際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
STRATEGI KONSERVASI HUTAN SEBAGAI
UPAYA PENYELAMATAN SUMBER DAYA
AIR
DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR
SURABAYA, 5 JUNI 2012
LATAR BELAKANG
Amanat Undang  undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya :
1. Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber
daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana
untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
2. Ekosistem sumber daya alam hayati adalah sistem hubungan
timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun non hayati
yang saling tergantung dan pengaruh mempengaruhi
3
Pasal 3 (c)
Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan
berkelanjutan dengan meningkatkan daya dukung
daerah aliran sungai (DAS)
Pasal 18 ayat (1) dan (2)
Pemerintah menetapkan dan mempertahankan kecukupan
luas kawasan hutan dan penutupan hutan pada setiap
DAS, minimal 30% dari luas daerah aliran sungai (DAS)
dan atau pulau dengan sebaran yang proporsional.
UU 41/1999 KEHUTANAN
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah
daratan yang merupakan satu kesatuan ekosistem
dengan sungai dan anak-anak sungainya yang
berfungsi menampung, menyimpan, dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke
danau atau ke laut secara alami, yang batas di
darat merupakan pemisah topografis dan batas di
laut sampai dengan daerah perairan yang masih
terpengaruh aktivitas daratan.
(UU No 7/2004 Ps 1)
UU NO. 7 TAHUN 2004
SUMBER DAYA AIR
UU 26/2007 PENATAAN RUANG
Pasal 17ayat (5):
Mengamanahkan: Atas dasar pelestarian lingkungan,
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) menetapkan
pertimbangan keberadaan kawasan hutan paling
sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas DAS.
D A S
2. FAKTOR
DALAM DAS
3. PERMASALAHAN
& PENGELOLAAN
DAS
1.DEFINISI &
SKETSA DAS
8. PERAN
FORUM DAS &
PENUTUP
7. TARGET
RPDAST
4. REGULASI
PENGELOLAAN
DAS
6. TATA WAKTU
PENYUSUNAN
RPDAST
DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
5. ALUR PIKIR &
PERAN PARA
PIHAK
Definisi
DAERAH ALIRAN SUNGAI
A. TEKNIS
Adalah suatu bentang lahan yang dibatasi oleh pemisah topografi (topographic divide),
berupa punggung gunung/bukit yang menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan
melalui jaringan sungai dan bermuara pada satu patusan (single outlet) di sungai utama
menuju ke danau atau laut. Seluruh wilayah daratan terbagi habis kedalam DAS-DAS.
Setiap DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS-Sub DAS.
B. UU 7/2004 dan PP 76/2008
Adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas
daratan.
Sketsa DAS
PENGGUNAAN LAHAN (LANDUSE)
Kesadaran dan partisi-
pasi masyarakat belum
optimal
Banjir, kekeringan, sedimentasi, erosi, dan
pencemaran air dan tanah
Degradasi hutan dan
lahan
Keterpaduan dan koordinasi antar sektor, antar
instansi dan antar daerah belum optimal
Kebijakan tumpang tindih dan
konflik antar kepentingan
PERMASALAHAN DAS
Stakeholders
PENGELOLAAN DAS
Pemegang
Hak Kelola
Hak atas
manfaat
Rumah tangga
Industry
Kab
Prop
Nasional
Sektor
InstrumenygMendorongTerwujudnya
Tujuanbersamayangsama
Pemegang
Hak Kelola
Hak atas
manfaat
Industri
R. tangga
Kab/Kota
Prop
Nasional
Sektor
TUJUAN PENGELOLAAN DAS
Masyarakat lebih sejahtera;
Mewujudkan kesadaran, kemampuan dan
partisipasi aktif para pihak dalam
pengelolaan DAS yang lebih baik;
Daya dukung dan daya tampung lingkungan
meningkat (termasuk Hutan dan lahan
produktif;
Tata air DAS optimal (jumlah, kualitas, dan
kontinuitas dalam distribusi ruang dan
waktu).
