際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
VALIDASI
METODE
ANALISIS
KIMIA
5 Pertanyaan yang harus dijawab
 Apa itu validasi metode ?
 Mengapa validasi metode dibutuhkan ?
 Kapan anda memerlukan validasi metode ?
 Bagaimana cara anda memvalidasi ?
 Bagaimana anda mengenari suatu metode telah
 divalidasi ?
Apa itu Validasi Metode?
Apa itu Validasi Metode?
 Validasi : konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan
bahwa tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi
(Klausul 5.4.5.1)
 Validation : Confirmation, through the provision of
qbjectlVe eyiderca, that the requirements for a specific
intended use or application have been fulfilled
 Bukti objektif : data pendukung eksistensi sesuatu atau
kebenaran sesuatu.
 (Objective evidence : data supporting the existence or
verity of something)
 Persyaratan : kebutuhan atau harapan yang dinyatakan,
secara umum diterapkan dan menjadi keharusan.
(Requirements : needs or expectations that is stated,
generally implied or obligatory)
Apa itu Validasi Metode?
 Validasi metode adalah proses pembuktian bahwa metode
tersebut sesuai untuk maksud/tujuan tertentu.
 Method validation is then the process of proving that a
method is suitable for its inrtended purpose
 Proses validasi suatu metode biasanya sangat dekat dengan
proses pengembangan suatu metode.
 The process of validating a method is usually very close to the
process of developing a method
Apa itu Validasi Metode?
MENGAPA VALIDASI METODE
DIBUTUHKAN?
Mengapa Validasi Metode dibutuhkan?
Persyaratan Umum Kompetensi
Laboratorium Pengujian Dan Laboratorium Karibrasi
Validasi metode adalah sebuah
mandatory untuk lso 17025:2005
(klausul 5.4.5)
Bagian yang harus dikomunikasikan
kepada peranggan (Klausul 4.4.1)
Penyajian bukti ilmiah akan ujuk kerja metode yang digunakan
dan untuk komunikasi kepada semua pihak yang berkepentingan,
semua kreteria dan persyaratan yang ditetapkan
Mengapa Validasi Metode dibutuhkan?
Mengapa Validasi Metode dibutuhkan?
Mencapai hasil yang benar dan membuktikan
kebenarannya !
 customers mempercayai laboratorium
dalam hal hasil data yang valid dan
reliable. Validasi metode menjadi tahap
penting dalam mencapai tujuan ini.
 validasi Metode membantu praktisi
raboratorium dalam proses pembuktian
bahwa fungsi darisebuah metode telah
sesuai dengan tujuan.
Sistem Manajemen mutu :
validasi Metode seringkali rnenjadi
bagian dari prosedur legal atau bagian
dari perundang-u ndangan/peraturan.
Validasi Metode memungkinkan untuk
membandingkan hasil dari contoh
sampel yang dianalisis di laboratorium
yang berbeda-beda.
Mengapa Validasi Metode dibutuhkan?
VALIDASI
1. Metode tidak baku
2. Metode yang dikembangkan laboratorium
3. Metode baku yang digunakan di luar lingkup
4. Metode baku yang dimodifikasi
ISO/IEC 17025:2005
Kapan Validasi Metode Dibutuhkan ?
Umum:
Sebuah metode harus divalidasi bila performance parameter metode
uji tersebut belum valid atau belum dibuktikan valid untuk penggunaan
problem analisis khusus.
Kapan Validasi Metode Dibutuhkan ?
Validasi metode diperlukan untuk :
A Pengembangan metode
 Evaluasi terhadap performance parameter
 Sebelum menggunakan metode yang dipublikasi
 Untuk mendapatkan jaminan bahwa hasil in-house
sesuai dengan hasil yang dipublikasi.
Kapan Validasi Metode Dibutuhkan ?
Validasi metode diperlukan untuk :
B Perubahan Penggunaan
Jenis sampel baru, level analit, penggunaan, dan perubahan
lingkungan kerja.
C Mengikuti Periode tidak digunakan
Terlalu lama tidak digunakannya metode tersebut di
laboratorium
Kapan Validasi & Kapan Verifikasi ?
BAGAIMANA CARA MEMVALIDASI
?
Ayo memvalidasi metode !
Siapa?
Laboratorium yang sedang develop sebuah
metode bertanggung jawab atas benarnya
validasi metode tersebut.
 Metode tidak baku, metode yang
didesain/dikembangkan laboratorium,
metode yang digunakan di luar lingkup
yang dimaksud, penegasan serta
modifikasi dari metode baku.
Laboratorium yang menggunakan metode uji (official)
bertanggungjawab untuk mengecek bahwa metode yang
tervalidasi tersebut benar dalam penggunaannya.
Ayo memvalidasi metode !
Apa ?
Praktisi laboratorium harus menentukan
sejumlah parameter yangdiperlukan selama
proses validasi, dan initergantung tingkat
validasi yang diperlukan (The degree of
validation of the method)
Ayo memvalidasi metode !
Bagaimana ?
Seseorang harus merencanakan sebuah
eksperimen dengan tujuan mendapatkan data
karakteristik dari parameter pengukuran
(sebuah rencana matang dapat menghemat
waktu dengan karakterisasi parameter-
parameter yang berbeda melalui experimen
yang sama)
Ayo memvalidasi metode !
Hasil
 Seseorang harus dapat merrgambil
informasi yang berguna dari parameter
pengukuran (menggunakan Statistik dan
Excel)
 Seseorang harus mengambil kesimpulan
atas hasil yang didapat dalam sebuah
laporan yang mendetaii.
Parameter Utama yang harus Divalidasi
Parameter Utama yang harus Divalidasi
1 Ruang Lingkup Aplikasi
Menjelaskan {keadaan analit), bagaimana metode uji
menunjukkan kesesuaian pengukuran, pengujian analit
dalam suatu matrik dan pada level konsentrasi yang
diharapkan.
Parameter Utama yang harus Divalidasi
2 Rentang Ukur
Menjelaskan rentang konsentrasi dimana metode uji
diaplikasikan yang dinyatakan dalam presisi, akurasi
(trueness) dan linieritas.
Parameter Utama yang harus Divalidasi
3 Selektivitas
Menunjukkan kemampuan suatu metode membedakan
antara analit yang dituju dan komponen lain / bentuk-
bentuk analit lain yang mungkin ada dalam matrik.
Parameter Utama yang harus Divalidasi
3 Linearitas
Menentukan kemampuan suatu metode untuk
mendapatkan respon yang proporsional terhadap
konsentrasi analit.
 The Limit of Detection (LoD) is the lowest concentration that
can be detected with an acceptable confidence
 The Limit of Quantification (LoA) is the lowest concentration
that can be quantified with an acceptable precision and
accuracy
 Decision Limit (CCu), Detection Capability (CCF)
 The decision limit (CCcr) is the lowest concentration at which
one can be sure that the analyte is present (equal to or
greater than LoD).
 The detection capability (CCF) is the smallest content of the
substance that can be detected, identified andior quantified
in a sample iequal to or greaterthan LoQ)
Parameter Utama yang harus Divalidasi
Parameter Utama yang harus Divalidasi
4 Kebenaran (Trueness)
Kebenaran (trueness) suatu metode adalah ukuran
sejauh mana kedekatan hasil pengukuran dengan nilai
sebenarnya. Kebenaran hasil yang diperoleh lebih sering
disebut akurasi pengukuran/pengujian
Parameter Utama yang harus Divalidasi
5 Ketepatan (Precision)
Ketelitian menggambarkan tingkat kedekatan antara
hasil uji independen yang diperoleh dibawah kondisi
yang sama yang dinyatakan dalam repeatability
(pengulangan dengan perbedaan waktu yang relatif
singkat antar pengukuran independen) dan
reproducibility (pengulangan dengan perbedaan waktu
relatif lama antar pengukuran
Parameter Utama yang Harus Divalidasi
6 Robustness (Ruggedness)
Test Robustness adalah pengukuran kapasitas metode
uji untuk tetap tidak terpengaruh oleh perubahan kecil
dari lingkungan dan/atau kondisi operasional" Perlakuan
tersebut sengaja dilakukan untuk melitrat perubahan
karakteristik parameter metode uji.
Parameter Utama yang Harus Divalidasi
7
Ketidakpastian Pengukuran
(Measurement Uncertanity)
Ketidakpastian adalah suatu parameter yang terasosiasi
dengan hasil pengujian/ pengukuran, yang
mencerminkan ketersebaran nilai-nilainya yang layak
dimiliki pada benda yang diuji/ukur
BAGAIMANA MENGENALI METODE
YANG TELAH DIVALIDASI?
Bagaimana mengenali metode yang telah
divalidasi
 Evaluate method performance parameters
 Are target values achieved ?
YES
NO
Method is fit-for-purpose in its field of
application meaning that method is validated
More development required and method has
then to be revalidated
Kesimpulan
Validasi Metode sangatlah dibutuhkan! Walaupun akan
menambah biaya yang harus dikeluarkan namun tanpa validasi
metode, analisis bagaikan tanpa nilai.
There is not 1 way of performing validation : tingkat dan
parameter validdasi akan sangat bergantung pada keadaan
(kadangkala verrfikasi saja cukup). Dalam keadaan tertentu,
sebuah parameter penting bagi situasi khusus, dan tidak
significant pada situasi yang lain : use common sense !
 Validasi metode adalah sebuah proses yang harus
direncanakan berdasarkan 'reliable data'.
 Rekaman validasi harus memuat hasil validasi dan
karakteristik perrformance metode uji.
Kesimpulan
Field of Application : Selectivity
Validation of Anlytical
Methods Training
Field Of Application And Application Range
(Working Range)
Lingkup aplikasi (Field of Application) menjelaskan
keadaan analyte, matrix dan concentration yang
dengannya metode uji sesuai digunakan.
Sebuah metode tervalidasi untuk tujuan lingkup yang
spesifik tidak dapat digunakan untuk matrices yang lain.
Rentang aplikasi (Application / working Range)
menyatakan rentang dimana metode sesuai
peruntukannya, dinyatakan dalam precision, trueness dan
linearity.
Selectivity
Selectivitas (also called specificity or confirmation of
identity)  kemampuan untuk mengukur target analit
dengan keberadaan komponen-komponen lain dalam
matrik sampel.
Can A be accurately measured in the presence of B?
Selectivitas  parameter qualitatif
 Metode uji selektif/tidak selektif bila pengukuran A dengan
keberadaan B"
Selectivity
Pengujian selektivitas direncanakan dengan menggunakan
pengetahuan yang ada sebelumnya.
 Apa prinsip pengukurannya ?
 Jenis spesi kimia seperti apa yang dapat mengganggu dalam
pengukuran?
 Bentuk substansi apa saja (bagian dari analit) yang ada
dalam matrix?
 Apakah substansi-substansi tersebut dapat mengganggu
pengukuran?
What is the principle of the measurement?
Titration of the acid groups with NaOH
What kind of molecules can interfere with the measurement?
Other acids
 What substances (apart from the analyte) are present in the
matrix?
Sugars, minerals, organic acids, polyphenols....
Can any of those substances interfere with the measurement?
Yes, the other organic acids (citric acid, taftaric acid...)
Selectivity
Penentuan asam maleat dalam jus anggur merah dengan titrasi
asam-basa.
The method is not selective when measuring l--Malic acid in red grapejuice
Selectivity: Methodology
 L-Malic acid in grape juice by enzymatic determination
 The method is selective when measurlng L-Malic acid in
red grape juice
Selectivity: Methodology
L-Malic acid in grape juice by enzymatic determination
 What is the principle of the measurement?
Reaction af L-Malic with an enzyme
 what kind of molecules can interfere with the measurement?
