際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
FATWA
DEWAN SYARIAH NASIONAL
NO: 59/DSN-MUI/V/2007
Tentang
OBLIGASI SYARIAH MUDHARABAH KONVERSI
鏤≒≒鏤癌鏈b鏈鏈鏤 鏤鏤も≒鏈b鏈鏈鏤 鏃霞鏈 鏤≒≒鏈癌鏈
Dewan Syariah Nasional, setelah:
Menimbang : a. bahwa obligasi syariah adalah termasuk instrumen investasi pada
pasar modal syariah;
b. bahwa obligasi syariah dimungkinkan untuk dikonversi ke saham
syariah yang diperjanjikan di depan pada saat penerbitan obligasi
syariah;
c. bahwa agar obligasi yang kemudian dikonversi ke saham dapat
diterbitkan sesuai dengan prinsip syariah, Dewan Syariah
Nasional memandang perlu menetapkan fatwa mengenai hal
tersebut untuk dijadikan pedoman.
Mengingat : 1. Firman Allah SWT; antara lain:
a. QS. al-Maidah [5]: 1:
鏈≒鏤鏐呉鏤≠鏤鏐鐘鏤鏈鏈 鏈≒鏤鏐呉鏤≒鏤鏐金鏈 鏈≒鏤≠鏤鏤b鏈 鏤≒鏤鰍鏈鎹鏤鏈 鏈鏤鏤鰍鏐金鏈鏈鏤鰍
Hai orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu
b. QS. l-Baqarah [2]: 282:
≠鏤鏤≠鏈≠鏈鏐鐘鏤鏐駈鏤 鏤謂鏤も鏈癌鏤b 鏤鏈鏐金鏈 鏐駈三鏤鏈 鏤≒鏤鰍鏈鏈 鏤≒≠鏈鏤鏤鰍鏈鏈鏈 鏐駈鏈鏈 鏐鐘鏈鏤≠鏤鏤b鏈 鏤≒鏤鰍鏈鎹鏤鏈 鏈鏤鏤鰍鏐金鏈 鏈鏤鰍
≒鏤≒鏐呉鏤鏤≒鏤癌鏈 ≒鏈≠鏈鏐鐘鏤鏤癌鏐鐘鏤鏤鏈鏤も鏐金鏤 鏈≠鏈鏐鐘鏤鏤鰍 鏐鐘鏤モ鏐金鏈 も鏈鏈鏐駈鏤 鏈鏐鐘鏈鏤鰍 鏐金鏤獅鏤 鏤≒鏈鏤鏐鐘鏤鏈鏈 も鏈鏈鏐駈鏤
鏐金鏤獅鏤 ≠鏤鏈鏈 鏤鏐錫鏤鏈鏤 鏤鏈鏤癌鏐鐘鏤鏤 鏤鏈も鏐鐘鏤鏈 鏤≒鏤癌鏐金鏤鏤 ≒鏤奄鏈鎹鏤鏈 鏤鏤≒鏤も≠鏤癌鏐鐘鏤鏤 ≒鏈≠鏈鏐鐘鏤鏤癌鏐鐘鏤鏐金鏤 ≠鏤鏐錫鏤鏈鏤 ≠鏤鏤も鎹鏤鏤
鏐逸鏈≒鏤癌鏈撃 ≠鏤≒鏤鏤b ≒鏈霞鏈≒鏈鏤鰍...
Hai orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara
kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis
enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya,
maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah
ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya.
59 Obligasi Syariah Mudharabah Konversi 2
Dewan Syariah Nasional MUI
2. Hadis Nabi s.a.w.; antara lain:
a. Hadis Nabi riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah, Ibnu
Majah dari Abu al-Hamra, dan Ahmad dari Ibnu Umar dan
Abu Burdah bin Niyar; Nabi s.a.w. bersabda:
≒鏤鏤b鏈鏤鏈呉鏐金鏤鏈霞≒鏤癌鏐金鏤鏐金鏤鏈鏤鏤b.
Barang siapa menipu kami, maka ia tidak termasuk golongan
kami.
