disyariatkan. Para ulama sepakat bahwa melaksanakan shalat malam, terutama di bulan Ramadhan, adalah sunnah.
2. Ada pendapat yang mengutamakan melaksanakan shalat malam berjamaah di masjid, dan ada juga yang mengutamakan melakukannya sendirian di rumah. Kedua pendapat dianggap sah.
3. Shalat mal
Adzan dan iqamah adalah tanda bagi waktu shalat dan pemberitahuan bahwa shalat akan segera dimulai. Adzan wajib dilakukan oleh laki-laki untuk memanggil jamaah shalat, sedangkan iqamah sunah untuk memberi tahu bahwa shalat akan dimulai. Keduanya bertujuan mengingatkan umat Islam untuk menunaikan shalat tepat waktu secara berjamaah.
A. Tuntunan sholat Idul Fitri meliputi mandi, berpakaian baik, takbir ketika berangkat ke masjid, sholat dua rakaat dengan takbir tertentu, mendengarkan khutbah satu, salam tangan.
B. Terdapat perbedaan pendapat soal lafal takbir dan jumlah takbir dalam khutbah.
C. Khutbah hanya satu, tidak diawali takbir melainkan hamdalah sesuai sunnah.
Teks tersebut membahas tentang sejarah, keutamaan, dan tata cara pelaksanaan shalat Tarawih. Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah muakkad yang dilakukan berjamaah di masjid pada bulan Ramadhan, yang dijadikan kebiasaan oleh Umar bin Khattab. Shalat ini memberikan pahala setara dengan melaksanakan shalat semalam penuh. Jumlah rakaatnya tidak diatur secara pasti, tetapi umumnya dilakukan 20
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah turunnya shalat lima waktu menurut hadis. Awalnya shalat ditetapkan sebanyak 50 kali per hari ketika Nabi Muhammad berada di langit ketujuh, kemudian dikurangi menjadi 40 kali, 30 kali, hingga akhirnya ditetapkan menjadi 5 kali per hari atas permintaan Nabi Musa. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang rukun-rukun shalat menur
Ada empat mazhab utama dalam Islam yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali. Meskipun ada perbedaan-perbedaan kecil, keempat mazhab ini diakui valid dan dapat diikuti.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara melaksanakan shalat menurut sunnah Nabi Muhammad SAW, yang mencakup: 1) Menghadap kiblat, 2) Berdiri kecuali dalam keadaan tertentu, 3) Niat sebelum shalat. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara shalat mulai dari takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya, ruku', sujud, sampai dengan salam yang dilakukan se
Dokumen tersebut membahas tentang qadha shalat atau melaksanakan shalat yang tertinggal. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan, yaitu: 1) Shalat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan pada waktu yang ditentukan; 2) Ada 4 bentuk pelaksanaan shalat, yaitu ada', qadha', i'adah, dan jama'; 3) Ada 2 kategori orang yang terlambat shalat, yaitu tidak sengaja dan sengaja;
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pelaksanaan sholat lima waktu dan sujud sahwi. Secara garis besar dibahas mengenai rukun-rukun dan tata cara pelaksanaan sholat mulai dari niat, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surah-surah pendek, ruku', sujud, duduk antara dua sujud, duduk akhir dan salam. Juga dibahas mengenai syarat-syarat wajib dan sah sholat
Materi Perbandingan Madzhab
Ahkam Sholat
disampaikan :
Pendidikan Muballigh Al-Azhar (PMA)
Masjid Al-Azhar <depan>
Jln. Dr. Sumarmo Sentra Primer Baru, Kel. Pulogebang Kec. Cakung Jakarta Timur
Ppt sholat sunnah muakkad dan ghoiru muakkadfalahnurul96
油
Shalat sunnah dibagi menjadi dua jenis, yaitu shalat sunnah muakad dan ghairu muakad. Shalat sunnah muakad adalah shalat sunnah yang selalu dilakukan Nabi seperti dua rakaat sebelum shubuh, sedangkan ghairu muakad kadang dilakukan dan kadang tidak. Jenis shalat sunnah muakad meliputi shalat malam, rawatib sebelum dan sesudah shalat wajib, idain pada hari raya
Smt 2 sholat sunnah muakkad dan ghoiru muakkadfalahnurul96
油
Shalat sunnah dibagi menjadi muakkad dan ghairu muakkad. Shalat sunnah muakkad antara lain rawatib (sebelum dan sesudah shalat wajib), malam seperti witir dan tahajjud, serta idain pada hari raya. Pelaksanaan shalat sunnah berbeda di setiap madzhab.
