Modul ini membahas tentang geometri dimensi dua yang terdiri atas tiga kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi sudut, menentukan keliling dan luas bangun datar, serta menerapkan transformasi bangun datar. Modul ini memberikan penjelasan tentang konsep-konsep tersebut beserta contoh soal dan latihan. Tujuan akhirnya adalah siswa dapat menghitung keliling dan luas berbagai bangun datar, mengkonversi satuan sudut, s
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian tentang geometri dimensi dua dan tiga, meliputi konsep-konsep seperti segitiga, persegi panjang, jajargenjang, limas, kerucut, tabung, dan kubus beserta rumus-rumus untuk menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga dimensi matematika yaitu kubus, balok, dan limas. Pada kubus dijelaskan ciri-cirinya seperti jumlah sisi, rusuk, titik sudut dan rumus luas permukaan dan volume. Sedangkan pada balok dijelaskan unsur-unsurnya dan rumus luas permukaan serta volume. Terakhir, pada limas dijelaskan beberapa jenis limas dan unsur geometrisnya beserta rumus luas permuka
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep geometri ruang seperti jarak dan sudut pada objek-objek geometri ruang seperti kubus, limas, dan balok. Termasuk di dalamnya adalah rumus dan cara menghitung jarak antara berbagai objek geometri ruang seperti titik, garis, dan bidang; serta cara menghitung besar sudut antara berbagai objek tersebut. Diberikan juga contoh soal dan penyelesaiannya.
1. Dokumen tersebut berisi soal-soal matematika tentang dimensi tiga pada kubus dan balok. Soal-soal tersebut meliputi penyelesaian masalah jarak, sudut, dan hubungan antara bagian-bagian kubus dan balok.
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 3.1 dimensi tiga (jarak dan sudut))Eni Mar'a Qoneta
Ìý
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep geometri ruang dan trigonometri yang digunakan untuk menyelesaikan soal-soal dimensi tiga pada ujian nasional, termasuk penggunaan tripel Pythagoras, jarak antara objek geometri, dan sudut antara objek geometri. Diberikan juga contoh soal dan pembahasan menggunakan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang jarak dalam ruang tiga dimensi, meliputi:
1. Jarak antara titik-titik, titik ke garis, titik ke bidang, garis ke garis, garis ke bidang, dan bidang ke bidang
2. Beberapa contoh perhitungan jarak dengan menggunakan rumus-rumus matematika
Soal-soal tersebut membahas tentang jarak antara berbagai titik dan bidang pada kubus dengan memberikan informasi panjang rusuk kubus. Semua soal melibatkan penghitungan jarak menggunakan rumus yang berkaitan dengan sifat-sifat geometri kubus seperti jarak antara titik tengah dan bidang, jarak antara titik dan garis, serta jarak antara dua bidang.
Dokumen tersebut berisi contoh soal yang menanyakan jarak antar titik dan titik ke garis pada kubus dan limas. Contoh soal tersebut meliputi penentuan panjang diagonal bidang dan diagonal ruang pada kubus, jarak titik ke titik dan titik ke garis pada kubus, serta jarak titik ke garis pada limas beraturan. Setiap soal dijelaskan langkah penyelesaiannya menggunakan rumus-rumus geometri dasar seperti teorema Py
1. Ringkasan dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian latihan mengenai dimensi tiga pada bangun ruang kubus dan prisma. Terdapat 31 soal yang mencakup penentuan luas, volume, sudut, jarak, dan bentuk irisan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang beberapa konsep dasar matematika seperti proyeksi garis pada bidang, jarak antara titik dan garis/bidang, sudut antara garis dan bidang, serta sudut antara dua bidang. Konsep-konsep tersebut dijelaskan beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep jarak dan sudut antara dua objek (titik, garis, bidang) di ruang, termasuk rumus dan contoh soal untuk menghitung jarak antara titik-titik, garis-garis, dan bidang-bidang pada kubus dan limas.
Soal-soal dimensi tiga memberikan 40 soal pilihan ganda mengenai konsep-konsep geometri ruang seperti kubus, limas, jarak, sudut, dan proyeksi pada bidang-bidang tertentu dalam ruang. Soal-soal tersebut berkisar dari menghitung panjang, sudut, jarak, dan nilai trigonometri berdasarkan informasi geometri yang diberikan pada bangun-bangun ruang tertentu.
