Dokumen ini menjelaskan berbagai tekstur khusus yang dapat diamati secara mikroskopis pada batuan beku, diantaranya tekstur myrmekitic, subophitic, coronas, intergranular, intersertal, hyalopilitic, trachytic, poikilitik, porfiritik, mikroporfiritik, ofitik, serta perthite dan antiperthite.
Laporan ini membahas hasil praktikum kristalografi dan mineralogi. Terdiri dari empat bab yang membahas tentang pendahuluan, landasan teori kristalografi dan mineralogi, hasil percobaan menentukan sistem kristal dan mineral, serta penutup berupa kesimpulan dan saran.
Penyusun batuan karbonat menurut TuckerDiki Prasetya
油
Dokumen tersebut membahas tentang penyusun batuan karbonat. Batuan karbonat memiliki fraksi karbonat lebih besar dari 50%. Penyusun batuan karbonat terdiri atas 4 komponen yaitu non skeletal grain (ooid, peloid, pellet, agregat), skeletal grain (cangkang fosil), mikrit (lumpur karbonat halus), dan semen (bahan pengikat antar butiran).
Proses fosilisasi pada makhluk hidup dapat terjadi ketika organisme mati dan terkubur cepat oleh sedimen, sehingga terhindar dari degradasi. Sedimen akan mengendap dan menekan lapisan di bawahnya hingga membatu. Fosil terbentuk dari sisa-sisa organisme yang terawetkan dalam batuan selama jutaan tahun. Proses ini membutuhkan kondisi anaerobik agar organisme tidak membusuk. Fosil kemudian digunakan unt
1. Komposisi magma ditentukan dengan mempelajari batuan beku yang berasal dari magma yang membeku dan aktivitas vulkanisme karena mengandung gas.
2. Komposisi kimia magma sangat kompleks dan terdiri atas 10 unsur utama, terutama SiO2.
3. Terdapat tiga jenis magma berdasarkan kandungan SiO2 yaitu basaltik, andesitik, dan riolitik yang memiliki sifat yang berbeda seperti temperatur
Batuan sedimen terbentuk dari endapan sedimen yang mengalami proses kompaksi dan sementasi. Terdiri dari batuan klastik yang berasal dari erosi batuan lain, dan non-klastik yang berasal dari endapan kimiawi/biokimia. Memiliki ciri berlapis, mengandung fosil, dan terdiri dari fragmen butiran.
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
油
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogyakarta
Cara mempelajari Struktur geologi : I. Pengenalan struktur: lipatan, rekahan, sesar dalam bentuk 2 demensi untuk dapat dikenali sebagai bentuk 3 demensi
II. Rekaman data
III. Analisa dg metode geometri dan statistik
IV. Tahap sintesa(menapsirkan cara terjadinya
The document discusses different types of rock deformation including joints, faults, and folds. Joints are fractures with no offset, while faults have offset along the fracture plane. Faults include normal, reverse, strike-slip, and oblique. Folds form under ductile conditions and result in structures like anticlines and synclines. Different types of folds are described based on their geometry, such as cylindrical, non-cylindrical, upright, overturned, and isoclinal folds.
Dokumen tersebut merangkum tentang ilmu paleontologi dan beberapa filum utama yang dipelajari dalam paleontologi, yaitu Coelenterata, Brachiopoda, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata. Dokumen juga menjelaskan proses pemfosilan dan cabang-cabang ilmu paleontologi.
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi seperti sesar dan lipatan. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar normal, sesar terbalik, dan sesar mendatar. Jenis-jenis lipatan meliputi lipatan paralel, antiklin, dan sinklin. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara lipatan dan sesar serta kriteria pembentukan struktur-struktur tersebut.
Dokumen ini menyajikan skala waktu geologi yang membagi sejarah bumi menjadi era, periode, dan zaman dengan rentang waktu perkiraan dalam jutaan tahun sejak Pra-Kambrium hingga Holosen saat ini.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
油
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Membahas fisiografi, stratigrafi, dan struktur geologi regional Jawa Barat
2) Terdiri dari empat zona fisiografi utama yaitu dataran pantai, Zona Bogor, Zona Bandung, dan pegunungan selatan
3) Menguraikan susunan batuan stratigrafi daerah penelitian yang terdiri dari formasi-formasi sedimen dan vulkanik
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi sesar, termasuk definisi, unsur-unsur, jenis gerakan, ciri fisik, sifat, simbol, dan teori terbentuknya sesar. Sesar adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran sejajar dengan bidang rekahannya. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar geser normal, naik, dan mendatar yang memiliki ciri khas masing-masing.
