Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (11)Eko Supriyadi
油
Dokumen tersebut membahas pedoman umum pengujian dan sertifikasi kompetensi bidang jaringan komputer dan sistem administrasi. Terdapat penjelasan mengenai prinsip-prinsip pengujian yang harus dilakukan secara valid, dapat dipercaya, fleksibel dan adil serta metode penilaian yang mencakup observasi, wawancara, dan penugasan. Dokumen ini juga menjelaskan panduan pelaksanaan pengujian dan penilaian kompetensi secara terper
Quality assurance adalah proses proaktif untuk memastikan kualitas melalui perencanaan, dokumentasi, dan penetapan pedoman kualitas. Teknik yang digunakan meliputi inspeksi, audit, dan surveilans untuk memantau kualitas produk dan layanan kesehatan agar sesuai standar.
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
油
[Ringkasan]
Audit sistem kepastian kualitas adalah proses sistematis untuk menilai kemampuan suatu organisasi dalam memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Audit bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sistem manajemen kualitas serta memberikan rekomendasi perbaikan. Proses audit terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, studi hasil, dan tindakan perbaikan.
Bab 7 membahas metode evaluasi sistem interaksi manusia-komputer yang meliputi prosedur desain dan evaluasi, metode eksperimental, desain eksperimen, analisis statistik data, dan kesimpulan. Evaluasi dapat dilakukan pada berbagai tahapan desain untuk menilai aspek usability, learnability, efisiensi, dan acceptability. Eksperimen dirancang untuk menguji hipotesis dengan mengontrol variabel independen dan mengukur variabel dependen. Tujuan evalu
Dokumen tersebut membahas tentang Good Laboratory Practice (GLP) yang merupakan cara pengorganisasian laboratorium untuk menjamin bahwa pengujian dilakukan sesuai standar. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan penerapan GLP, faktor-faktor penentu kebenaran hasil pengujian, jenis pelatihan, organisasi laboratorium, dan persyaratan akomodasi dan lingkungan kerja laboratorium.
Eksperimen merupakan metode yang sering digunakan dalam interaksi antarmanusia untuk mengevaluasi desain yang diimplementasikan dengan mengontrol dan memanipulasi variabel tertentu. Desain eksperimen harus secara sistematik memanipulasi satu atau lebih variabel independen dan mengukur variabel dependen di bawah kondisi terkontrol. Hasil eksperimen dapat menyimpulkan hubungan sebab akibat antara variabel independen dan dependen. Evaluasi bertuju
Dokumen tersebut membahas tentang validitas dan reliabilitas sebagai ukuran kualitas instrumen pengukuran. Validitas mengukur sejauh mana instrumen mampu mengukur apa yang dimaksudkan, sedangkan reliabilitas mengukur kekonsistenan hasil pengukuran. Terdapat beberapa jenis validitas seperti validitas muka, logis, konstruk, dan berdasarkan kriteria. Sedangkan reliabilitas dibedakan menjadi stabilitas dan ekivalensi.
Dokumen tersebut membahas tentang validitas dan reliabilitas sebagai ukuran kualitas instrumen pengukuran. Validitas mengukur sejauh mana instrumen mampu mengukur apa yang dimaksudkan, sedangkan reliabilitas mengukur kekonsistenan hasil pengukuran. Terdapat beberapa jenis validitas seperti validitas muka, logis, konstruk, dan berdasarkan kriteria. Sedangkan reliabilitas dibedakan menjadi stabilitas dan ekivalensi.
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (11)Eko Supriyadi
油
Dokumen tersebut membahas pedoman umum pengujian dan sertifikasi kompetensi bidang jaringan komputer dan sistem administrasi. Terdapat penjelasan mengenai prinsip-prinsip pengujian yang harus dilakukan secara valid, dapat dipercaya, fleksibel dan adil serta metode penilaian yang mencakup observasi, wawancara, dan penugasan. Dokumen ini juga menjelaskan panduan pelaksanaan pengujian dan penilaian kompetensi secara terper
Quality assurance adalah proses proaktif untuk memastikan kualitas melalui perencanaan, dokumentasi, dan penetapan pedoman kualitas. Teknik yang digunakan meliputi inspeksi, audit, dan surveilans untuk memantau kualitas produk dan layanan kesehatan agar sesuai standar.
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
油
[Ringkasan]
Audit sistem kepastian kualitas adalah proses sistematis untuk menilai kemampuan suatu organisasi dalam memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Audit bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sistem manajemen kualitas serta memberikan rekomendasi perbaikan. Proses audit terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, studi hasil, dan tindakan perbaikan.
Bab 7 membahas metode evaluasi sistem interaksi manusia-komputer yang meliputi prosedur desain dan evaluasi, metode eksperimental, desain eksperimen, analisis statistik data, dan kesimpulan. Evaluasi dapat dilakukan pada berbagai tahapan desain untuk menilai aspek usability, learnability, efisiensi, dan acceptability. Eksperimen dirancang untuk menguji hipotesis dengan mengontrol variabel independen dan mengukur variabel dependen. Tujuan evalu
Dokumen tersebut membahas tentang Good Laboratory Practice (GLP) yang merupakan cara pengorganisasian laboratorium untuk menjamin bahwa pengujian dilakukan sesuai standar. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan penerapan GLP, faktor-faktor penentu kebenaran hasil pengujian, jenis pelatihan, organisasi laboratorium, dan persyaratan akomodasi dan lingkungan kerja laboratorium.
