Imunomodulator adalah zat atau obat yang dapat mengubah respons imun tubuh, sehingga dapat membantu melawan penyakit, infeksi, atau kanker. Imunomodulator dapat bekerja dengan cara merangsang atau menekan sistem imun.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bahan alami yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, seperti beta-glukan, phyllanthus, kunyit, jahe, moringa, echinacea, dan jamur reishi. Bahan-bahan tersebut memiliki kandungan aktif yang dapat memperbaiki respon imun, mencegah inflamasi, serta meningkatkan aktivitas sel-sel imun.
Dokumen tersebut membahas tentang respons inflamasi dan autoimunitas. Terdapat beberapa mediator inflamasi seperti prostaglandin, histamin, sitokin, komplemen yang berperan dalam proses inflamasi. Sel fagosit seperti makrofag dan neutrofil juga berperan dalam mengeliminasi patogen. Toleransi imunologis diperlukan untuk mencegah terjadinya autoimunitas, namun kegagalan mekanisme toleransi dapat memicu penyakit autoimun.
Sistem imun alami dan sistem imun spesifik merupakan dua sistem pertahanan tubuh utama. Sistem imun alami merupakan pertahanan pertama yang tidak spesifik, sedangkan sistem imun spesifik merupakan pertahanan kedua yang spesifik apabila sistem pertama gagal menangani patogen. Antigen adalah zat yang merangsang respon imunitas dan membangkitkan produksi antibodi, seperti protein dan polisakarida pada permukaan virus dan bakteri. Epitop merupakan
Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunologi antara lain mempelajari peranan fisiologis sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, faktor yang dipertimbangkan dalam penggunaannya, penggolongan, mekanisme kerja, prinsip penggunaan, seleksi obat, kombinasi obat, resistensi obat, dan komplikasi serta monitoring pasien antibiotika.
Antibiotika merupakan golongan obat yang banyak digunakan terutama di negara-negara yang masih memiliki permasalahan penyakit karena infeksius bakteri. Materi ini menjelaskan tentang pengertian antibiotika dan golongan-golongannya. Termasuk faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih antibiotika.
Sistem imun terdiri dari sel-sel darah putih dan jaringan limfoid yang melindungi tubuh dari patogen. Sistem ini mendeteksi dan membunuh patogen serta sel tumor dengan melibatkan limfosit B dan T. Fungsi sistem imun dipengaruhi oleh faktor seperti usia, nutrisi, penyakit lain, dan obat-obatan tertentu. Gangguan sistem imun dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan respon imun serta penyakit autoimun
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi infeksi luka, termasuk peran sistem imun dalam mendeteksi dan menanggulangi infeksi, proses inflamasi akut, dan peran sel-sel imun seperti leukosit dalam merespons infeksi serta mikroorganisme yang sering menginfeksi luka.
Imunitas adalah sistem mekanisme yang melindungi tubuh dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini terdiri dari pertahanan fisik, sistem imun bawaan, dan sistem imun adaptif yang lebih spesifik. Imunisasi merangsang sistem kekebalan tubuh dengan memasukkan virus atau bakteri untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit.
Bab pertama membahas latar belakang imunologi sebagai cabang mikrobiologi yang mempelajari respons tubuh terhadap penyakit infeksi. Bab ini juga menjelaskan tujuan dan rumusan masalah yang akan dibahas lebih lanjut.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai berbagai topik terkait frofilaksis dan anti infeksi, meliputi desinfektan, antibiotika, obat anti tuberkulosis, anti amuba, dan obat kanker. Topik utama yang dibahas adalah jenis, mekanisme kerja, dan efek samping dari berbagai jenis obat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan sistem imun. Sistem kekebalan tubuh terdiri atas sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan pertama tubuh melalui kulit, sel darah putih, dan molekul antimikroba. Sedangkan sistem imun spesifik melibatkan sel B dan sel T beserta antibodi yang dihasilkan untuk memberikan respon yang lebih spesifik terhadap antigen.
Pengelolaan obat golongan narkotika, psikotropika dan prekursor merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyerahan, pengembalian, pemusnahan, hingga pelaporan obat.
5. Farmasi B-pengelolaan di Puskesmas.pptxLindaIndriani6
Ìý
Pengelolaan obat di puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan, pelaporan, pemusnahan, dan evaluasi
More Related Content
Similar to Tugas Farmakologi Imunomodulator Kelompok 3_20240926_195052_0000.pptx (20)
Antibiotika merupakan golongan obat yang banyak digunakan terutama di negara-negara yang masih memiliki permasalahan penyakit karena infeksius bakteri. Materi ini menjelaskan tentang pengertian antibiotika dan golongan-golongannya. Termasuk faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih antibiotika.
