際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
FATWA
DEWAN SYARIAH NASIONAL
NO. 43/DSN-MUI/VIII/2004
Tentang
GANTI RUGI (TAWIDH)
鏤≒≒鏤癌鏈b鏈鏈鏤 鏤鏤も≒鏈b鏈鏈鏤 鏃霞鏈 鏤≒≒鏈癌鏈
Dewan Syariah Nasional setelah,
Menimbang : a. bahwa lembaga keuangan syariah (LKS) beroperasi berdasarkan
prinsip syariah untuk menghindarkan praktik riba atau praktik
yang menjurus kepada riba, termasuk masalah denda finansial
yang biasa dilakukan oleh lembaga keuangan konvensional;
b. bahwa para pihak yang melakukan transaksi dalam LKS
terkadang mengalami risiko kerugian akibat wanprestasi atau
kelalaian dengan menunda-nunda pembayaran oleh pihak lain
yang melanggar perjanjian;
c. bahwa syariah Islam melindungi kepentingan semua pihak yang
bertransaksi, baik nasabah maupun LKS, sehingga tidak boleh
ada satu pihak pun yang dirugikan hak-haknya;
d. bahwa kerugian yang benar-benar dialami secara riil oleh para
pihak dalam transaksi wajib diganti oleh pihak yang
menimbulkan kerugian tersebut;
e. bahwa masyarakat, dalam hal ini para pihak yang bertransaksi
dalam LKS meminta fatwa kepada DSN tentang ganti rugi akibat
penunda-nundaan pembayaran dalam kondisi mampu;
f. bahwa dalam upaya melindungi para pihak yang bertransaksi,
DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang ganti rugi
(tawidh) untuk dijadikan pedoman.
Mengingat : 1. Firman Allah SWT.; antara lain:
a. QS. al-Maidah [5]:1:
鏈≒鏤鏐呉鏤≠鏤鏐鐘鏤鏈鏈 鏈≒鏤鏐呉鏤≒鏤鏐金鏈 鏈≒鏤≠鏤鏤b鏈 鏤≒鏤鰍鏈鎹鏤鏈 鏈鏤鏤鰍鏐金鏈鏈鏤鰍
Hai orang yang beriman! Penuhilah aqad-aqad itu.
b. QS. al-Isra [17]: 34:
鏐謂鏤獅≒鏤鏐呉鏈≒鏈癌鏤b 鏐金鏤モ鏐駈鏤 鏈≒鏤鏤鏐鐘鏤鏈 鎹鏤モ鏈 鏈≒鏤鏤鏐鐘鏤鏈鏈 鏈≒鏤鏐呉鏤≒鏤鏐金鏈鏤.
Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta
pertanggunganjawabannya.
c. QS. al-Baqarah [2]: 194:
43 Ganti Rugi (Tawidh) 2
Dewan Syariah Nasional MUI
ω≒鏤≒鏐呉鏤≒鏤癌鏐金鏤鏤 鏤鏈鏈≒鏤鏈 鏈鏤b 鏤鏐鐘鏈鏤も鏈 鏤≒鏤癌鏐金鏤鏤 鏈≒鏤≠鏈鏈≒鏤鏐駈鏤 ≒鏤≒鏐呉鏤≒鏤癌鏐金鏤鏤 鏤鏈鏈≒鏤鏈 鏤鏤も鏐金鏤
鏤≒鏤癌鏤鏈≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤鏤b 鏤鎹鏤鏈鏤 鎹鏤モ鏐金鏈 鏈≒鏤≠鏤も鏐金鏤≒鏤鏈鏤 鏤鎹鏤鏈鏤 鏐醐皿鏈鏤鏈鏈鏤.
maka, barang siapa melakukan aniaya (kerugian)
kepadamu, balaslah ia, seimbang dengan kerugian yang
telah ia timpakan kepadamu. Bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang
bertakwa.
d. QS. al-Baqarah [2]: 279-280:
鏐金鏤獅鏐駈三鏤鏈 鏐霞鏈鏈鏤鏤鏐金鏤 鏈鏈≒鏈癌≠鏤 鏐醐鮫鏈 鏐金鏤モ鏐駈鏤 鏐鐘鏤モ鏈鏤 鏐禁鏤モ鏤≠鏤も鏐金鏤鏐鐘鏤≠鏈 鏐金鏤獅鏤 鏐金鏤モ鏤≠鏤も鏤鏐鐘鏤鏈
鏐金鏤モ鏤≠鏤も鏐金鏤≒鏤鏈 ≒鏤≒≠鏈≒鏤鏐呉鏤 鏐鐘鏤モ鏈 ≒鏤≒鏐呉鏤鏐金鏤 も鏈≒鏤癌鏈р 鏈≒鏤鏐呉鏤鏈鏈錫鏈 鏐鐘鏤モ鏐金鏈鏤 鏈鏈鏈癌≒鏤癌鏤b.
... Kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. Dan
jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah
tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan
(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika
kamu mengetahui.
2. Hadis-hadis Nabi s.a.w.; antara lain:
a. Hadis Nabi riwayat Tirmizi dari Amr bin Auf:
≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤≒鏤癌鏈 も鏈謂鏈鏈鏈 ≠鏈≒鏐鐘鏤鏈錫鏐駈鏈鏈b鏤b鏈鏈鏈b 鎹鏤鏈b鏐金鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏐謂鏤獅鏐金鏤錫鏈b 鏤≠鏈鏈b 鏈b鏈も鏐鐘鏤≠鏈獅 鎹鏤獅鏈 鏖鏤も鏤≒鏈癌
鏈b鏤b鏈鏈鏈b 鎹鏤鏈b鏐金鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏐謂鏤獅鏐金鏤錫鏈b 鏤≠鏈鏈b 鏐逸鏤≒鏈鏈撃 鎹鏤獅鏈 ≒鏤≒鏤鏤鏤≠鏈≠鏈撃 鏐駈三鏤鏤 鏐金鏤モ≒鏤≠鏤も鏤≒鏈癌≠鏤も鏐鐘鏤鏈鏤.
Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin
kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat
dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.
b. Hadis Nabi riwayat jamaah (Bukhari dari Abu Hurairah,
Muslim dari Abu Hurairah, Tirmizi dari Abu Hurairah dan
Ibn Umar, Nasai dari Abu Hurairah, Abu Daud dari Abu
Hurairah, Ibn Majah dari Abu Hurairah dan Ibn Umar,
Ahmad dari Abu Hurairah dan Ibn Umar, Malik dari Abu
Hurairah, dan Darami dari Abu Hurairah):
も鏤≒鏐鐘鏤鏐呉鏤 鏤霞鏤鏤鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏤鏐鐘鏤鏤b
Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang
mampu adalah suatu kezaliman
c. Hadis Nabi riwayat Nasai dari Syuraid bin Suwaid, Abu
Dawud dari Syuraid bin Suwaid, Ibu Majah dari Syuraid bin
Suwaid, dan Ahmad dari Syuraid bin Suwaid:
≠鏤鏈鏈≒鏤鏐呉鏤≠鏤鏤 ≠鏤鏈垂≒鏈鏤 鎹≠鏤鏈も≠鏤鰍 鏈鏈鏈鏤鏐鐘鏤鏈 鏤霞鏐金鏤.