Eksperimen merupakan metode yang sering digunakan dalam interaksi antarmanusia untuk mengevaluasi desain yang diimplementasikan dengan mengontrol dan memanipulasi variabel tertentu. Desain eksperimen harus secara sistematik memanipulasi satu atau lebih variabel independen dan mengukur variabel dependen di bawah kondisi terkontrol. Hasil eksperimen dapat menyimpulkan hubungan sebab akibat antara variabel independen dan dependen. Evaluasi bertuju
Dokumen tersebut membahas tentang validitas dan reliabilitas sebagai ukuran kualitas instrumen pengukuran. Validitas mengukur sejauh mana instrumen mampu mengukur apa yang dimaksudkan, sedangkan reliabilitas mengukur kekonsistenan hasil pengukuran. Terdapat beberapa jenis validitas seperti validitas muka, logis, konstruk, dan berdasarkan kriteria. Sedangkan reliabilitas dibedakan menjadi stabilitas dan ekivalensi.
Dokumen tersebut membahas tentang validitas dan reliabilitas sebagai ukuran kualitas instrumen pengukuran. Validitas mengukur sejauh mana instrumen mampu mengukur apa yang dimaksudkan, sedangkan reliabilitas mengukur kekonsistenan hasil pengukuran. Terdapat beberapa jenis validitas seperti validitas muka, logis, konstruk, dan berdasarkan kriteria. Sedangkan reliabilitas dibedakan menjadi stabilitas dan ekivalensi.
2. 5 Pertanyaan yang harus dijawab
Apa itu validasi metode ?
Mengapa validasi metode dibutuhkan ?
Kapan anda memerlukan validasi metode ?
Bagaimana cara anda memvalidasi ?
Bagaimana anda mengenari suatu metode telah
divalidasi ?
4. Apa itu Validasi Metode?
Validasi : konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan
bahwa tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi
(Klausul 5.4.5.1)
Validation : Confirmation, through the provision of
qbjectlVe eyiderca, that the requirements for a specific
intended use or application have been fulfilled
5. Bukti objektif : data pendukung eksistensi sesuatu atau
kebenaran sesuatu.
(Objective evidence : data supporting the existence or
verity of something)
Persyaratan : kebutuhan atau harapan yang dinyatakan,
secara umum diterapkan dan menjadi keharusan.
(Requirements : needs or expectations that is stated,
generally implied or obligatory)
Apa itu Validasi Metode?
6. Validasi metode adalah proses pembuktian bahwa metode
tersebut sesuai untuk maksud/tujuan tertentu.
Method validation is then the process of proving that a
method is suitable for its inrtended purpose
Proses validasi suatu metode biasanya sangat dekat dengan
proses pengembangan suatu metode.
The process of validating a method is usually very close to the
process of developing a method
Apa itu Validasi Metode?
8. Mengapa Validasi Metode dibutuhkan?
Persyaratan Umum Kompetensi
Laboratorium Pengujian Dan Laboratorium Karibrasi
Validasi metode adalah sebuah
mandatory untuk lso 17025:2005
(klausul 5.4.5)
Bagian yang harus dikomunikasikan
kepada peranggan (Klausul 4.4.1)
9. Penyajian bukti ilmiah akan ujuk kerja metode yang digunakan
dan untuk komunikasi kepada semua pihak yang berkepentingan,
semua kreteria dan persyaratan yang ditetapkan
Mengapa Validasi Metode dibutuhkan?
10. Mengapa Validasi Metode dibutuhkan?
Mencapai hasil yang benar dan membuktikan
kebenarannya !
customers mempercayai laboratorium
dalam hal hasil data yang valid dan
reliable. Validasi metode menjadi tahap
penting dalam mencapai tujuan ini.
validasi Metode membantu praktisi
raboratorium dalam proses pembuktian
bahwa fungsi darisebuah metode telah
sesuai dengan tujuan.
11. Sistem Manajemen mutu :
validasi Metode seringkali rnenjadi
bagian dari prosedur legal atau bagian
dari perundang-u ndangan/peraturan.
Validasi Metode memungkinkan untuk
membandingkan hasil dari contoh
sampel yang dianalisis di laboratorium
yang berbeda-beda.
Mengapa Validasi Metode dibutuhkan?
12. VALIDASI
1. Metode tidak baku
2. Metode yang dikembangkan laboratorium
3. Metode baku yang digunakan di luar lingkup
4. Metode baku yang dimodifikasi
ISO/IEC 17025:2005
Kapan Validasi Metode Dibutuhkan ?
Umum:
Sebuah metode harus divalidasi bila performance parameter metode
uji tersebut belum valid atau belum dibuktikan valid untuk penggunaan
problem analisis khusus.
13. Kapan Validasi Metode Dibutuhkan ?
Validasi metode diperlukan untuk :
A Pengembangan metode
Evaluasi terhadap performance parameter
Sebelum menggunakan metode yang dipublikasi
Untuk mendapatkan jaminan bahwa hasil in-house
sesuai dengan hasil yang dipublikasi.
14. Kapan Validasi Metode Dibutuhkan ?
Validasi metode diperlukan untuk :
B Perubahan Penggunaan
Jenis sampel baru, level analit, penggunaan, dan perubahan
lingkungan kerja.
C Mengikuti Periode tidak digunakan
Terlalu lama tidak digunakannya metode tersebut di
laboratorium
17. Ayo memvalidasi metode !
Siapa?
Laboratorium yang sedang develop sebuah
metode bertanggung jawab atas benarnya
validasi metode tersebut.
Metode tidak baku, metode yang
didesain/dikembangkan laboratorium,
metode yang digunakan di luar lingkup
yang dimaksud, penegasan serta
modifikasi dari metode baku.
Laboratorium yang menggunakan metode uji (official)
bertanggungjawab untuk mengecek bahwa metode yang
tervalidasi tersebut benar dalam penggunaannya.
18. Ayo memvalidasi metode !
Apa ?
Praktisi laboratorium harus menentukan
sejumlah parameter yangdiperlukan selama
proses validasi, dan initergantung tingkat
validasi yang diperlukan (The degree of
validation of the method)
19. Ayo memvalidasi metode !
Bagaimana ?
