Pusat massa dan titik berat suatu benda merupakan titik tempat berpusatnya massa atau berat benda tersebut. Pusat massa tidak dipengaruhi gravitasi sedangkan titik berat dipengaruhi. Modul ini menjelaskan cara menentukan pusat massa dan titik berat benda homogen satu, dua, dan tiga dimensi dengan rumus dan contohnya.
Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa posisi dan momentum sebuah partikel tidak dapat ditentukan secara simultan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Jika posisi diketahui dengan pasti, maka momentum akan menjadi tidak pasti, dan sebaliknya. Prinsip ini dijelaskan melalui percobaan difraksi celah tunggal dan penafsiran fungsi gelombang menurut teori Born.
Osilasi adalah variasi periodik suatu pengukuran terhadap waktu. Osilasi harmonik sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titik keseimbangan dengan jumlah getaran yang sama dalam satu detik. Periode osilasi balok yang dilepaskan di atas pegas ditentukan oleh massa balok dan konstanta pegas.
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarSuta Pinatih
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar. Materi yang diajarkan mencakup momen/torsi, hukum II Newton untuk gerak rotasi, momen inersia, dinamika gerak rotasi, momentum sudut, dan kesetimbangan benda tegar. Guru menerangkan konsep-konsep dasar tersebut beserta contoh penerapannya.
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratGressi Dwiretno
Ìý
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep kesetimbangan benda tegar, jenis-jenis kesetimbangan benda tegar, konsep titik berat, dan soal-soal latihan yang berkaitan dengan materi tersebut.
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
Praktikum fisika dasar tentang resonansi gelombang suara menggunakan tabung resonansi. Percobaan mengukur kecepatan suara dan frekuensi dua garpu tala berbeda. Hasilnya adalah kecepatan suara rata-rata 342,833 m/s dan frekuensi rata-rata 695,921 Hz.
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
Ìý
Laporan ini mendeskripsikan dua eksperimen yang dilakukan untuk mempelajari hukum Hooke dan getaran harmonis sederhana pada pegas. Eksperimen pertama menunjukkan hubungan antara panjang pegas dengan beban yang diberikan sesuai hukum Hooke, sedangkan eksperimen kedua mengukur periode getaran pegas dengan menambahkan beban. Hasilnya digunakan untuk menentukan konstanta pegas.
Persamaan Schrodinger digunakan untuk menemukan fungsi gelombang partikel. Persamaan ini harus memenuhi tiga kriteria: konsisten dengan hukum kekekalan energi, konsisten dengan persamaan de Broglie, dan berharga tunggal. Untuk partikel bebas dalam satu dimensi, fungsi gelombang berbentuk sinusoidal yang bergantung pada momentum dan energi partikel. Dalam tiga dimensi, persamaan Schrodinger meliputi ketiga arah dimensi terse
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan benda tegar dan titik berat.
2. Terdapat penjelasan mengenai konsep titik berat, jenis-jenis kesetimbangan, dan contoh soal untuk menentukan tegangan tali dan gaya.
3. Diberikan juga contoh latihan untuk menghitung koordinat titik berat dari susunan benda.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari mata kuliah Fisika Inti yang mencakup: (1) susunan dan sifat inti atom termasuk hipotesa penyusun inti, jari-jari dan kerapatan inti, (2) energi ikat inti dan model-model inti, serta (3) cara mengukur massa inti menggunakan spektrometer massa.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
Ìý
Laporan ini membahas hasil praktikum tentang gaya gesekan statis dan kinetis. Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui koefisien gaya gesekan statis dan kinetis, memahami konsepnya, mengetahui percepatan benda bergerak, dan memahami hukum Newton serta dinamika. Alat yang digunakan antara lain penggaris, balok, stopwatch, neraca digital, dan papan inklinasi berkatrol. Langkah praktikum meliputi penimbangan massa balok,
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep fisika tentang pusat massa, momentum linier, dan tumbukan untuk sistem partikel dan benda kontinu dalam 1 dan 2 dimensi. Di antaranya adalah definisi pusat massa, hukum Newton kedua untuk sistem partikel, definisi dan sifat-sifat momentum linier dan energi kinetik, serta hukum kekekalan momentum dan energi dalam tumbukan elastik dan inelastik.
