Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri, hukum-hukum dasar ilmu kimia, konsep mol, massa atom dan massa rumus, persamaan reaksi, dan berbagai jenis konsentrasi larutan seperti fraksi mol, persen berat, dan molalitas.
Dokumen tersebut membahas tentang instrumen sentrifugasi. Ia menjelaskan definisi, prinsip kerja, fungsi, cara kerja, kelemahan dan kelebihan berbagai jenis rotor sentrifugasi, kalibrasi, pemeliharaan, aplikasi, dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Sentrifugasi digunakan untuk memisahkan partikel berdasarkan perbedaan densitasnya dalam suatu campuran cairan.
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
?
Laporan ini mendeskripsikan prosedur perhitungan jumlah sel darah merah (eritrosit) dengan metode manual menggunakan hemacytometer. Mahasiswa menghitung jumlah eritrosit dalam sampel darah dan membandingkannya dengan nilai normal. Hasilnya sebagian besar sesuai dengan kisaran normal, kecuali satu kelompok yang mungkin terpengaruh koagulasi darah.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Dokumen tersebut membahas tentang sitohistoteknologi. Sitohistoteknologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi sel serta jaringan melalui teknik-teknik histologi dan sitologi. Laboratorium patologi anatomi melakukan pembuatan preparat histopatologi dan sitologi untuk diagnosis penyakit. Sel kanker memiliki ciri berupa kehilangan regulasi mitosis, diferensiasi, dan inhibisi kontak serta mampu bermetastase.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai uji untuk menganalisis karbohidrat, termasuk uji untuk mendeteksi gula, monosakarida, ketosa, aldosa, galaktosa, dan amilum. Berbagai uji tersebut melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna yang menunjukkan kehadiran jenis karbohidrat tertentu.
Uji silang serasi atau crossmatch merupakan serangkaian tes yang dilakukan sebelum transfusi darah untuk memastikan kecocokan antara darah donor dan penerima serta mendeteksi kemungkinan adanya antibodi yang dapat mengurangi umur hidup sel darah donor atau bahkan merusaknya. Tes ini bertujuan mencegah terjadinya reaksi transfusi dan memberikan manfaat maksimal dari transfusi untuk pasien. Ada beberapa metode crossmatch, yaitu mayor (ant
1. Percobaan membuat dan mengukur pH tiga jenis larutan buffer: sitrat, fosfat, dan borat-NaOH.
2. Hasilnya menunjukkan pH larutan buffer sitrat berkisar antara 2-5, fosfat antara 6-8, dan borat-NaOH antara 9-10.
3. pH terukur mendekati pH teoritis pada literatur, menunjukkan buffer berfungsi menstabilkan pH.
Laporan praktikum kromatografi kertas ini menjelaskan proses pemisahan komponen dalam campuran menggunakan kertas sebagai fase diam dan air sebagai fase bergerak. Hasilnya menunjukkan bahwa warna yang lebih gelap terdiri dari lebih banyak komponen dibandingkan warna yang lebih terang. Tujuannya adalah untuk mempelajari kromatografi dan mengidentifikasi komponen dalam campuran.
Dialam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologinya, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Dalam mempelajari mikroba tidak bias dilakukan secara kasat mata. Sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disanan masih terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam¨Cmacam jenisnya. Selain itu, di alam mikrobia pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain, Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikroba yang lain
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang percobaan pemurnian menggunakan empat metode, yaitu filtrasi, sentrifugasi, ekstraksi, dan rekristalisasi. Percobaan ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat murni dari campuran dengan metode tersebut. Hasilnya adalah sentrifugasi lebih baik dari filtrasi, ekstraksi memisahkan air dan kloroform, serta rekristalisasi menghasilkan kristal NaCl dan CuSO4.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Dokumen tersebut membahas tentang sitohistoteknologi. Sitohistoteknologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi sel serta jaringan melalui teknik-teknik histologi dan sitologi. Laboratorium patologi anatomi melakukan pembuatan preparat histopatologi dan sitologi untuk diagnosis penyakit. Sel kanker memiliki ciri berupa kehilangan regulasi mitosis, diferensiasi, dan inhibisi kontak serta mampu bermetastase.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai uji untuk menganalisis karbohidrat, termasuk uji untuk mendeteksi gula, monosakarida, ketosa, aldosa, galaktosa, dan amilum. Berbagai uji tersebut melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna yang menunjukkan kehadiran jenis karbohidrat tertentu.
Uji silang serasi atau crossmatch merupakan serangkaian tes yang dilakukan sebelum transfusi darah untuk memastikan kecocokan antara darah donor dan penerima serta mendeteksi kemungkinan adanya antibodi yang dapat mengurangi umur hidup sel darah donor atau bahkan merusaknya. Tes ini bertujuan mencegah terjadinya reaksi transfusi dan memberikan manfaat maksimal dari transfusi untuk pasien. Ada beberapa metode crossmatch, yaitu mayor (ant
1. Percobaan membuat dan mengukur pH tiga jenis larutan buffer: sitrat, fosfat, dan borat-NaOH.
2. Hasilnya menunjukkan pH larutan buffer sitrat berkisar antara 2-5, fosfat antara 6-8, dan borat-NaOH antara 9-10.
3. pH terukur mendekati pH teoritis pada literatur, menunjukkan buffer berfungsi menstabilkan pH.