Seseorang harus merencanakan sebuah
eksperimen dengan tujuan mendapatkan data
karakteristik dari parameter pengukuran
(sebuah rencana matang dapat menghemat
waktu dengan karakterisasi parameter-
parameter yang berbeda melalui experimen
yang sama)
20. Ayo memvalidasi metode !
Hasil
Seseorang harus dapat merrgambil
informasi yang berguna dari parameter
pengukuran (menggunakan Statistik dan
Excel)
Seseorang harus mengambil kesimpulan
atas hasil yang didapat dalam sebuah
laporan yang mendetaii.
22. Parameter Utama yang harus Divalidasi
1 Ruang Lingkup Aplikasi
Menjelaskan {keadaan analit), bagaimana metode uji
menunjukkan kesesuaian pengukuran, pengujian analit
dalam suatu matrik dan pada level konsentrasi yang
diharapkan.
23. Parameter Utama yang harus Divalidasi
2 Rentang Ukur
Menjelaskan rentang konsentrasi dimana metode uji
diaplikasikan yang dinyatakan dalam presisi, akurasi
(trueness) dan linieritas.
24. Parameter Utama yang harus Divalidasi
3 Selektivitas
Menunjukkan kemampuan suatu metode membedakan
antara analit yang dituju dan komponen lain / bentuk-
bentuk analit lain yang mungkin ada dalam matrik.
25. Parameter Utama yang harus Divalidasi
3 Linearitas
Menentukan kemampuan suatu metode untuk
mendapatkan respon yang proporsional terhadap
konsentrasi analit.
26. The Limit of Detection (LoD) is the lowest concentration that
can be detected with an acceptable confidence
The Limit of Quantification (LoA) is the lowest concentration
that can be quantified with an acceptable precision and
accuracy
Decision Limit (CCu), Detection Capability (CCF)
The decision limit (CCcr) is the lowest concentration at which
one can be sure that the analyte is present (equal to or
greater than LoD).
The detection capability (CCF) is the smallest content of the
substance that can be detected, identified andior quantified
in a sample iequal to or greaterthan LoQ)
Parameter Utama yang harus Divalidasi
27. Parameter Utama yang harus Divalidasi
4 Kebenaran (Trueness)
Kebenaran (trueness) suatu metode adalah ukuran
sejauh mana kedekatan hasil pengukuran dengan nilai
sebenarnya. Kebenaran hasil yang diperoleh lebih sering
disebut akurasi pengukuran/pengujian
28. Parameter Utama yang harus Divalidasi
5 Ketepatan (Precision)
Ketelitian menggambarkan tingkat kedekatan antara
hasil uji independen yang diperoleh dibawah kondisi
yang sama yang dinyatakan dalam repeatability
(pengulangan dengan perbedaan waktu yang relatif
singkat antar pengukuran independen) dan
reproducibility (pengulangan dengan perbedaan waktu
relatif lama antar pengukuran
29. Parameter Utama yang Harus Divalidasi
6 Robustness (Ruggedness)
Test Robustness adalah pengukuran kapasitas metode
uji untuk tetap tidak terpengaruh oleh perubahan kecil
dari lingkungan dan/atau kondisi operasional" Perlakuan
tersebut sengaja dilakukan untuk melitrat perubahan
karakteristik parameter metode uji.
30. Parameter Utama yang Harus Divalidasi
7
Ketidakpastian Pengukuran
(Measurement Uncertanity)
Ketidakpastian adalah suatu parameter yang terasosiasi
dengan hasil pengujian/ pengukuran, yang
mencerminkan ketersebaran nilai-nilainya yang layak
dimiliki pada benda yang diuji/ukur
32. Bagaimana mengenali metode yang telah
divalidasi
Evaluate method performance parameters
Are target values achieved ?
YES
NO
Method is fit-for-purpose in its field of
application meaning that method is validated
More development required and method has
then to be revalidated
33. Kesimpulan
Validasi Metode sangatlah dibutuhkan! Walaupun akan
menambah biaya yang harus dikeluarkan namun tanpa validasi
metode, analisis bagaikan tanpa nilai.
There is not 1 way of performing validation : tingkat dan
parameter validdasi akan sangat bergantung pada keadaan
(kadangkala verrfikasi saja cukup). Dalam keadaan tertentu,
sebuah parameter penting bagi situasi khusus, dan tidak
significant pada situasi yang lain : use common sense !
34. Validasi metode adalah sebuah proses yang harus
direncanakan berdasarkan 'reliable data'.
Rekaman validasi harus memuat hasil validasi dan
karakteristik perrformance metode uji.
Kesimpulan
36. Field Of Application And Application Range
(Working Range)
Lingkup aplikasi (Field of Application) menjelaskan
keadaan analyte, matrix dan concentration yang
dengannya metode uji sesuai digunakan.
Sebuah metode tervalidasi untuk tujuan lingkup yang
spesifik tidak dapat digunakan untuk matrices yang lain.
Rentang aplikasi (Application / working Range)
menyatakan rentang dimana metode sesuai
peruntukannya, dinyatakan dalam precision, trueness dan
linearity.
37. Selectivity
Selectivitas (also called specificity or confirmation of
identity) kemampuan untuk mengukur target analit
dengan keberadaan komponen-komponen lain dalam
matrik sampel.
Can A be accurately measured in the presence of B?
38. Selectivitas parameter qualitatif
Metode uji selektif/tidak selektif bila pengukuran A dengan
keberadaan B"
Selectivity
Pengujian selektivitas direncanakan dengan menggunakan
pengetahuan yang ada sebelumnya.
Apa prinsip pengukurannya ?
Jenis spesi kimia seperti apa yang dapat mengganggu dalam
pengukuran?
Bentuk substansi apa saja (bagian dari analit) yang ada
dalam matrix?
Apakah substansi-substansi tersebut dapat mengganggu
pengukuran?