 Air
 Hutan
 Lahan
 Tambang
 Industri
 Transportasi
 Jalan
 Pemukiman
 Kawasan Lindung
UU 41/1999
Jo
UU 19/2004
KEHUTANAN
UU 7/2004
SUMBER
DAYA AIR
UU 26/2007
PENATAAN
RUANG
PP 38/2007
Pembagian Urusan
Pemerintahan
UU 32/2009
Perlindungan dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
RPP
Pengelolaan DAS
(proses pengesahan)
4. REGULASI TENTANG PENGELOLAAN DAS
Sasaran
Penunjang
Sasaran
Penentu
Sasaran
Utama
Keseimbangan ekosistem DAS
Penting buat semua .....
HARMONISASI DALAM
PENGELOLAAN DAS
KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
TAHUN 2011 SUMBER DANA APBN
 Pembangunan Kebun Bibit Rakyat 1.011 unit di 29
Kabupaten
 RHL Kawasan Konservasi 1.500 Ha : TN Meru Betiri
(350 Ha) dan TN Baluran (350 Ha), Kec. Gondang Mojokerto
(350 Ha), Kec. Trawas & Pacet Mojokerto (250 Ha),
Jombang (150 ha), Malang (250 Ha)
 RHL Mangrove 250 Ha : Kota Pasuruan (50 Ha), Kota
Probolinggo (50 Ha), Kab. Situbondo (50 Ha), (Sampang,
Kota Surabaya, Bangkalan, Sumenep @25 Ha)
 Pembuatan Areal Model Rehabilitasi Sumber Mata Air :
Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Mojokerto, Sumenep @50
Ha
 Pembuatan Persemaian Permanen : 3,2 ha di
Mojokerto
 Pembuatan Hutan Kota : 10 ha Kota Kediri (4,61
Ha), Sidoarjo (1,93 Ha), Sumenep (3,46 Ha)
 Pembuatan Areal Model Hutan Rakyat Kemitraan
1500 ha: Blitar, Jombang, Malang, Mojokerto,
Trenggalek @50 Ha, Pacitan (1.250 ha)
 Pembuatan Areal Model HHBK 50 Ha : Sumenep,
Pamekasan, Blitar, Tulungagung, Mojokerto @10
Ha
 Rehabilitasi Hutan Pantai 150 ha : Kabupaten
Tuban
KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
TAHUN 2011 SUMBER DANA APBD
 Rehabilitasi Lahan Kritis/Potensial Kritis :
Kabupaten Bangkalan 30 ha dan Gresik 30 ha
 Pembangunan Hutan Rakyat dan Pemanfaatan
Lahan di bawah tegakan : Kabupaten Sumenep (30
ha), Sampang (30 ha), Pamekasan (30 ha),
Trenggalek (15 ha) dan Tulungagung (15 ha)
 Pembangunan Kebun Bibit Desa (KBD) : Pacitan,
Ponorogo, Kediri, Kota Batu, Malang, Banyuwangi,
Jember, Bondowoso, Situbondo, Trenggalek.
Masing-masing unit menghasilkan 120.000 btg
KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
TAHUN 2011 SUMBER DANA DAK KEHUTANAN
 Reboisasi / Rehabilitasi Hutan
 Pengkayaan / Pemeliharaan Tanaman
 Penghijauan dan Hutan Rakyat
 Hutan Rakyat
 Hutan Kota
 Penghijauan Lingkungan
 Bangunan Konservasi Tanah
 Dam Pengendali (Dpi)
 Dam Penahan (Dpn)
 Pengendali Jurang (Gully Plug)
 Embung Air
 Sumur Resapan Air (RSA)
 Rehabilitasi Rawa, Gambut, Mangrove/Pantai
(Di 24 Kabupaten dan 1 Tahura)
GERAKAN PENANAMAN
SATU MILYAR POHON /
OBIT (ONE BILLION
INDONESIA TREES)
TAHUN 2011
RENCANA KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN
LAHAN TAHUN 2012
Pembangunan Kebun Bibit Rakyat sejumlah 1.142 unit (
DAS Brantas = 477 Unit, DAS Solo = 275 Unit, DAS
Sampean = 390 Unit)
Rehabilitasi Lahan Kritis/Potensial Kritis : Ngawi (15) ha
dan Malang (15 ha)
Pembangunan Hutan Rakyat dan Pemanfaatan Lahan di
bawah tegakan : (Magetan, Madiun, Nganjuk @ 25 ha),
(Bondowoso, Jember, Lumajang, Kediri @ 15 ha)
BLM PPM PBK (DAS Brantas = 60 kelompok, DAS
Sampean = 60 Kelompok, DAS Solo = 100 Kelompok)
Dll...