Membahas tentang jarak titik pada bangun ruang
- Titik ke Titik
- Tititk ke Garis
- Titik ke Bidang
Di lengkapi dengan contoh soal untuk lebih memahami isi materi
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa bangun ruang, yaitu kubus, limas, dan piramida. Pertama, dijelaskan tentang kubus dengan menyebutkan ciri-cirinya seperti jumlah sisi, rusuk, dan titik sudut. Kedua, dibahas mengenai limas dengan menjelaskan istilah-istilah yang terkait seperti alas, tinggi, dan jenis-jenis limas. Ketiga, dijelaskan pula tentang pi
Sma septiani, s.pd-geometri tiga dimensiAgung Saputro
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang geometri tiga dimensi yang mencakup:
1. Jenis-jenis bangun ruang seperti balok, kubus, prisma, limas, tabung, dan kerucut beserta unsur-unsurnya
2. Rumusan luas permukaan dan volume bangun ruang tersebut
3. Konsep hubungan antara unsur-unsur bangun ruang seperti proyeksi, sudut antara garis dan bidang, serta sudut antara dua bidang.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar geometri tiga dimensi seperti ketegaklurusan garis terhadap bidang dan jarak-jarak istimewa antara titik dan bidang pada kubus beserta rumus-rumus perhitungannya. Dijelaskan pula cara menghitung jarak antara dua titik, titik ke garis, dan titik ke bidang menggunakan konsep segitiga dan trigonometri. Diakhir ada soal latihan untuk dijawab.
1. Menentukan jarak titik T ke bidang segitiga sama sisi ABC dengan panjang sisi 12 cm dan tinggi tiap sudut 10 cm. Jaraknya adalah 2,13 cm.
2. Menghitung luas penampang irisan bidang yang melalui titik tengah sisi kubus dengan panjang rusuk 2p. Luasnya adalah 3p^2.
3. Kawat sepanjang 710 cm dapat membuat 6 buah jaring-jaring balok ukuran 14x11x4,5 cm
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur lingkaran seperti titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur, tembereng, juring, dan apotema beserta rumus-rumus untuk menghitung keliling dan luas lingkaran.
Dokumen tersebut membahas tentang jarak dalam ruang tiga dimensi, meliputi:
1. Jarak antara titik-titik, titik ke garis, titik ke bidang, garis ke garis, garis ke bidang, dan bidang ke bidang
2. Beberapa contoh perhitungan jarak dengan menggunakan rumus-rumus matematika
Soal-soal tersebut membahas tentang jarak antara berbagai titik dan bidang pada kubus dengan memberikan informasi panjang rusuk kubus. Semua soal melibatkan penghitungan jarak menggunakan rumus yang berkaitan dengan sifat-sifat geometri kubus seperti jarak antara titik tengah dan bidang, jarak antara titik dan garis, serta jarak antara dua bidang.
Dokumen tersebut berisi contoh soal yang menanyakan jarak antar titik dan titik ke garis pada kubus dan limas. Contoh soal tersebut meliputi penentuan panjang diagonal bidang dan diagonal ruang pada kubus, jarak titik ke titik dan titik ke garis pada kubus, serta jarak titik ke garis pada limas beraturan. Setiap soal dijelaskan langkah penyelesaiannya menggunakan rumus-rumus geometri dasar seperti teorema Py
1. Ringkasan dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian latihan mengenai dimensi tiga pada bangun ruang kubus dan prisma. Terdapat 31 soal yang mencakup penentuan luas, volume, sudut, jarak, dan bentuk irisan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang beberapa konsep dasar matematika seperti proyeksi garis pada bidang, jarak antara titik dan garis/bidang, sudut antara garis dan bidang, serta sudut antara dua bidang. Konsep-konsep tersebut dijelaskan beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep jarak dan sudut antara dua objek (titik, garis, bidang) di ruang, termasuk rumus dan contoh soal untuk menghitung jarak antara titik-titik, garis-garis, dan bidang-bidang pada kubus dan limas.
Soal-soal dimensi tiga memberikan 40 soal pilihan ganda mengenai konsep-konsep geometri ruang seperti kubus, limas, jarak, sudut, dan proyeksi pada bidang-bidang tertentu dalam ruang. Soal-soal tersebut berkisar dari menghitung panjang, sudut, jarak, dan nilai trigonometri berdasarkan informasi geometri yang diberikan pada bangun-bangun ruang tertentu.