Batuan sedimen klastik terbentuk dari proses pelapukan, erosi, transportasi, dan pengendapan fragmen batuan. Terdiri dari butiran klastik seperti kuarsa, feldspar, dan fragmen litik serta matriks lempung. Diklasifikasi berdasarkan ukuran butir, komposisi, dan struktur perlapisan seperti laminasi. Contohnya adalah batupasir, konglomerat, dan mudrock.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi struktur yang mempelajari proses-proses tektonik dan hasilnya seperti lipatan, kekar, dan sesar. Juga membahas tentang gaya-gaya yang menghasilkan struktur tersebut seperti gaya kompresi, ekstensi, dan kopel. Dijelaskan pula berbagai jenis struktur geologi seperti lipatan, kekar, dan sesar beserta unsur-unsurnya.
Teknik merupakan proses gerakan kerak bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, retakan, dan patahan sehingga membentuk permukaan bumi yang bervariasi ketinggian. Pergerakan lempeng tektonik menyebabkan terbentuknya pegunungan, gempa bumi, dan fenomena geologi lainnya. Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba ketika kerak bumi patah akibat tekanan dari dalam
Zaman Kapur dicirikan oleh siklus pengendapan dan penyusutan air laut global. Berbagai fosil karakteristik seperti ammonit, rudist, dan foraminifera membantu menentukan usia batuan Kapur. Iklim hangat selama periode pertengahan Kapur memungkinkan kehidupan tumbuh hingga lintang tinggi. Berbagai hewan seperti dinosaurus, pterosaurus, dan reptilia laut hidup pada masa itu.
1. Komposisi magma ditentukan dengan mempelajari batuan beku yang berasal dari magma yang membeku dan aktivitas vulkanisme karena mengandung gas.
2. Komposisi kimia magma sangat kompleks dan terdiri atas 10 unsur utama, terutama SiO2.
3. Terdapat tiga jenis magma berdasarkan kandungan SiO2 yaitu basaltik, andesitik, dan riolitik yang memiliki sifat yang berbeda seperti temperatur
Batuan sedimen terbentuk dari endapan sedimen yang mengalami proses kompaksi dan sementasi. Terdiri dari batuan klastik yang berasal dari erosi batuan lain, dan non-klastik yang berasal dari endapan kimiawi/biokimia. Memiliki ciri berlapis, mengandung fosil, dan terdiri dari fragmen butiran.
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
油
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogyakarta
Cara mempelajari Struktur geologi : I. Pengenalan struktur: lipatan, rekahan, sesar dalam bentuk 2 demensi untuk dapat dikenali sebagai bentuk 3 demensi
II. Rekaman data
III. Analisa dg metode geometri dan statistik
IV. Tahap sintesa(menapsirkan cara terjadinya
The document discusses different types of rock deformation including joints, faults, and folds. Joints are fractures with no offset, while faults have offset along the fracture plane. Faults include normal, reverse, strike-slip, and oblique. Folds form under ductile conditions and result in structures like anticlines and synclines. Different types of folds are described based on their geometry, such as cylindrical, non-cylindrical, upright, overturned, and isoclinal folds.
Dokumen tersebut merangkum tentang ilmu paleontologi dan beberapa filum utama yang dipelajari dalam paleontologi, yaitu Coelenterata, Brachiopoda, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata. Dokumen juga menjelaskan proses pemfosilan dan cabang-cabang ilmu paleontologi.
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi seperti sesar dan lipatan. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar normal, sesar terbalik, dan sesar mendatar. Jenis-jenis lipatan meliputi lipatan paralel, antiklin, dan sinklin. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara lipatan dan sesar serta kriteria pembentukan struktur-struktur tersebut.