OBIT 2011.pdf
Lahan Kritis Jawa Timur.pdf
Kesimpulan
Dengan semakin bertambahnya
tanaman maka akan semakin
mengurangi luasan lahan kritis dan
menambah tutupan lahan serta
menambah jumlah sumber mata air
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot (20)

Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Mujiyanto -
Makalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambutMakalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambut
11682204417
Climate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspectClimate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspect
CIFOR-ICRAF
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
suningterusberkarya
MOu green arts pantai nganteb - 2021
MOu green arts  pantai nganteb - 2021MOu green arts  pantai nganteb - 2021
MOu green arts pantai nganteb - 2021
juni apri
Makalah PBL 2 - Rehabilitasi Bencana Tanah Longsor di Puncak, Cisarua
Makalah PBL 2 - Rehabilitasi Bencana Tanah Longsor di Puncak, CisaruaMakalah PBL 2 - Rehabilitasi Bencana Tanah Longsor di Puncak, Cisarua
Makalah PBL 2 - Rehabilitasi Bencana Tanah Longsor di Puncak, Cisarua
Alfian Isnan
Manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisata
Manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisataManfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisata
Manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisata
Dendhy Nugraha
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
Operator Warnet Vast Raha
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabayaPengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
suningterusberkarya
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
CIFOR-ICRAF
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Canny Nainggolan
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluangDinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
CIFOR-ICRAF
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
CIFOR-ICRAF
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
Asramid Yasin
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Fitri Indra Wardhono
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Operator Warnet Vast Raha
12416 sipres brg final
12416 sipres brg final12416 sipres brg final
12416 sipres brg final
Rahayu Wulansari
Valuasi ekonomi-keberagaman-hayati
Valuasi ekonomi-keberagaman-hayatiValuasi ekonomi-keberagaman-hayati
Valuasi ekonomi-keberagaman-hayati
Agung Nugroho Zaini
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
CIFOR-ICRAF
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Mujiyanto -
Makalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambutMakalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambut
11682204417
Climate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspectClimate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspect
CIFOR-ICRAF
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
suningterusberkarya
MOu green arts pantai nganteb - 2021
MOu green arts  pantai nganteb - 2021MOu green arts  pantai nganteb - 2021
MOu green arts pantai nganteb - 2021
juni apri
Makalah PBL 2 - Rehabilitasi Bencana Tanah Longsor di Puncak, Cisarua
Makalah PBL 2 - Rehabilitasi Bencana Tanah Longsor di Puncak, CisaruaMakalah PBL 2 - Rehabilitasi Bencana Tanah Longsor di Puncak, Cisarua
Makalah PBL 2 - Rehabilitasi Bencana Tanah Longsor di Puncak, Cisarua
Alfian Isnan
Manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisata
Manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisataManfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisata
Manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek pariwisata
Dendhy Nugraha
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabayaPengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
suningterusberkarya
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
CIFOR-ICRAF
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Canny Nainggolan
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluangDinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
CIFOR-ICRAF
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
CIFOR-ICRAF
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
Asramid Yasin
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Fitri Indra Wardhono