Very strong acids (denaturation of enzyme)
Substances absorbing at 340nm
 What substances (apart from the analyte) are present in the
matrix?
Sugars, minerals, organic acids, polyphenols... .
 Can any of those substances interfere with the measu-
rement?
No
Bagaimana menetapkan selektivitas? (1 )
 Analisa A tanpa dan adanya B dalam sampel.
 Evaluasi pengaruh B (bandingkan averages dan standard
deviasi dan hasil keduanya)
Inserrt Teknik Statistik
 Uji statistik untuk nilai rata-rata (mean)
 Uji statistik untuk standard deviasi
Teknik Statistik
 Prinsip-prinsip statistik digunakan untuk menunjukkan tingkat
pengendalian, evaluasi data, mendesain pengukuran, rencana
sampling, dan mengambil keputusan.
 Persyaratan dasar penggunaan teknik statistik:
Sistem pengukuran stabil
Pengukuran individual independen satu terhadap lainnya
Pengukuran individual mewakili random dari populasi data
yang dihasilkan
 Proses pengukuran selalu terkontrol secara statistik
Teknik Statistik
Elilf dasar:
1,65, 1,15 1,00 1,05 1,35 1,65 1,15 1,35 1,15 1,67
Rank data,
1.00 1,05 1,15 1,15 1,15 1,35 1,35 1,65 1,65 1,67
Lrrnetic mean = average (rata-rata)
X = ixjn = (xr * *, * xg * .....Xn)/n
= 13,17114 = 1,37
Median = nilai tengah dari rank data
= (Xs + xa)12 = (1,15 + 1,35)12= 1,250
Range = perbedaan data maksimum dan minimum
= X1o - xl = 1,67 - 1,00 = 0,67
Teknik Statistik
Varian S2
Standard Deviation S
Coefficient Variance CV
Relative Standard Deviation RSD
Standard deviasi dari pasangan data
s = D / 2
D = perbedaan absolut antara pasangan data
Standard deviasi gabungan
Derajad kebebasan untuk masing-masing set data.
Derajad kebebasan adalan n-1 (n jumlah data)
Teknik Statistik
Teknik Statistik
(Uji nilai rata-rata, t test)
Standard deviasi dari duplikasi pengukuran
Membandingkan dua nilai rata-rata (t test)
t= (x-y)/sp
x_dan y nilai rata-rata
Sp standard deviasi gabungan
 Nilai t kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan
tingkat kepercayaan biasanya 95% dan derajad kebebasan
(degree of fredom of yang sama).
 Bila nilai t hitung > nilai t tabel, berarti nilai x dan y nyata
berbeda
 Bila nilai t hitung < nilai t tabel, berarti nilai x dan y nyata
tidak berbeda
Student T Test (Table)
Teknik Statistik (Uji Standard Deviasi)
 Membandingkan dua standard deviasi (F test)
F = S1
2 / S2
2
s1 dan s2 nilai dua standard deviasi dengan s1> S2
 Nilai F dibandingkan dengan nilai F tabel.
 Bila F yang dihitung > F tabel berarti perbedaan s1 > s, adalah
benar.
 Bila F yang dihitung < F tabel berarti tak ada perbedaan antara
s., dan $2
 Untuk uji t dan F perlu mengenal penggunaan tabel T dan F
F-Test at 95% Confidential Level
If This is Not Possible ....(2)
 Bandingkan dengan metode yang secara prinsip sama
sekali berbeda.
 Analisa dan bandingkan dengan material yang
terkarakteristik dengan baik (certified reference
materials)
 Analisa blank extracts dan check keberadaan interferences.
 Spike (masukan dengan akurat) blank extracts dan
bandingkan dengan larutan standard
If This is Not Possible ....(2)
How To Make a Method Selective
1. Analisa secara kristis significance dari
ketidakselektifan
 check tingkat dan jenis gangguan pada analit
dalam matrix
 Jika masih dibawah tingkat gangguan yang
menyebabkan efek yang significant, metode
mungkin cukup selektif tanpa modifikasi.
How To Make a Method Selective
2. Lakukan step isolasi sebelum
dilakukan analisa, dan jadikan bagian
dari keseluruhan metode.
3. Forget it and try a different method!
Limit of Detection (LoD)
Limit of Quantification (LoQ)
LoD, LoQ
Limit of quantification (LoQ) adalah konsentrasi
terkecil yang dapat dikuantifikasi dengan presisi
dan akurasi yang dapat diterima.
LoD
LoQ
The Limit of detection (LoD) adalah konsentrasi
terkecil yang dapat dideteksi dengan presisi dan
akurasi yang dapat diterima.
LoD, LoQ : Methodology
Bagaimana menentukan LoD and LoQ?
Situasi 1 Situasi 2
Noise dan pengukuran signal
(e.g. chromatographic or
spectrometric methods)
lndividual measurements
(e.g. gravimetric,
photometric, enzymatic,
titrimetric methods)
Situasi 1: Noise dan pengukuran signal
Spike blank samples dengan sejumlah kecil analit
Ukur signal dari base line hingga puncak peak (s)
dan bagi dengan noise (N)
Situasi 1: Noise dan pengukuran signal
Tentukan kadar analit yang memberikan perbandingan signall
noise 3 (LoD) atau 10 (Loa)
Situasi 1: Noise dan pengukuran signal
Jika blank sample tidak tersedia :
 Sampel dengan konsentrasi rendah tersedia, gunakan
prosedur yang sama dengan sampel konsentrasi rendah.
 Sampel konsentrasi rendah tidak tersedia, gunakan
prosedur yang sama dengan mengencerkan larutan
standard
Situasi 1: Noise dan pengukuran signal
Situasi 2: lndividual measurements
Lakukan pengukuran blank sampel 10 kali dan tetapkan
standard deviasi.
Apply the following formulas:
LoD = 3 * SD
LoQ = 10 * SD
Situasi 2: lndividual measurements
Special Situations
Jika blank sample
tidak tersedia?
Jika sampel
konsentrasi rendah
tidak tersedia?
Prosedur yang sama digunakan
dengan sampel konsetrasi rendah.
Prosedur yang sama digunakan
dengan reagen blank (dalam hal ini
penentuan LoD tidak diperlukan)
The Limit of decision (CC留) adalah konsentrasi terendah
dimana seseorang dapat yakin (dengan 1- 留 =99% confidence
level) bahwa analit ada dalam sampel :
 留 is the probability of a false positive decision
= the result is positive although the analyte is not present
CC留 ,CC硫
CC留 ,CC硫
Detection capability (CC硫) adalah kandungan dari substance
terendah yang dapat dideteksi, diidentifikasi, dan atau
dikuantifikasi dalam sampel dengan tingkat kepercayaan 1- 硫
(umumnya 95%)
 硫 is the probability of a false negative decision = the
result is negative although the analyte is present
CC留 ,CC硫
Bagaimana menetapkan CCc dan CC 硫?
 Procedure 1 : Prosedur kurva kalibrasi
 Procedure 2 : Variabilitas dari blank
Procedure 1: Kurva Kalibrasi
 Direkomendasi untuk metode kuantitatif bila blank sample
tersedia.
 Data yang digunakan untuk prosedur ini dapat juga
digunakan untuk penentuan trueness dan precision.
 Lakukan spike sampel dengan konsentrasi disekitar level
minimum performance yang diperlukan dan lakukan
pengulangan pengukuran sebanyak 6 kali.
 Analisa sampel dalam 3 periode yang berbeda
(repeatability dalam periode yang sama) dan
intermediate reproducibility antar periode)
Procedure 1: Kurva Kalibrasi
Procedure 1: Kurva Kalibrasi
 Plot response terhadap penambahan konsentrasi untuk
setiap periode.
 Hitunglah intercept untuk setiap periode
 Hitunglah standard deviasi dari intercept (SD intercept)
Procedure 1: Kurva Kalibrasi
Procedure 1: Kurva Kalibrasi
Procedure 2 :
Signal to noise or variability of the blank
a) Gunakan sampel konsentrasi rendah sesuai dengan level
performance yang diinginkan.
b) Analisa 10 kali sample tersebut
c) Hitunglah mean dan standard deviasi atau perbandingan
signal/noise.
d) CC留 = Performance level + 1.64 SD or 3* . (signal to noise)
CC硫 = CCU + 1.64 SD
Sensitivity, Linearity, Calibration
Curve
Linearity, calibration curve, sensitivity
Sensitivity
adalah perubahan respon karena perubahan
yang bersamaan dalam konsentarsi (slope of
the calibration curve)
penetapan kemampuan metode untuk
nendapatkan hasil test yang proporsional pada
konsentrasi analit
Linearity
Kurva
Kalibrasi
Menampilkan hubungan antara respon analit
dan konsentrasi.
Sensitivity
Sensitivity adalah perubahan dalam respon akibat
perubahan yang bersamaan dalam konsentrasi
Linearity : methodology
Ukur respon (paling sedikit 3 kali) pada paling sedikit 6 level
konsentrasi mengcover rentang 80-120o/o rentang kerja dan
rentang frequensi.
Plot konsentrasi analit yang berbeda-beda (X) terhadap respon
instrumen (Y) dan kaji secara visual.
Tetapkan kurva linier. Y = 10.034* X - "0012
Linearity : methodology
Plot konsentrasi analit yang berbeda-beda vs respon
faktor respon/konsentrasi) dan kaji secara visual.
Linearity : methodology
Linearity : Methodology
Correlation coefficient
Residual plot
Residual standard deviation
Standard error of regression coefficients
(slope and intercept)
Ases kesesuaian model (statistical parameters)
Ases kesesuaian model: correlation coefficient (r)
Linearity : Methodology
Aturan umum, ini harus sedekat mungkin dengan 1.
Assess kesesuaian model : correlation coefficient (r)
Linearity : Methodology
Assess kesesuaian model : Residual plot
Linearity : Methodology
Assess kesesuaian model : Residual plot
Linearity : Methodology
Residual randomly distributed around the central line indicate
good linearity
Assess kesesuaian model : Residual plot
A pattern in the residuals means a degree of non-linearity
Linearity : Methodology
Assess kesesuaian model : Residual plot
In some cases the precision of the response is proportional to
the concentration of analyte
Linearity : Methodology
Assess kesesuaian model : Residual plot
Dalam kasus  kasus tertentu, kemungkinan terjadi satu atau
lebih data outlier, ini harus diinvestigasi penyebabnya
Linearity : Methodology
Linearity : Methodology
Ases kesesuaian model: residual standard deviation (RSD)
memberikan suatu indikasi penyebaran nilai-nilai
disekitar fitted line.
Warning!! Berbeda dengan RSD (Relative Standard
Deviation)
Dapat digunakan dalam estimasi ketidakpastian dalam
konsentrasi
u(predicted concentration) = RSD / slope of calibration
Ases kesesuaian model: standard error of slope and intercept
- Check the confidence intervals of the slope and intercept
slope interval does not include zero
intercept interval includes zero
sound reason to use one-point calibration in routine analysis
Linearity : Methodology
Linearity : Methodology Summary
 Measure response (at least in triplicates) at least 6
concentrations levels covering a range going from 80-120 % of
the working range and evenly spaced
 Plot concentration against response factor
 Evaluate visually
 Plot concentration against response
 Calculate the fiffed line
 Plot of residuals
 Calculate statistical parameters
 Evaluate statistical parameters
 Critical evaluation of results
Linearity : Use of Q-Stat
Q-Stat Gives you graphics and coefficients that you need
Q-Stat Gives you graphics and coefficients that you need
Linearity : Use of Q-Stat
Non-Linear Calibration Curve
What if the response is not linear ?
1. Use the calibration curve only in the linear range
What if the response is not linear ?