Tatacara solat Aidil Fitri menurut sunnah Nabi Muhammad SAW terdiri daripada dua rakaat tanpa azan atau iqamah. Terdapat tambahan takbir dalam setiap rakaat dengan membaca zikir antara takbir. Surah yang dibaca ialah Qaf dan al-Qamar pada rakaat pertama, serta al-A'la dan al-Gasyiyah pada rakaat kedua. Jika terlewat solat berjemaah, hendaklah solat sendirian dua rakaat
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk shalat tarawih berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Terdapat beberapa bentuk seperti 4-4-3, 2-2-2-2-3, 8-1-2, dan lainnya. Bentuk paling umum adalah 4-4-3, yang didasarkan pada riwayat Bukhari-Muslim dari Aisyah r.a.
Para ulama berbeda pendapat mengenai tata cara melaksanakan sholat sunnah rawatib dan dzikir setelah sholat fardhu. Ada yang mengutamakan dzikir terlebih dahulu, ada pula yang mengutamakan sholat rawatib. Mereka juga berbeda pandangan soal melakukan sholat sunnah di tempat semula atau pindah. Jumlah rakaat sholat sunnah bervariasi antara dua hingga delapan rakaat, tergantung p
Shalat sunah merupakan shalat yang dilakukan secara sukarela untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Terdapat berbagai jenis shalat sunah seperti shalat Id yang dilakukan berjamaah pada hari raya, serta shalat harian seperti witir dan tahajud yang dapat dilakukan secara individu.
1. Shalat Isyr但q adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan setelah shalat subuh berjamaah dan sebelum shalat Dhuha, yaitu sekitar 10-20 menit setelah matahari terbit.
2. Hadis mengenai keutamaan shalat Isyr但q memberikan pahala seperti haji dan umrah yang sempurna apabila memenuhi syarat-syarat tertentu seperti shalat subuh berjamaah dan duduk berdzik
We believe in_all_the_prophets_and_the_messengersHelmon Chan
油
1) It is obligatory for Muslims to believe in all prophets, both those mentioned by name in the Quran like Noah, Abraham, Moses, and Jesus, and those not mentioned by name.
2) There is a distinction between a prophet (nabi) and a messenger (rasool) - a messenger receives revelation and is ordered to preach the sharia, while a prophet may receive revelation but not be ordered to preach.
3) Some prophets like those of the Israelites were sent to believing nations with a previous sharia, while messengers are sent to disbelieving nations calling them to Islam.
The document provides information about understanding the Quran and Salah through the Understand Al-Qur'an Academy in Hyderabad, India. It teaches 125 important words that occur in the Quran over 40,000 times, accounting for 50% of the total words. These words can be learned through common recitations like Surah Al-Fatihah and parts of daily prayers. Tables are included that list important verb patterns and words that occur approximately 10,000 times in the Quran to aid in understanding.
This document provides an overview of the key beliefs and teachings of Islam. It discusses Islam's views on monotheism, the principal goals of the religion, and the distinguishing qualities of Islamic doctrine. It also summarizes Islam's teachings on various theological topics like God, angels, prophets, the afterlife, and destiny. Additionally, it outlines the five pillars of Islam and explains Islamic perspectives on political, economic, social and moral issues. The document aims to demonstrate that Islam has solutions to problems facing the world today.
The document discusses the importance of truly loving God with sincerity and translating that love into actions. It notes that most people fail when trying to sincerely say "I love you, my Lord" from the bottom of their heart. It emphasizes that true love of God requires following His commands and avoiding disobedience. It argues that lack of knowledge about God's greatness is the root cause of sins, as one who truly knows God would fear disobeying Him. It urges developing a deeper understanding and appreciation of God in order to attain sincere love for Him.
This document provides information about books published by a scholar and manuals on Hajj and Umrah compiled by Mahmoud R. Murad. It begins with a foreword by the Minister of Islamic Affairs praising Allah and noting the importance of clarifying religious rites according to the methodology of the pious predecessors. The preface discusses revisions made to improve the work. The contents section lists chapters on various aspects of Hajj, the Prophet's Hajj, rituals, rulings, and other topics. An introduction emphasizes learning Hajj rituals properly to gain its rewards. The document aims to guide Muslims in performing Hajj correctly.
