Tiga kalimat berikut merangkum dokumen tersebut:
Dokumen tersebut membahasakan isu-isu sosial yang berkaitan dengan kekurangan pengamalan nilai kesantunan di kalangan remaja seperti lari dari rumah, pembuangan bayi, dan gengsterisme serta faktor-faktor penyebabnya serta kesan negatif terhadap masyarakat dan negara. Dokumen tersebut juga menyarankan langkah-langkah untuk men
Tugasan ini membahas isu pergaulan bebas dari sudut pandangan agama Islam. Ia menjelaskan punca pergaulan bebas seperti keinginan diri, kegagalan institusi keluarga, pengaruh rakan sebaya dan masyarakat, serta media massa. Tugasan ini juga menyentuh kesan negatif pergaulan bebas seperti keruntuhan akhlak, masalah sosial, dan kesihatan. Langkah untuk menangani masalah ini meliputi peranan
Dokumen tersebut membahas tentang gejala sosial pembuangan bayi di Malaysia. Ia menyebut beberapa sebab pembuangan bayi seperti hubungan sulit luar nikah dan kelahiran anak cacat. Walaupun pemerintah melancarkan berbagai kampanye, gejala ini terus meningkat. Dokumen ini menyarankan bahwa tanggung jawab orang tua, peran guru dan masyarakat, serta kerjasama antar teman sejawat adalah kunci
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Masalah pembuangan bayi di Malaysia semakin serius dengan kes-kes yang dilaporkan meningkat dari tahun ke tahun, terutamanya akibat hubungan seks bebas dan kehamilan di luar nikah antara remaja. Faktor-faktor seperti pengaruh rakan sebaya, media massa, dan keluarga yang kurang memberi perhatian turut menyumbang kepada masalah ini.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahaskan tentang persepsi masyarakat yang menghubungkan belia dengan jenayah serta faktor-faktor yang menyumbang kepada keterlibatan belia dalam aktiviti jenayah. Ia juga menyentuh tentang data kadar keterlibatan belia dalam jenayah di beberapa negeri dan program pembangunan belia oleh Kementerian Belia dan Sukan untuk mencegah jenayah di kalangan belia.
Isi isi penting masalah pembuangan bayiHafiziGhazali
油
Tiga faktor utama yang menyebabkan pembuangan bayi di kalangan remaja di Malaysia ialah kurang didikan agama, pengaruh rakan sebaya yang negatif, dan tekanan masyarakat terhadap remaja yang hamil di luar nikah. Dokumen ini juga mengenal pasti kesan negatif masalah ini terhadap individu, masyarakat, dan negara serta langkah-langkah untuk menangani masalah tersebut.
Dokumen tersebut membahasakan masalah pembuangan bayi dalam perspektif Islam. Ia menjelaskan faktor-faktor penyebab pembuangan bayi, kesan-kesannya, dan langkah-langkah untuk menangani masalah tersebut secara Islamik. Dokumen ini juga menyentuh tentang larangan zina dan pembunuhan dalam agama Islam serta hukum terhadap pengguguran kandungan.
Esei Kesantunan Masyarakat Malaysia (GSB1012)Ahmad Fahmi
油
Esei ini membincangkan tiga isu sosial utama di Malaysia: pemerdagangan manusia, penderaan kanak-kanak, dan budaya lepak. Ia menjelaskan faktor-faktor penyebab, kesan, dan langkah-langkah untuk membendung ketiga-tiga isu tersebut.
Dokumen ini membahas masalah pembuangan anak di Brunei, termasuk penyebabnya (kurangnya kasih sayang orang tua, media, teman sebaya), dampaknya (anak mati, ibu sakit, keluarga rusak, negara terganggu), dan langkah penyelesaiannya (pendidikan agama, keluarga kuat, dakwah, pemulihan, larangan media lucah).
Mohon maaf atas kekurangan pada drise cetak edisi 56. Ada beberapa halaman yang salah cetak. Sebagai gantinya, bisa disimak berikut beberapa rubrik terb
Dokumen ini membahas tentang peran agama dalam membentuk karakter remaja. Agama dapat menginspirasi remaja melalui bahasa mulianya dan menjadi teladan bagi remaja. Sayangnya, remaja kurang mendapatkan teladan yang baik dari pemimpin yang terlibat korupsi. Oleh karena itu perlu ditanamkan nilai-nilai kemanusiaan universal kepada remaja agar menjadi agen perubahan yang baik.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas masalah pembuangan bayi di Malaysia, terutama oleh remaja, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti kurang didikan agama dan pengaruh teman sebaya.
2) Dokumen tersebut juga menjelaskan dampak buruk pembuangan bayi terhadap bayi, ibu, keluarga, dan masyarakat secara umum.
