ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
NARKOTI
KA
Nama Anggota Kelompok :
1. Autri Arista Sari (05)
2. Chika Mayra Arkadilla Hutagalung (06)
3. Erysta Sofia febriani (12)
4. Fira Vindiana Yulihasita (17)
5. Jihan Apriliani (20)
6. Khairunnisa Eka J H (21)
7. Meila Qoirul Qasanah (23)
PEMESANAN
Pemesanan sediaan narkotika menggunakan Surat Pesanan Narkotik yang ditanda
tangani oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA). Pemesanan dilakukan ke PT. Kimia Farma Trade
and Distribution (satu satunya PBF narkotika yang legal di indonesia) dengan membuat surat
pesanan khusus narkotika rangkap empat. Satu lembar Surat Pesanan Asli dan dua lembar
salinan Surat Pesanan diserahkan kepada Pedagang Besar Farmasi yang bersangkutan
sedangkan satu lembar salinan Surat Pesanan sebagai arsip di apotek, satu surat pesanan
hanya boleh memuat pemesanan satu jenis obat (item) narkotik misal pemesanan pethidin
satu surat pesanan dan pemesanan kodein satu surat pesanan juga, begitu juga untuk item
narkotika lainnya.Alur pemesanan obat narkotika
1. Pengecekan stok obat,buku defecta atau data komputer.
2. Menulis surat pesanan narkotika dan ditandatangani oleh apoteker pengelola apotek.
3. Menghubungi sales pbf untuk mengambil SP narkotika.
4. Memberikan surat pesanan narkotika ke sales pbf.
5. Obat datang sesuai surat pesanan narkotika.
PENERIMAAN
Penerimaan Narkotika dari PBF harus diterima
oleh APA atau dilakukan dengan sepengetahuan APA.
Apoteker akan menandatangani faktur tersebut setelah
sebelumnya dilakukan pencocokan dengan surat
pesanan. Pada saat diterima dilakukan pemeriksaan.
Apabila hasil pemeriksaan ditemukan Narkotika yang
diterima tidak sesuai dengan pesanan seperti nama,
kekuatan sediaan obat, jumlah atau kondisi kemasan
tidak baik, maka Narkotika harus segera dikembalikan
pada saat penerimaan.
Apabila pengembalian tidak dapat
dilaksanakan pada saat penerimaan misalnya pengiriman
melalui ekspedisi maka dibuatkan Berita acara yang
menyatakan penerimaan tidak sesuai dan disampaikan ke
pemasok untuk dikembalikan.
DISTRIBUSI
Industri Farmasi yang memproduksi dan Pedagang Besar Farmasi (PBF)
atau Instalasi Farmasi Pemerintah yang menyalurkan Narkotika wajib memiliki izin
khusus dari menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan berupa:
1. Izin Khusus Produksi Narkotika;
2. Izin Khusus Impor Narkotika; atau
3. Izin Khusus Penyaluran Narkotika.Penyaluran Narkotika hanya dapat dilakukan oleh
PBF yang memiliki izin dan dilakukan berdasarkan surat pesanan yang dibuat oleh
Apoteker Penanggung Jawab (APJ).
Apotek hanya boleh melayani resep narkotika dari resep asli atau salinan
resep yang dibuat oleh Apotek itu sendiri yang belum diambil sama sekali atau baru
diambil sebagian. Apotek tidak melayani pembelian obat narkotika tanpa resep atau
pengulangan resep yang ditulis oleh apotek lain. Resep narkotika yang masuk
dipisahkan dari resep lainnya dan diberi garis merah di bawah obat narkotik.
PENGENDALIA
N
1. penyimpanan obat narkotika dilakukan terpisah dan
dalam lemari terkunci 2 pintu.
2. setiap pengeluaran narkotika harus dicatat dalam
buku stok dan buku register.
3. pencatatan meliputi (tanggal pengeluaran,jenis dan
jumlah obat, indentitas pasien).
4. dilakukan pengontrolan jumlah pengeluaran
dengan sisa stok obat.
5. apabila terjadi selisih jumlah pd kartu stok harus
dilakukan pengontrolan lebih lanjut .