Dokumen ini menyajikan skala waktu geologi yang membagi sejarah bumi menjadi era, periode, dan zaman dengan rentang waktu perkiraan dalam jutaan tahun sejak Pra-Kambrium hingga Holosen saat ini.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
油
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Membahas fisiografi, stratigrafi, dan struktur geologi regional Jawa Barat
2) Terdiri dari empat zona fisiografi utama yaitu dataran pantai, Zona Bogor, Zona Bandung, dan pegunungan selatan
3) Menguraikan susunan batuan stratigrafi daerah penelitian yang terdiri dari formasi-formasi sedimen dan vulkanik
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
油
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi sesar, termasuk definisi, unsur-unsur, jenis gerakan, ciri fisik, sifat, simbol, dan teori terbentuknya sesar. Sesar adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran sejajar dengan bidang rekahannya. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar geser normal, naik, dan mendatar yang memiliki ciri khas masing-masing.
Batuan sedimen klastik terbentuk dari proses pelapukan, erosi, transportasi, dan pengendapan fragmen batuan. Terdiri dari butiran klastik seperti kuarsa, feldspar, dan fragmen litik serta matriks lempung. Diklasifikasi berdasarkan ukuran butir, komposisi, dan struktur perlapisan seperti laminasi. Contohnya adalah batupasir, konglomerat, dan mudrock.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi struktur yang mempelajari proses-proses tektonik dan hasilnya seperti lipatan, kekar, dan sesar. Juga membahas tentang gaya-gaya yang menghasilkan struktur tersebut seperti gaya kompresi, ekstensi, dan kopel. Dijelaskan pula berbagai jenis struktur geologi seperti lipatan, kekar, dan sesar beserta unsur-unsurnya.
Teknik merupakan proses gerakan kerak bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, retakan, dan patahan sehingga membentuk permukaan bumi yang bervariasi ketinggian. Pergerakan lempeng tektonik menyebabkan terbentuknya pegunungan, gempa bumi, dan fenomena geologi lainnya. Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba ketika kerak bumi patah akibat tekanan dari dalam
Zaman Kapur dicirikan oleh siklus pengendapan dan penyusutan air laut global. Berbagai fosil karakteristik seperti ammonit, rudist, dan foraminifera membantu menentukan usia batuan Kapur. Iklim hangat selama periode pertengahan Kapur memungkinkan kehidupan tumbuh hingga lintang tinggi. Berbagai hewan seperti dinosaurus, pterosaurus, dan reptilia laut hidup pada masa itu.
pendekatan tektonik indonesia Geologi Pngea UPN Hardika Abrianto
油
The document discusses tectonic approaches to understanding Indonesia's geology. It summarizes Indonesia's tectonic setting between several major plates. It also describes the different types of crust and tectonic environments found in Indonesia, including active margins along subduction zones and passive margins along former rift zones. Additionally, it outlines how sedimentary basins in Indonesia have evolved over time from rifting to drifting to collision between plates through processes like inversion and orogeny.
Planet bumi terdiri dari tiga lapisan utama yaitu kerak, mantel, dan inti. Kerak terbagi atas kerak samudra dan kerak benua dengan ketebalan berbeda. Mantel berbatu berada di bawah kerak dengan kedalaman 2900 km. Inti terdiri dari besi cair dan padat pada kedalaman terdalam. Suhu dan tekanan meningkat seiring kedalaman lapisan bumi.
Planet Bumi memiliki berbagai keistimewaan yang menjadikannya satu-satunya tempat yang dapat mendukung kehidupan manusia. Faktor-faktor kunci seperti gravitasi, jarak dari Matahari, ketebalan kerak, dan interaksi dengan Bulan telah menciptakan kondisi yang seimbang untuk mendukung ekosistem global.
Dokumen tersebut merangkum teori lempeng tektonik yang menjelaskan pergerakan benua. Teori ini menyatakan bahwa kerak bumi terbagi menjadi lempeng-lempeng besar yang bergerak di atas mantel. Pergerakan lempeng disebabkan oleh aliran konvektif di mantel. Ada tiga jenis batasan lempeng yaitu konvergen, divergen, dan transform.
Dokumen tersebut membahas tentang litosfer, vulkanisme, tenaga geologi, gempa bumi, dan proses-proses geologi lainnya seperti erosi, sedimentasi, dan tektonik. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang lapisan kulit bumi dan proses-proses yang terjadi di permukaan dan dalam bumi akibat tenaga geologi.