39. What is the principle of the measurement?
Titration of the acid groups with NaOH
What kind of molecules can interfere with the measurement?
Other acids
What substances (apart from the analyte) are present in the
matrix?
Sugars, minerals, organic acids, polyphenols....
Can any of those substances interfere with the measurement?
Yes, the other organic acids (citric acid, taftaric acid...)
Selectivity
Penentuan asam maleat dalam jus anggur merah dengan titrasi
asam-basa.
The method is not selective when measuring l--Malic acid in red grapejuice
40. Selectivity: Methodology
L-Malic acid in grape juice by enzymatic determination
The method is selective when measurlng L-Malic acid in
red grape juice
41. Selectivity: Methodology
L-Malic acid in grape juice by enzymatic determination
What is the principle of the measurement?
Reaction af L-Malic with an enzyme
what kind of molecules can interfere with the measurement?
Very strong acids (denaturation of enzyme)
Substances absorbing at 340nm
What substances (apart from the analyte) are present in the
matrix?
Sugars, minerals, organic acids, polyphenols... .
Can any of those substances interfere with the measu-
rement?
No
42. Bagaimana menetapkan selektivitas? (1 )
Analisa A tanpa dan adanya B dalam sampel.
Evaluasi pengaruh B (bandingkan averages dan standard
deviasi dan hasil keduanya)
43. Inserrt Teknik Statistik
Uji statistik untuk nilai rata-rata (mean)
Uji statistik untuk standard deviasi
44. Teknik Statistik
Prinsip-prinsip statistik digunakan untuk menunjukkan tingkat
pengendalian, evaluasi data, mendesain pengukuran, rencana
sampling, dan mengambil keputusan.
Persyaratan dasar penggunaan teknik statistik:
Sistem pengukuran stabil
Pengukuran individual independen satu terhadap lainnya
Pengukuran individual mewakili random dari populasi data
yang dihasilkan
Proses pengukuran selalu terkontrol secara statistik
45. Teknik Statistik
Elilf dasar:
1,65, 1,15 1,00 1,05 1,35 1,65 1,15 1,35 1,15 1,67
Rank data,
1.00 1,05 1,15 1,15 1,15 1,35 1,35 1,65 1,65 1,67
Lrrnetic mean = average (rata-rata)
X = ixjn = (xr * *, * xg * .....Xn)/n
= 13,17114 = 1,37
Median = nilai tengah dari rank data
= (Xs + xa)12 = (1,15 + 1,35)12= 1,250
Range = perbedaan data maksimum dan minimum
= X1o - xl = 1,67 - 1,00 = 0,67
47. Standard deviasi dari pasangan data
s = D / 2
D = perbedaan absolut antara pasangan data
Standard deviasi gabungan
Derajad kebebasan untuk masing-masing set data.
Derajad kebebasan adalan n-1 (n jumlah data)
Teknik Statistik
48. Teknik Statistik
(Uji nilai rata-rata, t test)
Standard deviasi dari duplikasi pengukuran
Membandingkan dua nilai rata-rata (t test)
t= (x-y)/sp
x_dan y nilai rata-rata
Sp standard deviasi gabungan
Nilai t kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan
tingkat kepercayaan biasanya 95% dan derajad kebebasan
(degree of fredom of yang sama).
Bila nilai t hitung > nilai t tabel, berarti nilai x dan y nyata
berbeda
Bila nilai t hitung < nilai t tabel, berarti nilai x dan y nyata
tidak berbeda
50. Teknik Statistik (Uji Standard Deviasi)
Membandingkan dua standard deviasi (F test)
F = S1
2 / S2
2
s1 dan s2 nilai dua standard deviasi dengan s1> S2
Nilai F dibandingkan dengan nilai F tabel.
Bila F yang dihitung > F tabel berarti perbedaan s1 > s, adalah
benar.
Bila F yang dihitung < F tabel berarti tak ada perbedaan antara
s., dan $2
Untuk uji t dan F perlu mengenal penggunaan tabel T dan F
52. If This is Not Possible ....(2)
Bandingkan dengan metode yang secara prinsip sama
sekali berbeda.
Analisa dan bandingkan dengan material yang
terkarakteristik dengan baik (certified reference
materials)
53. Analisa blank extracts dan check keberadaan interferences.
Spike (masukan dengan akurat) blank extracts dan
bandingkan dengan larutan standard
If This is Not Possible ....(2)
54. How To Make a Method Selective
1. Analisa secara kristis significance dari
ketidakselektifan
check tingkat dan jenis gangguan pada analit
dalam matrix
Jika masih dibawah tingkat gangguan yang
menyebabkan efek yang significant, metode
mungkin cukup selektif tanpa modifikasi.
55. How To Make a Method Selective
2. Lakukan step isolasi sebelum
dilakukan analisa, dan jadikan bagian
dari keseluruhan metode.
3. Forget it and try a different method!
57. LoD, LoQ
Limit of quantification (LoQ) adalah konsentrasi
terkecil yang dapat dikuantifikasi dengan presisi
dan akurasi yang dapat diterima.
LoD
LoQ
The Limit of detection (LoD) adalah konsentrasi
terkecil yang dapat dideteksi dengan presisi dan
akurasi yang dapat diterima.
58. LoD, LoQ : Methodology
Bagaimana menentukan LoD and LoQ?
Situasi 1 Situasi 2
Noise dan pengukuran signal
(e.g. chromatographic or
spectrometric methods)
lndividual measurements
(e.g. gravimetric,
photometric, enzymatic,
titrimetric methods)
59. Situasi 1: Noise dan pengukuran signal
Spike blank samples dengan sejumlah kecil analit
60. Ukur signal dari base line hingga puncak peak (s)
dan bagi dengan noise (N)
Situasi 1: Noise dan pengukuran signal
61. Tentukan kadar analit yang memberikan perbandingan signall
noise 3 (LoD) atau 10 (Loa)
Situasi 1: Noise dan pengukuran signal
62. Jika blank sample tidak tersedia :
Sampel dengan konsentrasi rendah tersedia, gunakan
prosedur yang sama dengan sampel konsentrasi rendah.
