Dokumen ini membahas tentang pelatihan perencanaan berbasis data di satuan pendidikan. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu satuan pendidikan dan pemerintah daerah melakukan perencanaan peningkatan mutu pendidikan berdasarkan data di Rapor Pendidikan. Perencanaan berbasis data merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar untuk memastikan pendidikan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Program kecemerlangan sekolah yang dilaksanakan untuk menangani isu-isu dalam penambahbaikan kurikulum mata pelajaran moral termasuk meningkatkan pencapaian kelulusan murid dalam peperiksaan, meningkatkan penghayatan nilai murni di kalangan murid, dan meningkatkan kesedaran terhadap nilai murni.
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptxBudiHermono1
油
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Laporan mengenai peningkatan kompetensi guru melalui bimbingan teknis dalam mendesain media pembelajaran berbasis IT.
2. Pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi rencana tindak kepemimpinan, supervisi guru junior, penyusunan perangkat pembelajaran, dan kajian 9 aspek manajerial di dua sekolah.
3. Hasil kegiatan tersebut men
Program Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum terdiri dari 3 tahapan yaitu orientasi, bimtek, dan review tahunan. Program ini bertujuan untuk membantu guru memahami konsep dan pelaksanaan Asesmen Nasional serta meningkatkan kompetensi mereka dalam menghadapi hasil asesmen tersebut.
Dokumen ini membahas tentang pelatihan perencanaan berbasis data di satuan pendidikan. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu satuan pendidikan dan pemerintah daerah melakukan perencanaan peningkatan mutu pendidikan berdasarkan data di Rapor Pendidikan. Perencanaan berbasis data merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar untuk memastikan pendidikan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Program kecemerlangan sekolah yang dilaksanakan untuk menangani isu-isu dalam penambahbaikan kurikulum mata pelajaran moral termasuk meningkatkan pencapaian kelulusan murid dalam peperiksaan, meningkatkan penghayatan nilai murni di kalangan murid, dan meningkatkan kesedaran terhadap nilai murni.
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptxBudiHermono1
油
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Laporan mengenai peningkatan kompetensi guru melalui bimbingan teknis dalam mendesain media pembelajaran berbasis IT.
2. Pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi rencana tindak kepemimpinan, supervisi guru junior, penyusunan perangkat pembelajaran, dan kajian 9 aspek manajerial di dua sekolah.
3. Hasil kegiatan tersebut men
Program Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum terdiri dari 3 tahapan yaitu orientasi, bimtek, dan review tahunan. Program ini bertujuan untuk membantu guru memahami konsep dan pelaksanaan Asesmen Nasional serta meningkatkan kompetensi mereka dalam menghadapi hasil asesmen tersebut.
Forum diskusi membahas 4 kasus yang melibatkan pelanggaran disiplin siswa dan upaya guru dalam menerapkan pendekatan disiplin positif. Kasus-kasus tersebut dianalisis menggunakan konsep budaya positif seperti restitusi, posisi kontrol guru, dan kebutuhan dasar manusia untuk menilai langkah yang diambil guru dan siswa dalam menyelesaikan masalah pelanggaran. Diskusi memberikan rekomendasi alternatif pendekatan yang sesuai dengan
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan implementasi Kurikulum Merdeka oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memulihkan pembelajaran.
2. Sekolah diberi pilihan untuk menerapkan Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat atau Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing.
3. Kurikulum Merdeka dijelaskan memiliki keunggulan lebih seder
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
7 Monev dalamperancangan berbasis data.pptx
1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
Perencanaan Berbasis Data
Satuan Pendidikan
Jakarta, Maret 2022
Profil Pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan
2. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Profil dan Platform Rapor Pendidikan
3
Mekanisme Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
4
Pokok Bahasan
Pendahuluan - Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data
1
2
Konsep Perencanaan Berbasis Data
2
Monitoring dan Evaluasi
5
3. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Monitoring dan Evaluasi
Memahami mekanisme monitoring pelaksanaan kegiatan
1
3
Memahami mekanisme evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan
2
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:
4. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 4
Satuan pendidikan melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan yang telah
direncanakan berdasarkan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT)
Pengesahan
anggaran
(RKAS)
Proses
pelaksanaan
kegiatan
Proses
pemantauan
kegiatan
Proses
evaluasi
kegiatan
Pelaporan
hasil kegiatan
Verifikasi /
pertanggung
jawaban
Laporan
penggunaan
BOS
Pencairan
BOS termin
berikutnya
RKT
Seluruh rincian kegiatan yang ada dalam RKT dilaksanakan, dimonitor dan dievaluasi untuk memastikan
tujuan yang ditargetkan tercapai.
