Dokumen tersebut membahas tentang beban gempa dan simpangan horizontal pada struktur jembatan. Terdapat tiga jenis struktur jembatan (Tipe A, B, C) dimana Tipe A memiliki perilaku seismik terbaik. Dokumen juga menjelaskan cara perhitungan beban gempa berdasarkan berat struktur, koefisien geser dasar, faktor reduksi, faktor tipe struktur dan kepentingan.
Dokumen tersebut membahas tentang beban gempa pada struktur jembatan. Secara singkat, dibahas mengenai respon elastis dan inelastis struktur jembatan terhadap gempa, tipe-tipe struktur jembatan, perhitungan waktu getar jembatan, serta cara menentukan besaran beban gempa horisontal yang bekerja pada struktur jembatan."
Udjang irfan m t. sipil c rekayasa gempa minggu ke 3Ujang M
油
Dokumen ini membahas beban gempa pada jembatan dan menjelaskan tiga jenis struktur jembatan yaitu tipe A, B, dan C berdasarkan tingkat daktailan dan keterpaduan dengan pondasi. Jembatan tipe A memiliki tingkat daktail dan keterpaduan penuh sehingga paling baik untuk daerah gempa kuat, sedangkan tipe B dan C kurang daktail dan lebih elastis sesuai untuk daerah gempa sedang dan kecil. W
Dokumen tersebut membahas tiga tipe struktur jembatan (Tipe A, B, C) dalam menanggung beban gempa, di mana Tipe A paling baik karena bersifat monolit dan daktail sehingga cocok untuk wilayah gempa kuat. Dokumen juga membahas pemilihan jenis jembatan berdasarkan lokasi dan karakteristik strukturnya.
Dokumen tersebut membahas tiga tipe struktur jembatan untuk menanggulangi beban gempa, yaitu: (1) Tipe A dengan tingkat daktilitas penuh dan monolit, (2) Tipe B dengan tingkat daktilitas penuh tetapi tidak monolit, dan (3) Tipe C bersifat elastis. Tipe A dan B digunakan untuk daerah gempa kuat dan sedang, sedangkan Tipe C untuk jembatan kecil. Dokumen juga menjelask
Dokumen ini membahas beban gempa pada jembatan dan bagaimana menganalisis dampaknya terhadap struktur jembatan. Ada tiga jenis struktur jembatan berdasarkan tingkat daktilitasnya, dan jenis mana yang sesuai digunakan tergantung pada zona kegempaan. Analisis harus mempertimbangkan respon elastis dan inelastis, waktu getar struktur, dan pembatasan simpangan akibat gempa untuk menjaga integritas sistem.
Rekayasa gempa - BAB. VII BEBAN GEMPA PADA JEMBATANIrawanSaputra7
油
Dokumen tersebut membahas tentang beban gempa pada jembatan. Terdapat tiga jenis struktur utama jembatan yaitu Tipe A, B, dan C, yang memiliki karakteristik berbeda dalam hal tingkat daktailan, sistem struktur, dan lokasi penerapannya. Dokumen juga menjelaskan respon elastis dan inelastis struktur terhadap gempa serta cara menghitung waktu getar untuk struktur jembatan.
Tugas rek. gempa aris septiawan-kls.b-17.1003.222.01.0659arisseptiawan
油
Dokumen tersebut membahas beban gempa pada struktur jembatan dan cara merancang jembatan untuk memenuhi kriteria kinerja terhadap beban gempa. Ada tiga jenis struktur jembatan yang dijelaskan berdasarkan sifat daktilitasnya, yaitu Tipe A (daktail dan monolit), Tipe B (daktail tetapi tidak monolit), dan Tipe C (elastis). Jembatan harus dirancang agar dapat bersifat elastis pada gemp
Muhammad farkhan ppt rek gempa pert 7 & 8FDTchannel
油
Dokumen tersebut membahas beban gempa pada struktur jembatan dan tipe-tipe struktur jembatan yang sesuai untuk daerah gempa berbeda, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis struktur jembatan.
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangAgus Gunawan
油
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan pembangunan jembatan sungai Belimbing di perbatasan desa Rempung-Anjani dengan panjang bentang 17 meter menggunakan sistem balok komposit.
