際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Oleh :
   Ervira L.H.D (011.11.007)
Teknologi Pengolahan Sawit
ANALISIS
ALAT YANG     FFA
DIGUNAKAN
            ANALISIS
            MOISTURE
    +                  PARAMETER
                          MUTU
 ANALISIS   ANALISIS
                           &
MUTU CPO      DIRT
                        KUALITAS
                          CPO
            ANALISIS
   +           硫-
            KAROTEN
TAHAPAN
SAMPEL      ANALISIS
             DOBI
Tahapan sampling, Kuartering dan
         Preparasi

    Tahapan          Aktivitas
                   Mengambil sampel dari titik sampling sesuai
   Sampling        dengan frekuensi dan waktu pengambilan.
                   Meletakkan sampel-sampel pada rak berdasarkan
                   titik sampling.


                   Diakhir shift pengolahan, kumpulkan sampel-
  Kuartering       sampel dan kuartering untuk mendapatkan satu
                   sampel yang mewakili.


                   Perlakukan kepada sampel      mewakili   sebelum
  Preparasi        dilakukan analisa, seperti:
                   Sampel press cake, dicacah dengan alat fiber
                    chopper
                   sampel Nut, dipecahkan menjadi cangkang.
Sampel dianalisa
SAMPLING
   Sampling = mengambil bagian kecil untuk mewakili bagian besar, sehingga
    penting dilakukan pengambilan sampel sesuai dengan Process Control untuk
    mendapatkan hasil representatif sepanjang pengolahan.
   Beberapa parameter penting diketahui untuk pengambilan sampel:
     Jam awal/akhir pengambilan
     Frekuensi, jumlah dan berat sampel.
     Lokasi pengambilan sampel /prasarana lainnya
     Cara pengambilan dan kriteria pengujian.
   Prosedur pengambilan sampel sesuai Process Control.
     Masa pengambilan sampel dimulai setelah 2 jam pengolahan berlangsung
        dan berakhir sebelum 2 jam pengolahan berakhir.
     Frekwensi sampel padatan dan cairan setiap 2 jam sekali.
     Frekuensi sesuai dengan titik sampling.
     Lokasi masing-masing sampling serta fasilitas sampling mudah
        dioperasikan.
     Ketersediaan peralatan dan kantung/botol sampel serta Rak sampel.
     Kran titik sampling minyak TIDAK terbuat dari Tembaga
     KHUSUS sampling SCREW PRESS diambil 4 titik sampel.
   Koordinasi bersama oleh Dep. Proses& Lab. Memastikan keseluruhan sampel
    telah diambil berdasarkan jam olah
ANALISIS FFA
    FFA atau Free Fatty Acid adalah group dari
asam organik yang terdapat dalam minyak sawit.
FFA di dalam minyak sawit, sebagian besar
berbentuk palmitat, stearat dan oleat. Faktor-faktor
yang mempengaruhi FFA adalah :
 Tingkat kematangan buah sawit
 Memperpanjang penanganan buah dari waktu
  panen hingga waktu proses
 Keterlambatan atau penundaan antara panen
  dan proses
METODE PENGUJIAN
   Sampel sebanyak 3-5 gr dimasukkan dalam conical flask 250 ml
    (W).
   Menambahkan 50 ml iso propil alkohol yang sudah dinetralisasi dan
    4 tetes indikator phenolphtalein, dikocok hingga homogen.
   Titrasi dengan larutan standard natrium atau potassium hidroksida
    0.1 N tetes demi tetes sampai timbul warna jingga yang dapat
    bertahan minimal 30 detik.
                           25,6 x N basa x ml basa
                   %FFA = -----------------------------------
                                     gr sampel

    Keterangan :
    t = volume larutan natrium hidroksida yang digunakan (ml)
    N = normalitas larutan natrium hidroksida
    W = berat sampel minyak yang digunakan
ANALISIS MOISTURE
     Penentuan kadar air pada CPO adalah untuk menilai kandungan zat yang
menguap pada temperatur 105C. Nilai moisture pada CPO tidak lebih dari
0,15% untuk standar PT Smart,tbk dan 0,3% untuk pemasaran.