Laporan praktikum kromatografi kertas ini menjelaskan proses pemisahan komponen dalam campuran menggunakan kertas sebagai fase diam dan air sebagai fase bergerak. Hasilnya menunjukkan bahwa warna yang lebih gelap terdiri dari lebih banyak komponen dibandingkan warna yang lebih terang. Tujuannya adalah untuk mempelajari kromatografi dan mengidentifikasi komponen dalam campuran.
Dialam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologinya, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Dalam mempelajari mikroba tidak bias dilakukan secara kasat mata. Sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disanan masih terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam¨Cmacam jenisnya. Selain itu, di alam mikrobia pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain, Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikroba yang lain
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang percobaan pemurnian menggunakan empat metode, yaitu filtrasi, sentrifugasi, ekstraksi, dan rekristalisasi. Percobaan ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat murni dari campuran dengan metode tersebut. Hasilnya adalah sentrifugasi lebih baik dari filtrasi, ekstraksi memisahkan air dan kloroform, serta rekristalisasi menghasilkan kristal NaCl dan CuSO4.
Dokumen tersebut membahas konsep mol, massa molar, volume molar gas pada keadaan standar, dan hubungan antara jumlah mol dengan koefisien reaksi kimia."
Dokumen tersebut membahas tentang campuran dan larutan, termasuk definisi campuran dan larutan, jenis-jenis campuran, klasifikasi zat, konsentrasi larutan, dan hukum-hukum dasar kimia seperti hukum kekekalan massa."
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
?
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (?, ?, ?) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
?
Buku Skrap Kupasan Novel ¡®Justeru Impian Di Jaring¡¯ yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
?
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
3. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.
HUKUM-HUKUM DASAR ILMU KIMIA
1. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER
"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".
Contoh:
hidrogen + oksigen hidrogen oksida
(4g) (32g) (36g)
2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST
"Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa
adalah tetap"
4. Contoh:
a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
Keuntungan dari hukum Proust:
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur
yang membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya
dapat diketahui.
Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16;
Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%
5. 3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON
"Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa
untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka
perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan
bulat dan sederhana".
Contoh:
Bila unsur Nitrogen den oksigen disenyawakan dapat terbentuk,
NO dimana massa N : 0 = 14 : 16 = 7 : 8
NO2
dimana massa N : 0 = 14 : 32 = 7 : 16
Untuk massa Nitrogen yang same banyaknya maka perbandingan
massa Oksigen pada senyawa NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2
4. HUKUM-HUKUM GAS
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT
dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin)
6. Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2
dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum
berikut:
a. HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada
temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter den
tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:
P1 V1 = P2 V2
2.5 = P2 . 10 ? P2 = 1 atmosfir
b. HUKUM GAY-LUSSAC
"Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile
diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai
bilangan bulat den sederhana".
Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2
7. Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi
tersebut 1 liter gas hidrogen (H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab:
V1/V2 = n1/n2 ? 10/1 = (x/28) / (0.1/2) ? x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
c. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan
dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
d. HUKUM AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan
bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya
22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.
Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan
tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)
8. Jawab:
85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter
Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27) ? V2 = 12.31 liter
B. MASSA ATOM DAN MASSA RUMUS
1. Massa Atom Relatif (Ar)
merupakan perbandingan antara massa 1 atom dengan 1/12 massa
1 atom karbon 12
2. Massa Molekul Relatif (Mr)
merupakan perbandingan antara massa 1 molekul senyawa
dengan
1/12 massa 1 atom karbon 12.
Massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa merupakan
penjumlahan
dari massa atom unsur-unsur penyusunnya.
Contoh:
Jika Ar untuk X = 10 dan Y = 50 berapakah Mr senyawa X2Y4 ?
Jawab:
Mr X2Y4 = 2 x Ar . X + 4 x Ar . Y = (2 x 10) + (4 x 50) = 220
9. C. KONSEP MOL
1 mol adalah satuan bilangan kimia yang jumlah atom-atomnya atau
molekul-molekulnya sebesar bilangan Avogadro dan massanya = Mr
senyawa itu.
Jika bilangan Avogadro = L maka :
L = 6.023 x 1023
1 mol atom = L buah atom, massanya = Ar atom tersebut.
1 mol molekul = L buah molekul massanya = Mr molekul tersehut.
Massa 1 mol zat disebut sebagai massa molar zat
Contoh:
Berapa molekul yang terdapat dalam 20 gram NaOH ?
Jawab:
Mr NaOH = 23 + 16 + 1 = 40
mol NaOH = massa / Mr = 20 / 40 = 0.5 mol
Banyaknya molekul NaOH = 0.5 L
= 0.5 x 6.023 x 1023
= 3.01 x 1023 molekul.