3) Beberapa saran
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi anak jalanan di Indonesia. Anak-anak jalanan hidup tanpa tempat tinggal yang layak dan harus bekerja untuk mendapatkan uang demi bertahan hidup. Mereka sering mengalami penyalahgunaan dan kondisi kerja yang berbahaya. Diperlukan bantuan pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup anak-anak jalanan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahaskan tentang persepsi masyarakat yang menghubungkan belia dengan jenayah serta faktor-faktor yang menyumbang kepada keterlibatan belia dalam aktiviti jenayah. Ia juga menyentuh tentang data kadar keterlibatan belia dalam jenayah di beberapa negeri dan program pembangunan belia oleh Kementerian Belia dan Sukan untuk mencegah jenayah di kalangan belia.
Isi isi penting masalah pembuangan bayiHafiziGhazali
油
Tiga faktor utama yang menyebabkan pembuangan bayi di kalangan remaja di Malaysia ialah kurang didikan agama, pengaruh rakan sebaya yang negatif, dan tekanan masyarakat terhadap remaja yang hamil di luar nikah. Dokumen ini juga mengenal pasti kesan negatif masalah ini terhadap individu, masyarakat, dan negara serta langkah-langkah untuk menangani masalah tersebut.
Dokumen tersebut membahasakan masalah pembuangan bayi dalam perspektif Islam. Ia menjelaskan faktor-faktor penyebab pembuangan bayi, kesan-kesannya, dan langkah-langkah untuk menangani masalah tersebut secara Islamik. Dokumen ini juga menyentuh tentang larangan zina dan pembunuhan dalam agama Islam serta hukum terhadap pengguguran kandungan.
Esei Kesantunan Masyarakat Malaysia (GSB1012)Ahmad Fahmi
油
Esei ini membincangkan tiga isu sosial utama di Malaysia: pemerdagangan manusia, penderaan kanak-kanak, dan budaya lepak. Ia menjelaskan faktor-faktor penyebab, kesan, dan langkah-langkah untuk membendung ketiga-tiga isu tersebut.
Dokumen ini membahas masalah pembuangan anak di Brunei, termasuk penyebabnya (kurangnya kasih sayang orang tua, media, teman sebaya), dampaknya (anak mati, ibu sakit, keluarga rusak, negara terganggu), dan langkah penyelesaiannya (pendidikan agama, keluarga kuat, dakwah, pemulihan, larangan media lucah).
Mohon maaf atas kekurangan pada drise cetak edisi 56. Ada beberapa halaman yang salah cetak. Sebagai gantinya, bisa disimak berikut beberapa rubrik terb
Dokumen ini membahas tentang peran agama dalam membentuk karakter remaja. Agama dapat menginspirasi remaja melalui bahasa mulianya dan menjadi teladan bagi remaja. Sayangnya, remaja kurang mendapatkan teladan yang baik dari pemimpin yang terlibat korupsi. Oleh karena itu perlu ditanamkan nilai-nilai kemanusiaan universal kepada remaja agar menjadi agen perubahan yang baik.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas masalah pembuangan bayi di Malaysia, terutama oleh remaja, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti kurang didikan agama dan pengaruh teman sebaya.
2) Dokumen tersebut juga menjelaskan dampak buruk pembuangan bayi terhadap bayi, ibu, keluarga, dan masyarakat secara umum.
3) Beberapa saran
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi anak jalanan di Indonesia. Anak-anak jalanan hidup tanpa tempat tinggal yang layak dan harus bekerja untuk mendapatkan uang demi bertahan hidup. Mereka sering mengalami penyalahgunaan dan kondisi kerja yang berbahaya. Diperlukan bantuan pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup anak-anak jalanan.
Gejala buli di kalangan pelajar semakin meningkat akibat beberapa faktor seperti kegagalan ibu bapa memberikan perhatian dan kasih sayang, kelemahan pengawasan sekolah, serta kekurangan penghayatan nilai moral. Untuk membendung masalah ini, perlu ada kerjasama dari semua pihak termasuk ibu bapa, pelajar, sekolah dan kerajaan melalui pelbagai inisiatif seperti kempen kesedaran dan penguatku
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas isu-isu pendidikan di Malaysia dan cara menangani masalah disiplin pelajar.
2. Beberapa cara yang disebutkan untuk menangani masalah disiplin pelajar adalah memperkukuh peranan keluarga, program bimbingan dan konseling, serta kerjasama dengan pihak polis dan sekolah.
3. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya bilik darjah yang kondusif bag
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kenakalan remaja, faktor-faktor penyebabnya, gejala-gejalanya, contoh perilakunya, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani kenakalan remaja seperti pembinaan, pendidikan karakter, dan pengawasan lingkungan sekolah.
Pembuangan bayi masih menjadi masalah di Malaysia. Artikel ini membahas penyebabnya dan solusi potensial seperti pendidikan seks di sekolah, tempat aman untuk meninggalkan bayi baru lahir, dan program perlindungan bayi. Solusi terbaik adalah menangani penyebab akar rumput seperti pendidikan dan dukungan keluarga.
