Pancasila merupakan sumber etika politik Indonesia. Nilai-nilai Pancasila seperti Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjadi pedoman moralitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara Indonesia bukan teokrasi tetapi legitimasi kekuasaannya didasarkan pada hukum dan demokrasi, bukan religi. Namun secara moralitas kehidupan negara harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari Tuhan.
Dokumen tersebut merangkum beberapa poin penting tentang filsafat pancasila sebagai sumber nilai dan norma yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila tidak hanya menjadi sumber peraturan perundang-undangan tetapi juga menjadi sumber moral khususnya dalam legitimasi kekuasaan, hukum, dan kebijakan negara. Sila pertama dan kedua pancasila menyediakan nilai-nilai moral dasar bagi ke
Power Point Pancasila sebagai Sistem EtikaNovi Suryani
油
Dokumen tersebut membahas tentang etika Pancasila dan implementasinya dalam kehidupan, mencakup pengertian etika, pendekatan etika, norma dasar etika, nilai, norma dan moral Pancasila, etika politik Pancasila, dimensi politis manusia, serta fungsi Pancasila sebagai solusi masalah bangsa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Pengantar Ilmu Politik meliputi pengertian, obyek, metodelogi, dan pemikir-pemikir politik.
2. Ilmu Politik didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari negara, kekuasaan, dan proses pengambilan keputusan politik.
3. Obyek utama Ilmu Politik adalah negara dan kekuasaan, sedangkan obyek formalnya meliputi le
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralEka Zay
油
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara nilai, norma, dan moral. Secara ringkas, nilai merupakan konsep tentang apa yang dianggap penting, norma adalah aturan perilaku yang mengatur interaksi sosial, sedangkan moral berkaitan dengan hal yang dianggap baik dan buruk secara sosial. Dokumen ini juga membedah berbagai jenis norma seperti norma agama, hukum, dan adat serta sanksi yang melekat pada pelanggaran ter
Dokumen tersebut membahas tentang nilai dan sifat-sifat nilai. Nilai didefinisikan sebagai sesuatu yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia. Nilai memiliki tiga sifat yaitu bersifat normatif, menjadi daya dorong bagi manusia, dan merupakan realitas yang ada dalam kehidupan manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai etika politik dan HAM. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945 dan mencakup lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kelima sila Panc
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep etika Pancasila dan urgensi Pancasila sebagai sistem etika, sumber-sumber historis, sosiologis dan politik tentang Pancasila, serta argumen mengenai dinamika dan tantangan Pancasila sebagai sistem etika. Dokumen tersebut juga menjelaskan esensi dan urgensi Pancasila sebagai sistem
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam pandangan Islam. IPTEKS dijelaskan sebagai pengetahuan yang didokumentasikan dan disebarkan untuk meningkatkan pengatahuan manusia, serta harus dikembangkan sesuai nilai-nilai Islam dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Orang berilmu dihargai tinggi dalam agama Islam karena dapat meningkatkan pen
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikWandi Suhardi
油
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan kehendak yang dimiliki pemegang kekuasaan. Kekuasaan diperoleh dari sumber-sumber seperti kekayaan, jabatan, informasi, dan massa yang terorganisir. Kekuasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung cara penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang politik strategi nasional (POLTRANAS) yang mencakup pengertian politik, strategi, dan POLTRANAS sendiri serta penyusunan dan implementasinya dalam berbagai bidang. POLTRANAS berfungsi sebagai pedoman yang memberikan arah pembangunan nasional dengan landasan Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional. Penyusunannya melibatkan suprastruktur dan infrastruktur politik.
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang bentuk dan wujudnya tertuang dalam UUD 1945. Oleh karena itu, dalam segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara diatur dalam sistem peraturan perundang-undangan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Korupsi di Indonesia sudah membudaya sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh panggang dari api. Periodisasi korupsi di Indonesia secara umum dapat dibagi dua, yaitu periode pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, meliputi pengertian filsafat pendidikan, ruang lingkupnya, hubungannya dengan filsafat umum, epistemologi dan ontologi, serta beberapa alirannya. Filsafat pendidikan didefinisikan sebagai ilmu yang menggunakan filsafat untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya. Ruang lingkupnya meliputi hakikat manusia dan pendidikan, serta hubungannya
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarAsida Gumara
油
1. Etika adalah ajaran tentang baik dan buruk, sedangkan estetika berkaitan dengan teori keindahan atau seni.
2. Dalam berbudaya, diperlukan estetika untuk mempererat hubungan antar budaya dengan menghargai keindahan masing-masing.
