際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Teori Perilaku Konsumen:
Pendekatan Kardinal dan
Pendekatan Ordinal
TIM PENGAMPU EKONOMI MANAJERIAL
Pertemuan 5
Pokok Bahasan
2
Pertemuan 5a
Analisis Perilaku Konsumen
(Pendekatan Kardinal):
 Konsep pendekatan nilai guna
kardinal
 Nilai guna total dan nilai guna
marginal
 Pemaksimuman nilai guna
Pertemuan 5b
Analisis Perilaku Konsumen
(Pendekatan Ordinal):
 Konsep pendekatan ordinal
 Kurva kepuasan sama
 Garis anggaran pengeluaran
 Analisis kepuasan maksimum
 Pengaruh perubahan harga
dan perubahan pendapatan
Buku Pedoman
N Gregory Mankiw
(2008) Principles of
Microeconomics, 5 ed, Mason,
Ohio: South- Western Cengage
Learning
Walter Nicholson;
Christopher Snyder
2008). Microeconomic Theory:
Basic Principles and Extensions,
10th ed, Ohio: Thomson South-
Western
3
SadonoSukirno
(1994) Mikro Ekonomi, Teori
Pengantar, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Boediono
Seri Sinopsis Pengantar Ilmi
Ekonomi No. 1: Ekonomi Mikro.
Yogyakarta: BPFE UGM
 Teori Pilihan (Theory of choice)
Hubungan timbal balik antara preferensi (pilihan) dan
berbagai kendala yang menyebabkan seseorang
menentukan pilihan- pilihannya
4
Utilitas vs Pilihan
Utilitas (Utility)
Tingkat kepuasan dari pemenuhan kebutuhan yang
diperoleh seseorang dari aktivitas ekonominya
 Timbul akibat adanya kendala keterbatasan pendapatan,
dan adanya keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa
sebanyak-banyaknya agar memperoleh kepuasan yang
maksimal
5
Perilaku Konsumen
Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak
barang atau jasa pada hargayang lebih rendah dan
menguranginya pada saat harga tinggi
Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan
komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang
diperolehnya
Dalam analisis ekonomi, terdapat Cateris Paribus yang mengasumsikan bahwa
semua faktor yang lain konstan sehingga hanya faktor yang sedang dipelajari
saja yang akan berubah
Teori Perilaku Konsumen
Teori yang mempelajari perilaku konsumen dalam menentukan
alokasi sumber daya ekonominya
6
Tujuan Konsumen Kepuasan maksimum
Asumsi Dasar
Barang (Commodities) Semakin banyak barang yang dikonsumsi makin besar manfaatnya
Utilitas(utility)
Manfaat yang diperoleh sehingga digunakan sebagai dasar
pengambil keputusan konsumen (total utility dan marginal utility)
Asas Transitivity
(konsistensi preferensi)
Apabila barang X lebih disukai dari barang Y dan barang Y lebih
disukai dari barang Z maka barang X lebih disukai dari barang Z
Pengetahuansempurna
(PerfectKnowledge)
Konsumen memiliki pengetahuan sempurna terhadap keputusan
konsumsinya
Perilaku Konsumen Rasional dan Irrasional
Perilaku Konsumen yang Rasional:
a. Konsumen memilih barang
berdasarkan kebutuhan
b. Barang yang dipilih konsumen
memberikan kegunaan optimal bagi
konsumen
c. Konsumen memilih barang yang
mutunya terjamin
d. Konsumen memilih barang yang
harganya sesuai dengan kemampuan
konsumen
Perilaku Konsumen yang Irrasional:
a. Konsumen sangat cepat tertarik dengan
iklan dan promosi di media cetak
maupun elektronik
b. Konsumen memilih barang-barang
bermerk atau branded yang sudah
dikenal luas
c. Konsumen memilih barang bukan
berdasarkan kebutuhan, melainkan
gengsi atau prestise
Aksioma Pilihan Rasional (Asumsi Utilitas):
8
Perilaku individu yang rasional didalam menentukan pilihan dalam konsep "preferensi"
diasumsikan pada:
Complateness(Kelengkapan)
(konsumen dianggap mengerti dan tidak bingung ketika memilih alternatif yang tersedia)
sehingga jika ada pilihan a dan b adalah dua situasi yang berbeda, maka seorang individu selalu
dapat memilih satu dari kemungkinan yang tersedia
 Pilihan 1  A lebih disukai dari B
 Pilihan 2  B lebih disukai dari A
 Pilihan 3  A dan B sama-sama menarik
Transitivity (Transitivitas)
(pilihan konsumen selalu konsisten)
 Pilihan 1  A lebih disukai dari B
 Pilihan 2  B lebih disukai dari C
Maka  A lebih disukai dari C
Aksioma Pilihan Rasional (Asumsi Utilitas):
9
Continuity (Kesinambungan):
(Individu akan memilih alternative alat pemuas kebutuhan yang memberikan kepuasan yang
maksimum)
Jika individu melaporkan bahwa Produk A lebih disukai daripada Produk B, maka pada situasi
yang mirip , Produk A harus pula lebih disukai daripada Produk B
More goodsis prefersto less
(individu lebih menyukai mengkonsumsi lebih banyak barang dari pada sedikit karena jumlah
kepuasan akan meningkat)
Cateris Paribus
(adanya asumsi-asumsi yang dianggap konstan untuk membuat analisis yang menjadi lebih
sederhana)
Pendekatan Perilaku Konsumen
10
Pendekatan Teori Perilaku Konsumen
 Pendekatan Kardinal (kepuasan yangdapat diukur)
alat analisisnya: Marginal Utility dan Total Utility
 Pendekatan Ordinal (kepuasan yang tidak dapatdiukur)
alat analisisnya: Indiference Curve dan Budget Line
Nilai Guna
(Utilitas)
Pendekatan
Kardinal
Pendekatan
Ordinal
Total Utility
Marginal Utility
Indiference Curve
Budget Line
Pendekatan Kardinal vs Pendekatan Ordinal
11
Cardinal Approach Ordinal Approach
Setiap Barang yang dikonsumsi memiliki
utuiltas
Setiap Barang yang dikonsumsi memiliki
utuiltas
Barang yang dikonsumsi memiliki utilitas Nilai
kegunaan/ utilitas dihitung secara nominal.
Nilai kegunaan/ utilitas dibandingkan atau
berdasarkan peringkat atau dapat
dibandingkan
Alat Analisis kurva TU dan MU (Total Utility dan
Marginal Utility)
Alat analisis kurva IC dan BL (Indifference
Curve dan Budget Line)
Berlakunya Hukum LDMU (The Law Of
Diminishing Marginal Utility)
Berlakunya hukum MRS ( Marginal Rate of
Substitution)
Kendala : Anggaran/ Dana Kendala : Anggaran/ Dana
Pendekatan Kardinal
12
Daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi
rendahnya nilai atau daya guna bergantung kepada subjek yang menilai
Asumsi:
 Manfaat yang diperoleh konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif artinya
kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas
 Jika kepuasaan dari konsumsi barang semakin tinggi maka makin tinggilah
utilitinya atau nilai gunanya
 Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat dipahami secara logis
 Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan utilitasnya
Total Utility
13
Total kepuasan yang diperoleh konsumen karena mengkonsumsi
sejumlah output tertentu
TUX
C
A
B
D
2 5 8 11
TUX
X
0
90
83
78
60
Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan
tidak ada konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring
dengan bertambahnya jumlah konsumsi, pada titik A ketika
mengkonsumsi barang x sebanyak 2 unit maka tingkat
kepuasan mencapai 60 dan pada akhirnya posisi
maksimumnya ketika mengkonsumsi pada titik C sebesar 8
unit barang x dengan tingkat kepuasannya mencapai 90,
ketika kosumsi barang x terus ditambahkan yang terjadi
selanjutnya adalah penurunan tingkat kepuasan yang
didapatkan
Titik Jenuh (Saturation point)
Titik dalam kurva TU yang menggambarkan
kepuasan maksimum (titik C)
Total Utility:
TU =  
TU =  MUx +  MUy
Marginal Utility
14
Perubahan (tambahan) jumlah kepuasan sebagai akibat adanya
perubahan (tambahan) konsumsi satu unit barang tertentu
Kurva marginal utility berbentuk downward sloping (turun dari kiri atas
ke kanan bawah), mencerminkan hukum nilai guna yang semakin
menurun
Pada awalnya, ketika mengkonsumsi sebanyak 1 unit barang X maka
tingkat marginal utilitynya sebesar 30, dan ketika jumlah yang
dikonsumsi pada titik C meningkat menjadi 8 unit barang X, dengan
tingkat marginal utilitynya sebesar 0. Ketika yang barang X dikonsumsi
secara terus menerus maka nilai marginal utility menjadi negatif (posisi
ekstrim)
0 1 8
30
MUX
MUX
X
A
C
Marginal Utility:
MU =
 諮
 