6. membuat laporan penerimaan dan pengeluaran
obat narkotika setiap bulan ke dinas kesehatan
kota dan instalasi farmasi dinas kesehatan kota.
PEMUSNAHAN
Prosedur pemusnahan narkotika dilakukan sebagai berikut :
1) APA membuat dan menandatangani surat permohonan pemusnahan narkotika yang
berisi jenis dan jumlah narkotika yang rusak atau tidak memenuhi syarat.
2) Surat permohonan yang telah ditandatangani oleh APA dikirimkan ke Balai Besar
Pengawas Obat dan Makanan. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan akan
menetapkan waktu dan tempat pemusnahan.
3) Kemudian dibentuk panitia pemusnahan yang terdiri dari APA, Asisten Apoteker,
Petugas Balai POM, dan Kepala Suku Dinas Kesehatan Kabutapten/Kota setempat.
4) Bila pemusnahan narkotika telah dilaksanakan, dibuat Berita Acara Pemusnahan yang
berisi :
a) Hari, tanggal, bulan, tahun dan tempat dilakukannya pemusnahan
b) Nama, jenis dan jumlah narkotika yang dimusnahkan
c) Cara pemusnahan
d) Petugas yang melakukan pemusnahan
e) Nama dan tanda tangan Apoteker Pengelola Apotek
Berita acara tersebut dibuat dengan tembusan :
f) Kepala Suku Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
g) Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan DKI Jakarta.c) Arsip apotek.
PELAPORAN
Pelaporan penggunaan narkotika dilakukan setiap bulan.
Laporan penggunaan obat narkotika di lakukan melalui online
SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika yang
dikelola oleh Ditjen Binfar dan Alkes serta Kementrian Kesehatan
RI, yang hanya digunakan untuk sarana kesehatan seperti Apotek,
Klinik, dan Rumah Sakit dimana sering menggunakan obat-obatan
Narkotik dan Psikotropika dan harus di laporkan secara rutin setiap
bulannya). Asisten apoteker setiap bulan menginput data
penggunaan narkotika dan psikotropika melalui SIPNAP lalu setelah
data telah terinput data tersebut di import (paling lama sebelum
tanggal 10 pada bulan berikutnya).
Laporan meliputi laporan pemakaian narkotika untuk
bulan bersangkutan (meliputi nomor urut, nama bahan/sediaan,
satuan, persediaan awal bulan), pasword dan username didapatkan
setelah melakukan registrasi pada dinkes setempat.
LAMPIR
AN
SURAT PERMINTAAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
DAFTAR PELAPORAN
KARTU STOK GUDANG
KARTU STOK
SESI
TANYA
JAWAB
1. Apakah meminum minuman keras bisa mendorongg
penyalahgunaan narkoba?
Jawab = Tentu saja, karena saat mengkonsumsi minuman keras
seseorang bisa berbuat sesuatu dengan tidak sadar.
2. Apa itu LSD?
Jawab = LSD atau yang disebut Lysergic Acid Diethylamide adalah
narkotika sintetis yang dibuat dari sari jamur kering yang tumbuh di
rumput gandum dan biji-bijian. Asam lysergic dari jamur ini yang
kemudian diolah menjadi LSD.
3. Jelaskan kasus parah ADHD!
Jawab = ADHD umumnya muncul pada anak-anak sebelum usia 12
tahun. Namun pada banyak kasus, gejala ADHD sudah dapat terlihat
sejak anak berusia 3 tahun. ADHD yang terjadi pada anak-anak dapat
terbawa hingga dewasa.
4. Apakah anak dibawah umur 17 tahun jika mengkonsumsi narkoba
akan masuk penjara?
Jawab = Masih ada proses hukum untuk membuktikan apakah anak
tersebut memang merupakan penyalahguna narkotika atau memang hanya
korban penyalahgunaan narkotika. Jika dapat dibuktikan atau terbukti
bahwa ia sebagai korban penyalahgunaan narkotika, maka ia wajib
menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
5. Mengapa orang yang menyalahgunakan narkoba suntik bisa terkena
HIV?
Jawab = Darah yang terinfeksi terdapat pada semprit (insul) kemudian
disuntikkan bersama dengan narkoba saat pengguna berikut memakai
semprit tersebut. Ini adalah cara termudah untuk menularkan HIV karena
darah yang terinfeksi langsung dimasukkan pada aliran darah orang lain.