10. D. PERSAMAAN REAKSI
PERSAMAAN REAKSI MEMPUNYAI SIFAT
1. Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
2. Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi
selalu sama
3. Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol
(khusus yang berwujud gas perbandingan koefisien juga
menyatakan perbandingan volume asalkan suhu den
tekanannya sama)
Contoh: Tentukanlah koefisien reaksi dari
HNO3 (aq) + H2S (g) ? NO (g) + S (s) + H2O (l)
Cara yang termudah untuk menentukan koefisien reaksinya adalah
dengan memisalkan koefisiennya masing-masing a, b, c, d dan e
sehingga:
a HNO3 + b H2S c NO + d S + e H2O
Berdasarkan reaksi di atas maka
atom N : a = c (sebelum dan sesudah reaksi)
atom O : 3a = c + e 3a = a + e e = 2a
atom H : a + 2b = 2e = 2(2a) = 4a ; 2b = 3a ; b = 3/2 a
atom S : b = d = 3/2 a
Maka agar terselesaikan kita ambil sembarang harga misalnya a = 2
berarti: b = d = 3, dan e = 4 sehingga persamaan reaksinya :
2 HNO3 + 3 H2S 2 NO + 3 S + 4 H2O
11. A. Pendahuluan
LARUTAN adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan
lagi secara fisik.
Larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut.
Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasinya), larutan
dibedakan dalam dua macam, yaitu larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik.
Larutan ini dibedakan atas :
13. 1. ELEKTROLIT KUAT
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar
listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya
air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03
, H2
SO4
, HNO3
dan lain-
lain.
b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali
tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2
, Ba(OH)2
dan lain-lain.
c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2
(SO4
)3
dan lain-lain
2. ELEKTROLIT LEMAH
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya
lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.
Yang tergolong elektrolit lemah:
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3
COOH, HCN, H2
CO3
, H2
S dan
lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4
OH, Ni(OH)2
dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4
, PbI2
dan
14. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut
tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion).
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain
B. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif
antara zat terlarut dan pelarut.
Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya:
15. 1. FRAKSI MOL
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen
dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.
Fraksi mol dilambangkan dengan X.
Keterangan :
xA = fraksi mol zat A
nA = mol zat A
xB = fraksi mol zat B
nB = mol zat B
xA = XB =
16. CONTOH SOALCONTOH SOAL
Hitunglah fraksi mol zat terlarut bila 117 gram NaClHitunglah fraksi mol zat terlarut bila 117 gram NaCl
dilarutkan dalam 360 air! (Mr NaCl = 58,7)dilarutkan dalam 360 air! (Mr NaCl = 58,7)
Penyelesaian :Penyelesaian :
Mol NaCl = massaNaCl / MrNaCl = 117 / 58,7 = 2 molMol NaCl = massaNaCl / MrNaCl = 117 / 58,7 = 2 mol
Mol HMol H22O = massa HO = massa H22O / Mr HO / Mr H22O = 360 / 18 = 20 molO = 360 / 18 = 20 mol
Fraksi Mol NaCl = = 0,091Fraksi Mol NaCl = = 0,091
Jadi, fraksi mol NaCl adalah 0,091.Jadi, fraksi mol NaCl adalah 0,091.
17. 2. PERSEN BERAT
Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100
gram larutan.
CONTOH SOAL :
Dosis suatu larutan desinpeksi adalah 15% volume larutan yang
akan didesinpeksi adalah 25 L, hitung larutan desinpeksi yang
dibutuhkan ?
Penyelesaian :
% = Dosis = 15%
Volume= 25 L
Gram = 15/100 ¡Á 25.000
= 3,750 ml
= 3,75 L
,
,
,
18. 3. MOLALITAS (m)
Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
CONTOH SOAL :
Berapakah molalitas larutan yang mengandung 4 gr NaOH (Ar Na
= 23 gr/mol, Ar O = 16 g/mol, dan Ar H = 1 gr/mol) terlarut
dalam 250 gr air?
19. Penyelesaian:Penyelesaian:
Diketahui:Diketahui:
massa NaOH = 4 grmassa NaOH = 4 gr
Ar Na = 23 gr/molAr Na = 23 gr/mol
Ar O = 16 g/molAr O = 16 g/mol
Ar H = 1 gr/molAr H = 1 gr/mol
massa air = 250 gr = 0,25 kgmassa air = 250 gr = 0,25 kg
Ditanyakan: m = ?Ditanyakan: m = ?
Jawab:Jawab:
Mr.NaOH = 40 gr/molMr.NaOH = 40 gr/mol
jumlah mol NaOH = massa/Mrjumlah mol NaOH = massa/Mr
jumlah mol NaOH = 4 gr/(40 gr/mol)jumlah mol NaOH = 4 gr/(40 gr/mol)
jumlah mol NaOH = 0,1 moljumlah mol NaOH = 0,1 mol
m = jumlah mol/pm = jumlah mol/p
m = 0,1 mol /0,25 kgm = 0,1 mol /0,25 kg
m = 0,4 mm = 0,4 m
20. 4. MOLARITAS (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
CONTOH SOAL :
Ditimbang 4 gr NaOH dan dilarutkan dalam 500 ml, Berapa
molaritas?