Sistem imun terdiri dari sel-sel darah putih dan jaringan limfoid yang melindungi tubuh dari patogen. Sistem ini mendeteksi dan membunuh patogen serta sel tumor dengan melibatkan limfosit B dan T. Fungsi sistem imun dipengaruhi oleh faktor seperti usia, nutrisi, penyakit lain, dan obat-obatan tertentu. Gangguan sistem imun dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan respon imun serta penyakit autoimun
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi infeksi luka, termasuk peran sistem imun dalam mendeteksi dan menanggulangi infeksi, proses inflamasi akut, dan peran sel-sel imun seperti leukosit dalam merespons infeksi serta mikroorganisme yang sering menginfeksi luka.
Imunitas adalah sistem mekanisme yang melindungi tubuh dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini terdiri dari pertahanan fisik, sistem imun bawaan, dan sistem imun adaptif yang lebih spesifik. Imunisasi merangsang sistem kekebalan tubuh dengan memasukkan virus atau bakteri untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit.
Bab pertama membahas latar belakang imunologi sebagai cabang mikrobiologi yang mempelajari respons tubuh terhadap penyakit infeksi. Bab ini juga menjelaskan tujuan dan rumusan masalah yang akan dibahas lebih lanjut.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai berbagai topik terkait frofilaksis dan anti infeksi, meliputi desinfektan, antibiotika, obat anti tuberkulosis, anti amuba, dan obat kanker. Topik utama yang dibahas adalah jenis, mekanisme kerja, dan efek samping dari berbagai jenis obat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan sistem imun. Sistem kekebalan tubuh terdiri atas sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan pertama tubuh melalui kulit, sel darah putih, dan molekul antimikroba. Sedangkan sistem imun spesifik melibatkan sel B dan sel T beserta antibodi yang dihasilkan untuk memberikan respon yang lebih spesifik terhadap antigen.
Pengelolaan obat golongan narkotika, psikotropika dan prekursor merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyerahan, pengembalian, pemusnahan, hingga pelaporan obat.
5. Farmasi B-pengelolaan di Puskesmas.pptxLindaIndriani6
Ìý
Pengelolaan obat di puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan, pelaporan, pemusnahan, dan evaluasi
Psikotropika adalah istilah umum untuk banyak obat yang berbeda, termasuk obat resep dan obat yang sering disalahgunakan. Sebelumnya, pahami dulu perbedaan mendasar antara narkotika dan psikotropika. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2009 sudah menjelaskan perbedaaan narkotika psikotropika.
[9] Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar (CPOB).pptxLindaIndriani6
Ìý
CPOB adalah singkatan dari Cara Pembuatan Obat yang Baik. CPOB merupakan pedoman yang digunakan industri farmasi untuk memastikan obat yang diproduksi aman, berkualitas, dan manjur.
TUgas PPt Nosi K.4 pembuatan ichtamolum (1).pptxLindaIndriani6
Ìý
Ichtammolum adalah obat yang digunakan sebagai pembunuh atau pelemah kuman atau bakteri, yang biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit bisul. Obat ini termasuk dalam golongan kortikosteroid sediaan topikal yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit akibat peradangan pada kulit, seperti eksim atau dermatitis, bisul, psoriasis, maupun jerawat.
Ichtammolum adalah obat yang digunakan sebagai pembunuh atau pelemah kuman atau bakteri, yang biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit bisul. Obat ini termasuk dalam golongan kortikosteroid sediaan topikal yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit akibat peradangan pada kulit, seperti eksim atau dermatitis, bisul, psoriasis, maupun jerawat.
BAB 2 MACAM-MACAM CARA PEMBERIAN OBAT.pptxLindaIndriani6
Ìý
Obat bisa masuk ke dalam tubuh dengan berbagai jalan. Setiap rute memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Rute yang paling umum adalah melalui mulut (per oral) karena sederhana dan mudah dilakukan. Beberapa rute tidak bisa dilakukan oleh setiap orang, namun harus diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu.
Berikut macam-macam rute pemberian obat :
•Diminum (oral)
•Diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah (intravena), ke dalam otot (intramuskular), ke dalam ruang di sekitar sumsum tulang belakang (intratekal), atau di bawah kulit (subkutan)
•Ditempatkan di bawah lidah (sublingual) atau antara gusi dan pipi (bukal)
•Dimasukkan ke dalam rektum (dubur) atau vagina (vagina)
•Ditempatkan di mata (rute okular) atau telinga (rute otic)
•Disemprotkan ke hidung dan diserap melalui membran hidung (nasal)
•Terhirup masuk ke dalam paru-paru, biasanya melalui mulut (inhalasi) atau mulut dan hidung (dengan nebulisasi)
•Diterapkan pada kulit (kutanea) untuk efek lokal (topikal) atau seluruh tubuh (sistemik)
•Dihantarkan melalui kulit dengan patch (transdermal, semacam koyo) untuk efek sistemik.