2. Apply a transformation to your data to make it linear (log(x), 1/x ... )
Non-Linear Calibration Curve
To include in the validation file
 Parameters of the regression analysis
 Intercept, slope with 95% interval
 Correlation Coefficient
 Residual Standard Deviation
 Plot of the regression
 Residuals plot
Precision analysis
Precision
Presisi menunjukkan kedekatan diantara hasil-hasil pengujian
yang independen dibawah kondisi yang ditentukan
(repeatability or reproducibility).
Precision Levels
Repeatability
(r)
Intermediate
Reproducibility (iR)
Reproducibility (R)
Laboratorium, analis dan peralatan
yang sama serta dalam interval waktu
yang pendek
Di dalam laboratorium: dilakukan pada
hari, oleh analis dan dengan peralatan
yang berbeda
Laboratorium, peralatan, dan analis
yang berbeda serta dalam interval
waktu yang lama.
How to express precision ?
Sebagai (Relative) Standard Deviation
- Ditentukan dari hasil replikasi pengujian dibawah kondisi
yang ditentukan.
Sebagai suatu Limit
- Mewakili maksimum toleransiterhadap perbedaan antar
duplikasi pada tingkat probalitas tertentu.
- Nilainya sama dengan 2.772.5D (at a 95% probability level)
Precision : Methodology
Bagaimana menghitung karakteristik presisi dari suatu metode?
1. Analisis beberapa sampel dalam replikat atau duplikat
(duplicates or replicates design)
2. Analisis satu sampel dalam replikat (simple design)
Repeatability designs
Duplicate/Replicate Design : analisis beberapa sampel dalam replikat
M : mean/median of
observations
SD(r) : Standard deviation
of repeatability
r : repeatability limit
Similar
Material
:
e.G
different
production)
Simple repeatability : analisis satu sampel dalam replikat
M : mean/median of
observations
SD(r) : Standard deviation
of repeatability
r : repeatability limit
Repeatability designs
Duplicate/Replicate design
M : mean/median of
observations
SD(r) : Standard deviation
of repeatability
iR : repeatability limit
Repeatability designs
Reproducibility designs
Simple reproducibility : analisis satu sampel
M : mean/median of
observations
SD(r) : Standard deviation
of repeatability
iR : repeatability limit
Interlaboratories designs
 Dapat digunakan untuk
interaboratory study,
collaborative study atau ring
test
 Tujuan: Karakterisasi
reproducibility dan
repeatability untuk
digunakan lingkup
laboratorium yang luas
(banyak).
Precision: Summary
Simple designs (desain
sederhana)
 Analisa sampel dalam
replikat
 Jalankan test statistik"
detection nf outliers and
normality
 Tentukan karakteristik
presisi
 Evaluasi hasil
Duplicate/replicate designs
(desain duplikates/replikat)
 Analisa sampel dalan:
duplicates/replicates
 Jalankan test statistik :
detection of outiiers and
normality
 Tentukan karakteristik
presisi
 Evaluasi hasil
Precision: Summary
lnterlaboratory studies
 Analisa sampel oleh sejumlah laboratorium
 Jalankan test statistik
 Evaluasi hasil
Precision: How to decide?
Duplicate/Replicate
Analysis
- Untuk rentang yang luas
- Desain yang lebih disukai (umum)
- Baik dalam perhitungan repeatability
Single designs
- Untuk rentang yang sempit
- Hanya valid untuk satu level dan satu
matrik
Interlaboratory
studies
- Untuk metode yang
divalidasi/dikarakterisasi secara lengkap
- Untuk validasi penuh
Trueness analysis
Trueness (Kebenaran)
Trueness menunjukkan tingkat kedekatan antara nilai rata-
rata (average) yang didapat dari sejumlah serie pengukuran
dengan nilai reference (nilai benar)
Trueness ditunjukkan dengan nilai bias
Trueness: methodology
Bagaimana mengecek ada / tidak adanya bias ?
 Using certified reference materials (CRM)
 Using spiked samples
 Comparing two methods
Trueness: methodology (CRM)
Analyze certified reference material
X0 = reference value
袖 = uncertainty associated to
the reference value
n = number of measures
(should be higher than 6)
Run Statistical Evaluation
M = mean/median of observation
SD = robust standard deviation of
observation
 Is M significantly different than
X0
Trueness: methodology (CRM)
Run statistical evaluation :
confidence intercals and significance test
Trueness: methodology (CRM)
Trueness: methodology (spiking)
Analyze spiked samples
X0 : native amount
Xs : spiked amount
X1 : final amount
u : uncertainty associated to
each value
n : number of measures (must be
higher than 6)
Analyze spiked samples
M = mean/median of observation
SD = robust standard deviation of
observation
 Is M significantly different than
X1 ??
Trueness: methodology (spiking)
Run Statistical evaluation : confidence intervals and significant
test
Trueness: methodology (spiking)
Run statistical evaluation:
confidence intervals and significance tests
Prefer TO USE CERTIFIED REFERENCE Materials
Trueness: methodology (spiking)
Design 1: Analyze one sample by the two methods
Trueness: methodology (spiking)
Trueness : methodology (comparison)
Design 1: Run statistical evaluation: confidence intervals
and significance test
Trueness : methodology (comparison)
Design 2: Analyze a number of samples oy the two methods
Ensure stobility befrteen pired measures
)
Design 2: Run statistical evaluation: analysis of differences
and analysis of regression
 Are method 1 and 2
comparable?
 Are the differences between
the result different from
zero?
 Are the two methods
correlated?
Trueness : methodology (comparison)
Trueness: Summary
Use of certified reference materials (CRM)
 Analyze cen-ified R*ference Material in repltcates
 Run stati*ctiealtests, detection of outliers and normaitty
 Run statisticatiests. confidence intervals and signifieance tests
 Evaluate results
Use of spiked samples
 Analyze spiked san:pies in replieates
 Run statistiealtests" detection cf outiiers and normality
 Run statistiealtest*, confidence intervals ancl signifi*ance tests
 Evaluate results
Comparing two methods
 Analyze samples by the two methocis
 Run statisiicaltests
 Evaiuate results
Trueness : Use of Excel files
Excel files give you the statistical evaluation and interpretation
that you need
Trueness : Use of Excel files
Excel files give you the statistical evaluation and interpretation
that you need
Robustness
Robustness
 Robustness (Juga disebut ruggedness) menunjukkan
kemampuan metode untuk tetap tidak terpengaruh oleh
perubahan kecil dari lingkungan dan/atau kondisi operasional.
 Robustness testing membolehkan analis mengidentifikasi
parameter eksperimen yang memiliki efek KUNCI pada
performance (kinerja) metode.
 Parameter kunci ini kemudian harus DIKONTROL
Robustness metode adalah menguji sebuah metode uji
dengan sengaja membuat perubahan kecil pada prosedur dan
mengevaluasi efeknya terhadap hasil uji.
Robustness
Typical key parameters
 pH of a solution
 Temperature of a reaction
 Extraction time
 Concentration of reagents...
How ?
 Setiap parameter diinvestigasi secara
terpisah masing - masing, tetapi ..
Time consuming and costly
 Desain eksperimen digunakan untuk
meminimise kondisi kerja yang
dipersyaratkan.
Robustness Training
Experimental design : method
 ldentifikasi 3 parameter (A, B, c) untuk dipelajari
 ldentifikasi keadaan normal (levet 1) dan alternatif nilai 
nilai (level 2) untuk setiap masing-masing parameter.
 Lakukan 4 eksperimen yang dijelaskan berikut ini:
NEXT .
Example
a) Suatu residu antibiotik diekstrak dari susu dengan
menggunakan pelarut.
b) Hasil ekstrak dituangkan kedalam suatu cartridge silika dan
dicuci dengan air.
c) Antibiotik kemudian dielusi dengan acetonitrile dalam air (5%
v/v) dan dikuantifikasi dengan RP-HPLC
d) Test robustness ini bertujuan untuk mengevaluasi step clean-
up
e) Test robustness digunakan pada sampel susu yang di"spike"
dengan antibiotik pada konsentrasi sekitaa 1,2 ug/l
Experimental design : method
Lakukan setiap eksperimen dengan replikat
(n=3) dan tentukan mean
Check masing - masing kelengkapan :
 Number of trials for each experiment
 Standard deviation of repeatability
 Number of replicates used for repeatability
calculation
Experimental design : method
 Check parameters yang mempunyai efek yang memberikan
efek significant terhadap metode.
 Kontrol parameter KUNCI dengan cara sedemikian rupa
sehingga tidak ada problem karena variasi parameter.
 lnilah cara yang disebut ROBUST
Experimental design : method
Robustness Experiment
Robustness Experiment
Working Range
Working Range
 The working range defines the range of concentrations
where the method is applicable in terms of precision,
trueness ang linearity
 In terms of validation, it is necessary to evaluate working
range and confirm that it corresponds to the concentration
range demanded by the analytical requirement.
 Working range has to be larger than the application range !
How to determine the working range
One has to first precise:
The correct linearity range
The conect precision range
The correct trueness range
The intersection of these 3 ranges is the final working range
How to determine the working range
Penggunaan Data Validasi untuk
Quality Control Ghart
Program jaminan mutu pengujian klausul 5.9
Pembuatan Control Chart
 Control chart menampilkan nilai rata-rata untuk mendisply
kontrol mutu dari suatu proses analisis.
 Bila data standard deviasi dan mean dari sampel (QC sample)
dilakukan secara routine Control chart sangat disarankan
untuk
 Grafik Control Chart mengambarkan hubungan mutu hasil test
dari waktu ke waktu atau sequence pengujian dengan batasan
nilai (specs) sesuai dengan kontrol statistik yang telah
ditetapkan.
Pembuatan Control Chart
Tahapan rasional untuk membuat Control Chart:
Identifikasi elemen-elemen penting yang akan menyusun CC
Tetapan Tujuan
Pilih karakteristik yang akan diukur
Tetapkan how, where, and when karakteristik yang akan diukur
Tetapkan besarnya set data
Pembuatan Control Chart
Tahapan rasional untuk membuat Control Chart:
Tetapkan prosedur utk mendapatkan random sampel
Tentukan estimasi rerata proses dan SD utk jangka waktu lama
Buatlah lay out garis tengah (mean), garis peringatan dan batas
tindakan (action limit)
Control Chart
Types of control chart
1 Controls charts presisi dan akurasi didasarkan pada
material standard (CRM, SRM, Check Standard/working
Std):
 Kontrol standard harus di run 1 kali untuk setiap 20 sampel.
 20 kali penentuan harus dibuat sebelum perhitungan statistik.
Types of control chart
2 Controls charts presisi didasarkan pada duplikat analisis:
 Sampel test yang diuji haruslah di dalam range konsentrasi yang
sempit;
 SD selalu tergantung pada konsentrasi dan standard deviasi dari
perbedaan antara duplikat analisis juga tergantung pada
konsentrasi;
 Paling sedikit 10 duplikasi tgst (20 kali analisa) harus dilakukan
untuk membuat CC
 Perbedaan antara pasangan hasil diplot dengan nol sebagai nilai
yang diharapkan.
Types of control chart
3
Controls charts presisi didasarkan pada "Spiking
recovery tests
 CC ini ditujukan untuk penentuan bias dalam analisis, dan untuk
membuktikan berjalannya quality control dalam proses
pengujian;
 Spike recovery test hanya dapat digunakan dalam hal RSD
diketahui memiliki nilai yang kecil dan konsentrasi equivalen
"spike" yang ditambahkan berkisar antara 1 s/d 10 kali
konsentrasi analit dari "unspike" sample;
Types of control chart
4
Plots of values of blank determinations on a segmented
chart
 lni sebenarnya bukan CC karena tidak ada nilai control limit;
 Chart sangat sederhana, plot respon yang diperoleh secara
sequential dengan nol sebagai base line.