SEKIAN &
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to 7. farmasi A_pengelolaan obat Narkotikaa.pptx (20)

Undang undang narkotika 1997
Undang undang narkotika 1997Undang undang narkotika 1997
Undang undang narkotika 1997
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Undang undang narkotika 1997 AKPER MUNA
Undang undang narkotika 1997 AKPER MUNA Undang undang narkotika 1997 AKPER MUNA
Undang undang narkotika 1997 AKPER MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Undang undang narkotika 1997 AKPER PEMKAB MUNA
Undang undang narkotika 1997 AKPER PEMKAB MUNAUndang undang narkotika 1997 AKPER PEMKAB MUNA
Undang undang narkotika 1997 AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
manajemen farmasi.pptx
manajemen farmasi.pptxmanajemen farmasi.pptx
manajemen farmasi.pptx
WindyAprilia10
Ìý
Ppt tugas kf 240
Ppt tugas kf 240Ppt tugas kf 240
Ppt tugas kf 240
algipary
Ìý
Per kbpom no 32 tahun 2013 tentang ahp narkotik
Per kbpom no 32 tahun 2013 tentang ahp narkotikPer kbpom no 32 tahun 2013 tentang ahp narkotik
Per kbpom no 32 tahun 2013 tentang ahp narkotik
Ghifarry Rizqy
Ìý
Etik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerEtik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apoteker
Maulana Sakti
Ìý
Materi Pengelolaan obat di TO dinkes sanggau.pptx
Materi Pengelolaan obat di TO dinkes sanggau.pptxMateri Pengelolaan obat di TO dinkes sanggau.pptx
Materi Pengelolaan obat di TO dinkes sanggau.pptx
DecqyAdhyPurnomo
Ìý
Narkotika (uu 9_thn_1976)_9
Narkotika (uu 9_thn_1976)_9Narkotika (uu 9_thn_1976)_9
Narkotika (uu 9_thn_1976)_9
Ilham Mustafa
Ìý
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfDD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
Oktasari13
Ìý
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfAnnida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
ssuserbb0b09
Ìý
Bahan debat
Bahan debatBahan debat
Bahan debat
Margaretha Ardhanareswari
Ìý
3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx
3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx
3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx
ThesaSilvia2
Ìý
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmasMi 1   6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas
LinaNadhilah2
Ìý
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Nesha Mutiara
Ìý
Psikotropika
PsikotropikaPsikotropika
Psikotropika
RuswandiGuru
Ìý
Definisi apotek & dasar hukum
Definisi apotek & dasar hukumDefinisi apotek & dasar hukum
Definisi apotek & dasar hukum
Harum Nugroho
Ìý
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek pptTugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Citra pharmacist
Ìý
UU No. 8 Tahun 1976 Tentang Pengesahan Konvensi Tunggal Narkotika
UU No. 8 Tahun 1976 Tentang Pengesahan Konvensi Tunggal NarkotikaUU No. 8 Tahun 1976 Tentang Pengesahan Konvensi Tunggal Narkotika
UU No. 8 Tahun 1976 Tentang Pengesahan Konvensi Tunggal Narkotika
INDOGANJA
Ìý
Undang undang narkotika 1997 AKPER MUNA
Undang undang narkotika 1997 AKPER MUNA Undang undang narkotika 1997 AKPER MUNA
Undang undang narkotika 1997 AKPER MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Undang undang narkotika 1997 AKPER PEMKAB MUNA
Undang undang narkotika 1997 AKPER PEMKAB MUNAUndang undang narkotika 1997 AKPER PEMKAB MUNA
Undang undang narkotika 1997 AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
manajemen farmasi.pptx
manajemen farmasi.pptxmanajemen farmasi.pptx
manajemen farmasi.pptx
WindyAprilia10
Ìý