The document discusses the three types of Hajj pilgrimage in Islam: Tamattu, Ifrad, and Qiran.
Tamattu involves assuming Ihram for Umrah only, then for Hajj later. Ifrad involves assuming Ihram for Hajj only. Qiran involves combining Umrah and Hajj in one Ihram. The document states that Tamattu is considered the best type, and explains the rituals and intentions required for each type of pilgrimage. It also notes exceptions if a pilgrim is unable to complete their intended rituals due to illness or other factors.
The document discusses the three types of Hajj pilgrimage in Islam: Tamattu, Ifrad, and Qiran.
Tamattu involves assuming Ihram for Umrah only, then for Hajj later. Ifrad involves assuming Ihram for Hajj only. Qiran involves combining Umrah and Hajj in one Ihram. The document states that Tamattu is considered the best type, and explains the rituals and intentions required for each type of pilgrimage. It also clarifies when a pilgrim would be called a Mu'tamir, Mutamatti, or Mufrid depending on their intentions and actions.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. It states that regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
The document discusses the history and development of artificial intelligence over the past 70 years. It outlines some of the key milestones in AI research from the early work in the 1950s to modern advances in deep learning. While progress has been steady, fully general artificial intelligence that can match or exceed human levels of intelligence remains an ongoing challenge that researchers are still working to achieve.
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
1. Shalat Sunah Sebelum Shubuh
Penyusun : dr. Adika Mianoki
Di antara shalat-shalat sunnah, ada shalat sunnah yang memiliki keutamaan yang tak ternilai
harganya. Dua rakaat yang memiliki keutamaan, sampai-sampai Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam tidak pernah meninggalkannya. Sebuah amalan ringan, namun sarat pahala, yang
tidak selayaknya disepelekan seorang hamba. Amalan tersebut adalah dua rakaat shalat
sunnah sebelum subuh atau disebut juga shalat sunnah fajar.
Keutamaanya
Dikisahkan dari Aisyah radhiyallahu anha, beliau berkata :
Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidaklah melakukan satu shalat sunnah pun yang lebih
beliau jaga dalam melaksanakannya melebihi dua rakaat shalat sunnah subuh. (HR Bukhari
1093 dan Muslim 1191)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan : Ketika safar (perjalanan), Nabi shallallahu
alaihi wa sallam tetap rutin dan teratur mengerjakan shalat sunnah fajar dan shalat witir
melebihi shalat-shalat sunnah yang lainnya. Tidak dinukil dari Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bahwa beliau melaksankan shalat sunnah rawatib selain dua shalat tersebut selama
beliau melakukan safar (Zaadul Maad I/315)
Keutamaan shalat sunnah subuh ini secara khusus juga disebutkan oleh Nabi shallallahu
alaihi wa sallam :
2. Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.(HR.
Muslim725).
Lihatlah saudaraku, suatu keutamaan yang sangat agung yang merupakan karunia Allah bagi
hamba-hamba-Nya. Tidak selayaknya seorang hamba melewatkan kesempatan untuk dapat
meraihnya.
Melakukannya dengan Ringkas
Di antara petunjuk dan contoh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam melakukan dua
rakaat shalat sunnah subuh adalah dengan meringankannya dan tidak memanjangkan
bacaannya, dengan syarat tidak melanggar perkara-perkara yang wajib dalam shalat. Hal ini
ditunjukkan oleh kisah berikut :
Dari Ibnu Umar, beliau berkata bahwasanya Hafshah Ummul Mukminin telah menceritakan
kepadanya bahwa dahulu bila muadzin selesai mengumandangkan adzan untuk shalat subuh
dan telah masuk waktu subuh, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaksanakan shalat
sunnah dua rakaat dengan ringan sebelum melaksanakan shalat subuh.( HR Bukhari 583).
Diceritakan juga oleh ibunda Aisyah radhiyallahu anha :
Dahulu Nabi shallallahu alaihi wa sallam shalat dua rakaat ringan antara adzan dan iqamat
shalat subuh.(HR. Bukhari 584)
Asiyah radhiyallahu anha juga menjelaskan ringannya shalat Nabi shallallahu alaihi wa
sallam dengan menyatakan :
:
Nabi shallallahu alaihi wa sallam meringankan dua rakaat shalat sunnah subuh sebelum
shalat fardhu Subuh, sampai-sampai aku bertanya : Apakah beliau membaca surat Al-
Fatihah? (HR Bukhari 1095 dan Muslim 1189)
Hadits-hadits di atas menunjukkan sunnahnya memperingan shalat ketika melaksanakan
shalat sunnah subuh. Tentu saja yang dimaksud meringankan shalat di sini dengan tetap
menjaga rukun dan hal-hal yang wajib dalam shalat.