2. Dokumen menjelaskan latar belakang proyek, maksud dan tujuan penelitian, lingkup bahasan yang meliputi perhitungan konstruksi awal dan alternatif, serta sistematika penulisan laporan.
3. Dibahas pula landasan teori terkait
Indana zulfa t. sipil c rekayasa gempa pertemua 7&8IndanaZulfa26
油
Dokumen tersebut membahas tiga jenis struktur jembatan (Tipe A, B, C) untuk menghadapi gempa, di mana Tipe A paling baik karena bersifat daktil dan monolitik, sedangkan Tipe C paling rentan runtuh. Juga dibahas perhitungan waktu getar struktur jembatan satu derajat kebebasan.
Abutment adalah bagian bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai penyangga seluruh beban hidup dan mati pada jembatan. Abutment menerima beban dari bagian atas jembatan dan menyalurkannya ke pondasi melalui bantalan karet yang berfungsi sebagai peredam getaran. Bantalan karet dapat menahan beban vertikal dan sedikit beban horizontal serta memungkinkan putaran, sesuai dengan desainnya.
Teks tersebut membahas sejarah perkembangan berbagai jenis jembatan sejak zaman purba hingga modern. Mulai dari jembatan balok, pelengkung, gantung, kabel, hingga beton bertulang dan prategang. Juga menjelaskan bagian-bagian penting jembatan dan klasifikasinya berdasarkan fungsi, bahan, dan spesifikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jenis abutment, pondasi, dan struktur atas dan bawah untuk perencanaan jembatan rangka baja. Berdasarkan analisis luas penampang sungai dan kedalaman tanah keras, digunakan jenis abutment tembok penahan kontraport dan pondasi sumuran. Untuk struktur atasnya menggunakan rangka baja karena panjangnya 70m.
Dokumen tersebut membahas tentang permodelan jembatan rangka baja tipe pelengkung dengan nama "DAM BRIDGE" dimana dilakukan pembuatan 3 model jembatan dan dianalisis menggunakan software SAP 2000 untuk mengetahui kekuatan dan kekakuan strukturnya. Model yang memiliki defleksi terkecil dipilih.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jembatan, struktur jembatan, dan konstruksi komposit. Jembatan dapat dibedakan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur. Struktur jembatan terdiri atas struktur atas dan bawah. Konstruksi komposit adalah gabungan bahan beton dan baja yang bekerja sama untuk memikul beban, menghasilkan efisiensi struktur dan kapasitas beban
Rekayasa gempa - BAB. VII BEBAN GEMPA PADA JEMBATANIrawanSaputra7
油
Dokumen tersebut membahas tentang beban gempa pada jembatan. Terdapat tiga jenis struktur utama jembatan yaitu Tipe A, B, dan C, yang memiliki karakteristik berbeda dalam hal tingkat daktailan, sistem struktur, dan lokasi penerapannya. Dokumen juga menjelaskan respon elastis dan inelastis struktur terhadap gempa serta cara menghitung waktu getar untuk struktur jembatan.
Tugas rek. gempa aris septiawan-kls.b-17.1003.222.01.0659arisseptiawan
油
Dokumen tersebut membahas beban gempa pada struktur jembatan dan cara merancang jembatan untuk memenuhi kriteria kinerja terhadap beban gempa. Ada tiga jenis struktur jembatan yang dijelaskan berdasarkan sifat daktilitasnya, yaitu Tipe A (daktail dan monolit), Tipe B (daktail tetapi tidak monolit), dan Tipe C (elastis). Jembatan harus dirancang agar dapat bersifat elastis pada gemp
Muhammad farkhan ppt rek gempa pert 7 & 8FDTchannel
油
Dokumen tersebut membahas beban gempa pada struktur jembatan dan tipe-tipe struktur jembatan yang sesuai untuk daerah gempa berbeda, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis struktur jembatan.
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangAgus Gunawan
油
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan pembangunan jembatan sungai Belimbing di perbatasan desa Rempung-Anjani dengan panjang bentang 17 meter menggunakan sistem balok komposit.
2. Dokumen menjelaskan latar belakang proyek, maksud dan tujuan penelitian, lingkup bahasan yang meliputi perhitungan konstruksi awal dan alternatif, serta sistematika penulisan laporan.