43 Ganti Rugi (Tawidh) 3
Dewan Syariah Nasional MUI
Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang
mampu menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi
kepadanya.
d. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Ubadah bin Shamit,
riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas, dan Malik dari Yahya:
鏈鏈鏈鏈垂鏐金鏤獅鏤 鏈鏈鏈垂鏐金鏤獅.
Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh
pula membahayakan orang lain.
3. Kaidah Fiqh; antara lain:
鏈 鏐駈三鏤鏤 鏐霞鏤≒鏤癌鏤鏈 鎹鏤≠鏈鏤鰍 鏐鐘鏤モ鏐金鏈 鎹鏤獅鏈 鏐呉鏈鏈b鏈鏈鏤高鏐鐘鏈 鏈鏐金鏤錫鏤b鏈鏤≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤謂鏤 鏐呉鏤≒鏈獅鏤撃鏐金鏈鏈鏤鏤も≒鏤鰍鏈≒鏈も.
Pada dasarnya, segala bentuk muamalat boleh dilakukan
kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
鏐呉鏤鏈鏈謂≠鏤鰍 ≠鏈鏈鏤鏐駈鏈.
Bahaya (beban berat) harus dihilangkan.
Memperhatikan : 1. Pendapat Ibnu Qudamah dalam al-Mughni, juz IV, hlm 342,
bahwa penundaan pembayaran kewajiban dapat menimbulkan
kerugian (dharar) dan karenanya harus dihindarkan; ia
menyatakan:
鏈鏤р≒鏈鏐金鏤鏤р ≠鏤鏤≒鏤鏤b ≠鏤≠鏤も≒鏤鰍鏈鏐金鏤 鏈鏈鏈鏐金鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏈鏐金鏤鏈癌鏈鏤 鏈鏈鏈鏐金鏈 鏐駈鏈鏈 ≠鏤≒鏤鰍鏈鏈鏤 鏤≒鏤癌鏐金鏤鏤 ≒鏤鏤b:鏐金鏤モ鏐駈鏤 鏐鐘鏤モ鏈鏐金鏤
≠鏈鏐呉鏤 鎹≒鏤鏈も鏤b 鏐金鏤≒鏈鏐金鏤 鏤≒鏤鰍鏈鏈鏤 鎹≠鏤鏈も鏤b鏐駈三鏤鏈 ≠鏤≠鏈鏐金鏤鏈鰍 鏐金鏤モ≒鏤鏐呉鏤鏤鰍 鏐鐘鏤モ鏐金鏈 鏐呉鏤鏐鐘鏈鏤b 鏈鏐金鏤鏈癌鏈鏤 鏤鏤b 鏤鏤b≒鏤
≠鏤鏐金鏤鏐金鏤 鏈鏈鏈も鏐鐘鏤鏈 鏤奄鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏤≠鏈鏈も≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤霞鏤 鎹≠鏤鏈も鏤鰍 ≠鏤≠鏤≒鏤鰍鏈鏤 鏈鏐金鏤鏈鰍 ≒鏤霞鏤 鎹鏤獅鏈 ≠鏤≠≒鏤鏐呉鏤鏤鰍鏐金鏤獅 鏈鏈も鏐鐘鏤鏈
鏈鏐金鏤 鏤鎹≒鏤鏈も鏤b 鏈≒鏤鏤 鏤鎹≒鏤鏈b 鏈≒鏤癌鏈р鏐鐘鏈鏈 ≒鏤霞鏤 鏈b鏈鏈鏈垂 鏤≒鏤癌鏐金鏤鏤 鎹鏤モ鏤撃 鏈鏐金鏤鏈癌鏈鏤 鏤鏤b ≠鏤≠鏤≒鏤鏤b鏤≠鏐駈鏤鏐金鏈 鏐鐘鏤モ
鏈鏈鏤鏈鏤 鎹鏤モ鏤撃 ≠鏈鏐金鏤鏈癌鏈鏤 ≠鏤鏐金鏤鏐金鏤 鎹≒鏤鏈も鏤も鏐鐘鏤鏈 鏈≒鏤鏤 鏤≒鏤鰍鏈鏈鏤鏈 ≒鏤霞鏤鏤鰍 鏈b鏤≒鏤鏈 鏤鏐金鏤鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏈b鏤≒鏤癌鏤も鏈垂
鏤鏤鏐金鏈鏈 鏐呉鏤≒鏤≠鏈謂鏤鰍.
Jika orang berutang (debitur) bermaksud melakukan
perjalanan, atau jika pihak berpiutang (kreditur) bermaksud
melarang debitur (melakukan perjalanan), perlu kita perhatikan
sebagai berikut. Apabila jatuh tempo utang ternyata sebelum
masa kedatangannya dari perjalanan --misalnya, perjalanan
untuk berhaji di mana debitur masih dalam perjalanan haji
sedangkan jatuh tempo utang pada bulan Muharram atau
Dzulhijjah-- maka kreditur boleh melarangnya melakukan
perjalanan. Hal ini karena ia (kreditur) akan menderita kerugian
(dharar) akibat keterlambatan (memperoleh) haknya pada saat
jatuh tempo. Akan tetapi, apabila debitur menunjuk penjamin
atau menyerahkan jaminan (qadai) yang cukup untuk membayar
utangnya pada saat jatuh tempo, ia boleh melakukan perjalanan
tersebut, karena dengan demikian, kerugian kreditur dapat
dihindarkan.