3. Penggunaan tato dalam masyarakat memiliki berbagai pandangan, dari segi etika dianggap kurang sopan tetapi dari segi estetika dianggap sebagai seni.
Dokumen tersebut membahas tentang nilai dan sifat-sifat nilai. Nilai didefinisikan sebagai sesuatu yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia. Nilai memiliki tiga sifat yaitu bersifat normatif, menjadi daya dorong bagi manusia, dan merupakan realitas yang ada dalam kehidupan manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai etika politik dan HAM. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945 dan mencakup lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kelima sila Panc
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep etika Pancasila dan urgensi Pancasila sebagai sistem etika, sumber-sumber historis, sosiologis dan politik tentang Pancasila, serta argumen mengenai dinamika dan tantangan Pancasila sebagai sistem etika. Dokumen tersebut juga menjelaskan esensi dan urgensi Pancasila sebagai sistem
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam pandangan Islam. IPTEKS dijelaskan sebagai pengetahuan yang didokumentasikan dan disebarkan untuk meningkatkan pengatahuan manusia, serta harus dikembangkan sesuai nilai-nilai Islam dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Orang berilmu dihargai tinggi dalam agama Islam karena dapat meningkatkan pen
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikWandi Suhardi
油
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan kehendak yang dimiliki pemegang kekuasaan. Kekuasaan diperoleh dari sumber-sumber seperti kekayaan, jabatan, informasi, dan massa yang terorganisir. Kekuasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung cara penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang politik strategi nasional (POLTRANAS) yang mencakup pengertian politik, strategi, dan POLTRANAS sendiri serta penyusunan dan implementasinya dalam berbagai bidang. POLTRANAS berfungsi sebagai pedoman yang memberikan arah pembangunan nasional dengan landasan Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional. Penyusunannya melibatkan suprastruktur dan infrastruktur politik.
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang bentuk dan wujudnya tertuang dalam UUD 1945. Oleh karena itu, dalam segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara diatur dalam sistem peraturan perundang-undangan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Korupsi di Indonesia sudah membudaya sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh panggang dari api. Periodisasi korupsi di Indonesia secara umum dapat dibagi dua, yaitu periode pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, meliputi pengertian filsafat pendidikan, ruang lingkupnya, hubungannya dengan filsafat umum, epistemologi dan ontologi, serta beberapa alirannya. Filsafat pendidikan didefinisikan sebagai ilmu yang menggunakan filsafat untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya. Ruang lingkupnya meliputi hakikat manusia dan pendidikan, serta hubungannya
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarAsida Gumara
油
1. Etika adalah ajaran tentang baik dan buruk, sedangkan estetika berkaitan dengan teori keindahan atau seni.
2. Dalam berbudaya, diperlukan estetika untuk mempererat hubungan antar budaya dengan menghargai keindahan masing-masing.
3. Penggunaan tato dalam masyarakat memiliki berbagai pandangan, dari segi etika dianggap kurang sopan tetapi dari segi estetika dianggap sebagai seni.
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
油
Makalah ini membahas tentang etika politik dan ideologi-ideologi dunia. Etika politik adalah cabang filsafat yang membahas apa yang baik dan buruk dalam tindakan politik berdasarkan kepentingan umum. Pancasila dijadikan sebagai sistem etika politik Indonesia yang mengedepankan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Makalah ini juga membahas berbagai ideologi seperti kapitalisme, s
Dokumen tersebut membahas tentang etika Pancasila sebagai sistem etika. Pancasila dijelaskan sebagai pedoman etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai ideal yang harus diwujudkan dalam kehidupan nyata sebagai pedoman bagi tindakan dan munculnya nilai lain. Pancasila di
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...Rajabul Gufron
油
1. Pancasila memainkan peran penting sebagai sumber etika politik di Indonesia. Setiap sila Pancasila mencerminkan prinsip moral yang mengarahkan perilaku politik.
2. Etika politik berkaitan dengan norma dan kewajiban yang harus dipatuhi dalam kehidupan politik untuk menjalin hubungan yang adil dengan kelompok lain.
3. Nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan dalam Pancasila menuntun pelaksanaan polit
Pancasila merupakan sistem etika yang memberikan dasar bagi penjabaran norma moral dan hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan menjadi norma moral dan hukum untuk mengarahkan tindakan manusia."
Kali ini saya akan menshare kepada pelajar maupun mahasiswa tentang Pancasila Sebagai Sistem Etika, semoga kalian suka dan Tugas Kalian Dapat terbantu oleh Powerpoint ini..
*Jika Tidak Keberatan, Silahkan Like, Comment ataupun Bagikan kepada seluruh teman kalian. "Sebarkanlah walau hanya satu ayat"
Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kontak saya
Contact Pengirim
ig : dimar_aji
line: dimar9098
Salam Mahasiswa !!
Salam Berkarya !!
Lembar kerja belajar mandiri mencakup empat kegiatan belajar yaitu tentang hak asasi manusia, persatuan dan kesatuan dalam keberagaman, konsep nilai moral dan norma, serta pancasila dan kewarganegaraan global. Dokumen ini memberikan definisi konsep kunci, uraian materi pelajaran, dan daftar butir-butir yang sulit dipahami dan sering menimbulkan miskonsepsi.
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERAahmad sururi
油
Ujian tengah semester mata kuliah Pendidikan Pancasila diadakan pada 22 November 2012. Ujian berupa soal essay dengan waktu 90 menit dan bersifat tutup buku. Soal-soal meliputi penjelasan empat syarat ilmiah, rumusan Pancasila dalam konstitusi RIS, hubungan antara sila-sila Pancasila, perbandingan konsep dasar negara para pendiri bangsa, perbedaan Piagam Jakarta dan Pancasila, serta hubungan antara hukum,
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjilahmad sururi
油
Ujian tengah semester mata kuliah Pendidikan Pancasila diadakan pada Rabu, 21 November 2012 untuk mahasiswa program studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Serang Raya. Ujian berlangsung selama 90 menit dengan sistem tertutup buku dan terdiri dari 5 pertanyaan mengenai latar belakang Pendidikan Pancasila, pengertian Pancasila secara etimologis dan historis, serta aktualisasi etika politik berdasarkan nilai-nil
Soal uts sem ganjil mk pancasila kelas reg 1 a aneahmad sururi
油
Ujian tengah semester ganjil tahun akademik 2012/2013 untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila diadakan pada hari Rabu, 21 November 2012. Ujian berlangsung selama 90 menit dengan sistem close book dan terdiri dari 5 pertanyaan mengenai kontribusi mata kuliah terhadap mahasiswa, pengertian Pancasila secara historis, perumusan dan perbedaan konsep dasar negara, nilai-nilai Pancasila yang bersifat objektif dan subjektif, s
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)ahmad sururi
油
Dokumen tersebut membahas sejarah Pancasila dan perjuangan bangsa Indonesia mulai dari masa kerajaan, penjajahan, kebangkitan nasional, proklamasi kemerdekaan, pembentukan negara, hingga masa Orde Baru. Dokumen ini juga menjelaskan latar belakang dan maksud pembukaan UUD 1945.
2. Pengertian Etika Politik
merupakan cabang etika dan termasuk ke dalam
lingkungan filsafat serta mempertanyakan
praksis manusia.
Etika berkaitan dengan norma moral
Norma Moral yaitu yang berkaitan dengan
tingkah laku manusia yang dapat diukur dari
sudut pandang, baik atau buruk, sopan atau
tidak sopan, dan susila atau tidak susila sebagai
seorang manusia.
3. Fungsi dan tugas etika politik
Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas
pada penyediaan alat-alat teoritis untuk
mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi
politik (dukungan masyarakat terhadap sistem
politik dan pemerintah) secara bertanggung
jawab dan didasarkan pada aspek yang rasional,
objektif dan argumentatif.
Tugas etika politik adalah membantu agar
pembahasan masalah2 ideologis dapat
dijalankan secara objektif dan sebagai pegangan
normatif bagi mereka yang ingin menilai kualitas
tatanan kehidupan politik dengan tolak ukur
martabat manusia dan legitimasi moral.