atau
 諮
The Law Diminishing Marginal Utility
15
Tambahan nilai guna yang akan di peroleh seseorang dari mengkonsumsi
suatu barang akan semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus
menambah konsumsinya atas barang tersebut, sehingga pada ahirnya,
nilai guna marginal akan bernilai negatif
Marginal utility yang semakin menurun mencerminkan bahwa kurva
permintaan berslope negatif
Asumsi:
 Tingkat kepuasan dapat diukur dengan uang
 Hukum goosen berlaku
 Konsumen selalu menginginkan kepuasan yang maksimum
Total Utility dan Marginal Utility
Barang X yang di
Konsumsi
Total Utility
0 0
1 10
2 18
3 23
4 25
5 25
6 22
7 17
Fungsi Total Utility:
TU = 10 Q - 乞
Fungsi Marginal Utility:
MU = 10 -  
Nilai Marginal Utility:
MU =
 諮
 
=
諮腫 諮腫
乞  乞
 諮
 
=


= 
 諮
 
=


= 
 諮
 
=


=  5
 諮
 
=


= 
 諮
 
=


= 
 諮
 
=


= 
 諮
 
=


= 
Marginal Utility
Total Utility dan Marginal Utility
17
17
0
10
18
23
25 25
22
17
0 1 2 3 4 5 6 7
Total Utility
Total Utility
TUX
X
10
20
30
10
8
5
2
0
-3
-5
0 1 2 3 4 5 6
Marginal Utility
Marginal Utility
6
8
MUX
10
2
4
Hubungan TU dan MU:
 TU akan meningkat bilamana
MU>0 (positif)
 TU Maksimum pada saat MU=0
 TU akan menurun jika MU<0
(negatif)
TU = 10 Q - 乞
MU = 10 -
18
Secara teoritis, konsumen akan memperoleh total utility yang maksimum
pada saat harga sama dengan marginal utility
    =  atau


=1
 = , jika  = 4
10 - 2  = 4
- 2  = 4  10
- 2  = 6
 = 3
TU = 10 Q - 2
TU = 10 (3) - 3 2
TU = 30 - 9
TU = 21
Apakah sudah memperoleh
kepuasan maksimum?
Belum, Karena TU = 21,
maksimalnya TU = 25
Kurva Demand dengan
Pendekatan Kardinal
19
MUX
MUX
X
X
A
C
B
PX
MUX2
MUX1
X2
X0
X1 X0
P
QdX
D
E
Semakin banyak barang X yang dikonsumsi maka semakin sedikit
tambahan tingkat kepuasan (marginal utility) yang diperoleh, hal ini
membuktikan bahwa hokum goosen berlaku.
Ketika harga barang sebesar P, namun konsumen mengkonsumsi
dibawah dari X0 (missal X1), Total Utility yang diperoleh tidak maksimal
Konsumen memilih mengkonsumsi sebesar X1, maka
tambahan tingkat kepuasan yang diukur dengan menggunakan
satuan uang (pada titik X1B) lebih rendah dibandingkan
dengan pengorbanan yang diukur dengan menggunakan harga
(Pada titik X1A), sehingga konsumen akan menguntungkan jika
menambah konsumsi barang X
Ketika harga barang sebesar P, namun konsumen mengkonsumsi
diatas dari X0 (misal X2), Total Utility yang diperoleh tidak maksimal
Jika konsumen mengkonsumsi sebesar X2, maka tambahan
tingkat kepuasan yang diukur dengan menggunakan satuan
uang (pada titik X2E) yang juga lebih rendah dibandingkan
dengan pengorbanan yang diukur dengan menggunakan
harganya (pada titik X2D), sehingga konsumen akan
menguntungkan jika mengurangi jumlah barang X
Sehingga kepuasan yang maksimum terjadi pada titik X0, ketika
tambahan tingkat kepuasannya yang diukur dengan menggunakan
satuan uang (X0C) sama dengan pengrbanan yang diukur dengan
satuan harga (X0C) juga
Kepuasan Maksimum
20
Jika 1 jenis barang,
kepuasan maksimum
 =  atau


=1
Kepuasan maksimum, mengkonsumsi lebih 1 barang


=


=  =


Kepuasan konsumen dibatasi
(Pendapatan konsumen):
I = Px.X+ Py.Y
Hal ini menunjukkan berapa banyak jumlah barang yang
harus dikonsumsi untuk menghasilkan tingkat kepuasan
yang maksimum
Kendala yang dihadapi:
 Hargabarang
 Pendapatan
Keterangan:
 X = jumlah barang X yang dikonsumsi
 Px = Harga barang X
 Y = jumlah barang Y yang dikonsumsi
 Py = Hagra barang Y
 I = Tingkat Pendapatan
Contoh 1 - Memaksimalkan Kepuasan Konsumen (Barang X dan Y)
21
Kunjungan
musik per
minggu
Total
Utility
Marginal
Utility
Harga Marginal
utility per
harga
1 12 12 3 4,00
2 22 10 3 3,33
3 28 6 3 2,0
Kunjungan
basket per
minggu
Total
Utilitas
Marginal
Utility
Harga Marginal
utility per
harga
1 21 21 6 3,5
2 33 12 6 2,0
3 42 9 6 1,5
Alokasi pengeluaran per minggu antaradua
alternative yangtesedia:
utilitas akan maksimum jika perbandingan
antara marginal utility dengan harga dari
konsumsi musik dan basket sama



=



X = Konsumsi musik
Y = konsumsi basket
Contoh 2 - Memaksimalkan Kepuasan Konsumen (Barang X dan Y)
22
Unit 0 1 2 3 4 5 6 7
X 0 20 28 35 41 46 50 53
Y 0 34 54 72 88 100 106 110
Ibu Pretty suka mengkonsumsi dua jenis barang X dan Y yang memiliki data utilitas sebagai
berikut:
Jika harga per unit kedua jenis barang tersebut rata-rata adalah $ 1 untuk barang X dan $ 2
untuk barang Y, sedangkan pendapatan konsumen sebesar $ 10. Pertanyaanya :
a. Berapakah jumlah barang X dan Y yang harus dikonsumsi agar konsumen tersebut
memperoleh kepuasan maksimum?
b. Gambarkan kurva Total utility dan Marginal Utility untuk barang X dan Y ?
Contoh 2 - Memaksimalkan Kepuasan Konsumen (Barang X dan Y)
23
Px ($) Py ($) Q (unit) TUx TUy MUx= 犁
 諮腫
 乞 MUy= 犁
 諮腫
 乞 犁
基腫
倹 犁
基腫
倹
1 2 0 0 0 犁
()
() = 里

