Dokumen tersebut membahas tentang termokimia, yang meliputi pengertian, istilah, jenis reaksi, dan cara menentukan perubahan entalpi melalui kalorimetri, hukum Hess/Laplace, serta menggunakan data energi ikatan.
Stoikiometri merupakan bidang dalam ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Dokumen ini membahas percobaan stoikiometri antara asam klorida dan natrium hidroksida serta tembaga(II) sulfat dan natrium hidroksida untuk mengetahui suhu maksimum campuran dan reaksi yang terjadi.
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
油
Reaksi asam basa merupakan kombinasi dari asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Terdiri atas empat jenis reaksi yakni reaksi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung nilai Ka dan Kb.
Bab 5 membahas stoikiometri atau perhitungan kimia yang meliputi tata nama senyawa, hukum-hukum dasar kimia, persamaan reaksi, konsep mol, dan stoikiometri reaksi."
Dokumen tersebut membahas tentang soal-soal laju reaksi kimia yang meliputi konsep konsentrasi larutan, pengenceran, penentuan orde reaksi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti konsentrasi zat, luas permukaan, suhu, dan katalis.
Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi redoks berdasarkan perpindahan elektron di mana oksidasi melibatkan pelepasan elektron dan reduksi melibatkan pengikatan elektron.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kalor penguapan karbon triklorida dengan mengukur waktu penguapannya pada berbagai suhu. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, semakin cepat waktu penguapan karbon triklorida."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum kimia dasar seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum kelipatan perbandingan serta penjelasan tentang teori atom Dalton. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep mol, massa atom relatif, dan rumus senyawa.
Laporan praktikum fisika mengenai hukum Hooke yang dilakukan oleh kelompok III SMA Negeri 1 Kota Bima pada tahun pelajaran 2014/2015. Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya yang diberikan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya, sehingga mendukung hukum Hooke.
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaYusi Rahmah
油
Teks tersebut memberikan contoh soal dan pembahasan mengenai kesetimbangan kimia. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang konsep kesetimbangan kimia, faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan seperti temperatur dan tekanan, serta cara menghitung nilai konstanta kesetimbangan untuk berbagai reaksi kimia.
Dokumen tersebut membahas konsep mol yang meliputi (1) satuan banyaknya zat, (2) jumlah partikel dalam 6,02x1023 partikel, (3) volume 1 mol zat dalam keadaan gas, dan (4) kosentrasi molar. Dijelaskan rumus-rumus perhitungan mol, massa, jumlah partikel, volume, dan kosentrasi molar beserta contoh soalnya.
Bab 5 membahas konsep mol, massa molar, volume molar gas, dan kemolaran larutan dalam stoikiometri kimia. Konsep mol digunakan untuk menghitung jumlah partikel, massa, dan volume zat kimia. Hukum Gay-Lussac dan Avogadro memungkinkan perhitungan kimia menggunakan satuan mol.
Dokumen tersebut membahas konsep mol, massa molar, volume molar gas pada keadaan standar, dan hubungan antara jumlah mol dengan koefisien reaksi kimia."
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
油
Reaksi asam basa merupakan kombinasi dari asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Terdiri atas empat jenis reaksi yakni reaksi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung nilai Ka dan Kb.
Bab 5 membahas stoikiometri atau perhitungan kimia yang meliputi tata nama senyawa, hukum-hukum dasar kimia, persamaan reaksi, konsep mol, dan stoikiometri reaksi."
Dokumen tersebut membahas tentang soal-soal laju reaksi kimia yang meliputi konsep konsentrasi larutan, pengenceran, penentuan orde reaksi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti konsentrasi zat, luas permukaan, suhu, dan katalis.
Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi redoks berdasarkan perpindahan elektron di mana oksidasi melibatkan pelepasan elektron dan reduksi melibatkan pengikatan elektron.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kalor penguapan karbon triklorida dengan mengukur waktu penguapannya pada berbagai suhu. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, semakin cepat waktu penguapan karbon triklorida."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum kimia dasar seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum kelipatan perbandingan serta penjelasan tentang teori atom Dalton. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep mol, massa atom relatif, dan rumus senyawa.