Bacaan Pada Setiap Rakaat
Terdapat beberapa hadits yang menyebutkan bacaan surat yang biasa dibaca Nabi shallallahu
alaihi wa sallam setelah membaca surat Al Fatihah dalam shalat sunnah subuh.
Pertama. Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu yang berbunyi :
3. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca dalam dua rakaat shalat sunnah subuh
surat Al Kafirun dan surat Al Ikhlas (H.R Muslim 726)
Kedua. Hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma yang berbunyi :
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam dua rakaat shalat sunnah subuh membaca
ayat (Al Baqarah 136) pada rakaat pertama dan membaca
(Ali Imran 52) pada rakaat kedua ( HR. Muslim 727).
Ketiga.Hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma yang berbunyi,
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam dua rakaat shalat sunnah subuh membaca
firman Allah (Al Baqarah 136) dan membaca
(Ali Imran 64) (HR. Muslim 728).
Ringkasnya, ada tiga jenis variasai yang biasa dibaca Nabi shallallahu alaihi wa sallam
dalam shalat sunnah subuh, yaitu :
Rakaat pertama membaca surat Al Kafirun dan rakaat kedua membaca surat Al Ikhlas
Rakaat pertama membaca ayat dalam surat Al Baqarah 136:
Rakaat kedua membaca ayat dalam surat Ali Imran 52 :
Rakaat pertama membaca ayat dalam surat Al Baqarah 136:
Rakaat kedua membaca ayat dalam surat Ali Imran ayat 64 :
Itulah beberapa ayat yang biasa dibaca Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam shalat
sunnah subuh. Namun demikian tetap dibolehkan juga membaca selain ayat-ayat di atas.
Berbaring Sejenak Setelahnya
Terdapat beberapa hadits yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa
berbaring di sisi tubuh sebelah kanan setelah melakukan shalat sunnah subuh. Di antaranya
adalah hadits berikut :
4. Apabila muadzdzin telah selesai adzan untuk shalat subuh, maka Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam sebelum shalat subuh, beliau shalat ringan lebih dahulu dua rakaat sesudah
terbit fajar. Setelah itu beliau berbaring pada sisi lambung kanan beliau sampai datang
muadzin kepada beliau untuk iqamat shalat subuh. (HR Bukhari 590)
Para ulama berbeda pendapat tentang hukum berbaring setelah shalat sunnah subuh dalam
beberapa pendapat :
Pertama. Hukumnya sunnah secara mutlak. Ini adalah madzhab Syafii dan ini adalah
pendapat Abu Musa Al Asyari, Rafi bin Khadij, Anas bin Malik, dan Abu Hurairah
radhiyallahu anhum.
Kedua. Hukumnya wajib. Ini adalah madzhab Abu Muhammad bin Hazm rahimahullah.
Bahkan beliau terlalu berlebihan dengan menjadikannya sebagai syarat sahnya shalat subuh.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata sebagaimana dinukil Imam Ibnul
Qayyim rahimahullah dalam Zaadul Maad I/319 : Ini adalah termasuk pendapat yang
beliau bersendiri dengan pendapat tersebut dari para imam yang lain
Ketiga. Hukumnya makruh. Ini merupakan pendapat kebanyakan para salaf. Di anatarnya
adalah Ibnu Masud, Ibnul Musayyib, dan An Nakhai rahimahumullah. Al Qadhi Iyad
rahimahullah menyebutkan ini merupakan pendapat jumhur ulama. Mereka berpendapat
bahwa tidak diketahui dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau melakukannya di
masjid. Seandainya beliau melakukannya, tentu akan dinukil secara mutawatir.
Keempat. Hukumnya menyelisihi perkara yang lebih utama. Ini adalah pendapat Hasan Al
Bashri rahimahullah.
Kelima. Hukumnya mustahab bagi yang melakukan shalat malam agar dapat beristirahat. Ini
adalah pendapat yang dipilih oleh Ibnul Arabi dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
rahimahumallah.
Keenam. Berbaring di sini bukanlah inti yang dimaksud, namun yang dimaksud adalah
memisahkan antara shalat sunnah dan shalat wajib. Ini diriwayatkan dari pendapat Imam
Syafii. Namun pendapat ini tertolak, sebab pemisahan waktu memungkinkan dilakukan
dengan selain berbaring.