b. Hadis Nabi riwayat Imam al-Thabrani dan al-Baihaqi dari Ibn
Abbas ra.:
鏐駈三鏤鏤 鏐金鏤鏈鏈≒鏈撃鏈 鏐謂鏈鏈鏈鏈鏤≠鏤b 鏐謂鏤獅鏈鏤b 鏤鏐金鏤鏈 鏐駈鏈鏈 鏈鏤鎹鏤≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏈≒鏈鏤 ≠鏤≒鏈 ≠鏈奄鏈鏈鏤鏐鐘鏤鏈 鏐金鏤モ鏐駈鏤
鏤鏈 鏤奄鏈鏈≒鏈呉鏤鰍 鏐金鏤獅鏤 鏈b鏤鰍鏈鏈鏤 鏤鏈 鏐金鏤鏈謂≒鏤鏤鰍 鏐金鏤獅鏤 鏈b鏈≒鏈も鏈 鏤鏈 鏤鏐呉鏤≒鏈癌鏤鰍 鏐金鏤獅 鏐鐘鏤モ鏐金鏈 鏤鏈鏈b鏈鏈獅
鏤≠鏤鏐金鏤 鏐金鏤鏤鏐金鏤 鏐鐘鏤モ鏈鏐金鏤 鏈鏈鏐鐘鏤鏈 鏈鏈鏐金鏤 鏈鏐駈鏈も鏤鏤b鏈鏈垂.鏃霞鏈 鏤≒鏤≠鏈鰍鏈 鏐駈三鏤鏈 ≠鏤鏐金鏤≒鏈鏈撃 鏤鏐金鏤鏈鏐金鏤
≠鏤鏈鏈鏈鏐金鏈鏐金鏤 鏤鏈鰹鏤≒ 鏤鏤鏤器鯖 鏈鏃霞 鏈誌鏤謂.
Abbas bin Abdul Mutthalib jika menyerahkan harta sebagai
Mudharabah ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar
tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta
tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia
(mudharib) harus menanggung risikonya. Kemudian Abbas
melaporkan persyaratan tersebut kepada Rasulullah, maka
beliau membolehkannya.
c. Hadis Nabi riwayat Imam Ibnu Majah dari Shuhaib, Nabi
s.a.w. bersabda:
鏐呉鏈鏐金鏤鏈鏈鏐鐘鏤鏈 鏤鏤≒鏤癌鏤 鏐霞鏈鏐金鏤錫鏐金鏈:鏈≠鏈鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏤鏐金鏤錫≒鏈р鏈鏤 鏐呉鏈鏈垂鏈鏐駈鏤≠鏤も鏐鐘鏤鏈鏤 鏤鏈鏐金鏈 鏐駈三鏤鏈 ≠鏤≒鏤癌鏈鏐鐘鏤鏐金鏈
鏤≒鏤癌鏈鏐鐘鏤鏤 鏐金鏤獅 鏈≒鏤癌鏈鏐鐘鏤鏤 鏈≒鏤癌鏤鏈呉鏈鏤鏈.
Nabi bersabda: Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual
beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan
mencampur gandum halus dengan gandum kasar (jewawut)
untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.
d. Hadis Nabi riwayat Imam al-Tirmidzi dan Ibn Majah dari
Amr bin Auf al-Muzani, Nabi s.a.w. bersabda:
鏈b鏈も鏐鐘鏤≠鏈獅 鎹鏤獅鏈 鏖鏤も鏤≒鏈癌≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤≒鏤癌鏈 も鏈謂鏈鏈鏈 ≠鏈≒鏐鐘鏤鏈錫鏐駈鏈鏈b鏤b鏈鏈鏈b 鎹鏤鏈b鏐金鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏐謂鏤獅鏐金鏤錫鏈b 鏤≠鏈鏈b
鏈b鏤b鏈鏈鏈b 鎹鏤鏈b鏐金鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏐謂鏤獅鏐金鏤錫鏈b 鏤≠鏈鏈b 鏐逸鏤≒鏈鏈撃 鎹鏤獅鏈 ≒鏤≒鏤鏤鏤≠鏈≠鏈撃 鏐駈三鏤鏤 鏐金鏤モ鏤≠鏤も鏤≒鏈癌≠鏤も鏐鐘鏤鏈鏤.
Perjanjian dapat dilakukan diantara kaum muslimin kecuali
perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat
mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
yang menghalalkan yang haram.
59 Obligasi Syariah Mudharabah Konversi 3
Dewan Syariah Nasional MUI
e. Hadis Nabi riwayat Imam Ibnu Majah dari Ubadah bin al-
Shamit, Ahmad dari Ibn Abbas, Malik dari Amr bin Yahya
al-Mazini, al-Daraquthni, dan yang lain, dari Abu Said al-
Khudri, Nabi s.a.w. bersabda:
鏈鏈鏈鏈垂鏐金鏤獅鏤 鏈鏈鏈垂鏐金鏤獅.
Seseorang tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun
orang lain.
3. Ijma para ulama tentang kebolehan menggunakan prinsip
Mudharabah dalam investasi sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu
Qudamah dalam al-Mughni (V/135) dengan mengutip keterangan
Ibnul Mundzir dalam Al-Ijma, Al-Kasani dalam Bada-i Al-
Shanai, Al-Shanani dalam Subulus Salam (III/103), Al-Zarqani
dalam Syarhu Al-Muwattha (IV/319) dan Wahbah Al-Zuhaily
dalam Al-Fiqh al-Islamy Wa Adillatuhu (IV/838).