M = mol
L
Mol = gr
BM/mr
gr
M =
BM/mr ¡Á Vol
22. 5. NORMALITAS (N)
Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1
liter larutan.
Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+
.
Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-
.
Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan :
N = M x valensi
N = M ¡Á V? gr
N =
BE ¡Á Vol
BM
BE = Berat Ekuivalen = ( Hanya untuk asam)
Valensi
23. CONTOH SOALCONTOH SOAL
Tersedia cristal HTersedia cristal H22C2O4 10 H2O (ASAM OKSALAT) BM = 126,C2O4 10 H2O (ASAM OKSALAT) BM = 126,
hitung berapa gram yang dibutuhkan untuk membuat larutan Ashitung berapa gram yang dibutuhkan untuk membuat larutan As
Oksalat 0,2 N sebanyak 500 ml !Oksalat 0,2 N sebanyak 500 ml !
Penyelesaian :Penyelesaian :
DIK :DIK : DIT:DIT:
BM = 126BM = 126 Gram = . . . ?Gram = . . . ?
N = 0,2 NN = 0,2 N
V = 500 ml = 0,5 LV = 500 ml = 0,5 L
Jawab :Jawab :
BE Asam oksalat = BM/2 = 126/2 = 63BE Asam oksalat = BM/2 = 126/2 = 63
GramGram = N ¡Á BE ¡Á V= N ¡Á BE ¡Á V
= 0,2 ¡Á 63 ¡Á 0,5= 0,2 ¡Á 63 ¡Á 0,5
= 6,3 gram= 6,3 gram
25. NERACA ANALITIKNERACA ANALITIK
? Prinsip kerja neraca analitikPrinsip kerja neraca analitik
Alat penghitung satuan massa suatu benda dengan teknikAlat penghitung satuan massa suatu benda dengan teknik
digital dan tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Prinsip kerjanyadigital dan tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Prinsip kerjanya
yaitu dengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavoltyaitu dengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavolt
dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum digunakandan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum digunakan
kemudian bahan diletakkan pada neraca lalu dilihat angka yangkemudian bahan diletakkan pada neraca lalu dilihat angka yang
tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yangtertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yang
ditimbangditimbang..
? Manfaat neraca analitikManfaat neraca analitik
Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akanAlat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan
digunakan untuk membuat media untuk bakteri, jamur ataudigunakan untuk membuat media untuk bakteri, jamur atau
media tanam kultur jaringan dan mikrobiologi dalam praktikummedia tanam kultur jaringan dan mikrobiologi dalam praktikum
dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Jumlah media yang tidakdengan tingkat ketelitian yang tinggi. Jumlah media yang tidak
tepat akan berpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam mediatepat akan berpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam media
sehingga dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasilsehingga dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil
praktikum.praktikum.
26. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NERACAKELEBIHAN DAN KEKURANGAN NERACA
ANALITIKANALITIK
KELEBIHANKELEBIHAN
? Memiliki tingkat ketelitianMemiliki tingkat ketelitian
yang cukup tinggi danyang cukup tinggi dan
dapat menimbang zat ataudapat menimbang zat atau
benda sampai batasbenda sampai batas
0,0001 g atau 0,1 mg.0,0001 g atau 0,1 mg.
? Penggunaannya tidakPenggunaannya tidak
begitu rumit jikabegitu rumit jika
dibandingkan dengandibandingkan dengan
timbangan manual,timbangan manual,
sehingga lebih efisiensehingga lebih efisien
dalam hal waktu dandalam hal waktu dan
tenaga.tenaga.
KEKURANGANKEKURANGAN
? Alat ini memiliki batasAlat ini memiliki batas
maksimal yaitu 1 mg ataumaksimal yaitu 1 mg atau
210 g, jika melewati batas210 g, jika melewati batas
tersebut maka ketelitiantersebut maka ketelitian
perhitungan akanperhitungan akan
berkurang.berkurang.
? Tidak dapat menggunakanTidak dapat menggunakan
sumber tegangan listriksumber tegangan listrik
yang besar, sehinggayang besar, sehingga
harus menggunakanharus menggunakan
stavolt. Jika tidak, makastavolt. Jika tidak, maka
benang di bawahbenang di bawah panpan akanakan
putus.putus.
? Harga yang mahal.Harga yang mahal.
27. CARA KERjA NERACA ANALITIKCARA KERjA NERACA ANALITIK
1.1. Disiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang atauDisiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang atau
water passwater pass (dengan mengatur sekrup pada kaki neraca(dengan mengatur sekrup pada kaki neraca
sehingga gelembung air disehingga gelembung air di water passwater pass tepat berada ditepat berada di
tengah).tengah).