Batasan Control Chart
Type of Control Charts (lanjutan)
Interpretation of Control Chart
Interpreting X-chart Interpreting R-chart
 Satu atau lebih titik ada di luar
tiga standard deviasi (3S)
lakukan tindakan, atau
 Dua atau lebih secara konsekutif
(berturut-turut) keluar dari dua
standard deviasi (2S) lakukan
tindakan, atau
 Suatu serie 7 titik atau lebih
dibawah atau di atas nilai rata-
rata, arnbil tindakan, atau
 Kecendrungan naik atau turun"
 Sama seperti X-chart,
lima atau lebih secara
konsekutif titik-titik ada
di atas 50 % confidence
limit menunjukkan
kecendrungan proses di
luar pengendalian.
Estimasi Besaran Ketidakpastian
Metode Uji
dari Data Validasi Metode
Ketidakpastian Pengujian
 Validasi Metode menggunakan larutan
baku (primer atau sekunder, RM/CRM),
maka standard deviasi dapat dianggap
sebagai ketidakpastian baku (individu) asal
larutan baku dan asal presisi metode. (type
A)
 Komponen lain (ketidakpastian baku lain)
diambil sesuai perlakuan metode
pengujian. (Type A/B)
Data hasil validasi metode sangat berguna dalam menentukan
ketidakpastian pengujian.
BILA
 Estimasi ketidakpastian pengukuran 100 mg sulfat (SO4) dalam
air buangan secara kromatografi ion dari data quality control
chart
 Estimasi ketidakpastian pengukuran ini ditentukan berdasarkan
data individual quality control chart ion sulfat.
 Laboratorium menggunakan control chart untuk menjamin mutu
pengujian sulfat dengan menggunakan secara teratur larutan
baku sekunder 10 mg/l yang diukur langsung, Standar deviasi
diperoleh sebesar 3,8%. Sementara 100 mg/l sampel dilarutkan
menjadi 10mg/L dan dilakukan pengukuran. Pengulangan
keseluruhan pekerjaan ini sebanyak 10 kali menghasilkan
standar deviasi 1 %.
Ketidakpastian Pengujian
Ketidakpastian Pengujian
Reporting
Reporting
 lni sangatlah penting untuk mendokumentasikan semua
prosedur validasi dan hasil-hasilnya
 Laporan rinci haruslah berisi informasi yang cukup sehingga:
 Metode yang divalidasi dapat diimplementasi secara
ielas
 Tidak ada bukti yang meragukan sehingga metode
yang dimaksud dapat secara aman digunakan (untuk
tuiuan audit atauPeraturan (regulasi)
Reporting: Validation File Contents
1. Deskripsi metode, prinsip  prinsip
dan batasan  batasan penggunaan.
Deskripsi dari metode, prinsip dan
limitasi.
2. Peruntukan penggunaan (analyte yang
diukur , matrices dan concentrations)
serta rentang kerja (working range
Reporting: Validation File Contents
3. Performance characteristics :
 selectivity (possible interferences)
 linearity range
 Limits of detection and quantification (if applieable)
 Truenes (reference materials, corparison with other
methods)
 Precision (r, iR, R)
 Measurement uncertainty
 External validation
4. References
1. Halaman Cover :
 Nama laboratorium, logo, Alamat Lab
 Laporan: Judul , No. Laporan dan Tanggal -Bulan  Tahun
Laporan
 Nama-nama yang terlibat dalam Validasi Metode Uji
2. Halaman Pengesahan:
 Berisi nama-nama pelaksana Validasi Metode, tanda tangan
dan tanggal pengesahan
 Nama Manajer Mutu, tanda tangan dan tanggal pengesahan
 Nama Manajer Teknis terkait, tanda tangan dan pengesahan
 ldentitas No. Rekaman Valldasi Metode
Reporting: Validation File Contents
Format Laporan
3. Ringkasan
4. Daftar isi
5. Isi
6. Lampiran
Reporting: Validation File Contents
Format Laporan
SEKIANNNNNN
TERIMAKASIHHHH :D
TAMBAHAN
ANALISIS dan METODE STATISTIK
Uji statistik untuk nilai rata-rata (mean)
Uji statistik untuk standard deviasi
Confidence interval untuk Mean dan
Standar Deviasi
Tolerance interval
Outlier
Standar Deviasi
Confidence Interval Untuk Standar Deviasi
S & Mean Lnterval
confidence interval s/x adalah nilai range dari standar deviasi atau
mean dimana di dalam nilai tersebut s/x masih dapat diterima
sesuai derajat kebebasan dan tingkat kepercayaan yang diambil
(留=0,05).
Menilai Dua Mean
Tolerance lntervals
Tolerance interval menunjukan batas nilai dimana di dalamnya
populasi data diharapkan ada dengan tingkat probabilitas yang
ditetapkan.
 Tolerance interval (interval toleransi) = X 賊 ks
 Dengan k . faktor yang ditentukan berdasarkan persentasi
populasi p, probabilitas dan jumlah pengukuran n untuk
menghitung X dan s
 k diperoleh dari tabel tolerance interval dua arah untuk
normal distribusi.
X == rata  rata
Outlier
Outlier nilai individual yang berada di luar
populasi atau secara statistik memiliki
nilai kurang dari probabilitas yang
dipersyaratkan.
Cara menilai data outlier:
Aturan kesalahan Huge Dixon Test Grubbs Test
Outlier
Aturan Huge
Jika Xq adalah data yang diduga outlier, X dan s masing 
masing adalah mean dan standar deviasi.
M ditetapkan sebagai nilai batas M  4 sebagai batas
penolakan (outlier)
Outlier
Dixon Test
Berdasarkan data yang telah dibuat ranking :
X1 < X2 < X3 < X4< X5 < X  <Xn
Tetapkan apakah X1 atau Xn yang dicurigai outlier
Hitung rasio statistik berikut untuk X1 atau Xn
Bandingkan rasio (statistik) dengan nilai tabel Dixon Test
Bila ratio < dari nilai tabel yang sesuai nilai X tidak outlier
Outlier
Grubbs Test
 Buat rangking data berdasarkan kenaikan
X1 < X2 < X3 < X4< X5 < X  <Xn
 Tetapkan apakah X1 atau Xn yang dicurigai outlier
 Hitung standar deviasi s dengan seluruh data
 Hitung nilai T sebagai berikut :
 Bandingkan nilai T dengan nilai tabel Grubbs Test
 Bila T < T tabel Grubbs maka nilai X1 atau Xxn dapat diterima,
jika sebalaikanya berarti outlier

More Related Content

Similar to Validasi-Metode-Analisis-Kimia. Tailand book (20)

Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (11)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (11)Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (11)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (11)
Eko Supriyadi
penjaminan mutu analisis kimia laboratorium
penjaminan mutu analisis kimia laboratoriumpenjaminan mutu analisis kimia laboratorium
penjaminan mutu analisis kimia laboratorium
sonnywidiarto3
Materi Pemantapan Mutu Laboratorium Kesehatan
Materi Pemantapan Mutu Laboratorium KesehatanMateri Pemantapan Mutu Laboratorium Kesehatan
Materi Pemantapan Mutu Laboratorium Kesehatan
azhari80
Implementasi ISO 17025 Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi.pdf
Implementasi ISO 17025 Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi.pdfImplementasi ISO 17025 Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi.pdf
Implementasi ISO 17025 Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi.pdf
andrihermawan27
Jaminan Mutu Hasil Uji Laboratorium Pengujian
Jaminan Mutu Hasil Uji Laboratorium PengujianJaminan Mutu Hasil Uji Laboratorium Pengujian
Jaminan Mutu Hasil Uji Laboratorium Pengujian
MuhamadZaky12
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitas
dodi mulya
implementasi dan testing sistem informasi
implementasi dan testing sistem informasiimplementasi dan testing sistem informasi
implementasi dan testing sistem informasi
SyaifuddinRahmad
Teknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptx
Teknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptxTeknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptx
Teknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptx
FebrynaHija1
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenAudit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Yunita Tri Andra Yani
CHAPTER 7
CHAPTER 7CHAPTER 7
CHAPTER 7
imamwonglampung
Hci
HciHci
Hci
tujiah
internal audit.pdf
internal audit.pdfinternal audit.pdf
internal audit.pdf
ErlytaVivi
Good laboratory practice
Good laboratory practiceGood laboratory practice
Good laboratory practice
Galih Pratama
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
kus yono
KETIDAK PASTIAN PENGUKURAN PENGUJIAN KIMIA.ppt
KETIDAK PASTIAN PENGUKURAN PENGUJIAN KIMIA.pptKETIDAK PASTIAN PENGUKURAN PENGUJIAN KIMIA.ppt
KETIDAK PASTIAN PENGUKURAN PENGUJIAN KIMIA.ppt
yuliantinoer
442354961-6-Validasi-dan-Verifikasi-Metode-Analisis-pptx.pptx
442354961-6-Validasi-dan-Verifikasi-Metode-Analisis-pptx.pptx442354961-6-Validasi-dan-Verifikasi-Metode-Analisis-pptx.pptx
442354961-6-Validasi-dan-Verifikasi-Metode-Analisis-pptx.pptx
muhammadEkaRamdhani2
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
VALIDITAS DAN RELIABILITASVALIDITAS DAN RELIABILITAS
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA
VALIDITAS DAN RELIABILITA INSTRUMEN
VALIDITAS DAN RELIABILITA INSTRUMENVALIDITAS DAN RELIABILITA INSTRUMEN
VALIDITAS DAN RELIABILITA INSTRUMEN
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (11)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (11)Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (11)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (11)
Eko Supriyadi
penjaminan mutu analisis kimia laboratorium
penjaminan mutu analisis kimia laboratoriumpenjaminan mutu analisis kimia laboratorium
penjaminan mutu analisis kimia laboratorium
sonnywidiarto3
Materi Pemantapan Mutu Laboratorium Kesehatan
Materi Pemantapan Mutu Laboratorium KesehatanMateri Pemantapan Mutu Laboratorium Kesehatan
Materi Pemantapan Mutu Laboratorium Kesehatan
azhari80
Implementasi ISO 17025 Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi.pdf
Implementasi ISO 17025 Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi.pdfImplementasi ISO 17025 Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi.pdf
Implementasi ISO 17025 Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi.pdf
andrihermawan27
Jaminan Mutu Hasil Uji Laboratorium Pengujian
Jaminan Mutu Hasil Uji Laboratorium PengujianJaminan Mutu Hasil Uji Laboratorium Pengujian
Jaminan Mutu Hasil Uji Laboratorium Pengujian
MuhamadZaky12
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitas
dodi mulya
implementasi dan testing sistem informasi
implementasi dan testing sistem informasiimplementasi dan testing sistem informasi
implementasi dan testing sistem informasi
SyaifuddinRahmad
Teknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptx
Teknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptxTeknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptx
Teknik-Teknik dalam QA_Kel 5-1.pptx
FebrynaHija1
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenAudit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Yunita Tri Andra Yani
Hci
HciHci
Hci
tujiah
internal audit.pdf
internal audit.pdfinternal audit.pdf
internal audit.pdf
ErlytaVivi
Good laboratory practice
Good laboratory practiceGood laboratory practice
Good laboratory practice
Galih Pratama
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
kus yono
KETIDAK PASTIAN PENGUKURAN PENGUJIAN KIMIA.ppt
KETIDAK PASTIAN PENGUKURAN PENGUJIAN KIMIA.pptKETIDAK PASTIAN PENGUKURAN PENGUJIAN KIMIA.ppt
KETIDAK PASTIAN PENGUKURAN PENGUJIAN KIMIA.ppt