4. Kaidah Fiqih
鏤撃鏐金鏈鏈鏤鏤も≒鏤鰍鏈≒鏈も鏈 鏐駈三鏤鏤 鏐霞鏤≒鏤癌鏤鏈 鎹鏤≠鏈鏤鰍 鏐鐘鏤モ鏐金鏈 鎹鏤獅鏈 鏐呉鏈鏈b鏈鏈鏤高鏐鐘鏈 鏈鏐金鏤錫鏤b鏈鏤≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤霞鏤 鏐呉鏤≒鏈獅
Pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan
kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
鏈鏈≒鏤≠鏈鏤鏈鏤 鏐金鏈鏐金鏤鏈謂≒鏤鏤b 鏐呉鏤鏈謂≒鏤鏈 ≒鏈鏐金鏤 鏐呉鏈鏈鏈鏈も鏐鐘鏤鏐金鏈
"Keperluan dapat menduduki posisi darurat.
鏤≒鏈鏈呉鏈鏤鏈 鏈鏈鎹鏈鏈鏐駈鏤鏤 鏤≒鏈≠鏤鏐鐘鏤鏈鏈 ≠鏈鏈鎹鏈鏈鏐駈鏈
Sesuatu yang berlaku berdasarkan adat kebiasaan sama dengan
sesuatu yang berlaku berdasarkan syara (selama tidak
bertentangan dengan syariat).
Memperhatikan : 1. Pendapat para ulama tentang bolehnya mem-fasakh akad
Mudharabah, karena berpandangan bahwa akad Mudha-rabah
adalah ghairu lazim, diantaranya : Al-Khatib al-Syarbini dalam
Mughni al-Muhtaj, Juz II hal 319; Ibnu Qudamah dalam al-
Mughni, V hal 179; Al-Kasani dalam Bada-i Al-Sana-i, Juz VIII
hal 3655;
2. Pendapat ulama tentang bolehnya pembagian pendapatan
Mudharabah sebelum jatuh tempo selama disepakati dalam akad .
Lihat: Ibnu Qudamah, al-Mughni, Juz V/57;
3. Pendapat para ulama tentang kewajiban Mudharib untuk
menjamin pengembalian dana Mudharabah dalam hal terjadi
taaddi (melampaui batas), taqshir (lalai), atau mukhalafah al-
syuruth (pelanggaran syarat akad). Lihat: Wahbah Al-Zuhaily
dalam Al-Fiqh Al-Islamy Wa Adillatuhu (V/3944) dan
Muhammad Abdul Munim Abu Zaid dalam Nahwa Tathwir
Nidzam Al-Mudharabah fi al-Masharif al-Islamiyah (hal.127);
4. Pendapat para ulama yang membolehkan pengalihan kepemilikan
porsi (鏈鏈錫鏈も) suatu surat berharga selama disepakati dan diizinkan
oleh pemilik porsi lain dari suatu surat berharga (bi-idzni
59 Obligasi Syariah Mudharabah Konversi 4
Dewan Syariah Nasional MUI
syarikihi). Lihat: Wahbah Al-Zuhaili dalam Al-Fiqh Al-Islami wa
Adillatuhu;
5. Surat dari PT Bank Ekspor Indonesia No. BS.0060/DIR/03/2007
tanggal 1 Maret 2007 tentang Permohonan Fatwa Obligasi
Syariah Konversi.
6. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional MUI
pada hari Rabu, 13 Jumadil Awal 1428 H. / 29 Mei 2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : FATWA TENTANG OBLIGASI SYARIAH MUDHARABAH
KONVERSI (CONVERTIBLE MUDARABA BONDS)
Pertama : Ketentuan Umum
Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan
a. Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang
berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh Emiten kepada
investor (pemegang obligasi) yang mewajibkan emiten untuk
membayar pendapatan kepada investor berupa bagi
hasil/marjin/fee serta membayar kembali dana investasi pada saat
jatuh tempo.
b. Obligasi Syariah Mudharabah Konversi (Convertible Mudaraba
Bonds) adalah obligasi syariah yang diterbitkan oleh Emiten
berdasarkan prinsip Mudharabah dalam rangka menambah
kebutuhan modal kerja, dengan opsi investor dapat mengkonversi
obligasi menjadi saham Emiten pada saat jatuh tempo (maturity).
c. Saham Syariah adalah sertifikat yang menunjukkan bukti
kepemilikan suatu perusahaan yang diterbitkan oleh Emiten yang
kegiatan usaha maupun cara pengelolaannya tidak bertentangan
dengan prinsip syariah.
Kedua : Ketentuan Akad
1. Akad yang digunakan dalam Obligasi Syariah Mudharabah
Konversi adalah akad mudharabah dengan memperhatikan
substansi Fatwa DSN-MUI Nomor 7/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Pembiayaan Mudharabah, Fatwa DSN-MUI Nomor 32/DSN-
MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah, Fatwa DSN-MUI Nomor
33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah.
