際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
HAZARD KEBISINGAN DI TEMPAT KERJA
KELOMPOK 6 :
Aditya Wangsa Prawira 155100003
Ayu Triantini 155100010
Christina Mediana 155100014
Lukman Muhammad R 155100039
Ramadhan Bagus P 155100061
Richardus Nusawan L 155100088
Yohana Waluyaning 155100077
KEBISINGAN
Bising adalah campuran
dari berbagai suara yang
tidak dikehendaki ataupun
yang merusak kesehatan,
saat ini kebisingan
merupakan salah satu
penyebabPenyakit
Lingkungan. yang
penting (Slamet, 2006).
kebisingan sering digunakan
sebagai istilah untuk
menyatakan suara yang
tidak diinginkan yang
disebabkan oleh kegiatan
manusia atau aktifitas-
aktifitas alam (Schilling,
1981).
KOMPONEN KEBISINGAN
1. Bunyi
Bunyi adalah rangsangan yang diterima oleh telinga karena
getaran media elastis. Sifat bunyi ini ditentukan oleh frekuensi dan
intensitasnya. Frekuensi bunyi adalah jumlah gelombang bunyi
yang lengkap yang diterima oleh telinga setiap detik. Frekuensi
bunyi yang bisa diterima oleh telinga manusia terbatas mulai
frekuensi 16  20.000 Hertz. Bunyi dengan frekuensi kurang dari
16 Hz disebut infrasonic dan di atas 20.000 Hz disebut ultrasonic.
KOMPONEN KEBISINGAN
2. Desibel
Desibel adalah satuan untuk mengukur tekanan suara, dan
intensitas suara. Desibel hampir sama dengan derajat kecil dari
perbedaan kekerasan yang biasa di deteksi oleh telinga manusia.
Pada skala desibel adalah skala logaritmik, maka dari itu nilai ini
tidak dapat ditambah atau dikurangi perhitungannya
KOMPONEN KEBISINGAN
3. Frekuensi (Hz)
Frekuensi adalah bilangan dari variasi tekanan suara per
sekon. Frekuensi biasanya dinyatakan dalam satuan Hertz
(Hz) atau dalam putaran per sekon (pps). Telinga anak
muda yang sehat dapat mendeteksi suara dalam 20 sampai
20.000 putaran per sekon jarak. Ketika proses penuaan
terjadi, beberapa kerusakan pendengaran berlangsung.
Frekuensi yang berisikan pidato ditemukan antara 250
dan 3.000 putaran per detik.
SUMBER KEBISINGAN
Sumber bising adalah sumber bunyi yang kehadirannya
dianggap mengganggu pendengaran.
Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari
kegiatan industri, perdagangan, pembangunan, alat
pembangkit tenaga,alat pengangkut dan kegiatan rumah
tangga.
TINGKAT KEBISINGAN
1
2
3
Tingkat kebisingan
sinambung setara
(Equivalent Continuous
Noise Level = Leq)
Tingkat kebisingan yang
dianjurkan dan maksimum
yang diperbolehkan
Tingkat ambien
kebisingan
(=Background noise
level) atau tingkat latar
belakang kebisingan
JENIS  JENIS KEBISINGAN
1. Bising Kontinyu
Bising dimana fluktuasi dari intensitasnya tidak
lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus.
2. Bising Terputus  Putus
bising yang berlangsung secar tidak terus-
menerus, melainkan ada periode relatif tenang,
misalnya lalu lintas, kendaraan, kapal terbang,
kereta api
JENIS  JENIS KEBISINGAN
3. Bising Impulsif
Bising jenis ini memiliki perubahan intensitas
suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat
dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti
suara tembakan suara ledakan mercon, meriam.
4. Bising Impulsif Berulang
Sama dengan bising impulsif, hanya bising ini
terjadi berulang-ulang, misalnya mesin tempa.
EFEK - EFEK KEBISINGAN
Pengaruh Kebisingan Terhadap Tenaga Kerja.
Fisiologis
Psikologis
Komunikasi
Pendengaran
Tuli sementara
Tuli Menetap
Kerusakan Pendengaran Total
Trauma Akustik
A. Gangguan
Non Audometri
B. Gangguan
Audometri
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Peruntukan Kawasan/Lingkungan Kegiatan Intensitas kebisingan (dBA)
Peruntukan
1. Perumahan dan Pemukiman 55
2. perdagangan dan Jasa 70
3. Perkantoran dan Perdagangan 65
4. Ruang Terbuka Hijau 50
5. Industri 70
6. Pemerintahan dan Fasilitas Umum 60
7. Rekreasi 70
8. Khusus
a. Bandar Udara*
b. Stasiun Kereta Api*
c. Pelabuhan Laut 70
d. Cagar Budaya 60
Lingkungan Hidup
1. Rumah Sakit atau sejenisnya 55
2. Sekolah atau Sejenisnya 55
3. Tempat Ibadah atau Sejenisnya 55
*disesuaikan dengan ketentuan Menteri Perhubungan
NILAI AMBANG BATAS
(NAB)
Menurut Kepmennaker No : KEP-
51/MEN/1999, Thereshold Limited Value (Nilai Ambang
Batas, NAB) adalah standar faktor-faktor lingkungan
kerja yang dianjurkan ditempat kerja, agar tenaga kerja
masih dapat menerimanya tanpa mengakibatkan
penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan
sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari
atau 40 jam seminggu.