Dokumen tersebut merangkum struktur lapisan bumi yang terdiri atas kerak, mantel, dan inti. Kerak terbagi atas kerak samudera dan kerak benua, mantel terbagi atas mantel atas dan bawah, sedangkan inti terbagi atas inti luar dan dalam. Dokumen juga menjelaskan susunan kimiawi bumi yang terdiri atas litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.
Dokumen ini membahas struktur penyusun bumi yang terdiri dari litosfer, astenosfer, mesosfer, dan barisfer. Litosfer terdiri dari batuan beku, sediment, dan metamorf. Unsur penyusun utama litosfer adalah oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium, natrium, dan kalium.
Geografi - Struktur Lapisan Bumi
SMA KELAS X
Struktur Lapisan Bumi, terdiri dari:
1. Kerak Bumi
2. Kulit Bumi
3. Inti Bumi
Selimut bumi dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Litosfer
2. Astheonosfer
3. Mesosfer
Inti bumi terbagi menjadi 2 yaitu:
1.Inti bumi bagian luar
2.Inti bumi bagian dalam
Not sure what to share on 際際滷Share?
際際滷Shares that inform, inspire and educate attract the most views. Beyond that, ideas for what you can upload are limitless. Weve selected a few popular examples to get your creative juices flowing.
Lapisan terluar bumi terdiri atas litosfer berketebalan 1200 km yang terbentuk dari batuan. Lapisan mantel bumi disebut astenosfer berketebalan 1700 km yang bersifat cair panas. Lapisan terdalam inti bumi atau barisfer terdiri dari logam nikel dan besi berjari-jari 3470 km.
Bab 3 membahas mineral dan batuan sebagai bahan padat yang membentuk kerak bumi. Terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang dikelompokkan menjadi mineral silikat dan non-silikat. Mineral dapat dikenali melalui sifat fisik seperti bentuk kristal, berat jenis, dan kekerasan. "
Litosfer adalah lapisan batuan terluar planet bumi yang tebalnya kurang lebih 1200 km. Terdiri atas litosfer samudra dan litosfer benua. Batuan pembentuknya berasal dari pendinginan magma dan endapan sedimen. Terbentuk akibat tenaga endogen seperti tektonik dan vulkanisme, serta tenaga eksogen seperti erosi dan pelapukan. Litosfer memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup l
Dokumen tersebut membahas tentang benua dan samudra. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa benua terbentuk dari daratan yang luas di permukaan bumi yang terpisah oleh massa air yang disebut samudra. Benua dan samudra mengalami perubahan bentuk seiring waktu akibat gerakan lempeng tektonik. Proses ini memisahkan benua raksasa Pangea menjadi benua-benua yang ada saat ini.
Earth Science (Kebumian) Material Bahasa Indonesia version
this material only for Secondary High School Learning or for people want to teach earth science
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika litosfer yang merupakan lapisan terluar bumi. Litosfer terdiri atas kerak benua dan kerak samudra yang terbentuk dari batuan beku dan bergerak di atas astenosfer. Gerakan lempeng tektonik seperti konvergen, divergen, dan transform menyebabkan perubahan bentuk muka bumi seperti gunung api, lembah, dan sesar. Siklus batuan juga menjelaskan perubahan jenis batuan dari mag
1. Kelas X Bab 5 - Dinamika Lithosfer dan Pedosfer.pptWikaAlifia
油
materi kelas 10 tentang Letosfer adalah lapisan paling luar dari Bumi yang terdiri dari kerak bumi dan bagian atas mantel yang kaku. Secara struktural, letosfer terbagi menjadi dua jenis, yaitu letosfer benua dan letosfer samudra. Dinamika letosfer adalah proses pergerakan dan interaksi lempeng-lempeng yang membentuknya. Fenomena ini sangat dipengaruhi oleh panas yang dihasilkan dari dalam bumi, yang menyebabkan terjadinya konveksi di mantel bawah, memicu gerakan lempeng tektonik.
Pergerakan lempeng letosfer bisa berupa tiga jenis interaksi utama, yaitu divergen, konvergen, dan transform. Pada batas lempeng divergen, lempeng-lempeng bergerak saling menjauh, memungkinkan material mantel naik ke permukaan dan membentuk kerak baru, seperti yang terjadi di punggung tengah samudra. Pada batas konvergen, lempeng-lempeng bergerak saling mendekat dan saling bertumbukan. Hasil dari tumbukan ini bergantung pada jenis lempeng yang terlibat. Jika lempeng samudra dan benua bertemu, lempeng samudra yang lebih padat akan menyusup ke bawah lempeng benua dalam proses yang disebut subduksi, yang dapat menghasilkan aktivitas vulkanik dan pembentukan pegunungan.