2. Emiten dalam Obligasi Syariah Mudharabah Konversi bertindak
sebagai Mudharib, sedangkan Pemegang Obligasi Syariah
Mudharabah Konversi bertindak sebagai Shahibul Mal. Dalam hal
pemegang obligasi syariah konversi menggunakan haknya
untuk mengonversi obligasi tersebut menjadi saham emiten, akad
yang digunakan adalah akad Musyarakah, dimana Pemegang
Obligasi Syariah Mudharabah Konversi bertindak sebagai
pemegang saham (Hamil al-sahm).
Ketiga : Ketentuan Khusus
1. Jenis usaha yang dilakukan Emiten tidak boleh bertentangan
dengan prinsip syariah dengan memperhatikan substansi Fatwa
59 Obligasi Syariah Mudharabah Konversi 5
Dewan Syariah Nasional MUI
DSN-MUI Nomor 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman
Pelaksanaan Investasi untuk Reksadana Syariah dan Nomor
40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.
2. Pendapatan (hasil) investasi yang dibagikan oleh Emiten
(Mudharib) kepada Pemegang Obligasi Syariah Mudharabah
Konversi (Shahibul Mal) harus bersih dari unsur non-halal.
3. Nisbah keuntungan dalam Obligasi Syariah Mudharabah
Konversi antara Emiten (Mudharib) dengan Pemegang Obligasi
Syariah Mudharabah Konversi (Shahibul Mal) ditentukan sesuai
dengan kesepakatan, sebelum emisi (penerbitan) Obligasi Syariah
Mudharabah Konversi.
4. Pembagian pendapatan (hasil) dapat dilakukan secara periodik
sesuai kesepakatan, dengan ketentuan pada saat jatuh tempo
diperhitungkan secara keseluruhan.
5. Pengawasan aspek syariah dilakukan oleh Dewan Pengawas
Syariah atau Tim Ahli Syariah yang ditunjuk oleh Dewan Syariah
Nasional MUI, sejak proses emisi Obligasi Syariah Mudharabah
Konversi dimulai.
6. Kepemilikan Obligasi Syariah Mudharabah Konversi dapat
dialihkan kepada pihak lain selama disepakati dalam akad.
7. Dalam hal investor melaksanakan opsi untuk mengonversi
obligasi menjadi saham emiten, penentuan harga dilakukan pada
saat jatuh tempo (maturity) dan sesuai dengan harga pasar saham
saat itu atau harga yang disepakati.
Keempat : Ketentuan Penutup
1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika
terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya
dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syariah atau Pengadilan
Agama setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan, jika
di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan
disempurnakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 13 Jumadil Awal 1428 H
30 Mei 2007 M
DEWAN SYARIAH NASIONAL
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua, Sekretaris,
DR. K.H. M.A. SAHAL MAHFUDH DRS. H.M. ICHWAN SAM

More Related Content

What's hot (20)

34 lc impor
34 lc impor34 lc impor
34 lc impor
SiLvi FitrissaLam
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
fissilmikaffah1
57 lc kafalah-bil_ujrah
57 lc kafalah-bil_ujrah57 lc kafalah-bil_ujrah
57 lc kafalah-bil_ujrah
SiLvi FitrissaLam
37 puas
37 puas37 puas
37 puas
SiLvi FitrissaLam
49 konversi akad-murabahah
49 konversi akad-murabahah49 konversi akad-murabahah
49 konversi akad-murabahah
SiLvi FitrissaLam
56 review ujrah
56 review ujrah56 review ujrah
56 review ujrah
SiLvi FitrissaLam
Bay jual beli
Bay jual beliBay jual beli
Bay jual beli
mairijani Mairijani
33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah
SiLvi FitrissaLam
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