43 Ganti Rugi (Tawidh) 4
Dewan Syariah Nasional MUI
2. Pendapat beberapa ulama kontemporer tentang dhaman atau
tawidh; antara lain sebagai berikut:
a. Pendapat Wahbah al-Zuhaili, Nazariyah al-Dhaman,
Damsyiq: Dar al-Fikr, 1998:
≠鏈鐘≒鏤鰍鏤≒鏤鏈鏐駈鏈:鏈鏐金鏤鏈鏐鐘鏤鏈 鏤鏐金鏈 ≒鏤奄鏈鏤鏈鏈鏤鏈 鏤鏤鏈鏤鏐鐘鏤鏈 鏈鏈鏤鏈鏤 鏐呉鏈鏤癌鏤≒鏤鏈 鏤≠鏤)扁戳(
鏈鐘≒鏤鰍鏤≒鏤鏈鏈鏤 鏤鏐金鏈 鏤モ鏈鏤も鏤鏈鏤 鏤霞鏤 鏤≠鏈鏤鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏤≒鏈獅鏤撃鏐金鏈:鏈b鏤≒鏤癌鏤 鏈鏈鏤鏈鏤 鏐呉鏈鏐金鏤鏈鏈鏈 鏤≠鏤
鏤鏈鏈鏈も鏐鐘鏤鏈 鏈≠鏐金鏤錫≒鏈獅鏈鏐金鏤...鏤も鏐金鏤 鏈b鏈も≒鏤癌鏈も鏈獅 ≠鏤≠鏈鏈鏈鏤鏈鏤 鏤鏐金鏤≒鏈≠鏤も鏐鐘鏤鏈 ≠鏈≒鏈鏈 ≒鏤鏐金鏈鏐金鏤モ鏐駈鏤 鏈
鏈鏈鏤 鏤鏤鏐金鏈 鏈鎹鏈鏤鏈 鏐鐘鏤モ鏈鏐金鏤 鏈b鏈も≒鏤癌鏈も鏈獅 鏈≒鏤≠鏈癌鏐鐘鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏈鏈鏈鏤鏈鏐金鏤 鏤モ鏐駈鏤≒鏤b鏤高鏐鐘鏈 鏈≒鏤鏤
鏤奄鏈鏐鐘鏤鏤鏈鏤 鏤鏐金鏈 鏤霞鏤鏐鐘鏈鏤も鏐鐘鏤鏈 ≠鏈鐘≒鏤鰍鏤≒鏤鏈鏈鏤)扎戮(
鏈鏈鎹鏤鏈≠鏤も鏐鐘鏤鏈 ≠鏈≒鏤癌鏐金鏤 鏐呉鏈鏈鏤鏈≒鏤≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏈鏈鏈鏈癌鏈鏐鐘鏤鏈鏤 鏈≒鏤鏈鏈錫鏤も鏐鐘鏤鏈 ≠鏤鏈鏤癌鏈垂 鏈鏤b鏐金鏈鏤)鏤奄鏐金鏈
鏐呉鏈鏐金鏤鏈鏐鐘鏤鏈≒鏈癌≠鏤も鏐鐘鏤鏈(鏐金鏈鏐呉鏈鏤鰍鏤鏤≒鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤鏐金鏈 鏐呉鏈鏤癌鏈鏈鏤撃鏐鐘鏈 ≠鏈鏈鏈≒鏈垂鏤撃鏐鐘鏈 鏤≒鏤霞鏤 鏈鏤≒鏤鏤 ≠鏈盾鏤鏤≠鏤鰍 鏐金鏤錫鏐金鏤
≠鏈≒鏤≠鏈≒鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏤鏈鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤≠鏤 鏈鐘≒鏤鰍鏤≒鏤鏈鏈鏤 鏐金鏤鏈も鏤b 鎹鏤モ鏤撃 鏤霞鏤鏐鐘鏤鏤鏐鐘鏤鏈 鏤≒鏐鐘鏤≠鏈も鏐鐘鏤鏈 鏤≒鏈獅鏐金鏈
鏈b鏤≒鏈鏈撃 ≠鏤≠鏤鏐金鏤鏈≠鏤も鏐鐘鏤鏈鏤 鏐謂鏤錫≒鏤鏤 ≠鏤鎹鏤鏈も≠鏤も鏐鐘鏤鏈)扎戲) (鏤э鏈鏤鰹 鏈鏤鏈逸今鏤器鏤霞 鏤鏤鏈鏈
鏈鏤 鏈鏈鏈 鏈鏤鏤鏤わ鏤モ鏈鏤o左鏤 鏤鏤鏈戞扎扎扁(
Tawidh (ganti rugi) adalah menutup kerugian yang terjadi
akibat pelanggaran atau kekeliruan (h. 87).
Ketentuan umum yang berlaku pada ganti rugi dapat
berupa:
(a) menutup kerugian dalam bentuk benda (dharar, bahaya),
seperti memperbaiki dinding...
(b) memperbaiki benda yang dirusak menjadi utuh kembali
seperti semula selama dimungkinkan, seperti mengembalikan
benda yang dipecahkan menjadi utuh kembali. Apabila hal
tersebut sulit dilakukan, maka wajib menggantinya dengan
benda yang sama (sejenis) atau dengan uang (h. 93).
Sementara itu, hilangnya keuntungan dan terjadinya
kerugian yang belum pasti di masa akan datang atau
kerugian immateriil, maka menurut ketentuan hukum fiqh hal
tersebut tidak dapat diganti (dimintakan ganti rugi). Hal itu
karena obyek ganti rugi adalah harta yang ada dan konkret
serta berharga (diijinkan syariat untuk memanfaat-kannya
(h. 96).
b. Pendapat `Abd al-Hamid Mahmud al-Bali, Mafahim
Asasiyyah fi al-Bunuk al-Islamiyah, al-Qahirah: al-Mahad
al-Alami li-al-Fikr al-Islami, 1996:
鏈≒鏤癌鏈р鏈鏈鏈鏤 鏈鏈鏈鏈 ≒鏤鏤b 鏐謂鏤錫≒鏤鏐金鏤 鏤鏈獅鏈鏈も鏐鐘鏤鏈 鏈鏈鏤鏈鏤 鏐駈三鏤鏤 ≠鏤≠鏈鏈鏈鏤b 鏤鏐鐘鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏤モ鏈鏤も鏈垂
鏈鏈鏈鏈癌鏈鏤 鏤≠鏈鏤鏤 鏐謂鏈鏤癌鏤≒鏤癌鏈鏐金鏤 鏐謂鏈鏈≒鏤癌鏈鏤р ≠鏈鏈鏤鏈鏤 鏐金鏤モ鏐駈鏤鏤 鏈鏈鏈鏈癌鏈鏤 鏤霞鏤)戞戞戰(
43 Ganti Rugi (Tawidh) 5
Dewan Syariah Nasional MUI
Ganti rugi karena penundaan pembayaran oleh orang yang
mampu didasarkan pada kerugian yang terjadi secara riil
akibat penundaan pembayaran dan kerugian itu merupakan
akibat logis dari keterlambatan pembayaran tersebut.
c. Pendapat ulama yang membolehkan tawidh sebagaimana
dikutip oleh `Isham Anas al-Zaftawi, Hukm al-Gharamah al-
Maliyah fi al-Fiqh al-Islami, al-Qahirah: al-Mahad al-
Alami li-al-Fikr al-Islami, 1997:
鏈鐘≒鏤鰍鏤≒鏤鏈鏈鏤鏈 鎹鏤獅鏈 鏐金鏈鏐金鏤鏈鏈鏈 鏐金鏤獅鏤 鏈鏤≒鏤鰍鏈鏈呉鏈鏤 鏈鏤鏈鏤鏐金鏤 鏈鏈癌鏈b 鏐呉鏤鏈鏈謂≠鏤鰍 ≠鏈鏈鏤鏐駈鏈
鏈鏈鏈鏈鏤 ≠鏈≒鏤癌鏤≠鏈 鏐金鏤獅 鏤鏤鏈鏤も≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤≒鏤鰍鏈鏤も鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏈鏈鏐金鏤鏈鏤≠鏤b鏤鏈≒鏤≠鏈≒鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤.