 = 0 犁
()
() = 里

 = 0 里

1 = 0 里

2 = 0
1 2 1 20 34 犁
()
() = 里

 = 20 犁
()
() = 里

 = 34 里

1 = 20 里

2 = 17
1 2 2 28 54 犁
()
() = 里

 = 8 犁
()
() = 里

 = 20 里

1 = 8 里

2 = 10
1 2 3 35 72 犁
()
() = 里

 = 7 犁
()
() = 里

 = 18 里

1 = 7 里

2 = 9
1 2 4 41 88 犁
()
() = 里

 = 6 犁
()
() = 里

 = 16 里

1 = 6 里

2 = 8
1 2 5 46 100 犁
()
() = 里

 = 5 犁
()
() = 里

 = 12 里

1 = 5 里

2 = 6
1 2 6 50 106 犁
()
() = 里

 = 4 犁
()
() = 里

 = 6 里

1 = 4 里

2 = 3
1 2 7 53 110 犁
()
() = 里

 = 3 犁
()
() = 里

 = 4 里

1 = 3 里

2 = 2
Kombinasi
X Y
2 4
4 5
7 6
I = Px.X + Py.Y
$10 = $1*2 + $2*4
$10 = $2 + $8
$10 = $10
Balance
I = Px.X + Py.Y
$10 = $1*4 + $2*5
$10 = $4 + $10
$10 = $14
Defisit
I = Px.X + Py.Y
$10 = $1*7 + $2*6
$10 = $7 + $12
$10 = $19
Defisit
Konsumen akan mencapai
kepuasan maksimum apabila
mengkonsumsi barang X sebesar 2,
barang Y sebesar 4 karena sesuai
dengan anggaran pendapatan yang
tersedia
Contoh 2 - Memaksimalkan Kepuasan Konsumen (Barang X dan Y)
24
Pendekatan Ordinal
25
kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang tidak dapat
diukur dengan angka- angka atau numerik tetapi hanya dapat
diperbandingkan, mana yang lebih tinggi atau mana yang lebih rendah.
Dalam pendekatan ordinal, cara membandingkan kepuasan konsumen
dengan menggunakan konsep Pendekatan Indiference Curve
Pembandingan suatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan
urutan dari hasil pembandingan tersebut
Sehingga dapat mengungkapkan manfaat yang diterima konsumen dalam
mengkonsumsi kombinasi dua barang
Asumsi Teori Ordinal
26
Rasionalitas
Konsumen berusaha
mencapai tingkat
kepuasan maksimal
dengan menggunakan
pendapatan tertentu
pada harga yang
berlaku di pasar.
Konsep
Pemeringkatan
Bahwa konsumen
mampu memberikan
peringkat dari
kombinasi barang
yang lebih disuka
DiminishingMarginal Rate
of substitution
Untuk mempertahankan
tingkat kepuasan yang
sama, kemampuan suatu
barang untuk
menggantikan
pengurangan barang yang
lainnya akan mengalami
penurunan
PriceTaker
Konsumen dianggap
sebagai penggambil atau
pengikut harga pasar ,
karna ia menerima harga-
harga pasar sebagai mana
ditentukan dan
menyesuaikan perilakunya
dengan biaya- biaya dan
anggaran tertentu
Transitivityof Preference
Bahwa jika A lebih disukai dari pada B, dan B lebih disukai dari pada C, Maka A lebih dipilih dari
pada C, dan asumsi bahwa seseorang mampu menyataka
Indifference Curve
27
Kurva yang menghubungkan titik -titik kombinasi dua macam barang (Barang X dan
Barang Y) yang ingin dikonsumsi oleh individu pada tingkat kepuasan yang sama
Kepuasan < Kepuasan  < Kepuasan 
 Titik A = Kepuasan A  kombinasi konsumsi 1 dan 1
 Titik B = Kepuasan B  kombinasi konsumsi 2 dan 2
KepuasanA = Kepuasan B
Artinya: menunjukkan kombinasi barang X dan barang Y yang
akan menghasilkan kepuasan yang sama disepanjang garis IC
Barang x dan Barang y dianggap subsitusi
Qy
Qx
A
B
2
1
2
1
腫1
腫2
腫3
Sifat  Sifat Indifference Curve
Berlereng (slope) negatif
Hal ini menunjukkan apabila konsumen ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus
mengorbankan konsumsi terhadap barang Y untuk mendapatkan tingkat kepuasan yang sama
(karena dipengaruhi oleh income yang terbatas)
28
Apakahbisa berslopepositif? Bisa
Tetapi tidak rasional, karena dengan menambah konsumsi barang x dan barang y
seharusnya menambah tingkat kepuasan (namun yang terjadi tingkat kepuasannya
tetap)
Semakinmenjauhititikorigin
Hal ini menunjukkan semakin jauh IC dari titik originnya berarti semakin besar tingkat kepuasan
yang diperoleh konsumen dari kombinasi konsumsi barang x dan barang y
Sifat  Sifat Indifference Curve (2)
29
Cembung ke titikorigin
Hal ini menunjukkan slope dari masing-masing titik berbeda, artinya proporsi jumlah barang yang
akan dikorbankan berbeda untuk menambah jumlah barang lain yang dikonsumsi (kombinasi
konsumsinya berubah)
MarginalRate of substitution(dari titikA ke titik B)
Ketika ingin menambah 1 unit barang x, harus mengurangi konsumsi barang y sebesar 3
unit (MUx > MUy)
Tidak pernahsaling berpotongan
Tidak akan pernah memperoleh tingkat kepuasan yang sama pada kurva IC yang berbeda (Karena
jika berpotongan akan melanggar konsep transitivity)
Menggambar Kurva IC
30
Makanan
(Barang X)
Baju
(Barang Y)
Titik
60 (1) 10 (4) A
50 (1) 20 (3) B
40 (1) 30 (2) C
30 (1) 40 (1) D
Tabel kombinasi dua jenis barang Baju
Makanan
D
C
2
1
3
4
腫1
B
A
1
2
3 4
Marginal Rate of Subsitution (MRS)
Baju
Makanan
A
1=20
1= 30
腫1
B
2=30
Tingkat dimana konsumen akan mengorbankan dari satu jenis barang untuk menambah konsumsi
dari barang lainnya
Tingkat penggantian barang X terhadap barang Y
(marginalrateof substitutionX for Y)
 =


=
2  1
2  1
= 
20  30
30  20
=
10
10
= 1


2= 20
Artinya:
Konsumen akan nambah satu unit barang X untuk
mengurangi konsumsi satu unit barang Y
Menggambar Indifference Curve Maps
32
Qy
Qx
A
B
2
1
2
1
腫1
腫2
腫3
Kumpulan dari IC
Menggambarkan garis-garis kontur yang menunjukkan kombinasi konsumsi dari dua barang dan
jasa yang mampu dipilih konsumen dari seluruh kemungkinan yang tersedia sehingga dapat
mencapai kepuasan yang maksimum
Utilitas meningkat jikaindividu berpindah ke kurva
indiferens yang lebihtinggi
Artinya:
Memberikan gambaran bahwa utilitas/ kepuasan akan
meningkat jika berpindah dari kombinasi barang X dan
barang Y dari 腫1 menjadi 腫2 atau menjadi 腫3
Preferensi Khusus Indifference Curve
33
Penggilingan
rokok
Makanan
2
1 3
Jumlah lalat
Makanan
2
1
腫1
3
腫1 腫2 腫3
Barangyangtidakberguna(UselessGoods)
(Penggilinganrokokdenganmakanan)
Utiitas akan bergeser dari 腫1  腫2  腫3 ketika konsumen
mendapatkan tambahan dari konsumsi makanan dengan tidak
mempedulikan berapa banyak alat penggilingan rokok, karena kenaikan
pembelian alat penggiling rokok tidak akan menambah utilitas yang
diperoleh
腫1
腫2
腫3
Barang yang berdampakburukterhadap perekonomian
(jumlahlalat denganmakanan)
Jumlah makanan diasumsikan konstan pada tingkat 10,
sehingga ketika terjadi penambahan pada jumlah lalat maka
tingkat utilitasnya akan mengalami penurunan (腫1  腫2 
腫3), Jadi dengan adanya tambahan lalat, individu bersedia
akan mengurangi jumlah makanan
Konstan
10
Preferensi Khusus Indifference Curve (2)
34
Bensin Exxon
Bensin
pertamina
2
1
1
Sepatu kanan
Sepatu kiri
2
1
腫1
3
腫1 腫2
SubsitusiSempurna
(BensinExxondanBensiPertamina)
Dalam hal ini konsumen bersedia untuk menggantikan dengan ukuran
yang sama antara dua barang dengan sifat subistusi secara sempurna
(1 liter bensin exxon dengan 1 liter bensin pertamina)
(Tingkat MRS =1)
腫2
腫3 腫3
Komplementer Sempurna
(Sepatu KanandanSepatuKiri)
Barang yang dikonsumsi harus secara bersamaan (sepatu
kanan dan sepatu kiri), karena jika dikonsumsi hanya salah satu
saja tidak akan menambah kepuasan
Konstan
2


1
2
3
Budget Constraint
35
Menunjukkan tingkat kombinasi barang atau jasa (barang x dan barang y) yang mampu dibeli dan
dikonsumsi oleh individu
Barang X


Barang Y


I = Px * X + Py * Y
Kemampuan konsumsi barang X dan barang Y
dibatasi oleh pendapatan
Keterangan:
 I = Pendapatan
 Px = harga barang X
 Py = harga barang Y
 X = jumlah barang X yang dikonsumsi
 Y = Jumlah barang Y yang dikonsumsi
Y =