4. Pokok pembahasan etika politik
Pokok pembahasan etika politik adalah
hukum dan kekuasaan negara.
hukum sebagai lembaga penata masyarakat
yang normatif dan kekuasaan sebagai
lembaga penata masyarakat yang berkuasa.
hukum tanpa kekuasaan negara tidak dapat
berbuat apa-apa, sifatnya normatif belaka
artinya hukum tidak mempunyai
kemampuan untuk bertindak. Sedangkan
kekuasaan negara tanpa hukum adalah buta,
kekuasaan negara yang memakai
kekuasaannya tanpa hukum merupakan
negara penindas.
5. Prinsip-prinsip etika politik
1. Adanya cita-cita the rule of law
2. Partisipasi demokratis masyarakat
3. Jaminan hak-hak asasi manusia
4. Struktur sosial budaya masyarakat
5. Keadilan sosial
6. Pokok permasalahan etika politik
Adalah legitimasi kekuasaan
yang dirumuskan dengan pertanyaan dengan
moral apa seseorang atau sekelompok orang
memegang dan menggunakan kekuasaan
yang mereka miliki? Betapapun besarnya
kekuasaan seseorang, dia harus berhadapan
dengan tuntutan untuk
mempertanggungjawabkannya.
secara etika politik, seorang penguasa yang
sesungguhnya adalah keluhuran budinya.
7. Legitimasi kekuasaan meliputi :
1. Legitimasi etis yaitu pembenaran wewenang negara
(kekuasaan negara berdasarkan prinsip-prinsip
moral)
legitimasi etis kekuasaan mempersoalkan
keabsahan kekuasaan politik dari segi norma-
norma moral dengan tujuan agar kekuasaan itu
mengarahkan kekuasaan ke pemakaian kebijakan
dan cara-cara yang sesuai dengan tuntutan
kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Legitimasi legalitas yaitu keabsahan kekuasaan
yang berkaitan dengan fungsi2 kekuasaan negara
dan menuntut fungsi2 kekuasaan negara itu
dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku
8. Definisi Etika
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran ajaran dan
pandangan-pandangan moral
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang
bagaimana dan mengapa kita mengikuti ajaran
tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil
sikap yang bertanggung jawab berhadapan
dengan pelbagai ajaran moral.
9. Pembagian Etika
Etika umum yaitu yang mempertanyakan prinsip prinsip
yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.
Etika Khusus yaitu yang membahas prinsip prinsip itu
di dalam hubungannya dengan pelbagai aspek kehidupan
manusia.
Etika khusus meliputi beberapa hal :
1. Etika Individual yaitu yang membahas kewajiban
manusia terhadap dirinya sendiri
2. Etika sosial yaitu yang membahas tentang kewajiban
manusia terhadap manusia lain dalam hidup masyarakat,
yang merupakan suatu bagian terbesar dari etika khusus.
10. Nilai, Norma dan Moral
Nilai (Value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada
suatu benda untuk memuaskan manusia ( nilai pada hakekatnya
adalah sifat atau kualitas yang melekat pada objek, bukan objek itu
sendiri)
Menilai berarti menimbang suatu kegiatan manusia untuk
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk kemudian
mengambil keputusan.
Keputusan tersebut merupakan keputusan nilai yang dapat
menyatakan berguna atau ataidak berguna, benar atau tidak benar,
baik atau tidak baik dan indah atau tidak indah.
Menurut Max Sceler nilai nilai yang ada tidak sama tingginya
Nilai kenikmatan, dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai yang
mengenakkan dan tidak mengenakkan yang menyebabkan orang lain senang
dan tidak senang
Nilai kehidupan, dalam tingkatan ini terdapat nilai nilai yang penting bagi
kegidupan manusia ( Misalnya kesehatan, kesegaran jasmani dan
kesejahteraan umum)
Nilai kejiwaan, dalam tingkatan ini terdapat nilai nilai kejiwaan yang sama
sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan (Misalnya,
keindahan, kebenaran dan pengetahuan murni yang dicapai dalam filsafat)
11. Notonagoro membagi nilai menjadi 3
: Nilai Material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
kehidupan jasmani manusia atau kebutuhan material
ragawi manusia
Nilai Vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat membedakan kegiatan atau
aktivitas
Nilai Kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
rohani manusia.
Nilai rohani dibagi menjadi 3 :
Nilai kebenaran yang bersumber dari akal yaitu ratio, budi dan cipta
manusia
Nilai keindahan atau estetis yaitu yang bersumber pada unsur
perasaan atau esthetis dan rasa manusia
Nilai kebaikan atau moral yang bersumber pada unsur kehendak
atau Will dan Karsa manusia
Nilai religius yaitu yang merupakan nilai ketrohanian tertinggi dan
mutlak, yang bersumber pada kepercayaan dan keyakinan manusia.