鏤≠鏤鏤 ≠鏤鏤も鏐鐘鏤≠鏈b 鏐金鏈≠鏈р鏈鏤鰍 鏐鐘鏤モ鏐金鏈 ≒鏤霞鏤鏈≒鏤鏤鰍鏤 鏈≒鏈錫鏤鏐鐘鏤鏈 ≠鏤鏈≒鏈呉≠鏤鰍 鏤鏈も鏐鐘鏤鏈 鏈鏈鏈鏐金鏈 ≠鏈≒鏤癌鏈р鏐鐘鏈鏈
鏈≒鏤≠鏤≒鏤も≠鏈鏐鐘鏤鏈 鏈≒鏤鏤 鏈≒鏈錫鏤鏐鐘鏤鏈 鏐金鏈鏈≠鏤b 鏈≒鏤≠鏈錫≒鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤鏤鏈鏤鏤b ≠鏤鏤も≒鏤鏤鰍 鏈鏈獅鏈鏤鏐鐘鏤鏈 鎹鏤モ鏐金鏈
鏐金鏤鏤 ≒鏤鏐金鏤 鏈≒鏤≠鏈錫≒鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏐金鏈鏤も≒鏤癌鏤 鏤鏤р鏈鏤も鏈垂 鏈≒鏤鏈 鏐駈三鏤鏈鏤)戞戰-戞戲(
Kerugian harus dihilangkan berdasarkan kaidah syariah
dan kerugian itu tidak akan hilang kecuali jika diganti;
sedangkan penjatuhan sanksi atas debitur mampu yang
menunda-nunda pembayaran tidak akan memberikan
manfaaat bagi kreditur yang dirugikan.
Penundaan pembayaran hak sama dengan ghashab; karena
itu, seyogyanya stastus hukumnya pun sama, yaitu bahwa
pelaku ghashab bertanggung jawab atas manfaat benda yang
di-ghasab selama masa ghashab, menurut mayoritas ulama,
di samping ia pun harus menanggung harga (nilai) barang
tersebut bila rusak.
3. Fatwa DSN No.17/DSN-MUI/IX/2000 tentang Sanksi Atas
Nasabah Mampu Yang Menunda-nunda Pembayaran.
4. Fatwa DSN No 18/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pencadangan
Penghapusan Aktiva Produktif dalam LKS
5. Rapat BPH DSN MUI  BI  Perbankan Syariah, 18 Juli 2004 di
Lippo Karawaci-Tangerang.
6. Rapat Pleno DSN-MUI, hari Rabu, 24 Jumadil Akhir 1325 H/11
Agustus 2004.
Dengan memohon taufiq dan ridho Allah SWT
MEMUTUSKAN
Menetapkan : FATWA TENTANG GANTI RUGI (TAWIDH)
Pertama : Ketentuan Umum
1. Ganti rugi (ta`widh) hanya boleh dikenakan atas pihak yang
dengan sengaja atau karena kelalaian melakukan sesuatu yang
menyimpang dari ketentuan akad dan menimbulkan kerugian
pada pihak lain.
43 Ganti Rugi (Tawidh) 6
Dewan Syariah Nasional MUI
2. Kerugian yang dapat dikenakan tawidh sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 adalah kerugian riil yang dapat diperhitungkan
dengan jelas.
3. Kerugian riil sebagaimana dimaksud ayat 2 adalah biaya-biaya
riil yg dikeluarkan dalam rangka penagihan hak yg seharusnya
dibayarkan.
4. Besar ganti rugi (ta`widh) adalah sesuai dengan nilai kerugian riil
(real loss) yang pasti dialami (fixed cost) dalam transaksi tersebut
dan bukan kerugian yang diperkirakan akan terjadi (potential
loss) karena adanya peluang yang hilang (opportunity loss atau
al-furshah al-dha-iah).
5. Ganti rugi (ta`widh) hanya boleh dikenakan pada transaksi (akad)
yang menimbulkan utang piutang (dain), seperti salam, istishna
serta murabahah dan ijarah.
6. Dalam akad Mudharabah dan Musyarakah, ganti rugi hanya
boleh dikenakan oleh shahibul mal atau salah satu pihak dalam
musyarakah apabila bagian keuntungannya sudah jelas tetapi
tidak dibayarkan.
Kedua : Ketentuan Khusus
1. Ganti rugi yang diterima dalam transaksi di LKS dapat diakui
sebagai hak (pendapatan) bagi pihak yang menerimanya.
2. Jumlah ganti rugi besarnya harus tetap sesuai dengan kerugian riil
dan tata cara pembayarannya tergantung kesepakatan para pihak.
3. Besarnya ganti rugi ini tidak boleh dicantumkan dalam akad.
4. Pihak yang cedera janji bertanggung jawab atas biaya perkara dan
biaya lainnya yang timbul akibat proses penyelesaian perkara.
Ketiga : Penyelesaian Perselisihan
Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau terjadi
perselisihan di antara kedua belah pihak, maka penyelesaiaannya
dilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah setelah tidak tercapai
kesepakatan melalui musyawarah.
Keempat : Ketentuan Penutup
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan, jika di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan
disempurnakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 24 Jumadil Akhir 1425 H
11 Agustus 2004 M
DEWAN SYARIAH NASIONAL
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua, Sekretaris,
K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin

More Related Content

What's hot (20)

01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD
fissilmikaffah1
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
fissilmikaffah1
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
fissilmikaffah1
59 obligasi mudharabah-konversi
59 obligasi mudharabah-konversi59 obligasi mudharabah-konversi
59 obligasi mudharabah-konversi
SiLvi FitrissaLam
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak YazidMateri Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
Dwi Wahyu
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
fissilmikaffah1
11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH
fissilmikaffah1
Hadis tentang simsar/calo
Hadis tentang simsar/caloHadis tentang simsar/calo
Hadis tentang simsar/calo
Amalia Damayanti
38 sertifikat ima
38 sertifikat ima38 sertifikat ima
38 sertifikat ima
SiLvi FitrissaLam
Muamalat
MuamalatMuamalat
Muamalat
dedislalubgitoo
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