* X Slope =


Slope BudgetConstraint:
seberapa jauh barang X
dan barang Y dapat
dipertukarkan di pasar
Perubahan Tingkat Pendapatan pada Budget Constraint
36
Kenaikan pendapatan menyebabkan garis anggaran (budget constraint) bergeser ke kanan, sejajar
dengan garis anggaran (budget constraint) semula, vise versa
(Asumsinya: harga barang X dan Y tidak berubah).
Garis anggaran bergeser ke kanan, dari I1 menuju I2, intersep
terhadap sumbu Y dari 犁
I1
y
menjadi 犁
I2
y
sedangkan intersep
terhadap sumbu X dari 犁
I1
x
menjadi 犁
I2
x

Karena kedua harga tetap maka slope garis anggaran (budget
constraint) tidak berubah
Perubahan Tingkat Harga Barang X pada Budget Constraint
37
Apabila harga salah satu barang berubah maka garis anggaran akan berotasi,
slope-nya berubah
Misal:
 Harga barang X turun, sedangkanhargaY tetap, maka
garis anggaran akan berotasi berlawanan arah jam
(berpindah dari K menuju K).
 Harga X naik, sedangkanhargaY tetap, maka akan
berotasi searah dengan jarum jam (berpindah dari K
menjadi K).
犁


x
犁

x1
犁

x2
犁


y
Analisis Maksimalisasi Utilitas
38
Kombinasi Optimal
Y
X
A
B
腫 1
腫 2
腫 3
C
Hal ini terjadi ketika indifference curve bersinggungan dengan budget constraint
Artinya kegiatan konsumsi yang menghasil kepuasan yang maksimum dengan menggunakan
kombinasi yang proporsional antara barang X dan barang Y
Titik A = Kombinasi Optimum
Seorang konsumen yang rasional tidak akan memilih titik
selain titik A (karena kepuasan yang dihasilkan lebih kecil
atau menurun)
39

More Related Content

Similar to 5._TEORI_PERILAKU_KONSUMEN.mmm mm l ppdf (20)

Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
teori-perilaku-konsumen.pptfdfdfdfdfdfdf
teori-perilaku-konsumen.pptfdfdfdfdfdfdfteori-perilaku-konsumen.pptfdfdfdfdfdfdf
teori-perilaku-konsumen.pptfdfdfdfdfdfdf
NurdinArdalepa
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku KonsumenPengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
Muhammad Khoirul Fuddin
Perilku konsumen
Perilku konsumenPerilku konsumen
Perilku konsumen
SMAN 1 SUKARESMI
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdf
PPGhybrid3
Bahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosial
Bahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosialBahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosial
Bahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosial
ekonomipembangunanup
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)
irfan firdaus
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
vadilla mutia
8. Teori Perilaku Konsumen mikroekonomi.pptx
8. Teori Perilaku Konsumen mikroekonomi.pptx8. Teori Perilaku Konsumen mikroekonomi.pptx
8. Teori Perilaku Konsumen mikroekonomi.pptx
ardiwiliam626
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
AnugeraDewangga
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
msahuleka
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
msahuleka
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
msahuleka
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi aPpt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
kurniacitraa
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
tri yulianto
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Aditya Panim
perilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaperilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesia
Astana Ilmu
Makalah kardinal
Makalah kardinalMakalah kardinal
Makalah kardinal
IAIN Sunan Ampel Surabaya
Presentasi perilaku konsumen
Presentasi perilaku konsumenPresentasi perilaku konsumen
Presentasi perilaku konsumen
Nia Pratiwi
Perilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsenPerilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsen
enthusiasm loma
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
teori-perilaku-konsumen.pptfdfdfdfdfdfdf
teori-perilaku-konsumen.pptfdfdfdfdfdfdfteori-perilaku-konsumen.pptfdfdfdfdfdfdf
teori-perilaku-konsumen.pptfdfdfdfdfdfdf
NurdinArdalepa
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdf
PPGhybrid3
Bahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosial
Bahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosialBahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosial
Bahan dari teori di kursi dan pertemanan media sosial
ekonomipembangunanup
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)
irfan firdaus
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
vadilla mutia
8. Teori Perilaku Konsumen mikroekonomi.pptx
8. Teori Perilaku Konsumen mikroekonomi.pptx8. Teori Perilaku Konsumen mikroekonomi.pptx
8. Teori Perilaku Konsumen mikroekonomi.pptx
ardiwiliam626
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
AnugeraDewangga
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
msahuleka
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
msahuleka
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
msahuleka
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi aPpt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
Ppt kelompok 4 kardinal pend ekonomi a
kurniacitraa
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
tri yulianto
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Aditya Panim
perilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaperilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesia
Astana Ilmu
Presentasi perilaku konsumen
Presentasi perilaku konsumenPresentasi perilaku konsumen
Presentasi perilaku konsumen
Nia Pratiwi
Perilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsenPerilaku konsumen dan produsen
Perilaku konsumen dan produsen
enthusiasm loma

More from MNurmadaniMuhammadNu (17)