Membahas tentang jarak titik pada bangun ruang
- Titik ke Titik
- Tititk ke Garis
- Titik ke Bidang
Di lengkapi dengan contoh soal untuk lebih memahami isi materi
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa bangun ruang, yaitu kubus, limas, dan piramida. Pertama, dijelaskan tentang kubus dengan menyebutkan ciri-cirinya seperti jumlah sisi, rusuk, dan titik sudut. Kedua, dibahas mengenai limas dengan menjelaskan istilah-istilah yang terkait seperti alas, tinggi, dan jenis-jenis limas. Ketiga, dijelaskan pula tentang pi
Sma septiani, s.pd-geometri tiga dimensiAgung Saputro
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang geometri tiga dimensi yang mencakup:
1. Jenis-jenis bangun ruang seperti balok, kubus, prisma, limas, tabung, dan kerucut beserta unsur-unsurnya
2. Rumusan luas permukaan dan volume bangun ruang tersebut
3. Konsep hubungan antara unsur-unsur bangun ruang seperti proyeksi, sudut antara garis dan bidang, serta sudut antara dua bidang.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar geometri tiga dimensi seperti ketegaklurusan garis terhadap bidang dan jarak-jarak istimewa antara titik dan bidang pada kubus beserta rumus-rumus perhitungannya. Dijelaskan pula cara menghitung jarak antara dua titik, titik ke garis, dan titik ke bidang menggunakan konsep segitiga dan trigonometri. Diakhir ada soal latihan untuk dijawab.
1. Menentukan jarak titik T ke bidang segitiga sama sisi ABC dengan panjang sisi 12 cm dan tinggi tiap sudut 10 cm. Jaraknya adalah 2,13 cm.
2. Menghitung luas penampang irisan bidang yang melalui titik tengah sisi kubus dengan panjang rusuk 2p. Luasnya adalah 3p^2.
3. Kawat sepanjang 710 cm dapat membuat 6 buah jaring-jaring balok ukuran 14x11x4,5 cm
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur lingkaran seperti titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur, tembereng, juring, dan apotema beserta rumus-rumus untuk menghitung keliling dan luas lingkaran.
Modul ini membahas tentang trigonometri khususnya aturan sinus dan cosinus. Materi ini menjelaskan definisi sinus, cosinus, dan hubungan antara panjang sisi dan besaran sudut pada segitiga siku-siku. Selanjutnya dijelaskan rumus aturan sinus dan contoh soal penerapannya untuk menentukan panjang sisi atau besaran sudut yang tidak diketahui berdasarkan informasi yang diketahui lainnya.
Bangun datar dan transformasinya dibahas dalam dokumen tersebut. Dokumen tersebut membahas (1) macam-macam bangun datar dan rumus luas serta kelilingnya, (2) taksiran luas bidang tak beraturan dengan aturan trapesoida, mid ordinat, dan Simpson, (3) jenis transformasi pada bidang datar seperti translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi.
Bahan ajar ini membahas tentang irisan kerucut yang terdiri atas lingkaran, parabola, ellips, dan hiperbola. Pada bab lingkaran dijelaskan bahwa persamaan umum lingkaran dengan pusat (a,b) dan jari-jari r adalah (x-a)2+(y-b)2=r2. Juga dijelaskan cara menentukan pusat dan jari-jari lingkaran berdasarkan persamaannya.
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...Ir. Zakaria, M.M
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang geometri bidang khususnya lingkaran, yang mencakup definisi lingkaran dan bagian-bagiannya seperti jari-jari, diameter, busur lingkaran, serta rumus-rumus untuk menghitung keliling dan luas lingkaran. Dibahas pula sudut pusat dan sudut keliling, garis singgung lingkaran, serta lingkaran dalam dan luar segitiga.
Bahan ajar ini membahas tentang bangun datar persegi, persegi panjang, jajargenjang, dan trapesium. Materi ini mencakup penjelasan sifat-sifat, rumus luas dan keliling, serta contoh soal untuk setiap bangun datar tersebut. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat mengidentifikasi, menghitung luas dan keliling, serta menyelesaikan masalah terkait keempat bangun datar tersebut.