yuliantinoer
442354961-6-Validasi-dan-Verifikasi-Metode-Analisis-pptx.pptx
442354961-6-Validasi-dan-Verifikasi-Metode-Analisis-pptx.pptx442354961-6-Validasi-dan-Verifikasi-Metode-Analisis-pptx.pptx
442354961-6-Validasi-dan-Verifikasi-Metode-Analisis-pptx.pptx
muhammadEkaRamdhani2

More from AndrsPacompa (12)

Tema-8-Tests-de-Caracterizacion-en-Conminucion-SUBIR.pdfTema-8-Tests-de-Caracterizacion-en-Conminucion-SUBIR.pdf
Tema-8-Tests-de-Caracterizacion-en-Conminucion-SUBIR.pdf
AndrsPacompa
Chromatography GCMS_Overview__1719054462.pdf
Chromatography GCMS_Overview__1719054462.pdfChromatography GCMS_Overview__1719054462.pdf
Chromatography GCMS_Overview__1719054462.pdf
AndrsPacompa
Analisis-de-Datos-Calibracion-de-Pesas-INTRODUCCION-y-Pesada-Directa.pdfAnalisis-de-Datos-Calibracion-de-Pesas-INTRODUCCION-y-Pesada-Directa.pdf
Analisis-de-Datos-Calibracion-de-Pesas-INTRODUCCION-y-Pesada-Directa.pdf
AndrsPacompa
Taller-de-Confirmacion-Metrologica balanzapdfTaller-de-Confirmacion-Metrologica balanzapdf
Taller-de-Confirmacion-Metrologica balanzapdf
AndrsPacompa
Calibraci坦n de Balanzas-y-Termometros.pdfCalibraci坦n de Balanzas-y-Termometros.pdf
Calibraci坦n de Balanzas-y-Termometros.pdf
AndrsPacompa
Presentacion-Incertidumbre-y-Evaluacion-conformidad-INM-pdf.pdfPresentacion-Incertidumbre-y-Evaluacion-conformidad-INM-pdf.pdf
Presentacion-Incertidumbre-y-Evaluacion-conformidad-INM-pdf.pdf
AndrsPacompa
Cpitulo 1-Metodos-Estadistica para muestreoCpitulo 1-Metodos-Estadistica para muestreo
Cpitulo 1-Metodos-Estadistica para muestreo
AndrsPacompa
epp para trabajar en la industria Per炭 pdfepp para trabajar en la industria Per炭 pdf
epp para trabajar en la industria Per炭 pdf
AndrsPacompa
141279899-Chapter-1-Errors-in-Chemical-Analysis.pdf
141279899-Chapter-1-Errors-in-Chemical-Analysis.pdf141279899-Chapter-1-Errors-in-Chemical-Analysis.pdf
141279899-Chapter-1-Errors-in-Chemical-Analysis.pdf
AndrsPacompa
611068977-Estimacion-de-la-incertidumbre.pdf611068977-Estimacion-de-la-incertidumbre.pdf
611068977-Estimacion-de-la-incertidumbre.pdf
AndrsPacompa
Modulo-03-Conminucion de minerales aur鱈ferosModulo-03-Conminucion de minerales aur鱈feros
Modulo-03-Conminucion de minerales aur鱈feros
AndrsPacompa
Politica  de calidad y objetivos de calidadPolitica  de calidad y objetivos de calidad
Politica de calidad y objetivos de calidad
AndrsPacompa
Tema-8-Tests-de-Caracterizacion-en-Conminucion-SUBIR.pdfTema-8-Tests-de-Caracterizacion-en-Conminucion-SUBIR.pdf
Tema-8-Tests-de-Caracterizacion-en-Conminucion-SUBIR.pdf
AndrsPacompa
Chromatography GCMS_Overview__1719054462.pdf
Chromatography GCMS_Overview__1719054462.pdfChromatography GCMS_Overview__1719054462.pdf
Chromatography GCMS_Overview__1719054462.pdf
AndrsPacompa
Analisis-de-Datos-Calibracion-de-Pesas-INTRODUCCION-y-Pesada-Directa.pdfAnalisis-de-Datos-Calibracion-de-Pesas-INTRODUCCION-y-Pesada-Directa.pdf
Analisis-de-Datos-Calibracion-de-Pesas-INTRODUCCION-y-Pesada-Directa.pdf
AndrsPacompa
Taller-de-Confirmacion-Metrologica balanzapdfTaller-de-Confirmacion-Metrologica balanzapdf
Taller-de-Confirmacion-Metrologica balanzapdf
AndrsPacompa
Calibraci坦n de Balanzas-y-Termometros.pdfCalibraci坦n de Balanzas-y-Termometros.pdf
Calibraci坦n de Balanzas-y-Termometros.pdf
AndrsPacompa
Presentacion-Incertidumbre-y-Evaluacion-conformidad-INM-pdf.pdfPresentacion-Incertidumbre-y-Evaluacion-conformidad-INM-pdf.pdf
Presentacion-Incertidumbre-y-Evaluacion-conformidad-INM-pdf.pdf
AndrsPacompa
Cpitulo 1-Metodos-Estadistica para muestreoCpitulo 1-Metodos-Estadistica para muestreo
Cpitulo 1-Metodos-Estadistica para muestreo
AndrsPacompa
epp para trabajar en la industria Per炭 pdfepp para trabajar en la industria Per炭 pdf
epp para trabajar en la industria Per炭 pdf
AndrsPacompa
141279899-Chapter-1-Errors-in-Chemical-Analysis.pdf
141279899-Chapter-1-Errors-in-Chemical-Analysis.pdf141279899-Chapter-1-Errors-in-Chemical-Analysis.pdf
141279899-Chapter-1-Errors-in-Chemical-Analysis.pdf
AndrsPacompa
611068977-Estimacion-de-la-incertidumbre.pdf611068977-Estimacion-de-la-incertidumbre.pdf
611068977-Estimacion-de-la-incertidumbre.pdf
AndrsPacompa
Modulo-03-Conminucion de minerales aur鱈ferosModulo-03-Conminucion de minerales aur鱈feros
Modulo-03-Conminucion de minerales aur鱈feros
AndrsPacompa
Politica  de calidad y objetivos de calidadPolitica  de calidad y objetivos de calidad
Politica de calidad y objetivos de calidad
AndrsPacompa

Recently uploaded (6)

com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdfcom.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
DNcen
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxSoal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
DZAKY60
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
ekasanjaya2610
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfPaparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
blendonk45
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .pptPPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
Muhammad Nasution
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKHIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
gendhisirma
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdfcom.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
DNcen
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxSoal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
DZAKY60
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
ekasanjaya2610
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfPaparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
blendonk45
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .pptPPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
Muhammad Nasution
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKHIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
gendhisirma

Validasi-Metode-Analisis-Kimia. Tailand book

  • 2. 5 Pertanyaan yang harus dijawab Apa itu validasi metode ? Mengapa validasi metode dibutuhkan ? Kapan anda memerlukan validasi metode ? Bagaimana cara anda memvalidasi ? Bagaimana anda mengenari suatu metode telah divalidasi ?
  • 4. Apa itu Validasi Metode? Validasi : konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bahwa tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi (Klausul 5.4.5.1) Validation : Confirmation, through the provision of qbjectlVe eyiderca, that the requirements for a specific intended use or application have been fulfilled
  • 5. Bukti objektif : data pendukung eksistensi sesuatu atau kebenaran sesuatu. (Objective evidence : data supporting the existence or verity of something) Persyaratan : kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, secara umum diterapkan dan menjadi keharusan. (Requirements : needs or expectations that is stated, generally implied or obligatory) Apa itu Validasi Metode?
  • 6. Validasi metode adalah proses pembuktian bahwa metode tersebut sesuai untuk maksud/tujuan tertentu. Method validation is then the process of proving that a method is suitable for its inrtended purpose Proses validasi suatu metode biasanya sangat dekat dengan proses pengembangan suatu metode. The process of validating a method is usually very close to the process of developing a method Apa itu Validasi Metode?
  • 8. Mengapa Validasi Metode dibutuhkan? Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian Dan Laboratorium Karibrasi Validasi metode adalah sebuah mandatory untuk lso 17025:2005 (klausul 5.4.5) Bagian yang harus dikomunikasikan kepada peranggan (Klausul 4.4.1)
  • 9. Penyajian bukti ilmiah akan ujuk kerja metode yang digunakan dan untuk komunikasi kepada semua pihak yang berkepentingan, semua kreteria dan persyaratan yang ditetapkan Mengapa Validasi Metode dibutuhkan?
  • 10. Mengapa Validasi Metode dibutuhkan? Mencapai hasil yang benar dan membuktikan kebenarannya ! customers mempercayai laboratorium dalam hal hasil data yang valid dan reliable. Validasi metode menjadi tahap penting dalam mencapai tujuan ini. validasi Metode membantu praktisi raboratorium dalam proses pembuktian bahwa fungsi darisebuah metode telah sesuai dengan tujuan.
  • 11. Sistem Manajemen mutu : validasi Metode seringkali rnenjadi bagian dari prosedur legal atau bagian dari perundang-u ndangan/peraturan. Validasi Metode memungkinkan untuk membandingkan hasil dari contoh sampel yang dianalisis di laboratorium yang berbeda-beda. Mengapa Validasi Metode dibutuhkan?
  • 12. VALIDASI 1. Metode tidak baku 2. Metode yang dikembangkan laboratorium 3. Metode baku yang digunakan di luar lingkup 4. Metode baku yang dimodifikasi ISO/IEC 17025:2005 Kapan Validasi Metode Dibutuhkan ? Umum: Sebuah metode harus divalidasi bila performance parameter metode uji tersebut belum valid atau belum dibuktikan valid untuk penggunaan problem analisis khusus.
  • 13. Kapan Validasi Metode Dibutuhkan ? Validasi metode diperlukan untuk : A Pengembangan metode Evaluasi terhadap performance parameter Sebelum menggunakan metode yang dipublikasi Untuk mendapatkan jaminan bahwa hasil in-house sesuai dengan hasil yang dipublikasi.
  • 14. Kapan Validasi Metode Dibutuhkan ? Validasi metode diperlukan untuk : B Perubahan Penggunaan Jenis sampel baru, level analit, penggunaan, dan perubahan lingkungan kerja. C Mengikuti Periode tidak digunakan Terlalu lama tidak digunakannya metode tersebut di laboratorium
  • 15. Kapan Validasi & Kapan Verifikasi ?
  • 17. Ayo memvalidasi metode ! Siapa? Laboratorium yang sedang develop sebuah metode bertanggung jawab atas benarnya validasi metode tersebut. Metode tidak baku, metode yang didesain/dikembangkan laboratorium, metode yang digunakan di luar lingkup yang dimaksud, penegasan serta modifikasi dari metode baku. Laboratorium yang menggunakan metode uji (official) bertanggungjawab untuk mengecek bahwa metode yang tervalidasi tersebut benar dalam penggunaannya.
  • 18. Ayo memvalidasi metode ! Apa ? Praktisi laboratorium harus menentukan sejumlah parameter yangdiperlukan selama proses validasi, dan initergantung tingkat validasi yang diperlukan (The degree of validation of the method)
  • 19. Ayo memvalidasi metode ! Bagaimana ? Seseorang harus merencanakan sebuah eksperimen dengan tujuan mendapatkan data karakteristik dari parameter pengukuran (sebuah rencana matang dapat menghemat waktu dengan karakterisasi parameter- parameter yang berbeda melalui experimen yang sama)
  • 20. Ayo memvalidasi metode ! Hasil Seseorang harus dapat merrgambil informasi yang berguna dari parameter pengukuran (menggunakan Statistik dan Excel) Seseorang harus mengambil kesimpulan atas hasil yang didapat dalam sebuah laporan yang mendetaii.