Laporan praktikum fisika mengenai hukum Hooke yang dilakukan oleh kelompok III SMA Negeri 1 Kota Bima pada tahun pelajaran 2014/2015. Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya yang diberikan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya, sehingga mendukung hukum Hooke.
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaYusi Rahmah
油
Teks tersebut memberikan contoh soal dan pembahasan mengenai kesetimbangan kimia. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang konsep kesetimbangan kimia, faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan seperti temperatur dan tekanan, serta cara menghitung nilai konstanta kesetimbangan untuk berbagai reaksi kimia.
Dokumen tersebut membahas konsep mol yang meliputi (1) satuan banyaknya zat, (2) jumlah partikel dalam 6,02x1023 partikel, (3) volume 1 mol zat dalam keadaan gas, dan (4) kosentrasi molar. Dijelaskan rumus-rumus perhitungan mol, massa, jumlah partikel, volume, dan kosentrasi molar beserta contoh soalnya.
Bab 5 membahas konsep mol, massa molar, volume molar gas, dan kemolaran larutan dalam stoikiometri kimia. Konsep mol digunakan untuk menghitung jumlah partikel, massa, dan volume zat kimia. Hukum Gay-Lussac dan Avogadro memungkinkan perhitungan kimia menggunakan satuan mol.
Dokumen tersebut membahas konsep mol, massa molar, volume molar gas pada keadaan standar, dan hubungan antara jumlah mol dengan koefisien reaksi kimia."
Dokumen tersebut menjelaskan konsep mol sebagai satuan dasar SI untuk mengukur jumlah zat, dan hubungannya dengan jumlah partikel, massa, dan volume. Mol digunakan untuk menghitung jumlah partikel, massa, atau volume zat berdasarkan hubungan antara mol dengan konstanta Avogadro dan hukum gas ideal. Beberapa contoh soal juga diberikan untuk memperjelas penjelasan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas konsep mol sebagai satuan jumlah zat dalam kimia. Pembelajaran akan menjelaskan hubungan antara mol dengan jumlah partikel, massa, dan volume suatu zat serta menerapkannya dalam perhitungan kimia melalui contoh soal. Tujuannya agar siswa memahami penggunaan mol sebagai alat untuk menghitung zat dalam reaksi kimia.
Tugas kelompok saya. Saya meng-upload ini untuk membantu teman teman lebih mengerti stoikiometri. Jika ada salah mohon di maafkan karena saya juga masih belajar.
SMAN 44 JAKARTA
KELOMPOK 3:
1. ANUGRAH FIRNANDITO
2. DWI ANGGREINI
3. ERIKA RAHMAWATI
4. IDRIS DERMAWAN PANE
5. MUHAMMAD RAIHAN RIDWAN
6. ZHARIF MUZANI
semoga bermamfaat bagi kalian semua~
Dokumen tersebut membahas tentang massa atom, jumlah partikel, dan mol. Massa atom suatu unsur ditentukan dengan membandingkannya dengan 1/12 massa satu atom karbon-12. Mol digunakan sebagai satuan jumlah zat dan satu mol berisi 6,02x1023 partikel. Massa molar adalah massa satu mol zat yang diukur dalam gram.
Dokumen tersebut membahas tentang campuran dan larutan, termasuk definisi campuran dan larutan, jenis-jenis campuran, klasifikasi zat, konsentrasi larutan, dan hukum-hukum dasar kimia seperti hukum kekekalan massa."
. Hukum Kekekalan Massa ( Lavoisier)
2. Hukum Proust ( Hukum Perbandingan tetap)
3. Hukum Dalton ( Hukum Perbandingan Berganda)
4. Hukum Boyle
5. Hukum Gay Lussac
6. Hipotesis avogadro
7. Konsep Ar
8. Konsep Mr
9. Konsep mol
10. Massa molar
11. Volume molar
12. Pereaksi Pembatas
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri yang meliputi konsep unsur, senyawa, dan formula molekul, serta penamaan beberapa senyawa umum seperti air dan amonia."
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Hukum-hukum dasar kimia seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, dan hukum perbandingan volume yang menjelaskan tentang komposisi dan perbandingan zat dalam reaksi kimia. Konsep stoikiometri menerapkan hukum-hukum ini dalam menghitung kadar unsur, rumus kimia, dan perhitungan berdasarkan pers
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep stoikiometri seperti mol, massa molar, volume molar, kadar zat, molaritas, penentuan rumus empiris dan molekul, serta perhitungan kimia dalam persamaan reaksi.