fissilmikaffah1
05.3 HUKUM JUAL BELI SALAM & ISTISHNA
05.3 HUKUM JUAL BELI SALAM & ISTISHNA05.3 HUKUM JUAL BELI SALAM & ISTISHNA
05.3 HUKUM JUAL BELI SALAM & ISTISHNA
fissilmikaffah1
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
fissilmikaffah1
08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH
fissilmikaffah1
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
fissilmikaffah1
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
fissilmikaffah1
05 hukum jual beli 2
05 hukum jual beli 205 hukum jual beli 2
05 hukum jual beli 2
Encep Bahauddin
01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD
fissilmikaffah1
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
fissilmikaffah1
Hadis tentang simsar/calo
Hadis tentang simsar/caloHadis tentang simsar/calo
Hadis tentang simsar/calo
Amalia Damayanti

Similar to 59 obligasi mudharabah-konversi (20)

46 potongan tagihan-murabahah
46 potongan tagihan-murabahah46 potongan tagihan-murabahah
46 potongan tagihan-murabahah
SiLvi FitrissaLam
01 giro
01 giro01 giro
01 giro
SiLvi FitrissaLam
01 giro
01 giro01 giro
01 giro
fauzi fendy
23 potongan pelunasan-murabahah
23 potongan pelunasan-murabahah23 potongan pelunasan-murabahah
23 potongan pelunasan-murabahah
SiLvi FitrissaLam
03 deposito
03 deposito03 deposito
03 deposito
Acep Mubarok
38 sertifikat ima
38 sertifikat ima38 sertifikat ima
38 sertifikat ima
SiLvi FitrissaLam
32 obligasi syariah
32 obligasi syariah32 obligasi syariah
32 obligasi syariah
SiLvi FitrissaLam
58 hawalah bil-ujrah
58 hawalah bil-ujrah58 hawalah bil-ujrah
58 hawalah bil-ujrah
SiLvi FitrissaLam
73 musyarakah mutanaqisah
73 musyarakah mutanaqisah73 musyarakah mutanaqisah
73 musyarakah mutanaqisah
SiLvi FitrissaLam
44 multijasa
44 multijasa44 multijasa
44 multijasa
SiLvi FitrissaLam
07 mudharabah
07 mudharabah07 mudharabah
07 mudharabah
SiLvi FitrissaLam
41 obligasi syariah-ijarah
41 obligasi syariah-ijarah41 obligasi syariah-ijarah
41 obligasi syariah-ijarah
SiLvi FitrissaLam
43 ta'widh
43 ta'widh43 ta'widh
43 ta'widh
SiLvi FitrissaLam
55 prks musyarakah
55 prks musyarakah55 prks musyarakah
55 prks musyarakah
SiLvi FitrissaLam
11 kafalah
11 kafalah11 kafalah
11 kafalah
SiLvi FitrissaLam

More from SiLvi FitrissaLam (20)

80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek
SiLvi FitrissaLam
78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas
SiLvi FitrissaLam
77 murabahah emas
77 murabahah emas77 murabahah emas
77 murabahah emas
SiLvi FitrissaLam
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
SiLvi FitrissaLam
74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah
SiLvi FitrissaLam
70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn
SiLvi FitrissaLam
68 rah tasjily
68 rah tasjily68 rah tasjily
68 rah tasjily
SiLvi FitrissaLam
63 fatwa sbis
63 fatwa sbis63 fatwa sbis
63 fatwa sbis
SiLvi FitrissaLam
62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah
SiLvi FitrissaLam
61 penyelesaian utang-impor
61 penyelesaian utang-impor61 penyelesaian utang-impor
61 penyelesaian utang-impor
SiLvi FitrissaLam
60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor
SiLvi FitrissaLam
53 tabarru asuransi
53 tabarru asuransi53 tabarru asuransi
53 tabarru asuransi
SiLvi FitrissaLam
52 wakalah bil-ujrah_asuransi
52 wakalah bil-ujrah_asuransi52 wakalah bil-ujrah_asuransi