2.2. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik denganDibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan
menggunakan kuas. Piringan neraca dapat diangkat danmenggunakan kuas. Piringan neraca dapat diangkat dan
seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakanseluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan
etanol/alkohol.etanol/alkohol.
3.3. Ditancapkan stop kontak pada stavolt.Ditancapkan stop kontak pada stavolt.
4.4. Ditekan tombolDitekan tombol OnOn kemudian tunggu hingga muncul angkakemudian tunggu hingga muncul angka
0,0000 g.0,0000 g.
5.5. Dimasukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis)Dimasukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis)
dengan membuka kaca tidak begitu lebar supaya tidakdengan membuka kaca tidak begitu lebar supaya tidak
mempengaruhi perhitungan karena neraca analitik ini sangatmempengaruhi perhitungan karena neraca analitik ini sangat
peka.peka.
6.6. Ditutup kaca neraca analitik.Ditutup kaca neraca analitik.
7.7. Ditekan tombolDitekan tombol zerozero supaya perhitungan lebih akurat.supaya perhitungan lebih akurat.
dengan menggunakan etanol/alkoholdengan menggunakan etanol/alkohol..
28. 8.8. Dimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membukaDimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membuka
kaca tidak begitu lebar, begitu pun ketika akan menambahkankaca tidak begitu lebar, begitu pun ketika akan menambahkan
atau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa yangatau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa yang
diinginkan.diinginkan.
9.9. Ditutup kaca.Ditutup kaca.
10.10. Ditunggu hingga angka di layar monitor neraca analitik tidakDitunggu hingga angka di layar monitor neraca analitik tidak
berubah-ubah dan sesuai dengan massa yang diinginkan.berubah-ubah dan sesuai dengan massa yang diinginkan.
11.11. Diambil bahan yang telah ditimbang.Diambil bahan yang telah ditimbang.
12.12. Ditekan tombolDitekan tombol OffOff hingga tidak ada angka di layar monitorhingga tidak ada angka di layar monitor
neraca analitik.neraca analitik.
13.13. Dilepas stop kontak dari stavolt.Dilepas stop kontak dari stavolt.
14.14. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik denganDibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan
menggunakanmenggunakan kuas. Piringan neraca dapat diangkat dankuas. Piringan neraca dapat diangkat dan
seluruh timbanganseluruh timbangan dapat dibersihkan dengandapat dibersihkan dengan
29. ALAT GELASALAT GELAS
Peralatan gelas laboratorium adalahPeralatan gelas laboratorium adalah
berbagai peralatan laboratorium yangberbagai peralatan laboratorium yang
terbuat dari kaca. Biasanya, peralatanterbuat dari kaca. Biasanya, peralatan
gelas ini digunakan saat percobaan ilmiahgelas ini digunakan saat percobaan ilmiah
dalam bermacam-macam laboratoriumdalam bermacam-macam laboratorium
seperti laboratorium kimia, biologi,seperti laboratorium kimia, biologi,
genetika, mikrobiologi dan lain-lain.genetika, mikrobiologi dan lain-lain.
30. Alat gelas yang biasa digunakan di laboratoriumAlat gelas yang biasa digunakan di laboratorium
kimia dikelompokkan menjadi:kimia dikelompokkan menjadi:
PERALATAN
DASAR
PERALATAN
ANALISIS
PERALATAN
UKUR
Gelas Piala, Erlen-meyer, Tabung
Reaksi, Cawan, Pipet, Botol Pereaksi
Dll.
Termometer, Piknometer, Elektroda,
Dll.
Gelas Ukur, Pipet Ukur, Pipet Volume,
Buret, Botol BOD Dll.
31. PERAwATAN ALATPERAwATAN ALAT
GELASGELAS
Dalam perawatan alat gelas,Dalam perawatan alat gelas,
pastikan peralatan gelas yang telahpastikan peralatan gelas yang telah
digunakan harus dicuci dandigunakan harus dicuci dan
dibersihkan. Untuk alat gelas yangdibersihkan. Untuk alat gelas yang
terkontaminasi dipisahkan dari alatterkontaminasi dipisahkan dari alat
gelas yang lain, bila perlu dilakukangelas yang lain, bila perlu dilakukan
sanitasi.sanitasi.
Secara periodik dalamSecara periodik dalam
melakukan inventarisasi alat gelasmelakukan inventarisasi alat gelas
perlu pengecekan apakah adaperlu pengecekan apakah ada
kerusakan (pecah), sehingga bila adakerusakan (pecah), sehingga bila ada
kerusakan maka perlu diadakankerusakan maka perlu diadakan
perbaikan atau dibuang. Perlu adanyaperbaikan atau dibuang. Perlu adanya
formulir peminjaman penggunaanformulir peminjaman penggunaan
alat gelas, sehingga ada kendalialat gelas, sehingga ada kendali
keluar masuknya alat gelas darikeluar masuknya alat gelas dari
gudang alat gelas.gudang alat gelas.