3. Dibahas pula landasan teori terkait
Indana zulfa t. sipil c rekayasa gempa pertemua 7&8IndanaZulfa26
油
Dokumen tersebut membahas tiga jenis struktur jembatan (Tipe A, B, C) untuk menghadapi gempa, di mana Tipe A paling baik karena bersifat daktil dan monolitik, sedangkan Tipe C paling rentan runtuh. Juga dibahas perhitungan waktu getar struktur jembatan satu derajat kebebasan.
Abutment adalah bagian bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai penyangga seluruh beban hidup dan mati pada jembatan. Abutment menerima beban dari bagian atas jembatan dan menyalurkannya ke pondasi melalui bantalan karet yang berfungsi sebagai peredam getaran. Bantalan karet dapat menahan beban vertikal dan sedikit beban horizontal serta memungkinkan putaran, sesuai dengan desainnya.
Teks tersebut membahas sejarah perkembangan berbagai jenis jembatan sejak zaman purba hingga modern. Mulai dari jembatan balok, pelengkung, gantung, kabel, hingga beton bertulang dan prategang. Juga menjelaskan bagian-bagian penting jembatan dan klasifikasinya berdasarkan fungsi, bahan, dan spesifikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jenis abutment, pondasi, dan struktur atas dan bawah untuk perencanaan jembatan rangka baja. Berdasarkan analisis luas penampang sungai dan kedalaman tanah keras, digunakan jenis abutment tembok penahan kontraport dan pondasi sumuran. Untuk struktur atasnya menggunakan rangka baja karena panjangnya 70m.
Dokumen tersebut membahas tentang permodelan jembatan rangka baja tipe pelengkung dengan nama "DAM BRIDGE" dimana dilakukan pembuatan 3 model jembatan dan dianalisis menggunakan software SAP 2000 untuk mengetahui kekuatan dan kekakuan strukturnya. Model yang memiliki defleksi terkecil dipilih.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jembatan, struktur jembatan, dan konstruksi komposit. Jembatan dapat dibedakan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur. Struktur jembatan terdiri atas struktur atas dan bawah. Konstruksi komposit adalah gabungan bahan beton dan baja yang bekerja sama untuk memikul beban, menghasilkan efisiensi struktur dan kapasitas beban
Dokumen tersebut membahas tentang kolom, balok, dan dinding yang digunakan pada bangunan berlantai dua atau lebih. Kolom berfungsi menopang beban dari atap dan meneruskannya ke pondasi, sedangkan balok dan dinding digunakan untuk menopang lantai. Dokumen ini juga menjelaskan jenis, perhitungan, dan proses pembangunan kolom, balok, dan dinding.
Ada dua jenis beban utama yang mempengaruhi perencanaan jembatan, yaitu beban permanen seperti berat sendiri dan beban mati tambahan, serta beban transient seperti beban lalu lintas, beban angin, dan beban gempa. Perencanaan jembatan mempertimbangkan aspek lalu lintas, teknis, dan estetika untuk memenuhi persyaratan transportasi dan memberikan nilai tambah artistik.
Dokumen tersebut membahas tentang jembatan, mulai dari pengertian, fungsi, klasifikasi, spesifikasi, dan jenis konstruksi jembatan. Jembatan diklasifikasikan berdasarkan keberadaan, fungsi, material, bentuk struktur, daktililitas, lantai kendaraan, dan lama penggunaan. Spesifikasi jembatan mencakup struktur atas, struktur bawah, dan bangunan pelengkap. Jenis konstruksi jembatan antara lain beam
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
油
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
油
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
proyek pembangunan Tower Caspian Grand Sungkono Lagoon.ardiansyahkadir016
油
Proyek pembangunan Tower Caspian Grand Sungkono Lagoon di Kota Surabaya mengalami keterlambatan, dengan penyebab utamanya adalah karena terjadinya addendum nilai kontrak pada bulan Desember 2019. Sehingga proyek yang awalnya direncanakan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami kemunduran hingga 30 April 2020. Adendum tersebut terjadi karena banyaknya Variation Order (VO) akibat adanya perubahan desain dan pekerjaan baru seperti landscape, yang menjadi pemicu terjadinya keterlambatan pada proyek pembangunan Tower Caspian Grand Sungkono Lagoon.