Interaksi obat merupakan interaksi yang dapat terjadi apabila efek obat diubah oleh obat lain, makanan, atau minuman. Dampak yang mungkin terjadi jika terdapat potensi interaksi obat antara lain adalah penurunan efek terapi, peningkatan toksisitas, atau efek farmakologis yang tidak diharapkan.
Sediaan Obat Tradisional dan Fitofarmaka Kelompok Fabri.pdfLindaIndriani6
Ìý
dengan adanya perkembangan jenis produk obat bahan alam tidak hanya dalam bentuk obat tradisional(jjamu), tetapi juga dalam bentuk OHT dan Fitofarmaka, maka pedoman CPOTB yg baik ini dapat pula diberlakukan bagi Industri OHT dan Fitofarmaka
Farmakognosi BAB 9 XIFAR.pptx_20240730_130012_0000.pdfLindaIndriani6
Ìý
obat tradisional merupakan produk yg dibuat dari bahan alam yg jenis dan sifat kandungannya sangat beragam, sehingga untuk menjamin mutu obat tradisional diperlukan cara pembuatan yang baik dengan lebih memperhatikan proses produksi dan penanganan bahan baku
amylum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, dalam dunia farmasi amylum memiliki banyak fungsi, salah satu diantaranya adalah sebgai bahan penghancur dalam sediaan tablet
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
2. Daftar Anggota Kelompok
Cahaya Dewi
Adenia
Anifa
02
03
05
Adinda Shafa.
R
Anggayu Puan.
K
Fabriana Dwi.
L
12
Marsya F. H
15
Nadia Zahrani.
P
19
Windi Eka. P
30
3. Imunomodulator adalah bahan
(obat) yang dapat mengembalikan
ketidakseimbangan sistem imun.
Cara kerja imunomodulator meliputi:
1. Mengenbalikan fungsi sistem
imun yang terganggu
(imunrestorasi).
2. Memperbaiki fungsi sistem imun
(imunostimulasi).
3. Menekan respon imun
(imunosupresi).
Imunomodulator
4. Imunomodulator digunakan terutama
pada penyakit imunodefisiensi, infeksi
kronis dan kanker. Pemberian
Imunistimulan atau imunomodulator
sangat diperlukan untuk mencegah
penghancuran sel penolong CD4+ pada
pasien AIDS dan kanker (Katzung,
1995)
Imunomodulator
5. Antibiotika bukan merupakan satu-satunya
obat untuk menyembuhkan penyakit
infeksi, karena faktor lain, seperti status
kekebalan penderita memegang peranan
yang penting. Imunitas seluler mempunyai
peranan dalam pertahanan melawan
penyakit infeksi, terutama yang disebabkan
oleh bakteri patogen intra seluler, jamur,
virus, dan protozoa. (Chairul, 2012)
Antibiotika
6. Tumbuhan Echinacea yang digunakan sebagai
obat adalah akarnya. E. purpurea dan E. paliid
digunakan sebagai imunostimulan dan dalam
pengobatan infeksi pernafasan. Kedua spesies
dimanfaatkan untuk pembuatan produk
farmasetik dan sejumlah data mengenai
efikasinya. Spesies lain juga digunakan, tetapi
tidak cukup data yang tersedia untuk
memvalidasi penggunaannya. Kandungan zat
aktif tidak diketahui.
7. Ekstrak Echinacea jelas mengandung
senyawa, atau kombinasi dari
senyawa, dengan kemampuan untuk
berinteraksi secara khusus dengan
virus dan mikroba. Selain itu, ekstrak
ini dapat mempengaruhi berbagai
jalur sinyal sel epitel dan menghambat
virus / bakteri yang disebabkan sekresi
sitokin / kemokin dan mediator
inflamasi lainnya yang bertanggung
jawab untuk gejala paru
8. Ekstrak dari E.purpurea (L) Moench, E.pallida (Nutt.)
Nutt., Baptisia tinctoria L, atau Thuja occidentalis L,
diketahui memiliki aktivitas imunomodulator.
Pada pengujian terhadap manusia, diterapkan
terutama untuk mengatasi kelemahan dari sistem
kekebalan tubuh yang dapat mencegah dan
mengobati infeksi saluran pernafasan bagian atas.
Aktifitasnya tidak hanya terbukti secara klinis,
tetapi juga dalam model uji farmakologi, ekstrak
mempunyai aktivitas imunomodulator dan fraksi
molekul yang tinggi telah dikonfirmasi secara
eksperimental melalui uji in vitro dan in vivo
(Fraudenstein,2002).
9. Imunomodulator adalah substansi atau
obat yang dapat meningkatkan fungsi
dan aktifitas sistem imun. Echinacea
adalah salah satu tanaman yang
berpotensi meningkatkan sistem imun
dengan cara meningkatkan proliferasi sel
yang berperan pada imunitas. Sel tujuan
adalah makrofag, granulasit, limfosit T
dan B, karena indikator paramunitas ini
bekerja menstimulasi mekanisme
pertahanan seluler.
Kesimpulan