Sedangkan di batas transform, lempeng-lempeng bergerak saling melewati satu sama lain secara horizontal. Salah satu contoh paling terkenal dari batas transform adalah Sesar San Andreas di California. Pada batas ini, pergerakan lempeng sering kali menyebabkan gempa bumi akibat penumpukan energi di sepanjang garis patahan.
Dinamika letosfer ini memiliki dampak besar terhadap permukaan Bumi dan kehidupan di atasnya. Selain menciptakan gempa bumi, gunung berapi, dan pegunungan, gerakan lempeng letosfer juga memengaruhi iklim jangka panjang dan distribusi kehidupan di Bumi. Fenomena ini adalah salah satu contoh dari proses geologis yang menunjukkan betapa dinamis dan hidupnya planet kita. Dengan memahami dinamika letosfer, kita dapat lebih baik memprediksi bencana alam dan memahami sejarah serta evolusi Bumi dari waktu ke waktu.
Dinamika lempeng letosfer adalah salah satu topik penting dalam geografi kelas 10, terutama dalam memahami struktur Bumi dan fenomena-fenomena yang terjadi di permukaannya. Dinamika ini berkaitan dengan gerakan lempeng tektonik yang membentuk lapisan terluar bumi (letosfer) dan berbagai interaksi antar lempeng yang dapat menyebabkan fenomena alam, seperti gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan pegunungan.
Struktur Letosfer
Letosfer terdiri dari:
Kerak Bumi: Lapisan terluar yang padat, terbagi menjadi kerak benua dan kerak samudra.
Mantel Atas: Bagian dari mantel yang bersifat kaku dan bersama kerak bumi membentuk letosfer.
Lapisan letosfer ini tidak statis, melainkan terbagi menjadi beberapa lempeng tektonik besar dan kecil yang terus bergerak karena aktivitas panas dari dalam bumi, seperti arus konveksi di mantel.
Jenis-jenis Gerakan Lempeng Tektonik:
Divergen (Batas Lempeng Menjauh): Pada batas divergen, lempeng-lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Fenomena ini biasanya t
Teori Tektonik Lempeng menjelaskan pergerakan lempeng-lempeng litosfer di permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan dalam mantel. Bumi terbagi menjadi lempeng-lempeng tektonik yang bergerak satu sama lain di batas-batas lempeng dan menimbulkan fenomena seperti gunung berapi, gempa bumi, dan pembentukan palung samudera.
Dokumen tersebut membahas tentang Bumi dan Tata Surya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa Bumi terbentuk dari gumpalan gas Matahari yang melepaskan sebagian materinya, dan Bumi memiliki lapisan-lapisan seperti litosfer, mantel, dan inti. Dokumen juga menjelaskan teori terbentuknya Bumi dan Tata Surya serta bukti-bukti pergerakan lempeng tektonik di Bumi.
Konsep Tektonika Lempeng dan Gunung Berapi.pptxJuniarAfrida1
油
Dokumen tersebut membahas perkembangan teori tektonik lempeng secara singkat, dimulai dari teori uniformitarianisme dan continental drift hingga pengembangan konsep lempeng litosfer dan interaksinya berdasarkan bukti-bukti geologi dan geofisika. Prinsip-prinsip dasar teori tektonik lempeng meliputi pembagian litosfer menjadi lempeng-lempeng kaku yang berinteraksi satu sama lain di batasnya.
Dokumen ini membahas tentang pembentukan cekungan forearc basin di batas konvergen lempeng. Forearc basin terbentuk akibat pengangkatan dan ekstensi pada wilayah forearc selama terjadinya pelepasan tekanan pada zona subduksi lempeng. Proses ini berulang secara siklik seiring berlangsungnya subduksi lempeng. Contohnya adalah forearc basin Sumatra Barat yang terbentuk sejak Paleogen akibat pengangkatan, diikuti
1. TEKTONIK KONVERGEN
(CONVERGENT TECTONIC)
Sebelum adanya konsep Tektonik Lempeng, sudah dikenal
adanya daerah-daerah dengan ciri-ciri kumpulan batuan
dan struktur yang dinamakan Jalur Orogen (orogenic
Belt)
Selanjutnya berkembang konsep orogen yang berhubungan
dengan proses subduksi dalam model Tektonik Lempeng,
yang pertama kali dijelaskan oleh : Dietz (1963), Wilson
(1968), Dewey & Bird (1970)
Model interaksi konvergen adalah ditandai dengan gejala
subduksi atau penyusupan salah satu dari lempengnya,
biasanya lempeng samudera menyusup ke lempeng benua
(daratan).