edukasi belajar anak indonesia raya merdeka
edukasi belajar anak indonesia raya merdekaedukasi belajar anak indonesia raya merdeka
edukasi belajar anak indonesia raya merdeka
MNurmadaniMuhammadNu
際際滷-ACC-308-際際滷-TAK-3indonesia rya me
際際滷-ACC-308-際際滷-TAK-3indonesia rya me際際滷-ACC-308-際際滷-TAK-3indonesia rya me
際際滷-ACC-308-際際滷-TAK-3indonesia rya me
MNurmadaniMuhammadNu
MELINDUNI SESTEM.pptxMELINDUNI SESTEM.pptx
MELINDUNI SESTEM.pptxMELINDUNI SESTEM.pptxMELINDUNI SESTEM.pptxMELINDUNI SESTEM.pptx
MELINDUNI SESTEM.pptxMELINDUNI SESTEM.pptx
MNurmadaniMuhammadNu
Etika bisnis dan tanggung jawab sosial.ppt
Etika bisnis dan tanggung jawab sosial.pptEtika bisnis dan tanggung jawab sosial.ppt
Etika bisnis dan tanggung jawab sosial.ppt
MNurmadaniMuhammadNu
slamet-basisdatapertedddddwwwrwrwmuan12.ppt
slamet-basisdatapertedddddwwwrwrwmuan12.pptslamet-basisdatapertedddddwwwrwrwmuan12.ppt
slamet-basisdatapertedddddwwwrwrwmuan12.ppt
MNurmadaniMuhammadNu
PERTEMUAN IV (1).ppt BISNIS DIGITAL INDO
PERTEMUAN IV (1).ppt BISNIS DIGITAL INDOPERTEMUAN IV (1).ppt BISNIS DIGITAL INDO
PERTEMUAN IV (1).ppt BISNIS DIGITAL INDO
MNurmadaniMuhammadNu
76371114-MENGUJI-IDfE-BISNIS.pptggdgdggdgd
76371114-MENGUJI-IDfE-BISNIS.pptggdgdggdgd76371114-MENGUJI-IDfE-BISNIS.pptggdgdggdgd
76371114-MENGUJI-IDfE-BISNIS.pptggdgdggdgd
MNurmadaniMuhammadNu
Membangun_Tim_Kerja_yang_Kuat.pptewewett
Membangun_Tim_Kerja_yang_Kuat.pptewewettMembangun_Tim_Kerja_yang_Kuat.pptewewett
Membangun_Tim_Kerja_yang_Kuat.pptewewett
MNurmadaniMuhammadNu
bkjg.PPTkjhj.h.ghhg.jh.jh.hj.jh.jh.gfgffhd
bkjg.PPTkjhj.h.ghhg.jh.jh.hj.jh.jh.gfgffhdbkjg.PPTkjhj.h.ghhg.jh.jh.hj.jh.jh.gfgffhd
bkjg.PPTkjhj.h.ghhg.jh.jh.hj.jh.jh.gfgffhd
MNurmadaniMuhammadNu
manajemen basisdata , komputer sistem informasi
manajemen basisdata , komputer sistem informasimanajemen basisdata , komputer sistem informasi
manajemen basisdata , komputer sistem informasi
MNurmadaniMuhammadNu
isu-etika-dan-sosial indonesia raya seja
isu-etika-dan-sosial indonesia raya sejaisu-etika-dan-sosial indonesia raya seja
isu-etika-dan-sosial indonesia raya seja
MNurmadaniMuhammadNu
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.ppt
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.pptKONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.ppt
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.ppt
MNurmadaniMuhammadNu
KONSEP SISTEM INFORMASI MANAEEJEMEN PPT
KONSEP SISTEM INFORMASI  MANAEEJEMEN PPTKONSEP SISTEM INFORMASI  MANAEEJEMEN PPT
KONSEP SISTEM INFORMASI MANAEEJEMEN PPT
MNurmadaniMuhammadNu
Pertemuan 2 - E - Commerce.pptx
Pertemuan 2 -  E - Commerce.pptxPertemuan 2 -  E - Commerce.pptx
Pertemuan 2 - E - Commerce.pptx
MNurmadaniMuhammadNu
Neraca_Lajur_(kertas_kerja).ppt
Neraca_Lajur_(kertas_kerja).pptNeraca_Lajur_(kertas_kerja).ppt
Neraca_Lajur_(kertas_kerja).ppt
MNurmadaniMuhammadNu
Dasar-dasar_Intelijen_Bisnis (1).pptx
Dasar-dasar_Intelijen_Bisnis (1).pptxDasar-dasar_Intelijen_Bisnis (1).pptx
Dasar-dasar_Intelijen_Bisnis (1).pptx
MNurmadaniMuhammadNu
4-analisis-industri-dan-pesaing.ppt
4-analisis-industri-dan-pesaing.ppt4-analisis-industri-dan-pesaing.ppt
4-analisis-industri-dan-pesaing.ppt
MNurmadaniMuhammadNu
edukasi belajar anak indonesia raya merdeka
edukasi belajar anak indonesia raya merdekaedukasi belajar anak indonesia raya merdeka
edukasi belajar anak indonesia raya merdeka
MNurmadaniMuhammadNu
際際滷-ACC-308-際際滷-TAK-3indonesia rya me
際際滷-ACC-308-際際滷-TAK-3indonesia rya me際際滷-ACC-308-際際滷-TAK-3indonesia rya me
際際滷-ACC-308-際際滷-TAK-3indonesia rya me
MNurmadaniMuhammadNu
MELINDUNI SESTEM.pptxMELINDUNI SESTEM.pptx
MELINDUNI SESTEM.pptxMELINDUNI SESTEM.pptxMELINDUNI SESTEM.pptxMELINDUNI SESTEM.pptx
MELINDUNI SESTEM.pptxMELINDUNI SESTEM.pptx
MNurmadaniMuhammadNu
Etika bisnis dan tanggung jawab sosial.ppt
Etika bisnis dan tanggung jawab sosial.pptEtika bisnis dan tanggung jawab sosial.ppt
Etika bisnis dan tanggung jawab sosial.ppt
MNurmadaniMuhammadNu
slamet-basisdatapertedddddwwwrwrwmuan12.ppt
slamet-basisdatapertedddddwwwrwrwmuan12.pptslamet-basisdatapertedddddwwwrwrwmuan12.ppt
slamet-basisdatapertedddddwwwrwrwmuan12.ppt
MNurmadaniMuhammadNu
PERTEMUAN IV (1).ppt BISNIS DIGITAL INDO
PERTEMUAN IV (1).ppt BISNIS DIGITAL INDOPERTEMUAN IV (1).ppt BISNIS DIGITAL INDO
PERTEMUAN IV (1).ppt BISNIS DIGITAL INDO
MNurmadaniMuhammadNu
76371114-MENGUJI-IDfE-BISNIS.pptggdgdggdgd
76371114-MENGUJI-IDfE-BISNIS.pptggdgdggdgd76371114-MENGUJI-IDfE-BISNIS.pptggdgdggdgd
76371114-MENGUJI-IDfE-BISNIS.pptggdgdggdgd
MNurmadaniMuhammadNu
Membangun_Tim_Kerja_yang_Kuat.pptewewett
Membangun_Tim_Kerja_yang_Kuat.pptewewettMembangun_Tim_Kerja_yang_Kuat.pptewewett
Membangun_Tim_Kerja_yang_Kuat.pptewewett
MNurmadaniMuhammadNu
bkjg.PPTkjhj.h.ghhg.jh.jh.hj.jh.jh.gfgffhd
bkjg.PPTkjhj.h.ghhg.jh.jh.hj.jh.jh.gfgffhdbkjg.PPTkjhj.h.ghhg.jh.jh.hj.jh.jh.gfgffhd
bkjg.PPTkjhj.h.ghhg.jh.jh.hj.jh.jh.gfgffhd
MNurmadaniMuhammadNu
manajemen basisdata , komputer sistem informasi
manajemen basisdata , komputer sistem informasimanajemen basisdata , komputer sistem informasi
manajemen basisdata , komputer sistem informasi
MNurmadaniMuhammadNu
isu-etika-dan-sosial indonesia raya seja
isu-etika-dan-sosial indonesia raya sejaisu-etika-dan-sosial indonesia raya seja
isu-etika-dan-sosial indonesia raya seja
MNurmadaniMuhammadNu
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.ppt
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.pptKONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.ppt
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.ppt
MNurmadaniMuhammadNu
KONSEP SISTEM INFORMASI MANAEEJEMEN PPT
KONSEP SISTEM INFORMASI  MANAEEJEMEN PPTKONSEP SISTEM INFORMASI  MANAEEJEMEN PPT
KONSEP SISTEM INFORMASI MANAEEJEMEN PPT
MNurmadaniMuhammadNu
Pertemuan 2 - E - Commerce.pptx
Pertemuan 2 -  E - Commerce.pptxPertemuan 2 -  E - Commerce.pptx
Pertemuan 2 - E - Commerce.pptx
MNurmadaniMuhammadNu
Neraca_Lajur_(kertas_kerja).ppt
Neraca_Lajur_(kertas_kerja).pptNeraca_Lajur_(kertas_kerja).ppt
Neraca_Lajur_(kertas_kerja).ppt
MNurmadaniMuhammadNu
Dasar-dasar_Intelijen_Bisnis (1).pptx
Dasar-dasar_Intelijen_Bisnis (1).pptxDasar-dasar_Intelijen_Bisnis (1).pptx
Dasar-dasar_Intelijen_Bisnis (1).pptx
MNurmadaniMuhammadNu
4-analisis-industri-dan-pesaing.ppt
4-analisis-industri-dan-pesaing.ppt4-analisis-industri-dan-pesaing.ppt
4-analisis-industri-dan-pesaing.ppt
MNurmadaniMuhammadNu

Recently uploaded (20)

Chapter 1 - Network Security.pptx
Chapter 1 -        Network Security.pptxChapter 1 -        Network Security.pptx
Chapter 1 - Network Security.pptx
Universitas Teknokrat Indonesia
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdfMateri Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Namin AB Ibnu Solihin
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemDaftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Ainul Yaqin
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
ROBIATUL29
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docxKisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
KhusnulAzizah4
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptxsosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
imamtarmiji2
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia Emas
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasScenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia Emas
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia Emas
Dadang Solihin
PROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdf
PROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdfPROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdf
PROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdf
Indra Diputra
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MUMUL CHAN
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)
ChibiMochi
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
KhusnulAzizah4
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
papamamajason21
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
Pergub No. 59 Tahun 2023 - RP3KP PROV NTB 2023-2043.pdf
Pergub No. 59 Tahun 2023 - RP3KP PROV NTB 2023-2043.pdfPergub No. 59 Tahun 2023 - RP3KP PROV NTB 2023-2043.pdf
Pergub No. 59 Tahun 2023 - RP3KP PROV NTB 2023-2043.pdf
WEST NUSA TENGGARA
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
nhkfadhilah
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Kanaidi ken
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docx
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docxKisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docx
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docx
AnohSuhaemi
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdfMateri Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Namin AB Ibnu Solihin
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemDaftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Ainul Yaqin
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
ROBIATUL29
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docxKisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
KhusnulAzizah4
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptxsosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
imamtarmiji2
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia Emas
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasScenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia Emas
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia Emas
Dadang Solihin
PROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdf
PROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdfPROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdf
PROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdf
Indra Diputra
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MUMUL CHAN
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)
ChibiMochi
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
KhusnulAzizah4
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
papamamajason21
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
Pergub No. 59 Tahun 2023 - RP3KP PROV NTB 2023-2043.pdf
Pergub No. 59 Tahun 2023 - RP3KP PROV NTB 2023-2043.pdfPergub No. 59 Tahun 2023 - RP3KP PROV NTB 2023-2043.pdf
Pergub No. 59 Tahun 2023 - RP3KP PROV NTB 2023-2043.pdf
WEST NUSA TENGGARA
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
nhkfadhilah
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Kanaidi ken
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docx
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docxKisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docx
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docx
AnohSuhaemi
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya

5._TEORI_PERILAKU_KONSUMEN.mmm mm l ppdf

  • 1. Teori Perilaku Konsumen: Pendekatan Kardinal dan Pendekatan Ordinal TIM PENGAMPU EKONOMI MANAJERIAL Pertemuan 5
  • 2. Pokok Bahasan 2 Pertemuan 5a Analisis Perilaku Konsumen (Pendekatan Kardinal): Konsep pendekatan nilai guna kardinal Nilai guna total dan nilai guna marginal Pemaksimuman nilai guna Pertemuan 5b Analisis Perilaku Konsumen (Pendekatan Ordinal): Konsep pendekatan ordinal Kurva kepuasan sama Garis anggaran pengeluaran Analisis kepuasan maksimum Pengaruh perubahan harga dan perubahan pendapatan
  • 3. Buku Pedoman N Gregory Mankiw (2008) Principles of Microeconomics, 5 ed, Mason, Ohio: South- Western Cengage Learning Walter Nicholson; Christopher Snyder 2008). Microeconomic Theory: Basic Principles and Extensions, 10th ed, Ohio: Thomson South- Western 3 SadonoSukirno (1994) Mikro Ekonomi, Teori Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Boediono Seri Sinopsis Pengantar Ilmi Ekonomi No. 1: Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE UGM
  • 4. Teori Pilihan (Theory of choice) Hubungan timbal balik antara preferensi (pilihan) dan berbagai kendala yang menyebabkan seseorang menentukan pilihan- pilihannya 4 Utilitas vs Pilihan Utilitas (Utility) Tingkat kepuasan dari pemenuhan kebutuhan yang diperoleh seseorang dari aktivitas ekonominya
  • 5. Timbul akibat adanya kendala keterbatasan pendapatan, dan adanya keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa sebanyak-banyaknya agar memperoleh kepuasan yang maksimal 5 Perilaku Konsumen Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada hargayang lebih rendah dan menguranginya pada saat harga tinggi Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya Dalam analisis ekonomi, terdapat Cateris Paribus yang mengasumsikan bahwa semua faktor yang lain konstan sehingga hanya faktor yang sedang dipelajari saja yang akan berubah
  • 6. Teori Perilaku Konsumen Teori yang mempelajari perilaku konsumen dalam menentukan alokasi sumber daya ekonominya 6 Tujuan Konsumen Kepuasan maksimum Asumsi Dasar Barang (Commodities) Semakin banyak barang yang dikonsumsi makin besar manfaatnya Utilitas(utility) Manfaat yang diperoleh sehingga digunakan sebagai dasar pengambil keputusan konsumen (total utility dan marginal utility) Asas Transitivity (konsistensi preferensi) Apabila barang X lebih disukai dari barang Y dan barang Y lebih disukai dari barang Z maka barang X lebih disukai dari barang Z Pengetahuansempurna (PerfectKnowledge) Konsumen memiliki pengetahuan sempurna terhadap keputusan konsumsinya
  • 7. Perilaku Konsumen Rasional dan Irrasional Perilaku Konsumen yang Rasional: a. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan b. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen c. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin d. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen Perilaku Konsumen yang Irrasional: a. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik b. Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas c. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise
  • 8. Aksioma Pilihan Rasional (Asumsi Utilitas): 8 Perilaku individu yang rasional didalam menentukan pilihan dalam konsep "preferensi" diasumsikan pada: Complateness(Kelengkapan) (konsumen dianggap mengerti dan tidak bingung ketika memilih alternatif yang tersedia) sehingga jika ada pilihan a dan b adalah dua situasi yang berbeda, maka seorang individu selalu dapat memilih satu dari kemungkinan yang tersedia Pilihan 1 A lebih disukai dari B Pilihan 2 B lebih disukai dari A Pilihan 3 A dan B sama-sama menarik Transitivity (Transitivitas) (pilihan konsumen selalu konsisten) Pilihan 1 A lebih disukai dari B Pilihan 2 B lebih disukai dari C Maka A lebih disukai dari C
  • 9. Aksioma Pilihan Rasional (Asumsi Utilitas): 9 Continuity (Kesinambungan): (Individu akan memilih alternative alat pemuas kebutuhan yang memberikan kepuasan yang maksimum) Jika individu melaporkan bahwa Produk A lebih disukai daripada Produk B, maka pada situasi yang mirip , Produk A harus pula lebih disukai daripada Produk B More goodsis prefersto less (individu lebih menyukai mengkonsumsi lebih banyak barang dari pada sedikit karena jumlah kepuasan akan meningkat) Cateris Paribus (adanya asumsi-asumsi yang dianggap konstan untuk membuat analisis yang menjadi lebih sederhana)
  • 10. Pendekatan Perilaku Konsumen 10 Pendekatan Teori Perilaku Konsumen Pendekatan Kardinal (kepuasan yangdapat diukur) alat analisisnya: Marginal Utility dan Total Utility Pendekatan Ordinal (kepuasan yang tidak dapatdiukur) alat analisisnya: Indiference Curve dan Budget Line Nilai Guna (Utilitas) Pendekatan Kardinal Pendekatan Ordinal Total Utility Marginal Utility Indiference Curve Budget Line
  • 11. Pendekatan Kardinal vs Pendekatan Ordinal 11 Cardinal Approach Ordinal Approach Setiap Barang yang dikonsumsi memiliki utuiltas Setiap Barang yang dikonsumsi memiliki utuiltas Barang yang dikonsumsi memiliki utilitas Nilai kegunaan/ utilitas dihitung secara nominal. Nilai kegunaan/ utilitas dibandingkan atau berdasarkan peringkat atau dapat dibandingkan Alat Analisis kurva TU dan MU (Total Utility dan Marginal Utility) Alat analisis kurva IC dan BL (Indifference Curve dan Budget Line) Berlakunya Hukum LDMU (The Law Of Diminishing Marginal Utility) Berlakunya hukum MRS ( Marginal Rate of Substitution) Kendala : Anggaran/ Dana Kendala : Anggaran/ Dana
  • 12. Pendekatan Kardinal 12 Daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna bergantung kepada subjek yang menilai Asumsi: Manfaat yang diperoleh konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif artinya kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas Jika kepuasaan dari konsumsi barang semakin tinggi maka makin tinggilah utilitinya atau nilai gunanya Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat dipahami secara logis Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan utilitasnya
  • 13. Total Utility 13 Total kepuasan yang diperoleh konsumen karena mengkonsumsi sejumlah output tertentu TUX C A B D 2 5 8 11 TUX X 0 90 83 78 60 Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan tidak ada konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah konsumsi, pada titik A ketika mengkonsumsi barang x sebanyak 2 unit maka tingkat kepuasan mencapai 60 dan pada akhirnya posisi maksimumnya ketika mengkonsumsi pada titik C sebesar 8 unit barang x dengan tingkat kepuasannya mencapai 90, ketika kosumsi barang x terus ditambahkan yang terjadi selanjutnya adalah penurunan tingkat kepuasan yang didapatkan Titik Jenuh (Saturation point) Titik dalam kurva TU yang menggambarkan kepuasan maksimum (titik C) Total Utility: TU = TU = MUx + MUy