fissilmikaffah1
49 konversi akad-murabahah
49 konversi akad-murabahah49 konversi akad-murabahah
49 konversi akad-murabahah
SiLvi FitrissaLam
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
fissilmikaffah1
56 review ujrah
56 review ujrah56 review ujrah
56 review ujrah
SiLvi FitrissaLam
agen jual beli (simsar) dan menimbun (ihtikar)
agen jual beli (simsar) dan menimbun (ihtikar)agen jual beli (simsar) dan menimbun (ihtikar)
agen jual beli (simsar) dan menimbun (ihtikar)
nurul agustina
10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH 10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH
fissilmikaffah1
15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH
fissilmikaffah1
Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH
fissilmikaffah1

Similar to 43 ta'widh (20)

55 prks musyarakah
55 prks musyarakah55 prks musyarakah
55 prks musyarakah
SiLvi FitrissaLam
44 multijasa
44 multijasa44 multijasa
44 multijasa
SiLvi FitrissaLam
50 akad mudharabah-musytarakah
50 akad mudharabah-musytarakah50 akad mudharabah-musytarakah
50 akad mudharabah-musytarakah
SiLvi FitrissaLam
69 sbsn
69 sbsn69 sbsn
69 sbsn
SiLvi FitrissaLam
23 potongan pelunasan-murabahah
23 potongan pelunasan-murabahah23 potongan pelunasan-murabahah
23 potongan pelunasan-murabahah
SiLvi FitrissaLam
33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah
SiLvi FitrissaLam
57 lc kafalah-bil_ujrah
57 lc kafalah-bil_ujrah57 lc kafalah-bil_ujrah
57 lc kafalah-bil_ujrah
SiLvi FitrissaLam
32 obligasi syariah
32 obligasi syariah32 obligasi syariah
32 obligasi syariah
SiLvi FitrissaLam
53 tabarru asuransi
53 tabarru asuransi53 tabarru asuransi
53 tabarru asuransi
SiLvi FitrissaLam
58 hawalah bil-ujrah
58 hawalah bil-ujrah58 hawalah bil-ujrah
58 hawalah bil-ujrah
SiLvi FitrissaLam
21 pedoman asuransi-syariah
21 pedoman asuransi-syariah21 pedoman asuransi-syariah
21 pedoman asuransi-syariah
SiLvi FitrissaLam
46 potongan tagihan-murabahah
46 potongan tagihan-murabahah46 potongan tagihan-murabahah
46 potongan tagihan-murabahah
SiLvi FitrissaLam
34 lc impor
34 lc impor34 lc impor
34 lc impor
SiLvi FitrissaLam

More from SiLvi FitrissaLam (19)

80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek
SiLvi FitrissaLam
78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas
SiLvi FitrissaLam
77 murabahah emas
77 murabahah emas77 murabahah emas
77 murabahah emas
SiLvi FitrissaLam
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
SiLvi FitrissaLam
74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah
SiLvi FitrissaLam
73 musyarakah mutanaqisah
73 musyarakah mutanaqisah73 musyarakah mutanaqisah
73 musyarakah mutanaqisah
SiLvi FitrissaLam
70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn
SiLvi FitrissaLam
68 rah tasjily
68 rah tasjily68 rah tasjily
68 rah tasjily
SiLvi FitrissaLam
63 fatwa sbis
63 fatwa sbis63 fatwa sbis
63 fatwa sbis
SiLvi FitrissaLam
62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah
SiLvi FitrissaLam
61 penyelesaian utang-impor
61 penyelesaian utang-impor61 penyelesaian utang-impor
61 penyelesaian utang-impor
SiLvi FitrissaLam
60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor
SiLvi FitrissaLam
52 wakalah bil-ujrah_asuransi
52 wakalah bil-ujrah_asuransi52 wakalah bil-ujrah_asuransi
52 wakalah bil-ujrah_asuransi
SiLvi FitrissaLam
51 mudharabah musytarakah-asuransi
51 mudharabah musytarakah-asuransi51 mudharabah musytarakah-asuransi
51 mudharabah musytarakah-asuransi
SiLvi FitrissaLam

43 ta'widh

  • 1. FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 43/DSN-MUI/VIII/2004 Tentang GANTI RUGI (TAWIDH) 鏤≒≒鏤癌鏈b鏈鏈鏤 鏤鏤も≒鏈b鏈鏈鏤 鏃霞鏈 鏤≒≒鏈癌鏈 Dewan Syariah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa lembaga keuangan syariah (LKS) beroperasi berdasarkan prinsip syariah untuk menghindarkan praktik riba atau praktik yang menjurus kepada riba, termasuk masalah denda finansial yang biasa dilakukan oleh lembaga keuangan konvensional; b. bahwa para pihak yang melakukan transaksi dalam LKS terkadang mengalami risiko kerugian akibat wanprestasi atau kelalaian dengan menunda-nunda pembayaran oleh pihak lain yang melanggar perjanjian; c. bahwa syariah Islam melindungi kepentingan semua pihak yang bertransaksi, baik nasabah maupun LKS, sehingga tidak boleh ada satu pihak pun yang dirugikan hak-haknya; d. bahwa kerugian yang benar-benar dialami secara riil oleh para pihak dalam transaksi wajib diganti oleh pihak yang menimbulkan kerugian tersebut; e. bahwa masyarakat, dalam hal ini para pihak yang bertransaksi dalam LKS meminta fatwa kepada DSN tentang ganti rugi akibat penunda-nundaan pembayaran dalam kondisi mampu; f. bahwa dalam upaya melindungi para pihak yang bertransaksi, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang ganti rugi (tawidh) untuk dijadikan pedoman. Mengingat : 1. Firman Allah SWT.; antara lain: a. QS. al-Maidah [5]:1: 鏈≒鏤鏐呉鏤≠鏤鏐鐘鏤鏈鏈 鏈≒鏤鏐呉鏤≒鏤鏐金鏈 鏈≒鏤≠鏤鏤b鏈 鏤≒鏤鰍鏈鎹鏤鏈 鏈鏤鏤鰍鏐金鏈鏈鏤鰍 Hai orang yang beriman! Penuhilah aqad-aqad itu. b. QS. al-Isra [17]: 34: 鏐謂鏤獅≒鏤鏐呉鏈≒鏈癌鏤b 鏐金鏤モ鏐駈鏤 鏈≒鏤鏤鏐鐘鏤鏈 鎹鏤モ鏈 鏈≒鏤鏤鏐鐘鏤鏈鏈 鏈≒鏤鏐呉鏤≒鏤鏐金鏈鏤. Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggunganjawabannya. c. QS. al-Baqarah [2]: 194:
  • 2. 43 Ganti Rugi (Tawidh) 2 Dewan Syariah Nasional MUI ω≒鏤≒鏐呉鏤≒鏤癌鏐金鏤鏤 鏤鏈鏈≒鏤鏈 鏈鏤b 鏤鏐鐘鏈鏤も鏈 鏤≒鏤癌鏐金鏤鏤 鏈≒鏤≠鏈鏈≒鏤鏐駈鏤 ≒鏤≒鏐呉鏤≒鏤癌鏐金鏤鏤 鏤鏈鏈≒鏤鏈 鏤鏤も鏐金鏤 鏤≒鏤癌鏤鏈≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤鏤b 鏤鎹鏤鏈鏤 鎹鏤モ鏐金鏈 鏈≒鏤≠鏤も鏐金鏤≒鏤鏈鏤 鏤鎹鏤鏈鏤 鏐醐皿鏈鏤鏈鏈鏤. maka, barang siapa melakukan aniaya (kerugian) kepadamu, balaslah ia, seimbang dengan kerugian yang telah ia timpakan kepadamu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa. d. QS. al-Baqarah [2]: 279-280: 鏐金鏤獅鏐駈三鏤鏈 鏐霞鏈鏈鏤鏤鏐金鏤 鏈鏈≒鏈癌≠鏤 鏐醐鮫鏈 鏐金鏤モ鏐駈鏤 鏐鐘鏤モ鏈鏤 鏐禁鏤モ鏤≠鏤も鏐金鏤鏐鐘鏤≠鏈 鏐金鏤獅鏤 鏐金鏤モ鏤≠鏤も鏤鏐鐘鏤鏈 鏐金鏤モ鏤≠鏤も鏐金鏤≒鏤鏈 ≒鏤≒≠鏈≒鏤鏐呉鏤 鏐鐘鏤モ鏈 ≒鏤≒鏐呉鏤鏐金鏤 も鏈≒鏤癌鏈р 鏈≒鏤鏐呉鏤鏈鏈錫鏈 鏐鐘鏤モ鏐金鏈鏤 鏈鏈鏈癌≒鏤癌鏤b. ... Kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. 2. Hadis-hadis Nabi s.a.w.; antara lain: a. Hadis Nabi riwayat Tirmizi dari Amr bin Auf: ≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤≒鏤癌鏈 も鏈謂鏈鏈鏈 ≠鏈≒鏐鐘鏤鏈錫鏐駈鏈鏈b鏤b鏈鏈鏈b 鎹鏤鏈b鏐金鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏐謂鏤獅鏐金鏤錫鏈b 鏤≠鏈鏈b 鏈b鏈も鏐鐘鏤≠鏈獅 鎹鏤獅鏈 鏖鏤も鏤≒鏈癌 鏈b鏤b鏈鏈鏈b 鎹鏤鏈b鏐金鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏐謂鏤獅鏐金鏤錫鏈b 鏤≠鏈鏈b 鏐逸鏤≒鏈鏈撃 鎹鏤獅鏈 ≒鏤≒鏤鏤鏤≠鏈≠鏈撃 鏐駈三鏤鏤 鏐金鏤モ≒鏤≠鏤も鏤≒鏈癌≠鏤も鏐鐘鏤鏈鏤. Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. b. Hadis Nabi riwayat jamaah (Bukhari dari Abu Hurairah, Muslim dari Abu Hurairah, Tirmizi dari Abu Hurairah dan Ibn Umar, Nasai dari Abu Hurairah, Abu Daud dari Abu Hurairah, Ibn Majah dari Abu Hurairah dan Ibn Umar, Ahmad dari Abu Hurairah dan Ibn Umar, Malik dari Abu Hurairah, dan Darami dari Abu Hurairah): も鏤≒鏐鐘鏤鏐呉鏤 鏤霞鏤鏤鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏤鏐鐘鏤鏤b Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman c. Hadis Nabi riwayat Nasai dari Syuraid bin Suwaid, Abu Dawud dari Syuraid bin Suwaid, Ibu Majah dari Syuraid bin Suwaid, dan Ahmad dari Syuraid bin Suwaid: ≠鏤鏈鏈≒鏤鏐呉鏤≠鏤鏤 ≠鏤鏈垂≒鏈鏤 鎹≠鏤鏈も≠鏤鰍 鏈鏈鏈鏤鏐鐘鏤鏈 鏤霞鏐金鏤.
  • 3. 43 Ganti Rugi (Tawidh) 3 Dewan Syariah Nasional MUI Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi kepadanya. d. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Ubadah bin Shamit, riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas, dan Malik dari Yahya: 鏈鏈鏈鏈垂鏐金鏤獅鏤 鏈鏈鏈垂鏐金鏤獅. Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula membahayakan orang lain. 3. Kaidah Fiqh; antara lain: 鏈 鏐駈三鏤鏤 鏐霞鏤≒鏤癌鏤鏈 鎹鏤≠鏈鏤鰍 鏐鐘鏤モ鏐金鏈 鎹鏤獅鏈 鏐呉鏈鏈b鏈鏈鏤高鏐鐘鏈 鏈鏐金鏤錫鏤b鏈鏤≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤謂鏤 鏐呉鏤≒鏈獅鏤撃鏐金鏈鏈鏤鏤も≒鏤鰍鏈≒鏈も. Pada dasarnya, segala bentuk muamalat boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. 鏐呉鏤鏈鏈謂≠鏤鰍 ≠鏈鏈鏤鏐駈鏈. Bahaya (beban berat) harus dihilangkan. Memperhatikan : 1. Pendapat Ibnu Qudamah dalam al-Mughni, juz IV, hlm 342, bahwa penundaan pembayaran kewajiban dapat menimbulkan kerugian (dharar) dan karenanya harus dihindarkan; ia menyatakan: 鏈鏤р≒鏈鏐金鏤鏤р ≠鏤鏤≒鏤鏤b ≠鏤≠鏤も≒鏤鰍鏈鏐金鏤 鏈鏈鏈鏐金鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏈鏐金鏤鏈癌鏈鏤 鏈鏈鏈鏐金鏈 鏐駈鏈鏈 ≠鏤≒鏤鰍鏈鏈鏤 鏤≒鏤癌鏐金鏤鏤 ≒鏤鏤b:鏐金鏤モ鏐駈鏤 鏐鐘鏤モ鏈鏐金鏤 ≠鏈鏐呉鏤 鎹≒鏤鏈も鏤b 鏐金鏤≒鏈鏐金鏤 鏤≒鏤鰍鏈鏈鏤 鎹≠鏤鏈も鏤b鏐駈三鏤鏈 ≠鏤≠鏈鏐金鏤鏈鰍 鏐金鏤モ≒鏤鏐呉鏤鏤鰍 鏐鐘鏤モ鏐金鏈 鏐呉鏤鏐鐘鏈鏤b 鏈鏐金鏤鏈癌鏈鏤 鏤鏤b 鏤鏤b≒鏤 ≠鏤鏐金鏤鏐金鏤 鏈鏈鏈も鏐鐘鏤鏈 鏤奄鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏤≠鏈鏈も≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤霞鏤 鎹≠鏤鏈も鏤鰍 ≠鏤≠鏤≒鏤鰍鏈鏤 鏈鏐金鏤鏈鰍 ≒鏤霞鏤 鎹鏤獅鏈 ≠鏤≠≒鏤鏐呉鏤鏤鰍鏐金鏤獅 鏈鏈も鏐鐘鏤鏈 鏈鏐金鏤 鏤鎹≒鏤鏈も鏤b 鏈≒鏤鏤 鏤鎹≒鏤鏈b 鏈≒鏤癌鏈р鏐鐘鏈鏈 ≒鏤霞鏤 鏈b鏈鏈鏈垂 鏤≒鏤癌鏐金鏤鏤 鎹鏤モ鏤撃 鏈鏐金鏤鏈癌鏈鏤 鏤鏤b ≠鏤≠鏤≒鏤鏤b鏤≠鏐駈鏤鏐金鏈 鏐鐘鏤モ 鏈鏈鏤鏈鏤 鎹鏤モ鏤撃 ≠鏈鏐金鏤鏈癌鏈鏤 ≠鏤鏐金鏤鏐金鏤 鎹≒鏤鏈も鏤も鏐鐘鏤鏈 鏈≒鏤鏤 鏤≒鏤鰍鏈鏈鏤鏈 ≒鏤霞鏤鏤鰍 鏈b鏤≒鏤鏈 鏤鏐金鏤鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏈b鏤≒鏤癌鏤も鏈垂 鏤鏤鏐金鏈鏈 鏐呉鏤≒鏤≠鏈謂鏤鰍. Jika orang berutang (debitur) bermaksud melakukan perjalanan, atau jika pihak berpiutang (kreditur) bermaksud melarang debitur (melakukan perjalanan), perlu kita perhatikan sebagai berikut. Apabila jatuh tempo utang ternyata sebelum masa kedatangannya dari perjalanan --misalnya, perjalanan untuk berhaji di mana debitur masih dalam perjalanan haji sedangkan jatuh tempo utang pada bulan Muharram atau Dzulhijjah-- maka kreditur boleh melarangnya melakukan perjalanan. Hal ini karena ia (kreditur) akan menderita kerugian (dharar) akibat keterlambatan (memperoleh) haknya pada saat jatuh tempo. Akan tetapi, apabila debitur menunjuk penjamin atau menyerahkan jaminan (qadai) yang cukup untuk membayar utangnya pada saat jatuh tempo, ia boleh melakukan perjalanan tersebut, karena dengan demikian, kerugian kreditur dapat dihindarkan.