  • 21. Parameter Utama yang harus Divalidasi
  • 22. Parameter Utama yang harus Divalidasi 1 Ruang Lingkup Aplikasi Menjelaskan {keadaan analit), bagaimana metode uji menunjukkan kesesuaian pengukuran, pengujian analit dalam suatu matrik dan pada level konsentrasi yang diharapkan.
  • 23. Parameter Utama yang harus Divalidasi 2 Rentang Ukur Menjelaskan rentang konsentrasi dimana metode uji diaplikasikan yang dinyatakan dalam presisi, akurasi (trueness) dan linieritas.
  • 24. Parameter Utama yang harus Divalidasi 3 Selektivitas Menunjukkan kemampuan suatu metode membedakan antara analit yang dituju dan komponen lain / bentuk- bentuk analit lain yang mungkin ada dalam matrik.
  • 25. Parameter Utama yang harus Divalidasi 3 Linearitas Menentukan kemampuan suatu metode untuk mendapatkan respon yang proporsional terhadap konsentrasi analit.
  • 26. The Limit of Detection (LoD) is the lowest concentration that can be detected with an acceptable confidence The Limit of Quantification (LoA) is the lowest concentration that can be quantified with an acceptable precision and accuracy Decision Limit (CCu), Detection Capability (CCF) The decision limit (CCcr) is the lowest concentration at which one can be sure that the analyte is present (equal to or greater than LoD). The detection capability (CCF) is the smallest content of the substance that can be detected, identified andior quantified in a sample iequal to or greaterthan LoQ) Parameter Utama yang harus Divalidasi
  • 27. Parameter Utama yang harus Divalidasi 4 Kebenaran (Trueness) Kebenaran (trueness) suatu metode adalah ukuran sejauh mana kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Kebenaran hasil yang diperoleh lebih sering disebut akurasi pengukuran/pengujian
  • 28. Parameter Utama yang harus Divalidasi 5 Ketepatan (Precision) Ketelitian menggambarkan tingkat kedekatan antara hasil uji independen yang diperoleh dibawah kondisi yang sama yang dinyatakan dalam repeatability (pengulangan dengan perbedaan waktu yang relatif singkat antar pengukuran independen) dan reproducibility (pengulangan dengan perbedaan waktu relatif lama antar pengukuran
  • 29. Parameter Utama yang Harus Divalidasi 6 Robustness (Ruggedness) Test Robustness adalah pengukuran kapasitas metode uji untuk tetap tidak terpengaruh oleh perubahan kecil dari lingkungan dan/atau kondisi operasional" Perlakuan tersebut sengaja dilakukan untuk melitrat perubahan karakteristik parameter metode uji.
  • 30. Parameter Utama yang Harus Divalidasi 7 Ketidakpastian Pengukuran (Measurement Uncertanity) Ketidakpastian adalah suatu parameter yang terasosiasi dengan hasil pengujian/ pengukuran, yang mencerminkan ketersebaran nilai-nilainya yang layak dimiliki pada benda yang diuji/ukur
  • 31. BAGAIMANA MENGENALI METODE YANG TELAH DIVALIDASI?
  • 32. Bagaimana mengenali metode yang telah divalidasi Evaluate method performance parameters Are target values achieved ? YES NO Method is fit-for-purpose in its field of application meaning that method is validated More development required and method has then to be revalidated
  • 33. Kesimpulan Validasi Metode sangatlah dibutuhkan! Walaupun akan menambah biaya yang harus dikeluarkan namun tanpa validasi metode, analisis bagaikan tanpa nilai. There is not 1 way of performing validation : tingkat dan parameter validdasi akan sangat bergantung pada keadaan (kadangkala verrfikasi saja cukup). Dalam keadaan tertentu, sebuah parameter penting bagi situasi khusus, dan tidak significant pada situasi yang lain : use common sense !
  • 34. Validasi metode adalah sebuah proses yang harus direncanakan berdasarkan 'reliable data'. Rekaman validasi harus memuat hasil validasi dan karakteristik perrformance metode uji. Kesimpulan
  • 35. Field of Application : Selectivity Validation of Anlytical Methods Training
  • 36. Field Of Application And Application Range (Working Range) Lingkup aplikasi (Field of Application) menjelaskan keadaan analyte, matrix dan concentration yang dengannya metode uji sesuai digunakan. Sebuah metode tervalidasi untuk tujuan lingkup yang spesifik tidak dapat digunakan untuk matrices yang lain. Rentang aplikasi (Application / working Range) menyatakan rentang dimana metode sesuai peruntukannya, dinyatakan dalam precision, trueness dan linearity.
  • 37. Selectivity Selectivitas (also called specificity or confirmation of identity) kemampuan untuk mengukur target analit dengan keberadaan komponen-komponen lain dalam matrik sampel. Can A be accurately measured in the presence of B?
  • 38. Selectivitas parameter qualitatif Metode uji selektif/tidak selektif bila pengukuran A dengan keberadaan B" Selectivity Pengujian selektivitas direncanakan dengan menggunakan pengetahuan yang ada sebelumnya. Apa prinsip pengukurannya ? Jenis spesi kimia seperti apa yang dapat mengganggu dalam pengukuran? Bentuk substansi apa saja (bagian dari analit) yang ada dalam matrix? Apakah substansi-substansi tersebut dapat mengganggu pengukuran?
  • 39. What is the principle of the measurement? Titration of the acid groups with NaOH What kind of molecules can interfere with the measurement? Other acids What substances (apart from the analyte) are present in the matrix? Sugars, minerals, organic acids, polyphenols.... Can any of those substances interfere with the measurement? Yes, the other organic acids (citric acid, taftaric acid...) Selectivity Penentuan asam maleat dalam jus anggur merah dengan titrasi asam-basa. The method is not selective when measuring l--Malic acid in red grapejuice
  • 40. Selectivity: Methodology L-Malic acid in grape juice by enzymatic determination The method is selective when measurlng L-Malic acid in red grape juice
  • 41. Selectivity: Methodology L-Malic acid in grape juice by enzymatic determination What is the principle of the measurement? Reaction af L-Malic with an enzyme what kind of molecules can interfere with the measurement? Very strong acids (denaturation of enzyme) Substances absorbing at 340nm What substances (apart from the analyte) are present in the matrix? Sugars, minerals, organic acids, polyphenols... . Can any of those substances interfere with the measu- rement? No
  • 42. Bagaimana menetapkan selektivitas? (1 ) Analisa A tanpa dan adanya B dalam sampel. Evaluasi pengaruh B (bandingkan averages dan standard deviasi dan hasil keduanya)
  • 43. Inserrt Teknik Statistik Uji statistik untuk nilai rata-rata (mean) Uji statistik untuk standard deviasi
  • 44. Teknik Statistik Prinsip-prinsip statistik digunakan untuk menunjukkan tingkat pengendalian, evaluasi data, mendesain pengukuran, rencana sampling, dan mengambil keputusan. Persyaratan dasar penggunaan teknik statistik: Sistem pengukuran stabil Pengukuran individual independen satu terhadap lainnya Pengukuran individual mewakili random dari populasi data yang dihasilkan Proses pengukuran selalu terkontrol secara statistik
  • 45. Teknik Statistik Elilf dasar: 1,65, 1,15 1,00 1,05 1,35 1,65 1,15 1,35 1,15 1,67 Rank data, 1.00 1,05 1,15 1,15 1,15 1,35 1,35 1,65 1,65 1,67 Lrrnetic mean = average (rata-rata) X = ixjn = (xr * *, * xg * .....Xn)/n = 13,17114 = 1,37 Median = nilai tengah dari rank data = (Xs + xa)12 = (1,15 + 1,35)12= 1,250 Range = perbedaan data maksimum dan minimum = X1o - xl = 1,67 - 1,00 = 0,67
  • 46. Teknik Statistik Varian S2 Standard Deviation S Coefficient Variance CV Relative Standard Deviation RSD
  • 47. Standard deviasi dari pasangan data s = D / 2 D = perbedaan absolut antara pasangan data Standard deviasi gabungan Derajad kebebasan untuk masing-masing set data. Derajad kebebasan adalan n-1 (n jumlah data) Teknik Statistik
  • 48. Teknik Statistik (Uji nilai rata-rata, t test) Standard deviasi dari duplikasi pengukuran Membandingkan dua nilai rata-rata (t test) t= (x-y)/sp x_dan y nilai rata-rata Sp standard deviasi gabungan Nilai t kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan tingkat kepercayaan biasanya 95% dan derajad kebebasan (degree of fredom of yang sama). Bila nilai t hitung > nilai t tabel, berarti nilai x dan y nyata berbeda Bila nilai t hitung < nilai t tabel, berarti nilai x dan y nyata tidak berbeda
  • 49. Student T Test (Table)
  • 50. Teknik Statistik (Uji Standard Deviasi) Membandingkan dua standard deviasi (F test) F = S1 2 / S2 2 s1 dan s2 nilai dua standard deviasi dengan s1> S2 Nilai F dibandingkan dengan nilai F tabel. Bila F yang dihitung > F tabel berarti perbedaan s1 > s, adalah benar. Bila F yang dihitung < F tabel berarti tak ada perbedaan antara s., dan $2 Untuk uji t dan F perlu mengenal penggunaan tabel T dan F
  • 51. F-Test at 95% Confidential Level
  • 52. If This is Not Possible ....(2) Bandingkan dengan metode yang secara prinsip sama sekali berbeda. Analisa dan bandingkan dengan material yang terkarakteristik dengan baik (certified reference materials)
  • 53. Analisa blank extracts dan check keberadaan interferences. Spike (masukan dengan akurat) blank extracts dan bandingkan dengan larutan standard If This is Not Possible ....(2)
  • 54. How To Make a Method Selective 1. Analisa secara kristis significance dari ketidakselektifan check tingkat dan jenis gangguan pada analit dalam matrix Jika masih dibawah tingkat gangguan yang menyebabkan efek yang significant, metode mungkin cukup selektif tanpa modifikasi.
  • 55. How To Make a Method Selective 2. Lakukan step isolasi sebelum dilakukan analisa, dan jadikan bagian dari keseluruhan metode. 3. Forget it and try a different method!
  • 56. Limit of Detection (LoD) Limit of Quantification (LoQ)
  • 57. LoD, LoQ Limit of quantification (LoQ) adalah konsentrasi terkecil yang dapat dikuantifikasi dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima. LoD LoQ The Limit of detection (LoD) adalah konsentrasi terkecil yang dapat dideteksi dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima.
  • 58. LoD, LoQ : Methodology Bagaimana menentukan LoD and LoQ? Situasi 1 Situasi 2 Noise dan pengukuran signal (e.g. chromatographic or spectrometric methods) lndividual measurements (e.g. gravimetric, photometric, enzymatic, titrimetric methods)
  • 59. Situasi 1: Noise dan pengukuran signal Spike blank samples dengan sejumlah kecil analit
  • 60. Ukur signal dari base line hingga puncak peak (s) dan bagi dengan noise (N) Situasi 1: Noise dan pengukuran signal
  • 61. Tentukan kadar analit yang memberikan perbandingan signall noise 3 (LoD) atau 10 (Loa) Situasi 1: Noise dan pengukuran signal
  • 62. Jika blank sample tidak tersedia : Sampel dengan konsentrasi rendah tersedia, gunakan prosedur yang sama dengan sampel konsentrasi rendah. Sampel konsentrasi rendah tidak tersedia, gunakan prosedur yang sama dengan mengencerkan larutan standard Situasi 1: Noise dan pengukuran signal
  • 63. Situasi 2: lndividual measurements Lakukan pengukuran blank sampel 10 kali dan tetapkan standard deviasi.