Metode Pengujian

   Crystallizing disk dipanaskan dalam oven convensional       (105      2 oC),
    selama 賊30 menit.

   Crystalizing disk didinginkan selama 賊 30 menit di dalam desikator.

   Melakukan penimbangan crystallizing disk (W1).

   Sampel dituang ke dalam crystallizing disk dan ditimbang (W2).

   Sampel dikeringkan     menggunakan microwave oven          dengan setting
    tingkat panas mengacu pada besaran watt microwave oven tersebut.
遺看稼岳庄稼顎艶.
   Kemudian dinginkan sampel dalam desikator selama 賊30 menit.

   Melakukan penimbangan crystallizing disk dan sampel kering (W3).
                                  (W2  W3)
                   %Moisture = ------------------ x 100
                                   (W2 - W1)
ANALISIS DIRT
      Analisis dirt pada CPO bertujuan untuk menilai kadar kotoran dalam
minyak yang berupa zat yang tidak larut dalam pelarut organik yang telah
ditentukan. Niali dirt pada CPO tidak lebih dari 0,015% untuk standar
PT Smart,tbk dan 0,03% untuk pemasaran.

Metode Pengujian :

   Memasukkan glass fibre filter dalam gooch crucible lalu dipanaskan dalam
    oven convensional (105       2 oC) selama 賊 30 menit kemudian didinginkan
    selama 賊 30 menit di dalam desikator.

   Gooch crucible kering berisi glass fibre filter ditimbang (W4).

   Sampel minyak kering setelah pengujian         %Moisture, merupakan sampel
    untuk pengujian %Dirt.
遺看稼岳庄稼顎艶.
   Ditambahkan 100 ml hexane, kemudian diaduk hingga homogen.

   Larutan campuran minyak dan hexane dituang ke dalam crucible    dan
    dihisap menggunakan pompa vacuum.

   Melakukan pembilasan dengan mempergunakan hexane suling sampai
    keseluruhan minyak dan kotoran telah dipindahkan.

   Crucible dipindahkan dan bersihkan bagian luarnya dengan kertas tisu
    atau lap, kemudian dikeringkan dalam oven pada temperatur 105oC
    selama 賊 30 menit.

   Crucible kemudian ditimbang (W5).

                                   (W5  W4)
                         %Dirt = ------------------ x 100
                                   (W2 - W1)
ANALISIS 硫-KAROTEN &
DOBI
  Senyawa karotene adalah suatu senyawa yang larut
didalam lemak, berwarna kuning sampai merah di dalam
CPO, sangat dipengaruhi oleh kematangan buah. 硫-
Carotene pada proses refinery sengaja dihilangkan untuk
memperolah minyak goreng yang jernih juga menghindari
terjadinya degradasi 硫-carotene oleh panas, padahal 硫-
carotene merupakan pro-vitamin A dan juga sebagai
antioksidan alami. Spesifikasi > 500 ppm.
遺看稼岳庄稼顎艶.
    Dobi adalah indeks daya pemucatan yang merupakan
rasio kandungan karoten dan produk oksidasi sekunder
pada CPO. Nilai dobi yang rendah mengindikasikan
meningkatnya kandungan produk oksidasi sekunder
(produk oksidasi dari karotenoid yang dapat terjadi dari
efek rantai asam lemak yang teroksidasi). Nilai dobi yang
baik harus lebih dari 2,5.
Fungsi Spektrophotometer
   Salah satu sistim instrumentasi yang digunakan
untuk         mengukur    sacara    kualitatif/kuantitatif
konsentrasi     suatu    unsur/senyawa     berdasarkan
besarnya   intensitas    absorpsi   dan   transmittance
kisaran cahaya Ultra Violet dan Visible
V
                                        i
                                        s
                                        i MEJIKUHABUNAU
                                        b
                                        l
                                        e
       X-Ray       Ultra Violet                 Infra Red                   Micro Wave       Radio Wave