Tugas matematika menemukan konsep persamaan kuadrat. Siswa menyelesaikan beberapa soal yang melibatkan persamaan kuadrat untuk menentukan luas, panjang, tinggi, dan jari-jari.
Berikut ringkasan dari empat soal persamaan kuadrat yang diberikan:
1. Menghitung luas rencana dengan panjang 60 m dan lebar 30 m. Luas rencana adalah 1000 m2. Nilai x yang memenuhi persamaan adalah 10 m.
2. Menghitung tinggi sebuah kerucut dengan panjang alas 50 cm dan lebar 40 cm. Luas alas adalah 200 cm2. Nilai x yang memenuhi persamaan adalah 15 cm.
3. Menghitung j
1. Menghitung luas rencana berbentuk persegi panjang dengan panjang 60 m dan lebar 30 m, dengan memotongnya dengan garis tegak lurus di tengahnya sehingga luasnya menjadi 1000 m2. Hasilnya, garis pemotong berada pada 10 m dari ujung.
2. Menghitung luas alas sebuah kerucut dengan panjang seng 50 cm dan lebar 40 cm, serta tinggi 15 cm. Hasilnya, luas alas adalah 3000 cm2
1. Menghitung luas rencana berbentuk persegi panjang dengan panjang 60 m dan lebar 30 m, dengan memotongnya dengan garis tegak lurus di tengahnya sehingga luas yang tersisa adalah 1000 m2. Hasilnya adalah garis pemotong berada pada 10 m dari ujung.
2. Menghitung luas alas sebuah kerucut dengan panjang seng 50 cm dan lebar 40 cm, serta tinggi kerucut adalah 15 cm. Hasilnya ad
1. Menghitung luas rencana berbentuk persegi panjang dengan panjang 60 m dan lebar 30 m, dengan memotongnya menjadi dua bagian sehingga sisa luasnya 1000 m2. Hasilnya adalah luas yang dipotong adalah 10 m x 20 m = 1000 m2
2. Menghitung luas alas sebuah kerucut dengan panjang seng 50 cm dan lebar 40 cm, dengan memotongnya sehingga tingginya 15 cm dan sisa luas alasnya 200 cm2. Has
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1
DISKRIPSI
Modul siswa tentang Geometri Dimensi 2 terdiri atas 3 proses pemelajaran yang
meliputi 3 kompetensi dasar, yaitu
1.
Mengidentifikasi sudut, yang terdiri dari
: macam-macam satuan sudut dan
konversi satuan sudut.
2.
Menentukan keliling bangun datar dan luas daerah bangun datar, yang terdiri dari
keliling bangun datar, luas daerah bangun datar, dan penerapan konsep keliling dan
luas.
3.
Menerapkan transformasi bangun datar, yang terdiri dari jenis-jenis transformasi
bangun datar, dan penerapan transformasi bangun datar.
1.2.
PRASYARAT
Kemampuan awal yang diperlukan untuk mempelajari modul ini adalah siswa telah
mempelajari dan menguasai materi tentang operasi bilangan riil
1.3 PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Agar standar kompetensi menerapkan konsep aproksimasi dapat anda pahami
dengan baik, perhatikan petunjuk di bawah ini :
a. Bacalah modul ini secara berurutan dan pahami benar isi dari setiap babnya.
b. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi anda
berkembang sesuai dengan standar.
c. Buatlah rencana belajar dengan menggunakan format yang ada dalam modul.
Lakukan kegiatan belajar untuk mendapatkan kompetensi sesuai dengan rencana
d. Setiap mempelajari satu kompetensi dasar, anda harus mulai dari menguasai
uraian Materi, melaksanakan tugas-tugas dan mengerjakan lembar latihan
e. Dalam mengerjakan lembar latihan jangan terlebih dahulu melihat kunci jawaban
1
2. f.
Apabila anda mengalamai kesulitan dalam melaksanakan tugas ini, konsultasikan
dengan guru .
1.4 TUJUAN AKHIR
Kompetensi dasar yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti seluruh
kegiatan belajar adalah siswa dapat :
1. Satuan sudut dalam derajat dikonversi kesatuan sudut dalam radian atau
sebaliknya sesuai prosedur.
