Materi Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptxmonsakelinton1
油
Profil Pendidikan menyajikan indikator-indikator untuk mengukur mutu dan pemerataan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, meliputi kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa, serta akses dan kesenjangan mutu pendidikan antar wilayah.
Dokumen tersebut membahas pengenalan platform Rapor Pendidikan yang dirancang untuk menyediakan data evaluasi sistem pendidikan sebagai dasar untuk perencanaan peningkatan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan dan pemerintah daerah.
Perencanaan Berbasis Data Satpen - Master -230722.pptxRasmanRauf
油
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan perencanaan berbasis data di satuan pendidikan. Pelatihan ini membahas tentang profil pendidikan, indikator-indikatornya, dan bagaimana menggunakannya untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan solusi melalui perencanaan program. Pelatihan ini juga menjelaskan peran perencanaan berbasis data dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan berbasis data untuk peningkatan mutu pendidikan. Perencanaan berbasis data digunakan untuk mengidentifikasi masalah pendidikan berdasarkan data, merumuskan program perbaikan, dan melakukan monitoring serta evaluasi secara berkelanjutan. Profil Pendidikan dan Rapor Pendidikan digunakan sebagai dasar perencanaan untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan maupun daerah.
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan .pptxjhonGhy
油
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan berbasis data di satuan pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa perencanaan berbasis data didasarkan pada Profil Pendidikan yang berisi data valid untuk menganalisis masalah dan merencanakan solusi peningkatan mutu secara sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan perencanaan berbasis data di satuan pendidikan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep perencanaan berbasis data sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar, profil pendidikan dan indikator-indikatornya, serta bagaimana perencanaan berbasis data dapat dilakukan di tingkat satuan pendidikan dan pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Dokumen ini membahas tentang pelatihan perencanaan berbasis data di satuan pendidikan. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu satuan pendidikan dan pemerintah daerah melakukan perencanaan peningkatan mutu pendidikan berdasarkan data di Rapor Pendidikan. Perencanaan berbasis data merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar untuk memastikan pendidikan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Materi Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptxmonsakelinton1
油
Profil Pendidikan menyajikan indikator-indikator untuk mengukur mutu dan pemerataan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, meliputi kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa, serta akses dan kesenjangan mutu pendidikan antar wilayah.
Dokumen tersebut membahas pengenalan platform Rapor Pendidikan yang dirancang untuk menyediakan data evaluasi sistem pendidikan sebagai dasar untuk perencanaan peningkatan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan dan pemerintah daerah.
Perencanaan Berbasis Data Satpen - Master -230722.pptxRasmanRauf
油
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan perencanaan berbasis data di satuan pendidikan. Pelatihan ini membahas tentang profil pendidikan, indikator-indikatornya, dan bagaimana menggunakannya untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan solusi melalui perencanaan program. Pelatihan ini juga menjelaskan peran perencanaan berbasis data dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan berbasis data untuk peningkatan mutu pendidikan. Perencanaan berbasis data digunakan untuk mengidentifikasi masalah pendidikan berdasarkan data, merumuskan program perbaikan, dan melakukan monitoring serta evaluasi secara berkelanjutan. Profil Pendidikan dan Rapor Pendidikan digunakan sebagai dasar perencanaan untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan maupun daerah.
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan .pptxjhonGhy
油
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan berbasis data di satuan pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa perencanaan berbasis data didasarkan pada Profil Pendidikan yang berisi data valid untuk menganalisis masalah dan merencanakan solusi peningkatan mutu secara sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan perencanaan berbasis data di satuan pendidikan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep perencanaan berbasis data sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar, profil pendidikan dan indikator-indikatornya, serta bagaimana perencanaan berbasis data dapat dilakukan di tingkat satuan pendidikan dan pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Dokumen ini membahas tentang pelatihan perencanaan berbasis data di satuan pendidikan. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu satuan pendidikan dan pemerintah daerah melakukan perencanaan peningkatan mutu pendidikan berdasarkan data di Rapor Pendidikan. Perencanaan berbasis data merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar untuk memastikan pendidikan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Forum diskusi membahas 4 kasus yang melibatkan pelanggaran disiplin siswa dan upaya guru dalam menerapkan pendekatan disiplin positif. Kasus-kasus tersebut dianalisis menggunakan konsep budaya positif seperti restitusi, posisi kontrol guru, dan kebutuhan dasar manusia untuk menilai langkah yang diambil guru dan siswa dalam menyelesaikan masalah pelanggaran. Diskusi memberikan rekomendasi alternatif pendekatan yang sesuai dengan
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan implementasi Kurikulum Merdeka oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memulihkan pembelajaran.