32. BAB IVBAB IV
PH DAN LARUTAN PENYANGGAPH DAN LARUTAN PENYANGGA
(BUFER)(BUFER)
33. LARUTAN PENYANGGALARUTAN PENYANGGA
Adalah larutan yang dapatAdalah larutan yang dapat
mempertahankan pH akibat ataumempertahankan pH akibat atau
penambahan sedikit asam, basa ataupenambahan sedikit asam, basa atau
karena pengencerankarena pengenceran
34. CAMPURAN LARUTAN PENYANGGACAMPURAN LARUTAN PENYANGGA
A.A. Campuran asam lemah + basa kunjugasi atauCampuran asam lemah + basa kunjugasi atau
garamnya disebut ¡°PENYANGGA ASAM¡±garamnya disebut ¡°PENYANGGA ASAM¡±
Contoh : a.CHContoh : a.CH33COOH + CHCOOH + CH33COONaCOONa
b. Hb. H33POPO44 + NaH+ NaH22POPO44
B.B. Campuran basa lemah + asam kunjugasi atauCampuran basa lemah + asam kunjugasi atau
garamnya disebut ¡°PENYANGGA BASA¡±garamnya disebut ¡°PENYANGGA BASA¡±
Contoh : NHContoh : NH44OH + NHOH + NH44ClCl
35. Asam lemah yang berlebihan
dengan basa kuat, akan habis
bereaksi dengan kelebihan asam
lemah membentuk garam
Asam lemah yang berlebihan
dengan basa kuat, akan habis
bereaksi dengan kelebihan asam
lemah membentuk garam
Basa lemah yang berlebihan
dengan asam kuat, akan habis
bereaksi dengan basa lemah
membentuk garam
Basa lemah yang berlebihan
dengan asam kuat, akan habis
bereaksi dengan basa lemah
membentuk garam
36. PENYANGGA BERSIFAT ASAMPENYANGGA BERSIFAT ASAM
(H(H++
) = Ka .) = Ka . (A)(A)
(B)(B)
Ph = - Log (HPh = - Log (H++
))
= Pka + Log= Pka + Log (G)(G)
(A)(A)
Ket :Ket :
(A) : Konsentrasi Asam Lemah(A) : Konsentrasi Asam Lemah
(G) : Konsentrasi Basa Konjugasi(G) : Konsentrasi Basa Konjugasi
Ka : Konstanta AsamKa : Konstanta Asam
RUMUS pH (ASAM )RUMUS pH (ASAM )
37. CONTOH SOAL ASAMCONTOH SOAL ASAM
Ke dalam larutan CHKe dalam larutan CH33COOH ditambahkan padatanCOOH ditambahkan padatan
CHCH33COONa , shg konsentrasi CHCOONa , shg konsentrasi CH33COOH = 0,1 Molar danCOOH = 0,1 Molar dan
konsentrasi CHkonsentrasi CH33COONa = 0,05 Molar. Jika Ka CHCOONa = 0,05 Molar. Jika Ka CH33COOHCOOH
1,8 X 101,8 X 10-5-5
. Tentukan pH campuran ?. Tentukan pH campuran ?
JawabJawab
( H( H++
) = Ka x) = Ka x (Asam lemah)(Asam lemah)
(Garam)(Garam)
= 1,8 x 10= 1,8 x 10-5-5
xx 0,10,1 = 3,6 x 10= 3,6 x 10-5-5
0,050,05
pH = - log ( HpH = - log ( H++
))
= - log 3,6 x10= - log 3,6 x10-5-5
= 5 - log 3,6= 5 - log 3,6
38. PENYANGGA BERSIFAT BASAPENYANGGA BERSIFAT BASA
(OH(OH--
) = Kb .) = Kb . (B)(B)
(G)(G)
Poh = - Log (OHPoh = - Log (OH--
))
= Pkb + Log= Pkb + Log (B)(B)
(G)(G)
Ket :Ket :
(B) : Konsentrasi Asam Lemah(B) : Konsentrasi Asam Lemah
(G) : Konsentrasi Asam Konjugasi(G) : Konsentrasi Asam Konjugasi
Kb : Konstanta BasaKb : Konstanta Basa
RUMUS pH (BASA)RUMUS pH (BASA)
39. CONTOH SOAL BASACONTOH SOAL BASA
50 ml NH50 ml NH44OH 0,1 Molar dicampur dgn 100ml ( NHOH 0,1 Molar dicampur dgn 100ml ( NH44))22SOSO44
= 0,2 Molar. Jika Kb NH= 0,2 Molar. Jika Kb NH44OH = 10OH = 10-5-5
. Tentukan pH. Tentukan pH
campuran?campuran?