Kesimpulannya, yang lebih tepat dari pendapat-pendapat di atas bahwa berbaring setelah
shalat sunnah subuh hukumnya mustahab (dianjurkan), asalkan memenuhi dua syarat :
Berbaring dilakukan di rumah dan bukan di masjid karena tidak pernah dinukil dari Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau melakukannya di dalam masjid.
Hendaknya orang yang melakukan sunnah ini, mampu untuk bangun kembali dan tidak
tertidur sehingga tidak terlambat untuk melakukan shalat subuh secara berjamaah.
Lakukanlah di Rumah
Inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam melaksanakan shalat-
shalat sunnah.. Beliau shallallahu alaihi wa sallam biasa melakukan shalat sunnah di rumah
5. dan memerintahkan agar rumah kita diisi dengan ibadah shalat. Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda:
Jadikanlah shalat (sunnah) kalian di rumah kalian. Janganlah jadikan rumah kalian seperti
kuburan. (HR. Bukhari 1187)
Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
Sebaik-baik shalat seseorang adalah shalat di rumahnya kecuali shalat wajib. (HR. Bukhari
no. 731 dan Ahmad 5: 186, dengan lafazh Ahmad)
Termasuk petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah melakukan shalat sunnah di
rumah, termasuk shalat sunnah subuh. Namun, jika dikhawatirkan ketinggalan shalat
berjamaah di masjid atau terluput dari mendapatkan shaf pertama, maka diperbolehkan untuk
melaksanakannya di masjid.
Jika Terluput Melakukannya
Disyariatkan bagi yang tidak sempat melakukan shalat sunnah subuh untuk melaksanakannya
setelah selesai shalat subuh atau setelah terbit matahari. Hal tersebut berdasarkan dalil-dalil di
bawah ini.
Hadits Abu Hurairah rahidyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Barangsiapa yang belum shalat sunnah dua rakaat subuh maka hendaknya melakukannya
setelah terbit matahari. (HR. At Tirmidzi 424, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam
Shahih Sunan At Tirmidzi: 1/133).
Hadits ini menunjukkan disyariatkan bagi orang yang belum sempat melaksanakan shalat
sunnah subuh agar meng-qadha-nya setelah matahari terbit.
Boleh juga dikerjakan tepat setelah selesai shalat subuh.Dalam hadits yang lain disebutkan :
Dari Qais bin Qahd radhiyallahuanhu, bahwasanya ia shalat shubuh bersama Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam dan belum melakukan shalat sunnah dua rakaat qabliyah subuh.
Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah salam maka ia pun salam bersama
beliau, kemudian ia bangkit dan melakukan shalat dua rakaat qabliyah subuh, dan Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam melihat perbuatan tersebut dan tidak mengingkarinya. (HR. At
Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan At Tirmidzi: 1/133).
6. Kesimpulannya, diperbolehkan meng-qadha dua rakaat shalat sunnah qabliyah subuh setelah
shalat subuh yang wajib. Pelaksanaannya bisa langsung setelah selesai shalat wajib atau
setelah matahari terbit.
Bersemangatlah Menjaganya
Saudaraku, bersemangatlah untuk menjaga dua rakaat ini. Amalan yang ringan, namun besar
pahalanya. Dan sebaik-baik amalan, adalah amalan yang kontinyu dalam pelaksanaannya.
Dari Aisyah radhiyallahu anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda :
Amalan yang paling dicintai oleh Allah Taala adalah amalan yang kontinyu, walaupun
sedikit. (HR. Muslim 783)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mencela seseorang yang tidak kontinyu dalam
beramal. Dikisahkan oleh sahabat Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiyallahu anhuma,
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata padaku :
Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat
malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi. (HR. Bukhari 1152)
Semoga sajian ringkas ini bermanfaat. Semoga Allah Taala memberi taufik kepada kita
untuk senantiasa melaksanakan amalan-amalan sunnah. Wallahul mustaan.
Catatan redaksi:
Shalat sunnah fajar sama istilahnya dengan shalat sunnah qabliyah shubuh. Sebagian orang
membedakan kedua istilah ini karena hanya salah paham. Namun yang benar keduanya itu
sama yaitu dikerjakan setelah adzan shubuh.
Sumber : Shahih Fiqh Sunnah karya Syaikh Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim
hafidzahullah