2. Suatu bangun datar dihitung kelilingnya
3. Daerah suatu bangun datar dihitung luasnya
4. Bangun datar tak beraturan dihitung luasnya
5. Transformasi bangun datar didiskripsikan menurut jenisnya
6. Transformasi bangun datar digunakan untuk menyele-saikan
permasalahan
program keahlian
2
3. BAB II
PEMBELAJARAN
2.1 RENCANA BELAJAR SISWA
Modul ini hanya sebagian dari sumber belajar yang dapat anda pelajari Untuk
mengembangkan kompetensi anda dalam substansi non instruksional, anda perlu latihan.
Untuk itu maka dalam menggunakan modul ini anda perlu melaksanakan tugas-tugas
yang telah dirancang
1. Buatlah rencana belajar anda berdasarkan rancangan pembelajaran yang telah disusun
oleh guru dengan menggunakan format sebagai berikut :
No.
Kegiatan
Tgl
Pencapaian
Jam
Tempat
Paraf
Siswa
Guru
2. Rumuskan hasil belajar anda sesuai standar bukti belajar yang telah ditetapkan
a. Untuk penguasaan pengetahuan anda dapat
membuat ringkasan menurut
pengertian anda sendiri
b. Tahapan pekerjaan dapat anda tuliskan/gambarkan dalam bentuk diagram alir
yang dilengkapi dengan penjelasan
.
2.2 KEGIATAN BELAJAR
Modul tentang geometri dimensi dua standar kompetensinya adalah menentukan
kedudukan jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang
dimensi dua
3
4. 2.2.1. KEGIATAN BELAJAR 1
Kegatan belajar 1 membahas materi tentang kompetensi dasar mengidentifikasi
sudut , yang terdiri dari macam-macam satuan sudut dan konversi satuan sudut.
a.
Tujuan
Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, anda diharapkan dapat :
 Memahami pengertian sudut
 Mengkonversikan satuan sudut dalam derajat kesatuan sudut dalam radian
 Mengkonversikan satuan sudut dalam radian kesatuan sudut dalam derajat
b.
Uraian materi
1). Pengertian Sudut
Perhatikan gambar di bawah ini!
A
0
Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua
buah sinar garis (OA dan OB) dan satu titik
sudut (O). α adalah besar sudut yang dibentuk
oleh garis OA dan OB.
α
r
B
Untuk mengukur sudut sebuah benda kerja digunakan busur derajat atau protaktor. Sudut
berkaitan dengan dua sinar garis OA dan OB yang bersekutu di titik pangkal O. Sinar
garis OA dan OB disebut kaki sudut dan titik pangkal sudut O disebut titik sudut.
Putaran yang berlawanan dengan arah jarum jam disebut putaran positif, sedangkan
putaran yang searah dengan putaran jarum jam disebut putaran negatif. Disamping itu
sebuah sudut dilengkapi dengan sebuah lingkaran yang berpusat di titik sudutnya yang
berperan sebagai petunjuk ukuran sudut itu.
2). Ukuran sudut
Ukuran sebuah sudut adalah ukuran dari busur lingkaran pelengkap yang terpotong
olehnya (busur lingkaran pelengkap yang terpotong oleh kaki-kaki sudut itu)
Ada dua satuan ukuran sudut, yaitu derajat dan radian
4
5. a). Ukuran dalam derajat
Dalam ukuran derajat lingkaran pelengkap dibagi menjadi 360 bagian yang sama.
Satu bagian itu disebut satu derajat busur. Satu derajat busur dibagi menjadi 60 menit
busur dan satu menit busur dibagi menjadi 1 detik busur. Derajat busur, menit busur, dan
detik busur disingkan menjadi derajat, menit dan detik.
Misalnya sebuah sudut besarnya 15 derajat 23 menit dan 49 detik ditulis
15o23’49’’ atau 15o + (
23 0
49 0
) +(
) = 15,39695o (pendekatan).