Dokumen tersebut membahas konsep usaha dan energi dalam fisika, termasuk definisi usaha dan energi kinetik serta potensial gravitasi, serta hubungan antara usaha dan perubahan energi berdasarkan hukum konservasi energi mekanik."
Materi pokok bahasan meliputi konsep mol, penentuan rumus kimia, dan hukum-hukum gas. Konsep mol digunakan untuk menghitung jumlah partikel, massa, dan volume gas dalam reaksi kimia. Rumus kimia ditentukan berdasarkan perbandingan mol unsur yang terkandung. Hukum-hukum gas menerangkan sifat-sifat volume dan tekanan gas dalam berbagai kondisi.
Stoikiometri adalah perhitungan matematis reaktan dan produk reaksi kimia. Konsep mol digunakan untuk menghitung jumlah partikel, massa, volume, dan konsentrasi zat kimia. Hukum gas ideal menjelaskan hubungan antara tekanan, volume, suhu, dan jumlah zat dalam gas. Rumus empiris menunjukkan perbandingan atom penyusun senyawa sedangkan rumus molekul menunjukkan jumlah sesungguhnya atom penyusun.
Stoikiometri mempelajari hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia. Mencakup hukum-hukum dasar kimia seperti kekekalan massa dan perbandingan tetap, serta konsep mol dan rumus kimia yang digunakan untuk menghitung jumlah zat dalam reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri, hukum-hukum dasar ilmu kimia, konsep mol, massa atom dan massa rumus, persamaan reaksi, dan berbagai jenis konsentrasi larutan seperti fraksi mol, persen berat, dan molalitas.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
油
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
RPT PEND MORAL.docxUNTU RUJUKAN GURU 2025ROBIATUL29
油
Materi konsep mol
1. STOIKIOMETRI
A. KONSEP MOL
Mol adalah suatu satuan jumlah zat yang digunakan dalam perhitungan kimia.
Mol dapat digunakan untuk menyatakan jumlah partikel, massa,dan volume suatu zat.
1. Hubungan Jumlah Mol dengan Jumlah Partikel
Satu mol zat menyatakan jumlah partikel yang terkandung di dalamnya yang
dinyatakan
dalam satuan bilangan Avogadro = 6,02 x 1023
partikel (602 miliar triliun).
1 mol = 6,02 x 1023
partikel ( L )
Hubungan antara jumlah mol dan jumlah partikel dapat dirumuskan sebagai berikut.
Bilangan Avogadro umumnya dilambangkan dengan L.
Jum Iah moI ( n) X =
署 $
Jumlah partikel X = n x L partikel (atom, molekul atau ion )
2. Hubungan Jumlah Mol dengan Massa Molar
(mm)
Untuk menghitung jumlah mol zat yang diketahui massanya atau sebaliknya,
dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Jumlah mol =
Karena massa molar nilainya sama dengan Ar atau Mr suatu zat, rumusnya dapat
ditulis sebagai berikut.
n =
基
atau n =
dengan n = jumlah mol
m = massazat (g)
Ar atau Mr = massaatom atau massamolekulrelatif
3. Hubungan Jumlah Mol dengan Volume
Berbeda dengan zat padat dan zat cair yang memiliki volume tetap, zat berwujud
gas volumenya selalu berubah-ubah tergantung pada suhu, tekanan, dan jumlah
zatnya. Hubungan antara volume, suhu, dan tekanan dapat dinyatakan dengan
menggunakan rumus gas ideal berikut:
PxV=nxRxT
dengan P = tekanan (atm)
V = volume (I)
n = jumlah mol gas (mol)
R = tetapan gas = 0,082 L atm mol' K-1
2. T = suhu (K)
a. Volume molar pada keadaan standar
Volume molar pada keadaan standar adalah volume 1 mol zat dalam wujud gas
jika diukur pada keadaan standar,
yaitu suhu O属C(273 K) dan tekanan 1 atm (76 cmHg). Sesuai dengan persamaan gas
ideal besarnya volume molar dapat dihitung sebagai berikut.