2. Sekolah diberi pilihan untuk menerapkan Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat atau Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing.
3. Kurikulum Merdeka dijelaskan memiliki keunggulan lebih seder
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
3 Profil Pendidikandalam perancangan data.pptx
1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
Perencanaan Berbasis Data
Satuan Pendidikan
Jakarta, Maret 2022
Profil Pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan
2. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Profil dan Platform Rapor Pendidikan
3
Mekanisme Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
4
Pokok Bahasan
Pendahuluan - Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data
1
2
Konsep Perencanaan Berbasis Data
2
Monitoring dan Evaluasi
5
3. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Mengakses dan menggunakan platform Rapor Pendidikan
3
Profil dan Platform Rapor Pendidikan
Memahami definisi, kerangka dan struktur Profil Pendidikan
1
3
Memahami arti indikator dalam Profil Pendidikan
2
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:
4. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 4
Evaluasi Sistem Pendidikan diatur dalam PP Nomor 57 tahun 2021
Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan menjadi dasar Kemedikbudristek menetapkan Profil Pendidikan.
Hal ini diatur dalam PP Nomor 57 tahun 2021
BAB V tentang Evaluasi
Bagian ketiga tentang Evaluasi Sistem Pendidikan
Pasl 43 sampai dengan pasal 49
5. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 5
Profil Pendidikan merupakan laporan komprehensif tentang layanan pendidikan
PAUD Dikdasmen berdasarkan hasil evaluasi sistem pendidikan
Laporan Evaluasi
Platform Rapor Pendidikan
Bentuk
evaluasi
Sumber data
(re)akreditasi sekolah
oleh BAN (visitasi hanya pada
sekolah dengan kriteria tertentu)
Asesmen Nasional
(AKM, Survei Karakter, &
Survei Lingkungan Belajar)
Dapodik
Platform digital
guru dan kepala
sekolah
Tracer Study SMK
Data GTK
EMIS & Simpatika
BAN PAUD, BPS, dst.
Evaluasi diri Pemda
(mandiri, bagian siklus
perencanaan)
RAPOR
Rapor Satuan
Pendidikan
Rapor Pendidikan
Daerah
(bagian dari indikator Profil
Pendidikan)
Evaluasi diri sekolah
(mandiri, bagian siklus
perencanaan)
Evaluasi
Pendidikan Daerah
PROFIL
Profil Satuan
Pendidikan
Profil Pendidikan
Daerah
(isi komprehensif, bersifat
diagnostik)
Evaluasi diri internal
Evaluasi eksternal
RKAS
RKPD
SPM
Akredi
tasi
Insentif kinerja sekolah
dari Kemendikbud
6. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 6
Hubungan Profil Pendidikan, Rapor Pendidikan, dan Platform Rapor Pendidikan
Profil Pendidikan adalah
laporan komprehensif hasil Evaluasi Sistem Pendidikan yang digunakan untuk evaluasi
internal daerah dan satuan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
berkesinambungan
Rapor Pendidikan* adalah
bagian dari Profil Pendidikan dengan indikator tertentu yang ditetapkan oleh
Kemendikbudristek. Rapor pendidikan digunakan untuk evaluasi eksternal untuk menilai
kinerja daerah (SPM), akreditasi satuan pendidikan, dan dasar insentif bagi daerah dan satuan
pendidikan yang berkinerja baik
Platform Rapor Pendidikan adalah
aplikasi berbasis web yang menampilkan informasi Profil Pendidikan. Platform Rapor
Pendidikan dapat diakses oleh pengguna yang memiliki akun belajar sesuai dengan
kewenangannya
* Rapor pendidikan akan ditetapkan di tahun 2023, setelah terdapat data minimal 2 tahun berjalan
7. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 7
Profil Pendidikan valid untuk digunakan sebagai bahan untuk perencanaan
Pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) sangat masif dan melibatkan seluruh
elemen pendidikan yang ada
266.706
Sekolah dan Madrasah
3.145.230 6.507.864
Guru Siswa
SMK / sederajat
SMA / sederajat
SMP/ sederajat
SD / sederajat
Profil Pendidikan telah melalui proses simulasi, uji coba disusun oleh
berbagai pakar pendidikan
Pusmendik, Guru,
dan Perguruan
Tinggi
Pusmendik,
Perguruan Tinggi,
guru, dan praktisi
Kemendikbudristek,
Praktisi dan
Komunitas/Penggiat
Pendidikan
Pusmendik, warga sekolah,
dinas, konsultan nasional
dan internasional (ETS,
ACARA, INOVASI, ACER)
KONSEP & REGULASI
PENYIAPAN
INSTRUMEN
PENGEMBANGAN
INSTRUMEN
UJICOBA DAN PERAKITAN
8. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 8
Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan sebagai
penyempurnaan rapor mutu sebelumnya
Profil Pendidikan menjadi:
01 Single source of data sebagai dasar analisis, perencanaan, dan
tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan
02
03
04
Profil pendidikan menjadi sumber data untuk perencanaan di
tingkat satuan pendidikan dan perencanaan di tingkat
pemerintah daerah
Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara
keseluruhan baik untuk evaluasi internal maupun eksternal
Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil
belajar (output)
05
Instrumen yang meringankan beban administrasi satuan
pendidikan dengan mengurangi aplikasi beragam dalam proses
evaluasi internal dan eksternal
9. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
*untuk PAUD, beberapa indikator di
dimensi E juga merupakan proses.
9
Profil Pendidikan disusun dalam model kerangka penilaian output, proses dan
input yang selaras dengan SNP
8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
A.Capaian hasil belajar
B.Pemerataan pendidikan
yang bermutu
OUTPUT
D.Mutu dan relevansi
pembelajaran
PROSES
C.Kompetensi dan kinerja
PTK
E.Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan,
dan akuntabel*
INPUT
5. Standar Pengelolaan
6. Standar PTK
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Sarpras
2. Standar Isi
3. Standar Proses
4. Standar Penilaian
5. Standar Pengelolaan
1. Standar Kompetensi
Lulusan
PROFIL PENDIDIKAN
10. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 10
Setiap dimensi terdiri dari indikator yang tersusun dalam pohon indikator
Dimensi
Indikator
level 1
Indikator
level 2
Indikator
level 3
Tiap dimensi terdiri dari beberapa indikator level 1. Indikator level 1 terdiri dari beberapa indikator level 2, dan
indikator level 2 terdiri dari beberapa indikator level 3 yang disebut dengan pohon indikator. Beberapa
indikator level 2 tidak memiliki indikator level 3, dan beberapa indikator level 1 tidak memiliki indikator level 2.
11. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Beberapa miskonsepsi tentang Perencanaan Berbasis Data
11
Miskonsepsi tentang PBD Konsep PBD
Rapor Pendidikan tidak sama dengan rapor siswa.
Rapor Pendidikan mengevaluasi layanan
pendidikan di sekolah dan daerah yang
diterbitkan oleh Kemdikbudristek.
Rapor siswa diterbitkan oleh sekolah untuk
menilai capaian hasil belajar siswa.
Rapor Pendidikan sama dengan
rapor siswa
Mutu pendidikan dinilai dari kemampuan hasil
belajar siswa, berupa kemampuan kognitif dan non
kognitif serta lingkungan belajar yang aman,
nyaman, dan inklusif
Mutu pendidikan dinilai dari
kondisi sekolah, kelengkapan
sarpras dan media ajar, serta
prestasi siswa dalam perlombaan
Profil pendidikan bertujuan untuk memotret mutu
pendidikan untuk dilakukan perbaikan
berkelanjutan sehingga mutu pendidikan dapat
meningkat, bukan untuk alat menghukum.