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Operator Warnet Vast Raha
Valuasi ekonomi-keberagaman-hayati
Valuasi ekonomi-keberagaman-hayatiValuasi ekonomi-keberagaman-hayati
Valuasi ekonomi-keberagaman-hayati
Agung Nugroho Zaini
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
CIFOR-ICRAF

Similar to 2 dinas kehutanan (20)

Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan das
denotsudiana
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
meizajolanda3
Pengelolaan gambut mangrove
Pengelolaan gambut mangrovePengelolaan gambut mangrove
Pengelolaan gambut mangrove
Edy Sutrisno
Muatan Teknis PEH bidang PDASRH, PPI,PSKL.pdf
Muatan Teknis PEH bidang PDASRH, PPI,PSKL.pdfMuatan Teknis PEH bidang PDASRH, PPI,PSKL.pdf
Muatan Teknis PEH bidang PDASRH, PPI,PSKL.pdf
IinCahyaningsiEnte1
Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1
Kotjo Negoro
Keppres no-32-th-1990-ttg-pengelolaan-kawasan-lindung
Keppres no-32-th-1990-ttg-pengelolaan-kawasan-lindungKeppres no-32-th-1990-ttg-pengelolaan-kawasan-lindung
Keppres no-32-th-1990-ttg-pengelolaan-kawasan-lindung
walhiaceh
pengenalan lingkungan lahan basah persentation
pengenalan lingkungan lahan basah persentationpengenalan lingkungan lahan basah persentation
pengenalan lingkungan lahan basah persentation
ukinsukrin64
Pengenalan lahan Basah di Indonesia Umumnya
Pengenalan lahan Basah di Indonesia UmumnyaPengenalan lahan Basah di Indonesia Umumnya
Pengenalan lahan Basah di Indonesia Umumnya
NIkeAnggraini3
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Regional Development Planning Agency of DKI Jakarta (BAPPEDA DKI Jakarta)
Tugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanTugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayan
Wayan Susanto
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
Devi Ningsih
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
d1051231039
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
d1051231034
NAURA_D1051231034 & RANGGA _D1051231039.pdf
NAURA_D1051231034 & RANGGA _D1051231039.pdfNAURA_D1051231034 & RANGGA _D1051231039.pdf
NAURA_D1051231034 & RANGGA _D1051231039.pdf
d1051231034
Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai
Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai
Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai
Kreasi Sungai Putat (KSP)
Rekling-5 TIPOLOGI EKOSISTEM.grrtssssppt
Rekling-5 TIPOLOGI EKOSISTEM.grrtsssspptRekling-5 TIPOLOGI EKOSISTEM.grrtssssppt
Rekling-5 TIPOLOGI EKOSISTEM.grrtssssppt
RiskiSaputra51
Pengelolaan Kawasan Perairan
Pengelolaan Kawasan PerairanPengelolaan Kawasan Perairan
Pengelolaan Kawasan Perairan
Fretty Aigawati Sianturi
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada perkebunan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada perkebunanPengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada perkebunan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada perkebunan
AlvinKelvinTheBrenge
Tugas psda1 kelompok 1 a
Tugas psda1   kelompok 1 aTugas psda1   kelompok 1 a
Tugas psda1 kelompok 1 a
Aswar Amiruddin
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
imaniar nastiti
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan das
denotsudiana
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
meizajolanda3
Pengelolaan gambut mangrove
Pengelolaan gambut mangrovePengelolaan gambut mangrove
Pengelolaan gambut mangrove
Edy Sutrisno
Muatan Teknis PEH bidang PDASRH, PPI,PSKL.pdf
Muatan Teknis PEH bidang PDASRH, PPI,PSKL.pdfMuatan Teknis PEH bidang PDASRH, PPI,PSKL.pdf
Muatan Teknis PEH bidang PDASRH, PPI,PSKL.pdf
IinCahyaningsiEnte1
Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1
Kotjo Negoro
Keppres no-32-th-1990-ttg-pengelolaan-kawasan-lindung
Keppres no-32-th-1990-ttg-pengelolaan-kawasan-lindungKeppres no-32-th-1990-ttg-pengelolaan-kawasan-lindung
Keppres no-32-th-1990-ttg-pengelolaan-kawasan-lindung
walhiaceh
pengenalan lingkungan lahan basah persentation
pengenalan lingkungan lahan basah persentationpengenalan lingkungan lahan basah persentation
pengenalan lingkungan lahan basah persentation
ukinsukrin64
Pengenalan lahan Basah di Indonesia Umumnya
Pengenalan lahan Basah di Indonesia UmumnyaPengenalan lahan Basah di Indonesia Umumnya