PxV=nxRxT
1 atm x V = 1molx 0,082Latm /mol. K x 273 K
V = 22,389 L/mol = 22,4 L/mol
Jadi, volume molar gas pada keadaan standar (STP) adalah VSTP = 22,4 L
Jadi, hubungan antara jumlah mol gas dan volume gas dapat dinyatakan dengan rumus
berikut.
Jumlah mol gas X =
22,4
Volume gas X = jumlah mol gas X x 22,4 L
b. Volume molar pada keadaan ruang
Volume molar pada keadaan
ruang adalah volume yang diukur pada keadaan ruang, yaitu suhu 25属C (298 K) dan
tekanan 1 atm (76 cmHg).
VRTP = 24,4 L/mol.
Sehingga,
Volume gas X = Jumlah mol gas X x VRTP
c. Volume pada saat P dan T tertentu
Untuk menghitung volume gas yang diukur pada keadaan selain keadaan standar,
rumus yang digunakan adalah rumus gas ideal berikut.
PxV=nxRxT atau V =
d. Volume pada saat keadaan perbandingan
Sedangkan untuk menghitung volume gas yang diukur pada keadaan pad a keadaan gas
lain, digunakan rumus gas berikut. :
V1
V2
=
n1
n2
Keterangan : V1 : Volume gas 1 ( Liter ) n1 : Jumlah mol gas 1 (mol)
V2 : Volume gas 2 ( Liter ) n2 : Jumlah mol gas 2 (mol)
Untuk memudahkan menentukan hubungan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa,
dan volume pada keadaan standar dapat digunakan jembatan mol berikut:
3. B. KONSENTRASI LARUTAN
1. Kemolaran (M)
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan
M =
( mol/L atau molar )
dengan, M = kemolaran
n = jumlah mol zat
V = volume larutan (dalam liter)
Jika Volume larutan dalam satuan mL maka rumus molaritasnya :
M =
x
1000
2. Kemolalan (m)
Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 kg pelarut:
M =
( mol/Kg atau molal )
dengan, m = kemolalan
n = jumlah mol zat
p = massa pelarut (dalam kg)
Jika massa zat terlarut dalam satuan gram maka rumus molalitasnya :
M =
x
1000
3. Fraksi Mol (X)
Fraksi mol menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut
terhadap jumlah mol larutan.
Xt =
+
Xp =
+
Xt + Xp = 1
dengan, Xt = fraksi mol zat terlarut
Xp = fraksi mol pelarut
nt = jumlah mol zat terlarut
np = jumlah mol pelarut
4. Persen Massa
Persen massaadalah perbandingan massazat terhadap massa larutan.
% massa =
ю
$ x 100%
4. 5. PersenVolume
Persenvolume adalah perbandingan volume zat terhadap volume larutan.
% Volume =
p ю
p $
x 100%
C. STOIKIOMETRISENYAWA
1. Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Untuk menentukan rumus kimia suatu senyawa, perlu dilakukan analisis unsur-
unsur yang terkandung dalam senyawa tersebut secara kualitatif maupun kuantitatif.
Analisis ini digunakan untuk menentukan komposisi unsur-unsur dalam senyawa
tersebut. Data persentase komposisi unsur-unsur yang dihasilkan secaraeksperimen
digunakan untuk menentukan rumus empiris. Apabila massa molekul relatif senyawa
tersebut diketahui, rumus molekulnya dapat ditentukan.
Data yang digunakan untuk menentukan rumus empiris adalah sebagai berikut.
a. Jenis unsur penyusun senyawa.
b. Persentase unsur dalam senyawa.
c. Massa atom relatif unsur-unsur penyusun senyawa.
Langkah-Iangkah menentukan rumus empiris suatu senyawa adalah sebagai berikut.
a. Menentukan massa setiap unsur yang menyusun senyawa.
b. Membagi massa setiap unsur dengan massaatom relatifnya masing-masing
sehingga diperoleh perbandingan mol setiap unsur atau perbandingan
jumlah atom-atomnya.
c. Menyederhanakan perbandingan jumlah atom.