PPT KENAKALAN REMAJA_Putra Nanda P_ XII MIPA 5.pdfPutrananda21
油
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, jenis, penyebab, dan cara mengatasinya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kenakalan remaja adalah perbuatan melanggar aturan oleh remaja yang disebabkan faktor internal seperti krisis identitas dan faktor eksternal seperti lingkungan, serta dapat dicegah dengan membekali remaja dengan ilmu agama dan kasih sayang orang t
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)PuputPamela
油
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, contoh, dan faktor penyebabnya. Juga ditangani tentang tanggung jawab orangtua dan guru dalam mencegah dan menangani kenakalan remaja secara preventif, kuratif, dan represif."
Dokumen tersebut membahas tentang cabaran sosialisasi dalam institusi keluarga dan masyarakat di Malaysia. Cabaran utama dalam keluarga adalah penceraian, pengabaian orang tua, dan perzinahan. Sementara itu, masalah yang melanda masyarakat meliputi keruntuhan akhlak remaja, budaya lepak, penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas. Untuk menangani masalah-masalah tersebut, dibutuhkan upaya pencegahan
Dokumen tersebut membahas mengenai tanggung jawab warga negara Malaysia dalam menjaga keamanan dan pembangunan negara. Tanggung jawab ini meliputi menuntut ilmu, mencegah kejahatan, memelihara nilai-nilai masyarakat, serta menanamkan semangat patriotisme pada generasi muda. Dokumen ini juga menyoroti peranan keluarga dan pendidikan dalam membentuk warga negara yang bertanggung jawab.
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, penyebab, dan akibat kenakalan remaja. Hasil riset dan observasi lapangan menunjukkan bahwa 35% responden pernah melakukan kenakalan remaja."
Makalah ini membahas tentang pergaulan bebas pada remaja dan upaya penanggulangannya. Pergaulan bebas pada remaja disebabkan oleh faktor internal seperti kegagalan menyerap norma dan faktor eksternal seperti kurangnya pengawasan orang tua. Dampaknya meliputi hubungan seks bebas dan penyebaran penyakit seperti HIV/AIDS. Upaya yang dapat dilakukan antara lain peningkatan pengetahuan rema
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, jenis, dan penyebabnya. Remaja sedang mencari identitas diri sehingga rawan melakukan kesalahan yang dapat menimbulkan kenakalan. Faktor internal dan eksternal seperti keluarga dan lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya kenakalan pada remaja.
Punca-punca utama kes pembuangan bayi di Malaysia adalah kekurangan didikan agama di kalangan remaja, pengaruh rakan sebaya yang negatif, dan sikap masyarakat yang suka menghukum. Remaja yang kurang didikan agama mudah terjebak dalam pergaulan bebas dan mengandung di luar nikah, lantas membuang bayi mereka karena takut dipandang negatif oleh masyarakat.
Cerita ini mengisahkan seorang lelaki bernama Mikhail yang bercita-cita menjadi doktor tetapi hanya mampu belajar kejururawatan kerana keputusan SPM-nya yang lemah. Bapanya meninggal dunia dan dia diambil anak angkat oleh Dato' Shahrizal. Mikhail kemudiannya dijodohkan dengan seorang doktor bernama Yana walaupun tidak rela, mereka berkahwin juga dan bekerja di hospital yang sama.
Dokumen ini membahas tentang dua kumpulan yang melakukan berbagai contoh amalan berbudi bahasa dan tidak berbudi bahasa dalam interaksi antar teman. Kumpulan pertama menunjukkan contoh-contoh seperti bersalaman, bersopan-santun, dan menghormati orang lain. Sedangkan kumpulan kedua menunjukkan contoh mengajak berbuat salah, mencuri, dan tidak menghormati privasi orang lain. D
1. Isu Kesantunan
Pengenalan
Kamus Dewan Edisi 4,(2005) m/s1390, perkataan kesantunan membawa maksud
perihal ( sifat dsd ) santun, kesopanan,kehalusan ( budi bahasa atau budi pekerti ).
Isu-isu semasa yang telah berlaku dalam kalangan remaja sebenarnya mempunyai
kaitan dengan nilai kesantunan dalam kalangan masyarakat.
Kekurangan pengamalan nilai kesantunan akan menyebabkan remaja masa kini sering
melakukan tingkah laku yang kurang sopan dan secara tidak langsung akan terjerumus
dalam gejala sosial seperti pembuangan bayi, ponteng sekolah, vandalisme,
gengsterisme dan lari dari rumah.
Hal ini demikian kerana remaja kurang memahami konsep nilai kesantunan serta
kepentingan pengamalan nilai kesantunan dalam kehidupan.
Remaja lari dari rumah
Kamus Dewan Edisi 4,(2005) m/s894, perkataan lari membawa maksud meninggalkan
sesuatu tempat, pekerjaan dan lain-lain tanpa kebenaran dan biasanya pergi ke mana-
mana supaya tidak dapat dikesan.
Secara umumnya, kejadian lari dari rumah biasanya akan dilakukan oleh remaja di
negara Malaysia.