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Neria Yovita
Ìý
Dokumen ini membahas tentang pertemuan ke-7 mata kuliah aplikasi integral rangkap dua. Pertemuan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan integral rangkap dua untuk menghitung pusat massa lamina dan momen inersia lamina. Terdapat contoh soal dan latihan mengenai penghitungan pusat massa dan momen inersia menggunakan integral rangkap dua.
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
Praktikum fisika dasar tentang resonansi gelombang suara menggunakan tabung resonansi. Percobaan mengukur kecepatan suara dan frekuensi dua garpu tala berbeda. Hasilnya adalah kecepatan suara rata-rata 342,833 m/s dan frekuensi rata-rata 695,921 Hz.
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
Ìý
Laporan ini mendeskripsikan dua eksperimen yang dilakukan untuk mempelajari hukum Hooke dan getaran harmonis sederhana pada pegas. Eksperimen pertama menunjukkan hubungan antara panjang pegas dengan beban yang diberikan sesuai hukum Hooke, sedangkan eksperimen kedua mengukur periode getaran pegas dengan menambahkan beban. Hasilnya digunakan untuk menentukan konstanta pegas.
Persamaan Schrodinger digunakan untuk menemukan fungsi gelombang partikel. Persamaan ini harus memenuhi tiga kriteria: konsisten dengan hukum kekekalan energi, konsisten dengan persamaan de Broglie, dan berharga tunggal. Untuk partikel bebas dalam satu dimensi, fungsi gelombang berbentuk sinusoidal yang bergantung pada momentum dan energi partikel. Dalam tiga dimensi, persamaan Schrodinger meliputi ketiga arah dimensi terse
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan benda tegar dan titik berat.
2. Terdapat penjelasan mengenai konsep titik berat, jenis-jenis kesetimbangan, dan contoh soal untuk menentukan tegangan tali dan gaya.
3. Diberikan juga contoh latihan untuk menghitung koordinat titik berat dari susunan benda.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari mata kuliah Fisika Inti yang mencakup: (1) susunan dan sifat inti atom termasuk hipotesa penyusun inti, jari-jari dan kerapatan inti, (2) energi ikat inti dan model-model inti, serta (3) cara mengukur massa inti menggunakan spektrometer massa.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
Ìý
Laporan ini membahas hasil praktikum tentang gaya gesekan statis dan kinetis. Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui koefisien gaya gesekan statis dan kinetis, memahami konsepnya, mengetahui percepatan benda bergerak, dan memahami hukum Newton serta dinamika. Alat yang digunakan antara lain penggaris, balok, stopwatch, neraca digital, dan papan inklinasi berkatrol. Langkah praktikum meliputi penimbangan massa balok,
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep fisika tentang pusat massa, momentum linier, dan tumbukan untuk sistem partikel dan benda kontinu dalam 1 dan 2 dimensi. Di antaranya adalah definisi pusat massa, hukum Newton kedua untuk sistem partikel, definisi dan sifat-sifat momentum linier dan energi kinetik, serta hukum kekekalan momentum dan energi dalam tumbukan elastik dan inelastik.
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Neria Yovita
Ìý
Dokumen ini membahas tentang pertemuan ke-7 mata kuliah aplikasi integral rangkap dua. Pertemuan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan integral rangkap dua untuk menghitung pusat massa lamina dan momen inersia lamina. Terdapat contoh soal dan latihan mengenai penghitungan pusat massa dan momen inersia menggunakan integral rangkap dua.
Eksperimen menentukan posisi pusat gravitasi dan pusat massa benda planar. Benda planar diberi beban dan digantung pada titik yang berbeda, lalu digambar garis vertikal. Titik potong garis ini menunjukkan pusat gravitasi dan pusat massa benda. Eksperimen ini menunjukkan bahwa untuk benda biasa, pusat gravitasi setara dengan pusat massa.
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogenAnnisa Icha
Ìý
Laporan praktikum menentukan titik pusat massa dari benda homogen menjelaskan cara mengukur titik pusat massa dari bentuk sembarang dengan memotongnya melalui titik berat, dimana hasil pemotongan akan memiliki berat yang seimbang. Metode ini diterapkan pada benda berbentuk tidak beraturan dengan hasil titik pusat massanya berada pada koordinat (7,7 cm; 5,2 cm).