2. Kadar Unsur dalam Senyawa
Massa unsur-unsur yang terkandung dalam suatu senyawa dapat ditentukan
menggunakan rumus berikut.
n x Ar X
Massa unsur X = ------------------ x massa senyawa
Mr senyawa
Persentase massa unsur-unsur yang terkandung dalam suatu senyawa juga dapat
ditentukan menggunakan rumus berikut:
n x Ar X
Persen massa unsurX = ------------------ x 100%
Mr senyawa
Dengan n = jumlah atom unsur X dalam 1 molekul senyawa
B. STOIKIOMETRI REAKSI
Hitungan kimia yang penting kita pelajari adalah menentukan reaksi dan
menentukan pereaksi pembatas.
1. Hitungan Kimia
Langkah-Iangkah penyelesaian soal-soal hitungan kimia dalam reaksi kimia,
adalah sebagai berikut.
a. Mengubah banyaknya zat yang diketahui ke dalam satuan jumlah mol.
b. Menghitung persamaan reaksi yang setara.
c. Menuliskan banyaknya mol zat yang ditanyakan dengan menggunakan perbandingan
koefisien reaksi atau dengan rumus berikut:
5. koefisien zat X
Mol zat X = -------------------------------------------------- x mol zat yang diketahui
koefisien zat yang diketahui
2. Menentukan Pereaksi Pembatas
Zat pereaksi yang pertama kali habis digunakan pada reaksi kimia disebut pereaksi
pembatas. Sedangkan pereaksi yang jumlahnya lebih besar dari yang diperlukan untuk
bereaksi dengan pereaksi pembatasnya disebut pereaksi berlebih (pereaksi sisa).
3. Menentukan Senyawa Hidrat
Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari
struktur kristalnya.
Contoh:
CuS04揃5H2O : tembaga (ll) sulfat pentahidrat
MgS04揃7H2O : magnesium sulfat heptahidrat
SOAL-SOAL
A. Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, d, dan e yang merupakan jawaban yang paling
tepat!
1. 0,05 mol besi mengandung jumlah partikel sebanyak .
a. 6, 02 X 1032
atom
b. 3,01 X 0123
atom
c. 6,02 X 1022
atom
d. 3,01 X 10 22
atom
e. 1, 505 X 1022
atom
2. Jumlah mol air yang mengandung 2, 408 X 1023
molekul air adalah
a. 0,02 mol d. 0,2 mol
b. 0,04 mol e. 0,4 mol
e. 0,05 mol
3. Jika massa rata-rata satu atom X adalah P gram dan massa rata-rata satu atom C-12
adalah q gram maka Ar X adalah.
a. 12 pq
b.
c.
d.
e.
4. Jika Ar N = 14, H = 1, S = 32, O = 16, C = 12, AL = 27, Ca = 40, maka senyawa berikut yang
mempunyai Mr terbesar adalah.
a. (NH4)2 SO4
6. b. CO(NH2)2
c. AL2(SO4)3
d. C2H5COOH
e. Ca(NO3)2
5. Jika Ar Na = 23, C = 12, dan O = 16, maka massa dari 0,2 mol Na2CO3 .10H2O adalah.
a. 28,6 gram
b. 57,2 gram
c. 64,6 gram
d. 75,8 gram
e. 82,4 gram
6. Volume dari 4 gram gas SO3 (Ar S = 32, O = 16 ) pada STP adalah.
a. 1,12 liter
b. 4,48 liter
c. 8,96 liter
d. 75,8 liter
e. 22,4 liter
7. Gas CH4 (Ar C = 12, H = 1) sebanyak 4,8 gram jika diukur pada suhu 27 oC tekanan 2 atm
mempunyai volume sebesar.
a. 1,23 liter
b. 2,46 liter
c. 3,69 liter
d. 4,92 liter
e. 7,38 liter
8. Pada suhu dan tekanan tertentu volume 8 gram gas oksigen adalah 10 liter. Pada suhu dan
tekanan yang sama volume dari 9 gram gas NO (Ar N = 14, O = 16 ) adalah....
a. 6 liter
b. 8 liter
c. 10 liter
d. 12 liter
e. 18 liter
9. Pada suhu dan tekanan tertentu, gas belerang dioksida bereaksi dengan gas oksigen
sesuai reaksi :
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Untuk memperoleh 8 liter gas SO3 maka gas oksigen yang diperlukan adalah....