Ppt tugas kf 240
Ppt tugas kf 240Ppt tugas kf 240
Ppt tugas kf 240
algipary
Ìý
Per kbpom no 32 tahun 2013 tentang ahp narkotik
Per kbpom no 32 tahun 2013 tentang ahp narkotikPer kbpom no 32 tahun 2013 tentang ahp narkotik
Per kbpom no 32 tahun 2013 tentang ahp narkotik
Ghifarry Rizqy
Ìý
Etik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerEtik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apoteker
Maulana Sakti
Ìý
Materi Pengelolaan obat di TO dinkes sanggau.pptx
Materi Pengelolaan obat di TO dinkes sanggau.pptxMateri Pengelolaan obat di TO dinkes sanggau.pptx
Materi Pengelolaan obat di TO dinkes sanggau.pptx
DecqyAdhyPurnomo
Ìý
Narkotika (uu 9_thn_1976)_9
Narkotika (uu 9_thn_1976)_9Narkotika (uu 9_thn_1976)_9
Narkotika (uu 9_thn_1976)_9
Ilham Mustafa
Ìý
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfDD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
Oktasari13
Ìý
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfAnnida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
ssuserbb0b09
Ìý
3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx
3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx
3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx
ThesaSilvia2
Ìý
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmasMi 1   6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas
LinaNadhilah2
Ìý
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Nesha Mutiara
Ìý
Psikotropika
PsikotropikaPsikotropika
Psikotropika
RuswandiGuru
Ìý
Definisi apotek & dasar hukum
Definisi apotek & dasar hukumDefinisi apotek & dasar hukum
Definisi apotek & dasar hukum
Harum Nugroho
Ìý
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek pptTugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Citra pharmacist
Ìý
UU No. 8 Tahun 1976 Tentang Pengesahan Konvensi Tunggal Narkotika
UU No. 8 Tahun 1976 Tentang Pengesahan Konvensi Tunggal NarkotikaUU No. 8 Tahun 1976 Tentang Pengesahan Konvensi Tunggal Narkotika
UU No. 8 Tahun 1976 Tentang Pengesahan Konvensi Tunggal Narkotika
INDOGANJA
Ìý

More from LindaIndriani6 (20)

5. Farmasi B-pengelolaan di Puskesmas.pptx
5. Farmasi B-pengelolaan di Puskesmas.pptx5. Farmasi B-pengelolaan di Puskesmas.pptx
5. Farmasi B-pengelolaan di Puskesmas.pptx
LindaIndriani6
Ìý
Tugas Farmakologi Imunomodulator Kelompok 3_20240926_195052_0000.pptx
Tugas Farmakologi Imunomodulator Kelompok 3_20240926_195052_0000.pptxTugas Farmakologi Imunomodulator Kelompok 3_20240926_195052_0000.pptx
Tugas Farmakologi Imunomodulator Kelompok 3_20240926_195052_0000.pptx
LindaIndriani6
Ìý
[9] Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar (CPOB).pptx
[9] Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar (CPOB).pptx[9] Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar (CPOB).pptx
[9] Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar (CPOB).pptx
LindaIndriani6
Ìý
[7] sediaan semisolid D3 Farmasi,Pasta.pptx
[7] sediaan semisolid D3 Farmasi,Pasta.pptx[7] sediaan semisolid D3 Farmasi,Pasta.pptx
[7] sediaan semisolid D3 Farmasi,Pasta.pptx
LindaIndriani6
Ìý
[6] sediaan semisolid Ointment-Krim-Pasta-1.pptx
[6] sediaan semisolid Ointment-Krim-Pasta-1.pptx[6] sediaan semisolid Ointment-Krim-Pasta-1.pptx
[6] sediaan semisolid Ointment-Krim-Pasta-1.pptx
LindaIndriani6
Ìý
TUgas PPt Nosi K.4 pembuatan ichtamolum (1).pptx
TUgas PPt Nosi K.4 pembuatan ichtamolum (1).pptxTUgas PPt Nosi K.4 pembuatan ichtamolum (1).pptx
TUgas PPt Nosi K.4 pembuatan ichtamolum (1).pptx
LindaIndriani6
Ìý
cara pembuatan salep ichtammol kel 2.pptx
cara pembuatan salep ichtammol kel 2.pptxcara pembuatan salep ichtammol kel 2.pptx
cara pembuatan salep ichtammol kel 2.pptx
LindaIndriani6
Ìý
BAB 2 MACAM-MACAM CARA PEMBERIAN OBAT.pptx
BAB 2 MACAM-MACAM CARA PEMBERIAN OBAT.pptxBAB 2 MACAM-MACAM CARA PEMBERIAN OBAT.pptx
BAB 2 MACAM-MACAM CARA PEMBERIAN OBAT.pptx
LindaIndriani6
Ìý
BERBAGAI SEGI INTERAKSI OBAT part 1.pptx
BERBAGAI SEGI INTERAKSI OBAT part 1.pptxBERBAGAI SEGI INTERAKSI OBAT part 1.pptx
BERBAGAI SEGI INTERAKSI OBAT part 1.pptx
LindaIndriani6
Ìý
Sediaan Obat Tradisional dan Fitofarmaka Kelompok Fabri.pdf
Sediaan Obat Tradisional dan Fitofarmaka Kelompok Fabri.pdfSediaan Obat Tradisional dan Fitofarmaka Kelompok Fabri.pdf
Sediaan Obat Tradisional dan Fitofarmaka Kelompok Fabri.pdf
LindaIndriani6
Ìý
Farmakognosi BAB 9 XIFAR.pptx_20240730_130012_0000.pdf
Farmakognosi BAB 9 XIFAR.pptx_20240730_130012_0000.pdfFarmakognosi BAB 9 XIFAR.pptx_20240730_130012_0000.pdf
Farmakognosi BAB 9 XIFAR.pptx_20240730_130012_0000.pdf
LindaIndriani6
Ìý
BAB 8. BIOREGULATOR & OBAT SIS .PERNAPASAN.pptx
BAB 8. BIOREGULATOR & OBAT SIS .PERNAPASAN.pptxBAB 8. BIOREGULATOR & OBAT SIS .PERNAPASAN.pptx
BAB 8. BIOREGULATOR & OBAT SIS .PERNAPASAN.pptx
LindaIndriani6
Ìý
obat yang digunakan dalam mengobatiHiperlipidemia.pptx
obat yang digunakan dalam mengobatiHiperlipidemia.pptxobat yang digunakan dalam mengobatiHiperlipidemia.pptx
obat yang digunakan dalam mengobatiHiperlipidemia.pptx
LindaIndriani6
Ìý
materi Amylum Farmakognosi kelas XI.pptx
materi Amylum Farmakognosi kelas XI.pptxmateri Amylum Farmakognosi kelas XI.pptx
materi Amylum Farmakognosi kelas XI.pptx
LindaIndriani6
Ìý
studi kasus alergi kasus kelompok 4.pptx
studi kasus alergi kasus kelompok 4.pptxstudi kasus alergi kasus kelompok 4.pptx
studi kasus alergi kasus kelompok 4.pptx
LindaIndriani6
Ìý
pertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptx
pertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptxpertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptx
pertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptx
LindaIndriani6
Ìý
FARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARI
FARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARIFARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARI
FARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARI
LindaIndriani6
Ìý
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptxTATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
LindaIndriani6
Ìý
TUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptxTUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptx
LindaIndriani6
Ìý
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
LindaIndriani6
Ìý
5. Farmasi B-pengelolaan di Puskesmas.pptx
5. Farmasi B-pengelolaan di Puskesmas.pptx5. Farmasi B-pengelolaan di Puskesmas.pptx
5. Farmasi B-pengelolaan di Puskesmas.pptx
LindaIndriani6
Ìý
Tugas Farmakologi Imunomodulator Kelompok 3_20240926_195052_0000.pptx
Tugas Farmakologi Imunomodulator Kelompok 3_20240926_195052_0000.pptxTugas Farmakologi Imunomodulator Kelompok 3_20240926_195052_0000.pptx
Tugas Farmakologi Imunomodulator Kelompok 3_20240926_195052_0000.pptx
LindaIndriani6
Ìý
[9] Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar (CPOB).pptx
[9] Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar (CPOB).pptx[9] Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar (CPOB).pptx
[9] Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar (CPOB).pptx
LindaIndriani6
Ìý