  • 64. Apply the following formulas: LoD = 3 * SD LoQ = 10 * SD Situasi 2: lndividual measurements
  • 65. Special Situations Jika blank sample tidak tersedia? Jika sampel konsentrasi rendah tidak tersedia? Prosedur yang sama digunakan dengan sampel konsetrasi rendah. Prosedur yang sama digunakan dengan reagen blank (dalam hal ini penentuan LoD tidak diperlukan)
  • 66. The Limit of decision (CC留) adalah konsentrasi terendah dimana seseorang dapat yakin (dengan 1- 留 =99% confidence level) bahwa analit ada dalam sampel : 留 is the probability of a false positive decision = the result is positive although the analyte is not present CC留 ,CC硫
  • 67. CC留 ,CC硫 Detection capability (CC硫) adalah kandungan dari substance terendah yang dapat dideteksi, diidentifikasi, dan atau dikuantifikasi dalam sampel dengan tingkat kepercayaan 1- 硫 (umumnya 95%) 硫 is the probability of a false negative decision = the result is negative although the analyte is present
  • 68. CC留 ,CC硫 Bagaimana menetapkan CCc dan CC 硫? Procedure 1 : Prosedur kurva kalibrasi Procedure 2 : Variabilitas dari blank
  • 69. Procedure 1: Kurva Kalibrasi Direkomendasi untuk metode kuantitatif bila blank sample tersedia. Data yang digunakan untuk prosedur ini dapat juga digunakan untuk penentuan trueness dan precision.
  • 70. Lakukan spike sampel dengan konsentrasi disekitar level minimum performance yang diperlukan dan lakukan pengulangan pengukuran sebanyak 6 kali. Analisa sampel dalam 3 periode yang berbeda (repeatability dalam periode yang sama) dan intermediate reproducibility antar periode) Procedure 1: Kurva Kalibrasi
  • 71. Procedure 1: Kurva Kalibrasi
  • 72. Plot response terhadap penambahan konsentrasi untuk setiap periode. Hitunglah intercept untuk setiap periode Hitunglah standard deviasi dari intercept (SD intercept) Procedure 1: Kurva Kalibrasi
  • 73. Procedure 1: Kurva Kalibrasi
  • 74. Procedure 2 : Signal to noise or variability of the blank a) Gunakan sampel konsentrasi rendah sesuai dengan level performance yang diinginkan. b) Analisa 10 kali sample tersebut c) Hitunglah mean dan standard deviasi atau perbandingan signal/noise. d) CC留 = Performance level + 1.64 SD or 3* . (signal to noise) CC硫 = CCU + 1.64 SD
  • 76. Linearity, calibration curve, sensitivity Sensitivity adalah perubahan respon karena perubahan yang bersamaan dalam konsentarsi (slope of the calibration curve) penetapan kemampuan metode untuk nendapatkan hasil test yang proporsional pada konsentrasi analit Linearity Kurva Kalibrasi Menampilkan hubungan antara respon analit dan konsentrasi.
  • 77. Sensitivity Sensitivity adalah perubahan dalam respon akibat perubahan yang bersamaan dalam konsentrasi
  • 78. Linearity : methodology Ukur respon (paling sedikit 3 kali) pada paling sedikit 6 level konsentrasi mengcover rentang 80-120o/o rentang kerja dan rentang frequensi.
  • 79. Plot konsentrasi analit yang berbeda-beda (X) terhadap respon instrumen (Y) dan kaji secara visual. Tetapkan kurva linier. Y = 10.034* X - "0012 Linearity : methodology
  • 80. Plot konsentrasi analit yang berbeda-beda vs respon faktor respon/konsentrasi) dan kaji secara visual. Linearity : methodology
  • 81. Linearity : Methodology Correlation coefficient Residual plot Residual standard deviation Standard error of regression coefficients (slope and intercept) Ases kesesuaian model (statistical parameters)
  • 82. Ases kesesuaian model: correlation coefficient (r) Linearity : Methodology Aturan umum, ini harus sedekat mungkin dengan 1.
  • 83. Assess kesesuaian model : correlation coefficient (r) Linearity : Methodology
  • 84. Assess kesesuaian model : Residual plot Linearity : Methodology
  • 85. Assess kesesuaian model : Residual plot Linearity : Methodology Residual randomly distributed around the central line indicate good linearity
  • 86. Assess kesesuaian model : Residual plot A pattern in the residuals means a degree of non-linearity Linearity : Methodology
  • 87. Assess kesesuaian model : Residual plot In some cases the precision of the response is proportional to the concentration of analyte Linearity : Methodology
  • 88. Assess kesesuaian model : Residual plot Dalam kasus kasus tertentu, kemungkinan terjadi satu atau lebih data outlier, ini harus diinvestigasi penyebabnya Linearity : Methodology
  • 89. Linearity : Methodology Ases kesesuaian model: residual standard deviation (RSD) memberikan suatu indikasi penyebaran nilai-nilai disekitar fitted line. Warning!! Berbeda dengan RSD (Relative Standard Deviation) Dapat digunakan dalam estimasi ketidakpastian dalam konsentrasi u(predicted concentration) = RSD / slope of calibration
  • 90. Ases kesesuaian model: standard error of slope and intercept - Check the confidence intervals of the slope and intercept slope interval does not include zero intercept interval includes zero sound reason to use one-point calibration in routine analysis Linearity : Methodology
  • 91. Linearity : Methodology Summary Measure response (at least in triplicates) at least 6 concentrations levels covering a range going from 80-120 % of the working range and evenly spaced Plot concentration against response factor Evaluate visually Plot concentration against response Calculate the fiffed line Plot of residuals Calculate statistical parameters Evaluate statistical parameters Critical evaluation of results
  • 92. Linearity : Use of Q-Stat Q-Stat Gives you graphics and coefficients that you need
  • 93. Q-Stat Gives you graphics and coefficients that you need Linearity : Use of Q-Stat
  • 94. Non-Linear Calibration Curve What if the response is not linear ? 1. Use the calibration curve only in the linear range
  • 95. What if the response is not linear ? 2. Apply a transformation to your data to make it linear (log(x), 1/x ... ) Non-Linear Calibration Curve
  • 96. To include in the validation file Parameters of the regression analysis Intercept, slope with 95% interval Correlation Coefficient Residual Standard Deviation Plot of the regression Residuals plot
  • 98. Precision Presisi menunjukkan kedekatan diantara hasil-hasil pengujian yang independen dibawah kondisi yang ditentukan (repeatability or reproducibility).
  • 99. Precision Levels Repeatability (r) Intermediate Reproducibility (iR) Reproducibility (R) Laboratorium, analis dan peralatan yang sama serta dalam interval waktu yang pendek Di dalam laboratorium: dilakukan pada hari, oleh analis dan dengan peralatan yang berbeda Laboratorium, peralatan, dan analis yang berbeda serta dalam interval waktu yang lama.
  • 100. How to express precision ? Sebagai (Relative) Standard Deviation - Ditentukan dari hasil replikasi pengujian dibawah kondisi yang ditentukan. Sebagai suatu Limit - Mewakili maksimum toleransiterhadap perbedaan antar duplikasi pada tingkat probalitas tertentu. - Nilainya sama dengan 2.772.5D (at a 95% probability level)
  • 101. Precision : Methodology Bagaimana menghitung karakteristik presisi dari suatu metode? 1. Analisis beberapa sampel dalam replikat atau duplikat (duplicates or replicates design) 2. Analisis satu sampel dalam replikat (simple design)
  • 102. Repeatability designs Duplicate/Replicate Design : analisis beberapa sampel dalam replikat M : mean/median of observations SD(r) : Standard deviation of repeatability r : repeatability limit Similar Material : e.G different production)
  • 103. Simple repeatability : analisis satu sampel dalam replikat M : mean/median of observations SD(r) : Standard deviation of repeatability r : repeatability limit Repeatability designs
  • 104. Duplicate/Replicate design M : mean/median of observations SD(r) : Standard deviation of repeatability iR : repeatability limit Repeatability designs
  • 105. Reproducibility designs Simple reproducibility : analisis satu sampel M : mean/median of observations SD(r) : Standard deviation of repeatability iR : repeatability limit
  • 106. Interlaboratories designs Dapat digunakan untuk interaboratory study, collaborative study atau ring test Tujuan: Karakterisasi reproducibility dan repeatability untuk digunakan lingkup laboratorium yang luas (banyak).
  • 107. Precision: Summary Simple designs (desain sederhana) Analisa sampel dalam replikat Jalankan test statistik" detection nf outliers and normality Tentukan karakteristik presisi Evaluasi hasil Duplicate/replicate designs (desain duplikates/replikat) Analisa sampel dalan: duplicates/replicates Jalankan test statistik : detection of outiiers and normality Tentukan karakteristik presisi Evaluasi hasil
  • 108. Precision: Summary lnterlaboratory studies Analisa sampel oleh sejumlah laboratorium Jalankan test statistik Evaluasi hasil
  • 109. Precision: How to decide? Duplicate/Replicate Analysis - Untuk rentang yang luas - Desain yang lebih disukai (umum) - Baik dalam perhitungan repeatability Single designs - Untuk rentang yang sempit - Hanya valid untuk satu level dan satu matrik Interlaboratory studies - Untuk metode yang divalidasi/dikarakterisasi secara lengkap - Untuk validasi penuh
  • 111. Trueness (Kebenaran) Trueness menunjukkan tingkat kedekatan antara nilai rata- rata (average) yang didapat dari sejumlah serie pengukuran dengan nilai reference (nilai benar) Trueness ditunjukkan dengan nilai bias
  • 112. Trueness: methodology Bagaimana mengecek ada / tidak adanya bias ? Using certified reference materials (CRM) Using spiked samples Comparing two methods
  • 113. Trueness: methodology (CRM) Analyze certified reference material X0 = reference value 袖 = uncertainty associated to the reference value n = number of measures (should be higher than 6)
  • 114. Run Statistical Evaluation M = mean/median of observation SD = robust standard deviation of observation Is M significantly different than X0 Trueness: methodology (CRM)
  • 115. Run statistical evaluation : confidence intercals and significance test Trueness: methodology (CRM)
  • 116. Trueness: methodology (spiking) Analyze spiked samples X0 : native amount Xs : spiked amount X1 : final amount u : uncertainty associated to each value n : number of measures (must be higher than 6)
  • 117. Analyze spiked samples M = mean/median of observation SD = robust standard deviation of observation Is M significantly different than X1 ?? Trueness: methodology (spiking)
  • 118. Run Statistical evaluation : confidence intervals and significant test Trueness: methodology (spiking)
  • 119. Run statistical evaluation: confidence intervals and significance tests Prefer TO USE CERTIFIED REFERENCE Materials Trueness: methodology (spiking)
  • 120. Design 1: Analyze one sample by the two methods Trueness: methodology (spiking)
  • 121. Trueness : methodology (comparison) Design 1: Run statistical evaluation: confidence intervals and significance test
  • 122. Trueness : methodology (comparison) Design 2: Analyze a number of samples oy the two methods Ensure stobility befrteen pired measures
  • 123. ) Design 2: Run statistical evaluation: analysis of differences and analysis of regression Are method 1 and 2 comparable? Are the differences between the result different from zero? Are the two methods correlated? Trueness : methodology (comparison)
  • 124. Trueness: Summary Use of certified reference materials (CRM) Analyze cen-ified R*ference Material in repltcates Run stati*ctiealtests, detection of outliers and normaitty Run statisticatiests. confidence intervals and signifieance tests Evaluate results Use of spiked samples Analyze spiked san:pies in replieates Run statistiealtests" detection cf outiiers and normality Run statistiealtest*, confidence intervals ancl signifi*ance tests Evaluate results Comparing two methods Analyze samples by the two methocis Run statisiicaltests Evaiuate results
  • 125. Trueness : Use of Excel files Excel files give you the statistical evaluation and interpretation that you need
  • 126. Trueness : Use of Excel files Excel files give you the statistical evaluation and interpretation that you need
  • 128. Robustness Robustness (Juga disebut ruggedness) menunjukkan kemampuan metode untuk tetap tidak terpengaruh oleh perubahan kecil dari lingkungan dan/atau kondisi operasional. Robustness testing membolehkan analis mengidentifikasi parameter eksperimen yang memiliki efek KUNCI pada performance (kinerja) metode. Parameter kunci ini kemudian harus DIKONTROL
  • 129. Robustness metode adalah menguji sebuah metode uji dengan sengaja membuat perubahan kecil pada prosedur dan mengevaluasi efeknya terhadap hasil uji. Robustness
  • 130. Typical key parameters pH of a solution Temperature of a reaction Extraction time Concentration of reagents...