FUNGSI NILAI AMBANG BATAS
(NAB)
1. Sebagai kadar untuk perbandingan
2. Sebagai pedoman untuk perencanaan proses
produksi dan perencanaan teknologi pengendalian
bahaya lingkungan kerja
3. Untuk menentukan substitusi (pemilihan yang lebih
baik)bahan proses produksi terhadap bahan yang
lebih beracun dengan bahan yang kurang beracun
4. Untuk membantu menentukan diagnose gangguan
kesehatan, timbulnya penyakit dan hambatan
efisiensi kerja akibat faktor fisik dan kimia dnegan
bantuan pemeriksaan biologis
No Waktu Pemajanan Intensitas Kebisingan
(dBA)
1 8 jam 85
2 4 jam 88
3 2 jam 91
4 1 jam 94
5 30 menit 97
6 15 menit 100
7 7.5 menit 103
8 3.75 menit 106
9 1.88 menit 109
10 0.94 menit 112
11 28.12 detik 115
12 14.06 detik 118
13 7.03 detik 121
14 3.52 detik 124
15 1.76 detik 127
16 0.88 detik 130
17 0.44 detik 133
18 0.22 detik 136
19 0.11 detik 139
GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT
BISING (GPAB)
Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) adalah
penurunan pendengaran sensorineural yang pada
awalnya tidak disadari, karena belum mengganggu
percakapan sehari-hari.
Faktor yang mempercepat GPAB/NIHL adalah
pajanan intensitas kebisingan melebihi NAB (>85 dbA
selama 8 jam).
GPAB tidak dapat disembuhkan namun bisa dicegah,
oleh karena itu tempat kerja yang melebihi NAB harus
menerapkan Program Konservasi Pendengaran /
Hearing Conservation Program (HCP).
PROGRAM KONSERVASI
PENDENGARAN
1. Pemantauan Kebisingan
A) Sound Level Meter
SLM terdiri atas mikropon dan sebuah sirkuit elektronik
termasuk attenuator,3 jaringan perespon frekuensi, skala
indikator dan amplifier. Tiga jaringan tersebut
distandarisasi sesuai standar SLM. Tujuannya adalah
untuk memberikan pendekatan yang terbaik dalam
pengukuran tingkat kebisingan total.
PROGRAM KONSERVASI
PENDENGARAN
B) Octave Band Analyzer
Untuk kondisi pengukuran yang rumit berdasarkan
frekuensi, maka alat yang digunakan adalah OBA.
Pengukuran dapat dilakukan dalam satu oktaf
dengan satu OBA. Untuk pengukuran lebih dari satu
oktaf, dapat digunakan OBA dengan tipe lain. Oktaf
standar yang ada adalah 37,5  75, 75-150, 300-
600,600-1200, 1200-2400, 2400-4800, dan 4800-
9600 Hz.
PROGRAM KONSERVASI
PENDENGARAN
2. Test Audiometri / Pendengaran
Apabila hasil pengukuran di tempat kerja
menunjukkan intensitas kebisingan
melebihi NAB maka lakukan audiometri
test kepada karyawan minimal 1 tahun
sekali.
Audiometri test juga harus dilakukan pada
karyawan baru / rotasi / mutasi sebelum
di tugaskan ke area dengan intensitas
kebisingan yang tinggi.
Target dari audiometri test adalah
pemeriksaan gangguan pendengaran
persepsi,konduksi atau campuran.
PROGRAM KONSERVASI
PENDENGARAN
3. Pengendalian Kebisingan
Dalam hal pengendalian suara yang menjadi bagian utamanya
adalah sumber, penghubung dan penerima.
- menutup sumber (mengisolir sumber kebisingan)
- mengubah desain peredam suara pada sumber
- menurunkan tingkat kebbisingan pada sumber
- pemilihan dan pemasangan mesin dengan tingkat kebisingan yang rendah
- pemeliharaan dan pelumasan mesin  mesin dengan teratur
- pengunaan bahan  bahan peredam suara, menyekat sumber bising
Pengendalian Suara Pada Sumber
PROGRAM KONSERVASI
PENDENGARAN
- memindahkan sumber jauh dari pendengaran
- mengubah desain peredam suara pada jalur yang dilaluinya sehingga lebih banyak
suara yang diserap ketika suara merambat pendengaran
- Pekerja tidak boleh terpapar lebih dari 140 dBA, walaupun sesaat
- Bila pekerja terpapar pada beberapa tempat dengan tingkat kebisingan yang berbeda,
harus diperhatikan efek kombinasinya bukan efek satu per satu.