Sampel konsentrasi rendah tidak tersedia, gunakan
prosedur yang sama dengan mengencerkan larutan
standard
Situasi 1: Noise dan pengukuran signal
63. Situasi 2: lndividual measurements
Lakukan pengukuran blank sampel 10 kali dan tetapkan
standard deviasi.
64. Apply the following formulas:
LoD = 3 * SD
LoQ = 10 * SD
Situasi 2: lndividual measurements
65. Special Situations
Jika blank sample
tidak tersedia?
Jika sampel
konsentrasi rendah
tidak tersedia?
Prosedur yang sama digunakan
dengan sampel konsetrasi rendah.
Prosedur yang sama digunakan
dengan reagen blank (dalam hal ini
penentuan LoD tidak diperlukan)
66. The Limit of decision (CC留) adalah konsentrasi terendah
dimana seseorang dapat yakin (dengan 1- 留 =99% confidence
level) bahwa analit ada dalam sampel :
留 is the probability of a false positive decision
= the result is positive although the analyte is not present
CC留 ,CC硫
67. CC留 ,CC硫
Detection capability (CC硫) adalah kandungan dari substance
terendah yang dapat dideteksi, diidentifikasi, dan atau
dikuantifikasi dalam sampel dengan tingkat kepercayaan 1- 硫
(umumnya 95%)
硫 is the probability of a false negative decision = the
result is negative although the analyte is present
68. CC留 ,CC硫
Bagaimana menetapkan CCc dan CC 硫?
Procedure 1 : Prosedur kurva kalibrasi
Procedure 2 : Variabilitas dari blank
69. Procedure 1: Kurva Kalibrasi
Direkomendasi untuk metode kuantitatif bila blank sample
tersedia.
Data yang digunakan untuk prosedur ini dapat juga
digunakan untuk penentuan trueness dan precision.
70. Lakukan spike sampel dengan konsentrasi disekitar level
minimum performance yang diperlukan dan lakukan
pengulangan pengukuran sebanyak 6 kali.
Analisa sampel dalam 3 periode yang berbeda
(repeatability dalam periode yang sama) dan
intermediate reproducibility antar periode)
Procedure 1: Kurva Kalibrasi
72. Plot response terhadap penambahan konsentrasi untuk
setiap periode.
Hitunglah intercept untuk setiap periode
Hitunglah standard deviasi dari intercept (SD intercept)
Procedure 1: Kurva Kalibrasi
74. Procedure 2 :
Signal to noise or variability of the blank
a) Gunakan sampel konsentrasi rendah sesuai dengan level
performance yang diinginkan.
b) Analisa 10 kali sample tersebut
c) Hitunglah mean dan standard deviasi atau perbandingan
signal/noise.
d) CC留 = Performance level + 1.64 SD or 3* . (signal to noise)
CC硫 = CCU + 1.64 SD
76. Linearity, calibration curve, sensitivity
Sensitivity
adalah perubahan respon karena perubahan
yang bersamaan dalam konsentarsi (slope of
the calibration curve)
penetapan kemampuan metode untuk
nendapatkan hasil test yang proporsional pada
konsentrasi analit
Linearity
Kurva
Kalibrasi
Menampilkan hubungan antara respon analit
dan konsentrasi.
78. Linearity : methodology
Ukur respon (paling sedikit 3 kali) pada paling sedikit 6 level
konsentrasi mengcover rentang 80-120o/o rentang kerja dan
rentang frequensi.
79. Plot konsentrasi analit yang berbeda-beda (X) terhadap respon
instrumen (Y) dan kaji secara visual.
Tetapkan kurva linier. Y = 10.034* X - "0012
Linearity : methodology
80. Plot konsentrasi analit yang berbeda-beda vs respon
faktor respon/konsentrasi) dan kaji secara visual.
Linearity : methodology
81. Linearity : Methodology
Correlation coefficient
Residual plot
Residual standard deviation
Standard error of regression coefficients
(slope and intercept)
Ases kesesuaian model (statistical parameters)
82. Ases kesesuaian model: correlation coefficient (r)
Linearity : Methodology
Aturan umum, ini harus sedekat mungkin dengan 1.
85. Assess kesesuaian model : Residual plot
Linearity : Methodology
Residual randomly distributed around the central line indicate
good linearity
86. Assess kesesuaian model : Residual plot
A pattern in the residuals means a degree of non-linearity
Linearity : Methodology
87. Assess kesesuaian model : Residual plot
In some cases the precision of the response is proportional to
the concentration of analyte
Linearity : Methodology
88. Assess kesesuaian model : Residual plot
Dalam kasus kasus tertentu, kemungkinan terjadi satu atau
lebih data outlier, ini harus diinvestigasi penyebabnya
Linearity : Methodology
89. Linearity : Methodology
Ases kesesuaian model: residual standard deviation (RSD)
memberikan suatu indikasi penyebaran nilai-nilai
disekitar fitted line.