Proyek pembangunan Tower Caspian Grand Sungkono Lagoon di Kota Surabaya menga...ardiansyahkadir016
油
Proyek pembangunan Tower Caspian Grand Sungkono Lagoon di Kota Surabaya mengalami keterlambatan, dengan penyebab utamanya adalah karena terjadinya addendum nilai kontrak pada bulan Desember 2019.
Jembatan Barombong merupakan salah satu jalur penting yang menghubungkan beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, seperti Makassar, Gowa, dan Takalar.
Jembatan Barombong perlu dianalisis arus lalu lintasnya sehingga dapat ditentukan alternatif untuk memperbaiki permasalahan kinerja lalu lintasnya.
Daya tampung badan jembatan diduga tidak sesuai dengan volume kendaraan yang melintas sehingga sering menyebabkan kemacetan di jembatan.
Hal ini diperburuk oleh kurangnya jalan alternatif yang memadai, sehingga menambah beban pada infrastruktur yang sudah ada.
PERANCANGAN SISTEM INFORMSI TERPADU OLEH JANTUNG HILMY_BAB PPT EXPLORE & SHAPE.pdf...
ini merupakan kerangka kerja konseptual untuk membangun sebuah sistem informasi yang tidak hanya efisien, tetapi juga adaptif terhadap perubahan kebutuhan di masa depan. Jantung Hilmy_PPT Explore & Shape menekankan pentingnya integrasi data antar departemen, otomatisasi proses bisnis industri, dan penyediaan informasi yang akurat dan relevan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi terpadu ini akan memanfaatkan teknologi terkini seperti cloud computing, big data analytics, dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kinerja organisasi. Cloud computing menyediakan infrastruktur yang fleksibel dan terukur, memungkinkan organisasi untuk menyimpan dan mengakses data dari mana saja. Big data analytics digunakan untuk menganalisis data dalam jumlah besar dan mengidentifikasi tren yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. AI dapat digunakan untuk mengotomatiskan tugas-tugas rutin dan memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi kepada pengguna.
Dalam perancangan sistem ini, fokus utama adalah pada pengalaman pengguna/customer (user experience). Sistem harus mudah digunakan dan intuitif, sehingga pengguna dapat dengan cepat menemukan informasi yang mereka butuhkan. Selain itu, sistem harus aman dan terlindungi dari ancaman siber. Langkah-langkah keamanan yang ketat harus diterapkan untuk melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah.
Implementasi sistem informasi terpadu ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan departemen-departemen yang paling membutuhkan integrasi data. Pelatihan dan dukungan akan diberikan kepada pengguna untuk memastikan bahwa mereka dapat menggunakan sistem secara efektif. Setelah sistem diimplementasikan, kinerja sistem akan dipantau secara berkala dan dilakukan penyesuaian jika diperlukan. Tujuan akhirnya adalah untuk menciptakan sebuah sistem informasi yang benar-benar terpadu dan dapat mendukung pertumbuhan organisasi di masa depan.
#jantunghilmy #intregated # industrialengineering
Jembatan Barombong merupakan salah satu jalur penting yang menghubungkan beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, seperti Makassar, Gowa, dan Takalar.
Jembatan Barombong perlu dianalisis arus lalu lintasnya sehingga dapat ditentukan alternatif untuk memperbaiki permasalahan kinerja lalu lintasnya.
Daya tampung badan jembatan diduga tidak sesuai dengan volume kendaraan yang melintas sehingga sering menyebabkan kemacetan di jembatan.
Hal ini diperburuk oleh kurangnya jalan alternatif yang memadai, sehingga menambah beban pada infrastruktur yang sudah ada.
INSTALASI TEGANGAN MENENGAH SUPERMALL dan pemilhan penghantarD3TLValentinoYuliasF
油
Tugas3_Rekayasa Gempa
1. Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT, MM & Ir. Agus B Siswanto, MT
M. Maulana Al Muki
171003222010660
Kelas C
B e b a n G e m p a P a d a J e m b a t a n
2. Kriteria kinerja dalam memikulbeban gempa
Pada Struktur jembatan
pertama, adalah yang berhubungan dengan Gempa
Rencana, yang mungkin terjadi berulang-ulang selama
umur rencana dari jembatantersebut. Kerusakan yang
terjadi dapat dengan mudah diperbaiki dengan biaya
yang relatif murah.
kedua adalah berhubungan dengan Gempa Kuat, yang
jarang terjadi atau mungkin terjadi sekali selama umur
rencana dari jembatan. akibat terjadinya Gempa Kuat,
tingkat kerusakan yang terjadi pada struktur jembatan
dapat sangat parah, akan tetapi struktur jembatan tidak
diperbolehkan untuk mengalami runtuh.