Kejadian remaja lari dari rumah telah mengakibatkan ibu bapa remaja berasa amat
bimbang kerana takut anak-anak akan lari dari rumah.
Perbuatan remaja untuk lari dari rumah merupakan satu perbuatan yang tidak ada nilai
kesantunan kerana remaja telah menyebabkan ibu bapa mereka bimbang akan
keselamatan anak-anak mereka.
2. Faktor Berlakunya Kes Remaja Lari dari Rumah
Kebanyakan remaja telah mengambil keputusan yang terburu-buru dengan melarikan
diri dari rumah setelah dihalau dari rumah atas perbuatan yang telah mereka lakukan.
Pengarah Institut Sosial Malaysia (ISM) Prof Mohd Fadzil berkata berdasarkan kajian
Laporan Khas 2010, beliau telah mendapati bahawa sebanyak 37.2 peratus daripada
379 remaja yang pernah melarikan diri dari rumah menyatakan mereka berbuat
demikian kerana pernah dihalau keluar rumah selepas melakukan kesalahan.
Sebenarnya ibu bapa juga ada salahnya kerana telah mengeluarkan kata-kata yang
kasar seperti menghalau anak-anak keluar dari rumah setelah mereka membuat
kesalahan dan telah menyebabkan anak-anak membuat tafsiran serta mengambil
keputusan yang salah dengan melarikan diri dari rumah.
Perbuatan ibu bapa tersebut sebenarnya tidak mengamalkan nilai kesantunan kerana
telah mengeluarkan kata-kata yang kasar kepada anak-anak.
Statistik
Polis Diraja Malaysia (PDRM) telah mengeluarkan statistik pada tahun 2010 yang
menunjukkan bahawa kes remaja yang lari dari rumah telah meningkat dengan angka
mencatatkan sebanyak 4097 remaja yang terlibat seawal usia 13 hingga 17 tahun.
Statistik yang dikeluarkan oleh PDRM telah menunjukkan peningkatan dalam kes
remaja lari dari rumah. Perbezaan peratusan kes lari dari rumah antara remaja bandar
dengan remaja luar bandar juga dapat dibuktikan melalui kajian Prof. Mohd Fadzil.
Beliau menyatakan bahawa sebanyak 61.5 peratus remaja dari bandar dan 38.5 peratus
remaja dari luar bandar telah lari dari rumah.
Kejadian ini telah menimbulkan pelbagai konflik serta rasa bimbang dalam kalangan
masyarakat yang akhirnya akan mengganggu kesejahteraan dan keamanan negara
Malaysia.
3. Kesan Remaja Lari dari Rumah
Remaja lari dari rumah akan menyebabkan kes jenayah dalam kalangan masyarakat
meningkat.
Hal ini demikian kerana apabila remaja lari dari rumah, remaja akan mengalami masalah
kewangan.
Kejadian ini telah mendorong remaja untuk melakukan perbuatan yang tidak mempunyai
nilai kesantunan seperti melakukan pelbagai kes jenayah.
Presiden Pertubuhan Sukarelawan Pembangunan Sosial, Pencegahan Jenayah dan
Anti Dadah Kuala Lumpur (Pencegah) Jeevan S. Ramamurthy percaya bahawa remaja
yang lari dari rumah akan mendorong mereka terlibat dalam kes jenayah.
Hal ini akan menyebabkan masyarakat sentiasa hidup dalam ketakutan.
Negara akan kehilangan tunggak negara kerana remaja yang lari dari rumah ini
merupakan generasi baru yang akan membangunkan negara kelak.
Secara tidak langsung nilai kesantunan dalam kalangan masyarakat Malaysia juga
akan semakin terhakis dan akhirnya akan mempengaruhi perkembangan serta
pembangunan negara Malaysia.
Langkah Mengatasi Masalah Remaja Lari dari Rumah
Ibu bapa seharusnya memberikan didikan agama kepada remaja sejak kecil lagi bagai
melentur buluh biarlah dari rebungnya.
Remaja yang mempunyai didikan agama yang mencukupi mampu menguruskan
tekanan masing-masing dengan baik tanpa membawa sebarang padah kepada mereka
pada masa hadapan.
Remaja yang mempunyai didikan agama sejak kecil akan lebih berfikiran matang serta
positif dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain untuk melakukan sesuatu perbuatan
yang negatif serta tidak mempunyai nilai kesantunan yang akhirnya akan memusnahkan
masa depan diri sendiri.
Remaja yang mempunyai didikan agama yang tinggi akan lebih memahami konsep nilai
kesantunan dan secara tidak langsung remaja tersebut akan mengamalkan nilai
kesantunan dalam kehidupan seharian.
4. Oleh itu, didikan agama amat penting bagi remaja dalam pengamalan nilai kesantunan
serta sebagai strategi pencegahan gejala sosial berlaku dalam kalangan remaja.