  • 4. 43 Ganti Rugi (Tawidh) 4 Dewan Syariah Nasional MUI 2. Pendapat beberapa ulama kontemporer tentang dhaman atau tawidh; antara lain sebagai berikut: a. Pendapat Wahbah al-Zuhaili, Nazariyah al-Dhaman, Damsyiq: Dar al-Fikr, 1998: ≠鏈鐘≒鏤鰍鏤≒鏤鏈鏐駈鏈:鏈鏐金鏤鏈鏐鐘鏤鏈 鏤鏐金鏈 ≒鏤奄鏈鏤鏈鏈鏤鏈 鏤鏤鏈鏤鏐鐘鏤鏈 鏈鏈鏤鏈鏤 鏐呉鏈鏤癌鏤≒鏤鏈 鏤≠鏤)扁戳( 鏈鐘≒鏤鰍鏤≒鏤鏈鏈鏤 鏤鏐金鏈 鏤モ鏈鏤も鏤鏈鏤 鏤霞鏤 鏤≠鏈鏤鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏤≒鏈獅鏤撃鏐金鏈:鏈b鏤≒鏤癌鏤 鏈鏈鏤鏈鏤 鏐呉鏈鏐金鏤鏈鏈鏈 鏤≠鏤 鏤鏈鏈鏈も鏐鐘鏤鏈 鏈≠鏐金鏤錫≒鏈獅鏈鏐金鏤...鏤も鏐金鏤 鏈b鏈も≒鏤癌鏈も鏈獅 ≠鏤≠鏈鏈鏈鏤鏈鏤 鏤鏐金鏤≒鏈≠鏤も鏐鐘鏤鏈 ≠鏈≒鏈鏈 ≒鏤鏐金鏈鏐金鏤モ鏐駈鏤 鏈 鏈鏈鏤 鏤鏤鏐金鏈 鏈鎹鏈鏤鏈 鏐鐘鏤モ鏈鏐金鏤 鏈b鏈も≒鏤癌鏈も鏈獅 鏈≒鏤≠鏈癌鏐鐘鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏈鏈鏈鏤鏈鏐金鏤 鏤モ鏐駈鏤≒鏤b鏤高鏐鐘鏈 鏈≒鏤鏤 鏤奄鏈鏐鐘鏤鏤鏈鏤 鏤鏐金鏈 鏤霞鏤鏐鐘鏈鏤も鏐鐘鏤鏈 ≠鏈鐘≒鏤鰍鏤≒鏤鏈鏈鏤)扎戮( 鏈鏈鎹鏤鏈≠鏤も鏐鐘鏤鏈 ≠鏈≒鏤癌鏐金鏤 鏐呉鏈鏈鏤鏈≒鏤≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏈鏈鏈鏈癌鏈鏐鐘鏤鏈鏤 鏈≒鏤鏈鏈錫鏤も鏐鐘鏤鏈 ≠鏤鏈鏤癌鏈垂 鏈鏤b鏐金鏈鏤)鏤奄鏐金鏈 鏐呉鏈鏐金鏤鏈鏐鐘鏤鏈≒鏈癌≠鏤も鏐鐘鏤鏈(鏐金鏈鏐呉鏈鏤鰍鏤鏤≒鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤鏐金鏈 鏐呉鏈鏤癌鏈鏈鏤撃鏐鐘鏈 ≠鏈鏈鏈≒鏈垂鏤撃鏐鐘鏈 鏤≒鏤霞鏤 鏈鏤≒鏤鏤 ≠鏈盾鏤鏤≠鏤鰍 鏐金鏤錫鏐金鏤 ≠鏈≒鏤≠鏈≒鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏤鏈鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤≠鏤 鏈鐘≒鏤鰍鏤≒鏤鏈鏈鏤 鏐金鏤鏈も鏤b 鎹鏤モ鏤撃 鏤霞鏤鏐鐘鏤鏤鏐鐘鏤鏈 鏤≒鏐鐘鏤≠鏈も鏐鐘鏤鏈 鏤≒鏈獅鏐金鏈 鏈b鏤≒鏈鏈撃 ≠鏤≠鏤鏐金鏤鏈≠鏤も鏐鐘鏤鏈鏤 鏐謂鏤錫≒鏤鏤 ≠鏤鎹鏤鏈も≠鏤も鏐鐘鏤鏈)扎戲) (鏤э鏈鏤鰹 鏈鏤鏈逸今鏤器鏤霞 鏤鏤鏈鏈 鏈鏤 鏈鏈鏈 鏈鏤鏤鏤わ鏤モ鏈鏤o左鏤 鏤鏤鏈戞扎扎扁( Tawidh (ganti rugi) adalah menutup kerugian yang terjadi akibat pelanggaran atau kekeliruan (h. 87). Ketentuan umum yang berlaku pada ganti rugi dapat berupa: (a) menutup kerugian dalam bentuk benda (dharar, bahaya), seperti memperbaiki dinding... (b) memperbaiki benda yang dirusak menjadi utuh kembali seperti semula selama dimungkinkan, seperti mengembalikan benda yang dipecahkan menjadi utuh kembali. Apabila hal tersebut sulit dilakukan, maka wajib menggantinya dengan benda yang sama (sejenis) atau dengan uang (h. 93). Sementara itu, hilangnya keuntungan dan terjadinya kerugian yang belum pasti di masa akan datang atau kerugian immateriil, maka menurut ketentuan hukum fiqh hal tersebut tidak dapat diganti (dimintakan ganti rugi). Hal itu karena obyek ganti rugi adalah harta yang ada dan konkret serta berharga (diijinkan syariat untuk memanfaat-kannya (h. 96). b. Pendapat `Abd al-Hamid Mahmud al-Bali, Mafahim Asasiyyah fi al-Bunuk al-Islamiyah, al-Qahirah: al-Mahad al-Alami li-al-Fikr al-Islami, 1996: 鏈≒鏤癌鏈р鏈鏈鏈鏤 鏈鏈鏈鏈 ≒鏤鏤b 鏐謂鏤錫≒鏤鏐金鏤 鏤鏈獅鏈鏈も鏐鐘鏤鏈 鏈鏈鏤鏈鏤 鏐駈三鏤鏤 ≠鏤≠鏈鏈鏈鏤b 鏤鏐鐘鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏤モ鏈鏤も鏈垂 鏈鏈鏈鏈癌鏈鏤 鏤≠鏈鏤鏤 鏐謂鏈鏤癌鏤≒鏤癌鏈鏐金鏤 鏐謂鏈鏈≒鏤癌鏈鏤р ≠鏈鏈鏤鏈鏤 鏐金鏤モ鏐駈鏤鏤 鏈鏈鏈鏈癌鏈鏤 鏤霞鏤)戞戞戰(
  • 5. 43 Ganti Rugi (Tawidh) 5 Dewan Syariah Nasional MUI Ganti rugi karena penundaan pembayaran oleh orang yang mampu didasarkan pada kerugian yang terjadi secara riil akibat penundaan pembayaran dan kerugian itu merupakan akibat logis dari keterlambatan pembayaran tersebut. c. Pendapat ulama yang membolehkan tawidh sebagaimana dikutip oleh `Isham Anas al-Zaftawi, Hukm al-Gharamah al- Maliyah fi al-Fiqh al-Islami, al-Qahirah: al-Mahad al- Alami li-al-Fikr al-Islami, 1997: 鏈鐘≒鏤鰍鏤≒鏤鏈鏈鏤鏈 鎹鏤獅鏈 鏐金鏈鏐金鏤鏈鏈鏈 鏐金鏤獅鏤 鏈鏤≒鏤鰍鏈鏈呉鏈鏤 鏈鏤鏈鏤鏐金鏤 鏈鏈癌鏈b 鏐呉鏤鏈鏈謂≠鏤鰍 ≠鏈鏈鏤鏐駈鏈 鏈鏈鏈鏈鏤 ≠鏈≒鏤癌鏤≠鏈 鏐金鏤獅 鏤鏤鏈鏤も≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤≒鏤鰍鏈鏤も鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏈鏈鏐金鏤鏈鏤≠鏤b鏤鏈≒鏤≠鏈≒鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤. 