12. Menurut Notonagoro bahwa Nilai-nilai Pancasila tergolong
nilai kerohanian, tetapi nilai-nilai kerohanian yang mengakui
adanya nilai-nilai material dan nilai vital merupakan
SISTEMATIKA HIERARKIS dari sila 1 5 sebagai tujuan.
Berkaitan dengan derivasi atau penjabarannya maka nilai
dikelompokkan menjadi 3 macam :
Nilai dasar (Onotologis ) yaitu merupakan hakekat, esensi, intisari atau
makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut (yang bersifat universal
karena menyangkut hakekat kenyataan obyektif segala sesuatu misalnya
hakekat Tuhan, hakekat manusia). Jika nilai dasar itu berkaitan dengan
hakekat Tuhan, maka nilai itu bersifat mutlak karena hakekat Tuhan
adalah kuasa prima, sehingga segala sesuatu diciptakan atau berasal dari
Tuhan. Contoh nilai dasar bangsa Indonesia adalah Pancasila
Nilai Instrumental yaitu sebagai pedoman yang dapat diukur dan
diarahkan. Jika nilai instrumental ini berkaitan dengan tingkah laku
manusia, maka hal itu akan merupakan suatu norma moral. Namun jika
nilai instrumental itu berkaitan dengan organisasi atau negara, maka
nilai instrumental itu merupakan suatu arahan, kebijaksanaan atau
strategi yang bersumber pada nilai dasar. Contohnya pasal2 UUD 1945.
Nilai praktis yaitu yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai
instrumental dalam suatu kehidupan nyata. Contohnya semua
perundangan dibawah UUD 1945 sampai dengan peraturan pelaksanaan
13. Moral
berasal dari kata mos (mores) = kesusilaan, tabiat,
kelakuan yang berarti juga ajaran tentang hal yang
baik dan buruk dan menyangkut perbuatan dan
tingkah laku manusia. Dalam perwujudannya berupa
peraturan, prinsip2 yang benar, baik dan terpuji dan
dapat juga berupa kesetiaan, patuh terhadap nilai
dan norma yang menyangkut kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara.
Norma
suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki
oleh tata nilai untuk dipatuhi sebagai penuntun
sikap dan tingkah laku manusia. Seperti norma
agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma
hukum.
14. HUBUNGAN NILAI, NORMA DAN MORAL
Dalam kehidupan manusia nilai dijadikan landasan, alasan dan motivasi
dalam bersikap dan bertingkahlaku, nilaipun bersifat abstrak karena hanya
dapat dipahami, dimengerti dan dihayati oleh manusia,
agar nilai tersebut menjadi berguna dalam menuntun sikap dan tingkah laku
manusia, maka perlu dikongkritkan menjadi lebih objektif dan wujud yang
kongkrit tersebut adalah norma.
selanjutnya nilai dan norma tersebut berkaitan dengan moral dan etika,
dimana moral seseorang menentukan derajat kepribadian seseorang yang
tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya yaitu norma.
Moral dan etika berkaitan erat
setiap orang memiliki moralitasnya sendiri2, tidak demikian dengan etika,
semua orang tidak perlu melakukan pemikiran yang kritis terhadap etika,
ada kemungkinan seseorang mengikuti begitu saja pola-pola moralitas yang
ada dalam suatu masyarakat tanpa perlu merefleksikannya secara kritis.
etika tidak berwenang menentukan yang boleh dan tidak boleh dilakukan
seseorang, wewenang ini berada di wilayah moral. Dalam hal ini terlihat
kelemahan etika dibandingkan moral akan tetapi dalam etika seseorang
dapat mengerti mengapa dan atas dasar apa manusia harus hidup menurut
norma2 tertentu. Pada hakikatnya, etika membahas tentang prinsip2
moralitas.
15. Dimensi Politik Manusia
Manusia sebagai makhluk Individu dan makhluk
sosial. Berbagai paham Antropologi filsafat
memandang hakikat sifat kodrat manusia dari
kacamata yang berbeda. Paham individualisme
yang merupakan cikal bakal paham liberalisme
memandang manusia sebagai makhluk individu
yang bebas. Konsekuensinya dalam setiap
kehidupan masyarakat, bangsa maupun negara.