  • 131. How ? Setiap parameter diinvestigasi secara terpisah masing - masing, tetapi .. Time consuming and costly Desain eksperimen digunakan untuk meminimise kondisi kerja yang dipersyaratkan.
  • 133. Experimental design : method ldentifikasi 3 parameter (A, B, c) untuk dipelajari ldentifikasi keadaan normal (levet 1) dan alternatif nilai nilai (level 2) untuk setiap masing-masing parameter. Lakukan 4 eksperimen yang dijelaskan berikut ini: NEXT .
  • 134. Example a) Suatu residu antibiotik diekstrak dari susu dengan menggunakan pelarut. b) Hasil ekstrak dituangkan kedalam suatu cartridge silika dan dicuci dengan air. c) Antibiotik kemudian dielusi dengan acetonitrile dalam air (5% v/v) dan dikuantifikasi dengan RP-HPLC d) Test robustness ini bertujuan untuk mengevaluasi step clean- up e) Test robustness digunakan pada sampel susu yang di"spike" dengan antibiotik pada konsentrasi sekitaa 1,2 ug/l
  • 136. Lakukan setiap eksperimen dengan replikat (n=3) dan tentukan mean Check masing - masing kelengkapan : Number of trials for each experiment Standard deviation of repeatability Number of replicates used for repeatability calculation Experimental design : method
  • 137. Check parameters yang mempunyai efek yang memberikan efek significant terhadap metode. Kontrol parameter KUNCI dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak ada problem karena variasi parameter. lnilah cara yang disebut ROBUST Experimental design : method
  • 141. Working Range The working range defines the range of concentrations where the method is applicable in terms of precision, trueness ang linearity In terms of validation, it is necessary to evaluate working range and confirm that it corresponds to the concentration range demanded by the analytical requirement. Working range has to be larger than the application range !
  • 142. How to determine the working range One has to first precise: The correct linearity range The conect precision range The correct trueness range The intersection of these 3 ranges is the final working range
  • 143. How to determine the working range
  • 144. Penggunaan Data Validasi untuk Quality Control Ghart Program jaminan mutu pengujian klausul 5.9
  • 145. Pembuatan Control Chart Control chart menampilkan nilai rata-rata untuk mendisply kontrol mutu dari suatu proses analisis. Bila data standard deviasi dan mean dari sampel (QC sample) dilakukan secara routine Control chart sangat disarankan untuk Grafik Control Chart mengambarkan hubungan mutu hasil test dari waktu ke waktu atau sequence pengujian dengan batasan nilai (specs) sesuai dengan kontrol statistik yang telah ditetapkan.
  • 146. Pembuatan Control Chart Tahapan rasional untuk membuat Control Chart: Identifikasi elemen-elemen penting yang akan menyusun CC Tetapan Tujuan Pilih karakteristik yang akan diukur Tetapkan how, where, and when karakteristik yang akan diukur Tetapkan besarnya set data
  • 147. Pembuatan Control Chart Tahapan rasional untuk membuat Control Chart: Tetapkan prosedur utk mendapatkan random sampel Tentukan estimasi rerata proses dan SD utk jangka waktu lama Buatlah lay out garis tengah (mean), garis peringatan dan batas tindakan (action limit)
  • 149. Types of control chart 1 Controls charts presisi dan akurasi didasarkan pada material standard (CRM, SRM, Check Standard/working Std): Kontrol standard harus di run 1 kali untuk setiap 20 sampel. 20 kali penentuan harus dibuat sebelum perhitungan statistik.
  • 150. Types of control chart 2 Controls charts presisi didasarkan pada duplikat analisis: Sampel test yang diuji haruslah di dalam range konsentrasi yang sempit; SD selalu tergantung pada konsentrasi dan standard deviasi dari perbedaan antara duplikat analisis juga tergantung pada konsentrasi; Paling sedikit 10 duplikasi tgst (20 kali analisa) harus dilakukan untuk membuat CC Perbedaan antara pasangan hasil diplot dengan nol sebagai nilai yang diharapkan.
  • 151. Types of control chart 3 Controls charts presisi didasarkan pada "Spiking recovery tests CC ini ditujukan untuk penentuan bias dalam analisis, dan untuk membuktikan berjalannya quality control dalam proses pengujian; Spike recovery test hanya dapat digunakan dalam hal RSD diketahui memiliki nilai yang kecil dan konsentrasi equivalen "spike" yang ditambahkan berkisar antara 1 s/d 10 kali konsentrasi analit dari "unspike" sample;
  • 152. Types of control chart 4 Plots of values of blank determinations on a segmented chart lni sebenarnya bukan CC karena tidak ada nilai control limit; Chart sangat sederhana, plot respon yang diperoleh secara sequential dengan nol sebagai base line.
  • 154. Type of Control Charts (lanjutan)
  • 155. Interpretation of Control Chart Interpreting X-chart Interpreting R-chart Satu atau lebih titik ada di luar tiga standard deviasi (3S) lakukan tindakan, atau Dua atau lebih secara konsekutif (berturut-turut) keluar dari dua standard deviasi (2S) lakukan tindakan, atau Suatu serie 7 titik atau lebih dibawah atau di atas nilai rata- rata, arnbil tindakan, atau Kecendrungan naik atau turun" Sama seperti X-chart, lima atau lebih secara konsekutif titik-titik ada di atas 50 % confidence limit menunjukkan kecendrungan proses di luar pengendalian.
  • 156. Estimasi Besaran Ketidakpastian Metode Uji dari Data Validasi Metode
  • 157. Ketidakpastian Pengujian Validasi Metode menggunakan larutan baku (primer atau sekunder, RM/CRM), maka standard deviasi dapat dianggap sebagai ketidakpastian baku (individu) asal larutan baku dan asal presisi metode. (type A) Komponen lain (ketidakpastian baku lain) diambil sesuai perlakuan metode pengujian. (Type A/B) Data hasil validasi metode sangat berguna dalam menentukan ketidakpastian pengujian. BILA
  • 158. Estimasi ketidakpastian pengukuran 100 mg sulfat (SO4) dalam air buangan secara kromatografi ion dari data quality control chart Estimasi ketidakpastian pengukuran ini ditentukan berdasarkan data individual quality control chart ion sulfat. Laboratorium menggunakan control chart untuk menjamin mutu pengujian sulfat dengan menggunakan secara teratur larutan baku sekunder 10 mg/l yang diukur langsung, Standar deviasi diperoleh sebesar 3,8%. Sementara 100 mg/l sampel dilarutkan menjadi 10mg/L dan dilakukan pengukuran. Pengulangan keseluruhan pekerjaan ini sebanyak 10 kali menghasilkan standar deviasi 1 %. Ketidakpastian Pengujian
  • 161. Reporting lni sangatlah penting untuk mendokumentasikan semua prosedur validasi dan hasil-hasilnya Laporan rinci haruslah berisi informasi yang cukup sehingga: Metode yang divalidasi dapat diimplementasi secara ielas Tidak ada bukti yang meragukan sehingga metode yang dimaksud dapat secara aman digunakan (untuk tuiuan audit atauPeraturan (regulasi)
  • 162. Reporting: Validation File Contents 1. Deskripsi metode, prinsip prinsip dan batasan batasan penggunaan. Deskripsi dari metode, prinsip dan limitasi. 2. Peruntukan penggunaan (analyte yang diukur , matrices dan concentrations) serta rentang kerja (working range
  • 163. Reporting: Validation File Contents 3. Performance characteristics : selectivity (possible interferences) linearity range Limits of detection and quantification (if applieable) Truenes (reference materials, corparison with other methods) Precision (r, iR, R) Measurement uncertainty External validation 4. References
  • 164. 1. Halaman Cover : Nama laboratorium, logo, Alamat Lab Laporan: Judul , No. Laporan dan Tanggal -Bulan Tahun Laporan Nama-nama yang terlibat dalam Validasi Metode Uji 2. Halaman Pengesahan: Berisi nama-nama pelaksana Validasi Metode, tanda tangan dan tanggal pengesahan Nama Manajer Mutu, tanda tangan dan tanggal pengesahan Nama Manajer Teknis terkait, tanda tangan dan pengesahan ldentitas No. Rekaman Valldasi Metode Reporting: Validation File Contents Format Laporan
  • 165. 3. Ringkasan 4. Daftar isi 5. Isi 6. Lampiran Reporting: Validation File Contents Format Laporan
  • 168. ANALISIS dan METODE STATISTIK Uji statistik untuk nilai rata-rata (mean) Uji statistik untuk standard deviasi Confidence interval untuk Mean dan Standar Deviasi Tolerance interval Outlier
  • 170. Confidence Interval Untuk Standar Deviasi S & Mean Lnterval confidence interval s/x adalah nilai range dari standar deviasi atau mean dimana di dalam nilai tersebut s/x masih dapat diterima sesuai derajat kebebasan dan tingkat kepercayaan yang diambil (留=0,05).
  • 172. Tolerance lntervals Tolerance interval menunjukan batas nilai dimana di dalamnya populasi data diharapkan ada dengan tingkat probabilitas yang ditetapkan. Tolerance interval (interval toleransi) = X 賊 ks Dengan k . faktor yang ditentukan berdasarkan persentasi populasi p, probabilitas dan jumlah pengukuran n untuk menghitung X dan s k diperoleh dari tabel tolerance interval dua arah untuk normal distribusi. X == rata rata
  • 173. Outlier Outlier nilai individual yang berada di luar populasi atau secara statistik memiliki nilai kurang dari probabilitas yang dipersyaratkan. Cara menilai data outlier: Aturan kesalahan Huge Dixon Test Grubbs Test
  • 174. Outlier Aturan Huge Jika Xq adalah data yang diduga outlier, X dan s masing masing adalah mean dan standar deviasi. M ditetapkan sebagai nilai batas M 4 sebagai batas penolakan (outlier)
  • 175. Outlier Dixon Test Berdasarkan data yang telah dibuat ranking : X1 < X2 < X3 < X4< X5 < X <Xn Tetapkan apakah X1 atau Xn yang dicurigai outlier Hitung rasio statistik berikut untuk X1 atau Xn Bandingkan rasio (statistik) dengan nilai tabel Dixon Test Bila ratio < dari nilai tabel yang sesuai nilai X tidak outlier
  • 176. Outlier Grubbs Test Buat rangking data berdasarkan kenaikan X1 < X2 < X3 < X4< X5 < X <Xn Tetapkan apakah X1 atau Xn yang dicurigai outlier Hitung standar deviasi s dengan seluruh data Hitung nilai T sebagai berikut : Bandingkan nilai T dengan nilai tabel Grubbs Test Bila T < T tabel Grubbs maka nilai X1 atau Xxn dapat diterima, jika sebalaikanya berarti outlier