Bintang ganda adalah sistem dua atau lebih bintang yang terikat oleh gaya gravitasi. Bintang-bintang dalam sistem bintang ganda mengorbit pusat massa mereka dalam elips, dengan bintang bermassa besar berada di titik fokus. Pengamatan komponen orbit seperti periode, sudut setengah sumbu besar, dan eksentrisitas memungkinkan penentuan massa dan jarak masing-masing bintang.
Statika mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya, mencakup keseimbangan gaya, uraian gaya, dan gaya internal. Tujuannya antara lain mengetahui konsep keseimbangan gaya dan jenis tumpuan, serta distribusi gaya dalam pada struktur. Materi utama meliputi keseimbangan gaya luar dan dalam, serta bidang-bidang gaya dalam pada berbagai struktur seperti balok dan portal.
TEDx Manchester: AI & The Future of WorkVolker Hirsch
Ìý
TEDx Manchester talk on artificial intelligence (AI) and how the ascent of AI and robotics impacts our future work environments.
The video of the talk is now also available here: https://youtu.be/dRw4d2Si8LA
Dokumen ini membahas tentang titik berat pada benda-benda homogen dan tidak homogen. Terdapat penjelasan mengenai cara menentukan titik berat pada berbagai jenis benda seperti bidang simetris dan homogen, bidang lancip, bagian bola dan lingkaran, serta gabungan benda. Diberikan juga contoh soal dan latihan mengenai penentuan titik berat.
Dokumen tersebut membahas tentang titik berat suatu benda. Titik berat adalah titik tangkap dari resultan semua gaya berat yang bekerja pada setiap partikel penyusun benda. Jika bentuk benda simetris, titik berat akan terletak di tengah-tengah benda. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung titik berat dengan menggunakan rumus yang melibatkan luas dan koordinat setiap bagian benda.
Dokumen tersebut merupakan materi ajar fisika kelas XI tentang gerak lurus, melingkar, dan parabola menggunakan vektor. Materi tersebut mencakup pengertian vektor satuan, vektor posisi, persamaan gerak, hubungan antar besaran seperti posisi, kecepatan dan percepatan, serta contoh soal dan latihan.
Dokumen tersebut berisi petunjuk praktikum fisika tentang percobaan-percobaan dasar yang meliputi percobaan ayunan sederhana untuk mengukur percepatan gravitasi, hukum Hooke mengenai hubungan antara gaya dan perubahan panjang pegas, serta getaran pegas untuk menentukan hubungan antara periode dengan massa beban.
Dokumen tersebut membahas teori-teori dasar dalam analisis struktur seperti hukum Hooke, teorema Betti, hukum timbal balik Maxwell, energi regangan, prinsip kerja virtual, teori momen area, dan metode unit beban untuk menghitung defleksi rangka batang.
Presentasi fisika membahas konsep momen gaya, syarat kesetimbangan, resultan gaya sejajar, pusat berat, dan kopel. Materi tersebut dijelaskan dengan contoh soal dan gambar untuk mempermudah pemahaman.
Dokumen ini memberikan bahan ajar tentang konsep mekanika klasik untuk fisika SMA kelas XI semester genap, termasuk momen gaya, momen inersia, dan contoh soal terkait. Materi ini mencakup definisi momen gaya sebagai hasil kali gaya dan lengannya, momen inersia sebagai analog massa pada gerak rotasi, serta contoh perhitungan momen gaya dan momen inersia untuk berbagai benda.