Pembuangan bayi dalam kalangan remaja
Kamus Dewan Edisi 4,(2005) m/s 208, perkataan buang membawa maksud iaitu
mencampakkan, melemparkan, menghapuskan dan menghilangkan.
Manakala, perkataan bayi bermaksud anak kecil yang baru dilahirkan oleh ibu. Maksud
pembuangan bayi adalah perbuatan mencampakkan atau menghapuskan anak kecil
yang tidak berdosa ke merata-rata tempat tanpa ada sifat berperikemanusiaan.
Kejadian pembuangan bayi ini tidak mengira status ataupun kekayaan seseorang
terutamanya bagi kalangan remaja.
Perbuatan pembuangan bayi dalam kalangan remaja ini amat kejam dan perbuatan ini
tidak santun bagi setiap lapisan masyarakat kerana bayi merupakan anugerah Tuhan.
Faktor Berlakunya Pembuangan Bayi
o Pembuangan bayi dalam kalangan remaja berlaku kerana remaja kurang mendapat
didikan agama sejak kecil lagi.
o Remaja tidak tahu apa yang halal ataupun haram dalam agama masing-masing.
o Contohnya, agama Islam menyatakan pembuangan bayi merupakan dosa yang besar.
o Remaja yang kurang didikan agama tidak akan tahu pembuangan bayi merupakan dosa
yang besar serta perbuatan tersebut tidak santun dalam pandangan masyarakat.
o Remaja yang kurang beriman ini sukar untuk mengawal hawa nafsu dan akan
melakukan perbuatan yang tidak santun seperti berzina dan akhirnya akan membawa
kepada kejadian pembuangan bayi.
o Menurut Imadu al-Din Muhammad bin al-Husain dalam bukunya, Kehidupan Hati untuk
Sampai kepada Tuhan yang Dikasihi (2005), hawa nafsu sentiasa mencari kelazatan
dengan tidak berfikir panjang tentang akibatnya.
5. o Orang yang berakal (beriman) akan berfikir terlebih dahulu baik-buruk sesuatu
perbuatan dan menolak daripada dikongkong oleh hawa nafsu.
Statistik Pembuangan Bayi
Mengikut statistik Polis Diraja Malaysia (PDRM), jumlah kes pembuangan bayi telah
meningkat mengikut negeri dari tahun 2005 hingga 2009 adalah sebanyak 407 kes.
Negeri Selangor telah mencatatkan jumlah kes tertinggi iaitu sebanyak 105 kes kes
diikuti oleh Johor dengan 83 kes dan Sabah dengan 65 kes manakala Perlis
mencatatkan jumlah kes terendah dengan 1 kes diikuti oleh Kuala Lumpur dan Melaka
dengan 2 dan 3 kes masing-masing.
Statistik ini telah menunjukkan bahawa kejadian pembuangan bayi ini semakin
berleluasa dari semasa ke semasa dalam kalangan remaja tanpa mengira tempatnya
serta status keluarga masing-masing.
Fenomena ini telah mengakibatkan kebimbangan berlaku dalam kalangan masyarakat di
negara Malaysia.
Hal ini telah jelas terbukti bahawa pengamalan nilai kesantunan dalam kalangan remaja
semakin berkurangan.
Kesan Berlakunya Pembuangan Bayi
Masyarakat akan digelar sebagai masyarakat tidak bertamadun sekiranya pembuangan
bayi dalam kalangan remaja semakin berleluasa kerana masyarakat akan dianggap
tidak mengamalkan nilai kemanusiaan serta nilai kesantunan dalam kehidupan seharian.
Masyarakat tetap akan dipandang hina oleh orang ramai walaupun hanya terdapat
segelintir remaja yang melakukan perbuatan pembuangan bayi kerana pak kata
perpatah kerana nila setitik, rosak susu sebelanga.
6. Imej negara juga akan terjejas kerana pembangunan sesebuah negara biasanya
bergantung kepada akhlak remaja atau lebih dikenali sebagai generasi masa depan.
Secara tidak langsung pembangunan serta perkembangan negara Malaysia tidak dapat
dijalankan dengan lancar serta tidak mampu untuk merealisasikan Wawasaan 2020
akibat gejala pembuangan bayi dalam kalangan remaja yang semakin berleluasa ini.
Hal ini dapat dibuktikan bahawa betapa pentingnya pengamalan nilai kesantunan dalam
kalangan remaja terhadap masyarakat dan negara.
Langkah Mengatasi Masalah Pembuangan Bayi
Masyarakat telah memainkan peranan yang sangat penting pada masa kini untuk
membendung gejala pembuangan bayi dalam kalangan remaja.
Hal ini demikian kerana masyarakat merupakan insan yang paling dekat dengan remaja
selain daripada ibu bapa mereka.
Masyarakat boleh berganding bahu untuk menerapkan nilai kesantunan dalam kalangan
remaja bagi mengelakkan gejala pembuangan bayi terus berleluasa.