52 wakalah bil-ujrah_asuransi
SiLvi FitrissaLam
51 mudharabah musytarakah-asuransi
51 mudharabah musytarakah-asuransi51 mudharabah musytarakah-asuransi
51 mudharabah musytarakah-asuransi
SiLvi FitrissaLam

59 obligasi mudharabah-konversi

  • 1. FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 59/DSN-MUI/V/2007 Tentang OBLIGASI SYARIAH MUDHARABAH KONVERSI 鏤≒≒鏤癌鏈b鏈鏈鏤 鏤鏤も≒鏈b鏈鏈鏤 鏃霞鏈 鏤≒≒鏈癌鏈 Dewan Syariah Nasional, setelah: Menimbang : a. bahwa obligasi syariah adalah termasuk instrumen investasi pada pasar modal syariah; b. bahwa obligasi syariah dimungkinkan untuk dikonversi ke saham syariah yang diperjanjikan di depan pada saat penerbitan obligasi syariah; c. bahwa agar obligasi yang kemudian dikonversi ke saham dapat diterbitkan sesuai dengan prinsip syariah, Dewan Syariah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa mengenai hal tersebut untuk dijadikan pedoman. Mengingat : 1. Firman Allah SWT; antara lain: a. QS. al-Maidah [5]: 1: 鏈≒鏤鏐呉鏤≠鏤鏐鐘鏤鏈鏈 鏈≒鏤鏐呉鏤≒鏤鏐金鏈 鏈≒鏤≠鏤鏤b鏈 鏤≒鏤鰍鏈鎹鏤鏈 鏈鏤鏤鰍鏐金鏈鏈鏤鰍 Hai orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu b. QS. l-Baqarah [2]: 282: ≠鏤鏤≠鏈≠鏈鏐鐘鏤鏐駈鏤 鏤謂鏤も鏈癌鏤b 鏤鏈鏐金鏈 鏐駈三鏤鏈 鏤≒鏤鰍鏈鏈 鏤≒≠鏈鏤鏤鰍鏈鏈鏈 鏐駈鏈鏈 鏐鐘鏈鏤≠鏤鏤b鏈 鏤≒鏤鰍鏈鎹鏤鏈 鏈鏤鏤鰍鏐金鏈 鏈鏤鰍 ≒鏤≒鏐呉鏤鏤≒鏤癌鏈 ≒鏈≠鏈鏐鐘鏤鏤癌鏐鐘鏤鏤鏈鏤も鏐金鏤 鏈≠鏈鏐鐘鏤鏤鰍 鏐鐘鏤モ鏐金鏈 も鏈鏈鏐駈鏤 鏈鏐鐘鏈鏤鰍 鏐金鏤獅鏤 鏤≒鏈鏤鏐鐘鏤鏈鏈 も鏈鏈鏐駈鏤 鏐金鏤獅鏤 ≠鏤鏈鏈 鏤鏐錫鏤鏈鏤 鏤鏈鏤癌鏐鐘鏤鏤 鏤鏈も鏐鐘鏤鏈 鏤≒鏤癌鏐金鏤鏤 ≒鏤奄鏈鎹鏤鏈 鏤鏤≒鏤も≠鏤癌鏐鐘鏤鏤 ≒鏈≠鏈鏐鐘鏤鏤癌鏐鐘鏤鏐金鏤 ≠鏤鏐錫鏤鏈鏤 ≠鏤鏤も鎹鏤鏤 鏐逸鏈≒鏤癌鏈撃 ≠鏤≒鏤鏤b ≒鏈霞鏈≒鏈鏤鰍... Hai orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya.
  • 2. 59 Obligasi Syariah Mudharabah Konversi 2 Dewan Syariah Nasional MUI 2. Hadis Nabi s.a.w.; antara lain: a. Hadis Nabi riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah, Ibnu Majah dari Abu al-Hamra, dan Ahmad dari Ibnu Umar dan Abu Burdah bin Niyar; Nabi s.a.w. bersabda: ≒鏤鏤b鏈鏤鏈呉鏐金鏤鏈霞≒鏤癌鏐金鏤鏐金鏤鏈鏤鏤b. Barang siapa menipu kami, maka ia tidak termasuk golongan kami. b. Hadis Nabi riwayat Imam al-Thabrani dan al-Baihaqi dari Ibn Abbas ra.: 鏐駈三鏤鏤 鏐金鏤鏈鏈≒鏈撃鏈 鏐謂鏈鏈鏈鏈鏤≠鏤b 鏐謂鏤獅鏈鏤b 鏤鏐金鏤鏈 鏐駈鏈鏈 鏈鏤鎹鏤≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏈≒鏈鏤 ≠鏤≒鏈 ≠鏈奄鏈鏈鏤鏐鐘鏤鏈 鏐金鏤モ鏐駈鏤 鏤鏈 鏤奄鏈鏈≒鏈呉鏤鰍 鏐金鏤獅鏤 鏈b鏤鰍鏈鏈鏤 鏤鏈 鏐金鏤鏈謂≒鏤鏤鰍 鏐金鏤獅鏤 鏈b鏈≒鏈も鏈 鏤鏈 鏤鏐呉鏤≒鏈癌鏤鰍 鏐金鏤獅 鏐鐘鏤モ鏐金鏈 鏤鏈鏈b鏈鏈獅 鏤≠鏤鏐金鏤 鏐金鏤鏤鏐金鏤 鏐鐘鏤モ鏈鏐金鏤 鏈鏈鏐鐘鏤鏈 鏈鏈鏐金鏤 鏈鏐駈鏈も鏤鏤b鏈鏈垂.鏃霞鏈 鏤≒鏤≠鏈鰍鏈 鏐駈三鏤鏈 ≠鏤鏐金鏤≒鏈鏈撃 鏤鏐金鏤鏈鏐金鏤 ≠鏤鏈鏈鏈鏐金鏈鏐金鏤 鏤鏈鰹鏤≒ 鏤鏤鏤器鯖 鏈鏃霞 鏈誌鏤謂. Abbas bin Abdul Mutthalib jika menyerahkan harta sebagai Mudharabah ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung risikonya. Kemudian Abbas melaporkan persyaratan tersebut kepada Rasulullah, maka beliau membolehkannya. c. Hadis Nabi riwayat Imam Ibnu Majah dari Shuhaib, Nabi s.a.w. bersabda: 鏐呉鏈鏐金鏤鏈鏈鏐鐘鏤鏈 鏤鏤≒鏤癌鏤 鏐霞鏈鏐金鏤錫鏐金鏈:鏈≠鏈鏐鐘鏤鏈 鏐呉鏤鏐金鏤錫≒鏈р鏈鏤 鏐呉鏈鏈垂鏈鏐駈鏤≠鏤も鏐鐘鏤鏈鏤 鏤鏈鏐金鏈 鏐駈三鏤鏈 ≠鏤≒鏤癌鏈鏐鐘鏤鏐金鏈 鏤≒鏤癌鏈鏐鐘鏤鏤 鏐金鏤獅 鏈≒鏤癌鏈鏐鐘鏤鏤 鏈≒鏤癌鏤鏈呉鏈鏤鏈. Nabi bersabda: Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum halus dengan gandum kasar (jewawut) untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual. d. Hadis Nabi riwayat Imam al-Tirmidzi dan Ibn Majah dari Amr bin Auf al-Muzani, Nabi s.a.w. bersabda: 鏈b鏈も鏐鐘鏤≠鏈獅 鎹鏤獅鏈 鏖鏤も鏤≒鏈癌≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤≒鏤癌鏈 も鏈謂鏈鏈鏈 ≠鏈≒鏐鐘鏤鏈錫鏐駈鏈鏈b鏤b鏈鏈鏈b 鎹鏤鏈b鏐金鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏐謂鏤獅鏐金鏤錫鏈b 鏤≠鏈鏈b 鏈b鏤b鏈鏈鏈b 鎹鏤鏈b鏐金鏈 ≒鏤鏐金鏈 鏐謂鏤獅鏐金鏤錫鏈b 鏤≠鏈鏈b 鏐逸鏤≒鏈鏈撃 鎹鏤獅鏈 ≒鏤≒鏤鏤鏤≠鏈≠鏈撃 鏐駈三鏤鏤 鏐金鏤モ鏤≠鏤も鏤≒鏈癌≠鏤も鏐鐘鏤鏈鏤. Perjanjian dapat dilakukan diantara kaum muslimin kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau yang menghalalkan yang haram.