10-2           1                  102           104            106            108         1010           1012


                                             Wavelength (nano meter)




                                                Tranmittance (T)


Intesitas/tenaga                             Intensias/tenaga Cahaya          T = I/IO = 10-k.L.c atau
                          Absorpsi (A)
Cahaya awal (IO)                             setelah melewati larutan (I)

                         kepekatan (c)                                        Log T = Log I/IO= -k.L.c atau

                                                                              A = - Log T = - Log I/IO= k.L.c
                          Panjang
                          Cell (L)
Prinsip Kerja
Optic System           Double Beam
Wavelength range       190  1100 nm
Spectral bandwidth     1.5 nm (0.5  4.0 nm)
Straylight             0.05%(NaI at 220 nm,NaNO3 at 340 nm)
Wavelength accuracy     0.3 nm
Wavelength setting      0.1 nm
repeatability
Photometric range      Abs :  2 to 3, %T : 0 to 300
Photometric accuracy    0.002 - 0.008 Abs, %T :     0.3
Photometric             0.001 - 0.004 Abs, %T :     0.1
repeatability
Wavelength scan        100, 200, 400, 800, 1200, 2400, 3000
speed                  nm/minute
Response               Fast, medium, slow
Baseline stability     0.0003 Abs/h (500 nm, 2 hours later)
Noise level            0.0003 Abs (500 nm)
Baseline flatness       0.002 Abs ( 200  950 nm)
Light Sources          WI and D2 lamps
Power requirement      110, 115, 220, 240 V/ 50/60 Hz
Power consumption      200 VA
Penetapan DOBI &
Carotene
   Pengambilan     sample    bisa   mengacu     pada    tatacara
    pengambilan sample yang terdapat dalam Process Control
    Manual  PCM yang berlaku

   Sampel dipanaskan dengan cara dipanaskan dalam oven
    pada temperatur 60OC selama 15-30 menit. Untuk sample
    produksi yang sudah mencair tidak perlu dipanaskan lagi

   Jika sample keruh/tidak jernih dan mengandung banyak
    impurities, sampel agar di saring terlebih dahulu.
Analisa dan Pengukuran
   Melakukan penimbang dan pencatatan 0.10  0.12 gram sample
    dengan ketelitian 0.1 mg (sample jernih dan homogen yang telah
    dipanaskan pada suhu 60 C) langsung ke dalam labu ukur 25 ml.

   Sample dilarutkan dengan Iso Octane/n-Hexana dalam labu ukur
    volume 25 ml sampai tanda batas garis labu ukur, tutup dan kocok
    hingga homogen.

   Siapkan larutan blanko (Iso Octane/Hexana) sebagai Auto Zerro

   Ukur dengan Spectrophotometer pada panjang gelombang ( ) 446
    nm dan ( ) 269, dengan panjang cuvette 10 mm,
Perhitungan1
                   Absorbansi            446 0.5 - 1%
DOBI          = ------------------------------- x 100
                   Absorbansi            2690.5 - 1%



                          95.75(Abs. Sample         446 0.5 - 1%   - Abs. Blanko   446 0.5 - 1%)


-karoten (ppm) = ------------------------------------------------------------------------
                                           Bobot Sampel (gram)
Gambar Peralatan Instrumen




     heater                oven            pompa vacum




flokulator jar test   timbangan analitik   Gooch crusible
Gambar Peralatan Gelas




dish dan gelas kimia    desikator       soxhlet extraction




     burette            gelas ukur       volumetric flask
PARAMETER MUTU &
KUALITAS CPO
 FFA  3,00 %
 Moisture  0,15 %
 Dirt  0,015 %
 DOBI  3,00
Tahapan                   Berpotensial kekeliruan.
Sampling         Tidak diambil sesuai dengan frekuensi pengambilan.
                 Diambil saat hasil sudah stabil
                 Salah dalam posisi pengambilan.
                 Diketahui operator saat pengambilan sampel seperti pengujian
                 fruit in EB.
                 EB stalks tidak dirajang keseluruhan potongan janjangan dan
                 dan tidak halus( panjang melebihi >1 cm)
Qurtering        Tidak diaduk dengan baik.
                 Kesalahan dalam pengumpulan sampel sehingga sampel yang
                 berbeda disatukan.
                 Tidak diaduk dengan kuat terutama sampel cairan sehingga
                 tidak homogen.
                 Perbedaan temperatur untuk sampel diambil awal dengan
                 sampel terakhir.
Preparasi basah           Fiber chopper tumpul, sehingga sampel fiber bergumpal.
                          Tertukar dengan sampel lainnya karena botol sampel tidak
                          ditandai dengan baik.
                          Wadah tidak sesuai dengan jenis sampel sehingga berpotensi
                          menyebabkan hasil analisa tidak akurat.
                          Peralatan kurang akibat wadah sering pecah
Timbangan                 Timbangan tidak akurat.
                          Timbangan sangat sensitif terhadap perubahan temperatur dan
                          input power.
                          Penempatan timbangan pada lokasi yang bergetar.
                          Wadah yang timbangan tidak menggunakan label.
Preperasi sampel kering   Tidak seluruhnya sampel kering dimasukkan kedalam thimble.
Ekstraksi                 Jam ekstraksi kurang dari 4 jam
                          N-Hexane tidak murni
                          Skala pemanasan terlalu kecil
                          Electromantel tidak panas
                          Air ke condensor tidak masuk untuk pendinginan.
Kalkulasi                 Kalkulator tidak akurat
                          Salah perhitungan serta metode kalkulasi
Sortasi                   Sorter terburu-buru sehingga kernel tidak terkutif dari
                          keseluruhan sampel
                          Sampel tidak dianalisa.
                          Kantung plastik tidak berlabel
Titrasi                   Bahan kimia reagen terkontaminasi atau cacad karean terlalu
                          lama masa pakai.
                          Titik akhir titrasi berdasarkan warna terlewatkan
Terima kasih
Ad

Recommended

Perhitungan Pembuatan Larutan Pereaksi
Perhitungan Pembuatan Larutan Pereaksi
Bahja Djamaluddin
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Unayah91
Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)
Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)
Adifa Putri Ramandani
Spektro uv-vis
Spektro uv-vis
Ibenk Hallen
Kembang gula keras 2968 sni 3547.1_2008
Kembang gula keras 2968 sni 3547.1_2008
Fitri Andriani
Teknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan Contoh
lombkTBK
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)
voni cherli
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
Muhamad Imam Khairy
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
Kurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standar
Restu Frodo
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
Muhamad Imam Khairy
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Rukmana Suharta
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Muhammad Ridlo
Spektrometri massa
Spektrometri massa
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Meiseti Awan
Bab vi spektrofotometri
Bab vi spektrofotometri
Andreas Cahyadi
Waktu perdarahan
Waktu perdarahan
Julianti Silaen
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
Widya Wirandika
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
EKO SUPRIYADI
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
infosanitasi
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Nur Rahayu Setiawati
Kromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cair
Ahmad Jihad Almuhdhor
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Ali Fuad R
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
Afif Randika
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Anna Lisstya
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
muhlisun_azim
Metode sampling
Metode sampling
Nurwinda Syaputri
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
yusbarina
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Issuchii Liescahyani
Laporan Magang Perkebunan PKS
Laporan Magang Perkebunan PKS
Ignazio Hadi Saragih

More Related Content

What's hot (20)

laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
Kurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standar
Restu Frodo
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
Muhamad Imam Khairy
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Rukmana Suharta
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Muhammad Ridlo
Spektrometri massa
Spektrometri massa
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Meiseti Awan
Bab vi spektrofotometri
Bab vi spektrofotometri
Andreas Cahyadi
Waktu perdarahan
Waktu perdarahan
Julianti Silaen
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
Widya Wirandika
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
EKO SUPRIYADI
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
infosanitasi
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Nur Rahayu Setiawati
Kromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cair
Ahmad Jihad Almuhdhor
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Ali Fuad R
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
Afif Randika
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Anna Lisstya
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
muhlisun_azim
Metode sampling
Metode sampling
Nurwinda Syaputri
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
yusbarina
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
Kurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standar
Restu Frodo
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
Muhamad Imam Khairy
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Rukmana Suharta
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Muhammad Ridlo
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Meiseti Awan
Bab vi spektrofotometri
Bab vi spektrofotometri
Andreas Cahyadi
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
Widya Wirandika
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
EKO SUPRIYADI
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
infosanitasi
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Nur Rahayu Setiawati
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Ali Fuad R
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
Afif Randika
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Anna Lisstya
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
muhlisun_azim
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
yusbarina

Viewers also liked (9)

Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Issuchii Liescahyani
Laporan Magang Perkebunan PKS
Laporan Magang Perkebunan PKS
Ignazio Hadi Saragih
8 Hal Baru Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
8 Hal Baru Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Ekhsan Hari Nuryanto
Manaj mutu
Manaj mutu
Haniatur Rohmah
Peraturan perundang-undangan-amdal
Peraturan perundang-undangan-amdal
FKP2B Cikarang
4e360 manual-mutu-thp-2013-revisi-8
4e360 manual-mutu-thp-2013-revisi-8
EDI RIADI
Penerapan HACCP pada pengalengan rajungan di PT. PAN PUTRA SAMUDARA Rembang, ...
Penerapan HACCP pada pengalengan rajungan di PT. PAN PUTRA SAMUDARA Rembang, ...
Uswatun Khasanah
Pengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura Indonesia
lodzi
Presentasi sertifikasi kompetensi kerja lsp jmkp
Presentasi sertifikasi kompetensi kerja lsp jmkp
LSP Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan (JMKP)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Issuchii Liescahyani
8 Hal Baru Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
8 Hal Baru Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Ekhsan Hari Nuryanto
Peraturan perundang-undangan-amdal
Peraturan perundang-undangan-amdal
FKP2B Cikarang
4e360 manual-mutu-thp-2013-revisi-8
4e360 manual-mutu-thp-2013-revisi-8
EDI RIADI
Penerapan HACCP pada pengalengan rajungan di PT. PAN PUTRA SAMUDARA Rembang, ...
Penerapan HACCP pada pengalengan rajungan di PT. PAN PUTRA SAMUDARA Rembang, ...
Uswatun Khasanah
Pengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura Indonesia
lodzi
Ad

Analisis parameter mutu

  • 1. Oleh : Ervira L.H.D (011.11.007) Teknologi Pengolahan Sawit
  • 2. ANALISIS ALAT YANG FFA DIGUNAKAN ANALISIS MOISTURE + PARAMETER MUTU ANALISIS ANALISIS & MUTU CPO DIRT KUALITAS CPO ANALISIS + 硫- KAROTEN TAHAPAN SAMPEL ANALISIS DOBI
  • 3. Tahapan sampling, Kuartering dan Preparasi Tahapan Aktivitas Mengambil sampel dari titik sampling sesuai Sampling dengan frekuensi dan waktu pengambilan. Meletakkan sampel-sampel pada rak berdasarkan titik sampling. Diakhir shift pengolahan, kumpulkan sampel- Kuartering sampel dan kuartering untuk mendapatkan satu sampel yang mewakili. Perlakukan kepada sampel mewakili sebelum Preparasi dilakukan analisa, seperti: Sampel press cake, dicacah dengan alat fiber chopper sampel Nut, dipecahkan menjadi cangkang. Sampel dianalisa
  • 4. SAMPLING Sampling = mengambil bagian kecil untuk mewakili bagian besar, sehingga penting dilakukan pengambilan sampel sesuai dengan Process Control untuk mendapatkan hasil representatif sepanjang pengolahan. Beberapa parameter penting diketahui untuk pengambilan sampel: Jam awal/akhir pengambilan Frekuensi, jumlah dan berat sampel. Lokasi pengambilan sampel /prasarana lainnya Cara pengambilan dan kriteria pengujian. Prosedur pengambilan sampel sesuai Process Control. Masa pengambilan sampel dimulai setelah 2 jam pengolahan berlangsung dan berakhir sebelum 2 jam pengolahan berakhir. Frekwensi sampel padatan dan cairan setiap 2 jam sekali. Frekuensi sesuai dengan titik sampling. Lokasi masing-masing sampling serta fasilitas sampling mudah dioperasikan. Ketersediaan peralatan dan kantung/botol sampel serta Rak sampel. Kran titik sampling minyak TIDAK terbuat dari Tembaga KHUSUS sampling SCREW PRESS diambil 4 titik sampel. Koordinasi bersama oleh Dep. Proses& Lab. Memastikan keseluruhan sampel telah diambil berdasarkan jam olah
  • 5. ANALISIS FFA FFA atau Free Fatty Acid adalah group dari asam organik yang terdapat dalam minyak sawit. FFA di dalam minyak sawit, sebagian besar berbentuk palmitat, stearat dan oleat. Faktor-faktor yang mempengaruhi FFA adalah : Tingkat kematangan buah sawit Memperpanjang penanganan buah dari waktu panen hingga waktu proses Keterlambatan atau penundaan antara panen dan proses
  • 6. METODE PENGUJIAN Sampel sebanyak 3-5 gr dimasukkan dalam conical flask 250 ml (W). Menambahkan 50 ml iso propil alkohol yang sudah dinetralisasi dan 4 tetes indikator phenolphtalein, dikocok hingga homogen. Titrasi dengan larutan standard natrium atau potassium hidroksida 0.1 N tetes demi tetes sampai timbul warna jingga yang dapat bertahan minimal 30 detik. 25,6 x N basa x ml basa %FFA = ----------------------------------- gr sampel Keterangan : t = volume larutan natrium hidroksida yang digunakan (ml) N = normalitas larutan natrium hidroksida W = berat sampel minyak yang digunakan
  • 7. ANALISIS MOISTURE Penentuan kadar air pada CPO adalah untuk menilai kandungan zat yang menguap pada temperatur 105C. Nilai moisture pada CPO tidak lebih dari 0,15% untuk standar PT Smart,tbk dan 0,3% untuk pemasaran. Metode Pengujian Crystallizing disk dipanaskan dalam oven convensional (105 2 oC), selama 賊30 menit. Crystalizing disk didinginkan selama 賊 30 menit di dalam desikator. Melakukan penimbangan crystallizing disk (W1). Sampel dituang ke dalam crystallizing disk dan ditimbang (W2). Sampel dikeringkan menggunakan microwave oven dengan setting tingkat panas mengacu pada besaran watt microwave oven tersebut.
  • 8. 遺看稼岳庄稼顎艶. Kemudian dinginkan sampel dalam desikator selama 賊30 menit. Melakukan penimbangan crystallizing disk dan sampel kering (W3). (W2 W3) %Moisture = ------------------ x 100 (W2 - W1)
  • 9. ANALISIS DIRT Analisis dirt pada CPO bertujuan untuk menilai kadar kotoran dalam minyak yang berupa zat yang tidak larut dalam pelarut organik yang telah ditentukan. Niali dirt pada CPO tidak lebih dari 0,015% untuk standar PT Smart,tbk dan 0,03% untuk pemasaran. Metode Pengujian : Memasukkan glass fibre filter dalam gooch crucible lalu dipanaskan dalam oven convensional (105 2 oC) selama 賊 30 menit kemudian didinginkan selama 賊 30 menit di dalam desikator. Gooch crucible kering berisi glass fibre filter ditimbang (W4). Sampel minyak kering setelah pengujian %Moisture, merupakan sampel untuk pengujian %Dirt.
  • 10. 遺看稼岳庄稼顎艶. Ditambahkan 100 ml hexane, kemudian diaduk hingga homogen. Larutan campuran minyak dan hexane dituang ke dalam crucible dan dihisap menggunakan pompa vacuum. Melakukan pembilasan dengan mempergunakan hexane suling sampai keseluruhan minyak dan kotoran telah dipindahkan. Crucible dipindahkan dan bersihkan bagian luarnya dengan kertas tisu atau lap, kemudian dikeringkan dalam oven pada temperatur 105oC selama 賊 30 menit. Crucible kemudian ditimbang (W5). (W5 W4) %Dirt = ------------------ x 100 (W2 - W1)
  • 11. ANALISIS 硫-KAROTEN & DOBI Senyawa karotene adalah suatu senyawa yang larut didalam lemak, berwarna kuning sampai merah di dalam CPO, sangat dipengaruhi oleh kematangan buah. 硫- Carotene pada proses refinery sengaja dihilangkan untuk memperolah minyak goreng yang jernih juga menghindari terjadinya degradasi 硫-carotene oleh panas, padahal 硫- carotene merupakan pro-vitamin A dan juga sebagai antioksidan alami. Spesifikasi > 500 ppm.
  • 12. 遺看稼岳庄稼顎艶. Dobi adalah indeks daya pemucatan yang merupakan rasio kandungan karoten dan produk oksidasi sekunder pada CPO. Nilai dobi yang rendah mengindikasikan meningkatnya kandungan produk oksidasi sekunder (produk oksidasi dari karotenoid yang dapat terjadi dari efek rantai asam lemak yang teroksidasi). Nilai dobi yang baik harus lebih dari 2,5.
  • 13. Fungsi Spektrophotometer Salah satu sistim instrumentasi yang digunakan untuk mengukur sacara kualitatif/kuantitatif konsentrasi suatu unsur/senyawa berdasarkan besarnya intensitas absorpsi dan transmittance kisaran cahaya Ultra Violet dan Visible
  • 14. V i s i MEJIKUHABUNAU b l e X-Ray Ultra Violet Infra Red Micro Wave Radio Wave 10-2 1 102 104 106 108 1010 1012 Wavelength (nano meter) Tranmittance (T) Intesitas/tenaga Intensias/tenaga Cahaya T = I/IO = 10-k.L.c atau Absorpsi (A) Cahaya awal (IO) setelah melewati larutan (I) kepekatan (c) Log T = Log I/IO= -k.L.c atau A = - Log T = - Log I/IO= k.L.c Panjang Cell (L)
  • 16. Optic System Double Beam Wavelength range 190 1100 nm Spectral bandwidth 1.5 nm (0.5 4.0 nm) Straylight 0.05%(NaI at 220 nm,NaNO3 at 340 nm) Wavelength accuracy 0.3 nm Wavelength setting 0.1 nm repeatability Photometric range Abs : 2 to 3, %T : 0 to 300 Photometric accuracy 0.002 - 0.008 Abs, %T : 0.3 Photometric 0.001 - 0.004 Abs, %T : 0.1 repeatability Wavelength scan 100, 200, 400, 800, 1200, 2400, 3000 speed nm/minute Response Fast, medium, slow Baseline stability 0.0003 Abs/h (500 nm, 2 hours later) Noise level 0.0003 Abs (500 nm) Baseline flatness 0.002 Abs ( 200 950 nm) Light Sources WI and D2 lamps Power requirement 110, 115, 220, 240 V/ 50/60 Hz Power consumption 200 VA
  • 17. Penetapan DOBI & Carotene Pengambilan sample bisa mengacu pada tatacara pengambilan sample yang terdapat dalam Process Control Manual PCM yang berlaku Sampel dipanaskan dengan cara dipanaskan dalam oven pada temperatur 60OC selama 15-30 menit. Untuk sample produksi yang sudah mencair tidak perlu dipanaskan lagi Jika sample keruh/tidak jernih dan mengandung banyak impurities, sampel agar di saring terlebih dahulu.
  • 18. Analisa dan Pengukuran Melakukan penimbang dan pencatatan 0.10 0.12 gram sample dengan ketelitian 0.1 mg (sample jernih dan homogen yang telah dipanaskan pada suhu 60 C) langsung ke dalam labu ukur 25 ml. Sample dilarutkan dengan Iso Octane/n-Hexana dalam labu ukur volume 25 ml sampai tanda batas garis labu ukur, tutup dan kocok hingga homogen. Siapkan larutan blanko (Iso Octane/Hexana) sebagai Auto Zerro Ukur dengan Spectrophotometer pada panjang gelombang ( ) 446 nm dan ( ) 269, dengan panjang cuvette 10 mm,
  • 19. Perhitungan1 Absorbansi 446 0.5 - 1% DOBI = ------------------------------- x 100 Absorbansi 2690.5 - 1% 95.75(Abs. Sample 446 0.5 - 1% - Abs. Blanko 446 0.5 - 1%) -karoten (ppm) = ------------------------------------------------------------------------ Bobot Sampel (gram)
  • 20. Gambar Peralatan Instrumen heater oven pompa vacum flokulator jar test timbangan analitik Gooch crusible
  • 21. Gambar Peralatan Gelas dish dan gelas kimia desikator soxhlet extraction burette gelas ukur volumetric flask
  • 22. PARAMETER MUTU & KUALITAS CPO FFA 3,00 % Moisture 0,15 % Dirt 0,015 % DOBI 3,00
  • 23. Tahapan Berpotensial kekeliruan. Sampling Tidak diambil sesuai dengan frekuensi pengambilan. Diambil saat hasil sudah stabil Salah dalam posisi pengambilan. Diketahui operator saat pengambilan sampel seperti pengujian fruit in EB. EB stalks tidak dirajang keseluruhan potongan janjangan dan dan tidak halus( panjang melebihi >1 cm) Qurtering Tidak diaduk dengan baik. Kesalahan dalam pengumpulan sampel sehingga sampel yang berbeda disatukan. Tidak diaduk dengan kuat terutama sampel cairan sehingga tidak homogen. Perbedaan temperatur untuk sampel diambil awal dengan sampel terakhir.
  • 24. Preparasi basah Fiber chopper tumpul, sehingga sampel fiber bergumpal. Tertukar dengan sampel lainnya karena botol sampel tidak ditandai dengan baik. Wadah tidak sesuai dengan jenis sampel sehingga berpotensi menyebabkan hasil analisa tidak akurat. Peralatan kurang akibat wadah sering pecah Timbangan Timbangan tidak akurat. Timbangan sangat sensitif terhadap perubahan temperatur dan input power. Penempatan timbangan pada lokasi yang bergetar. Wadah yang timbangan tidak menggunakan label. Preperasi sampel kering Tidak seluruhnya sampel kering dimasukkan kedalam thimble. Ekstraksi Jam ekstraksi kurang dari 4 jam N-Hexane tidak murni Skala pemanasan terlalu kecil Electromantel tidak panas Air ke condensor tidak masuk untuk pendinginan. Kalkulasi Kalkulator tidak akurat Salah perhitungan serta metode kalkulasi Sortasi Sorter terburu-buru sehingga kernel tidak terkutif dari keseluruhan sampel Sampel tidak dianalisa. Kantung plastik tidak berlabel Titrasi Bahan kimia reagen terkontaminasi atau cacad karean terlalu lama masa pakai. Titik akhir titrasi berdasarkan warna terlewatkan