Jawab:Jawab:
mmol NHmmol NH44OH = V X M = 0,5 ml x 0,1 = 5mmolOH = V X M = 0,5 ml x 0,1 = 5mmol
mmol (NHmmol (NH44))22SOSO44 = VXM = 100ml x 0,2 = 20 mmol= VXM = 100ml x 0,2 = 20 mmol
( OH( OH--
) = Kb x () = Kb x (mmol basa lemah)mmol basa lemah)
2(mmol garam )2(mmol garam )
= 10= 10-5-5
xx 55 = 10= 10-5-5
x 0,125= 1,25 x 10x 0,125= 1,25 x 10-6-6
2 x 202 x 20
pOH = - log ( OH)pOH = - log ( OH)
= - log 1,25 x 10= - log 1,25 x 10-6-6
= 6 ¨C log 1,25= 6 ¨C log 1,25
pH = 14 ¨C ( 6 ¨C log 1,25 )pH = 14 ¨C ( 6 ¨C log 1,25 )
= 8+ log 1,25= 8+ log 1,25
42. TEORI ASAM BASATEORI ASAM BASA
Secara Umum :Secara Umum :
Asam :
Cairan berasa asam dan dapat
memerahkan kertas lakmus biru
Basa :
Cairan berasa pahit dan dapat
membirukan kertas lakmus merah
Garam :
Cairan yang berasa asin
43. KESETIMBANGAN ASAMKESETIMBANGAN ASAM
Asam MonoprotikAsam Monoprotik Asam diprotikAsam diprotik
HAHA ?? HH++
+ A+ A--
[H+
] [A-
]
Ka =
[HA]
Ka = Konstanta kesetimbangan
asam
H2A ? H
+
+ A
-
[H+
] [A-
]
Ka =
[H2A]
44. KESETIMBANGAN BASAKESETIMBANGAN BASA
Basa MonohidroksiBasa Monohidroksi Basa DihidroksiBasa Dihidroksi
BOH B+
+ OH-
[B+
] [OH-
]
Kb =
[BOH]
Kb = Konstanta
kesetimbangan
basa
B(OH)2 B2+
+ 2(OH)-
[B2+
] [OH-
]2
Kb =
B[OH]2
47. Reaksi Netralisasi adalah reaksi penggaraman dimanaReaksi Netralisasi adalah reaksi penggaraman dimana
perbandingan mol antara asam dan basa sama makaperbandingan mol antara asam dan basa sama maka
sifat asam dan sifat basa saling meniadakan.sifat asam dan sifat basa saling meniadakan.
Pada reaksi netralisasi jika larutan asam dan larutanPada reaksi netralisasi jika larutan asam dan larutan
basa dalam jumlah yang ekuivalen, akan dihasilkanbasa dalam jumlah yang ekuivalen, akan dihasilkan
suatu larutan yang bersifat netral ( pH = 7 ). Adapunsuatu larutan yang bersifat netral ( pH = 7 ). Adapun
reaksi netralisasi yang sesungguhnya adalah reaksi :reaksi netralisasi yang sesungguhnya adalah reaksi :
OHOH--
+ H+ H++
?? HH22OO
Reaksi diatas memperlihatkan bahwa 1 mol HReaksi diatas memperlihatkan bahwa 1 mol H++
dinetralkan oleh 1 mol OHdinetralkan oleh 1 mol OH--
..
Pada reaksi antara asam bivalen ( bervalensi 2 ) denganPada reaksi antara asam bivalen ( bervalensi 2 ) dengan
basa monovalen maka 1 mol asam akan menetralkan 2basa monovalen maka 1 mol asam akan menetralkan 2
mol basamol basa
REAKSI ASAM BASA
48. Contoh Reaksi Netralisasi :
a. KOH + HCl ? KCl + H2O
b.2KOH + H2SO4 ? K2SO4 + 2H2O
c. Ca(OH)2 + 2HCl ? CaCl2 + 2H2O
Pada reaksi antara asam / basa kuat dan asam /
basa lemah dengan perbandingan mol asam ¨C basa
yang tidak sama, akan diperoleh larutan yang
sifatnya tergantung pada reaktan yang tersisa. Jika
reaktan yang tersisa berupa asam kuat maka larutan
akan bersifat asam dan pH dihitung dengan rumus :
Sebaliknya jika reaktan yang tersisa basa kuat maka
larutan akan bersifat basa dan pH dihitung dengan
rumus :
pH = -log[H+
]sisa
pOH = -log[OH-
]sisa
pH = 14 - pOH
49. Contoh Soal :
Larutan Ba(OH)2 mempunyai pH 13. Berapa mL
larutan HCl 0,2 M yang harus ditambahkan ke dalam
100 mL larutan Ba(OH)2 supaya pH-nya menjadi 9.
Jawab :
pH Ba(OH)2 awal = 13
pOH = 14 ¨C 13 = 1
[OH-
] = 10-1
[OH-
] = M . valensi asam
10-1
= M . 2
M = 0,5 . 10-1
Ba(OH)2 + 2HCl ? BaCl2 + 2H2O
Mula ¨C mula 5 mmol 0,2 x mmol
Reaksi 0,1 x mmol 0,2 x mmol 0,1 mmol 0,2
mmol
----------------------------------------------------------------------------
Sisa (5 ¨C 0,1x) mmol ¨C 0,1 mmol 0,12mmol
50. Msisa = ( 5 ¨C 0,1 x ) mmol
-----------------------
(100 + x )mL
pHakhir = 9
pOH = 5
[OH-
] = Msisa . valensi asam
10-5
= ( 5 ¨C 0,1 x ) . 2
--------------------
100 + x
(100 + x ) . 10-5
= ( 5 ¨C 0,1 x ) . 2
10-3
+ 10-5
x = 10 ¨C 0,2 x
x = 103
------
0,2
= 5000 mL
51. Pada reaksi antara asam dan basa di mana jumlah mol asam
sama dengan jumlah mol basa akan dihasilkan garam dan air.