Apabila hasil profil pendidikan
banyak yang kurang baik saya
akan di cap jelek dan di hukum
13. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 13
Struktur Profil Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah dan SMK
Mutu dan
relevansi hasil
belajar murid
Pemerataan
pendidikan yang
bermutu
Mutu dan
relevansi
pembelajaran
Kompetensi dan
kinerja PTK
Pengelolaan
sekolah yang
partisipatif,
transparan, dan
akuntabel
Kualitas Capaian Pembelajaran
Siswa
Kualitas Proses Belajar
Siswa
Kualitas Sumber Daya Manusia
dan Sekolah
Output Proses
Dimensi A
Input
Dimensi B
Dimensi D
Dimensi C
Dimensi E
14. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 14
Dimensi A Jenjang Dasmen - Mutu dan Relevansi Hasil Belajar Murid
Setiap warga negara berhak mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas. Berkualitas dalam
konteks ini bermakna bahwa proses pendidikan harus mampu meningkatkan hasil belajar berupa
kompetensi kognitif maupun non kognitif.
Kompetensi kognitif diukur dari kecakapan literasi dan numerasi yang merupakan modal dasar individu
untuk mengakses pendidikan dan memungkinkan untuk mengarungi kehidupan sosial, ekonomi, bahkan
politik.
Kompetensi non kognitif diukur dari karakter atau perilaku, yatu perilaku sesuai prinsip-prinsip Pancasila.
Pendidikan
Berkualitas
Meningkatkan
hasil belajar
Kompetensi
kognitif
Kompetensi
non kognitif
Kemampuan
literasi
Kemampuan
numerasi
Karakter /
perilaku
15. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 15
Karakter dirumuskan sebagai Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari 6 elemen
utama (1/2)
1. Beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME dan berakhlak mulia
2. Gotong royong
akhlak pada
manusia alam bernegara
1.Toleransi agama
2.Toleransi budaya
3.Toleransi gender
4.Kesetaraan
agama
5.Kesetaraan
budaya
6.Kesetaraan
gender
1.Perasaan
terkoneksi dan
menjadi bagian
dari alam
2.Minat terhadap
pelestarian alam
3.Berpartisipasi
dalam aktivitas
pelestarian alam
1.Minat dan
kepedulian pada
komunitas
sekolah
2.Kontribusi pada
penyelesaian isu-
isu komunita
sekolah
Kepedulian Berpartisipasi Perilaku berbagi
pada isu sosial dan
lingkungan
dalam aktivitas
sosial
dalam
memanfaatkan
fasilitas bersama
16. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 16
Karakter dirumuskan sebagai Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari 6 elemen
utama (2/2)
3. Kreatif
4. Bernalar kritis
5. Berkebhinekaan global
6. Mandiri
Senang berpikir
berbeda
Menerapkan ide baru
dalam memecahkan
masalah
Membuat karya-karya
baru
Penelusuran informasi Analisis dan mencari
informasi
Refleksi etis dalam
pengambilan
keputusan
Minat terhadap budaya dari
berbagai negara
Kepedulian pada isu-isu global
Melakukan perencanaan secara
reflektif
Pengelolaan emosi dan
pengendalian diri
17. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 17
Khusus untuk jenjang SMK, kualitas hasil belajar diukur dari relevansi hasil
belajar murid berupa penyerapan, pendapatan dan kompetensi lulusan
Penyerapan
lulusan
Pendapatan
lulusan
Kompetensi
lulusan
1.Kuliah
2.Bekerja
3.Wirausaha
4.Kesesuaian bidang
kerja
5.Masa tunggu
1.Kuliah (part time)
2.Bekerja
3.Wirausaha
1.Lulusan dengan
sertifikasi keahlian
2.Kepuasan dunia kerja
terhadap budaya kerja
lulusan
18. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 18
Dimensi B jenjang Dikdasmen - Pemerataan Pendidikan yang Bermutu
Selain peningkatan mutu pendidikan, ukuran luaran yang lain adalah pemerataan layanan pendidikan
yang bermutu. Ukuran pemerataan pendidikan yang bermutu adalah sebagai berikut:
Pemerataan
Kesenjangan
hasil belajar
Kemampuan
literasi
Kemampuan
numerasi
Karakter /
perilaku
Kesenjangan antara kelompok:
1.Gender
2.Sosial ekonomi status
3.Wilayah
Angka
Partisipasi
Kasar dan
Sekolah
SD/MI/Paket
A/SDLB
SMP/MTS/Paket
B/SMPLB
SMA/K/MA/
MAK/Paket
C/SMALB
APS antara:
1.Perquantile status sosial ekonomi
2.Gender
3.Murid disabilitas
Angka partisipasi adalah indikator khusus untuk daerah
19. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 19
Indikator dimensi C jenjang Dikdasmen - Kompetensi dan Kinerja PTK
Kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara mengajarkan materi,
dan kinerja berdampak pada proses pembelajaran yang berkualitas yang mempengaruhi hasil belajar
siswa.