Dasar ontologis ini merupakan dasar moral politik
negara. Sedangkan paham kolektivisme yang
merupakan cikal bakal sosialisme dan komunisme
memandang manusia sebagai makhluk sosial saja.
16. Dimensi Politik kehidupan Manusia
Dalam kehidupan manusia jaminan atas kebebasan manusia baik sebagai
makhluk individu maupun sosial sulit untuk dilaksanakan, karena terjadinya
benturan kepentingan diantara mereka sehingga terdapat suatu
kemungkinan terjadinya anaarkisme dalam masyarakat. Dalam hubungan
inilah manusia memerlukan suatu masyarakat hukum yang mampu
menjamin hak-haknya, dan masyarakat itulah yang disebut sebagai Negara
Pengertian dimensi politis manusia ini memiliki dua segi fundamental yaitu
Pengertian dan kehendak untuk bertindak (inilah yang senantiasa
berhadapn dengan tindakan moral manusia).
Manusia mengerti dan memahami akan suatu kejadian atau akibat dari
kejadian tertentu, akan tetapi hal itua dapat dihindarkan karena kesadaran
moral akan tanggung jawabnya terhadap orang lain. Namun sebalikny jika
manusia tidak bermoral maka ia tidak akan perduli dengan orang lain
17. Nilai-nilai Pancasila sebagai Sumber Etika Politik
Sebagai dasar filsafat negara Pancasila tidak hanya merupakan sumber
peraturan perundang-undangan melainkan juga sumber moralitas utama
dalan hubungannya dengan legitiminasi kekuasaan, hukum serta berbagai
kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan.
Ketuhanan Yang Maha Esa serta sila kedua Kemanusiaan yang adil dan
beradab, adalah merupakan sumber nilai nilai moral bagi kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan.
Negara Indonesia yang berdasarkan sila pertama Ketuhanan Yang Maha
Esa bukanlah negara Teokrasi yang mendasarkan kekuasaan dan
penyelenggaraan negara pada ligitiminasi religius. Kekuasaan kepala
negara tidak mendasarkan pada legitiminasi religius melainkan
mendasarkan pada legitiminasi hukum dan demokrasi. Oleh karena itu asas
sila pertama lebih berkaitan dengan legitiminasi moral. Inilah yang
membedakan negara yang Berketuhanan yang Maha Esa dengan teokrasi.
Walaupun dalam negara Indonesia tidak mendasarkan pada legitiminasi
religius, namun secara moralitas kehiodupan negara harus sesuai dengan
nilai-nilai yang berasal dari Tuhan, terutama hukum serta moral dalam
kehidupan bernegara.
18. Etika Politik dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
Pembangunan etika politik sangatlah urgent, perlu
adanya pemikiran dalam rangka menata kembali
kultur politik bangsa Indonesia.
Sebagai warga negara, kita telah memiliki hak2 politik
dan hak2 politik tersebut bersosialisasi dan
berkomunikasi dengan sesama warga negara dalam
wadah infra struktur dan supra struktur.
Wadah infra struktur = mimbar bebas, unjuk rasa,
bicara lisan dan tulisan, aktivitas organisasi politik,
kampanye pemilihan umum, penghitungan suara
dalam memilih anggota legislatif dan eksekutif.
Wadah supra struktur = mencakup semua lembaga
legislatif disemua tingkat, eksekutif dari presiden
sampai rt/rw, dan jajaran kekuasaan kehakiman (pusat
sampai daerah)
19. Etika politik tidak diatur dalam hukum tertulis secara
lengkap akan tetapi melalui moralitas yang bersumber
pada hati nurani, rasa malu kepada masyarakat dan rasa
takut kepada Tuhan yang Maha Esa.
Dalam kehidupan politik bangsa Indonesia banyak suara
masyarakat yang menuntut dibentuknya dewan
kehormatan pada institusi kenegaraan dan
kemasyarakatan dengan harapan etika politik dapat
terwujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Terwujudnya etika politik dengan baik dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sangat ditentukan oleh
kejujuran dan keikhlasan hati nurani dari masing-masing
warga negara yang telah memiliki hak politiknya untuk
melaksanakan ajaran moral dan norma-norma aturan
berpolitik dalam negara.