Warning!! Berbeda dengan RSD (Relative Standard
Deviation)
Dapat digunakan dalam estimasi ketidakpastian dalam
konsentrasi
u(predicted concentration) = RSD / slope of calibration
90. Ases kesesuaian model: standard error of slope and intercept
- Check the confidence intervals of the slope and intercept
slope interval does not include zero
intercept interval includes zero
sound reason to use one-point calibration in routine analysis
Linearity : Methodology
91. Linearity : Methodology Summary
Measure response (at least in triplicates) at least 6
concentrations levels covering a range going from 80-120 % of
the working range and evenly spaced
Plot concentration against response factor
Evaluate visually
Plot concentration against response
Calculate the fiffed line
Plot of residuals
Calculate statistical parameters
Evaluate statistical parameters
Critical evaluation of results
92. Linearity : Use of Q-Stat
Q-Stat Gives you graphics and coefficients that you need
93. Q-Stat Gives you graphics and coefficients that you need
Linearity : Use of Q-Stat
95. What if the response is not linear ?
2. Apply a transformation to your data to make it linear (log(x), 1/x ... )
Non-Linear Calibration Curve
96. To include in the validation file
Parameters of the regression analysis
Intercept, slope with 95% interval
Correlation Coefficient
Residual Standard Deviation
Plot of the regression
Residuals plot
99. Precision Levels
Repeatability
(r)
Intermediate
Reproducibility (iR)
Reproducibility (R)
Laboratorium, analis dan peralatan
yang sama serta dalam interval waktu
yang pendek
Di dalam laboratorium: dilakukan pada
hari, oleh analis dan dengan peralatan
yang berbeda
Laboratorium, peralatan, dan analis
yang berbeda serta dalam interval
waktu yang lama.
100. How to express precision ?
Sebagai (Relative) Standard Deviation
- Ditentukan dari hasil replikasi pengujian dibawah kondisi
yang ditentukan.
Sebagai suatu Limit
- Mewakili maksimum toleransiterhadap perbedaan antar
duplikasi pada tingkat probalitas tertentu.
- Nilainya sama dengan 2.772.5D (at a 95% probability level)
101. Precision : Methodology
Bagaimana menghitung karakteristik presisi dari suatu metode?
1. Analisis beberapa sampel dalam replikat atau duplikat
(duplicates or replicates design)
2. Analisis satu sampel dalam replikat (simple design)
102. Repeatability designs
Duplicate/Replicate Design : analisis beberapa sampel dalam replikat
M : mean/median of
observations
SD(r) : Standard deviation
of repeatability
r : repeatability limit
Similar
Material
:
e.G
different
production)
103. Simple repeatability : analisis satu sampel dalam replikat
M : mean/median of
observations
SD(r) : Standard deviation
of repeatability
r : repeatability limit
Repeatability designs
104. Duplicate/Replicate design
M : mean/median of
observations
SD(r) : Standard deviation
of repeatability
iR : repeatability limit
Repeatability designs
106. Interlaboratories designs
Dapat digunakan untuk
interaboratory study,
collaborative study atau ring
test
Tujuan: Karakterisasi
reproducibility dan
repeatability untuk
digunakan lingkup
laboratorium yang luas
(banyak).
107. Precision: Summary
Simple designs (desain
sederhana)
Analisa sampel dalam
replikat
Jalankan test statistik"
detection nf outliers and
normality
Tentukan karakteristik
presisi
Evaluasi hasil
Duplicate/replicate designs
(desain duplikates/replikat)
Analisa sampel dalan:
duplicates/replicates
Jalankan test statistik :
detection of outiiers and
normality
Tentukan karakteristik
presisi
Evaluasi hasil
109. Precision: How to decide?
Duplicate/Replicate
Analysis
- Untuk rentang yang luas
- Desain yang lebih disukai (umum)
- Baik dalam perhitungan repeatability
Single designs
- Untuk rentang yang sempit
- Hanya valid untuk satu level dan satu
matrik
Interlaboratory
studies
- Untuk metode yang
divalidasi/dikarakterisasi secara lengkap
- Untuk validasi penuh
111. Trueness (Kebenaran)
Trueness menunjukkan tingkat kedekatan antara nilai rata-
rata (average) yang didapat dari sejumlah serie pengukuran
dengan nilai reference (nilai benar)
Trueness ditunjukkan dengan nilai bias
113. Trueness: methodology (CRM)
Analyze certified reference material
X0 = reference value
袖 = uncertainty associated to
the reference value
n = number of measures
(should be higher than 6)
114. Run Statistical Evaluation
M = mean/median of observation
SD = robust standard deviation of
observation
Is M significantly different than
X0
Trueness: methodology (CRM)
116. Trueness: methodology (spiking)
Analyze spiked samples
X0 : native amount
Xs : spiked amount
X1 : final amount
u : uncertainty associated to
each value
n : number of measures (must be
higher than 6)
117. Analyze spiked samples
M = mean/median of observation
SD = robust standard deviation of
observation
Is M significantly different than
X1 ??
Trueness: methodology (spiking)
120. Design 1: Analyze one sample by the two methods
Trueness: methodology (spiking)
121. Trueness : methodology (comparison)
Design 1: Run statistical evaluation: confidence intervals
and significance test
122. Trueness : methodology (comparison)
Design 2: Analyze a number of samples oy the two methods
Ensure stobility befrteen pired measures
123. )
Design 2: Run statistical evaluation: analysis of differences
and analysis of regression
Are method 1 and 2
comparable?
Are the differences between
the result different from
zero?
Are the two methods
correlated?
Trueness : methodology (comparison)
124. Trueness: Summary
Use of certified reference materials (CRM)
Analyze cen-ified R*ference Material in repltcates
Run stati*ctiealtests, detection of outliers and normaitty
Run statisticatiests. confidence intervals and signifieance tests
Evaluate results
Use of spiked samples
Analyze spiked san:pies in replieates
Run statistiealtests" detection cf outiiers and normality
Run statistiealtest*, confidence intervals ancl signifi*ance tests
Evaluate results
Comparing two methods
Analyze samples by the two methocis
Run statisiicaltests
Evaiuate results
125. Trueness : Use of Excel files
Excel files give you the statistical evaluation and interpretation
that you need
126. Trueness : Use of Excel files
Excel files give you the statistical evaluation and interpretation
that you need
128. Robustness
Robustness (Juga disebut ruggedness) menunjukkan
kemampuan metode untuk tetap tidak terpengaruh oleh
perubahan kecil dari lingkungan dan/atau kondisi operasional.