2. UNSUR-UNSUR UTAMA DI JALUR TEKTONIK
Adanya busur volkanik (magmatic arcs)
Adanya palung (Oceanic trench), terendapkan sedimen
klastik dan turbidit.
Adanya zon sesar anjakan (accretionary sedimentary) yang
terbentuk pada Continental slope dekat slab, yang
disebabkan oleh deformasi / tekanan di bagian dalam (Inner
trench)
Dicirikan adanya metamorfosa tekanan tinggi, gradient
geothermal rendah dan jalur skis biru (dijalur barat circum
pacific) dekat slab/ subduksi.
Dicirikan metamorfosa tekanan rendah dan suhu tinggi
pada busur / jalur pegunungan.
3. Dewey & Bird (1970) menyebutkan bahwa zon subduksi
assosianya dengan kerak samudera (oceanic plate) akan
terbentuk :
Trench dan Thrusting
Material dasar / kerak samudera (chert, gamping merah, argillite,
carbonate, basic and ultrabasic rocks, serpentinit, peridotit,
gabro, tholeite.
JENIS SISTEM SUBDUKSI
Berdasarkan lokasinya terdapat 2 jenis sistyem subduksi ;
Terdapat pada tepi benua atau busur kontinen (Chili type)
Terdapat pada rangkaian kepulauan yang terdapat di samudera
atau busur kepulauan (Mariana type)
4. JENIS CHILI
Sudut subduksi lebih landai
Energi gempa banyak bersumber pada jalur subduksi jenis Chili
Hubungan antara lempeng yang menyusup dan yang
menumpang diatasnya sangat erat, sehingga kekuatan gempa
akan lebih besar (high stress).
JENIS MARIANA
Sudut subduksi lebih terjal
Energi gempa pada jalur subduksi lemah
Hubungan antara lempeng yang menyusup dan yang
menumpang tidak erat, sehingga kekuatan gempa kurang (low
stress)
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk jalur
subduksi, berdasarkan Cross & Pilger (1982);
Faktor kecepatan relatif dari interaksi konvergen
Faktor kecepatan absolut dari lempeng yang menumpang ke
arah palung.
Faktor umur dari kerak lempeng yang menyusup.
Faktor ada atau tidaknya hambatan (intraplate) yang bisa
ditimbulkan oleh gunung api bawah laut (seamounts) dan
plateau samudera (oceanic plateau).
6. Proses-proses pada gejala tumbukan lempeng litosfer :
1. Pada batas tumbukan antara kerak lautan dan kerak benua ;
Pembentukan palung dengan endapan sedimen klastik.
Penghacuran batuan akibat tekanan
Pencampuran batuan oleh sedimentasi (olistostrom) dan tectonic
(melang)
2. Di bagian belakang palung, terjadi pengangkatan dan pensesaran
bahan-bahan ;
Kerak lautan (ofiolit)
Bancuh (melange)
Sedimen endapan palung
Pembentukan cekungan-cekungan
7. 3. Penunjaman dan penyusupan kerak lautan kebawah
kerak benua ;
Peleburan dalam astenosfir
Pembentukan magma, intrusi dan volkanisme
Metamorfisma tekanan tinggi
4. Pembentukan cekungan pengendapan
Cekungan muka busur
Cekungan dalam busur
Cekungan belakang busur
73. 1. HIDROTHERMAL
Hidrotermal dalam sistem subduksi biasanya dihasilkan dari magma yang
naik keatas bersentuhan dengan air bawah permukaan (air tanah, air
meteorik dll) pada daerah gunung api. Selanjutnya cairan sisa magma
bersama air panas menerobos pori-pori / rongga batuan dan pada kondisi
tertentu terendapkan/terbentuk mineral-mineral tertentu.