Sejumlah tertentu larutan asam dititrasi dengan larutan basa
sampai mencapai titik ekuivalen ( asam dan basa tepat habis
bereaksi ), jika salah satu larutan diketahui molaritasnya maka
molaritas larutan yang satu lagi dapat diketahui dengan
menggunakan rumus :
Keterangan 1 = asam
2 = basa
Titik ekuivalen dapat diketahui dengan menambahkan suatu
indikator. Indikator ini haruslah berubah warna di sekitar titik
ekuivalen. Titrasi dihentikan pada saat indikator menunjukkan
perubahan warna. Keadaan ini disebut ¡°titik akhir titrasi¡±
TiTrasi asam basa
M1 . V1 = M2 . V2
52. A. Titrasi Asam Kuat ¨C Basa Kuat
Misalnya 50 mL larutan HCl 0,1 M di tritrasi
dengan larutan NaOH 0,1 M, akan diperoleh kurva
titrasi seperti gambar berikut :
53. LaNJUTaN . . .
Titik ekuivalen tercapai saat volume NaOH 50 mL.
Sedikit penambahan volume NaOH akan
menaikkan pH menjadi 10 dan sedikit
pengurangan volume NaOH akan menurunkan pH
menjadi 4.
Titik ekuivalen terjadi pada pH = 7, saat asam dan
basa tepat habis. Pada daerah sekitar titik
ekuivalen terjadi perubahan pH yang cukup
drastis. Secara stoikiometri, titik ekuivalen dicapai
pada saat penambahan 50 mL NaOH 0,1 M.
54. B. Netralisasi Asam Lemah oleh Basa Kuat
Perubahan pH pada titrasi 50 mL CH3COOH 0,1 M
dengan larutan NaOH 0,1 M diperoleh kurva titrasi
seperti gambar berikut :
pH larutan akan naik sedikit demi sedikit dan
lonjakan pH di sekitar titik ekuivalen lebih sempit,
hanya sekitar 3 satuan ( pH ¡À 7 ¨C 10 )
55. C. Netralisasi Basa Lemah oleh Asam Kuat
Perubahan pH pada titrasi 50 mL NH3 0,1 M
dengan larutan HCl 0,1 M diperoleh kurva titrasi
seperti gambar berikut :
pH larutan turun sedikit demi sedikit dan
penurunan pH di sekitar titik ekuivalen terjadi
lonjakan pH yang cukup sempit yaitu sekitar 3
satuan ( pH ¡À 7 ¨C pH ¡À 14 ). Titik ekuivalen
terjadi pada pH dibawah 7 dan titik ekuivalen
dapat diamati dengan indikator metil merah.
56. ?Encerkan larutan EDTA 0,2 M menjadi 0,1 M sebanyak 250 ml ?
Jawab:
M1 ¡Á V1 = M2 ¡Á V2
0,2 ¡Á V1 = 0,1 ¡Á 250
0,2 V1 = 25
V1 = 25
0,2
= 125 ml
= 0,125 L
CONTOH sOaLCONTOH sOaL
58. ppm (part per million) = 1/1.000.000 = 10-6
ppb (part per billion) = 1/1.000.000.000 = 10-9
CONTOH SOAL:CONTOH SOAL:
Berapa N Hcl pekat ynag mempunyai BJ=1.1878 dengan konstantaBerapa N Hcl pekat ynag mempunyai BJ=1.1878 dengan konstanta
37% ( mr = 36,3 )37% ( mr = 36,3 )
Jawab :Jawab :
Dalam 1 liter terdapat 1187,8Dalam 1 liter terdapat 1187,8
37/100 ¡Á 1187,8 = 439,48637/100 ¡Á 1187,8 = 439,486
439,4866/36,5 = 12,04 N439,4866/36,5 = 12,04 N
? Hcl 12,04 N = . . . MHcl 12,04 N = . . . M
N = M ¡Á H ( valensi )N = M ¡Á H ( valensi )
M = N/(val)M = N/(val)
M = 12,04/1M = 12,04/1
M = 12,04 MM = 12,04 M
60. Ubahlah NaOH 0,1 N menjadi molarUbahlah NaOH 0,1 N menjadi molar
dan Bpj?dan Bpj?
? NaOH 0,1 N = MNaOH 0,1 N = M
M=0,1/1M=0,1/1
M=0,1 MM=0,1 M
? 0,1 M = Bpj0,1 M = Bpj
gram=0,1 ¡Á 40gram=0,1 ¡Á 40
gram=4 gramgram=4 gram