  • 14. Marginal Utility 14 Perubahan (tambahan) jumlah kepuasan sebagai akibat adanya perubahan (tambahan) konsumsi satu unit barang tertentu Kurva marginal utility berbentuk downward sloping (turun dari kiri atas ke kanan bawah), mencerminkan hukum nilai guna yang semakin menurun Pada awalnya, ketika mengkonsumsi sebanyak 1 unit barang X maka tingkat marginal utilitynya sebesar 30, dan ketika jumlah yang dikonsumsi pada titik C meningkat menjadi 8 unit barang X, dengan tingkat marginal utilitynya sebesar 0. Ketika yang barang X dikonsumsi secara terus menerus maka nilai marginal utility menjadi negatif (posisi ekstrim) 0 1 8 30 MUX MUX X A C Marginal Utility: MU = 諮 atau 諮
  • 15. The Law Diminishing Marginal Utility 15 Tambahan nilai guna yang akan di peroleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya atas barang tersebut, sehingga pada ahirnya, nilai guna marginal akan bernilai negatif Marginal utility yang semakin menurun mencerminkan bahwa kurva permintaan berslope negatif Asumsi: Tingkat kepuasan dapat diukur dengan uang Hukum goosen berlaku Konsumen selalu menginginkan kepuasan yang maksimum
  • 16. Total Utility dan Marginal Utility Barang X yang di Konsumsi Total Utility 0 0 1 10 2 18 3 23 4 25 5 25 6 22 7 17 Fungsi Total Utility: TU = 10 Q - 乞 Fungsi Marginal Utility: MU = 10 - Nilai Marginal Utility: MU = 諮 = 諮腫 諮腫 乞 乞 諮 = = 諮 = = 諮 = = 5 諮 = = 諮 = = 諮 = = 諮 = = Marginal Utility
  • 17. Total Utility dan Marginal Utility 17 17 0 10 18 23 25 25 22 17 0 1 2 3 4 5 6 7 Total Utility Total Utility TUX X 10 20 30 10 8 5 2 0 -3 -5 0 1 2 3 4 5 6 Marginal Utility Marginal Utility 6 8 MUX 10 2 4 Hubungan TU dan MU: TU akan meningkat bilamana MU>0 (positif) TU Maksimum pada saat MU=0 TU akan menurun jika MU<0 (negatif) TU = 10 Q - 乞 MU = 10 -
  • 18. 18 Secara teoritis, konsumen akan memperoleh total utility yang maksimum pada saat harga sama dengan marginal utility = atau =1 = , jika = 4 10 - 2 = 4 - 2 = 4 10 - 2 = 6 = 3 TU = 10 Q - 2 TU = 10 (3) - 3 2 TU = 30 - 9 TU = 21 Apakah sudah memperoleh kepuasan maksimum? Belum, Karena TU = 21, maksimalnya TU = 25
  • 19. Kurva Demand dengan Pendekatan Kardinal 19 MUX MUX X X A C B PX MUX2 MUX1 X2 X0 X1 X0 P QdX D E Semakin banyak barang X yang dikonsumsi maka semakin sedikit tambahan tingkat kepuasan (marginal utility) yang diperoleh, hal ini membuktikan bahwa hokum goosen berlaku. Ketika harga barang sebesar P, namun konsumen mengkonsumsi dibawah dari X0 (missal X1), Total Utility yang diperoleh tidak maksimal Konsumen memilih mengkonsumsi sebesar X1, maka tambahan tingkat kepuasan yang diukur dengan menggunakan satuan uang (pada titik X1B) lebih rendah dibandingkan dengan pengorbanan yang diukur dengan menggunakan harga (Pada titik X1A), sehingga konsumen akan menguntungkan jika menambah konsumsi barang X Ketika harga barang sebesar P, namun konsumen mengkonsumsi diatas dari X0 (misal X2), Total Utility yang diperoleh tidak maksimal Jika konsumen mengkonsumsi sebesar X2, maka tambahan tingkat kepuasan yang diukur dengan menggunakan satuan uang (pada titik X2E) yang juga lebih rendah dibandingkan dengan pengorbanan yang diukur dengan menggunakan harganya (pada titik X2D), sehingga konsumen akan menguntungkan jika mengurangi jumlah barang X Sehingga kepuasan yang maksimum terjadi pada titik X0, ketika tambahan tingkat kepuasannya yang diukur dengan menggunakan satuan uang (X0C) sama dengan pengrbanan yang diukur dengan satuan harga (X0C) juga
  • 20. Kepuasan Maksimum 20 Jika 1 jenis barang, kepuasan maksimum = atau =1 Kepuasan maksimum, mengkonsumsi lebih 1 barang = = = Kepuasan konsumen dibatasi (Pendapatan konsumen): I = Px.X+ Py.Y Hal ini menunjukkan berapa banyak jumlah barang yang harus dikonsumsi untuk menghasilkan tingkat kepuasan yang maksimum Kendala yang dihadapi: Hargabarang Pendapatan Keterangan: X = jumlah barang X yang dikonsumsi Px = Harga barang X Y = jumlah barang Y yang dikonsumsi Py = Hagra barang Y I = Tingkat Pendapatan
  • 21. Contoh 1 - Memaksimalkan Kepuasan Konsumen (Barang X dan Y) 21 Kunjungan musik per minggu Total Utility Marginal Utility Harga Marginal utility per harga 1 12 12 3 4,00 2 22 10 3 3,33 3 28 6 3 2,0 Kunjungan basket per minggu Total Utilitas Marginal Utility Harga Marginal utility per harga 1 21 21 6 3,5 2 33 12 6 2,0 3 42 9 6 1,5 Alokasi pengeluaran per minggu antaradua alternative yangtesedia: utilitas akan maksimum jika perbandingan antara marginal utility dengan harga dari konsumsi musik dan basket sama = X = Konsumsi musik Y = konsumsi basket
  • 22. Contoh 2 - Memaksimalkan Kepuasan Konsumen (Barang X dan Y) 22 Unit 0 1 2 3 4 5 6 7 X 0 20 28 35 41 46 50 53 Y 0 34 54 72 88 100 106 110 Ibu Pretty suka mengkonsumsi dua jenis barang X dan Y yang memiliki data utilitas sebagai berikut: Jika harga per unit kedua jenis barang tersebut rata-rata adalah $ 1 untuk barang X dan $ 2 untuk barang Y, sedangkan pendapatan konsumen sebesar $ 10. Pertanyaanya : a. Berapakah jumlah barang X dan Y yang harus dikonsumsi agar konsumen tersebut memperoleh kepuasan maksimum? b. Gambarkan kurva Total utility dan Marginal Utility untuk barang X dan Y ?
  • 23. Contoh 2 - Memaksimalkan Kepuasan Konsumen (Barang X dan Y) 23 Px ($) Py ($) Q (unit) TUx TUy MUx= 犁 諮腫 乞 MUy= 犁 諮腫 乞 犁 基腫 倹 犁 基腫 倹 1 2 0 0 0 犁 () () = 里 = 0 犁 () () = 里 = 0 里 1 = 0 里 2 = 0 1 2 1 20 34 犁 () () = 里 = 20 犁 () () = 里 = 34 里 1 = 20 里 2 = 17 1 2 2 28 54 犁 () () = 里 = 8 犁 () () = 里 = 20 里 1 = 8 里 2 = 10 1 2 3 35 72 犁 () () = 里 = 7 犁 () () = 里 = 18 里 1 = 7 里 2 = 9 1 2 4 41 88 犁 () () = 里 = 6 犁 () () = 里 = 16 里 1 = 6 里 2 = 8 1 2 5 46 100 犁 () () = 里 = 5 犁 () () = 里 = 12 里 1 = 5 里 2 = 6 1 2 6 50 106 犁 () () = 里 = 4 犁 () () = 里 = 6 里 1 = 4 里 2 = 3 1 2 7 53 110 犁 () () = 里 = 3 犁 () () = 里 = 4 里 1 = 3 里 2 = 2 Kombinasi X Y 2 4 4 5 7 6 I = Px.X + Py.Y $10 = $1*2 + $2*4 $10 = $2 + $8 $10 = $10 Balance I = Px.X + Py.Y $10 = $1*4 + $2*5 $10 = $4 + $10 $10 = $14 Defisit I = Px.X + Py.Y $10 = $1*7 + $2*6 $10 = $7 + $12 $10 = $19 Defisit Konsumen akan mencapai kepuasan maksimum apabila mengkonsumsi barang X sebesar 2, barang Y sebesar 4 karena sesuai dengan anggaran pendapatan yang tersedia
  • 24. Contoh 2 - Memaksimalkan Kepuasan Konsumen (Barang X dan Y) 24
  • 25. Pendekatan Ordinal 25 kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang tidak dapat diukur dengan angka- angka atau numerik tetapi hanya dapat diperbandingkan, mana yang lebih tinggi atau mana yang lebih rendah. Dalam pendekatan ordinal, cara membandingkan kepuasan konsumen dengan menggunakan konsep Pendekatan Indiference Curve Pembandingan suatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut Sehingga dapat mengungkapkan manfaat yang diterima konsumen dalam mengkonsumsi kombinasi dua barang