Masyarakat seharusnya sentiasa memerhatikan tingkah laku remaja untuk mengelakkan
remaja daripada melakukan perbuatan pembuangan bayi.
Masyarakat juga seharusnya menerapkan nilai kesantunan pada diri sendiri supaya
dapat menjadi modal insan serta dapat mengajar remaja tentang nilai kesantunan ini.
Biasanya, perkembangan sesebuah masyarakat akan dipengaruhi oleh pengamalan
nilai kesantunan dalam kalangan masyarakat.
7. Gengsterisme dalam kalangan remaja
Kamus Dewan Edisi 4,(2005) m/s458, maksud perkataan gengster ialah merupakan ahli
atau anggota kumpulan jenayah atau samseng.
Gengsterisme pula didefiniskan sebagai kegiatan gengster.
Secara umumnya, gejala gengsterisme merupakan satu gejala negatif yang akan
membahayakan nyawa seseorang dan dianggap sebagai perbuatan yang tidak
mempunyai nilai kesantunan.
Faktor berlakunya Gensterisme dalam Kalangan Remaja
Kekurangan kasih sayang ibu bapa telah mengakibatkan remaja terlibat dalam gejala
gengsterisme.
Ibu bapa seharusnya memberikan kasih sayang yang mencukupi kepada remaja sejak
kecil lagi.
Tindakan ibu bapa yang kurang memberikan kasih sayang kepada anak-anak
merupakan sesuatu perbuatan yang tidak mempunyai nilai kesantunan.
Segala tindakan ibu bapa terhadap anak-anaknya sudah pastilah akan mempengaruhi
perkembangan remaja terhadap penerapan nilai kesantunan dalam kehidupan seharian.
Ibu bapa seharusnya mengetahui bahawa anak merupakan harta bagi setiap keluarga
yang telah dikurniakan oleh Tuhan kepada setiap keluarga.
Oleh itu, ibu bapa seharusnya memberikan kasih sayang yang mencukupi kepada
remaja sejak kecil lagi.
Statistik
Statistik Yayasan Pencegahan Jenayah Malaysia (MCPF) telah mendapati
pembabitan pelajar sekolah dalam kes jenayah semakin serius dari semasa ke
semasa.
8. Sebanyak 1,996 pelajar ditahan kerana terbabit dalam 881 kes jenayah bagi tempoh
enam bulan pertama tahun 2003.
Manakala statistik kes rogol yang telah membabitkan pelajar di Kedah sepanjang
tahun 2008 berada pada tahap yang membimbangkan dengan 226 kes direkodkan
daripada keseluruhan 309 kes.
Hal ini jelas membuktikan kepada kita bahawa sebenarnya kadar jenayah dalam
kalangan remaja di peringkat sekolah berada dalam tahap yang kritikal.
Statistik ini jelas tebukti bahawa gejala gengsterisme dalam kalangan remaja akan
mengakibatkan pelbagai kes jenayah berlaku.
Kesan Berlakunya Gengsterisme dalam Kalangan Remaja
o Kewujudan budaya takut akan berlaku dalam kalangan masyarakat akibat gejala
gengsterisme dalam kalangan remaja.
o Masyarakat akan takut untuk keluar kerana akan diragut ataupun dirompak oleh ahli
gengster tersebut serta nyawa masyarakat akan terancam.
o Imej negara Malaysia juga akan terjejas berpunca daripada gejala gengsterisme dalam
kalangan remaja.
o Secara tidak langsung ekonomi negara juga akan terjejas kerana pelancong asing takut
untuk melancong di negara kita.
o Tanpa ekonomi yang kukuh, bagaimana negara Malaysia hendak maju dan mencapai
Wawasan 2020?
Langkah Mengatasi Masalah Gengsterisme dalam Kalangan Remaja
Ibu bapa memainkan peranan yang sangat penting dalam pembentukan sahsiah serta
nilai kesantunan remaja sejak kecil lagi bagi membendung gejala gengsterisme dalam
9. kalangan remaja dengan memberikan ajaran agama kerana mencegah lebih baik
daripada mengubatinya.
Remaja yang mempunyai pegangan agama yang teguh tidak akan mudah termakan
pujukan kawan lain untuk terlibat dalam gejala gengsterisme kerana mereka tahu
perbuatan tersebut tidak santun serta akan memusnahkan masa depan mereka.
Remaja yang berfikiran matang serta positif secara tidak langsung akan membawa
kemakmuran kepada negara Malaysia dan negara Malaysia dapat mencapai Wawasan
2020 nanti.
Remaja yang mempunyai didikan agama yang tinggi secara tidak langsung juga akan
mengamalkan nilai kesantunan dalam kehidupan.
Ponteng sekolah
Kamus Dewan Edisi 4, (2005), m/s 1225, perkataan ponteng didefinisikan sebagai lari
daripada tanggungjawab atau tugas tanpa kebenaran.
Ponteng sekolah merujuk kepada pelajar yang menghadiri sekolah tetapi tidak
menghadiri ke semua ataupun sesetengah kelas.