[7] sediaan semisolid D3 Farmasi,Pasta.pptx
[7] sediaan semisolid D3 Farmasi,Pasta.pptx[7] sediaan semisolid D3 Farmasi,Pasta.pptx
[7] sediaan semisolid D3 Farmasi,Pasta.pptx
LindaIndriani6
Ìý
[6] sediaan semisolid Ointment-Krim-Pasta-1.pptx
[6] sediaan semisolid Ointment-Krim-Pasta-1.pptx[6] sediaan semisolid Ointment-Krim-Pasta-1.pptx
[6] sediaan semisolid Ointment-Krim-Pasta-1.pptx
LindaIndriani6
Ìý
TUgas PPt Nosi K.4 pembuatan ichtamolum (1).pptx
TUgas PPt Nosi K.4 pembuatan ichtamolum (1).pptxTUgas PPt Nosi K.4 pembuatan ichtamolum (1).pptx
TUgas PPt Nosi K.4 pembuatan ichtamolum (1).pptx
LindaIndriani6
Ìý
cara pembuatan salep ichtammol kel 2.pptx
cara pembuatan salep ichtammol kel 2.pptxcara pembuatan salep ichtammol kel 2.pptx
cara pembuatan salep ichtammol kel 2.pptx
LindaIndriani6
Ìý
BAB 2 MACAM-MACAM CARA PEMBERIAN OBAT.pptx
BAB 2 MACAM-MACAM CARA PEMBERIAN OBAT.pptxBAB 2 MACAM-MACAM CARA PEMBERIAN OBAT.pptx
BAB 2 MACAM-MACAM CARA PEMBERIAN OBAT.pptx
LindaIndriani6
Ìý
BERBAGAI SEGI INTERAKSI OBAT part 1.pptx
BERBAGAI SEGI INTERAKSI OBAT part 1.pptxBERBAGAI SEGI INTERAKSI OBAT part 1.pptx
BERBAGAI SEGI INTERAKSI OBAT part 1.pptx
LindaIndriani6
Ìý
Sediaan Obat Tradisional dan Fitofarmaka Kelompok Fabri.pdf
Sediaan Obat Tradisional dan Fitofarmaka Kelompok Fabri.pdfSediaan Obat Tradisional dan Fitofarmaka Kelompok Fabri.pdf
Sediaan Obat Tradisional dan Fitofarmaka Kelompok Fabri.pdf
LindaIndriani6
Ìý
Farmakognosi BAB 9 XIFAR.pptx_20240730_130012_0000.pdf
Farmakognosi BAB 9 XIFAR.pptx_20240730_130012_0000.pdfFarmakognosi BAB 9 XIFAR.pptx_20240730_130012_0000.pdf
Farmakognosi BAB 9 XIFAR.pptx_20240730_130012_0000.pdf
LindaIndriani6
Ìý
BAB 8. BIOREGULATOR & OBAT SIS .PERNAPASAN.pptx
BAB 8. BIOREGULATOR & OBAT SIS .PERNAPASAN.pptxBAB 8. BIOREGULATOR & OBAT SIS .PERNAPASAN.pptx
BAB 8. BIOREGULATOR & OBAT SIS .PERNAPASAN.pptx
LindaIndriani6
Ìý
obat yang digunakan dalam mengobatiHiperlipidemia.pptx
obat yang digunakan dalam mengobatiHiperlipidemia.pptxobat yang digunakan dalam mengobatiHiperlipidemia.pptx
obat yang digunakan dalam mengobatiHiperlipidemia.pptx
LindaIndriani6
Ìý
materi Amylum Farmakognosi kelas XI.pptx
materi Amylum Farmakognosi kelas XI.pptxmateri Amylum Farmakognosi kelas XI.pptx
materi Amylum Farmakognosi kelas XI.pptx
LindaIndriani6
Ìý
studi kasus alergi kasus kelompok 4.pptx
studi kasus alergi kasus kelompok 4.pptxstudi kasus alergi kasus kelompok 4.pptx
studi kasus alergi kasus kelompok 4.pptx
LindaIndriani6
Ìý
pertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptx
pertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptxpertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptx
pertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptx
LindaIndriani6
Ìý
FARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARI
FARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARIFARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARI
FARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARI
LindaIndriani6
Ìý
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptxTATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
LindaIndriani6
Ìý
TUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptxTUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptx
LindaIndriani6
Ìý
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
LindaIndriani6
Ìý

Recently uploaded (20)

Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý

7. farmasi A_pengelolaan obat Narkotikaa.pptx