2. MAGMATIC
Mineral deposit mengandung Ni, Cr dan Pt yang dibentuk oleh pemisahan
metal sulphide atau oxides dalam batuan beku sebelum mengalami
kristalisasi, maka hal ini disebut sebagai magmatic deposit.
3. SYNGENITIC
Adalah mineral-mineral yang terbentuk at the same time dengan batuan
(spt. Magmatic deposit). Kristal mineralnya terbentuk sama dengan liquid
magma (silicate mineral).
- Endapan2 dipermukaan bumi yang membentuk lapisan sedimen termasuk
syngenitic.
74. - Volcanic Massive Sulphide (VMS), yang terdiri 60% sulphide, assosiasi
dengan aktivitas volkanik.
a. Felsic Volcanic Hosted (Cu-Pb-Zn-Ag-Au)
b. Mafic Volcanic Hosted (Cu- (Zn,Au)
c. Mixed Volcanic/sedimentary Cu-Zn-Au
- Sedimentary Massive Sulphide (Sedex), terbentuk oleh hydrothermal,
assosiasi dengan deposition of sedimentary rock, endapannya Pb-Zn-Ag
dan Ba
- Magmatic layered mafic intrusion
Selama kristalisasi biasanya mafic atau ultramafic, heavy, metal-rich liquaid
tersusun/terbentuk dalam batuan bersifat basa (dalam intrusi), endapannya ;
a. PGM (Platinium Group Metal)
b. Chromite
c. Ni-Cu
75. 4. EPIGENETIC
Adalah mineral-mineral yang terbentuk setelah pembentukan batuan.
Contoh :
- VEIN (krn terbentuk tahap pertamanya adalah fracturing ) atau pecah2 pada
batuan sepanjang fault zone
Berdasarkan kandungan metalnya di bagi 3 ;
a. PORPHYRY DEPOSIT, secara kecil maupun besar biasanya berassosiasi
dng porphyritic (intrusive body)
Endapannya Cu-Mo, Cu-Au, Mo-W
b. SKARN DEPOSIT, adalah endapan mineral yang terbentuk dari
penggantian unsur batugamping (dolomit) oleh ore dan calc-silicate
mineral, biasanya berkomposisi felsic atau granit intrusi body.
77. HASIL-HASIL SKARN
W-Cu (Zn,Mo), Zn-Pb-Ag (Cu,W), Cu- (Fe,Au,Ag,Mo), Fe (Cu,Au),
Sn (Cu,W,Zn), Au (As,Cu).
c. VEIN, adalah rekahan yang terisi oleh pembekuan sisa magma (late
magmatic), biasanya rapat di bagian dalam dan lebar dibagian atas
(peremukaan).
Bisa terbentuk endapan ;
- Hypothermal, Cu (Au)
- Mesothermal, Cu, Pb-Zn, Ag, Au
- Epithermal, Au-Ag, Hg
79. TEKTONIK TUMBUKAN (COLLISION
TECTONIC)
Pada jalur tumbukan biasanya disebut sebagai jalur orogen (Coney,1970),
terjadi sepanjang batas lempeng konvergen. Pada umumnya mengandung
akumulasi batuan sedimen (batuan volkanik), deformasi sangat kuat dan
biasanya terdapat plutonism yang mengikuti perbedaan pengangkatan dan
volkanisme.
Jalur orogen ada 2 model (Dickinson,1971) ;
Activiation model : lempeng konvergen pada tepian benua pasif (passive
continental margin).
Collision model : tumbukan busur kepulauan dengan kontinen dan kontinen
dengan kontinen.
90. CIRI CIRI TERJADINYA TUMBUKAN ANTAR BENUA
(CONTINENTAL COLLISION)
- Adanya flakes (allochthons)
- Adanya jalur sheared yang kuat (highly sheared rocks)
- Adanya (lempeng sesar naik) overthrust plate
- Adanya lempeng yang terangkat (overriding plate)
- Adanya ophiolite obduction
- Adanya effek metamorphism (tergantung faktor umur kerak,
thermal regime, anisotropy dari kerak)
- Ada yang merupakan oblique collision zone
95. WILSON CYCLE
(Burke et al, 1977)
- Adanya retakan pada kontinen sepanjang sistem regangan
(rifting) pada cratonic atau mengikuti pembukaan oceanic
basin.