Ponteng sekolah merupakan satu gejala sosial yang lebih tertumpu kepada pelajar
sekolah terutamanya bagi pelajar sekolah menengah.
Fenomena ponteng sekolah ini telah berlaku di seluruh negeri di negara Malaysia dari
semasa ke semasa.
Menurut Rasidah bt Omar (2005) pula, ponteng sekolah boleh ditakrifkan sebagai
ketidakhadiran pelajar ke sekolah dengan sengaja tanpa sebarang alasan yang
munasabah.
10. Faktor Berlakunya Gejala Ponteng dalam Kalangan Remaja
Kajian Kementerian Malaysia (1978) mengenai disiplin meletakkan gejala ponteng
sebagai isu utama.
Manakala suasana persekitaran dalam sekolah seperti stail kepimpinan pengetua,
pendekatan warga guru dan persekitaran sekolah yang tidak kondusif menjadi faktor
penolak kejadian ponteng di kalangan pelajar (Tan , 2006).
Hal ini jelas terbuktilah bahawa persekitaran dalam sekolah akan mempengaruhi kadar
ponteng sekolah dalam kalangan pelajar sekolah.
Mengikut Hussein (1993) pembelajaran yang berkesan datangnya dari suasana sekolah
yang tenteram, kerana ketenteraman itu amat kritikal bagi melahirkan pencapaian yang
baik di kalangan pelajar.
Oleh itu, pihak sekolah seharusnya menyediakan suasana yang kondusif kepada pelajar
sekolah dalam usaha membendung gejala ponteng sekolah terus berleluasa dalam
kalangan pelajar sekolah.
Statistik
Sepanjang tahun 2002 sehingga 2004 didapati sebanyak 5,807 pelajar telah diperiksa
dalam operasi ponteng sekolah (Ops Sayang) yang dijalankan polis di seluruh Negara
Malaysia.
Sebanyak 4,097 orang (71 peratus) pelajar lelaki dan 1,710 pelajar perempuan telah
terlibat dalam pemeriksaan sepanjang operasi berkenaan.
Sebanyak 299 Ops Sayang dilancarkan di Perak diikuti Johor (92), Pahang (83), Sabah
(80), Negeri Sembilan (31), Kuala Lumpur (30), Kedah (22), Perlis (7), dan masing-
masing lima operasi di Kelantan dan Pulau Pinang.
Statistik ini jelas menunjukkan usaha kerajaan untuk mengurangkan kadar ponteng
sekolah dalam kalangan pelajar sekolah bagi melahirkan generasi muda yang bersopan
santun serta mampu mengamalkan nilai kesantunan dalam kehidupan.
11. Kesan Berlakunya Gejala Ponteng Sekolah dalam Kalangan Remaja
Masyarakat akan digelar sebagai masyarakat yang berilmu rendah serta akan
dipandang rendah.
Hal ini demikian kerana pelajar yang selalu ponteng sekolah akan menghadapi
masalah dalam pelajaran yang akan menjejaskan tahap pencapaian mereka di
sekolah semasa peperiksaan.
Secara tidak langsung kadar pengamalan nilai kesantunan dalam kalangan remaja
akan semakin berkurangan kerana remaja yang berilmu cetek akan mengalami
kesukaran untuk memahami konsep nilai kesantunan.
Imej negara Malaysia juga akan terjejas serta negara tidak dapat dibangunkan
dengan pesat.
Sekiranya remaja atau lebih dikenali sebagai generasi masa depan berilmu cetek
seperti katak di bawah tempurung, bagaimana negara Malaysia dapat dimajukan
serta dibangunkan dengan pesat dan mencapai Wawasan 2020?
Langkah untuk Mengatasi Gejala Ponteng Sekolah dalam Kalangan Remaja
Sekolah seharusnya menyediakan suasana persekolahan yang kondusif serta
kemudahan yang pelbagai di sekolah supaya remaja tidak akan berasa bosan ketika
belajar di dalam kelas.
Suasana yang kondusif dapat memupuk minat seseorang untuk belajar dan secara tidak
langsung gejala remaja ponteng sekolah dapat dikurangkan secara beransur-ansur.
Remaja telah menghabiskan banyak masa di sekolah setiap hari dan sebab itulah
sekolah telah memainkan peranan yang penting dalam usaha untuk membentung gejala
ponteng sekolah dalam kalangan remaja yang akhirnya akan membawa pelbagai gejala
negatif kepada remaja tersebut.
Nilai kesantunan juga dapat diterapkan oleh pengajaran guru di dalam kelas melalui
penyediaan kelas yang kondusif oleh pihak sekolah.
12. Vandalisme dalam Kalangan Remaja
Perkataan vandalisme berasal daripada nama sebuah puak di Eropah yang dikenali
sebagai Vandal.
Kamus Dewan Edisi 4, (2005), m/s1787, vandalisme didefinisikan sebagai perbuatan
membinasakan atau merosakkan harta benda awam atau persendirian.
Vandalisme biasanya merujuk kepada sesuatu perbuatan untuk merosakkan harta
benda awam seperti tandas awam, papan tanda dan telefon awam.
Vandalisme telah dianggap sebagai satu cara bagi remaja untuk melepaskan geram
dan menghilangkan tekanan ataupun bosan.
Punca Berlakunya Vandalisme dalam Kalangan Remaja
Punca berlakunya vandalisme dalam kalangan remaja ialah ibu bapa kurang memberi
perhatian kepada remaja.
Ibu bapa zaman sekarang terlalu mementingkan nilai kebendaan sehingga
mengabaikan anak-anak.
Ibu bapa yang biasanya berminat kepada nilai kebendaan tidak akan mementingkan
nilai kesantunan dalam kehidupan kerana ibu bapa lebih suka harta benda berbanding
dengan nilai kesantunan.
Ibu bapa akan bekerja dari awal pagi hingga ke larut malam untuk mendapatkan wang
yang lebih.
Tugas untuk mengasuh anak-anak telah terjatuh di tangan pengasuh ataupun pembantu
rumah.
Oleh itu, remaja tidak berpeluang untuk mengenali serta mengharyati nilai kesantunan
dalam kehidupan.
Oleh sebab remaja tidak mendapat perhatian serta kasih sayang daripada ibu bapa
mereka akan melakukan vandalisme untuk meluahkan perasaan mereka dan perbuatan
ini menunjukkan remaja tidak berfikiran matang serta tidak mempunyai nilai kesantunan.
13. Statistik
o Laporan satistik telah mencatatkan kerugian akibat vandalisme di sekolah menengah
bagi pertengahan 2000 ialah RM40446.00 yang membabitkan perbuatan merosakkan
peralatan seperti meja, kerusi, pagar dan tandas.
o Kerugian yang telah dicatatkan ialah RM31384.00 bagi tempoh Januari-Julai 2000.
o Statistik ini telah membuktikan bahawa kerajaan perlu mengeluarkan wang yang banyak
untuk memperbaiki kerosakkan bagi memastikan pelajar dapat belajar di suasana
sekolah yang kondusif.
o Statistik ini jelas menunjukkan peningkatan kadar kes vandalisme di negara Malaysia
terutamanya bagi golongan remaja.
Kesan Vandalisme dalam Kalangan Remaja
Masyarakat tidak dapat menggunakan kemudahan awam seperti telefon awam apabila
berada dalam kesusahan.
Hal ini kerana kemudahan awam ini telah dirosakkan oleh remaja akibat gejala
vandalisme.
Kejadian tersebut akan membahayakan nyawa orang lain terutamanya individu yang
mengalami kecederaan semasa kemalangan.
Bagaimana masyarakat hendak menyelamatkan orang yang cedera sedangkan telefon
awam telah rosak ?
Negara juga akan mengalami kerugian yang banyak akibat gejala vandalisme ini.
Hal ini demikian kerana negara perlu mengeluarkan jutaan ringgit setiap tahun untuk
memperbaiki kerosakkan kemudahan awam bagi menjaga keselamatan rakyat Malaysia.
Secara tidak langsung ekonomi negara akan terjejas kerana kerajaan telah
menggunakan wang yang banyak untuk memperbaiki kerosakan kemudahan awam.
14. Langkah Mengatasi Vandalisme dalam Kalangan Remaja
Kerajaan seharusnya mengadakan kempen-kempen kesedaran seperti kempen anti-
vandalisme dengan slogan Hak Awam Hak Bersama kepada semua lapisan
masyarakat di negara Malaysia supaya masyarakat akan mendapat ilham serta
kesedaran tentang betapa pentingnya kegunaan kemudahan awam dalam kehidupan
seharian mereka.
Kempen-kempen sebegini juga boleh membantu masyarakat untuk mengetahui serta
memahami tentang keburukan pengamalan gejala vandalisme dalam kalangan remaja
di masyarakat yang majmuk ini.
Masyarakat sudah pastilah akan membantu kerajaan untuk membanteras gejala
vandalisme ini sekiranya masyarakat mengetahui keburukannya.
Secara tidak langsung kempen-kempen kesedaran ini juga mampu menerapkan nilai
kesantunan dalam kalangan masyarakat Malaysia terutamanya dalam kalangan remaja.
menjelang tahun 2020 nanti. Oleh itu, sebagai warga Malaysia, kita seharusnya memikirkan
satu jalan penyelesaian bagi menangani isu-isu semasa yang berlaku dalam kalangan remaja
agar negara Malaysia dapat menjadi sebuah negara yang maju dan saintifik di peringkat
antarabangsa dengan mengamalkan nilai kesantunan mulai hari ini. Sebagai kesimpulannya,
nilai kesantunan adalah amat penting dalam kalangan masyarakat Malaysia terutamanya dalam
pembangunan negara Malaysia.