Kegiatan yang membutuhkan anggaran, rencana dan realisasi anggarannya dicatat dalam RKAS.
5. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 5
Tahapan dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi
Tahapan:
Mengunduh data realisasi kegiatan
dan anggaran dari platform ARKAS
atau bentuk lan
Melakukan review ketercapaian
pelaksanaan kegiatan dan serapan
anggaran
Merumuskan rekomendasi
perbaikan
Tahapan:
Membuat perbandingan berbagai
perubahan yang diperkirakan
merupakan hasil dari kegiatan
yang telah dilaksanakan
Membuat dokumentasi perubahan
dan bentuk foto/video atau bentuk
lainnya
Tahapan:
Membuat perbandingan capaian
profil pendidikan dari tahun ke
tahun
Memberikan catatan terkait
perbandingan data baik yang
meningkat, menurun, atau tetap
Merumuskan rekomendasi atas
temuan evaluasi dampak
Kesesuaian antara rencana kerja dan
pelaksanaan
Identifikasi hasil peningkatan mutu
Bukti bukti perubahan
Lembar Monev 1
Evaluasi terhadap realisasi
pelaksanaan kegiatan dan anggaran
Lembar Monev 2
Pencatatan dan dokumentasi
perubahan
Lembar Monev 3
Evaluasi dampak pada capaian mutu
Platform rapor
pendidikan
Analisis data
Tujuan
Lbr
Kerja
Tahapan
Dokumen
RKAS Metode analisis
Hasil
observasi dan
pengamatan
Foto, Video,
catatan
perubahan
6. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 6
Secara berkala kepala sekolah dan tim pelaksana melakukan pertemuan untuk
memonitor kemajuan pelaksanaan kegiatan
Dalam pertemuan minimal dibahas 4 hal, yaitu capaian minggu/bulan lalu, target yang akan dilakukan
minggu/bulan depan, kendala yang dialami dan rencana kegiatan yang akan dilakukan minggu/bulan depan
SD Negeri 1 Lembang, Kab. Bandung Barat
Kepala Sekolah: Bpk. Dadang S. Pd
Program peningkatan numerasi siswa
Target rata-rata nilai numerasi minimal 55
Capaian bulan lalu Target bulan depan
1.Pelatihan pedagogi seluruh guru
2.Berbagi praktik baik PBL terkait literasi
1.Menyempurnakan RPP
2.Pelaksanaan PBL
Kendala Rencana kegiatan
1.Masih ada guru yang belum menguasai PBL numerasi 1.Penyempurnaan RPP - 15 Juni 2022 - Tim Guru
2.Identifikasi bahan PBL yang sesuai - 2 Mei 2022 - Tim
pengadaan
3.Pengadaan bahan PBL - 7 Mei 2022-Tim pengadaan
4.Penguatan materi PBL - 4 Mei 2022 - Komite pembelajaran
7. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 7
Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kondisi sebelum dengan sesudah
program dilakukan menggunakan profil satuan pendidikan
IMPACT / DAMPAK
OUTCOME / HASIL
OUTPUT / KELUARAN
PROSES / KEGIATAN
INPUT
Kondisi Menjadi
Kondisi Semula
Profil Pendidikan T - 1 Profil Pendidikan T0/T1
Kondisi Output Sebelum
Perbaikan
Kondisi Setelah
perbaikan
1. Aktivitas
2. Volume
3. Anggaran
1. Realisasi Aktivitas
2. Realisasi Volume
3. Realisasi Anggaran
Realisasi Rencana Aksi
Rencana Aksi
LM 1
LM 2
LM 3
Lembar Kerja
M&E
8. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 8
Lembar Monev 1: Kegiatan dan pembelanjaan yang telah dilaksanakan diupdate
dalam laporan penggunaan RKAS
Aktivitas PIC Waktu
Mulai
Waktu
Selesai
Aktual
mulai
Aktual
Selesai
Budget Realisasi Selisih
1. Workshop PBL Kepala
sekolah
3 Juli
2022
14 Juli
2022
3 Juli
2022
14 Juli
2022
700,000 680,000 20,000
2. Peningkatan
kualitas guru
dalam
perencanaan
pembelajaran
Kepala
sekolah
14 Juli
2022
21 Juli
2022
20 Juli
2022
21 Juli
2022
1,200,00
0
1,200,00
0
0
3. Pelaksanaan PBL Guru mapel 1 Agt
2022
15 Des
2022
5 Agt
2022
15 Des
2022
450,000 470,000 -20,000
Review:
1. Kegiatan peningkatan kualitas guru terlambat dilakukan karena kegiatan sebelumnya belum
selesai
2. Terdapat efisiensi dalam kegiatan workshop PBL
9. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 9
Lembar Monev 2: Pencatatan Perubahan
Sebelum Sesudah
1. Perencanaan sekolah
hanya melibatkan
internal sekolah (kepala
sekolah, guru)
2. Tidak terdapat kontrak
kerja dan pembagian
peran
1. Perencanaan sekolah
melibatkan beragam
pemangku kepentingan: warga
sekolah, komite sekolah, orang
tua siswa, tokoh agama, tokoh
pendidikan, tokoh masyarakat
dan pengawas
2. Dewan guru bersama - sama
membuat kontrak kerja meliputi
waktu sekolah, pembagian
tugas, dll yang kemudian
ditandatangani bersama.
10. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 10
Evaluasi keluaran melalui perubahan pembuatan RPP
Sebelum Sesudah
1. Penyusunan RPP
kurang memasukkan
muatan lokal
2. KBM masih terpusat
pada guru
3. Tematik kurang
tampak
4. Pengaturan kelas
masih tradisional
5. Penilaian kurang
otentik dan
komprehensif
1. Memasukkan muatan lokal
dalam pembelajaran
2. KBM sudah berpusat pada
anak
3. Tematik sudah mulai tampak
4. Pengaturan kelas sudah
mulai bervariasi
5. Penilaian sudah otentik dan
komprehensif
11. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 11
Evaluasi keluaran dengan membangun budaya karakter sebagai sistem kontrol
Semula
1. Reward hanya berupa pujian
2. Aktivitas siswa di sekolah tidak
terukur dan terkontrol
Menjadi
1. Ada Reward berupa bintang
2. Aktivitas siswa terukur dan
terkontrol
3. Siswa berlomba jadi yang terbaik
12. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 12
Lembar Monev 3: Perbandingan capaian dari profil Pendidikan
Hasil analisis:
1. Peningkatan
kemampuan numerasi
disebabkan oleh
kegiatan tambahan
pelajaran
2. Peningkatan karakter
siswa disebabkan
beragam kegiatan baru
terkait kedisiplinan,
kerja tim, dan ruang
inovasi yang diberikan
lebih luas bagi siswa
15. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 15
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi A jenjang Dikdasmen
Level 1 Level 2
A1. Kemampuan literasi
1.Kompetensi membaca teks informasi
2.Kompetensi membaca teks sastra
3.Kompetensi mengakses dan menemukan isi teks
4.Kompetensi menginterpretasi dan
memahami isi teks
5.Kompetensi mengevaluasi dan
merefleksikan isi teks
A.2 Kemampuan numerasi
1.Domain bilangan
2.Aljabar
3.Geometri
4.Data dan ketidakpastian
5.Kompetensi mengetahui
6.Kompetensi menerapkan
7.Kompetensi menalar
A.3 Karakter
1.Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia
2.Gotong royong
3.Kreativitas
4.Nalar kritis
5.Kebhinekaan global
6.Kemandirian
16. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 16
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi B jenjang Dikdasmen
Level 1 Level 2
B.1 Kesenjangan literasi Dibandingkan antara:
1.kelompok gender (khusus iklim keamanan dan
inklusivitas, perbandingan dipisah antara siswa &
guru+KS)
2.kelompok status sosial ekonomi
3.Wilayah perkotaan vs pedesaan
B.2 Kesenjangan numerasi
B.3 Kesenjangan karakter
B.4 APK SD/MI/Paket A/SDLB
B.5 APS SD/MI/Paket A/SDLB
Dianalisa berdasarkan kelompok
1. Quintile status sosial ekonomi
2. Kelompok gender
3. Murid disabilitas
B.6 APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB
B.7 APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB
B.8 APK SMA/K/MA/Paket C/SMALB
B.9 APS SMA/K/MA/Paket C/SMALB
17. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 17
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi C jenjang Dikdasmen
Level 1 Level 2
C.1 Proporsi GTK bersertifikat
C.2 Proporsi GTK penggerak
1.% guru penggerak
2.% KS/wakil KS penggerak
3.% pengawas penggerak
4.% pejabat disdik penggerak
C.3 Pengalaman pelatihan guru
1.Pengetahuan bidang studi
2.Pedagogi
3.Manajerial
4.Pelatihan lain
C.4 Kualitas GTK penggerak
1.Jumlah guru penggerak yg menjadi pelatih
2.Jumlah pelatihan yang difasilitasi per guru
penggerak
3.Jumlah pelatihan yang difasilitasi per
kepala sekolah penggerak
4.Rerata jumlah guru yang dilatih
C.5 Nilai UKG
1.Kompetensi pedagogik
2.Kompetensi profesional
C.6 Kehadiran guru di kelas
1.Kehadiran guru menurut laporan murid
2.Kehadiran guru menurut laporan kepsek
C.7 Indeks distribusi guru
C.7 dan C.8 adalah indikator khusus untuk daerah
C.8 Pemenuhan Kebutuhan Guru
C.9 Proporsi GTK di SMK yang
bersertifikat kompetensi
18. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 18
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi D jenjang Dikdasmen
Indikator Level 1 Indikator Level 2 Indikator Level 3