  • 1. NARKOTI KA Nama Anggota Kelompok : 1. Autri Arista Sari (05) 2. Chika Mayra Arkadilla Hutagalung (06) 3. Erysta Sofia febriani (12) 4. Fira Vindiana Yulihasita (17) 5. Jihan Apriliani (20) 6. Khairunnisa Eka J H (21) 7. Meila Qoirul Qasanah (23)
  • 2. PEMESANAN Pemesanan sediaan narkotika menggunakan Surat Pesanan Narkotik yang ditanda tangani oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA). Pemesanan dilakukan ke PT. Kimia Farma Trade and Distribution (satu satunya PBF narkotika yang legal di indonesia) dengan membuat surat pesanan khusus narkotika rangkap empat. Satu lembar Surat Pesanan Asli dan dua lembar salinan Surat Pesanan diserahkan kepada Pedagang Besar Farmasi yang bersangkutan sedangkan satu lembar salinan Surat Pesanan sebagai arsip di apotek, satu surat pesanan hanya boleh memuat pemesanan satu jenis obat (item) narkotik misal pemesanan pethidin satu surat pesanan dan pemesanan kodein satu surat pesanan juga, begitu juga untuk item narkotika lainnya.Alur pemesanan obat narkotika 1. Pengecekan stok obat,buku defecta atau data komputer. 2. Menulis surat pesanan narkotika dan ditandatangani oleh apoteker pengelola apotek. 3. Menghubungi sales pbf untuk mengambil SP narkotika. 4. Memberikan surat pesanan narkotika ke sales pbf. 5. Obat datang sesuai surat pesanan narkotika.
  • 3. PENERIMAAN Penerimaan Narkotika dari PBF harus diterima oleh APA atau dilakukan dengan sepengetahuan APA. Apoteker akan menandatangani faktur tersebut setelah sebelumnya dilakukan pencocokan dengan surat pesanan. Pada saat diterima dilakukan pemeriksaan. Apabila hasil pemeriksaan ditemukan Narkotika yang diterima tidak sesuai dengan pesanan seperti nama, kekuatan sediaan obat, jumlah atau kondisi kemasan tidak baik, maka Narkotika harus segera dikembalikan pada saat penerimaan. Apabila pengembalian tidak dapat dilaksanakan pada saat penerimaan misalnya pengiriman melalui ekspedisi maka dibuatkan Berita acara yang menyatakan penerimaan tidak sesuai dan disampaikan ke pemasok untuk dikembalikan.
  • 4. DISTRIBUSI Industri Farmasi yang memproduksi dan Pedagang Besar Farmasi (PBF) atau Instalasi Farmasi Pemerintah yang menyalurkan Narkotika wajib memiliki izin khusus dari menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan berupa: 1. Izin Khusus Produksi Narkotika; 2. Izin Khusus Impor Narkotika; atau 3. Izin Khusus Penyaluran Narkotika.Penyaluran Narkotika hanya dapat dilakukan oleh PBF yang memiliki izin dan dilakukan berdasarkan surat pesanan yang dibuat oleh Apoteker Penanggung Jawab (APJ). Apotek hanya boleh melayani resep narkotika dari resep asli atau salinan resep yang dibuat oleh Apotek itu sendiri yang belum diambil sama sekali atau baru diambil sebagian. Apotek tidak melayani pembelian obat narkotika tanpa resep atau pengulangan resep yang ditulis oleh apotek lain. Resep narkotika yang masuk dipisahkan dari resep lainnya dan diberi garis merah di bawah obat narkotik.
  • 5. PENGENDALIA N 1. penyimpanan obat narkotika dilakukan terpisah dan dalam lemari terkunci 2 pintu. 2. setiap pengeluaran narkotika harus dicatat dalam buku stok dan buku register. 3. pencatatan meliputi (tanggal pengeluaran,jenis dan jumlah obat, indentitas pasien). 4. dilakukan pengontrolan jumlah pengeluaran dengan sisa stok obat. 5. apabila terjadi selisih jumlah pd kartu stok harus dilakukan pengontrolan lebih lanjut . 6. membuat laporan penerimaan dan pengeluaran obat narkotika setiap bulan ke dinas kesehatan kota dan instalasi farmasi dinas kesehatan kota.