Eksperimen menentukan titik berat benda tegar dengan membuat pola dari kertas karton, membaginya menjadi dua bagian, dan mengukur titik seimbang masing-masing bagian untuk menentukan titik berat keseluruhan benda. Hasil analisis menunjukkan titik berat terletak pada koordinat (18,456; 13,45) mm. Faktor yang dapat menyebabkan ketidakakuratan adalah pembuatan pola, pengaruh angin, kesal
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
✅ Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
✅ Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
✅ Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
✅ Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
✅ Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
✅ Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
📌 Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
1. MODUL PERKULIAHAN
Fisika I
Pusat Massa Benda Homogen
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
TEKNIK TEKNIK ELEKTRO
11
MK14001 IRADATH ST.MBA
Abstract Kompetensi
Mahasiswa dapat memahami
Dan mengetahui tentang pusat
Massa sebuah benda yang
homogen
1.Mahasiswa dapat memahami tentang
Pusat massa sebuah benda
2.Mahasiswa dapat mengerti tentang
Pusat massa dan titi berat sebuah
benda
2. MODUL XI : MK FISIKA 1 :
DOSEN : IRADATH ST. MBA
Pusat Massa
banyak titik, selain terdapat gaya eksternal (Fe) juga terdapat gaya internal (Fij) antar titik-titik
dalam benda. Untuk itu diperkenalkan pusat massa, di mana gaya aksi yang diberikan ke
setiap titik materi dipandang sama dengan gaya aksi yang diberikan pada pusat massa
suatu sistem materi tunggal. Contoh sederhananya saat kita melempar bola ke atas,
sebenarnya semua titik pada materi mendapatkan gaya aksi yang besarnya kita sebut Fi.
Namun akan lebih sederhana jika kita menganggap bola itu sebagai satu titik materi saja,
yakni pada pusat massanya.
dengan nol. Untuk benda simetris yang homogen, letak pusat massa tentulah berada tepat
di tengah-tengah benda. Lalu, bagaimana untuk benda yang tidak simetris?
Jika kita mengambil suatu titik di mana gaya internalnya nol, diperoleh
Titik itu haruslah mewakili keseluruhan sistem secara makroskopis, sehingga notasi sumasi
di ruas kiri menjadi lenyap. Titik itulah yang kita sebut sebagai pusat massa, yang berjarak R
dari sembarang pemilihan koordinat awal.
`13
Interaksi antar materi seringkali merupakan interaksi banyak titik materi. Pada sistem
Pusat massa suatu benda ialah titik di mana gaya internal pada sistem massa sama
Ambillah persamaan gaya yang bekerja pada sistem banyak titik
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
3. Akhirnya diperoleh
Pendekatannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diskret dan kontinu. Misal untuk
gambar di bawah ini.
letak pusat massa benda itu? Kita akan menghitungnya bagian-demi bagian dan parameter
demi parameter (x, y, z).
Kubus pertama (kiri)
r1(x,y,z) = (2,2,2)
Kubus ke-dua (tengah)
r2(x,y,z) = (2,6,2)
Kubus ke-tiga (depan)
r3(x,y,z) = (6,6,2)
Kubus ke-empat (atas)
r4(x,y,z) = (2,6,6)
Karena semua kubus kecil memiliki massa yang sama, m, maka pusat massanya, R ialah:
`13
Pada postingan ini akan dibahas cara menentukan pusat massa benda homogen.
Jika kubus-kubus kecil penyusunnya memiliki rusuk 4 cm dan massa m, di manakah
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
4. Akhirnya diperoleh .
Bagaimana dengan pelat berbentuk segitiga siku-siku?
lalu dijumlahkan (jumlahan Riemann). Berbicara tentang penjumlahan Riemann artinya kita
akan bersinggungan dengan integral. Dalam bentuk integral, persamaan pusat massa dapat
dituliskan
Di mana dm ialah elemen massa, atau massa dari tiap-tiap segmen. Di sini kita
mendefinisikan massa jenis σ (massa per satuan luas), yakni σ = M/A. Karena luas segitiga
di atas ialah ½ a.b, maka:
Mengingat segitiga siku-siku dapat kita nyatakan dalam persamaan garis y(x) = mx = bx/a,
`13
Contoh tadi adalah untuk benda yang bisa didekati dengan metode diskret.
Untuk benda semacam ini kita dapat memecahnya menjadi segmen-segmen kecil
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
5. diperoleh luas tiap segmen yang berbentuk segi empat (dA) tidak lain adalah dx × y(x)
sehingga elemen massa
Sekarang kita sudah bisa memulai menghitung pusat massa segitiga.
Substitusi kembali M = σab/2, akhirnya diperoleh
mencari sendiri nilai Ry. Caranya serupa, hanya saja Anda harus mengubah fungsinya
menjadi x(y) = ay/b dan integrasikan terhadap y, nanti akan diperoleh bentuk
Pada akhirnya pusat massanya ialah
`13
Akhirnya ketemu juga, tapi itu baru absisnya, belum ordinatnya. Silakan Anda
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
6. STATIKA adalah ilmu kesetimbangan yang menyelidiki syarat-syarat gaya yang bekerja
pada sebuah benda/titik materi agar benda/titik materi tersebut setimbang.
PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik
tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat
massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu
berhimpit dengan letak titik beratnya.
1. PUSAT MASSA
Koordinat pusat massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing M1,
M2,....... , Mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2),........, (xi,yi) adalah:
X = (Ã¥ Mi . Xi)/(Mi)
Y = (Ã¥ Mi . Yi)/(Mi)
2. TITIK BERAT (X,Y)
Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W1, W2, ........., Wi ;
yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah:
X = (Ã¥ Wi . Xi)/(Wi)
Y = (Ã¥ Wi . Yi)/(Wi)
LETAK/POSISI TITIK BERAT
1. Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
3. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan bentuknya.
TITIK BERAT BEBERAPA BENDA
Garis lurus
yo = 1/2 AB
z = di tengah-tengah AB
`13
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
7. Busur lingkaran
yo = AB/AB .
AB = tali busur
AB = busur AB
R = jari-jari lingkaran
Busur setengah lingkaran
yo = 2.R/p
R = jari-jari lingkaran
Juring lingkaran
yo = AB/AB.2/3.R
AB = tali busur
AB = busur AB
R = jari-jari lingkaran
Setengah lingkaran
yo = 4.R/3 p
R = jari-jari lingkaran
Selimut setengah bola
yo = 1/2 R
R = jari-jari lingkaran
Selimut limas
yo = 1/3 t
t = tinggi limas
Selimut kerucut
yo = 1/3 t
t = tinggi kerucut
Setengah bola
yo = 3/8 R
R = jari-jari bola
Limas
yo = 1/4 t
t = tinggi limas
Kerucut
yo = 1/4 t
t = tinggi kerucut
Cat. : Dalam menyelesaikan persoalan titik berat benda, terlebih dahulu bendanya dibagi-bagi
kemudian baru diselesaikan dengan rumusan yang ada.
`13
sesuai dengan bentuk benda khusus yang sudah diketahui letak titik beratnya
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
8. PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik
tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat
massa suatu benda tidak dipengaruhi olehmedan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu
berhimpit dengan letak titik beratnya.
a. Titik berat benda homogen satu dimensi (garis)
Untuk benda-benda berbentuk memanjang seperti kawat , massa benda dianggap diwakili
oleh panjangnya (satu dimensi) dan titik beratnya dapat dinyatakan dengan persamaan
berikut:
Langkah penentuan titik berat benda homogen 1 dimensi :
b. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi)
Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua dimensi), dan titik
berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat ditentukan dengan persamaan
berikut:
Langkah menghitung Titik Berat Homogen Berbentuk Luasan (dua Dimensi ) :
1. Tentukan Luas masing-masing bidang
2. Tentukan letak titik berat masing-masing benda
3. Tentukan Koordinat titik berat bidang dengan menggunakan persamaan :L
Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada sumbu
simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan diagonalnya, dan untuk
lingkaran terletak dipusat lingkaran. Titik berat bidang homegen di perlihatkan pada tabel
berikut:
`13
1. Tentukan panjang masing-masing benda
2. Tentukan letak titik berat masing-masing benda
3. Hitung koordinat titik berat berat benda dengan persamaan
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
9. c. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tigaLetak titik berat dari gabungan
beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga dapat ditentukan dengan persamaan:
Langkah menghitung titik berat benda homogen berdimensi tiga :
`13
1. Tentukanvolume masing –masing bidang
2. Tentukan letak koordinat titik berat masing-masing benda
3. Hitung koordinat titik berat system dengan persamaan :
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
10. Untuk beberapa benda sudah ditentukan titik beratnya sebagi berikut.:
Biasanya dalam latihan dan soal soal yang berhubungan titik berat, perhitunganya
menggunakan susunan titik berat dari dua tau lebih susunan benda.
`13
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id