3. 3
R e s p o n E l a s t i s d a n I n e l a s t i s
Struktur derajat kebebasan (Single Degree Of Freedom
/ SDOF). pilar jembatan yang dimodelkan sebagai
system bandul getar dengan massa yang terpusat di
bagian atasnya. Akibat pengaruh beban gempa (V),
massa struktur (m) akan bergoyang kearah horisontal.
. Respon elastis dan respon inelastis
dari struktur jembatan yang dimodelkan
sebagai SDOF
4. Jembatan Tipe A
Jembatan dengan tingkat daktilitas penuh
dan monolit
Jembatan Tipe B
Jembatan dengan tingkat daktilitas penuh
tetapi antara bangunan atas dan bawah
tidak monolit
Jembatan Tipe C
Jembatan yang bersifat elastis (tidak
daktail) serta mempunyai karakteristik
T i p e S t r u k t u r
J e m b a t a n
5. J e m b a t a n Ti p e A
pilar dari
jembatan
bersifat
daktail
pilar
jembatan
menyatu
secara
monolit
Sistem
struktur
bangunan
atas
menerus
Pada Jembatan Tipe A disarankan mengunakan pilar berbentuk bulat, serta konfigurasi struktur jembatan harus memenuhi
persyaratan (L/d) Maksimum : (L/d) Maksimum : (L/d) Minimum < 2 : 1
gaya
lateral
ditahan
oleh pilar
jembatan.
Bangunan
atas
jembatan
dapat
tergelincir di
abutment
6. Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail dan Bangunan atas
jembatan (balok dan pelat), merupakan sitem struktur yang
tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit dengan pilar-
pilar jembatan.
1
Semua pilar jembatan harus menyatu secara monolit dengan
pondasi Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal,
sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.2
Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal
jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh ke
bawah.3
Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah
kegempaan sedang yaitu Wilayah Gempa 3 dan Wilayah
Gempa 4.
4
J e m b a t a n T i p e B
7. Pilar-pilar dari jembatan bersifat elastis (tidak daktail)
Umumnya digunakan pada jembatan kecil dengan 1 atau 2
bentang.
1
Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sitem
struktur yang tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit
dengan pilar-pilar jembatan.2
Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal,
sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.3
Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal
jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh ke
bawah.
4
J e m b a t a n T i p e C
8. Agar balok-balok jembatan tidak terlepas dari dudukannya atau jatuh
kebawah akibat gerakan gempa kearah melintang jembatan, maka
pada pilar dan pangkal jembatan perlu diberi konstruksi penahan
lateral
Konstruksi penahan lateral pada jembatan
Selain konstruksi penahan lateral, pada pangkal jembatan dimana tidak
terdapat penahan memanjang, atau pada pilar dimana balok-balok
jembatan tidak direncanakan menerus, maka perlu adanya persyaratan
jarak lebih minimum antara ujung-ujung balok jembatan dan tepi
perletakan
Konstruksi penahan lateral pada jembatan
Pemilihan Jenis Jembatan Yang Sesuai
9. C o n t o h P e r h i t u n g a n K e k a k u a n P i l a r
J e m b a t a n
suatu jembatan dengan 3 buah pilar
beton berukuran 50/50 cm (Gambar
9-9), terjepit monolit pada balok dan
pondasi, dengan tinggi pilar L=8m..
Modulus elastisitas bahan beton :
E = 200000 kg/cm2 = 2000000000
kg/m2
J e m b a t a n d e n g a n 3 p i l a r p e n y a n g g a d a n m o d e l
b a n d u l g e t a r
Modulus elastisitas bahan beton :
E = 200000 kg/cm2 = 2000000000
kg/m2
10. Beban Gempa Pada Jembatan
Beban gempa yang bekerja pada struktur jembatan dapat
berasal dari gaya inersia akibat goncangan tanah, atau dari
beban gempa tambahan akibat tanah dan air. Beban gempa
horisontal (V) pada jembatan dapat ditentukan dari rumus :
11. C o n t o h P e r h i t u n g a n B e b a n G e m p a P a d a J e m b a t a n