  • 6. PEMUSNAHAN Prosedur pemusnahan narkotika dilakukan sebagai berikut : 1) APA membuat dan menandatangani surat permohonan pemusnahan narkotika yang berisi jenis dan jumlah narkotika yang rusak atau tidak memenuhi syarat. 2) Surat permohonan yang telah ditandatangani oleh APA dikirimkan ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan akan menetapkan waktu dan tempat pemusnahan. 3) Kemudian dibentuk panitia pemusnahan yang terdiri dari APA, Asisten Apoteker, Petugas Balai POM, dan Kepala Suku Dinas Kesehatan Kabutapten/Kota setempat. 4) Bila pemusnahan narkotika telah dilaksanakan, dibuat Berita Acara Pemusnahan yang berisi : a) Hari, tanggal, bulan, tahun dan tempat dilakukannya pemusnahan b) Nama, jenis dan jumlah narkotika yang dimusnahkan c) Cara pemusnahan d) Petugas yang melakukan pemusnahan e) Nama dan tanda tangan Apoteker Pengelola Apotek Berita acara tersebut dibuat dengan tembusan : f) Kepala Suku Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. g) Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan DKI Jakarta.c) Arsip apotek.
  • 7. PELAPORAN Pelaporan penggunaan narkotika dilakukan setiap bulan. Laporan penggunaan obat narkotika di lakukan melalui online SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika yang dikelola oleh Ditjen Binfar dan Alkes serta Kementrian Kesehatan RI, yang hanya digunakan untuk sarana kesehatan seperti Apotek, Klinik, dan Rumah Sakit dimana sering menggunakan obat-obatan Narkotik dan Psikotropika dan harus di laporkan secara rutin setiap bulannya). Asisten apoteker setiap bulan menginput data penggunaan narkotika dan psikotropika melalui SIPNAP lalu setelah data telah terinput data tersebut di import (paling lama sebelum tanggal 10 pada bulan berikutnya). Laporan meliputi laporan pemakaian narkotika untuk bulan bersangkutan (meliputi nomor urut, nama bahan/sediaan, satuan, persediaan awal bulan), pasword dan username didapatkan setelah melakukan registrasi pada dinkes setempat.
  • 9. SURAT PERMINTAAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
  • 14. 1. Apakah meminum minuman keras bisa mendorongg penyalahgunaan narkoba? Jawab = Tentu saja, karena saat mengkonsumsi minuman keras seseorang bisa berbuat sesuatu dengan tidak sadar. 2. Apa itu LSD? Jawab = LSD atau yang disebut Lysergic Acid Diethylamide adalah narkotika sintetis yang dibuat dari sari jamur kering yang tumbuh di rumput gandum dan biji-bijian. Asam lysergic dari jamur ini yang kemudian diolah menjadi LSD. 3. Jelaskan kasus parah ADHD! Jawab = ADHD umumnya muncul pada anak-anak sebelum usia 12 tahun. Namun pada banyak kasus, gejala ADHD sudah dapat terlihat sejak anak berusia 3 tahun. ADHD yang terjadi pada anak-anak dapat terbawa hingga dewasa.
  • 15. 4. Apakah anak dibawah umur 17 tahun jika mengkonsumsi narkoba akan masuk penjara? Jawab = Masih ada proses hukum untuk membuktikan apakah anak tersebut memang merupakan penyalahguna narkotika atau memang hanya korban penyalahgunaan narkotika. Jika dapat dibuktikan atau terbukti bahwa ia sebagai korban penyalahgunaan narkotika, maka ia wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. 5. Mengapa orang yang menyalahgunakan narkoba suntik bisa terkena HIV? Jawab = Darah yang terinfeksi terdapat pada semprit (insul) kemudian disuntikkan bersama dengan narkoba saat pengguna berikut memakai semprit tersebut. Ini adalah cara termudah untuk menularkan HIV karena darah yang terinfeksi langsung dimasukkan pada aliran darah orang lain.