  • 3. 59 Obligasi Syariah Mudharabah Konversi 3 Dewan Syariah Nasional MUI e. Hadis Nabi riwayat Imam Ibnu Majah dari Ubadah bin al- Shamit, Ahmad dari Ibn Abbas, Malik dari Amr bin Yahya al-Mazini, al-Daraquthni, dan yang lain, dari Abu Said al- Khudri, Nabi s.a.w. bersabda: 鏈鏈鏈鏈垂鏐金鏤獅鏤 鏈鏈鏈垂鏐金鏤獅. Seseorang tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain. 3. Ijma para ulama tentang kebolehan menggunakan prinsip Mudharabah dalam investasi sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Qudamah dalam al-Mughni (V/135) dengan mengutip keterangan Ibnul Mundzir dalam Al-Ijma, Al-Kasani dalam Bada-i Al- Shanai, Al-Shanani dalam Subulus Salam (III/103), Al-Zarqani dalam Syarhu Al-Muwattha (IV/319) dan Wahbah Al-Zuhaily dalam Al-Fiqh al-Islamy Wa Adillatuhu (IV/838). 4. Kaidah Fiqih 鏤撃鏐金鏈鏈鏤鏤も≒鏤鰍鏈≒鏈も鏈 鏐駈三鏤鏤 鏐霞鏤≒鏤癌鏤鏈 鎹鏤≠鏈鏤鰍 鏐鐘鏤モ鏐金鏈 鎹鏤獅鏈 鏐呉鏈鏈b鏈鏈鏤高鏐鐘鏈 鏈鏐金鏤錫鏤b鏈鏤≠鏤も鏐鐘鏤鏈 鏤霞鏤 鏐呉鏤≒鏈獅 Pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. 鏈鏈≒鏤≠鏈鏤鏈鏤 鏐金鏈鏐金鏤鏈謂≒鏤鏤b 鏐呉鏤鏈謂≒鏤鏈 ≒鏈鏐金鏤 鏐呉鏈鏈鏈鏈も鏐鐘鏤鏐金鏈 "Keperluan dapat menduduki posisi darurat. 鏤≒鏈鏈呉鏈鏤鏈 鏈鏈鎹鏈鏈鏐駈鏤鏤 鏤≒鏈≠鏤鏐鐘鏤鏈鏈 ≠鏈鏈鎹鏈鏈鏐駈鏈 Sesuatu yang berlaku berdasarkan adat kebiasaan sama dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara (selama tidak bertentangan dengan syariat). Memperhatikan : 1. Pendapat para ulama tentang bolehnya mem-fasakh akad Mudharabah, karena berpandangan bahwa akad Mudha-rabah adalah ghairu lazim, diantaranya : Al-Khatib al-Syarbini dalam Mughni al-Muhtaj, Juz II hal 319; Ibnu Qudamah dalam al- Mughni, V hal 179; Al-Kasani dalam Bada-i Al-Sana-i, Juz VIII hal 3655; 2. Pendapat ulama tentang bolehnya pembagian pendapatan Mudharabah sebelum jatuh tempo selama disepakati dalam akad . Lihat: Ibnu Qudamah, al-Mughni, Juz V/57; 3. Pendapat para ulama tentang kewajiban Mudharib untuk menjamin pengembalian dana Mudharabah dalam hal terjadi taaddi (melampaui batas), taqshir (lalai), atau mukhalafah al- syuruth (pelanggaran syarat akad). Lihat: Wahbah Al-Zuhaily dalam Al-Fiqh Al-Islamy Wa Adillatuhu (V/3944) dan Muhammad Abdul Munim Abu Zaid dalam Nahwa Tathwir Nidzam Al-Mudharabah fi al-Masharif al-Islamiyah (hal.127); 4. Pendapat para ulama yang membolehkan pengalihan kepemilikan porsi (鏈鏈錫鏈も) suatu surat berharga selama disepakati dan diizinkan oleh pemilik porsi lain dari suatu surat berharga (bi-idzni
  • 4. 59 Obligasi Syariah Mudharabah Konversi 4 Dewan Syariah Nasional MUI syarikihi). Lihat: Wahbah Al-Zuhaili dalam Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu; 5. Surat dari PT Bank Ekspor Indonesia No. BS.0060/DIR/03/2007 tanggal 1 Maret 2007 tentang Permohonan Fatwa Obligasi Syariah Konversi. 6. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional MUI pada hari Rabu, 13 Jumadil Awal 1428 H. / 29 Mei 2007. MEMUTUSKAN Menetapkan : FATWA TENTANG OBLIGASI SYARIAH MUDHARABAH KONVERSI (CONVERTIBLE MUDARABA BONDS) Pertama : Ketentuan Umum Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan a. Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh Emiten kepada investor (pemegang obligasi) yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada investor berupa bagi hasil/marjin/fee serta membayar kembali dana investasi pada saat jatuh tempo. b. Obligasi Syariah Mudharabah Konversi (Convertible Mudaraba Bonds) adalah obligasi syariah yang diterbitkan oleh Emiten berdasarkan prinsip Mudharabah dalam rangka menambah kebutuhan modal kerja, dengan opsi investor dapat mengkonversi obligasi menjadi saham Emiten pada saat jatuh tempo (maturity). c. Saham Syariah adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan yang diterbitkan oleh Emiten yang kegiatan usaha maupun cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Kedua : Ketentuan Akad 1. Akad yang digunakan dalam Obligasi Syariah Mudharabah Konversi adalah akad mudharabah dengan memperhatikan substansi Fatwa DSN-MUI Nomor 7/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah, Fatwa DSN-MUI Nomor 32/DSN- MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah, Fatwa DSN-MUI Nomor 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah. 2. Emiten dalam Obligasi Syariah Mudharabah Konversi bertindak sebagai Mudharib, sedangkan Pemegang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi bertindak sebagai Shahibul Mal. Dalam hal pemegang obligasi syariah konversi menggunakan haknya untuk mengonversi obligasi tersebut menjadi saham emiten, akad yang digunakan adalah akad Musyarakah, dimana Pemegang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi bertindak sebagai pemegang saham (Hamil al-sahm). Ketiga : Ketentuan Khusus 1. Jenis usaha yang dilakukan Emiten tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah dengan memperhatikan substansi Fatwa
  • 5. 59 Obligasi Syariah Mudharabah Konversi 5 Dewan Syariah Nasional MUI DSN-MUI Nomor 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksadana Syariah dan Nomor 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. 2. Pendapatan (hasil) investasi yang dibagikan oleh Emiten (Mudharib) kepada Pemegang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi (Shahibul Mal) harus bersih dari unsur non-halal. 3. Nisbah keuntungan dalam Obligasi Syariah Mudharabah Konversi antara Emiten (Mudharib) dengan Pemegang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi (Shahibul Mal) ditentukan sesuai dengan kesepakatan, sebelum emisi (penerbitan) Obligasi Syariah Mudharabah Konversi. 4. Pembagian pendapatan (hasil) dapat dilakukan secara periodik sesuai kesepakatan, dengan ketentuan pada saat jatuh tempo diperhitungkan secara keseluruhan. 5. Pengawasan aspek syariah dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah atau Tim Ahli Syariah yang ditunjuk oleh Dewan Syariah Nasional MUI, sejak proses emisi Obligasi Syariah Mudharabah Konversi dimulai. 6. Kepemilikan Obligasi Syariah Mudharabah Konversi dapat dialihkan kepada pihak lain selama disepakati dalam akad. 7. Dalam hal investor melaksanakan opsi untuk mengonversi obligasi menjadi saham emiten, penentuan harga dilakukan pada saat jatuh tempo (maturity) dan sesuai dengan harga pasar saham saat itu atau harga yang disepakati. Keempat : Ketentuan Penutup 1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syariah atau Pengadilan Agama setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. 2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan, jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 13 Jumadil Awal 1428 H 30 Mei 2007 M DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Ketua, Sekretaris, DR. K.H. M.A. SAHAL MAHFUDH DRS. H.M. ICHWAN SAM