Pengenalan lahan Basah di Indonesia Umumnya
NIkeAnggraini3
Tugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanTugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayan
Wayan Susanto
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
Devi Ningsih
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
d1051231039
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
d1051231034
NAURA_D1051231034 & RANGGA _D1051231039.pdf
NAURA_D1051231034 & RANGGA _D1051231039.pdfNAURA_D1051231034 & RANGGA _D1051231039.pdf
NAURA_D1051231034 & RANGGA _D1051231039.pdf
d1051231034
Rekling-5 TIPOLOGI EKOSISTEM.grrtssssppt
Rekling-5 TIPOLOGI EKOSISTEM.grrtsssspptRekling-5 TIPOLOGI EKOSISTEM.grrtssssppt
Rekling-5 TIPOLOGI EKOSISTEM.grrtssssppt
RiskiSaputra51
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada perkebunan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada perkebunanPengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada perkebunan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada perkebunan
AlvinKelvinTheBrenge
Tugas psda1 kelompok 1 a
Tugas psda1   kelompok 1 aTugas psda1   kelompok 1 a
Tugas psda1 kelompok 1 a
Aswar Amiruddin
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
imaniar nastiti

2 dinas kehutanan

  • 1. STRATEGI KONSERVASI HUTAN SEBAGAI UPAYA PENYELAMATAN SUMBER DAYA AIR DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR SURABAYA, 5 JUNI 2012
  • 2. LATAR BELAKANG Amanat Undang undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya : 1. Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. 2. Ekosistem sumber daya alam hayati adalah sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun non hayati yang saling tergantung dan pengaruh mempengaruhi
  • 3. 3 Pasal 3 (c) Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan dengan meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai (DAS) Pasal 18 ayat (1) dan (2) Pemerintah menetapkan dan mempertahankan kecukupan luas kawasan hutan dan penutupan hutan pada setiap DAS, minimal 30% dari luas daerah aliran sungai (DAS) dan atau pulau dengan sebaran yang proporsional. UU 41/1999 KEHUTANAN
  • 4. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. (UU No 7/2004 Ps 1) UU NO. 7 TAHUN 2004 SUMBER DAYA AIR
  • 5. UU 26/2007 PENATAAN RUANG Pasal 17ayat (5): Mengamanahkan: Atas dasar pelestarian lingkungan, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) menetapkan pertimbangan keberadaan kawasan hutan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas DAS.
  • 6. D A S 2. FAKTOR DALAM DAS 3. PERMASALAHAN & PENGELOLAAN DAS 1.DEFINISI & SKETSA DAS 8. PERAN FORUM DAS & PENUTUP 7. TARGET RPDAST 4. REGULASI PENGELOLAAN DAS 6. TATA WAKTU PENYUSUNAN RPDAST DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) 5. ALUR PIKIR & PERAN PARA PIHAK
  • 7. Definisi DAERAH ALIRAN SUNGAI A. TEKNIS Adalah suatu bentang lahan yang dibatasi oleh pemisah topografi (topographic divide), berupa punggung gunung/bukit yang menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan melalui jaringan sungai dan bermuara pada satu patusan (single outlet) di sungai utama menuju ke danau atau laut. Seluruh wilayah daratan terbagi habis kedalam DAS-DAS. Setiap DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS-Sub DAS. B. UU 7/2004 dan PP 76/2008 Adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
  • 10. Kesadaran dan partisi- pasi masyarakat belum optimal Banjir, kekeringan, sedimentasi, erosi, dan pencemaran air dan tanah Degradasi hutan dan lahan Keterpaduan dan koordinasi antar sektor, antar instansi dan antar daerah belum optimal Kebijakan tumpang tindih dan konflik antar kepentingan PERMASALAHAN DAS
  • 11. Stakeholders PENGELOLAAN DAS Pemegang Hak Kelola Hak atas manfaat Rumah tangga Industry Kab Prop Nasional Sektor InstrumenygMendorongTerwujudnya Tujuanbersamayangsama Pemegang Hak Kelola Hak atas manfaat Industri R. tangga Kab/Kota Prop Nasional Sektor
  • 12. TUJUAN PENGELOLAAN DAS Masyarakat lebih sejahtera; Mewujudkan kesadaran, kemampuan dan partisipasi aktif para pihak dalam pengelolaan DAS yang lebih baik; Daya dukung dan daya tampung lingkungan meningkat (termasuk Hutan dan lahan produktif; Tata air DAS optimal (jumlah, kualitas, dan kontinuitas dalam distribusi ruang dan waktu).