- Bila kebisingan pada suatu tempat kerja adalah 115 dBA atau lebih, maka tenaga kerja
tersebut tidak boleh masuk ke dalam tempat kerja tersebut tanpa menggunakan alat
pelindung yang tepat.
- Bila kebisingan pada suatu tempat kerja adalah 115 dBA atau lebih, maka tenaga kerja
tersebut tidak boleh masuk ke dalam tempat kerja tersebut tanpa menggunakan alat
pelindung yang tepat.
Pengendalian Suara Pada Penghubung
Pengendalian Suara Pada Penerima
PROGRAM KONSERVASI
PENDENGARAN
4. Alat Pelindung Diri / Alat Pelindung Pendengaran
PROGRAM KONSERVASI
PENDENGARAN
5. Training Motivasi
Berikan penjelasan ke karyawan tentang akibat
kebisingan serta bagaimana cara mencegahnya,
buktikan bahwa tidak ada orang yang kebal terhadap
kebisingan dengan memberikan data catatan rekam
medis audiometri serta data pengukuran area kerja.
Pelatihan dengan metoda visualisasi adalah cara yang
efektif untuk menjelaskan ke karyawan.
PROGRAM KONSERVASI
PENDENGARAN
6. Pemeliharaan Catatan
Pelihara data pengukuran area kerja, audiometri test
karyawan dan evaluasi secara berkala.
Lakukan upaya teknis untuk area kerja yang memiliki
tingkat kebisingan melebihi NAB.
PROGRAM PENDIDIKAN
KESELAMATAN
Program pendidikan diperlukan untuk meyakinkan
mereka dari pentingnya perlindungan telinga.
Pekerja tidak boleh kerja ditempat yang bising apabila
yang bersangkutan mempunyai penyakit-penyakit
telinga tengah yang kronis, epilepsy dan kelainan
lainnya.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan kesehatan diperlukan untuk mencegah
terhadap bahaya bising adalah :
A. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (pre employment) meliputi:
Riwayat penyakit, Pemeriksaan klinis secara umum, Pemeriksaan
klinis terhadap telinga.
B. Test audiometer yang sederhana (screening I simplified audiometric
test) meliputi:
1. Pemeriksaan berkala: Riwayat penyakit secara pendek,
Pemeriksaan klinis terhadap telinga, Tes audiometer yang sederhana
2. Pemeriksaan khusus: Riwayat penyakit, Pemeriksaan klinis secara
umum, Pemeriksaan klinis yang menyeluruh terhadap telinga,
hidung dan tenggorokan, Tes audiometer yang kompleks.
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx

More Related Content

What's hot (20)

PPT K3.pptx
PPT K3.pptxPPT K3.pptx
PPT K3.pptx
diansuradi
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
Muhamad Imam Khairy
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Chaicha Ceria
Ppt program pemantauan dan evaluasi pasca bencana
Ppt program pemantauan dan evaluasi pasca bencanaPpt program pemantauan dan evaluasi pasca bencana
Ppt program pemantauan dan evaluasi pasca bencana
aldiani setyawaty
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
Herry Prakoso
Materi k3 hygiene industri
Materi k3   hygiene industriMateri k3   hygiene industri
Materi k3 hygiene industri
rikwan12
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
FarizAmalanda
Lingkungan kerja part_1
Lingkungan kerja part_1Lingkungan kerja part_1
Lingkungan kerja part_1
Yuliasi Simbolon
Modul praktikum
Modul praktikumModul praktikum
Modul praktikum
Anafi MinMahddun
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoIdentifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Al Marson
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
Muhamad Imam Khairy
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXPENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
TimothyTekniko
edukasi PHBS Di tempat kerja.ppt
edukasi PHBS Di tempat kerja.pptedukasi PHBS Di tempat kerja.ppt
edukasi PHBS Di tempat kerja.ppt
andiRifai9
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
Muhamad Imam Khairy
Sanitasi lingkungan
Sanitasi lingkunganSanitasi lingkungan
Sanitasi lingkungan
eli priyatna laidan
JSA Materi.pptx
JSA Materi.pptxJSA Materi.pptx
JSA Materi.pptx
SalehTeguh
Job Safety Analysis
Job Safety AnalysisJob Safety Analysis
Job Safety Analysis
Lany Aprili Sulistiani
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
ibadil haqqi
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
phiqe kbn
PPT K3.pptx
PPT K3.pptxPPT K3.pptx
PPT K3.pptx
diansuradi
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
Muhamad Imam Khairy
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Chaicha Ceria
Ppt program pemantauan dan evaluasi pasca bencana
Ppt program pemantauan dan evaluasi pasca bencanaPpt program pemantauan dan evaluasi pasca bencana
Ppt program pemantauan dan evaluasi pasca bencana
aldiani setyawaty
Materi k3 hygiene industri
Materi k3   hygiene industriMateri k3   hygiene industri
Materi k3 hygiene industri
rikwan12
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
FarizAmalanda
Lingkungan kerja part_1
Lingkungan kerja part_1Lingkungan kerja part_1
Lingkungan kerja part_1
Yuliasi Simbolon
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoIdentifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Al Marson
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
Muhamad Imam Khairy
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXPENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
TimothyTekniko
edukasi PHBS Di tempat kerja.ppt
edukasi PHBS Di tempat kerja.pptedukasi PHBS Di tempat kerja.ppt
edukasi PHBS Di tempat kerja.ppt
andiRifai9
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
Muhamad Imam Khairy
JSA Materi.pptx
JSA Materi.pptxJSA Materi.pptx
JSA Materi.pptx
SalehTeguh
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
ibadil haqqi
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
phiqe kbn

Similar to 395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx (20)

kebisingan
kebisingankebisingan
kebisingan
Nova Manik
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
arief337821
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Ainur
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaGangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Fionna Pohan
05. QHSE Meeting Mei.pptx
05. QHSE Meeting Mei.pptx05. QHSE Meeting Mei.pptx
05. QHSE Meeting Mei.pptx
adimastiawan
Audiometri praktek
Audiometri praktekAudiometri praktek
Audiometri praktek
Jaka Pamungkas
Bising dan kesan kepada kesihatan
Bising dan kesan kepada kesihatanBising dan kesan kepada kesihatan
Bising dan kesan kepada kesihatan
Hamidi Saidin
noise induced hearing loss
noise induced hearing lossnoise induced hearing loss
noise induced hearing loss
Letitia Kale
Penanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptx
Penanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptxPenanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptx
Penanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptx
AllenKurniawan2
Kebisingan, Prilaku Manusia, Rahma Afwina, M.Psi.pptx
Kebisingan, Prilaku Manusia, Rahma  Afwina, M.Psi.pptxKebisingan, Prilaku Manusia, Rahma  Afwina, M.Psi.pptx
Kebisingan, Prilaku Manusia, Rahma Afwina, M.Psi.pptx
AryadhiTevataqsa
NOSE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA DI PABRIK
NOSE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA DI PABRIKNOSE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA DI PABRIK
NOSE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA DI PABRIK
FitraPahlevy
Fungsi dan manfaat HUTAN KOTA.lingkungan dan ekonomi
Fungsi dan manfaat HUTAN  KOTA.lingkungan dan ekonomiFungsi dan manfaat HUTAN  KOTA.lingkungan dan ekonomi
Fungsi dan manfaat HUTAN KOTA.lingkungan dan ekonomi
GusmanArsyad1
Workshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bisingWorkshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bising
Anna Suraya
cupdf.com_audiometri-tht1.ppt
cupdf.com_audiometri-tht1.pptcupdf.com_audiometri-tht1.ppt
cupdf.com_audiometri-tht1.ppt
LennyRajagukguk1
Assessment of peripheral and central auditory function nova
Assessment of peripheral and central auditory function novaAssessment of peripheral and central auditory function nova
Assessment of peripheral and central auditory function nova
Ahmad Alqorny
Presentasi Kebisingan.PPT
Presentasi Kebisingan.PPTPresentasi Kebisingan.PPT
Presentasi Kebisingan.PPT
AndiHariyanto9
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Herry Prakoso
7. AGENT_Fisika.pptxgggggggggggggggggggggg
7. AGENT_Fisika.pptxgggggggggggggggggggggg7. AGENT_Fisika.pptxgggggggggggggggggggggg
7. AGENT_Fisika.pptxgggggggggggggggggggggg
hidnisa
Gangguan pendengaran
Gangguan pendengaranGangguan pendengaran
Gangguan pendengaran
DanielSembiring9
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
arief337821
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Ainur
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaGangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Fionna Pohan
05. QHSE Meeting Mei.pptx
05. QHSE Meeting Mei.pptx05. QHSE Meeting Mei.pptx
05. QHSE Meeting Mei.pptx
adimastiawan
Bising dan kesan kepada kesihatan
Bising dan kesan kepada kesihatanBising dan kesan kepada kesihatan
Bising dan kesan kepada kesihatan
Hamidi Saidin
noise induced hearing loss
noise induced hearing lossnoise induced hearing loss
noise induced hearing loss
Letitia Kale
Penanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptx
Penanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptxPenanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptx
Penanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptx
AllenKurniawan2
Kebisingan, Prilaku Manusia, Rahma Afwina, M.Psi.pptx
Kebisingan, Prilaku Manusia, Rahma  Afwina, M.Psi.pptxKebisingan, Prilaku Manusia, Rahma  Afwina, M.Psi.pptx
Kebisingan, Prilaku Manusia, Rahma Afwina, M.Psi.pptx
AryadhiTevataqsa
NOSE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA DI PABRIK
NOSE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA DI PABRIKNOSE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA DI PABRIK
NOSE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA DI PABRIK
FitraPahlevy
Fungsi dan manfaat HUTAN KOTA.lingkungan dan ekonomi
Fungsi dan manfaat HUTAN  KOTA.lingkungan dan ekonomiFungsi dan manfaat HUTAN  KOTA.lingkungan dan ekonomi
Fungsi dan manfaat HUTAN KOTA.lingkungan dan ekonomi
GusmanArsyad1
Workshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bisingWorkshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bising
Anna Suraya
cupdf.com_audiometri-tht1.ppt
cupdf.com_audiometri-tht1.pptcupdf.com_audiometri-tht1.ppt
cupdf.com_audiometri-tht1.ppt
LennyRajagukguk1
Assessment of peripheral and central auditory function nova
Assessment of peripheral and central auditory function novaAssessment of peripheral and central auditory function nova
Assessment of peripheral and central auditory function nova
Ahmad Alqorny
Presentasi Kebisingan.PPT
Presentasi Kebisingan.PPTPresentasi Kebisingan.PPT
Presentasi Kebisingan.PPT
AndiHariyanto9
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Herry Prakoso
7. AGENT_Fisika.pptxgggggggggggggggggggggg
7. AGENT_Fisika.pptxgggggggggggggggggggggg7. AGENT_Fisika.pptxgggggggggggggggggggggg
7. AGENT_Fisika.pptxgggggggggggggggggggggg
hidnisa

Recently uploaded (18)

Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdfCompany Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
PT. Jawara Data Nusantara
NEWS News news EO WA.082164715377 konstruksi kendari buka sekarang rating ter...
NEWS News news EO WA.082164715377 konstruksi kendari buka sekarang rating ter...NEWS News news EO WA.082164715377 konstruksi kendari buka sekarang rating ter...
NEWS News news EO WA.082164715377 konstruksi kendari buka sekarang rating ter...
Educations / Operator Open Office / Design GNU Joomla / ITe
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR AnalyticsTopik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Seta Wicaksana
NEWS News news EO WA.082164715377 properti kendari buka sekarang rating terti...
NEWS News news EO WA.082164715377 properti kendari buka sekarang rating terti...NEWS News news EO WA.082164715377 properti kendari buka sekarang rating terti...
NEWS News news EO WA.082164715377 properti kendari buka sekarang rating terti...
Educations / Operator Open Office / Design GNU Joomla / ITe
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA TAHUN AJARAN 2024/2025
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA  TAHUN AJARAN 2024/2025LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA  TAHUN AJARAN 2024/2025
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA TAHUN AJARAN 2024/2025
AnastangAnastang
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptxGrand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
ridhopes1
NEWS News news EO WA.082164715377 prasasti kendari buka sekarang rating terti...
NEWS News news EO WA.082164715377 prasasti kendari buka sekarang rating terti...NEWS News news EO WA.082164715377 prasasti kendari buka sekarang rating terti...
NEWS News news EO WA.082164715377 prasasti kendari buka sekarang rating terti...
Educations / Operator Open Office / Design GNU Joomla / ITe
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Topik 8  Pelatihan Pengembangan dan Karier KaryawanTopik 8  Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Seta Wicaksana
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptxKelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
FarahSalsabilaM
2 PENGEMBANGAN DAN PENGGABUNGAN USAHA.ppt
2 PENGEMBANGAN DAN  PENGGABUNGAN USAHA.ppt2 PENGEMBANGAN DAN  PENGGABUNGAN USAHA.ppt
2 PENGEMBANGAN DAN PENGGABUNGAN USAHA.ppt
Ratnaningrum15
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR AnalyticsTopik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Seta Wicaksana
PPT 11 MANAJEMEN-RESIKO1.pptADVFDBGFBNGDFSREHB
PPT 11 MANAJEMEN-RESIKO1.pptADVFDBGFBNGDFSREHBPPT 11 MANAJEMEN-RESIKO1.pptADVFDBGFBNGDFSREHB
PPT 11 MANAJEMEN-RESIKO1.pptADVFDBGFBNGDFSREHB
YuliaIya1
Certified Human Resource Management Professional
Certified Human Resource Management ProfessionalCertified Human Resource Management Professional
Certified Human Resource Management Professional
miraveranita2198
NEWS News news EO WA.082164715377 percetakan kendari buka sekarang rating ter...
NEWS News news EO WA.082164715377 percetakan kendari buka sekarang rating ter...NEWS News news EO WA.082164715377 percetakan kendari buka sekarang rating ter...
NEWS News news EO WA.082164715377 percetakan kendari buka sekarang rating ter...
Educations / Operator Open Office / Design GNU Joomla / ITe
Manajemen agribisnis adalah pengelolaan bisnis pertanian
Manajemen agribisnis adalah pengelolaan bisnis pertanianManajemen agribisnis adalah pengelolaan bisnis pertanian
Manajemen agribisnis adalah pengelolaan bisnis pertanian
MasitahZiezie
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
Ratnaningrum15
NEWS News news EO WA.082164715377 advertising kendari buka sekarang rating te...
NEWS News news EO WA.082164715377 advertising kendari buka sekarang rating te...NEWS News news EO WA.082164715377 advertising kendari buka sekarang rating te...
NEWS News news EO WA.082164715377 advertising kendari buka sekarang rating te...
Educations / Operator Open Office / Design GNU Joomla / ITe
NEWS News news: Wa.082164715377 EVENT ORGANIZER KENDARI buka sekarang Event O...
NEWS News news: Wa.082164715377 EVENT ORGANIZER KENDARI buka sekarang Event O...NEWS News news: Wa.082164715377 EVENT ORGANIZER KENDARI buka sekarang Event O...
NEWS News news: Wa.082164715377 EVENT ORGANIZER KENDARI buka sekarang Event O...
Educations / Operator Open Office / Design GNU Joomla / ITe
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdfCompany Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
PT. Jawara Data Nusantara
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR AnalyticsTopik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Seta Wicaksana
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA TAHUN AJARAN 2024/2025
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA  TAHUN AJARAN 2024/2025LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA  TAHUN AJARAN 2024/2025
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA TAHUN AJARAN 2024/2025
AnastangAnastang
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptxGrand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
ridhopes1
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Topik 8  Pelatihan Pengembangan dan Karier KaryawanTopik 8  Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Seta Wicaksana
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptxKelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
FarahSalsabilaM
2 PENGEMBANGAN DAN PENGGABUNGAN USAHA.ppt
2 PENGEMBANGAN DAN  PENGGABUNGAN USAHA.ppt2 PENGEMBANGAN DAN  PENGGABUNGAN USAHA.ppt
2 PENGEMBANGAN DAN PENGGABUNGAN USAHA.ppt
Ratnaningrum15
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR AnalyticsTopik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Seta Wicaksana
PPT 11 MANAJEMEN-RESIKO1.pptADVFDBGFBNGDFSREHB
PPT 11 MANAJEMEN-RESIKO1.pptADVFDBGFBNGDFSREHBPPT 11 MANAJEMEN-RESIKO1.pptADVFDBGFBNGDFSREHB
PPT 11 MANAJEMEN-RESIKO1.pptADVFDBGFBNGDFSREHB
YuliaIya1
Certified Human Resource Management Professional
Certified Human Resource Management ProfessionalCertified Human Resource Management Professional
Certified Human Resource Management Professional
miraveranita2198
Manajemen agribisnis adalah pengelolaan bisnis pertanian
Manajemen agribisnis adalah pengelolaan bisnis pertanianManajemen agribisnis adalah pengelolaan bisnis pertanian
Manajemen agribisnis adalah pengelolaan bisnis pertanian
MasitahZiezie
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
Ratnaningrum15

395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx

  • 1. HAZARD KEBISINGAN DI TEMPAT KERJA KELOMPOK 6 : Aditya Wangsa Prawira 155100003 Ayu Triantini 155100010 Christina Mediana 155100014 Lukman Muhammad R 155100039 Ramadhan Bagus P 155100061 Richardus Nusawan L 155100088 Yohana Waluyaning 155100077
  • 2. KEBISINGAN Bising adalah campuran dari berbagai suara yang tidak dikehendaki ataupun yang merusak kesehatan, saat ini kebisingan merupakan salah satu penyebabPenyakit Lingkungan. yang penting (Slamet, 2006). kebisingan sering digunakan sebagai istilah untuk menyatakan suara yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh kegiatan manusia atau aktifitas- aktifitas alam (Schilling, 1981).
  • 3. KOMPONEN KEBISINGAN 1. Bunyi Bunyi adalah rangsangan yang diterima oleh telinga karena getaran media elastis. Sifat bunyi ini ditentukan oleh frekuensi dan intensitasnya. Frekuensi bunyi adalah jumlah gelombang bunyi yang lengkap yang diterima oleh telinga setiap detik. Frekuensi bunyi yang bisa diterima oleh telinga manusia terbatas mulai frekuensi 16 20.000 Hertz. Bunyi dengan frekuensi kurang dari 16 Hz disebut infrasonic dan di atas 20.000 Hz disebut ultrasonic.
  • 4. KOMPONEN KEBISINGAN 2. Desibel Desibel adalah satuan untuk mengukur tekanan suara, dan intensitas suara. Desibel hampir sama dengan derajat kecil dari perbedaan kekerasan yang biasa di deteksi oleh telinga manusia. Pada skala desibel adalah skala logaritmik, maka dari itu nilai ini tidak dapat ditambah atau dikurangi perhitungannya
  • 5. KOMPONEN KEBISINGAN 3. Frekuensi (Hz) Frekuensi adalah bilangan dari variasi tekanan suara per sekon. Frekuensi biasanya dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz) atau dalam putaran per sekon (pps). Telinga anak muda yang sehat dapat mendeteksi suara dalam 20 sampai 20.000 putaran per sekon jarak. Ketika proses penuaan terjadi, beberapa kerusakan pendengaran berlangsung. Frekuensi yang berisikan pidato ditemukan antara 250 dan 3.000 putaran per detik.
  • 6. SUMBER KEBISINGAN Sumber bising adalah sumber bunyi yang kehadirannya dianggap mengganggu pendengaran. Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan industri, perdagangan, pembangunan, alat pembangkit tenaga,alat pengangkut dan kegiatan rumah tangga.
  • 7. TINGKAT KEBISINGAN 1 2 3 Tingkat kebisingan sinambung setara (Equivalent Continuous Noise Level = Leq) Tingkat kebisingan yang dianjurkan dan maksimum yang diperbolehkan Tingkat ambien kebisingan (=Background noise level) atau tingkat latar belakang kebisingan
  • 8. JENIS JENIS KEBISINGAN 1. Bising Kontinyu Bising dimana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus. 2. Bising Terputus Putus bising yang berlangsung secar tidak terus- menerus, melainkan ada periode relatif tenang, misalnya lalu lintas, kendaraan, kapal terbang, kereta api
  • 9. JENIS JENIS KEBISINGAN 3. Bising Impulsif Bising jenis ini memiliki perubahan intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan suara ledakan mercon, meriam. 4. Bising Impulsif Berulang Sama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang-ulang, misalnya mesin tempa.
  • 10. EFEK - EFEK KEBISINGAN Pengaruh Kebisingan Terhadap Tenaga Kerja. Fisiologis Psikologis Komunikasi Pendengaran Tuli sementara Tuli Menetap Kerusakan Pendengaran Total Trauma Akustik A. Gangguan Non Audometri B. Gangguan Audometri
  • 11. BAKU TINGKAT KEBISINGAN Peruntukan Kawasan/Lingkungan Kegiatan Intensitas kebisingan (dBA) Peruntukan 1. Perumahan dan Pemukiman 55 2. perdagangan dan Jasa 70 3. Perkantoran dan Perdagangan 65 4. Ruang Terbuka Hijau 50 5. Industri 70 6. Pemerintahan dan Fasilitas Umum 60 7. Rekreasi 70
  • 12. 8. Khusus a. Bandar Udara* b. Stasiun Kereta Api* c. Pelabuhan Laut 70 d. Cagar Budaya 60 Lingkungan Hidup 1. Rumah Sakit atau sejenisnya 55 2. Sekolah atau Sejenisnya 55 3. Tempat Ibadah atau Sejenisnya 55 *disesuaikan dengan ketentuan Menteri Perhubungan
  • 13. NILAI AMBANG BATAS (NAB) Menurut Kepmennaker No : KEP- 51/MEN/1999, Thereshold Limited Value (Nilai Ambang Batas, NAB) adalah standar faktor-faktor lingkungan kerja yang dianjurkan ditempat kerja, agar tenaga kerja masih dapat menerimanya tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
  • 14. FUNGSI NILAI AMBANG BATAS (NAB) 1. Sebagai kadar untuk perbandingan 2. Sebagai pedoman untuk perencanaan proses produksi dan perencanaan teknologi pengendalian bahaya lingkungan kerja 3. Untuk menentukan substitusi (pemilihan yang lebih baik)bahan proses produksi terhadap bahan yang lebih beracun dengan bahan yang kurang beracun 4. Untuk membantu menentukan diagnose gangguan kesehatan, timbulnya penyakit dan hambatan efisiensi kerja akibat faktor fisik dan kimia dnegan bantuan pemeriksaan biologis
  • 15. No Waktu Pemajanan Intensitas Kebisingan (dBA) 1 8 jam 85 2 4 jam 88 3 2 jam 91 4 1 jam 94 5 30 menit 97 6 15 menit 100 7 7.5 menit 103 8 3.75 menit 106 9 1.88 menit 109 10 0.94 menit 112
  • 16. 11 28.12 detik 115 12 14.06 detik 118 13 7.03 detik 121 14 3.52 detik 124 15 1.76 detik 127 16 0.88 detik 130 17 0.44 detik 133 18 0.22 detik 136 19 0.11 detik 139
  • 17. GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT BISING (GPAB) Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) adalah penurunan pendengaran sensorineural yang pada awalnya tidak disadari, karena belum mengganggu percakapan sehari-hari. Faktor yang mempercepat GPAB/NIHL adalah pajanan intensitas kebisingan melebihi NAB (>85 dbA selama 8 jam). GPAB tidak dapat disembuhkan namun bisa dicegah, oleh karena itu tempat kerja yang melebihi NAB harus menerapkan Program Konservasi Pendengaran / Hearing Conservation Program (HCP).
  • 18. PROGRAM KONSERVASI PENDENGARAN 1. Pemantauan Kebisingan A) Sound Level Meter SLM terdiri atas mikropon dan sebuah sirkuit elektronik termasuk attenuator,3 jaringan perespon frekuensi, skala indikator dan amplifier. Tiga jaringan tersebut distandarisasi sesuai standar SLM. Tujuannya adalah untuk memberikan pendekatan yang terbaik dalam pengukuran tingkat kebisingan total.
  • 19. PROGRAM KONSERVASI PENDENGARAN B) Octave Band Analyzer Untuk kondisi pengukuran yang rumit berdasarkan frekuensi, maka alat yang digunakan adalah OBA. Pengukuran dapat dilakukan dalam satu oktaf dengan satu OBA. Untuk pengukuran lebih dari satu oktaf, dapat digunakan OBA dengan tipe lain. Oktaf standar yang ada adalah 37,5 75, 75-150, 300- 600,600-1200, 1200-2400, 2400-4800, dan 4800- 9600 Hz.
  • 20. PROGRAM KONSERVASI PENDENGARAN 2. Test Audiometri / Pendengaran Apabila hasil pengukuran di tempat kerja menunjukkan intensitas kebisingan melebihi NAB maka lakukan audiometri test kepada karyawan minimal 1 tahun sekali. Audiometri test juga harus dilakukan pada karyawan baru / rotasi / mutasi sebelum di tugaskan ke area dengan intensitas kebisingan yang tinggi. Target dari audiometri test adalah pemeriksaan gangguan pendengaran persepsi,konduksi atau campuran.
  • 21. PROGRAM KONSERVASI PENDENGARAN 3. Pengendalian Kebisingan Dalam hal pengendalian suara yang menjadi bagian utamanya adalah sumber, penghubung dan penerima. - menutup sumber (mengisolir sumber kebisingan) - mengubah desain peredam suara pada sumber - menurunkan tingkat kebbisingan pada sumber - pemilihan dan pemasangan mesin dengan tingkat kebisingan yang rendah - pemeliharaan dan pelumasan mesin mesin dengan teratur - pengunaan bahan bahan peredam suara, menyekat sumber bising Pengendalian Suara Pada Sumber
  • 22. PROGRAM KONSERVASI PENDENGARAN - memindahkan sumber jauh dari pendengaran - mengubah desain peredam suara pada jalur yang dilaluinya sehingga lebih banyak suara yang diserap ketika suara merambat pendengaran - Pekerja tidak boleh terpapar lebih dari 140 dBA, walaupun sesaat - Bila pekerja terpapar pada beberapa tempat dengan tingkat kebisingan yang berbeda, harus diperhatikan efek kombinasinya bukan efek satu per satu. - Bila kebisingan pada suatu tempat kerja adalah 115 dBA atau lebih, maka tenaga kerja tersebut tidak boleh masuk ke dalam tempat kerja tersebut tanpa menggunakan alat pelindung yang tepat. - Bila kebisingan pada suatu tempat kerja adalah 115 dBA atau lebih, maka tenaga kerja tersebut tidak boleh masuk ke dalam tempat kerja tersebut tanpa menggunakan alat pelindung yang tepat. Pengendalian Suara Pada Penghubung Pengendalian Suara Pada Penerima
  • 23. PROGRAM KONSERVASI PENDENGARAN 4. Alat Pelindung Diri / Alat Pelindung Pendengaran
  • 24. PROGRAM KONSERVASI PENDENGARAN 5. Training Motivasi Berikan penjelasan ke karyawan tentang akibat kebisingan serta bagaimana cara mencegahnya, buktikan bahwa tidak ada orang yang kebal terhadap kebisingan dengan memberikan data catatan rekam medis audiometri serta data pengukuran area kerja. Pelatihan dengan metoda visualisasi adalah cara yang efektif untuk menjelaskan ke karyawan.
  • 25. PROGRAM KONSERVASI PENDENGARAN 6. Pemeliharaan Catatan Pelihara data pengukuran area kerja, audiometri test karyawan dan evaluasi secara berkala. Lakukan upaya teknis untuk area kerja yang memiliki tingkat kebisingan melebihi NAB.
  • 26. PROGRAM PENDIDIKAN KESELAMATAN Program pendidikan diperlukan untuk meyakinkan mereka dari pentingnya perlindungan telinga. Pekerja tidak boleh kerja ditempat yang bising apabila yang bersangkutan mempunyai penyakit-penyakit telinga tengah yang kronis, epilepsy dan kelainan lainnya.
  • 27. PEMERIKSAAN KESEHATAN Pemeriksaan kesehatan diperlukan untuk mencegah terhadap bahaya bising adalah : A. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (pre employment) meliputi: Riwayat penyakit, Pemeriksaan klinis secara umum, Pemeriksaan klinis terhadap telinga. B. Test audiometer yang sederhana (screening I simplified audiometric test) meliputi: 1. Pemeriksaan berkala: Riwayat penyakit secara pendek, Pemeriksaan klinis terhadap telinga, Tes audiometer yang sederhana 2. Pemeriksaan khusus: Riwayat penyakit, Pemeriksaan klinis secara umum, Pemeriksaan klinis yang menyeluruh terhadap telinga, hidung dan tenggorokan, Tes audiometer yang kompleks.