60
3600
b. Ukuran radian
Dalam sistem ini lingkaran pelengkap dipandang sebagai lingkaran satuan
(lingkaran yang jari-jarinya 1 satuan). Sebuah sudut yang berkaitan dengan busur yang
panjangnya 1 satuan disebut 1 radian, disingkat 1 rad. Karena keliling lingkaran satuan
sama dengan 2Ï€ , berarti lingkaran pelengkap dibagi menjadi 2Ï€ rad
3). Konversi Satuan Sudut
Dalam ukuran derajat lingkaran pelengkap dibagi menjadi 360 bagian, sedangkan
dalam ukuran radian lingkaran pelangkap dibagi menjadi 2Ï€. Ini berarti 360o = 2Ï€ rad
atau 180o =
Ï€ rad
Jadi hubungan antara sistem radian dengan derajat adalah
180o =
Ï€ rad
Contoh soal
1. Ubahlah 1 rad ke dalam derajat
Penyelesaian :
180o
1 rad = π
180o
= 3,14
= 57,2957795o = 57o17’45’’
2. Ubahlah 1o ke dalam rad
Penyelesaian :
1o =
Ï€
180
rad = 0,01745 rad
5
6. Contoh 3. Tentukan komplemen (penyiku) dari sudut
a. 57o17’45’’
b. 57,2958o
c. 1,5 rad
Penyelesaian
Komplemen dari 57o17’45’’ adalah 90o -
a.
57o17’45’’ = 32o42’15’’
Komplemen dari 57,2958o adalah 90o -
b.
57,2958o = 32,7042o
c.
Komplemen dari 1,5 rad adalah ½ π -1,5
rad = ½ .3,14–1,5 rad =1,57 – 1,5 = 0,07 rad.
Contoh 4. Tentukan suplemen(pelurus) dari sudut
a. 57o17’45’’
b. 57,2958o
c. 1,5 rad
a. Suplemen dari 57o17’45’’ adalah 180o - 57o17’45’’ = 122o42’15’’
b. Suplemen dari 57,2958o adalah 180o – 57,2958o = 122,7042o
c. Suplemen dari 1,5 rad adalah π -1,5 rad = 3,14–1,5 rad = 1,64 rad
Lembar kerja siswa 1a.
1. Ubahlah ke dalam derajat
a. 3 rad
b. 1,5 rad
c. ½ π rad
d. π rad
2. Ubahlah ke dalam rad
a. 80o
b.60o
c. 10o
d. 36o
e. 60o
3. Tentukan komplemen (penyiku) dari sudut
a. 47o15’35’’
b. 50,2753o
c. 0,75 rad
4. Tentukan suplemen (pelurus) dari sudut
a. 70o37’42’’
b. 27,2983o
c. 0,8 rad
6
7. c. Rangkuman
Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua buah sinar garis yang bersekutu di titik
pangkal yang disebut titik sudut .
Ada dua satuan ukuran sudut , yaitu derajat dan radian
a). Ukuran dalam derajat
Dalam ukuran derajat, lingkaran pelengkap dibagi menjadi 360 bagian yang sama.
Satu bagian itu disebut satu derajat busur
b. Ukuran radian
Dalam sistem ini lingkaran pelengkap dipandang sebagai lingkaran satuan (lingkaran
yang jari-jarinya 1 satuan). Sebuah sudut yang berkaitan dengan busur yang
panjangnya 1 satuan disebut 1 radian, disingkat 1 rad
Hubungan antara sistem radian dengan derajat adalah
180o =
Ï€ rad
2.2.2 KEGIATAN BELAJAR 2
Kegatan belajar membahas materi tentang kompetensi dasar Menentukan keliling
bangun datar dan luas daerah bangun datar.
c.
Tujuan
Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, anda diharapkan dapat :
 Menghitung keliling dari suatu bangun datar
 Menghitung luas daerah suatu bangun datar
 Menerapkan konsep luas dan keliling dalam program studi
d.
Uraian materi
Bangun datar yang dibahas dalam kegiatan belajar ini meliputi segitiga, bujur sangkar,
persegi panjang, trapesium, jajaran genjang, lingkaran
1. Keliling bangun datar
7
8. Keliling bangun datar merupakan jumlah panjang semua ruas garis dari bangun datar
tersebut.
a). Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang mempunyai tiga sisi dimana ujung sisi segitiga
tersebut saling bertemu dan membentuk sudut.
A
c
A
b
b
c
B
a
C
B
a
C
Kedua bangun di atas merupakan segitiga sembarang. Keliling segitiga tersebut adalah
KLL = a + b + c
Contoh. Panjang sisi-sisi sebuah segitiga masing-masing 4 cm, 6 cm dan 10 cm.
Tentukanlah keliling segitiga tersebut !