  • 13. Air Hutan Lahan Tambang Industri Transportasi Jalan Pemukiman Kawasan Lindung UU 41/1999 Jo UU 19/2004 KEHUTANAN UU 7/2004 SUMBER DAYA AIR UU 26/2007 PENATAAN RUANG PP 38/2007 Pembagian Urusan Pemerintahan UU 32/2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup RPP Pengelolaan DAS (proses pengesahan) 4. REGULASI TENTANG PENGELOLAAN DAS
  • 15. KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN TAHUN 2011 SUMBER DANA APBN Pembangunan Kebun Bibit Rakyat 1.011 unit di 29 Kabupaten RHL Kawasan Konservasi 1.500 Ha : TN Meru Betiri (350 Ha) dan TN Baluran (350 Ha), Kec. Gondang Mojokerto (350 Ha), Kec. Trawas & Pacet Mojokerto (250 Ha), Jombang (150 ha), Malang (250 Ha) RHL Mangrove 250 Ha : Kota Pasuruan (50 Ha), Kota Probolinggo (50 Ha), Kab. Situbondo (50 Ha), (Sampang, Kota Surabaya, Bangkalan, Sumenep @25 Ha) Pembuatan Areal Model Rehabilitasi Sumber Mata Air : Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Mojokerto, Sumenep @50 Ha
  • 16. Pembuatan Persemaian Permanen : 3,2 ha di Mojokerto Pembuatan Hutan Kota : 10 ha Kota Kediri (4,61 Ha), Sidoarjo (1,93 Ha), Sumenep (3,46 Ha) Pembuatan Areal Model Hutan Rakyat Kemitraan 1500 ha: Blitar, Jombang, Malang, Mojokerto, Trenggalek @50 Ha, Pacitan (1.250 ha) Pembuatan Areal Model HHBK 50 Ha : Sumenep, Pamekasan, Blitar, Tulungagung, Mojokerto @10 Ha Rehabilitasi Hutan Pantai 150 ha : Kabupaten Tuban
  • 17. KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN TAHUN 2011 SUMBER DANA APBD Rehabilitasi Lahan Kritis/Potensial Kritis : Kabupaten Bangkalan 30 ha dan Gresik 30 ha Pembangunan Hutan Rakyat dan Pemanfaatan Lahan di bawah tegakan : Kabupaten Sumenep (30 ha), Sampang (30 ha), Pamekasan (30 ha), Trenggalek (15 ha) dan Tulungagung (15 ha) Pembangunan Kebun Bibit Desa (KBD) : Pacitan, Ponorogo, Kediri, Kota Batu, Malang, Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Trenggalek. Masing-masing unit menghasilkan 120.000 btg
  • 18. KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN TAHUN 2011 SUMBER DANA DAK KEHUTANAN Reboisasi / Rehabilitasi Hutan Pengkayaan / Pemeliharaan Tanaman Penghijauan dan Hutan Rakyat Hutan Rakyat Hutan Kota Penghijauan Lingkungan Bangunan Konservasi Tanah Dam Pengendali (Dpi) Dam Penahan (Dpn) Pengendali Jurang (Gully Plug) Embung Air Sumur Resapan Air (RSA) Rehabilitasi Rawa, Gambut, Mangrove/Pantai (Di 24 Kabupaten dan 1 Tahura)
  • 19. GERAKAN PENANAMAN SATU MILYAR POHON / OBIT (ONE BILLION INDONESIA TREES) TAHUN 2011
  • 20. RENCANA KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN TAHUN 2012 Pembangunan Kebun Bibit Rakyat sejumlah 1.142 unit ( DAS Brantas = 477 Unit, DAS Solo = 275 Unit, DAS Sampean = 390 Unit) Rehabilitasi Lahan Kritis/Potensial Kritis : Ngawi (15) ha dan Malang (15 ha) Pembangunan Hutan Rakyat dan Pemanfaatan Lahan di bawah tegakan : (Magetan, Madiun, Nganjuk @ 25 ha), (Bondowoso, Jember, Lumajang, Kediri @ 15 ha) BLM PPM PBK (DAS Brantas = 60 kelompok, DAS Sampean = 60 Kelompok, DAS Solo = 100 Kelompok) Dll...
  • 22. Lahan Kritis Jawa Timur.pdf
  • 23. Kesimpulan Dengan semakin bertambahnya tanaman maka akan semakin mengurangi luasan lahan kritis dan menambah tutupan lahan serta menambah jumlah sumber mata air