a. 4 liter d. 10 liter
b. 6 liter e. 12 liter
c. 8 liter
10. Pada suhu dan tekanan tertentu 4 liter gas hidrogen mengandung 2n molekul gas H2. Pada
suhu dan tekanan yang sama, 1 liter gas N2 mengandung jumlah molekul sebanyak....
a.
b.
c. 2n
d. 4n
e. 8n
11. Jika pada STP volume dari 4,25 gram gas sebesar 2,8 liter, mak massa molekul relatif gas
tersebut adalah....
a. 26 d. 32
b. 28 e. 34
c. 30
7. 12. Pada reaksi H2SO4 + HI H2S + I2 + H2O, 1 mol asam sulfat dapat mengoksidasi
hidrogen iodida sebanyak...
a. 1 mol d. 6 mol
b. 2 mol e. 8 mol
c. 5 mol
13. Untuk pembakaran sempurna 5 mol gas propana (C3H8), banyaknya mol oksigen yang
diperlukan adalah....
a. 1 mol d. 15 mol
b. 3 mol e. 25 mol
c. 5 mol
14. Diketahui reaksi C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g). Jika volume C2H4 yang
bereaksi sebanyak 3 liter, maka gas O2 yang diperlukan dan gas CO2 yang dihasilkan
adalah....
a. 3 L dan 6 L
b. 6 L dan 3 L
c. 9 L dan 6 L
d. 1 L dan 2 L
e. 6 L dan 9 L
15. Campuran gas CH4 dan C3H8 sebanyak 8 liter (t,p) dibakar sempurna dengan 22 liter gas
oksigen (t,p) menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Volume gas CH4 dan C3H8
dalam campuran berturut-turut adalah....
a. 6 liter dan 2 liter
b. 3 liter dan 5 liter
c. 2 liter dan 6 liter
d. 4 liter dan 4 liter
e. 5 liter dan 3 liter
16. Pada reaksi N2(g) + H2(g) NH3(g) perbandingan volume gas-gas secara berurutan
pada suhu dan tekanan yang sama adalah....
a. 3 : 6 : 2
b. 2 : 3 : 2
c. 1 : 3 : 6
d. 2 : 3 : 1
e. 1 : 3 : 2
17. Diketahui massa unsur relatif Fe = 56 ; Ca = 40 ; Ni = 59 ; Mg = 24 ; Cu = 63,5 ; N = 14; dan
O = 16. Senyawa dengan massa molekul relatif (Mr) terkecil adalah....
a. Fe(NO3)2 d. Mg(NO3)2
b. Cu(NO3)2 e. Ni(NO3)
c. Ca(NO3)2
18. Senyawa berikut ini yang mengandung jumlah molekul paling banyak adalah....
a. 10 gram C2H6
b. 11 gram CO2
c. 12 gram NO2
d. 17 gram CL2
e. 20 gram C6H6
19. Massa dari 3,01 X 1023
atom Ca (Ar Ca = 40 ) adalah....
a. 10 gram d. 60 gram
b. 20 gram e. 80 gram
c. 40 gram
20. Perhatikan persamaan reaksi di bawah ini !
2SO2 + O2 2SO3
8. Jika keadaan standar, 5,6 liter gas SO2 direaksikan dengan gas oksigen, maka massa
oksigen yang diperlukan sebesar (Ar S = 32, O = 16 )....
a. 5 gram
b. 4 gram
c. 3 gram
d. 2 gram
e. 1 gram
B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Satu mol zat berarti....
2. Tiap mol zat mengandung ....partikel.
3. Mol 40 gram NaOH adalah....
4. Jumlah partikel setengah mol emas adalah....
5. Jika Ar Fe = 56 dan Ar O = 16, maka Mr Fe2O3 adalah....
6. Volume 1 mol gas pada keadaan STP adalah....
7. Hukum perbandingan volume dikemukakan oleh....
8. Hukum avogadro menyatakan....
9. Jika 1 volume gas metana direaksikan dengan 1 volume gas oksigen pada (STP) akan
menghasilkan....dan....
10. Diketahui persamaan reaksi
SO2 + O2 SO3
Perbandingan koefisien reaksi tersebut setelah disetarakan adalah....