鏤≠鏤鏤 ≠鏤鏤も鏐鐘鏤≠鏈b 鏐金鏈≠鏈р鏈鏤鰍 鏐鐘鏤モ鏐金鏈 ≒鏤霞鏤鏈≒鏤鏤鰍鏤 鏈≒鏈錫鏤鏐鐘鏤鏈 ≠鏤鏈≒鏈呉≠鏤鰍 鏤鏈も鏐鐘鏤鏈 鏈鏈鏈鏐金鏈 ≠鏈≒鏤癌鏈р鏐鐘鏈鏈 鏈≒鏤≠鏤≒鏤も≠鏈鏐鐘鏤鏈 鏈≒鏤鏤 鏈≒鏈錫鏤鏐鐘鏤鏈 鏐金鏈鏈≠鏤b 鏈≒鏤≠鏈錫≒鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤鏤鏈鏤鏤b ≠鏤鏤も≒鏤鏤鰍 鏈鏈獅鏈鏤鏐鐘鏤鏈 鎹鏤モ鏐金鏈 鏐金鏤鏤 ≒鏤鏐金鏤 鏈≒鏤≠鏈錫≒鏤鏤も鏐鐘鏤鏈 鏐金鏈鏤も≒鏤癌鏤 鏤鏤р鏈鏤も鏈垂 鏈≒鏤鏈 鏐駈三鏤鏈鏤)戞戰-戞戲( Kerugian harus dihilangkan berdasarkan kaidah syariah dan kerugian itu tidak akan hilang kecuali jika diganti; sedangkan penjatuhan sanksi atas debitur mampu yang menunda-nunda pembayaran tidak akan memberikan manfaaat bagi kreditur yang dirugikan. Penundaan pembayaran hak sama dengan ghashab; karena itu, seyogyanya stastus hukumnya pun sama, yaitu bahwa pelaku ghashab bertanggung jawab atas manfaat benda yang di-ghasab selama masa ghashab, menurut mayoritas ulama, di samping ia pun harus menanggung harga (nilai) barang tersebut bila rusak. 3. Fatwa DSN No.17/DSN-MUI/IX/2000 tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang Menunda-nunda Pembayaran. 4. Fatwa DSN No 18/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif dalam LKS 5. Rapat BPH DSN MUI BI Perbankan Syariah, 18 Juli 2004 di Lippo Karawaci-Tangerang. 6. Rapat Pleno DSN-MUI, hari Rabu, 24 Jumadil Akhir 1325 H/11 Agustus 2004. Dengan memohon taufiq dan ridho Allah SWT MEMUTUSKAN Menetapkan : FATWA TENTANG GANTI RUGI (TAWIDH) Pertama : Ketentuan Umum 1. Ganti rugi (ta`widh) hanya boleh dikenakan atas pihak yang dengan sengaja atau karena kelalaian melakukan sesuatu yang menyimpang dari ketentuan akad dan menimbulkan kerugian pada pihak lain.
  • 6. 43 Ganti Rugi (Tawidh) 6 Dewan Syariah Nasional MUI 2. Kerugian yang dapat dikenakan tawidh sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah kerugian riil yang dapat diperhitungkan dengan jelas. 3. Kerugian riil sebagaimana dimaksud ayat 2 adalah biaya-biaya riil yg dikeluarkan dalam rangka penagihan hak yg seharusnya dibayarkan. 4. Besar ganti rugi (ta`widh) adalah sesuai dengan nilai kerugian riil (real loss) yang pasti dialami (fixed cost) dalam transaksi tersebut dan bukan kerugian yang diperkirakan akan terjadi (potential loss) karena adanya peluang yang hilang (opportunity loss atau al-furshah al-dha-iah). 5. Ganti rugi (ta`widh) hanya boleh dikenakan pada transaksi (akad) yang menimbulkan utang piutang (dain), seperti salam, istishna serta murabahah dan ijarah. 6. Dalam akad Mudharabah dan Musyarakah, ganti rugi hanya boleh dikenakan oleh shahibul mal atau salah satu pihak dalam musyarakah apabila bagian keuntungannya sudah jelas tetapi tidak dibayarkan. Kedua : Ketentuan Khusus 1. Ganti rugi yang diterima dalam transaksi di LKS dapat diakui sebagai hak (pendapatan) bagi pihak yang menerimanya. 2. Jumlah ganti rugi besarnya harus tetap sesuai dengan kerugian riil dan tata cara pembayarannya tergantung kesepakatan para pihak. 3. Besarnya ganti rugi ini tidak boleh dicantumkan dalam akad. 4. Pihak yang cedera janji bertanggung jawab atas biaya perkara dan biaya lainnya yang timbul akibat proses penyelesaian perkara. Ketiga : Penyelesaian Perselisihan Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka penyelesaiaannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. Keempat : Ketentuan Penutup Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan, jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 24 Jumadil Akhir 1425 H 11 Agustus 2004 M DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Ketua, Sekretaris, K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin