Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
油
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...Muhamad Imam Khairy
油
Standar ini mengatur tentang penentuan lokasi dan titik-titik lintas pengambilan contoh uji partikel pada emisi gas buang sumber tidak bergerak. Titik-titik lintas harus dipilih pada jarak minimal 8 kali diameter cerobong dari hulu dan 2 kali diameter dari hilir, bebas dari gangguan aliran. Jumlah titik-titik lintas bergantung pada diameter cerobong, dengan persyaratan lubang pengambilan contoh uji dan sarana pendukung tertent
Dokumen tersebut membahas reaksi substitusi elektrofilik pada benzena dan turunannya, termasuk aturan substitusi ketiga, reaksi oksidasi alkil benzena, dan beberapa reaksi pada fenol seperti esterifikasi, reaksi Kolbe, reaksi Reimer-Tieman, dan oksidasi fenol.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...Joy Irman
油
1. Anaerobic Baffle Reactor (ABR) adalah teknologi tangki septik yang dimodifikasi dengan menambah kompartemen untuk meningkatkan waktu kontak antara limbah dengan biomassa.
2. ABR mampu menurunkan COD hingga 70% tanpa energi tetapi menghasilkan metana, dan dapat dibangun di bawah tanah dengan biaya rendah.
3. Beberapa kriteria perencanaan ABR adalah waktu retensi 2-5 jam,
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...Muhamad Imam Khairy
油
[Ringkasan]
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar sulfur dioksida (SO2) di udara ambien menggunakan metode pararosanilin dan spektrofotometer. Gas SO2 dijerap dalam larutan penjerap dan bereaksi dengan pararosanilin membentuk senyawa berwarna ungu. Konsentrasi diukur pada panjang gelombang 550 nm. Bahan dan peralatan yang diperlukan dijelaskan secara rinci beserta cara pengambilan contoh, persiapan, pengujian
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
油
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien menggunakan metode Griess Saltzman dan spektrofotometer. Meliputi cara pengambilan sampel, persiapan larutan standar dan penjerap, pengujian sampel, serta perhitungan konsentrasi NO2. Standar ini digunakan untuk memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengujian kadar NO2 di udara.
Alkena dan alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap. Alkena memiliki rumus umum CnH2n dan ikatan rangkap tunggal, sedangkan alkuna memiliki ikatan rangkap ganda dengan rumus umum CnH2n-2. Keduanya lebih reaktif dibandingkan alkana karena adanya ikatan rangkap.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
油
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Materi kuliah tentang Mesin Ekstraksi Superkritis. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri serapan UV-VIS, mulai dari prinsip dasar, instrumen, hukum Beer, dan aplikasinya. Prinsip dasarnya adalah interaksi antara materi dengan sinar UV-VIS yang mengakibatkan perpindahan elektron. Hukum Beer menyatakan bahwa absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi dan tebal sampel. Spektrofotometri dapat digunakan untuk analisis kuantitatif berdasark
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
油
Pencemaran udara dan pengolahan limbah gas merupakan masalah lingkungan yang penting. Dokumen ini membahas sumber-sumber pencemar udara, jenis pencemaran, serta metode pengendalian pencemaran secara teknis dan non-teknis melalui pengaturan hukum dan penggunaan teknologi seperti electrostatic precipitator, wet scrubber, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri UV-Vis. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa spektrofotometri UV-Vis digunakan untuk menganalisis sampel dengan mengukur serapan radiasi ultraviolet dan tampak oleh sampel tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip dasar spektroskopi UV-Vis seperti jenis transisi elektron yang terjadi pada molekul organik dan anorganik yang mengakib
113807 1. ppt tugas pembangkit listrik tenaga panas bumi123figo
油
PLTP memanfaatkan panas bumi untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik dengan cara memanfaatkan uap panas bumi yang keluar dari sumur untuk memutar generator listrik. Terdapat 3 teknologi PLTP yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Atau dalam kata lain dapat diartikan sebagai perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.
Dokumen ini membahas tentang pencemaran udara, termasuk pengertian, jenis bahan pencemar, penyebab, dampak seperti gangguan kesehatan dan lingkungan, serta cara penanggulangannya seperti mengganti bahan bakar kendaraan dan penghijauan.
Dokumen tersebut membahas tentang spektroskopi analisis instrumen yang menerangkan spektroskopi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara materi dan radiasi elektromagnetik. Metode pengukuran berdasarkan spektroskopi dibedakan menjadi spektroskopi molekuler dan atom, serta berbagai jenis spektroskopi berdasarkan sumber energi radiasinya.
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
油
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien menggunakan metode Griess Saltzman dan spektrofotometer. Meliputi cara pengambilan sampel, persiapan larutan standar dan penjerap, pengujian sampel, serta perhitungan konsentrasi NO2. Standar ini digunakan untuk memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengujian kadar NO2 di udara.
Alkena dan alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap. Alkena memiliki rumus umum CnH2n dan ikatan rangkap tunggal, sedangkan alkuna memiliki ikatan rangkap ganda dengan rumus umum CnH2n-2. Keduanya lebih reaktif dibandingkan alkana karena adanya ikatan rangkap.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
油
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Materi kuliah tentang Mesin Ekstraksi Superkritis. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri serapan UV-VIS, mulai dari prinsip dasar, instrumen, hukum Beer, dan aplikasinya. Prinsip dasarnya adalah interaksi antara materi dengan sinar UV-VIS yang mengakibatkan perpindahan elektron. Hukum Beer menyatakan bahwa absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi dan tebal sampel. Spektrofotometri dapat digunakan untuk analisis kuantitatif berdasark
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
油
Pencemaran udara dan pengolahan limbah gas merupakan masalah lingkungan yang penting. Dokumen ini membahas sumber-sumber pencemar udara, jenis pencemaran, serta metode pengendalian pencemaran secara teknis dan non-teknis melalui pengaturan hukum dan penggunaan teknologi seperti electrostatic precipitator, wet scrubber, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri UV-Vis. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa spektrofotometri UV-Vis digunakan untuk menganalisis sampel dengan mengukur serapan radiasi ultraviolet dan tampak oleh sampel tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip dasar spektroskopi UV-Vis seperti jenis transisi elektron yang terjadi pada molekul organik dan anorganik yang mengakib
113807 1. ppt tugas pembangkit listrik tenaga panas bumi123figo
油
PLTP memanfaatkan panas bumi untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik dengan cara memanfaatkan uap panas bumi yang keluar dari sumur untuk memutar generator listrik. Terdapat 3 teknologi PLTP yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Atau dalam kata lain dapat diartikan sebagai perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.
Dokumen ini membahas tentang pencemaran udara, termasuk pengertian, jenis bahan pencemar, penyebab, dampak seperti gangguan kesehatan dan lingkungan, serta cara penanggulangannya seperti mengganti bahan bakar kendaraan dan penghijauan.
Dokumen tersebut membahas tentang spektroskopi analisis instrumen yang menerangkan spektroskopi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara materi dan radiasi elektromagnetik. Metode pengukuran berdasarkan spektroskopi dibedakan menjadi spektroskopi molekuler dan atom, serta berbagai jenis spektroskopi berdasarkan sumber energi radiasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya kebisingan di tempat kerja, termasuk komponen kebisingan, sumber kebisingan, tingkat kebisingan yang diijinkan, efek kebisingan terhadap kesehatan, dan program konservasi pendengaran untuk mencegah gangguan pendengaran akibat kebisingan.
Dokumen tersebut membahas tentang kebisingan sebagai polusi lingkungan. Ia mendefinisikan kebisingan sebagai suara yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu pendengaran. Sumber kebisingan terutama berasal dari aktivitas industri dan transportasi. Kebisingan dapat memengaruhi kesehatan manusia. Upaya pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan mengurangi kebisingan pada sumber, meredam kebisingan saat propagasi
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran bunyi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Termasuk sumber-sumber utama pencemaran bunyi seperti lalu lintas, aktivitas industri dan konstruksi, serta kapal terbang. Dokumen ini juga menjelaskan konsep bunyi, jenis-jenis bunyi bising, dan skala kekuatan bunyi.
Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi,
Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia.
Bahasan bioakustik: proses pendengaran dan instrumen bunyi
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Berdasarkan frekuensinya, getaran digolongkan menjadi 3, yaitu:
Infrasonik (frekuensi <20 Hz)
Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya getaran gempa, tanah longsor dan sebagainya.
Audiosonik (frekuensi 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz).
Tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya suara pembicaraan, suara lonceng dan sebagainya.
Ultrasonik (frekuensi >20.000 Hz).
Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya getaran yang dihasilkan oleh magnet listrik, getaran kristal piezo elektrik yang digunakan beberapa instrumen kedokteran (USG, diatermi dll).
Makalah ini membahas tentang kebisingan di tempat kerja. Pertama, diberikan definisi kebisingan sebagai bunyi yang tidak diinginkan yang berasal dari peralatan produksi dan dapat mengganggu kesehatan. Kemudian dijelaskan mengenai jenis, pengukuran, dan nilai ambang batas kebisingan. Terakhir diuraikan dampak buruk kebisingan seperti gangguan pendengaran dan penurunan produktivitas kerja.
Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia. Dokumen ini menjelaskan tentang gelombang bunyi, mekanisme pendengaran, ultrasonik dalam kesehatan seperti diagnostik dan pengobatan, serta penggunaan alat USG.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik lingkungan khususnya bising dan kebisingan. Terdapat penjelasan mengenai karakteristik fisik dari suara seperti tekanan, frekuensi, dan variasi waktu. Juga dijelaskan mengenai sumber, jenis, dan karakteristik bising serta kriteria untuk menentukan tingkat kebisingan.
1. Teknik Pengelolaan Kualitas
Udara
--Penanganan Polusi Suara (Kebisingan)--
Allen Kurniawan, ST. MT.
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
2. Pendahuluan
Kebisingan:
bunyi yang dapat mengganggu dan merusak
pendengaran manusia yang kehadirannya tidak sesuai
pada tempat dan waktu
Kebisingan berasal dari alat-alat transportasi (kendaraan
bermotor, kereta api, pesawat terbang), dan alat-alat proses
produksi.
Mekanisme kebisingan terjadi pada saat sumber suara
bergetar dan mengganggu keseimbangan molekul udara,
sehingga molekul udara turut bergetar. Getaran sumber ini
menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi
mekanis dalam medium udara dengan pola longitudinal. Pola
aliran ini bila terjadi secara kontinu dan tidak dikehendaki
oleh pendengaran dapat menyebabkan terjadinya kebisingan.
3. Jenis Kebisingan
Menurut sifat dan spektrum frekuensi bunyi:
Kebisingan kontinu dengan spektrum yang luas
Kebisingan yang relatif tetap dengan batas 賊 5 dB untuk periode 0,5 detik berturut-
turut mesin, kipas angin, dapur pijar, dengungan kulkas.
Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi yang sempit
Kebisingan yang relatif tetap, dengan frekuensi tertentu saja (500, 1000, atau 4000
Hz) gergaji sirkuler, katup gas, uap gas yang bocor.
Kebisingan terputus-putus (intermiten)
Kebisingan yang tidak terjadi secara terus-menerus, karena terdapat periode tenang
kebisingan lalu-lintas, kebisingan di lapangan terbang, kebisingan kendaraan atau
kereta api lewat.
Kebisingan impulsif
Kebisingan yang memiliki perubahan tekanan suara > 40 dB dalam waktu yang
sangat cepat, dan mengejutkan pendengaran suara tembakan, ledakan mercon,
suara ban meletus, ledakan granat, ledakan televisi konslet.
Kebisingan impulsif berulang
Kebisingan dengan perubahan tekanan suara > 40 dB dalam waktu yang sangat
cepat dan berulang-ulang mesin tempa, mesin scrap.
4. Menurut besarnya pengaruh terhadap manusia:
Kebisingan yang mengganggu (irritating noise)
Kebisingan yang mempunyai intensitas tidak terlalu keras mendengkur,
bunyi suara kumbang saat makan kayu, bunyi nyamuk ketika mendekati
telinga.
Kebisingan yang menutupi (masking noise)
Kebisingan yang menutupi pendengaran secara tidak langsung, dan
membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja teriakan/isyarat tanda
bahaya, bunyi ambulance.
Kebisingan yang merusak (damaging/injurious noise)
Kebisingan dengan perubahan tekanan suara > 40 dB dalam waktu yang
sangat cepat dan berulang-ulang mesin tempa, mesin scrap.
5. Sumber Kebisingan
Sumber bising dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok:
Bising
Interior
Berasal dari manusia,
alat rumah tangga,
atau mesin-mesin
gedung, misalnya
radio, televisi,
bantingan pintu, kipas
angin, komputer,
pembuka kaleng, dll
Bising
Eksterior
Berasal dari kendaraan,
mesin-mesin diesel,
transportasi.
6. Pada industri, sumber kebisingan dapat diklasifikasikan menjadi
tiga kelompok, yaitu :
Mesin
Kebisingan yang
ditimbulkan oleh
aktivitas mesin.
Vibrasi
Kebisingan yang
ditimbulkan oleh akibat
getaran yang ditimbulkan
akibat gesekan, benturan
atau ketidak seimbangan
gerakan bagian mesin.
Terjadi pada roda gigi,
roda gila, batang torsi,
piston, fan, bearing, dan
lainlain.
Pergeraka
n udara,
gas, dan
cairan
Kebisingan ini ditimbulkan
akibat pergerakan udara,
gas, dan cairan dalam
kegiatan proses kerja
industri misalnya pada
pipa penyalur cairan gas,
outlet pipa, gas buang, jet,
flare boom, dll.
7. Faktor Penyebab
Kebisingan
Merupakan satuan getar yang dihasilkan dalam satua waktu (detik)
dan satuan Hz.
Frekuensi
Energi suara rata-rata yang ditansmisikan melalui gelombang suara
menuju arah perambatan dalam media.
Intensitas Suara
Banyaknya suara yang diproduksi dari sumber pada arah tertentu.
Amplitudo
Kecepatan perpindahan perambatan udara per satuan waktu.
Kecepatan Suara
Jarak yang ditempuh oleh perambatan suara untuk satu siklus.
Panjang Gelombang
Waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus amplitudo.
Periode
8. Kelompok-kelompok frekuensi tertentu dari suara yang dapat
didengar dengan baik oleh manusia.
Octave Band
Digunakan untuk pengukuran suara di industri.
Frekuensi Bandwith
Gelombang suara yang terdiri hanya satu jenis amplitudo dan satu
jenis frekuensi.
Pure Tune
Persepsi pendengaran terhadap suara pada amplitudo tertentu,
dengan satuan Phon (1 Phon 40 dB pada frekuensi 1000 Hz).
Loudness
Satuan dari total energi yang dipancarkan oleh suara per satuan
waktu.
Kekuatan Suara
Besarnya perubahan tekanan yang dialami oleh medium udara dari
kondisi setimbangnya.
Tekanan Suara
9. Standar Baku Mutu Kebisingan
Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No.
48/MENLH/11/1997
Berisi tentang batas tingkat
kebisingan pada berbagai
peruntukkan berbagai
macam kawasan atau
lingkungan kegiatan serta
metode pengukuran,
perhitungan, dan evaluasi
tingkat kebisingan
lingkungan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan No. 718 Tahun 1987
Berisi tentang kebisingan yang berhubungan dengan kesehatan
dan dinyatakan dengan pembagian wilayah dalam empat zona:
Zona A, adalah zona untuk
tempat penelitian, rumah
sakit, tempat perawatan
kesehatan atau sosial.
Tingkat kebisingannya
berkisar 35 45 dB.
Zona B, adalah zona
untuk perumahan, tempat
pendidikan, dan rekreasi.
Angka kebisingan 45 55
dB.
Zona C, adalah zona
untuk perkantoran,
pertokoan, perdagangan,
pasar, dengan kebisingan
sekitar 50 60 dB.
Zona D, adalah zona bagi
lingkungan industri, pabrik,
stasiun kereta api, dan
terminal bus. Tingkat
kebisingan 60 70 dB.
11. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE. 01/MEN/1978
Berisi tentang lamanya shift pekerja yang dihubungkan dengan
besarnya tingkat intensitas bising yang diterima.
No Tingkat intensitas bising (dB) Lamanya shift
(jam/hari)
1 82 16
2 85 8
3 88 4
4 91 2
5 94 1
6 97 遜
7 100 村
12. Pengukuran Kebisingan
Alat Ukur Kebisingan
1. Sound Level Meter
Alat utama yang digunakan
dalam pengukuran kebisingan
antara 30-130 dB, dan
frekuensi 20-20.000 Hz.
2. Octave Band Analyzer
Alat analisa yang terdiri dari
filter-filter menurut oktaf yang
biasanya digunakan pada
kondisi yang rumit berdasarkan
kisaran frekuensi-frekuensi
yang telah ditentukan.
13. 3. Narrow Band Analyzer
Alat untuk menganalisa
spektrum sempit atau analisa
lebih lanjut, baik latar
spektrumnya tetap misalnya 2-
200 Hz atau melebar dengan
lebih banyak frekuensi.
4. Tape Recorder
Alat untuk pengukuran
kebisingan terputus-putus,
yang mampu mencatat
frekuensi dari 2-20 KHz,
dengan sifat perbandingan
signal/kebisingan tinggi dan
kecepatan tetap
14. 5. Impact Noise Analyzer
Alat ini digunakan untuk mengukur kebisingan impulsif.
15. Tujuan dari pengukuran kebisingan adalah:
1. Memperoleh data besarnya kebisingan yang dihasilkan dari
sumber kebisingan.
2. Mengurangi tingkat kebisingan tersebut, sehingga tidak
menimbulkan gangguan.
Pengukuran kebisingan kebisingan lingkungan, kebisingan
lalu-lintas, kebisingan bandara.
Simbol dan istilah yang akan dipakai selama pengukuran
kebisingan lingkungan:
Leq Equivalent Continous Noise Level yang menunjukkan
nilai tingkat kebisingan yang berfluktuatif selama waktu
tertentu, dan setara dengan kebisingan yang ajeg (steady)
pada selang waktu yang sama, dengan satuan db (A).
LTMS Leq dengan waktu sampling tiap 5 detik
LS Leq selama siang hari
LM Leq selama malam hari
LSM Leq selama siang dan malam hari
16. Pengukuran tingkat kebisingan lingkungan dapat dilakukan
dengan dua cara:
Waktu pengukuran dilakukan selama aktivitas 24 jam (LSM) dengan
cara pada siang hari tingkat aktivitas yang paling tinggi selama 16
jam (LS) pada selang waktu jam 06.00 22.00 dan aktivitas malam
hari selama 8 jam (LM) pada selang waktu jam 22.00 06.00.
Dengan sebuah sound level meter, dengan mengukur tingkat tekanan
bunyi dB(A) selama 10 menit untuk tiap pengukuran, dan pembacaan
dilakukan selama 5 detik.
Cara Sederhana
Dengan sebuah integrating sound level meter yang mempunyai
fasilitas pengukuran LTMS, yaitu waktu pembacaan setiap 5 detik
dengan lama pengukuran 10 menit.
Cara Langsung
17. Setiap pengukuran harus dapat mewakili selang waktu tertentu
dengan menetapkan paling sedikit 4 waktu pengukuran pada siang
hari dan 3 waktu pengukuran pada malam hari, sebagai contoh:
L1 diambil pada jam 07.00 mewakili jam 06.00 09.00
L2 diambil pada jam 10.00 mewakili jam 09.00 11.00
L3 diambil pada jam 15.00 mewakili jam 11.00 17.00
L4 diambil pada jam 20.00 mewakili jam 17.00 22.00
L5 diambil pada jam 23.00 mewakili jam 22.00 24.00
L6 diambil pada jam 01.00 mewakili jam 24.00 03.00
L7 diambil pada jam 04.00 mewakili jam 03.00 06.00
4 waktu
pengukuran
3 waktu
pengukuran
18. Metode perhitungan kebisingan lingkungan
LS dihitung dengan rumus:
LS dihitung dengan rumus:
Untuk mengetahui perbandingan nilai tingkat kebisingan di
lingkungan dengan tingkat baku mutu, maka perlu dicari nilai LSM
dari pengukuran lapangan. LSM dihitung dengan rumus:
LS = 10 log 1/16 {T1.100,1 L1 + ... + T4.100,1 L4}
db(A)
LM = 10 log 1/8 {T5.100,1 L5 + ... + T7.100,1 L7} db(A)
LSM = 10 log 1/24 {16.100,1 LS + 8.100,1 (LM+5)} db(A)
19. Tingkat kebisingan lalu lintas sangat dipengaruhi oleh jarak sumber
terhadap penerima, jenis kendaraan, dan kecepatan kendaraan.
Metode perhitungan kebisingan lalu lintas
Leq Intensitas kebisingan di lokasi yang dipantau (penerima)
Loe Emisi kebisingan
i Jenis kendaraan
N Jumlah kendaraan
T Lamanya dampak (jam)
V kecepatan kendaraan rata-rata (km/jam)
D jarak sumber suara terhadap penerima (m)
20. Tabel emisi kebisingan kendaraan [dB(A)] sebagai fungsi dari
kecepatan dengan jarak 10 m.
Selanjutnya dapat dihitung intensitas kebisingan sebagai fungsi jarak:
L1 Intensitas kebisingan pada jarak R1
L2 Intensitas kebisingan pada jarak R2
No. Jenis Kendaraan Kecepatan (km/jam)
50 60 70 80 90
1.
2.
3.
4.
5.
Sepeda Motor
Sedan
Mikrobus
Bus
Truk
60
63
73
80
83
62
65
77
81
83
64
70
78
82
84
67
72
82
83
85
68
74
83
84
86
21. Titik pengukuran tingkat kebisingan bandara ditentukan
berdasarkan rekomendasi ICAO (International Civil Aviation
Organization) yaitu pada:
a) Garis paralel sejarak 450 m dari garis tengah landasan pacu (run way)
b) Titik pengukuran pendekatan pada daerah perpanjangan garis tengah
landasan pacu, kira-kira 2000 m dari bahu landasan.
c) Terbang lintas (flyover) kebisingan pada daerah perpanjangan garis
tengah berjarak 6,5 km dari awal tinggal landas.
Metode pengukuran indeks kebisingan di bandara NEF (Noise
Exposure Forecast), NNI (Noise and Number Index), N (di
Perancis), Q (di Jerman), WECPNL (Weighted Equivalent
Continous Perceived Noise Level).
Metode WECPNL didasarkan pada tiga prinsip dasar yaitu:
a) Tingkat tekanan suara pada saat itu
b) Distribusi frekuensi bising
c) Variasi waktu dan tingkat tekanan suara pada saat itu
23. Metode perhitungan kebisingan bandara (metode WECPNL)
TNEL Total Noise Exposure Level
EPNL (n) Effective Perceived Noise Level untuk pengukuran pada saat ke-n
T Total periode waktu pengukuran
to 1 detik
N Jumlah kedatangan dan keberangkatan pesawat dalam 24 jam
N = N2 + 3N3 + 10 (N1 + N4)
N1 Jumlah kedatangan dan keberangkatan pesawat pada pukul 24.00 07.00
N2 Jumlah kedatangan dan keberangkatan pesawat pada pukul 07.00 19.00
N3 Jumlah kedatangan dan keberangkatan pesawat pada pukul 19.00 22.00
N4 Jumlah kedatangan dan keberangkatan pesawat pada pukul 22.00 - 24.00
26. Penanganan Kebisingan
Penanganan kebisingan pada sumber kebisingan lalu lintas dapat
dilakukan melalui beberapa hal, antara lain:
1) Pengaturan lalu lintas
2) Pembatasan kendaraan berat
3) Pengaturan kecepatan
4) Perbaikan kelandaian jalan
5) Pemilihan jenis perkerasan jalan
Salah satu cara yang efektif untuk menangani kebisingan
lingkungan adalah dengan penanaman pohon yang bersifat
menghalang kebisingan.
Tanaman yang digunakan untuk penghalang kebisingan harus memiliki
kerimbunan dan kerapatan daun yang cukup dan merata mulai dari
permukaan tanah hingga ketinggian yang diharapkan. Untuk itu, perlu diatur
suatu kombinasi antara tanaman penutup tanah, perdu, dan pohon atau
kombinasi dengan bahan lainnya sehingga efek penghalang menjadi optimum.
29. Jenis tanaman yang berfungsi untuk mereduksi kebisingan
Penutup tanah
(cover crops)
a) Rumput
b) Leguminosae.
Perdu a) Bambu pringgodani (Bambusa Sp)
b) Likuanyu (Vermenia Obtusifolia)
c) Anak nakal (Durante Repens)
d) Soka (Ixora Sp)
e) Karet-karetan (Ficus Pumila)
f) Sebe (Heliconia Sp)
g) Tehtehan (Durante)
Pohon a) Akasia (Acacia Mangium)
b) Johar (Casia Siamea)
c) Pohonpohon yang rimbun dengan cabang
rendah
31. Alat pelindung pekerja dari kebisingan pada kawasan industri
Impact II Electronic
Headphones
Work Tunes AM/FM
Radio Ear Muffs
Clarity Earmuffs Hard Hat Ear Muffs
Earsoft FX Earplugs Push-Ins Corded Howard Leight Max
Earplugs
Fusion Earplugs
32. Usaha yang ditempuh untuk mengendalikan kebisingan di bandara,
antara lain:
1) Mencari disain dan mesin yang dapat menurunkan kebisingan.
2) Mengatur jalur pesawat terbang.
3) Peredam suara melalui landscape dan alat khusus.
4) Mengatur tata guna lahan, misalnya kawasan di sekitar bandara jangan
digunakan untuk perumahan, tetapi lebih baik untuk perkantoran yang
gedungnya dapat memakai teknologi peredam suara.
Cara umum pengendalian kebisingan
Mengurangi vibrasi sumber
Menutupi sumber suara
Melemahkan kebisingan dengan bahan penyerap atau peredam
suara
Menghalangi perambatan suara
Melindungi ruang tempat manusia atau makhluk hidup lain dari
sumber suara
Melindungi indra pendengaran dari suara