Indikator yang diukur untuk memotret hal diatas adalah sertifikasi pendidik, pelatihan, PGP, ijazah, nilai uji
kompetensi guru, dan tingkat kehadiran guru.
Selain itu bagi kinerja daerah, diukur tingkat pemerataan distribusi guru dan pemenuhan kebutuhan guru.
Kompetensi
Guru
Kualitas
pembelajaran
Hasil Belajar
Murid
Input Proses Output
Sertifikasi pendidik
Sertifikasi pelatihan
Sertifikasi guru penggerak
Ijazah
Nilai UKG
Tingkat kehadiran
20. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 20
Dimensi C, D dan E merupakan kelompok indikator proses dan input yang
berkontribusi terhadap hasil belajar siswa (output)
A.Capaian hasil belajar
B.Pemerataan pendidikan
yang bermutu
Output
D.Mutu dan relevansi
pembelajaran
Proses
C.Kompetensi dan kinerja
GTK
E.Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan,
dan akuntabel
Input
Berdasarkan literatur ilmiah tentang efektivitas pengajaran dan efektivitas sekolah, sekolah yang baik adalah
sekolah yang efektif memfasilitasi belajar siswa. Terdapat tujuh komponen yang diasumsikan dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa:
1.Proses pembelajaran yang berkualitas
2.Guru-guru yang secara konsisten melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pengajarannya
3.Kepala sekolah yang menerapkan visi, kebijakan, dan program yang berfokus pada kualitas pembelajaran
4.Iklim sekolah yang aman
5.Iklim sekolah yang inklusif
6.Kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara mengajarkan materi tsb
7.Latar belakang sosial-ekonomi siswa, seperti tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas belajar yang tersedia di
rumah.
21. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 21
Indikator dimensi D jenjang Dikdasmen - Mutu dan Relevansi Pembelajaran (1/4)
Pengalaman siswa di kelas adalah penentu utama hasil belajar siswa. Hal ini dapat dipotret dari kualitas
praktik pembelajaran yang digunakan oleh guru. Praktik pembelajaran yang baik harus memfasilitasi tiga
fungsi dasar, yaitu mengelola perilaku, memotivasi murid, dan membantu murid membangun
pengetahuan baru.
22. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 22
Indikator dimensi D jenjang Dikdasmen - Mutu dan Relevansi Pembelajaran (2/4)
Kualitas pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor utama, yaitu:
1. Kompetensi guru (dimensi C,)
2. Praktik reflektif dan perbaikan praktik pembelajaran yang dilakukan guru
Terlepas dari kompetensinya, seorang guru dapat terus memperbaiki kualitas pembelajarannya dengan
cara:
a.Merefleksikan praktik yang biasa digunakannya,
b.Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran baik secara individual maupun
kolaboratif, dan
c. Mencoba menerapkan gagasan-gagasan baru dalam praktik pembelajaran
23. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 23
Indikator dimensi D jenjang Dikdasmen - Mutu dan Relevansi Pembelajaran (3/4)
Kualitas pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh refleksi dan tindakan guru sebagai individu, tetapi juga
oleh lingkungan sekolah secara lebih luas.
Agar dapat melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pembelajarannya, guru perlu didukung oleh
program dan kebijakan sekolah yang tepat.
Hal ini mencakup program dan kebijakan terkait perumusan dan komunikasi visi-misi sekolah, pengelolaan
kurikulum sekolah, dan penyediaan sumber daya pendukung (seperti waktu untuk melakukan refleksi)
Selain itu, keberhasilan kepala sekolah dalam merancang dan menerapkan program dan kebijakan
pembelajaran mencerminkan kinerjanya sebagai pemimpin instruksional. Kinerja ini dipengaruhi
oleh kompetensi yang dimiliki oleh kepala sekolah
24. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 24
Indikator dimensi D jenjang Dikdasmen - Mutu dan Relevansi Pembelajaran (4/4)
Selain dipengaruhi oleh praktik pembelajaran, pengalaman belajar siswa juga dipengaruhi oleh iklim sosial
di sekolah. Siswa yang merasa tidak aman di sekolah - misalnya karena mengalami perundungan atau
hukuman fisik - akan kesulitan mengikuti pelajaran. Demikian juga dengan siswa yang dikucilkan atau
mengalami diskriminasi karena identitas agama, etnis, kelompok sosial, atau kondisi fisiknya.