Robustness testing membolehkan analis mengidentifikasi
parameter eksperimen yang memiliki efek KUNCI pada
performance (kinerja) metode.
Parameter kunci ini kemudian harus DIKONTROL
129. Robustness metode adalah menguji sebuah metode uji
dengan sengaja membuat perubahan kecil pada prosedur dan
mengevaluasi efeknya terhadap hasil uji.
Robustness
130. Typical key parameters
pH of a solution
Temperature of a reaction
Extraction time
Concentration of reagents...
131. How ?
Setiap parameter diinvestigasi secara
terpisah masing - masing, tetapi ..
Time consuming and costly
Desain eksperimen digunakan untuk
meminimise kondisi kerja yang
dipersyaratkan.
133. Experimental design : method
ldentifikasi 3 parameter (A, B, c) untuk dipelajari
ldentifikasi keadaan normal (levet 1) dan alternatif nilai
nilai (level 2) untuk setiap masing-masing parameter.
Lakukan 4 eksperimen yang dijelaskan berikut ini:
NEXT .
134. Example
a) Suatu residu antibiotik diekstrak dari susu dengan
menggunakan pelarut.
b) Hasil ekstrak dituangkan kedalam suatu cartridge silika dan
dicuci dengan air.
c) Antibiotik kemudian dielusi dengan acetonitrile dalam air (5%
v/v) dan dikuantifikasi dengan RP-HPLC
d) Test robustness ini bertujuan untuk mengevaluasi step clean-
up
e) Test robustness digunakan pada sampel susu yang di"spike"
dengan antibiotik pada konsentrasi sekitaa 1,2 ug/l
136. Lakukan setiap eksperimen dengan replikat
(n=3) dan tentukan mean
Check masing - masing kelengkapan :
Number of trials for each experiment
Standard deviation of repeatability
Number of replicates used for repeatability
calculation
Experimental design : method
137. Check parameters yang mempunyai efek yang memberikan
efek significant terhadap metode.
Kontrol parameter KUNCI dengan cara sedemikian rupa
sehingga tidak ada problem karena variasi parameter.
lnilah cara yang disebut ROBUST
Experimental design : method
141. Working Range
The working range defines the range of concentrations
where the method is applicable in terms of precision,
trueness ang linearity
In terms of validation, it is necessary to evaluate working
range and confirm that it corresponds to the concentration
range demanded by the analytical requirement.
Working range has to be larger than the application range !
142. How to determine the working range
One has to first precise:
The correct linearity range
The conect precision range
The correct trueness range
The intersection of these 3 ranges is the final working range
144. Penggunaan Data Validasi untuk
Quality Control Ghart
Program jaminan mutu pengujian klausul 5.9
145. Pembuatan Control Chart
Control chart menampilkan nilai rata-rata untuk mendisply
kontrol mutu dari suatu proses analisis.
Bila data standard deviasi dan mean dari sampel (QC sample)
dilakukan secara routine Control chart sangat disarankan
untuk
Grafik Control Chart mengambarkan hubungan mutu hasil test
dari waktu ke waktu atau sequence pengujian dengan batasan
nilai (specs) sesuai dengan kontrol statistik yang telah
ditetapkan.
146. Pembuatan Control Chart
Tahapan rasional untuk membuat Control Chart:
Identifikasi elemen-elemen penting yang akan menyusun CC
Tetapan Tujuan
Pilih karakteristik yang akan diukur
Tetapkan how, where, and when karakteristik yang akan diukur
Tetapkan besarnya set data
147. Pembuatan Control Chart
Tahapan rasional untuk membuat Control Chart:
Tetapkan prosedur utk mendapatkan random sampel
Tentukan estimasi rerata proses dan SD utk jangka waktu lama
Buatlah lay out garis tengah (mean), garis peringatan dan batas
tindakan (action limit)
149. Types of control chart
1 Controls charts presisi dan akurasi didasarkan pada
material standard (CRM, SRM, Check Standard/working
Std):
Kontrol standard harus di run 1 kali untuk setiap 20 sampel.
20 kali penentuan harus dibuat sebelum perhitungan statistik.
150. Types of control chart
2 Controls charts presisi didasarkan pada duplikat analisis:
Sampel test yang diuji haruslah di dalam range konsentrasi yang
sempit;
SD selalu tergantung pada konsentrasi dan standard deviasi dari
perbedaan antara duplikat analisis juga tergantung pada
konsentrasi;
Paling sedikit 10 duplikasi tgst (20 kali analisa) harus dilakukan
untuk membuat CC
Perbedaan antara pasangan hasil diplot dengan nol sebagai nilai
yang diharapkan.
151. Types of control chart
3
Controls charts presisi didasarkan pada "Spiking
recovery tests
CC ini ditujukan untuk penentuan bias dalam analisis, dan untuk
membuktikan berjalannya quality control dalam proses
pengujian;
Spike recovery test hanya dapat digunakan dalam hal RSD
diketahui memiliki nilai yang kecil dan konsentrasi equivalen
"spike" yang ditambahkan berkisar antara 1 s/d 10 kali
konsentrasi analit dari "unspike" sample;
152. Types of control chart
4
Plots of values of blank determinations on a segmented
chart
lni sebenarnya bukan CC karena tidak ada nilai control limit;
Chart sangat sederhana, plot respon yang diperoleh secara
sequential dengan nol sebagai base line.
155. Interpretation of Control Chart
Interpreting X-chart Interpreting R-chart
Satu atau lebih titik ada di luar
tiga standard deviasi (3S)
lakukan tindakan, atau
Dua atau lebih secara konsekutif
(berturut-turut) keluar dari dua
standard deviasi (2S) lakukan
tindakan, atau
Suatu serie 7 titik atau lebih
dibawah atau di atas nilai rata-
rata, arnbil tindakan, atau
Kecendrungan naik atau turun"
Sama seperti X-chart,
lima atau lebih secara
konsekutif titik-titik ada
di atas 50 % confidence
limit menunjukkan
kecendrungan proses di
luar pengendalian.