Keliling = 4 + 6 + 10 cm = 20 cm
Segitiga istimewa
- Segitiga sama sisi
Segitiga sama sisi adalah segitiga yang semua sisinya sama panjang. Sehingga apabila
panjang sisinya a, maka kelilingnya adalah : KLL = 3a
Apabila suatu segitiga sama sisi, maka ketiga sudut tersebut juga sama besar
Contoh Suatu segitiga sama sisi
C
kelilingnya 27 cm. Tentukan
panjang sisinya !
Penyelesaian:
A
B
KLL = 3a
27 cm = 3a
a = 27/3 cm =9 cm
Jadi panjang sisi segitiga tersebut 9
8
cm
9. - Segitiga sama kaki
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang dua buah sisinya sama panjang. Pada gambar di
bawah, segitiga ABC adalah sama kaki. Keliling segitiga tersebut adalah :KLL = 2a + b
Contoh. Suatu segitiga sama kaki
kelilingnya 21 cm. Jika jumlah
panjang kedua sisi sama kakinya 12
C
cm , tentukan panjang sisi-sisi
a
A
segitiga tersebut !
a
Penyelesaian:
B
b
KLL = 2a + b
a = 12/2 =
6 cm
21 = 2a +b
21 = 12 +b
b=9
Jadi panjang sisi-sisi segitiga tersebut adalah
6 cm, 6 cm, dan 9 cm
- Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku merupakan segitiga yang dua buah sisinya membentuk sudut siku-siku
(saling tegak lurus). Pada segitiga siku-siku berlaku Teorema Phythagoras, yaitu kuadrat
sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi siku-sikunya.
Pada segitiga ABC seperti
gambar di samping berlaku
C
b
a2 = b2 + c2
a
A
B
c
Contoh 1. Pada segitig siku-siku di atas, jika panjang AB 3 cm dan AC 4 cm tentukanlah
a.
Panjang BC
b.
Keliling segitiga ABC
9
10. Pembahasan :
a). BC2 = AC2 + AB2
BC2 = 42 + 32
= 16 + 9
= 25
BC = V25 = 5
Jadi panjang sisi BC = 5 cm
b). Keliling segitiga ABC = AB + BC + CA
= 3 + 5 + 4 cm
= 12 cm
b. Persegi panjang
Persegi panjang merupakan bangun datar dengan empat buah sisi yang terbentuk dari
dua pasang sisi yang sama dan sejajar serta ujung sisi bangun tersebut saling tegak lurus
D
C
Keliling persegi panjang adalah
KLL = 2p + 2l
KLL= 2( p + l)
l
A
p
B
Pada persegi panjang di atas, apabila titik A dan C dihubungkan, maka terbentuk
diagonal AC. Karena sisi AB dan BC saling tegak lurus, maka panjang diagonal AC
dapat dihitung dengan menggunakan Teorema Phythagoras
Contoh 1. Tentukan panjang kawat yang diperlukan untuk membuat sebuah persegi
panjang dengan panjang 12 cm dan lebar 8 cm
Penyelesaian:
Panjang kawat yang diperlukan = kll persegi panjang
= 2 (12 + 8 ) = 2.20 = 40 cm
Contoh 2. Suatu persegi panjang diketahui panjang dan lebarnya masing-masing 12 cm
dan 5 cm. Tentukan panjang diagonalnya
Penyelesaian:
C
5 cm
D
A
12 cm
B
AC2 =AB2 + BC2
AC2 =122 + 52
AC2 = 144 + 25
AC2 = 169
AC = √169
= 13
Jadi panjang diagonal persegi panjang
tersebut adalah 13 cm
10
11. Bujur sangkar
D
C
A
B
Keliling bujur sangkar ABCD adalah a, maka kelilingnya adalah 4a
Trapesium
D
Keliling trapesium
Kll = AB + BC + CD + DA
C
t
B
A
Contoh. Tentukan keliling trapesium pada gambar di bawah
D
10 cm
C
8 cm
16 cm
B
A
Penyelesaian
D
10 cm
PB = 16- 10 =6 cm
PC = 8
BC2 = PB2 + PC2
C
BC2 = 62 + 82
8 cm
= 36 + 64
16 cm
A
P
B
= 100
BC = V100 = 10
KLL = 16+10+10+8=44 cm
11