- cratonic sediments terendapkan pada sepanjang tepi kontinen
dan sedimen abyssal terakumulasi pada lantai samudera.
- Pada titik / tempat lain mulai terjadi subduksi atau kedua tepi
kontinen atau busur kepulauan mulai terjadi penutupan.
- Akhirnya terjadi tumbukan (collision), dan hadirnya suture
sepanjang jalur obduction (ditandai dengan adanya ophiolite,
overthrust, percampuran batuan tepi kontinen, batuan metamorf.
97. UNSUR-UNSUR TUMBUKAN
Skala dari proses collision ditentukan oleh gaya (style), lamanya waktu
(duration), intensitas dan sekuen sistem strain (Dewey et.al., 1989).
Collision dapat dipertimbangkan dalam istilah lima komponen tektonik,
yaitu adanya thrust belts, foreland flexures, plateaus, peleburan foreland /
hinterland deformation zones dan zone of oregenic collapse / collapes
zones.
SUTURES
Adalah zon/jalur melange dengan lebar antara 100 m - > 3 km dalam
collision orogen (Coward, et al, 1986).
Batuannya berasal dari zone hinterland plate, biasanya berhubungan
dengan batuan volkanik dan sedimen dari overrinding plate (foreland
plate).
Fragmennya terdiri dari ophiolite yang bercampur dng struktur melange,
berukuran 10- >100m dalam sheared matrix. Matrik biasanya terdiri dari
klorit dan mika.
101. MINERAL DEPOSIT
Dikontrol oleh :
-Proses geologi (batas lempeng)
-Bentuk deposit dalam setting tektonik
-Fragmen kontinen
Hidrothermal vein (massive sulfides), biasanya Au, Cu, Mo, Pb, Zn,
gamestones, Sn-W granites.
113. Midle Permian - Late Permian
Eastern Belt
Ande site ,,dio rite Late Perm ian
Microcontinent crust
Oce anic crust
Continental crust
Oc ean
South Cina SeaLubok Mandi
Emb ryo of We stern Be lt
Embryo of Centra l Belt
Granite
B
Midle Permian - Late Permian
Eastern Belt
Ande site ,,dio rite Late Perm ian
Microcontinent crust
Oce anic crust
Continental crust
Oc ean
South Cina SeaLubok Mandi
Emb ryo of We stern Be lt
Embryo of Centra l Belt
Granite
B
EarlyPermian- Midle Permian
Continental crust Microcontinenta l crust
Oceanic crust
Granites Early Perm ian
Oc ean South Cina Sea
Early Ea stern Belt
EarlyPermian- Midle Permian
Continental crust Microcontinenta l crust
Oceanic crust
Granites Early Perm ian
Oc ean South Cina Sea
Early Ea stern Belt
EarlyPermian- Midle Permian
Continental c rust Microcontinenta l crust
Oceanic
crust
Granites Early Perm ian
Oc ean South Cina Sea
Early Ea stern Belt
EarlyPermian- Midle Permian
Continental c rust Microcontinenta l crust
Oceanic
crust
Granites Early Perm ian
Oc ean South Cina Sea
Early Ea stern Belt
EarlyPermian- Midle Permian
Continental c rust Microcontinenta l crust
Oceanic
crust
Granites Early Perm ian
Oc ean South Cina Sea
Early Ea stern Belt
114. Late Permian- EarlyLate Triassic
Western Belt
Early Central Belt
Eastern Belt
Natuna Sea
Continental crust
Microgranite,
granite Tria ssic
Oceanic crust
Microcontinental crust
CLate Permian- EarlyLate Triassic
Western Belt
Early Central Belt
Eastern Belt
Natuna Sea
Continental crust
Microgranite,
granite Tria ssic
Oceanic crust
Microcontinental crust
C
Late Triassic - EarlyJurassic
WesternBelt
CentralBelt
EasternBelt
Be nom
Oceanic crust
Continental crust
Granites,Diorite
Magma tic arc Jurassic
Dolerite Jurassic
Penjom
D
Dolerite
Late Triassic - EarlyJurassic
WesternBelt
CentralBelt
EasternBelt
Be nom
Oceanic crust
Continental crust
Granites,Diorite
Magma tic arc Jurassic
Dolerite Jurassic
Penjom
D
Dolerite