Iklim Sekolah (keamanan dan inklusivitas)
25. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 25
Indikator dimensi E jenjang Dikdasmen - Pengelolaan Sekolah yang Partisipatif,
Transparan, dan Akuntabel
Untuk keperluan akreditasi dan memeriksa akuntabilitas dan transparansi pengelolaan sekolah, perlu diukur
aspek-aspek administrasi, perencanaan, dan pemanfaatan anggaran sekolah.
Pemanfaatan anggaran sekolah dapat dilihat apakah digunakan untuk pengadaan fasilitas sekolah yang
mendukung proses belajar, untuk peningkatan mutu.
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan dan
akuntabel
Fasilitas sekolah yang
mendukung proses
belajar (dimensi B)
26. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 26
Indikator DASMEN
Dimensi Indikator Level 1
A.Mutu dan relevansi
hasil belajar
B.Pemerataan
pendidikan yang
bermutu
1.Kesenjangan literasi
2.Kesenjangan numerasi
3.Kesenjangan karakter
4.APK SD/MI/Paket A/SDLB
5.APS SD/MI/Paket A/SDLB
6.APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB
7.APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB
8.APK SMA/K/MA/Paket C/SMALB
9.APS SMA/K/MA/Paket C/SMALB
C.Kompetensi dan
Kinerja GTK
D.Mutu dan Relevansi
Pembelajaran
1.Kualitas pembelajaran
2.Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
3.Kepemimpinan instruksional
4.Iklim keamanan sekolah
5.Kesenjangan iklim keamanan sekolah
6.Iklim kesetaraan gender
7.Kesenjangan Iklim kesetaraan gender
8.Iklim kebinekaan
9.Kesenjangan Iklim kebinekaan
10.Iklim inklusivitas
11.Kesenjangan Iklim inklusivitas
12.Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah
13.Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk
sanitasi) antar wilayah
14.Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi
15.Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring
16.Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
17.Link and match dengan Dunia Kerja
E.Pengelolaan
sekolah yang
Partisipatif,
Transparan, dan
Akuntabel
1.Partisipasi warga sekolah
2.Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
peningkatan mutu
3.Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
4.Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
1.Kemampuan literasi
2.Kemampuan numerasi
3.Karakter
4.Penyerapan Lulusan
5.Pendapatan Lulusan
6.Kompetensi Lulusan
1.Proporsi GTK bersertifikat
2.Proporsi GTK penggerak
3.Pengalaman pelatihan guru
4.Kualitas GTK penggerak
5.Nilai UKG
6.Kehadiran guru di kelas
7.Indeks distribusi guru
8.Pemenuhan Kebutuhan Guru
9.Proporsi GTK di SMK yang bersertifikat kompetensi
27. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
27
Satuan pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas adalah yang hasil
belajar muridnya melebihi level yang diharapkan dan merata
Kompetensi guru dan
kepala sekolah
(dimensi C)
Kualitas Proses
Pembelajaran
(dimensi D)
Lingkungan Belajar
(dimensi D)
Hasil belajar murid
(dimensi A dan B)
Tata kelola dan
perbaikan
pembelajaran
(dimensi E)
Memiliki kompetensi literasi,
numerasi, dan karakter melebihi
level yang diharapkan
Hasil belajar merata untuk semua
kelompok gender, sosial ekonomi
Berpusat pada peserta didik
Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran
Penerapan disiplin positif
Peserta didik merasa kompeten dan dihargai
sebagai bagian dari kelas
Mendukung siswa membangun pemahaman baru
Seluruh GTK bersertifikat pendidik
Guru mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan
Melakukan pengimbasan
Peserta didik merasa aman dan
nyaman (secara fisik dan psikologis)
Satuan pendidikan menerima
perbedaan dan keberagaman
Menyusun perencanaan, anggaran,
dan kebijakan berbasis data
Refleksi dan perbaikan pembelajaran