157. Ketidakpastian Pengujian
Validasi Metode menggunakan larutan
baku (primer atau sekunder, RM/CRM),
maka standard deviasi dapat dianggap
sebagai ketidakpastian baku (individu) asal
larutan baku dan asal presisi metode. (type
A)
Komponen lain (ketidakpastian baku lain)
diambil sesuai perlakuan metode
pengujian. (Type A/B)
Data hasil validasi metode sangat berguna dalam menentukan
ketidakpastian pengujian.
BILA
158. Estimasi ketidakpastian pengukuran 100 mg sulfat (SO4) dalam
air buangan secara kromatografi ion dari data quality control
chart
Estimasi ketidakpastian pengukuran ini ditentukan berdasarkan
data individual quality control chart ion sulfat.
Laboratorium menggunakan control chart untuk menjamin mutu
pengujian sulfat dengan menggunakan secara teratur larutan
baku sekunder 10 mg/l yang diukur langsung, Standar deviasi
diperoleh sebesar 3,8%. Sementara 100 mg/l sampel dilarutkan
menjadi 10mg/L dan dilakukan pengukuran. Pengulangan
keseluruhan pekerjaan ini sebanyak 10 kali menghasilkan
standar deviasi 1 %.
Ketidakpastian Pengujian
161. Reporting
lni sangatlah penting untuk mendokumentasikan semua
prosedur validasi dan hasil-hasilnya
Laporan rinci haruslah berisi informasi yang cukup sehingga:
Metode yang divalidasi dapat diimplementasi secara
ielas
Tidak ada bukti yang meragukan sehingga metode
yang dimaksud dapat secara aman digunakan (untuk
tuiuan audit atauPeraturan (regulasi)
162. Reporting: Validation File Contents
1. Deskripsi metode, prinsip prinsip
dan batasan batasan penggunaan.
Deskripsi dari metode, prinsip dan
limitasi.
2. Peruntukan penggunaan (analyte yang
diukur , matrices dan concentrations)
serta rentang kerja (working range
163. Reporting: Validation File Contents
3. Performance characteristics :
selectivity (possible interferences)
linearity range
Limits of detection and quantification (if applieable)
Truenes (reference materials, corparison with other
methods)
Precision (r, iR, R)
Measurement uncertainty
External validation
4. References
164. 1. Halaman Cover :
Nama laboratorium, logo, Alamat Lab
Laporan: Judul , No. Laporan dan Tanggal -Bulan Tahun
Laporan
Nama-nama yang terlibat dalam Validasi Metode Uji
2. Halaman Pengesahan:
Berisi nama-nama pelaksana Validasi Metode, tanda tangan
dan tanggal pengesahan
Nama Manajer Mutu, tanda tangan dan tanggal pengesahan
Nama Manajer Teknis terkait, tanda tangan dan pengesahan
ldentitas No. Rekaman Valldasi Metode
Reporting: Validation File Contents
Format Laporan
165. 3. Ringkasan
4. Daftar isi
5. Isi
6. Lampiran
Reporting: Validation File Contents
Format Laporan
168. ANALISIS dan METODE STATISTIK
Uji statistik untuk nilai rata-rata (mean)
Uji statistik untuk standard deviasi
Confidence interval untuk Mean dan
Standar Deviasi
Tolerance interval
Outlier
170. Confidence Interval Untuk Standar Deviasi
S & Mean Lnterval
confidence interval s/x adalah nilai range dari standar deviasi atau
mean dimana di dalam nilai tersebut s/x masih dapat diterima
sesuai derajat kebebasan dan tingkat kepercayaan yang diambil
(留=0,05).
172. Tolerance lntervals
Tolerance interval menunjukan batas nilai dimana di dalamnya
populasi data diharapkan ada dengan tingkat probabilitas yang
ditetapkan.
Tolerance interval (interval toleransi) = X 賊 ks
Dengan k . faktor yang ditentukan berdasarkan persentasi
populasi p, probabilitas dan jumlah pengukuran n untuk
menghitung X dan s
k diperoleh dari tabel tolerance interval dua arah untuk
normal distribusi.
X == rata rata
173. Outlier
Outlier nilai individual yang berada di luar
populasi atau secara statistik memiliki
nilai kurang dari probabilitas yang
dipersyaratkan.
Cara menilai data outlier:
Aturan kesalahan Huge Dixon Test Grubbs Test
174. Outlier
Aturan Huge
Jika Xq adalah data yang diduga outlier, X dan s masing
masing adalah mean dan standar deviasi.
M ditetapkan sebagai nilai batas M 4 sebagai batas
penolakan (outlier)
175. Outlier
Dixon Test
Berdasarkan data yang telah dibuat ranking :
X1 < X2 < X3 < X4< X5 < X <Xn
Tetapkan apakah X1 atau Xn yang dicurigai outlier
Hitung rasio statistik berikut untuk X1 atau Xn
Bandingkan rasio (statistik) dengan nilai tabel Dixon Test
Bila ratio < dari nilai tabel yang sesuai nilai X tidak outlier
176. Outlier
Grubbs Test
Buat rangking data berdasarkan kenaikan
X1 < X2 < X3 < X4< X5 < X <Xn
Tetapkan apakah X1 atau Xn yang dicurigai outlier
Hitung standar deviasi s dengan seluruh data
Hitung nilai T sebagai berikut :
Bandingkan nilai T dengan nilai tabel Grubbs Test
Bila T < T tabel Grubbs maka nilai X1 atau Xxn dapat diterima,
jika sebalaikanya berarti outlier