D.1 Kualitas
pembelajaran
D.1.1 Manajemen kelas
Keteraturan suasana kelas
1.menurut guru
2.menurut siswa
Disiplin positif
3.menurut guru
4.menurut siswa
D.1.2 Dukungan afektif
1.Ekspektasi akademik
2.Perhatian dan kepedulian guru
3.Umpan balik konstruktif
Masing-masing indikator diatas terdiri dari menurut guru dan siswa
D.1.3 Aktivasi cognitif
1.Instruksi yang adaptif
2.Panduan guru
3.Aktivasi interaktif
4.Pembelajaran literasi
5.Pembelajaran numerasi
6.Iklim pembelajaran yang
terbuka
Indikator 1,2,3 dan 6 diatas terdiri dari menurut guru dan siswa
D.1.4 Pembelajaran praktik vs. teori 1.Survey kepsek
2.Survey guru
3.Survey siswa
D.2 Refleksi dan
perbaikan pembelajaran
oleh guru
1.Belajar tentang pembelajaran
2.Refleksi praktik mengajar
3.Penerapan praktik inovasi
D.3 Kepemimpinan
instruksional
1.Visi misi sekolah
2.Pengelolaan kurikulum
3.Dukungan refleksi guru
19. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 19
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi D jenjang Dikdasmen
Indikator Level 1 Indikator Level 2
D.4 Iklim keamanan sekolah
1.Kesejahteraan psikologis siswa
2.Kesejahteraan psikologis guru
3.Perundungan
4.Hukuman fisik
5.Kekerasan seksual
6.Narkoba
D.5 Kesenjangan iklim keamanan
sekolah
1.Kesenjangan antar kelompok gender
2.Kesenjangan antar kelompok SES
3.Kesenjangan antar wilayah
D.6 Iklim kesetaraan gender 1.Dukungan atas kesetaraan gender Akan ada tambahan indikator level 2 selain D.6.1
D.7 Iklim kebinekaan
1.Toleransi agama dan budaya
2.Sikap inklusif
3.Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya
4.Komitmen kebangsaan
D.8 Iklim inklusivitas
1.Layanan disabilitas
2.Layanan sekolah untuk murid cerdas
dan bakat istimewa
3.Sikap terhadap disabilitas
4.Fasilitas dan Layanan Sekolah untuk Siswa
Disabilitas dan Cerdas Berbakat Istimewa
20. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 20
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi D jenjang Dikdasmen
Indikator Level 1 Indikator Level 2
D.12 Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah
Seluruh indikator yang membandingkan antar wilayah
adalah indikator khusus daerah
D.13 Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk
sanitasi) antar wilayah
D.14 Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi
1.Kesenjangan antar kelompok SES
2.Kesenjangan antar wilayah
D.15 Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring
1.Kesenjangan antar kelompok SES
2.Kesenjangan antar wilayah
D.16 Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
1.Platform guru mengajar
2.Platform guru karir
D.17 Link and match dengan Dunia Kerja
1.Proporsi SMK sebagai Pusat Keunggulan
2.Proporsi SMK yang kurikulumnya disusun bersama
dengan Dunia Kerja
3.Proporsi SMK yang ada pengajar dari dunia kerja
4.Proporsi SMK yang melakukan praktek kerja bersama
dengan dunia kerja
5.Proporsi siswa SMK yang mendapat sertifikat
kompetensi dari lembaga sertifikasi mandiri dan/atau
21. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 21
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi E jenjang Dikdasmen
Indikator Level 1 Indikator Level 2
E.1 Partisipasi warga sekolah
1.Partisipasi orang tua
2.Partisipasi murid
E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
peningkatan mutu
1.Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan
tenaga kependidikan
2.Proporsi pembelanjaan non personil mutu pembelajaran
E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
1.Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring
2.Penggunaan SDS: Ketepatan waktu dan kelengkapan
laporan
E4. Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan Indikator khusus daerah
Editor's Notes
#5:
AZH:
Alternatif slide 4 dengan menambahkan informasi dokumen yang digunakan
#15: Penjelasan indikator level 2 dipindah ke lampiran