  • 26. Asumsi Teori Ordinal 26 Rasionalitas Konsumen berusaha mencapai tingkat kepuasan maksimal dengan menggunakan pendapatan tertentu pada harga yang berlaku di pasar. Konsep Pemeringkatan Bahwa konsumen mampu memberikan peringkat dari kombinasi barang yang lebih disuka DiminishingMarginal Rate of substitution Untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang sama, kemampuan suatu barang untuk menggantikan pengurangan barang yang lainnya akan mengalami penurunan PriceTaker Konsumen dianggap sebagai penggambil atau pengikut harga pasar , karna ia menerima harga- harga pasar sebagai mana ditentukan dan menyesuaikan perilakunya dengan biaya- biaya dan anggaran tertentu Transitivityof Preference Bahwa jika A lebih disukai dari pada B, dan B lebih disukai dari pada C, Maka A lebih dipilih dari pada C, dan asumsi bahwa seseorang mampu menyataka
  • 27. Indifference Curve 27 Kurva yang menghubungkan titik -titik kombinasi dua macam barang (Barang X dan Barang Y) yang ingin dikonsumsi oleh individu pada tingkat kepuasan yang sama Kepuasan < Kepuasan < Kepuasan Titik A = Kepuasan A kombinasi konsumsi 1 dan 1 Titik B = Kepuasan B kombinasi konsumsi 2 dan 2 KepuasanA = Kepuasan B Artinya: menunjukkan kombinasi barang X dan barang Y yang akan menghasilkan kepuasan yang sama disepanjang garis IC Barang x dan Barang y dianggap subsitusi Qy Qx A B 2 1 2 1 腫1 腫2 腫3
  • 28. Sifat Sifat Indifference Curve Berlereng (slope) negatif Hal ini menunjukkan apabila konsumen ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y untuk mendapatkan tingkat kepuasan yang sama (karena dipengaruhi oleh income yang terbatas) 28 Apakahbisa berslopepositif? Bisa Tetapi tidak rasional, karena dengan menambah konsumsi barang x dan barang y seharusnya menambah tingkat kepuasan (namun yang terjadi tingkat kepuasannya tetap) Semakinmenjauhititikorigin Hal ini menunjukkan semakin jauh IC dari titik originnya berarti semakin besar tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari kombinasi konsumsi barang x dan barang y
  • 29. Sifat Sifat Indifference Curve (2) 29 Cembung ke titikorigin Hal ini menunjukkan slope dari masing-masing titik berbeda, artinya proporsi jumlah barang yang akan dikorbankan berbeda untuk menambah jumlah barang lain yang dikonsumsi (kombinasi konsumsinya berubah) MarginalRate of substitution(dari titikA ke titik B) Ketika ingin menambah 1 unit barang x, harus mengurangi konsumsi barang y sebesar 3 unit (MUx > MUy) Tidak pernahsaling berpotongan Tidak akan pernah memperoleh tingkat kepuasan yang sama pada kurva IC yang berbeda (Karena jika berpotongan akan melanggar konsep transitivity)
  • 30. Menggambar Kurva IC 30 Makanan (Barang X) Baju (Barang Y) Titik 60 (1) 10 (4) A 50 (1) 20 (3) B 40 (1) 30 (2) C 30 (1) 40 (1) D Tabel kombinasi dua jenis barang Baju Makanan D C 2 1 3 4 腫1 B A 1 2 3 4
  • 31. Marginal Rate of Subsitution (MRS) Baju Makanan A 1=20 1= 30 腫1 B 2=30 Tingkat dimana konsumen akan mengorbankan dari satu jenis barang untuk menambah konsumsi dari barang lainnya Tingkat penggantian barang X terhadap barang Y (marginalrateof substitutionX for Y) = = 2 1 2 1 = 20 30 30 20 = 10 10 = 1 2= 20 Artinya: Konsumen akan nambah satu unit barang X untuk mengurangi konsumsi satu unit barang Y
  • 32. Menggambar Indifference Curve Maps 32 Qy Qx A B 2 1 2 1 腫1 腫2 腫3 Kumpulan dari IC Menggambarkan garis-garis kontur yang menunjukkan kombinasi konsumsi dari dua barang dan jasa yang mampu dipilih konsumen dari seluruh kemungkinan yang tersedia sehingga dapat mencapai kepuasan yang maksimum Utilitas meningkat jikaindividu berpindah ke kurva indiferens yang lebihtinggi Artinya: Memberikan gambaran bahwa utilitas/ kepuasan akan meningkat jika berpindah dari kombinasi barang X dan barang Y dari 腫1 menjadi 腫2 atau menjadi 腫3
  • 33. Preferensi Khusus Indifference Curve 33 Penggilingan rokok Makanan 2 1 3 Jumlah lalat Makanan 2 1 腫1 3 腫1 腫2 腫3 Barangyangtidakberguna(UselessGoods) (Penggilinganrokokdenganmakanan) Utiitas akan bergeser dari 腫1 腫2 腫3 ketika konsumen mendapatkan tambahan dari konsumsi makanan dengan tidak mempedulikan berapa banyak alat penggilingan rokok, karena kenaikan pembelian alat penggiling rokok tidak akan menambah utilitas yang diperoleh 腫1 腫2 腫3 Barang yang berdampakburukterhadap perekonomian (jumlahlalat denganmakanan) Jumlah makanan diasumsikan konstan pada tingkat 10, sehingga ketika terjadi penambahan pada jumlah lalat maka tingkat utilitasnya akan mengalami penurunan (腫1 腫2 腫3), Jadi dengan adanya tambahan lalat, individu bersedia akan mengurangi jumlah makanan Konstan 10
  • 34. Preferensi Khusus Indifference Curve (2) 34 Bensin Exxon Bensin pertamina 2 1 1 Sepatu kanan Sepatu kiri 2 1 腫1 3 腫1 腫2 SubsitusiSempurna (BensinExxondanBensiPertamina) Dalam hal ini konsumen bersedia untuk menggantikan dengan ukuran yang sama antara dua barang dengan sifat subistusi secara sempurna (1 liter bensin exxon dengan 1 liter bensin pertamina) (Tingkat MRS =1) 腫2 腫3 腫3 Komplementer Sempurna (Sepatu KanandanSepatuKiri) Barang yang dikonsumsi harus secara bersamaan (sepatu kanan dan sepatu kiri), karena jika dikonsumsi hanya salah satu saja tidak akan menambah kepuasan Konstan 2 1 2 3
  • 35. Budget Constraint 35 Menunjukkan tingkat kombinasi barang atau jasa (barang x dan barang y) yang mampu dibeli dan dikonsumsi oleh individu Barang X Barang Y I = Px * X + Py * Y Kemampuan konsumsi barang X dan barang Y dibatasi oleh pendapatan Keterangan: I = Pendapatan Px = harga barang X Py = harga barang Y X = jumlah barang X yang dikonsumsi Y = Jumlah barang Y yang dikonsumsi Y = * X Slope = Slope BudgetConstraint: seberapa jauh barang X dan barang Y dapat dipertukarkan di pasar
  • 36. Perubahan Tingkat Pendapatan pada Budget Constraint 36 Kenaikan pendapatan menyebabkan garis anggaran (budget constraint) bergeser ke kanan, sejajar dengan garis anggaran (budget constraint) semula, vise versa (Asumsinya: harga barang X dan Y tidak berubah). Garis anggaran bergeser ke kanan, dari I1 menuju I2, intersep terhadap sumbu Y dari 犁 I1 y menjadi 犁 I2 y sedangkan intersep terhadap sumbu X dari 犁 I1 x menjadi 犁 I2 x Karena kedua harga tetap maka slope garis anggaran (budget constraint) tidak berubah
  • 37. Perubahan Tingkat Harga Barang X pada Budget Constraint 37 Apabila harga salah satu barang berubah maka garis anggaran akan berotasi, slope-nya berubah Misal: Harga barang X turun, sedangkanhargaY tetap, maka garis anggaran akan berotasi berlawanan arah jam (berpindah dari K menuju K). Harga X naik, sedangkanhargaY tetap, maka akan berotasi searah dengan jarum jam (berpindah dari K menjadi K). 犁 x 犁 x1 犁 x2 犁 y
  • 38. Analisis Maksimalisasi Utilitas 38 Kombinasi Optimal Y X A B 腫 1 腫 2 腫 3 C Hal ini terjadi ketika indifference curve bersinggungan dengan budget constraint Artinya kegiatan konsumsi yang menghasil kepuasan yang maksimum dengan menggunakan kombinasi yang proporsional antara barang X dan barang Y Titik A = Kombinasi Optimum Seorang konsumen yang rasional tidak akan memilih titik selain titik A (karena kepuasan yang dihasilkan lebih kecil atau menurun)
  • 39. 39